NovelToon NovelToon

We Are Family (Sibling'S)

Bab 2 : Awal Baru

Sinar matahari muncul dengan tiba-tiba menandakan pagi telah datang. Double twins tidak bisa tidur nyenyak semalam, bila dihitung mereka hanya tidur selama 3 jam saja.

Memang waktu yang kurang untuk anak-anak tidur, tapi mau bagaimana lagi. Situasi semalam membuat mereka tidak tenang dan terus menangis semalaman, hingga tertidur dengan sendirinya.

Pagi ini para pelayan tengah mempersiapkan prosesi pemakaman untuk tuan dan nyonya rumah serta sopir yang ikut menjadi korban. Suara yang berisik membangunkan mereka saat itu.

"Hoaammm."

"Kenapa aku mimpi ayah dan bunda tiada?" ucap Yana.

"Aku juga" ucap Kana dan yang lain pun membenarkan.

"Tidak dek, mereka memang sudah tiada semalam" sahut Indra dengan mata kosongnya. Sehingga yang lain segera tersadar, bila apa yang mereka pikir mimpi yang sama ternyata sebuah kenyataan.

Hingga ketukan pintu menyadarkan mereka.

~Tok...tok…tok~

"Ya, masuk!"

"Maaf tuan muda dan nona muda, waktunya Anda semua bersiap untuk menuju pemakaman" kata orang yang mengetuk pintu.

"Bisakah tinggalkan kami sebentar?" pinta Indra.

"Baik tuan muda, Anda semua punya 20 menit untuk menenangkan diri" dia pun memberikan sedikit waktu.

Pelayan pun segera keluar dari ruangan tersebut dan membiarkan para tuan muda dan nona muda mereka menenangkan diri.

"Mereka pasti terkejut" pikirnya.

20 menit waktu yang diberikan telah berlalu, mau tidak mau mereka harus segera bersiap untuk bertemu Arya dan Dita untuk terakhir kalinya.

"Kita harus ingat kata ayah dan bunda!" tegas Indra.

"Kita harus kuat, jangan selalu menangis!"

"Setidaknya kita masih bisa melihat mereka untuk terakhir kalinya" lanjut Indra.

"Iya, kak.." mau tidak mau, mereka harus setuju.

Pelayan yang berada dibalik pintu berniat membantu mempersiapkan tuan muda dan nona muda mereka. Namun berhenti saat ia mendengar perkataan anak sulung di keluarga ini.

Sungguh hatinya serasa diiris dan air mata menetes tanpa diminta. Mengetahui bahwa tuan muda mereka bersikap kuat dan dewasa untuk adik-adiknya.

Segera ia menormalkan keadaan dan mengetuk pintu sebagai tanda kesopanan.

~Tok...tok…tok~

"Permisi tuan muda dan nona muda" ujarnya.

"Ya, ada apa?" balas suara dari dalam ruangan.

"Bolehkah saya masuk, sudah waktunya Anda semua untuk bersiap" ucapnya dari balik pintu.

"Masuk saja bik, pintu tidak dikunci" ucap Gane.

Mereka semua bersiap dan masuk ke dalam mobil yang telah disiapkan untuk menuju tanah pemakaman.

"Kita berangkat tuan muda dan nona muda."

Disepanjang jalan, sang sopir sungguh canggung dengan suasana yang ada. Tidak biasanya mereka terdiam seperti ini. Namun sang sopir juga tahu, bahwa ini wajar saat ditinggal pergi untuk selamanya oleh orang terkasih. Apalagi mereka masih berada di usia yang sangat muda.

Tidak lama kemudian, sopir memberitahukan bahwa mereka telah sampai di tempat yang akan menjadi peristirahatan terakhir orang tua double twins.

Tidak ada suara, bahkan air mata yang tergenang saat mereka turun dan melihat secara langsung prosesi pemakaman tersebut.

Bukannya tidak peduli, mereka hanya ingin terlihat kuat dimata orang lain.

Banyak sekali orang-orang yang berdatangan membawa rangkaian bunga dan mengucapkan belasungkawa atas kepergiannya orang yang terhormat.

Para karyawan Batara Company juga turut hadir di pemakaman sejak pagi tadi hingga siang hari.

