NovelToon NovelToon

Because Of Love

Bab 1.

Kring..!!

Kring..!!

Kring..!!

Suara telepon seluler berdering setiap saat untuk membangunkan seorang pemuda usia 24 tahun yang sedang tidur di tempat tidur dalam kamar di sebuah rumah yang persis kastil yang luar biasa identik dengan khas Eropa.

Pemuda ini menggeliat di balik selimut tebalnya dan meraba-raba sekitar meja kecil di samping tempat tidurnya,ia menemukan ponselnya yang ternyata terjatuh di atas karpet di bawah tempat tidurnya.

Ia menaruh ponsel di telinganya sambil menaruh kepalanya di atas bantalnya kembali."Halo ,ya."

"Pei ,kamu masih belum berangkat untuk pulang ke Indonesia ?"Suara seorang wanita dari telepon International.

"Ma,ya tunggu Pei Pei bisa move on dari masa lalu Pei Pei yang kelam."Jawab Pei Pei nama kecil dari pemuda itu yang sebenarnya memiliki nama yang cukup bagus sih yaitu Pedro Manuel Allesandro.

"Pei ,jangan lebay deh kamu ,sudah cepat pulang ke Jakarta atau kamu bakal di coret dari daftar nama cucu Kongkong mu selamanya,"Kata Mama Pedro yang bernama Elisabeth.

"Ahh ,ya,ya ,ya Mama ku yang cantik."Kata Pedro.

"Iya,udah pokoknya Mama mau kamu cepat untuk pulang ke Jakarta hari ini juga,titik..!"Suara keras tak bisa di bantah lagi dari Mama tercintanya.

Pedro menarik napas berat sekali untuk dirinya bisa memenuhi permintaan Mamanya yang juga sangat ia rindukan meskipun dirinya harus sakit hati melihat Kakak kembarnya yang telah menikah dengan mantan kekasih dari Pedro yang bernama Laura Evelinda.

"Pei Pei jawab mama,"Kata Elizabeth ulangi.

"Iya,Ma.Pei Pei bakal pulang ke Indonesia hari ini juga."Jawab Pedro menyayangi mamanya.

"Bagus,nak.kamu mau memenuhi pesan mama mu ini,"Kata Elizabeth dari teleponnya.

"Umm,ya Ma."Jawab Pedro terdengar serius dari suaranya sambil melihat game online di layar laptopnya yang terbuka sejak semalam suntuk

memperlihatkan permainan seru yang di sertai suara anak gadis yang selalu riang gembira terdengar menarik bagi Pedro.

Pedro segera mengetik keyboard laptopnya dan ia menulis sesuatu di layar laptopnya untuk sapaan darinya kepada gadis di dunia game online yang selalu memberinya harapan baru untuk membuka sebuah lembaran yang baru pula.

"Hai ,selamat pagi untuk mu Nay ,"Sapa Pedro.

"Hai juga,selamat malam untuk mu Kakak Ped,"

Jawaban dari anak gadis yang sangat manis dan ramah ini

"Nay,apakah kamu sudah mau pergi ke sekolah sekarang?"

"Iya, Kak. "

"Ou,oke,met bersekolah yang baik ya?"

"Ya,Kakak juga semangat ya ?!"

"Iya,Nay,makasih."Jawab Pedro melamun sendiri membayangkan wajah gadis itu yang sudah ia lihat dari medsos anak gadis itu yang sangat baik sekali memberikan akun instagramnya.

"Nay ,kamu manis sekali kalau tersenyum simpul gitu,"Puji Pedro mengambil dan menyimpan foto -foto gadis itu dari IG gadis itu.

"Pei,kamu ngomong sama siapa sih ?"Tanya pria muda yang datang ke kamar tidur Pedro sambil membawakan sekotak pizza dan beberapa botol wine dengan senyuman khas playboy kelas atas.

