Di ruangan seorang pria membuka mata dengan keadaan linglung ' dimana ini bukankah dia harusnya mati karena dimakan zombie '
Matanya menatap sekeliling tiba-tiba sebuah bayangan seperti film era 90 an mengalir di kepalanya dengan cepat. Memegang kepala yang seperti akan pecah selama beberapa menit akhirnya selesai dia ingat dengan jelas ini adalah waktu usia mudanya dulu tempatnya sama, dan kamar ini sama dulu dia berfikir kasih sayang ibunya untuk adiknya itu biasa tapi saat mengalami masa sulit keluarganya malah mengabaikan dengan mata acuh-acuh padahal dia sudah banyak berkorban demi keluarga dan adiknya
Kasih sayang bagi keluarganya langsung padam digantikan rasa dingin.
Melirik kalender di dinding He zheng mencibir bukankah ini adalah waktu saat keluarganya mengatakan dia harus pergi ke desa menjadi pemuda pelajar mengantikan adiknya dengan alasan tidak bisa menahan susah dan dia harus pergi ke desa membangun negara disana tapi mereka tetap meminta agar dia mengirim uang karena keluarga mengalami masalah
Cih mengingat semua itu He zheng mencibir dia tidak akan melakukan hal yang sama lagi.
He zheng lupa dia memiliki kekuatan supernatural yaitu kemampuan ruang apakah kira-kira masih ada ??
' masuk '
Pandangan He zheng langsung berubah menjadi pemandangan pedesaan yang sejauh mata memandang sangat subur karena mengingat perbekalan He zheng berlari ke bunglow
He zheng berbinar melihat semua lengkap bahkan beberapa hewan yang dia ambil saat melewati pedesaan masih ada bahkan telah bertambah yang lebih menguntungkan dia tidak perlu memberi makan mereka.
Dengan suasana hati yang meningkat He zheng keluar mengingat waktu satu jam lagi sebelum mereka pulang.
Melihat pantulan dirinya di cermin He zheng mengeluarkan roti daging memakan dengan lahap dia ingat setiap kali dia kembali orang tuanya hanya menyisahkan makanan membuat dia setengah kenyang tapi dia tidak pernah mempermasalahkan karena berbakti
Sial mengingat hal itu He zheng ingin memukul dirinya sendiri
Menyelesaikan makanan He zheng langsung bergegas kekamar kedua orang tuanya melirik lemari yang di kunci dia membuka dengan paksa
Melihat banyak makanan dia memenuhi kedua orangtuanya karena pilih kasih tapi dia tau kenapa mereka pilih kasih yaitu karena dia adalah anak dari mantan istri pertama dan ibunya yang sekarang bukan lah ibu nya...
Benar kata orang jika ada ibu tiri maka ayah tiri juga ada.
Memasukan semua ke ruang He zheng melirik buku tabungan keluarga itu 2.000 itu sangat banyak era ini melirik surat itu dia membaca
Tanganya mengepal dia mengutuk kedua orang itu karena memberi dirinya kelaparan padahal ibunya meninggalnya banyak uang untuk nya
Memasukan semua yang itu He zheng mengambil semua tiket, kain, serta biji-bijian olahan meninggal biji-bijian kasar
Dia tidak peduli mereka lapar mereka memiliki tiket makanan karena bekerja dipabrik jadi biarkan mereka lapar saat malam hari dan kenyang di siang hari .
Puas dengan jarahan He zheng keluar dari jendela karena setiap orang bisanya masih dipabrik atau sedang pergi ke kafetaria membeli makan jadinya rumah keluarga sangat sepi
Berjalan mengikuti ingatannya dia pergi ke gang tempat dimana bisanya orang-orang menjual secara ilegal
Menutup wajah dengan topi jerami He zheng berjalan di pojok dia melirik beberapa orang yang berjalan melihat-lihat
" tuan " panggil He zheng
" ada apa? Apa kau punya makan "
He zheng tersenyum " tuan aku punya apa yang kau inginkan "
" apakah ada telur "
" tuan aku punya 2 kati telur, 1 kati mie, 1 kati daging "
Mata pria itu berbinar " aku beli "
He zheng tersenyum setelah bertransaksi He zheng langsung pergi ke tempat lain . Selama seharian di pasar gelap He zheng langsung keluar dia tau ada yang mengikuti jadi berjalan cepat ke tikungan gang langsung masuk ke ruang
" kemana dia "
" sial cepat sekali "
" ayo pergi "
He zheng mendengar ucapan mereka dari ruang dia dengan tenang menunggu beberapa menit sebelum keluar
Berjalan seperti biasa dia kembali ke rumah keluarga mendekati rumahnya suara dari ibu tiri terdengar
" ah pencuri sialan mengambil semua hal "
" diam lah, polisi akan menanganinya "
Suara ayah murahnya terdengar
" ibu aku lapar " suara adiknya yang manja terdengar
Melihat wajah tidak senang dari tiga orang itu He zheng senang tapi tidak menunjukkan di wajahnya
" He zheng dari mana kamu " ibu tiri nya bertanya dengan males
He zheng menatap dengan acuh " mencari perkerjaan "
" ah apa? "
He zheng menaikan alis menatap dengan males
Li fenghua terkejut melihat tatapan putra baunya itu dia langsung tau dia salah berbicara
" ah itu maksud ibu ada yang ingin ayahmu katakan "
He zhongfeng yang mengisap rokok menatap putra tertuanya " He zheng ayah minyak tolong bisakah kau mengantikan adikmu pergi ke desa, kau tau bukan dia tidak bisa menanggung kesusahan "
He zheng menatap dengan tenang dia sudah tau " ayah aku mengerti tapi ada syaratnya "
Wajah He zhongfeng awalnya gembira kemudian mendengar syarat dia bingung " ayah kau tau bukan didesa jauh dari kota dan kebutuhan disana sangat langka "
He zhongfeng menghisap rokoknya mengerti maksud putra tertuannya " He zheng bukan karena ayah pelit tapi ada masalah di pabrik ayah hanya bisa memberi 60 tuan "
He zheng menatap dengan tenang " ayah itu tidak apa "
He zhongfeng mengangguk mengeluarkan uang dari kamarnya memberikan langsung di tangan He zheng.