Saat matahari telah diatas, pelayan meminta double twins untuk masuk mobil dan pulang.

Sebelumnya, mereka menyempatkan diri untuk mencium batu nisan Arya dan Dita seraya berdo'a "Semoga, ayah dan bunda tenang di alam sana" ucap double twins dengan air mata yang menetes.

Mereka akan selalu ingat perkataan yang diucapkan bunda mereka dan juga sang ayah.

Keheningan melanda meja makan berbariskan kursi berjumlah 6 buah. 2 kursi milik orang tua mereka berada di ujung meja. Double twins makan dengan saling berhadapan.

Hanya suara dentingan sendok yang terdengar. Setelah selesai, mereka langsung menuju ke kamar untuk mengistirahatkan tubuh dan jiwa mereka yang diguncang keadaan.

Mereka tertidur dengan nyenyak karena para pelayan sengaja memasukkan obat tidur di makanan mereka. Dengan harapan agar tuan dan nona muda mereka dapat beristirahat dengan tenang sejenak tanpa memikirkan kejadian yang sudah terjadi.

Double twins masih saja tidak menyangka, jika orang tua mereka telah beristirahat untuk selamanya. Saat sedang makan pun, pikiran mereka entah pergi melayang kemana? karena mereka sama sekali tidak fokus dengan sarapan mereka.

Setelah dari ruang makan, double twins berjalan menuju ruang bioskop untuk mengalihkan pikiran mereka sejenak, karena jujur kejadian kemarin sangat membuat mereka tertekan dan jatuh ke dalam jurang.

3 jam mereka habiskan di dalam bioskop untuk menonton film.

Double twins izin untuk tidak sekolah dan para guru juga memahami, bahkan mereka semua datang ke acara pemakaman orang tua double twins kemarin.

Kemungkinan selama seminggu ini, mereka akan tetap di rumah dan mencoba untuk memulihkan diri.

Beberapa hari setelah kematian orang tua mereka, sikap dan kebiasaan pun mulai sedikit berubah. Yang biasanya selalu berebut mainan hingga makanan, sekarang malah memilih berdiam diri dikamar dan hanya keluar ketika bosan dan makan saja.

Padahal sebelum semua itu terjadi, mereka masih sempat berebut cake di meja makan. Karena cake merupakan salah satu desert kesukaan mereka.

Waktu pun berjalan ....

Disebuah taman yang sangat indah, berisikan berbagai macam jenis bunga lokal dan luar yang sangat harum aromanya. Disana ada satu gazebo kecil untuk orang yang ingin menikmati suasana menenangkan.

Tak disangka, ternyata para tuan muda dan nona muda Batara berada disana. Taman tersebut merupakan favorit mendiang bunda mereka. Sehingga secara tidak sadar, mereka dituntun ke arah taman tersebut.

Entah mengapa, tubuh dan jiwa mereka seakan pulih secara perlahan saat berada disana.

Double twins sangat menikmati hamparan bunga yang aromanya sungguh harum di depan mereka. Seakan-akan, bunda dan ayah mereka masih ada dan menemani mereka duduk disana.

Bunga-bunga itu seakan-akan menjadi sebuah obat dan penyemangat.

Seorang pelayan mendatangi dan menawarkan sesuatu "permisi tuan muda dan nona muda, adakah yang bisa saya bantu?"

Double twins pun menolehkan kepala mereka ke arah pelayan tersebut, mereka terdiam sejenak. Lalu mengatakan "Iya, tolong bawakan kami teh hijau dan biskuit, lalu bawa kesini" pinta Gane.

"Baik, tuan muda. Saya permisi dulu."

"Terimakasih" ucapnya tulus.

"Sudah tugas saya melayani Anda semua" ujar pelayan seraya tersenyum tipis karena mendengar kata terimakasih dari tuannya.

Setidaknya tuan dan nona muda mereka sedikit pulih dari hari ke hari.

Sekitar 10 menit kemudian, pelayan tadi membawa meja dorong berisikan pesanan double twins, bahkan berbagai dessert yang sudah beberapa hari ini tidak mereka makan.

...*****...

Sangatlah lama mereka menikmati pemandangan tersebut ditemani cemilan dan obrolan singkat namun hangat. Mereka rasa, perasaan mereka semakin baik bila berada disana.

