Disebuah mension terdapat keluarga besar yang sedang berkumpul diruang keluarga.
Prangg.
Entah sudah berapa kali seorang devano memecahkan vas bunga mahal milik ibunya. Dikarnakan calon istrinya mengkhianati nya, dan menikah hari ini dengan pria lain. Ia memasuki kamarnya dan mendarat kan tinjuan kelemari kacanya. Tak peduli seberapa banyak darah yang keluar dari tangan nya tersebut.
"Devan!" pekik seorang wanita didepan kamar nya dia adalah ibu dari seorang devan. Dengan cepat wanita itu menghampiri anak nya yang nyaris gila itu.
"'jangan melukai dirimu sendiri, devan" ucap seorang wanita itu kepada anak nya tersebut.
devan, lelaki itu hanya diam tanpa ada niat membalas ucapan wanita tersebut, dan dengan perlahan wanita tersebut mengobati luka luka yang ada ditangan anak nya tersebut.
Devan dituntun untuk ber istirahat dikamar nya, devan hanya pasrah jika dirinya dibawa kedalam kamar untuk istirahat.
sean, ayah devan membuka suara." keluarga kita sudah dipermalukan. Papa malu, malu sekali kepada rekan bisnis lain nya". Pria yang sudah berumur itu tampak sangat marah.
"lihat kan, papa sudah bilang kepada kalian semua bahwa perempuan itu tidak cocok untuk devan, tapi kalian malah tetap mendukung nya, sekarang kita semua yang menerima akibat nya". semua orang yang ada diruang keluarga tersebut menunduk, tidak ada yang berani melawan ucapan nya.
" pertunangan ini boleh gagal, tapi tidak untuk pernikahan nya, undangan sudah terlanjur dibagikan. Papa tidak ingin menanggung malu untuk yang ke dua kali nya." pria tersebut pergi dari ruang kelurga meninggalkan yang lain nya yang sedang sibuk dengan pikiran nya masing masing.
"kita ngga mungkin menikah kan devan dengan wanita yang sedang menikah hari ini. Kita harus mencari perempuan untuk menjadi pengantin wanitanya devan. Dan devan harus mau nemerima nya." ucap reno kaka tertua dari devan.
"bagaimana kalo devan menolak untuk menikah dengan wanita lain." ucap bram kaka ipar dari devan.
"devan tidak akan berani menolak karna ini kehendak dari papa sendiri." ucap reno
" tapi siapa wanita yang mau menikah dengan waktu yang sangat singkat ini." laras kaka ke dua dari devan.
Semua orang membenarkan apa yang diucapkan oleh laras.
" kalian istrirahat saja biar bunda dan papa yang akan membantu mencarikan seorang gadis yang mau menikah dengan devan, kalian istirahat saja dikamar." ucap bunda devan.
Semua mengangguk dan masuk kedalam kamar nya masing masing.
****
" saya tidak mau basa basi, saya datang kesini untuk mengambil hak saya yang diambil oleh anda. Saya tidak bisa menunggu lebih lama lagi." ucap hans ayah dari devan.
Kedatangan mantan bos nya, kekediaman nya membuat dirinya shock. Tidak dapat dipungkiri bahwa mantan bos nya sangat amat baik karna tidak menjebloskan nya ke penjara karna telah melalukan korupsi yang amat sangat besar diperusahaan nya.
Anton mulai gelisah dalam duduknya. Sesungguh nya pria tersebut tidak memiliki uang untuk menggantinya. Harta yang ia punya mungkin hanya sanggup untuk menutupi sebagian nya saja.
" saya dengar putra anda ditinggal oleh calon istrinya, padahal beberapa minggu lagi pernikahan akan segera dilaksanakan."
ucap anton
" apa hanya ingin aku dipolisikan, tidak ada jalan keluar lain nya yang menguntungkan kedua belah pihak" ucap anton
Ayah devan berkata "ada" sambil memperhatikan bingkai keluarga anton yang terdapat putrinya nya disana.
anton bicara " maksud anda, anda ingin putri ku menikah bersama putra?"