"Emm,sama nyokap gue ,eh tumben elu udah balik dari kencan elu ama cewek -cewek ikan kakap elu yang model aduhai gitu," Cetus Pedro melompat ke sofa panjang di depan kaki ranjangnya dan ia langsung mengambil pizza dan melahapnya tanpa sungkan lagi.

"Capek Gue, Bro..,Dan Gue sudah bosan sama gadis -gadis abal -abal kayak pajangan pasar loak bagi gua,"Jawab James sahabat Pedro yang berasal dari Jakarta juga.

"Eh, lo gak lagi mabok alkohol kan ?"Tanya Pedro melirik sahabatnya yang ternyata saudara sepupu Naydelin gadis incaran Pedro yang baru usai 7 atau 8 tahun ini Pedro malas untuk pacaran dan kenal cewek yang di anggapnya sama tak ada beda dengan Laura mantannya itu.

"Kagak,loe cium aja bau mulut gua kalo loe mau tau apa gua lagi mabok alkohol atau gak ,"Jawab James mencomot pizza sambil menekan remote tv untuk menonton sepakbola favoritnya Liga Italy.

"Jijay banget gue cium aroma mulut loe yang udah mirip banget ama aroma mulut mayat tau ,gak?!"Tukas Pedro yang di timpuk kacang kulit yang kini berserakan di karpet ruang santai dalam kamar oleh James.

"Ish,omong -omong ,elu benaran mau pulang ke Jakarta hari ini juga?"Tanya James melihat koper di atas ranjang Pedro telah rapi.

"Yep,"

"Emm,ya ,gue ikut juga pulang deh abisnya gue udah kangen sama Laras cewek gue di Jakarta,"

James meninggalkan sofa untuk pergi ke kamar pribadinya untuk merapikan barangnya ke koper pria itu sendiri sambil bersiul -siul riang gembira lalu menyeret koper ke ruang keluarga dan jumpa Pedro yang sudah menunggunya sambil menanti mobil di siapkan oleh staff rumah keluarga Pedro.

"Tuan Muda,mobil untuk anda sudah di siapkan di halaman utama ,"Lapor seorang kepala staff yang datang dari pintu utama kepada Pedro.

"Oke,makasih Roy," Jawab Pedro.

Tak lama kemudian Pedro dan James berada di dalam mobil yang akan mengantarkan mereka ke bandara International kota Madrid,Spanyol untuk menggunakan transportasi udara pribadi yang di parkir di bagian khusus untuk keluarga besar dari Allesandro yang sangat terkenal seAsia sebagai pengusaha top banget.

".."Pedro tampak muram melihat layar laptop yang di taruh di meja kecil di dalam mobil pribadinya.

"Kenapa wajah loe kayak kanebo kusut gitu ?"

"Eh ,James,loe kenal gak sama cowok yang di foto liburan musim gugur keluarga misan luar loe ke Kota Beijing,China pada tahun 2016 lalu ?"

Pedro menunjukkan layar laptop kepada James di sampingnya.

"Kenallah dia itu Handoko saudara gue juga cuma dia itu ada rasa kepada Naydelin ade sepupu gue yang masih sekolah Smu,"Jawab James melirik ke arah Pedro dengan raut wajah bingung.

"Emangnya kenapa?"Imbuh James kepada Pedro.

"Enggak,napa -napa,"Jawab Pedro menutup layar laptopnya karena mereka sudah tiba di bandara di depan pesawat pribadi yang sudah siap untuk di pakai Pedro dan James untuk kembali ke Jakarta.

Di Jakarta,Indonesia.

Seorang gadis Smu usia 16 tahun berjalan santai ke sebuah kafetaria yang tepat berada di depan sekolah gadis itu. Lalu, gadis ini membuka pintu masuk kafetaria dan berjumpa dengan lima orang murid Smu yang melambaikan tangan ketika gadis manis baru saja masuk ke ruangan dalam kafetaria.

"Nay,sini duduk di sini ,kita udah pesanin kamu minuman favorit kamu Qing Futang Boba dan makanan favorit kamu juga Donat JCo,"Kata Prita sahabat Naydelin di kelompok murid Smu yang di kenal sebagai grup Peanuts Avenue.