Matahari pun kini telah menyembunyikan cahayanya, double twins memutuskan untuk segera masuk ke dalam rumah. Udara sangat dingin pada malam hari, mereka tidak mau menjadi sakit.

Kali ini, tidak hening seperti sebelumnya. Akan ada obrolan kecil yang tercipta. Itupun membuat para pekerja rumah bahagia.

Bab 3 : Keputusan Bersama

Saat bangun, mereka langsung menuju kamar mandi dan bersiap-siap. Dirasa semuanya siap, mereka langsung turun bersama-sama dan menuju meja makan untuk sarapan.

Hari ini suasana meja makan tampak terlihat lebih hidup dengan beberapa candaan dan pembicaraan yang terjadi. Para pelayan yang mendampingi sangat bersyukur, karena double twins sudah mulai kembali ke keadaan semula.

Seperti biasa, setelah selesai makan mereka akan berterimakasih kepada pelayan yang telah menyiapkan sarapan mereka. Tak lama kemudian bell rumah berbunyi.

~Ting~tong~ting~tong~

Pelayan langsung bergegas membukakan pintu untuk tamu. Sebelum itu, ia bertanya maksud kedatangan tamu tersebut yang ternyata seorang pengacara terkenal.

"Permisi tuan, ada keperluan apa ya Anda kemari?"

"Ohh, maafkan saya yang bertamu ke rumah orang pagi-pagi sekali. Saya ada perlu dengan tuan muda dan nona muda Batara" ucapnya.

"Tidak apa-apa tuan, akan segera saya sampaikan kedatangan anda kepada tuan dan nona muda" pelayan itu mempersilahkan pengacara untuk masuk.

Tidak sampai 5 menit waktu berjalan. Double twins telah terlihat dari arah dimana tangga berada. Mereka pun langsung duduk di kursi ruang tamu. Dan menanyakan maksud kedatangan tamu spesial tersebut.

"Maaf tuan pengacara, Anda telah menunggu lama" ucap Indra memulai percakapan.

"Tidak terlalu lama tuan muda, saya hanya menunggu sebentar saja."

"Ada keperluan apa? Seorang pengacara terkenal datang kemari pagi-pagi sekali" ujar Indra dengan matanya yang memincing curiga.

"Seperti yang saya tahu, Anda sangat pintar tuan muda Indra" ucapnya yang dibalas senyuman tipis oleh Indra.

"Begitukah?"

Sang pengacara pun hanya mengangguk dan langsung mengatakan tujuannya datang kesini. "Saya hanya ingin menyampaikan beberapa hal untuk tuan muda dan nona muda Batara."

"Saya disini atas perintah tuan Arya sebelum beliau meninggal" ucapnya tenang dan serius.

Mendengar kalimat tersebut double twins langsung tegang. Mereka bertanya-tanya, kapan ayah mereka menyuruh pengacara tersebut untuk kesini. Si pengacara pun dapat langsung menebak ekspresi mereka.

"Saya tahu apa yang kalian pikirkan, saya kesini atas perintah Almarhum Tuan Arya tepat sebelum beliau meninggal"

"Beliau mempercayakan saya untuk menyampaikan surat wasiat yang telah dibuat tuan Arya, jauh sebelum beliau meninggal" yang lain pun hanya menyimak tanpa berniat memotong perkataan pengacara tersebut.

Sang pengacara melanjutkan ucapannya ketika melihat raut wajah yang ditampilkan oleh double twins "baik, langsung saja saya mulai. Karena saya harus segera pergi ke luar kota untuk membantu klien saya yang lain."

Si pengacara pun mengambil beberapa lembar kertas dan membacakan isinya. "Di kertas ini tercantumkan nama dan isi wasiat dari tuan Arya untuk Anda semua."

Memakai kacamatanya, pengacara mulai berbicara.

"Disini tertulis, bahwa harta milik keluarga Batara akan dibagi secara merata oleh tuan Arya untuk anak-anaknya. Tuan Arya mengatakan bahwa kalian, masing-masing akan mendapatkan saham Batara Company sebesar 20 %."

"Sedangkan sisa penghasilan saham akan diberikan dan di bagikan kepada panti asuhan dan orang-orang yang kurang mampu."