Sean berkata" tentu saja, minggu depan aku akan kembali kesini dan kau harus sudah menemukan jawaban nya." pria berpakaian rapih terserbut pergi dari kediaman anton.
*****************
Sebentar lagi berganti minggu, itu yang ada dipikiran lelaki tua, ia memikirkan nasib anak nya yang akan dinikahkan oleh anak dari mantan atasan nya itu.
Anton menghampiri anak nya yang sedang membersihkan meja makan.
"alana kapan pengumuman kelulusan mu?"tanya anton ayah dari alana.
"3 minggu lagi pa, pengumuman akan diberikan" ucap gadis tersebuh sambil tersenyum tipis. sambil terus membersih kan meja makan.
Namun setelah mendengar ucapan sang ayah setelah makan malem, alana merasa sangat kosong, mengapa harus dia yang dinikah kan padahal dia belum juga lulus dari sekolah, bahkan umur saja masih dibawah 18 tahun.
"mengapa bukan kaka saja pah, yang menikah dengan anak dari rekan kerja papah, mengapa harus aku pah" sambil menghapus air mata yang jatuh dari kedua matanya yang indah itu.
Lelaki tua itu tertawa " apa kamu bodoh alana tentu saja saya tidak mau putri putri saya yang cantik ini menjadi istri dari seorang yang tempramental seperti dia, jadi saya memilih kamu untuk dinikahkan oleh pria itu."
Pecah sudah tangisan alana mendengar ucapan pria tua tersebut, dia menolak saja tidak bisa, semua yang dikatakan lelaki tersebut adalah sebuah perintah, bahkan dia saja tidak bisa menolak.
setelah mengatakan itu lelaki tua itu pergi begitu saja dengan wajah yang tersenyum, alana benci senyum itu, alana benci dengan takdir nya yang sangat amat rumit ini, entah bagaimana nasib nya kedepan.
Semalaman alana habis kan untuk menangis. Meratapi nasib yang sangat amat memyulitkan nya ini. Malam ini dirinya ulang tahun yang ke 18. Ulangtahun yang sangat buruk seperti tahun yang lalu, tidak ada yang spesial diulang tahun nya ini.
***************
Keesokan hari nya. Diam-diam seorang gadis melangkah kakinya pelan-pelan. Mendengar nama nya disebut dalam pembicaraan tersebut membuat dirinya fokus mendegarkan.
" kalau mereka tidak mau bagaimana, apalagi kamu bilang mereka menginginkan anak perempuan kita" ucap ibu tiri dari alana
" kamu tenang saja sayang mereka pasti akan setuju. mereka hanya ingin seorang gadis untuk mengantikan calon dari anak nya yang sudah menikah dengan pria lain." ucap anton sambil tersenyum, kedua orang tersebut akhir nya berpelukan karna bahagia.
Alana yang sedari tadi menguping merasa sangat hancur mendengar ucapan dari kedua orang tua nya itu, mereka benar-benar akan menikah kan dirinya dengan seorang pria yang ditinggal menikah dengan calon istrinya. Alana mendorong pintu kamar tersebut kedua orang yang sedang berpelukan itu kaget karna alana tiba tiba datang.
" pah aku mohan jangan nikah kan alana, apa saja yang papah ingin kan akan alana turuti asalkan jangan nikah kan alana pah"
anton berbicara " apa saja kata mu"
Alana mengangguk semangat, mendengar ucapan ayah nya tersebut, alana akan melakukan apapun asalkan dirinya tidak jadi menikah dengan pria tersebut.
Kemudian anton berbicara "baiklah jika itu mau mu, nanti malam kau ikut dengan ku, dan bersiap siap gunakan pakaian yang bagus dan berdandan secantik mungkin."