"Iya,Prita makasih,maaf aku baru datang karena aku tadi harus anterin buku jurnal absen ke ruang guru untuk Pak Andika Wali Kelas kita,"Kata gadis bernama Naydelin sambil duduk di kursi kosong di sudut dalam kafetaria itu.

Bersambung..!!

Bab 2

"Nay ,noh lihat tuh ada cogan lihatin kamu terus tuh dari setadi ,"Kata Prita menyenggol sikut kiri Naydelin.

Naydelin mengangkat alisnya bertanya kepada Prita dengan malas sekali.

"Apa sih ganggu aja aku lagi minum nih"Tanyanya melalui alisnya indah kepada Prita.

"Ei ada cogan yang persis foto cogan di layar Ig mu itu di sini,"Jawab Prita yang di anggukin oleh para sahabat mereka berdua.

Naydelin terpaksa mengikuti arah pandang mata para sahabatnya dan gadis ini tersentak melihat cowok yang selama ini ia kenal melalui Game online dan Ig saja.

"Pedro Manuel Allesandro berada di sini?Kafetaria abal -abal kayak gini?Ah gak mungkin deh,"Bantah Naydelin di benaknya.

Namun Naydelin benar -benar yakin cowok yang duduk bersama cewek rambut panjang ikal dan cantik bak model dan bintang Kpop Suzy Miss A adalah Pedro Manuel Allesandro teman gamenya di game online.

"Ben ,kamu harus bisa menyakinkan Akong kamu untuk warisannya jatuh ke tangan mu untuk masa depan kita berdua,"Kata gadis cantik yang duduk di sofa kafetaria di ujung lain dari tempat duduk Naydelin dan para sahabat Peanuts Avenue.

"Laura, gue juga tahu apa yang harus gue lakuin untuk warisan Akong tak jatuh ke tangan Pedro atau Luis saudara kami yang terkecil di antara aku dan Pedro,"Kata Benedict nama saudara kembar Pedro Manuel Allesandro yang di lihat Naydelin di Kafetaria depan sekolah Smu S Jakpus.

"Ben, tadi pagi gue dengar Mami telepon Pedro untuk saudara kembar kamu itu pulang ke Jakarta untuk memenuhi perintah Akong kalian dan hal ini sangat membahayakan kelangsungan hidup kita yang harmonis selama ini,"Kata Laura istri dari Benedict yang dahulunya kekasih Pedro.

"Laura sayang, suami mu ini sangat pintar dan cermat untuk mengatasi masalah kecil seperti ini, dan aku yakin kalo Akong akan mewariskan harta nya kepada ku bukan Pedro karena aku sudah memenuhi persyaratannya yaitu menikahi putri dari anak sahabatnya Akong yakni kamu Laura Kinanti,"Kata Benedict mengelus dagu Laura yang indah tetapi tatapan mata pemuda usia 24 tahun ini terarah kepada gadis Smu berrambut panjang hitam lebat ,wajah putih bersih ,manis dan cantik yang mirip sekali dengan artis Yoona Snsd versi Indonesia Nya.

"Gadis kecil yang mengagumkan ,"Pikirnya.

Tatapan mata cowok yang di kira Pedro Manuel Allessandro oleh Naydelin ini telah membuat Nay terkesiap sekilas karena mata cowok itu sangat indah namun penuh ambisi sekali.

"Emm ,beginikah aslinya Pedro Manuel Allesandro yang selama ini hanya ku telah kenal melalui medsos saja?"Pikir Naydelin yang agak merasa jengah dan risih juga di tatap aneh oleh Pedro.

"Nay ,lihat cowok itu ngelihatin kamu terus tuh ,ih kenapa dia lihatin kamu terus di saat ia bersama dengan pacarnya ,"Kata Angela teman Naydelin lainnya.