"Tuan Arya juga berpesan, untuk Anda semua menggunakan saham tersebut sebaik-baiknya" tuturnya.

"Baik hanya itu yang ingin saya sampaikan, apa ada pertanyaan?" Ucap pengacara tersebut.

Suasana di ruang tamu tersebut hening, hingga tak lama kemudian Kana mulai bertanya. "Apakah tidak ada anggota keluarga yang lain?"

"Setahu saya, dari pihak tuan Arya memang sudah tidak ada anggota keluarga yang lain, hanya kalian yang tersisa" jawabnya

"Bagaimana dengan pihak bunda?" tanya Gane.

"Kalau soal itu, saya tidak tahu tuan muda. Saya tidak mendapatkan sedikit informasi mengenai itu."

"Informasi tersebut, seperti sengaja ditutup untuk umum" lanjutnya.

"Apakah benar-benar tidak ada informasi yang lebih mendetail?" tanya Indra.

"Benar-benar tidak ada tuan muda" jawabnya.

"Lalu, siapa yang mengurus perusahaan setelah ayah tiada?"

"Untuk sementara, perusahaan akan diurus oleh pemerintah sampai salah satu dari kalian siap untuk menggantikan posisi tuan Arya secara resmi"

"Apakah kalian sudah memutuskan siapa yang akan memimpin perusahaan?" tanyanya.

"Bolehkah Anda memberikan waktu satu hari untuk kami memikirkannya?" tanya Yana.

"Sangat boleh nona muda, saya akan kembali lagi besok siang untuk meminta jawabannya" katanya.

"Agar saya bisa langsung mengurus dokumen yang diperlukan" ucapnya lagi seraya merapikan kertas tadi dan memasukkannya ke dalam tas kerja.

"Baik, terimakasih telah memberikan kami waktu tuan pengacara" ucap double twins.

"Sudah tugas saya untuk menuruti keinginan klien yang telah membayar dengan jumlah yang sangat besar" sang pengacara berucap seraya tersenyum memperlihatkan giginya yang tampak rapi dan putih.

Sungguh, benar-benar pengacara yang menyilaukan. Double twins pikir, mungkin sang pengacara punya sedikit karakter unik. Terbukti dari perkataannya yang menyiratkan bahwa ia sangat menyukai uang.

Lama waktu berjalan, hingga tak terasa bahwa matahari akan segera terbenam ke arah barat.

Doble twins segera menuju meja makan untuk makan malam. Mereka sudah tidak sabar untuk memakan makanan yang ada di meja, karena jujur saja, perut mereka berbunyi minta diisi dengan makanan yang enak.

Wajar saja mereka begitu, karena tadi siang mereka sibuk membahas siapa yang akan menjadi penerus ayah mereka dimasa depan. Dan diskusi mereka pun berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang sesuai.

Bulan berada makin tinggi di atas langit, double twins belum mau tidur. Mereka pun memutuskan untuk mengunjungi taman bunda mereka.

Disana mereka berbaring di atas alas dan dibawah bintang yang bertebaran di sekitar bulan yang bersinar. Mata mereka mengarah ke atas dan melihat bintang. Terlihat 6 bintang yang sangat terang dan dekat dengan bulan.

"Lihatlah kak, keenam bintang itu sangat terang" Yana berucap.

Iya ya, kenapa bisa seperti itu?" heran Kana.

"Andaikan bintang itu keluarga kita, dan bulan adalah simbol kebersamaan. Pasti keluarga kita masih lengkap kan sampai sekarang"

Yang lain pun hanya terdiam, mereka berharap. Dimasa depan, mereka akan terus bersama. Dalam suka maupun duka.

Malam pun semakin larut, tak terasa jarum jam menunjukkan angka 11 tepat. Mereka segera bangkit dari alas dan berjalan menuju kamar untuk beristirahat.

Pada siang hari…

Mereka, bersama pengacara yang kemarin datang duduk bersama di ruang tamu.

Para pelayan segera menyiapkan cemilan dan minuman untuk mendampingi pembicaraan mereka. Tanpa basa-basi lagi, sang pengacara langsung menanyakan jawaban yang diinginkan.

"Bagaimana?"

"Apakah kalian sudah memutuskannya?" tanyanya melihat double twins serius.

"Sudah tuan pengacara" jawab Yana.

