NovelToon NovelToon

Pernikahan Yang Tidak Diinginkan

Awal

"Pernikahan ini tidak saya inginkan,"

Bagaimana rasanya saat kalimat itu keluar dari mulut seseorang yang kini memiliki status sebagai suami mu??? Sakit sudah pasti. Hal inilah yang dirasakan Nisa.

Kalimat itu sukses terlontar dari mulut Sagara Argian Ananda untuk perempuan yang kini berstatus istrinya, Thanisa Grizelle Leondra. Setelah menikah bukan kebahagiaan yang dia dapatkan tapi kehidupan yang jauh dari kata bahagia itu. Perjodohan yang orang tuanya harapkan bisa membuatnya bahagia justru semakin menambah kesengsaraan dalam hidupnya. Dia tak pernah merasakan sakit yang begitu sakit seperti ini sebelumnya.

"Terus kenapa kakak menerima perjodohan ini?" tanya Nisa dengan sorot mata terluka.

"Saya terpaksa karena paksaan papa dan mama saya juga kedua orang tua kamu." jawab Argi lantang tanpa memikirkan perasaan Nisa.

"Ingat Nisa, setelah satu tahun, pernikahan kita akan berakhir. Saya harap kamu tau batasan dan kamu tau betul siapa sebenarnya yang saya cinta."

Hancur sudah. Kehidupan rumah tangga yang dia harapkan sempurna seperti kehidupan kedua orang tuanya hancur berkeping-keping apalagi saat mengetahui bahwa perempuan yang di cintai suaminya adalah kakak sepupunya sendiri.

Namun, mau bagaimanapun Nisa tidak bisa berbuat apa-apa. Rasanya pada suaminya itu tidak akan pernah merubah apapun termasuk sikap suaminya. Dia hanya perlu diam, menerima dan menunggu dia terlepas dari pernikahan ini bukan?? Yah, terdengar mudah tapi bagi Nisa yang sudah memendam perasaannya begitu lama pada sang suami, hal itu bukanlah hal yang mudah baginya. Ini terlalu menyakitkan.

Dia tidak bisa menyalahkan Argi karena laki-laki itu hanya menuruti keinginan orang tuanya. Bahkan dia sudah mengorbankan perasannya sendiri.

...💔💔...

Kisah kehidupan rumah tangga antara dokter muda dan CEO muda yang tak pernah mulus. Perbedaan perasaan serta perjodohan terpaksa yang harus mereka lalui membuat keduanya sama-sama sakit. Hingga perjanjian-perjanjian itu tercetus yang nyatanya bukan membuat Nisa lega tapi justru semakin sakit. Lalu bagaimana dengan Argi yang mencetus perjanjian yang tanpa sadar hanya menguntungkan satu pihak saja???

Argi yang mencintai orang lain dan Nisa yang mencintai suaminya yang mencintai orang lain. Keduanya terlalu rumit untuk disatukan tapi juga tidak bisa menolak apa yang sudah ditetapkan kedua orang tua mereka.

Mampukah Nisa menaklukkan hati Argi???

Mampukah Argi melupakan perasaannya dan belajar mencintai istrinya???

ATAU...

Perjanjian satu tahun pernikahan itu yang akan menjadi pemenang dari permasalahan keduanya.

...💔💔...

"Segala hal yang dilakukan dengan terpaksa memiliki kemungkinan kecil untuk baik-baik saja terutama tentang perasaan"

~day (Author).

Mari menjelajah di petualangan cerita ku yang baru..

Ayo sama-sama kita kawal keduanya hingga menemukan pemenang yang sesungguhnya.

Thanisa Grizelle Leondra

"APA MENIKAH??" pekik seorang gadis yang kini berdiri di depan pintu sambil menenteng tas ranselnya. Dia kaget saat baru memasuki rumah dan mendengar kedua orang tuanya mengatakan jika dia sudah dijodohkan. Ayolah apa jaman sekarang masih berlaku hal seperti itu?