"Entahlah,eh yuk kita segera pulang ke rumah kita masing -masing karena kita sudah waktunya bagi kita pulang sebelum Nyokap dan Bokap kita cari kita di kantor polisi ,"Kata Naydelin mengambil dan memakai kembali tas sekolahnya di punggungnya.

Benedict memerhatikan gerak gerik gadis Smu itu yang berjalan keluar dari Kafetaria bersama para sahabat gadis Smu itu.Benedict juga melihat dari kaca jendela Kafetaria .Gadis itu naik angkutan umum bersama para sahabat gadis itu .

"Ben ,kamu ngelihatin apaan sih dari tadi?"Tanya Laura menarik perhatian Benedict dari gadis Smu yang menarik perhatian Benedict.

"Aku lihat tukang jajanan di luar Kafetaria yang di kerumuni anak -anak sekolah depan Kafetaria ini,"

Benedict menjawab Laura yang tersenyum manis sambil menggelayuti lengan pemuda ini dengan sikap manjanya untuk Benedict selalu mencintai Laura sampai kapanpun jua.

Rumah Kediaman Valentino.

Naydelin turun dari angkutan umum yang berhenti di sebuah gang perumahan lalu berjalan menuju ke dalam perumahan 'Anyelir'.Naydelin menekan bel di pinggir tembok dalam pintu gerbang rumah no .7.

Ting ,tong!

Pintu kayu warna coklat terbuka dan Mama nya Naydelin terlihat keluar dari dalam rumah menuju ke pintu gerbang untuk membukakan pintu untuk Naydelin.

"Jam berapa sekarang ?Kenapa kamu baru pulang dari jam sekolah yang seharusnya pukul 2 siang dan sekarang sudah akan pukul 4 sore?"Tanya Ria nama Mama nya Naydelin dengan nada menegur.

"Belajar kelompok dulu Ma,"Jawab Naydelin yang duduk di kursi teras untuk membuka sepasang sepatu dan kaos kaki sekolah yang kemudian di taruh di rak penyimpanan sepatu di samping kiri teras rumah.

"Iya,Mama tahu Nay ,tapi seharusnya kamu kasih tau Mama melalui telepon dulu di warnet atau di telepon umum di depan sekolahmu agar Mama gak cemas mikirin kamu pulang sekolah telat dari jam pulang sekolah ,"Kata Ria mengikuti Naydelin yang berjalan masuk ke ruangan dalam rumah ke tangga untuk menuju ke kamar Naydelin.

"Ya,Ma ,maafin Nay lain kali Nay bakal telepon Mama deh kalo ada belajar kelompok bersama Prita dan teman -teman Nay lainnya agar Mama tak cemas memikirkan Naydelin,"Kata Naydelin di tangga menuju ke lantai atas.

Ria menggeleng kepalanya melihat tingkah laku Naydelin yang suka membuat cemas dirinya.Ria menengok ke kamar yang berada dekat di ruang makan rumah kediaman Valentino.

"Andre ,sudah sore waktu mu untuk mandi dan rapi -rapi sebelum Papa dan Kakak Miranda kamu pulang kerja ,"Kata Ria mengetuk pintu kamar dari anak laki -lakinya yang tunggal dan anak paling kecil.

"Ya,Mama,"Sahut Andre berdiri lemas dan berjalan gontai ke kamar mandi dengan handuk di bahunya sambil bersiul -siul.

Rumah Kediaman Hermanto.

Sosok pria tua usia 70 tahun yang duduk di kursi goyang di taman yang sangat mewah terlihat dan kehadiran seorang pria usia 45 tahun yang datang bersama dengan seorang wanita usia 35 tahun di dampingi pemuda usia 23 tahun amatlah di nanti -nantikan oleh pria lansia itu.

"Rudi,jam berapa kira -kira Pei Pei akan tiba di rumah ini?"Tanya Leo Hermanto nama Akong atau Kakek Kandung Pedro dan Benedict.