"Kami sepakat untuk Kak Indra yang menggantikan posisi ayah dimasa depan" ujar Kana.

"Ya, kak Indra itu anak pertama. Ia lebih layak untuk mendapatkannya" kalimat tersebut keluar dari mulut Gane.

"Apalagi, kak Indra lebih tau mengenai dunia bisnis" gantian Yana yang berbicara. Sedangkan Indra hanya pasrah menerima keadaan yang menyudutkannya.

"Pilihan yang bagus" puji si pengacara.

"Dari awal aku telah mencari informasi tentang kalian, dan menemukan bahwa tuan muda Indra lah yang sangat cocok dan menguasai materi bisnis di usia yang terbilang sangat muda" lanjutnya.

"Saya benar kan? tuan muda Indra" sang pengacara mengucapkan hal tersebut dengan senyuman penuh makna.

Dan tentunya, Indra membalas senyuman tersebut dengan senyuman yang sangat tipis. Namun, mengandung makna yang sangat dalam di senyumannya.

Hari semakin sore, si pengacara pun telah pamit sedari tadi. Kini, double twins sedang dilanda kebosanan yang sangat besar.

Mereka bingung ingin melakukan apa. Akhirnya mereka memutuskan untuk bersih-bersih dan bersiap menuju pasar malam yang ada di dekat rumah dengan ditemani 2 pengurus rumah.

Tidak mungkin mereka membiarkan tuan muda dan nona muda mereka sendirian di pasar malam.

Sekarang matahari telah sepenuhnya terbenam dan diganti dengan bulan berbentuk setengah lingkaran. Mereka pun asyik menikmati seluruh wahana yang ada, seperti bianglala, rumah hantu, roller coaster mini, ayunan putar dan masih banyak permainan yang bisa mereka mainkan.

Setelah semua selesai dimainkan, rasa lelah menempel di tubuh mereka. Apalagi para pengurus rumah yang sudah sangat kewalahan mengikuti anak majikan mereka.

Namun, mereka sangat senang ketika melihat anak majikan mereka bahagia. Seketika rasa lelah yang melanda hilang entah kemana.

Karena semua merasa lelah dan lapar, segera saja mereka berkeliling pasar malam untuk membeli beberapa makanan yang bisa mengisi perut mereka dan memakannya di kursi taman dekat bianglala berada.

Saat menikmati makanan yang ada, perhatian mereka teralihkan ke arah roller coaster berada. Mereka bisa mendengar dan melihat bahwa disana banyak orang yang berteriak senang dan takut, bahkan ada yang sudah pingsan disana.

"Hihihi….hahahaha, lihat itu! Wajah mereka sangat lucu" Kana dan Yana tertawa bersama melihatnya. Yang lain pun hanya tersenyum menahan tawa.

Tiba-tiba, salah satu pengurus rumah mengatakan sesuatu. "Maaf tuan muda dan nona muda, hari semakin malam. Sudah waktunya Anda semua untuk tidur"

Double twins pun langsung menyadari jika hari telah sangat larut. "Hahaha, iya kamu benar. Kami terlalu senang bermain tadi, jadinya kami tidak menyadarinya"

Akhirnya mereka pun memutuskan untuk segera pulang dan langsung istirahat di kamar dengan melewatkan makan malam. Karena perut mereka semua sudah terasa kenyang.

Para pelayan yang ada di rumah, sebelumnya sangat panik dan khawatir karena double twins bersama 2 pengurus rumah belum juga pulang. Setelah double twins sampai, rasa panik dan khawatir mereka langsung saja hilang dan digantikan dengan kelegaan.

Kemudian, para pelayan membersihkan tubuh mereka masing-masing dan langsung tidur karena kecapekan. Apalagi, bila tuan rumah belum tidur. Mereka juga dilarang untuk tidur. Mereka sudah diajarkan begitu sejak masih berada di bimbingan.

Di bimbingan tersebut mereka akan diajarkan tata krama, dan beberapa bahasa asing yang mereka pilih sendiri. Mereka juga diajarkan bagaimana caranya mengurus rumah bahkan mereka diajarkan untuk bisa menghitung gizi suatu makanan.