Malam telah tiba kini alana tengah bersiap-siap. Entah mau dibawa kemana dirinya dengan sang ayah.
Alana mengikuti kedua orang yang ada didepan nya tersebut dengan raut wajah yang kebingungan. Tempat yang dilewatinya terlihat sangat sepi beda dengan tampat yang sebelum nya dia lewati masih banyak sekali orang-orang yang berlalu lalang.
Alana memperhatikan ruangan tersebut dengan sangat kagum, karna tempat ini sangat amat mewah sekali dengan desain yang cantik dan mewah ini.
"jonathan, lihat ini alana kamu pasti sudah tau nama nya kan."
Mendengar dirinya diperkenalkan sang ayah dirinya tersenyum dengan sangat indah baru pertama kali ayah nya memperkenalkan dirinya.
"alana kau sangat cantik sekali apalagi dengan pakaian yang kamu kenakan membuat mu terlihat sangat menawan. kau sangat hebat anton, aku bangga pada mu"
ucap janothan
" tak perlu berlama-lama jonathan. Berapa yang kau sanggup". Ucap anton
" tak perlu terburu buru anton, kau sangat tidak sabaran sekali". Ucap jonathan
Jonathan mengamati alana yang sangat tampak sangat cantik menggunakan long dres yang dipinjam kan kaka nya.
" lima ratus " ucap jonathan sambil terus menatap alana
alana tampak menyadari ada yang aneh dari mereka bertiga tersebut. Dirinya merasa sedang berapa didalam keadaan yang sama sekali alana tidak ingin kan. Dirinya terus saja mencermati yang ke dua orang itu bicarakan tanpa berbicara sedikit pun.
" mengapa sangat murah sekali jonathan, dia masih perawan" ucap anton dengan marah.
jonathan tertawa dan mencoba menyentuh dagu alana, alana menghempas kan tangan tersebut dengan sangat kasar, karna pria tersebut sudah berani berani nya memeggang alana. Degup jantung alana mulai sudah tak karuan mendengar ucapan tersebut.
"asal kamu tahu anton itu sudah harga yang paling tinggi yang sudah ku tawarkan kepadamu"
"pah!!!" teriak alana dengan marah
alana sudah mengerti kemana arah pembicaraan kedua orang tersebut, dia tau mengapa ayah nya membawa kesini, dia tau mengapa sang ayah menyuruh nya untuk berdandan secantik nya, dia mengerti mengapa sang kaka meminjam nya kan baju yang mewah untuk nya. Dan yang dia sudah menyadari nya sekarang bahwa sang ayah akan menjual nya keseseorang pria hidung belang seperti jonathan tersebut.
Nafas alana kian memburu " bukan ini yang aku mau pah!" sambil menangis tersedu-sedu. Menumpah kan semua emosinya dangan menangis. "alana gamau pah"
Tubuh alana bergetar hebat membayangkan dirinya dijual oleh ayah kandung nya sendiri, begitu tidak sangat berharga nya alana sampai-sampai sang ayah ingin menjual nya keseorang pria. Alana tidak habis pikir dengan ayah kandung nya itu, semenjak ibu nya meninggal ayah nya kini sudah tidak perduli lagi dengan dirinya, kini ayah nya hanya memikir kan nasib anak sambung nya dibanding kan anak kandung nya sendiri.
" dua kali lipat jika kamu ingin membelinya makan saya akan menyerah kan nya pada mu" ujar anton sembari pergi mambawa alana dengan terburu buru
" bawa saja dia pergi saya sudah tidak berminat dengan gadis itu, masih banyak gadis yang lain, yang jauh lebih murah dibadingkan anak mu itu" ucap jonathan sambil melihat kearah anton dan alana pergi dari tempat tersebut.
Wajah anton merah padam mendengar ucapan dari jonathan dan mencengkram tangan alana kuat-kuat.