Gadis dengan rambut panjang itu berjalan tergesa-gesa kehadapan kedua orang tuanya. Dia, Thanisa Grizelle Leondra. Biasa di panggil Nisa, gadis cantik berusia 23 tahun yang memiliki profesi sebagai seorang dokter muda. Yah, diusianya yang sekarang, dia sudah menjadi salah satu dokter di rumah sakit ternama di daerah jakarta. Hidupnya sungguh sempurna, dia merasa Tuhan begitu baik padanya. Dianugerahi otak cerdas, keluarga yang utuh, cukup terkenal dan bahagia juga merupakan anak satu-satunya dari kedua orang tuanya. Dia merupakan anak tunggal dari Arsal Leondra dan juga Kanaya Audina. Namun, semua itu bukanlah hal yang menjadikannya gadis sombong dan angkuh. Bahkan dia lulus di Fakultas Kedokteran dan sekarang menjadi dokter murni karena usahanya sendiri. Otaknya memang patut diacungi jempol. Dia pintar dan dia tidak meminta papanya untuk ikut campur dalam pendidikannya, meskipun hal itu sangat mudah bagi Arsal yang bisa dikatakan memiliki segalanya.

Nisa merupakan gadis cantik, manis, ceria dan baik hati. Sifat itu menurut 100% dari mamanya. Siapa yang tidak mengenal Kanaya, istri dari Arsal yang dulu terkenal polos namun saat memiliki anak perlahan sifat itu berubah saat dia memiliki putri yang mewarisi setiap sikap dan sifatnya. Sedangkan dari segi otak, tanggung jawab dan ketegasan, dia mewarisi itu semua dari papanya, Arsal.

Nisa duduk didepan kedua orang tuanya yang juga menatapnya dengan senyum kecil. Masih tak percaya pada apa yang dia dengar tadi.

"Biar papa jelasin," kata Arsal lembut.

Ini yang membuat Nisa ingin sekali memiliki pasangan hidup seperti papanya. Arsal memang terkenal penyabar, lembut dan penuh kasi sayang untuk kedua wanita kesayangannya itu. Nisa begitu mengangumi sosok tegas itu.

"Papa dan Om Gio sudah merencanakan perjodohan kamu dan Argi. Mama dan tante Ara pun setuju," ucapnya membuat Nisa semakin melotot terkejut. Bagaimana bisa?

"Tapi Pa, Nisa masih belum mau menikah dan Nisa juga masih bisa cari calon sendiri, kenapa harus dijodohkan?" tanya Nisa menggebu-gebu.

Arsal tersenyum kecil melihat raut cantik anaknya yang sedang kesal.

"Kami sudah membicarakan ini semua sebelumnya bahkan saat kamu masih berusia 2 tahun," jawaban yang membuat Nisa semakin tak percaya. Ayolah, ini sudah zaman modern.

"Mau ya Nak, om Gio sama tante Ara pasti seneng Nisa jadi mantunya," bujuk Kanaya yang membuat Nisa menghela nafas. Jika suara lembut mamanya sudah terdengar, bagaimana bisa dia menolak terlebih lagi dia tidak ingin orang tuanya kecewa apalagi om dan tantenya. Yah, dia terlalu menyayangi orang-orang itu.

"Kasi Nisa kesempatan untuk berfikir," ucap Nisa pelan.

Arsal dan Kanaya hanya mengangguk pasrah dengan jawaban putri mereka. Mereka juga tidak ingin memaksa Nisa sekarang apalagi gadis itu pasti lelah karena menjalankan beberapa operasi hari ini.

"Ya udah, sekarang Nisa naik bersih-bersih, habis itu Nisa turun makan malam, yaa." perintah Kanaya yang langsung diangguki Nisa.

Gadis itu berjalan lunglai menuju kamarnya yang berada dilantai dua. Sedangkan Arsal dan Kanaya masih menatap punggung putri mereka hingga punggung kecil itu menghilang dibalik tembok.

"Gimana kalau dia gak mau?" tanya Arsal tiba-tiba.

"Aku gak mau maksa dia sayang. Kasian kalau harus menjalani rumah tangga dengan paksaan." lanjutnya menatap sang istri yang juga menatapnya.

Kanaya tersenyum dan mengusap lembut rahang suaminya.

"Percaya sama aku, dia pasti mau. Karena dia sudah dari lama mencintainya," ucap Kanaya membuat Arsal diam. Benarkah seperti itu?.

...💔💔...

Nisa terdiam di balkon kamarnya. Angin malam menerbangkan beberapa helai rambutnya yang sengaja dia urai. Matanya menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong dan pikiran yang sudah melambung membawanya ke kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi jika dia menolak atau menerima perjodohan ini.