"Jam 10 malam ,Pa"Jawab Rudi Hermanto nama Papa Kandung Pedro dan Benedict.

"Oh syukurlah aku sudah tak sabar untuk melihat kehadiran bocah itu di hadapanku sebelum aku menutup mata ku yang rabun ini,"Kata pria tua ini menghela napas tak sabar sekali untuk melihat Pedro cucu keduanya yang paling di sayangi oleh nya itu.

"Akong ,tolong jangan omong menutup mata mu lagi karena kau masih segar dan sehat,"Kata Luis Hermanto adik dari Pedro dan Benedict.

"Tsk ,Luis kau mana tahu urusan kesehatan aku selama ini,bukankah kau dan semua Paman dan Bibi serta sepupu -sepupu mu tak pernah satu hari pun menemani ku di rumah ku ini dan kalian juga tak pernah menghibur ku di kala aku seorang diri mengeluhkan kesehatanku,jadi kau gak usah lagi banyak omong di depan ku..!"Usir Leo Hermanto.

Luis Hermanto menahan emosinya dengan berat lalu pemuda ini berbalik arah dan pergi dari taman dengan langkah lebar dan cepat menuju ke parkir mobil yang berbaris rapi sejumlah mobil superhits dan mewah di area parkiran sangat luas itu.

"Kenapa lo emosi gitu?"Tanya cowok tampan dan kacamata yang keluar dari area kolam renang.

"Bukan urusan lo ,Dan."Jawab Luis Hermanto nada judes sekali lalu masuk ke mobil mewahnya yang meluncur keluar dari halaman luas rumah mewah kediaman Hermanto.

"Umm,pasti karena Si Tua itu menolak niat baik hatinya,"Kata gadis usia 20 tahun yang baru saja keluar dari mobil mewah warna kuning.

"Emily,ngapain lo juga datang ke rumah Si Tua yang lo sumpahin cepat mampus setiap harinya dan yang lo tunggu warisannya saja,"Kata Pedro Manuel Allesandro tiba di undakan tangga menuju ke pintu utama rumah mewah itu.

"Pei Pei ,kamu kok tumben pulang ke Jakarta usai sekitar 7 atau 8 tahun di luar negeri ?!"Ucap Emily sepupunya dengan nada menyindir tajam.

"Ummmhh,gue pulang karena lo -lo pada yang suka menggerecoki masa -masa santai Akong di rumahnya,"Jawab Pedro tajam menunjuk kasar ke Emily dan Daniel Hermanto lalu melengos naik ke ruangan utama yang sudah di buka oleh para staff rumah begitu melihat kehadiran cucu kesayangan Tuan Besar Leo Hermanto.

Bersambung..!!

Bab 3

Kediaman Hermanto.

Pedro menemui Akong nya yang sudah menanti kepulangan nya ke rumah mewah Akong nya.

"Akong..!!"

"Pei Pei cucu kesayangan Akong akhirnya pulang ke rumah lagi ,"Kata Leo Hermanto menarik Pedro untuk memeluk cucu nya yang sudah dewasa dan sukses tanpa bantuannya.

"Ya,Akong,Pei Pei sudah pulang ke rumah Akong." Jawab Pedro menerima mangkuk buah jeruk yang sudah di kupas dari Suster Eliana yang merawat Akong.

"Akong ,yuk makan buah jeruk dari Korea Selatan kesukaan mu,"Kata Pedro menyuapi Akongnya.

Leo Hermanto tersenyum senang sekali di manja dan di perhatikan oleh cucu kesayangannya yang selalu terampil sekali dalam merawatnya.

"Pei Pei kamu sudah dewasa dan sukses,apakah kamu ini sudah mempunyai kekasih atau belum untuk kau bisa membuat Akong dan Ama mu yang berada di Singapore bisa menyaksikan kamu melangkah di gereja katedral Jakarta bersama pasangan hidup mu sebelum salah satu dari kami berdua harus pergi ke Sorga?"