"ayo pergi dari sini segara" ucap anton sambil berjalan dengan terburu buru.
****************
satu minggu telah berlalu, sesuai ucapan nya sean akan menagih janji nya kepada anton tentang pernikahan ini.
"sesuai janji ku minggu lalu, aku kesini ingin menanyakan apa keputusan mu anton" ucap sean ayah dari sean. mantan atasan anton
" baiklah, sayaa akan menyerahkan putri bungsu mu untuk putramu". ucap anton dengan wajah yang sumringah
"aku ingin melihat gadis tersebut, panggilkan dia" ucap sean.
" ya, tunggu sebentar aku akan memanggilkan putri ku" ucap anton
setiba nya dikamar putri bungsu nyaa, anton langsung memesuki kamar yang berwarna pink tersebut dan terkejut setelah melihat anak bungsu nya yang masih saja menangis sejak semalam.
" alanaa! sudah ku katakan tuan sean akan kesini untuk melihat mu, tapi apa yang kau lakukan masih saja menangis, aku sudah menyuruh mu untuk bersiap-siap bukan mengapa masih saja terus menangis". Ucap anton sangat marah.
anton menyeret alana ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.
" cepat kau sudah ditunggu dibawah, jangan sampai membuat tuan sean marah kau akan dalam masalah jika membuat nya menunggu". Ucap anton sambil berlalu pergi dari kamar anak bungsu nya tersebut
" maaf telah membuat mu menunggu tuan, putri bungsu ku sedang bersiap-siap karna dia ingin bertemu dengan calon ayah mertua nya, jadi dia ingin yang terbaik bukan" ucap anton dengan wajah yang tersenyum manis.
" tentu saja anton, dia sebentar lagi akan menjadi menantu ku". Ujar sean
Setelah menunggu lumayan lama. Akhir nya alana sudah selesai dan dia sedang berjalan menuju tangga untuk turun ke ruang keluarga. Dimana disana tempat ke empat orang itu berkumpul.
tektektek
keempat pasang mata tersebut melihat kearah bunyi nya suara itu berasal dan yah itu adalah suara dari sandal yang alana kenakan.
Tuan sean merasa sangat kagum dengan alana. Dari sorot mata nya saja dia sudah yakin bahwa gadis tersebut cocok untuk putra nya tersebut.
" siapa nama nya" ucap sean kepada anton
" nama dia alana, dia anak bungsu kami " ucap anton
" bagaimana, apa tuan sean menyukai nya? " ucap anton sembaru melihat kearah sean
" tentu saja, dia gadis yang manis, sangat cocok untuk putra ku, aku menyukai gadis ini untuk putra ku" ucap sean.
" maaf sudah membuat om dan tante menunggu lama" ucap alana sambil menundukan pandangan nya seraya hormat.
" tidak apa-apa alana, kamu sangat cantik sekali dan ya terlihat muda" ucap ayu mamah dari devan, sambil terus menatap ke arah calon menantu nya tersebut.
" terima kasih tante, tante juga terlihat sangat cantik dan muda " ucap alana seraya tersenyum kepada calon mertua nya tersebut.
" bukan nya dia memiliki kaka, mengapa tidak kaka nya saja yang kau berikan anton" ucap sean.
" kedua kaka nya sudah memiliki pasangan nya masing-masing, saya tidak ingin memisahkan mereka, awal nya saya sudah menawarkan ke dua kaka nya, tapi mereka berdua menolak" ujar anton seraya memayakinkan sean dengan ucapan nya itu.
Alana yang mendengar kebohongan dari ayah nya serasa ingin menangis dengan sangat kencang, padahal kedua kaka nya belum memiliki kekasih.
******
Sampai sini dulu ya gaes lanjut part 3 terima kasih yang sudah membaca cerita ini
Besok nya alana tidak menyangka setelah hari kelulusan nya akan ada pernikahan. Pernikahan yang sangat mewah disebuah gedung hotel, entah besok pernikahan nya akan berjalan lancar atau sebalik nya.