Hanya ada satu nama yang terlintas di otaknya malam ini. Siapa lagi jika bukan calon suaminya, Argi. Calon suami? Rasanya tidak pantas menyebut laki-laki itu sebagai calon suaminya.

Nisa masih cukup tau diri. Alasan terbesarnya menolak perjodohan ini adalah karena laki-laki yang akan dijodohkan dengannya adalah laki-laki yang sudah mencintai orang lain dan sedang memperjuangkannya selama dua tahun ini. Nisa merasa begitu egois jika menerima perjodohan ini. Meskipun Nisa mengakui bahwa dia juga menyukai Argi sejak kecil tapi dia tidak mau egois hanya karena rasanya itu.

Tapi, disisi lain orang tua mereka yang juga memaksakan hal ini. Sungguh, Nisa sangat-sangat menyayangi mereka semua dan apapun yang mereka minta akan Nisa usahakan tapi bagaimana dengan perjodohan ini?.

Nisa mengacak rambutnya frustasi, "kenapa bisa jadi kayak gini sih?" tanyanya pada diri sendiri.

Tatapannya menatap langit yang terlihat mendung, tidak ada bintang yang menghiasi angkasa malam ini.

"Nisa mau nikah sama orang yang mencintai Nisa, bukan hanya Nisa yang mencintai," monolognya.

"Tapi bagaimana dengan mama, papa, om Gio dan tante Ara pasti mereka kecewa kalau Nisa tolak,".

"Aiiih kenapa jadi rumit gini sih?"

Nisa kembali terdiam dengan helaan nafas panjang. Dia tidak tahu harus apa sekarang. Apa dia harus menghubungi Argi dan meminta laki-laki itu untuk menolak papa dan mamanya?.

Nisa berdecak sebal karena otaknya yang tidak bisa diajak kerja sama malam ini untuk mencari alasan. Setelah merasa angin malam sudah semakin menusuk kulitnya, Nisa memutuskan kembali masuk ke kamarnya untuk mengistirahatkan otak dan tubuhnya yang begitu lelah. Operasinya hari ini berjalan lancar meski tadi sempat hampir kehilangan pasien namun ternyata Tuhan masih baik.

Nisa melangkahkan kakinya memasuki kamar dan berbalik menuju kasur setelah menutup jendela. Namun belum sempat mencapai kasur, suara benda pipih yang sedari tadi dia genggam mengalihkan atensinya. Buru-buru Nisa membuka pesan itu lalu membacanya, siapa tau dari rumah sakit.

Namun ternyata dugaannya salah. Matanya membulat melihat siapa yang mengiriminya pesan. Jantungnya berpacu cepat dengan tangan yang keringat dingin.

"Temui saya di taman dekat kantor saya besok pagi"

...-Batas-...

Sagara Argian Ananda

Sedangkan ditempat lain, seorang laki-laki masih duduk terdiam dihadapan kedua orang tuanya. Ekspresi wajahnya hanya datar dan sama sekali tidak menunjukkan ekpresi lain selain itu. Setelah mendengar rencana kedua orang tuanya, dia semakin terdiam dengan pikiran yang entah kemana.

"Mau ya bang?" tanya Ara.

Laki-laki itu masih diam menatap wanita cantik yang menjadi dunianya itu. Dia, Sagara Argian Ananda atau biasa dipanggil Argi. Laki-laki berusia 25 tahun yang merupakan anak tunggal dari Gio dan Ara yang kini menjabat sebagai pimpinan disalah satu perusahaan papanya. Yah, mengikuti jejak sang papa untuk terjun didunia bisnis merupakan cita-citanya dari dulu. Laki-laki dengan postur tubuh tinggi, badan atletis, dan berwajah tampan itu terdiam saat mendengar dirinya akan dijodohkan dengan gadis yang sama sekali tidak dia sukai. Meskipun mereka dekat tapi sama sekali tidak ada perasaan apa-apa untuk gadis itu. Argi sudah menyukai orang lain dan itu sudah sejak bertahun-tahun lamanya.

"Abang suka sama orang lain, Ma." ingin rasanya dia mengatakan itu tapi semuanya hanya tertahan di tenggorokan saat melihat mata berbinar mamanya saat membicarakan rencana perjodohan itu. Dia tidak tega merusak kebahagiaan mamanya.

"Mama sesuka itu sama dia?" tanya Argi setelah cukup lama terdiam.