Masa pelatihan mereka biasanya, selama 2 sampai 3 tahun tergantung dengan kemampuan individu. Untuk masuk ke sana pun hanya membutuhkan sedikit biaya. Yakni 3 sampai 5 juta per tahunnya.

Bab 4 : Siapa dia?

Esok harinya setelah sesi sarapan, para tuan muda dan nona muda Batara akan menuju ke salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia.

Saat ini, mereka telah tiba di sebuah pusat perbelanjaan Pakuwon Mall yang bertempat di Surabaya, Jawa Timur. Ya! Double twins selama ini tinggal di sebuah kediaman mewah di dekat Mall tersebut. Mall ini memiliki 6 lantai dan luasnya mencapai 200.000 meter persegi.

Surabaya merupakan kota kelahiran mereka. Double twins juga sekolah di daerah sana, lebih tepatnya di Surabaya Intercultural School yang berlokasi di Jalan Sekolah Internasional, Sambikerep, Kec. Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur 60225.

Sekolah tersebut menggunakan kurikulum International Baccalaureate dan American, berdiri pada tahun 1971 sebagai organisasi non-profit, terdapat lebih dari 20 kebangsaan yang mewakili sekolah ini.

Fasilitas yang disediakan juga cukup lengkap. Dari mulai kolam renang, taman bermain, lapangan olah raga, gym, dan lapangan sepak bola.

Salah satu spesialisasi sekolah ini adalah menggunakan Google Classroom sebagai teknologi pembelajaran dan ada juga program ilmu komputer yang mengajarkan ilmu dasar tentang robotik dan koding. Tingkat pendidikan yang tersedia pun lengkap, dari mulai TK, SD, SMP, dan SMA dengan kapasitas 300 pelajar.

Untuk masuk ke sekolah tersebut perlu biaya yang sangat besar bagi kalangan kelas bawah, bahkan untuk kalangan menengah saja, harga yang ditawarkan sedikit menguras kantong mereka.

Untuk biaya masuknya saja dikenakan dengan harga mulai dari Rp 2,7 - 20 juta. Bahkan biaya SPP per Tahunnya bisa mengeringkan kantong rekening masyarakat kelas menengah, yakni dari mulai Rp 208 - 262 juta/tahun.

Namun, menurut para orang tua yang menyekolahkan anaknya kesana. Harga tersebut sesuai dengan fasilitas dan keamanan sekolah yang terjamin.

For you information, Keluarga Batara merupakan keluarga yang menempati posisi di Asia dengan kekayaan bersih sebesar Rp 2.436 triliun per tahunnya. Keluarga tersebut menempati urutan ke-5 di dunia.

Batara Company berfokus pada bidang pertambangan dan bidang kecantikan. Sudah banyak sekali alat kecantikan dan juga produk kecantikan yang telah dibuat oleh Batara Group.

Hingga sekarang, apapun yang telah dirilis oleh Batara Group akan selalu banyak peminatnya. Apalagi, Batara Group telah terbukti kualitasnya.

Banyak juga batu ruby, berlian hingga emas yang ditemukan di area pertambangan Batara Company. Sehingga membuat perusahaan tersebut menjadi pengekspor terbesar barang baku bagi semua toko perhiasan di seluruh dunia.

Tak ayal, banyak sekali perusahaan yang ingin bekerja sama dengan pihak mereka. Batara Company juga telah terbukti kejujuran dan keamanannya.

Dan yang menjadi penerus perusahaan besar tersebut ialah anak sulung di keluarga Batara yang punya nama lengkap Kawindra Hadyan Pramana Batara. Sedangkan saudaranya yang lain tidak berminat untuk menjadi seorang penerus perusahaan besar.

Karena mereka lebih berminat untuk menjadi seseorang yang mereka inginkan. Seperti anak kedua, merupakan saudara kembar Kawindra yang bernama lengkap Kanaka Labdagati Gandes Batara ia sangat ingin menjadi dokter terkenal di masa depan.

Anak ketiga sangatlah menyukai bidang olahraga, namanya Ganendra Biantara Cayapata Batara. Dan anak bungsu yang juga merupakan saudara kembar dari Ganendra, ia lebih menyukai dunia seni dan mempunyai nama lengkap Gantari Listyana Reswara Batara.