Alana menghempaskan dirinya diatas kasur. Gadis itu lalu menangis tersedu-sedu memikirkan nasib dirinya.
Alana menoleh saat tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan masuk lah sang kaka
" kak, tolong bantu alana ka, bujuk papah ka, alana tidak ingin menikah dengan pria itu ka. Bahkan alana saja tidak tau siapa calon suami alana, alana tidak tau nama nya bahkan rupa nya saja alana tidak tau ka" ujar alana sambil memohon kepada sang kaka.
" jangan sedih dong adikku sayang. Kamu tau kan lelaki yang ingin menikah dengan mu adalah lelaki yang ditinggal menikah oleh kekasih nya, aku tidak tau nasib mu nanti gimana, aku jadi tidak sabar melihat wajah kusut mu itu". Ucap ana, seraya tertawa mengejek.
" lagi pula kamu akan menikah dengan lelaki yang kaya. Tingga ditempat yang mewah dan hidup enak, itu si kalau mereka menerima kamu " ucap putri.
Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, kaka tiri alana pergi begitu saja tanpa memikirkan alana yang sedang menangis tersedu-sedu itu.
...alana terduduk lemas, setelah mendengar ucapan yang dilontarkan ke dua kaka tirinya nya tersebut....
Salah ku apa, pah? Ucap alana didalam hati
Mengapa ayah nya sangat tega menikah nya dengan seorang pria yang sama sekali tidak ia kenal.
semalaman alana menangis meratapi nasib nya yang sangat amat buruk ini.
**********
ke esokan hari nya alana terbangun dalam tidur nya. Ia tidak tersadar bahwa dirinya nya tertidur, karna terlalu lama menangis
" alana buka pintu nyaa" ucap mala, mamah tiri alana.
" mua yang akan memdandani mu sudah datang, cepat kamu keluar sudah jam berapa ini!". Ucap mala
" iya mah. Alana sedang bersiap-siap dan akan segera keluar " ucap alana
" jangan lama ini sudah siang " ucap mala, sambil melangkah pergi dari pintu kamar alana.
Alana yang sedang bersiap-siap kembali menangis terisak seraya memukul dadanya yang sangat sesak ini. Entah nasib macam apa yang alana jalanani ini, dirinya tidak pernah bahagia selalu saja tersakiti oleh orang-orang yang ia sayang.
Setelah alana selesai bersiap-siap. para Mua datang ke kamar alana sambil membawa peralatan yang akan menghiasi wajah alana yang sangat cantik ini.
" jangan menangis sayang, nanti makeup nya akan luntur " ucap seorang Mua
" maaf kan alana ka " sambil berusaha menghentikan tangisan nya ini.
setelah alana selesai dengan penampilan nya ini, dia langsung menatap dirinya kedalam lemari kaca, dirinya seperti wanita dewasa yang akan siap menikah.
" kita harus segara pergi sekarang, karna waktu nya sebentar lagi " ucap ana, yang sudah siap dengan penampilan nya itu.
alana pasrah ketika dirinya dibawa oleh kaka tirinya tersebut, karna ia menyadari bahwa ini adalah jalan takdir nya yang tidak bisa diganggu gugat.
" buang muka kusut mu itu alana!, pasang wajah yang bahagia " ucap anton. Seraya terus mencengkram tangan alana menuju altar. Semua mata tertuju pada nya, awal nya alana bingung, tapi dia paksa kan untuk tersenyum seperti perintah dari sang ayahanda.
Sampai tiba di altar alana tau siapa yang akan menikah dengan nya, lelaki tersebut tersenyum kepadanya. Tubuh alana bergetar hebat senyum itu lebih menyeram kan dibanding senyuman anton.
setelah mengucap janji dan bertukar cinta selesai. Alana bergetar setelah pendeta meminta devan untuk mencium bibir nya.