Ara, mamanya mengangguk antusias. Bagaimana dia tidak suka dengan gadis manis yang akan dijodohkan dengan putranya itu. Ayolah, Nisa gadis yang baik dan dia menginginkan gadis itu menjadi menantunya.

"Abang pikirin lagi yaa," tawarnya lembut membuat binar dinata mamanya meredup. Hal itu membuat Argi menghela nafasnya pelan.

Pandangan laki-laki itu lalu beralih pada papanya yang masih terdiam sambil menatapnya. Gio, masih terus menunggu apa keputusan putranya itu.

"Pa, abang tidak mencintainya," akhirnya kalimat itu terlontar juga dari mulut putra bungsunya.

"Katakan jika ada yang mengganjal di hati, bang," kata Gio mengerti perasaan anaknya.

"Abang tidak menyukai apalagi mencintainya...."

"Kenapa bisa seperti itu, bukankah kalian dekat?" tanya Ara memotong ucapan putranya.

Argi kembali menghela nafas pelan dan menatap bergantian pada kedua orang tuanya. Tangannya saling bertaut berusaha mengumpulkan keberanian membantah keinginan mamanya yang satu itu. Selama ini dia tidak pernah membantah satu pun keinginan perempuan cantik itu tapi kali ini dia benar-benar tidak bisa. Sedangkan Gio mengusap punggung istrinya berusaha menenangkan.

"Abang memang dekat sama dia, kami teman dari kecil, bareng Al dan Kia tapi abang tidak memiliki rasa apapun padanya. Abang tidak mau menikah tanpa dilandasi rasa cinta, Ma. Abang takut nyakitin dia nantinya," jelasnya berusaha memberi pengertian.

"Jadi abang menolak?" tanya Ara pelan.

Dengan pelan, Argi mengangguk sambil menunduk tak mau menatap wajah sedih mamanya.

"Oke," setelah mengatakan itu, Ara beranjak meninggalkan dua laki-laki yang kini menatap kepergiannya.

Pandangan Argi kembali tertuju pada Papanya. Dari tatapannya pun Gio sudah bisa menebak jika putranya itu khawatir dan sedih karena sudah membuat mamanya sedih. Gio tau jika Argi begitu menyayangi perempuan itu.

"Mama marah ya?" tanyanya lesu.

Gio hanya tersenyum tipis dan ikut beranjak. Tanpa dia jawab pun Argi tau jawabannya.

"Istirahat, Nak," setelah mengatakan itu, Gio menepuk pundak putranya dan berlalu dari sana.

Argi lagi-lagi menghela nafas pelan sambil menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. Tangannya memijat pelipisnya pelan. Sungguh, dia bingung. Disatu sisi, dia tidak menginginkan perjodohan ini karena dia mencintai orang lain tapi disisi lain dia tidak ingin mamanya kecewa.

Argi kembali membuka matanya yang sempat terpejam, menatap langit-langit ruang tamu rumahnya. Pikirannya melayang pada sosok cantik yang sudah dua tahun ini mengisi hatinya. Namanya Kia Fredella Leondra gadis cantik yang merupakan anak tunggal dari Ken dan juga Veronica sekaligus sepupu dari perempuan yang akan dijodohkan dengannya. Dirinya, Kia, Nisa, dan Al anak dari Gea dan Zian merupakan teman dari kecil. Keempatnya merupakan sahabat baik tapi dua tahun terakhir ini, perasannya pada Kia bukan lagi sebagai seorang teman tapi lebih dari itu. Argi menyukainya dan juga mencintainya. Meski umur Kia lebih tua 2 tahun darinya tapi Argi tidak masalah, dia masih mencintai dan memperjuangkan Kia dari dua tahun lalu sampai sekarang. Kia belum menerimanya dan dia masih berusaha keras agar perempuan itu mau menerimanya.

Dengan tiba-tiba bayangan seorang gadis manis dan ceria terlintas dibenaknya bersamaan dengan bayangan mamanya. Hal itu lagi dan lagi membuat Argi menghela nafas pelan. Bagaimana dia akan memperjuangkan perasannya jika mamanya saja menyetujui dia dengan orang lain.

Argi mengambil nafas panjang sebelum meraih ponsel di kantong celananya lalu mengirim pesan pada seseorang. Setelahnya dia beranjak menuju kamar tidurnya untuk membersihkan diri dan istirahat.

...-Batas-...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!