Pemikiran kalian sangat tepat, keluarga Batara mempunyai keturunan 2 kembar beda generasi. Perbedaan usia kembar pertama dan kedua pun hanya terpaut 1 tahun dpan sekarang, mereka sudah berumur 5 dan 6 tahun.

Namun, jangan salah. Kecerdasan dan fungsi otak mereka melebihi anak normal lainnya. IQ mereka rata-rata hampir menyentuh angka 200.

Juga jangan heran, karena kelebihan tersebutlah, mereka semua mendapatkan banyak sekali medali dan penghargaan di bidang masing-masing.

Mereka juga menjadi siswa terpintar di Surabaya Intercultural School dan tentunya sudah menjadi kebanggaan sekolah mempunyai siswa seperti mereka.

Mereka biasa disebut dengan istilah double twins, ayah mereka Arya Ismawan Batara dan bunda mereka Ayu Pandita Parahita yang memberikan istilah tersebut. Pasti kalian tahu artinya.

Kembali ke situasi double twins yang telah sampai di depan pusat perbelanjaan Pakuwon Mall di Surabaya. Yang juga dekat dengan rumah mereka.

Saat mereka mulai memasuki mall tersebut, mereka benar-benar menjadi pusat perhatian di sana. Bagaimana mana tidak, dengan mereka yang memiliki ketampanan dan kecantikan di atas rata-rata dan juga para pengawal yang bertugas untuk menjaga double twins pun ikut menjadi sorotan.

Menurut para pengunjung di sana, orang seperti apa yang memiliki wajah yang rupawan dan penjagaan yang begitu ketat. Bila dihitung, para pengawal yang bertugas untuk menjaga dan melindungi double twins tidak kurang dari 10 orang.

Belum juga para pengawal lain yang memilih untuk menyamar dan berbaur di kerumunan. Akan tidak etis dan aneh kalau semua penjaga yang berjumlah sekitar 20 orang sama-sama menjaga double twins di samping mereka. Hal itu juga akan membuat keadaan menjadi mencolok dan rawan terkena paparan kamera.

Lihat saja, hanya dengan pengawal yang berjumlah 10 orang di samping mereka saja sudah membuat sedikit keributan.

Lama mereka berkeliling sambil mengobrol bersama, disisi kanan dapat mereka lihat sebuah area permainan untuk anak-anak. Tapi mereka tidak tertarik untuk pergi kesana.

Mereka lebih tertarik untuk menuju stan makanan dan minuman, dan membeli beberapa porsi yang cukup untuk mereka semua.

Kemudiaan, mereka memilih berhenti di sebuah rest area untuk menikmati makanan dan minuman mereka tadi.

Saat Kana melihat kearah samping kanan stan yang berhadapan langsung dengan luar mall bagian parkir luar. Ia melihat bahwa disana ada seorang remaja jalanan yang seperti dihadang oleh beberapa satpam.

Terbukti dengan pakaian yang dikenakan remaja tersebut sudah robek di bagian bahu dan lutut remaja tersebut. Apalagi dengan penampilannya yang terlihat agak kusam dan kumuh seperti belum mandi beberapa hari.

Namun, Kana menemukan kejanggalan pada penampilan remaja tersebut. Ia menemukan bahwa wajah remaja tersebut terlihat sangat rupawan. Kana pun memberitahukan hal tersebut ke saudaranya yang lain.

"Hei kak, dek. Coba lihat ke arah kanan samping stan!"

"Memangnya ada apa?" ucap Indra sambil menolehkan kepalanya ke arah yang dituju.

"Mmm, ada yang aneh dan aku tahu apa yang kamu maksud" lanjutnya berujar.

"Pergilah! Bawa remaja itu kesini" perintah Indra kepada salah satu pengawal mereka.

"Baik tuan muda, akan segera saya laksanakan" ucapnya tegas seraya sedikit menunduk dan langsung pergi ke arah remaja tersebut.

Setelah beberapa menit, akhirnya pengawal tadi datang dengan membawa remaja yang terlihat mencurigakan. Dugaan Kana semakin kuat tatkala ia melihat sesuatu di daerah jari.

Itu sebuah cincin. Bukan cincin biasa, melainkan cincin dari batu giok hitam yang sangat berharga, bahkan keberadaan batu tersebut belum pernah ditemukan selama 13 tahun yang lalu hingga sekarang.