" bersiaplah istri kecil ku " ucap devan, seraya menjauh kan bibir nya. Alana yang mendengar hal tersebut semakin merasa ketakutan.
" jangan membuat semua orang curiga dengan muka ketakutan mu itu alana " ucap anton.
" maafkan aku pah " ucap alana sambil melihat ke sang ayah.
*********
Setiba nya dikediaman sang pria. Alana masih tetap berada didalam ruangan yang identik dengan warna hitam, ia masih meggunakan pengantin nya.
Tanpa berbasa basi alana segara berganti pakaian, dia memasuki kamar mandi ayamg ada dikamar tersebut, sambil membawa pakaian ganti yang ia bawa dari rumah nya.
Setelah selesai, mandi alana menatap dirinya dipantulan kaca. Tidak berselang lama pintu kamar terbuka dan terdapat sosol devan yang hari ini sudah sah menjadi suami nya.
Tubuh alana bergetar hebat ketika devan berjalan kearah nya. Ternyata devan mengambil handuk yang ada disamping alana.
Alana menghembuskan nafas nya lega, awal nya ia mengira devan akan menyakitinya dirinya, seperti yang ia peringatkan di altar.
Devan keluar dari dalam kamar mandi, yang hanya menggunakan handuk yang ia lilitkan di pinggang nya tersebut.
Setelah devan memakai pakaian nya, dia pergi begitu saja dari kamarnya dan pergi menuju ke ruang kerja nya. Yang berada disamping kamar tersebut.
alana keluar dari kamar hanya untuk melihat -melihat keadaan yang ada dirumah kediaman suaminya tersebut.
" hai nak, kamu sedang apa " ucap ayu sambil memeggang tangan alana.
" emm mah, aku hanya ingin melihat-lihat keadaan disekitar sini. Supaya aku tidak tersesat nantinya. " ucap alana, ucap alana sambil tersenyum.
" baiklah baiklah, ayo kita pergi ke ruang makan, kamu pasti belum makan malam bukan. " ucap ayu
Alana bersyukur mendapat kan ibu mertua yang sangat baik padanya, yang sangat peduli dibandingkan dengan ibu tirinya tersebut, dirinya jadi teringat sosok sang bunda yang sudah lama tiada.
Ketika meraka sampai dimeja makan. Hanya alana seorang diri. Ayu sang mertua hanya mengantar kan alana saja dan akan pergi kekamar nya menghampiri sang suami tercinta.
" alana sayang kamu makan yang banyak ya nak, bunda tinggal keatas ya sudah ditunggu oleh suami ayah mertua mu." ucap ayu, sambil tersenyum hangat
" iyaa bun, terimakasih banyak telah mengantarkan alana bun, alana jadi ngerepotin bunda." ucap alana
Ayu mamah dari devan hanya tersenyum menanggapi ucapan yang alana katakan. Dan berlalu pergi menghampiri sang suami.
alana menatap satu persatu makan yang ada dimeja tersebut, makanan yang sangat banyak dan terlihat sangat enak. Berbeda ketika dirinya masih tinggal bersama sang ayah, dirinya hanya diberi makanan sisa oleh ibu tirinya tersebut.
Setelah alana makan. Dirinya pergi menuju kamar yang akan ditepati nya sekarang ini.
alana merasa dirinya mengantuk dan merebahkan dirinya dikasur yang sangat empuk ini, sambil memikirkan bagaimana nasib nya bersama suami nya ini. Akan kah alana bahagia atau kah sebalik nya.
alana hanya bisa menangis dan terus menangis tanpa sadar dirinya terlelap masuk kedalam mimpi.
Devan memasuki kamar dan melihat kearah gadis yang baru saja ia nikah kan dialtar tadi siang. Ia menyadari ada jejak air mata dikedua mata gadis tersebut dan sambil berkata didalam hati " ini baru saja permulaan "
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!