"Akong dan Ama masih sangat sehat dan segar pasti bisa menyaksikan Pei Pei melangkah di area gereja Katedral Jakarta bersama pasangan hidup Pei Pei,"Jawab Pedro begitu terampil membuat Akongnya nyaman di dekatnya.

"Ou,kalau begitu apakah kamu sudah mempunyai kekasih yang kau idam -idamkan sekarang ini dan kau sembunyikan dari ku dan orang tua mu di luar negeri?"Tanya Leo Hermanto tersenyum sabar.

"Hmm kekasih Pei Pei bukan di luar negeri,tapi di dalam negeri,di Jakarta ,"Jawab Pedro yang mendapatkan lirikan tajam dari Rudi Hermanto di sofa panjang di ruang keluarga pribadi di dalam kamar tidur Leo Hermanto.

"Ohya ?Di manakah gadis beruntung yang dapat perhatian dari cucu Akong ini dan siapakah nama gadis itu?"Tanya Ama nya melalui vc di layar tv digital.

"Daerah Jakarta Barat ,Ama dan namanya a adalah Naydelin Valentino ,"Jawab Pedro asal saja dan berharap Naydelin mau menjadi pacarnya untuk ia bisa menyenangkan hati Akong dan Ama nya.

"Bagus,Pei Pei ,kalau begitu cepatlah kamu bawa kekasih mu ke rumah biar Akong bisa lihat calon cucu menantu kesayangan Akong ,"Kata Akongnya menepuk bahu kekarnya.

"Iya,segera Akong,"Sahut Pedro tersenyum manis kepada Akongnya.

"Bagaimana kalau kamu undang gadis mu datang ke rumah kita di hari ulang tahun Ama mu yang akan segera di rayakan pada bulan depan yang jatuh pada tanggal 3 Oktober tahun ini?"Usul yang di utarakan Elizabeth yang ingin putra keduanya bisa selalu berada di depan matanya.

"Usul mu sangat tepat dan cerdas,Eliza.Papa dan Mama mertua mu sangat menyukai ketangkasan mu untuk Pei Pei tidak lagi berada di luar rumah kita,"Kata Leo Hermanto mengangukk senang dan ia menatap cucu keduanya yang duduk di sofa di sisi kanannya.

"Kau dengar ,Pei ?Kami semua ingin kamu bawa dan ajak Naydelin kekasihmu itu ke pesta ulang tahun Ama yang jatuh pada tanggal 3 Oktober ini yakni bulan besok,jadi kamu harus benar -benar memperlihatkan kekasihmu kepada kami ,ya?" Ucap Leo Hermanto menunjuk tegas kepada cucu keduanya itu.

"Siap,Akong,"Jawab Pedro tetap tersenyum lebar di bibirnya yang indah meskipun dirinya gugup.

Di malam hari sebelum tidur dengan nyaman dan tenang di kamarnya sendiri.Pedro menyalakan hp dan mengklik akun Ig Naydelin untuk menanyakan kabar gadis online nya itu yang seharian ini tak ada kabarnya dan membuatnya gelisah.

"Nay,jawab dong,"Tulis nya di inbox gadis itu.

Kediaman Valentino.

Klik..!

Naydelin sedang mengetik tugas sekolahnya di layar laptopnya di dalam kamar tidur pribadinya di lantai atas yang bersebelahan dengan kamar tidur Kakak perempuan ketiganya yang satu -satunya dari ketiga kakaknya yang belum menikah dan memiliki keluarga sendiri.

Naydelin sedang konsentrasi pada tugas-tugas sekolah hingga ia tak melihat layar hpnya berkedap -kedip nyala di tempat tidurnya.Ia juga tak melihat Sisi kucing orange kesayangannya menyelinap masuk ke kamarnya dan naik ke tempat tidurnya.

"Meong..!!"

Naydelin menengok cepat begitu mendengar ada suara Sisi di belakangnya.

"Sisi ,sini Nay peluk..!"