Langsung saja Indra bertanya "apa maksud dan tujuanmu untuk menyamar?" yang lain pun hanya diam dan menyimak pembicaraan tersebut sambil menikmati es boba rasa coklat cheese.

Ekspresi terkejut tampak di wajahnya, namun kembali tenang kemudian. "Memang keturunan keluarga Batara" bukannya menjawab, orang itu malah membeberkan kenyataan.

"Sudahi sandiwaramu dan makan bersama kami" ucap Kana.

"Dengan senang hati gadis cantik" Kana pun tak mempermasalahkan kalimat tersebut.

"Seperti yang tuan besar duga, kalian sangat cerdas" ucapannya membuat keempat saudara tersebut memalingkan wajahnya ke arah remaja tadi.

Namun yang dilihat hanya berdiam diri seraya memakan makanan yang diberikan oleh double twins kepadanya. Setelah selesai, ia segera pergi dan mengatakan suatu hal yang membuat bingung si kembar.

"Namaku Sena, senang bertemu dengan kalian para keponakan. Kita akan berjumpa lagi nantinya" ucapnya berhasil membuat double twins terkejut hingga linglung sebentar.

Sesaat kemudian, setelah pulih dari reaksi terkejut mereka, segera saja melihat ke arah remaja yang mengaku bernama Sena tadi. Namun sial, dia sudah tidak ada disana.

Para pengawal pun juga linglung sebentar, Kana menduga remaja tadi menyemprotkan suatu cairan yang membuat mereka yang mengirupnya akan menjadi kebingungan. Sehingga Sena dapat melarikan diri sebelum identitas yang sebenarnya terbongkar.

"Apa yang baru saja terjadi?" semuanya segera menanyakan sesuatu tersebut.

"Tidak apa-apa, hanya cairan pembuat linglung. Tidak ada efek samping, kalian tidak perlu khawatir" Kana menenangkan keadaan.

Wajar saja Kana tahu hal yang sebenarnya terjadi. Karena dia adalah dokter kecil yang sering melakukan banyak eksperimen di laboratorium miliknya.

Yang lain pun tidak menanyakan hal yang lebih lanjut. Seperti yang Sena bilang, mereka akan bertemu lagi nantinya. Benar-benar anak yang cerdas dan pintar.

Segera saja mereka semua melupakannya dan lanjut berkeliling mall besar itu hingga menghabiskan waktu yang sangat lama. Mereka juga banyak belanja barang kebutuhan pribadi, hingga bahan-bahan untuk penelitian Kana.

Kana membeli hampir seluruh jenis tanaman obat yang ada disana, jika tidak dihentikan Gane, sudah pasti Kana akan memborong semua hal yang berkaitan dengan kedokteran.

Lama mereka berkeliling, rasa capek pun melanda. Mereka memutuskan untuk segera pulang dan bersih-bersih.

Setelah banyak waktu terlewati, kini waktunya double twins untuk makan malam bersama. Mereka makan sambil bercanda dan tertawa, benar-benar suasana hati mereka telah sepenuhnya kembali seperti semula.

Setelah banyak sekali makanan yang dihabiskan, mereka langsung menuju kamar mandi untuk cuci muka, tangan, dan gosok gigi sebelum tidur.

Semua itu ialah kebiasaan mereka dari saat mereka punya gigi dan bisa berjalan. Sungguh kenangan manis bila diingat-ingat.

Dimana keenam orang tertawa bersama di dalam kamar mandi, hingga suara yang dihasilkan menggema di ruangan tersebut.

Mereka sangatlah rindu dengan kenangan manis yang ditinggalkan orang tua mereka. Namun mereka mencoba untuk kuat menghadapi semuanya, terbukti dengan sikap mereka yang kembali normal.

Langsung saja mereka mematikan lampu tidur masing-masing yang berada disisi kanan ranjang mereka. Tak lama kemudian, mata mereka terpejam menuju sebuah mimpi yang indah. Yang akan mewarnai tidur mereka.

Sebelumnya, mereka sempat berdiskusi untuk masuk sekolah lebih awal dari yang diizinkan. Karena mereka merasa sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Rencana, mereka akan kembali masuk sekolah esok hari. Semua kebutuhan pun telah disiapkan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!