Naydelin melompat ke ranjang untuk memeluk Sisi yang meringkuk manja di pelukannya.

"Ei ,hp ku menyala tuh..!"

Naydelin menyadari ponselnya menyala dan dia cepat mengambil ponsel dan melihat akun IG nya dan menemukan inbox yang begitu banyak sekali di akun itu dari para followers nya dan juga para sahabat di sekolahnya,lalu ia menemukan nama Pedro Manuel Allesandro di antara sederet nama -nama di layar akun IGnya itu.

"Nay,apakabar mu hari ini?"Tulisan Pedro yang ia lihat.

"Kabar Nay,baik ,"Tulis Naydelin mendengus sebal karena gadis ini sudah tak respect lagi terhadap Pedro yang di lihatnya sudah punya kekasih yang ia lihat di Kafetaria pada hari ini di siang hari usai Naydelin pulang sekolah dan berkumpul bersama teman -teman sekolah Naydelin untuk belajar bersama di sana.

Kediaman Hermanto.

Pedro pun mengangkat alisnya melihat tulisan di layar IG nya yang berasal dari balasan pesannya dari Naydelin begitu singkat dan mengherankan sekali.

"Halo Nay apa kamu sedang sakit hari ini?"Tulis balik Pedro di inbox IG kepada Naydelin.

"Enggak ,Nay enggak sakit kok,"Balasan Naydelin.

"Lalu kenapa seharian ini kamu tak update di IGmu dan tak menulis pesan di Inbox ku?"Tulis Pedro.

"Sibuk sekolah dan tugas sekolah ku menumpuk banget,"Tulis Naydelin.

"Oke,ohya Nay bolehkah aku minta no Wa pribadi kamu?"Tulis Pedro sopan.

"Ya,boleh aja,asal jangan neror aku sembarangan ya?"Balasan Naydelin.

"Iya,tenang aja Nay,aku gak kan jahatin kamu kok karena aku cuma ingin mengenal kamu lebih baik dan dekat lagi,bolehkan?"Tulis Pedro sambil baca buku komik favoritnya ,Dragon Ball untuk sekian kalinya sejak ia duduk bangku Smp hingga dia kini sudah dewasa ,ia tetap suka membaca buku dari komik favoritnya itu.

"Ya,boleh kok,ohya aku boleh tanya sesuatu gak sama kamu ,Kak Ped?"Tulis Naydelin.

Pedro menyimpan nomor Wa pribadi Naydelin di hp nya dalam waktu yang sangat singkat sekali.

"Ya,silakan Nay,"Jawab Pedro langsung ke Wa.

"Apa kamu tadi main ke Kafetaria Bulan Bintang di jalan S dekat sekolah Smu S juga?"Tanya Naydelin melalui tulisan di Wa nya.

"Enggak ,aku baru pulang dari Spanyol dan aku belum pernah main ke Kafetaria yang dekat sekali dengan sekolahmu,"Jawab Pedro heran melalui Wa nys juga.

"Loh tapi hari ini aku melihat cowok yang mirip banget sama kamu main di Kafetaria itu bersama teman perempuan yang sangat cantik banget dan juga seksi,"Kata Naydelin yang tersenyum senang setelah Naydelin mengetahui kalau cowok yang di Kafetaria depan sekolahnya bukanlah Pedro tapi orang lain.

"Oh ,mungkin cowok yang kamu lihat itu adalah Kakak kembarku yang bernama Benedict dan juga gadis cantik dan seksi yang bersamanya itu Laura Kakak ipar ku ,Nay."Kata Pedro menjelaskan di Wa nya.

"Ya,oke ,Kak Pei ,sekarang sudah malam dan Nay harus bobo supaya besok pagi sekolah gak telat."

"Ya,Nay,oke ,dah Nay,Met malam dan met tidur ,"

Pedro menyimpan hpnya di atas meja kecil dekat tempat tidurnya lalu ia pun berbaring nyaman dan tidur nyenyak dengan cepat sekali.

Bersambung..!!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!