Menerima uang itu He zheng langsung berterimakasih keluar dari rumah
Li fenghua enggan saat melihat suaminya memberi uang pada putra bau itu " kenapa kau memberi dia uang"
" apakah kau ingin He hongsen pergi ke pedesaan "
" tidak, kenapa putra ku yang baik harus ke tempat lumpur itu "
" jadi diam "
Li fenghua menutup mulut tapi hatinya penuh dengan ke tidak senangan ditambah tabung keluarga mereka hilang, li fenghua jatuh ke tanah menangis He hongsen menatap ibunya dengan jijik dia sangat kelaparan
He zheng keluar dari rumah dia tidak pergi ke agen pemasokan tapi pergi ke tempat pemuda pendidikan sebelum masuk mencari tempat sepi dia mengeluarkan 30 yuan
" halo kawan "
" apakah anda datang untuk mendaftar "
" iya saya dan adik saya akan kepedesan untuk membangun negara "
" sihlakan isi nama "
Mengisi namanya dan nama He hongsen , He zheng mengeluarkan 30 yuan memberikan kepada petugas " kawan apakah merepotkan untuk memilih pedesaan yang diinginkan "
Mendengar itu petugas agak ragu tapi melihat uang dan permintaan pihak lain bukan masalah petugas setuju
He zheng tersenyum memilih desa paling jauh dari sini tapi subur dan menempatkan adiknya di desa barat laut tempat dulu dia bekerja
" kawan terimakasih "
" tidak apa "
He zheng keluar dengan pikiran bahagia.
Kembali ke rumah seperti biasa mereka sudah makan dan hanya menyisahkan setengah panci untuknya.
Melirik makan itu dia tetap makan untuk menghilangkan kecurigaan kemudian masuk kedalam tanpa mencuci piring.
Masih lapar He zheng pergi ke ruang memakan roti daging,iga, dan spageti dengan nikmat , puas He zheng keluar d dengan perut bulat tertidur di kasur dengan nyaman
✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
Paginya saat li fenghua bangun siap memasak dia melihat piring kotor masih belum di cuci dia mengutuk He zheng sebagai penagih hutang.
Saat He zheng bangun itu sudah jam 9 dia bangun dengan nyenyak melirik dia tidak di tinggalkan makan He zheng mencibir masuk ke ruang dan makan dengan nikmat
Keluar dari ruang He zheng mengepak semua barang ke dalam ransel hanya ada beberapa pakaian dan kain jadi tidak terlalu lelah membawa barang.
Selesai dia memanfaatkan waktu ini dengan pergi ke pasar gelap menjual makanan hampir dua hari ini pulang malam dan tidak bertemu dengan keluarganya selama itu juga li fenghua terus mengutuk He zheng karena tidak berbakti
He zheng tidak peduli dia sibuk menjual tidak peduli dengan keluarga itu.
Pada hari keberangkatan He zheng tidak memberi tau siapapun tapi sebelum itu dia masuk ke kamar He hongsen dan menemukan 500 yuan di lemari
He zheng mencibir orang tua yang pilih kasih itu mengambil memasukan ke dalam ransel
He zheng langsung pergi ke statiun
Disaat makan siang keluarga itu tidak menemukan keberadaan He zheng , li fenghua tidak tahan mulai mengerutu " liat putra mu entah kemana dia pergi "
" diam " He zhongfeng males
Tok tok
" pergi buka "
Li fenghua dengan cemberut membuka pintu " fenghua ini kunci yang putra mu suruh aku berikan saat kalian pulang "
" emang dia kemana "
" ah apakah kau tidak tau dia akan berangkat ke desa sekarang "
Mendengar itu li fenghua terkejut sekaligus senang " benarkah ? "
Wanita itu menatap li fenghua dengan bingung, melihat wajah pihak lain li fenghua langsung membenarkan apa yang dia bicara " ah anak itu tidak memberi tau kami pasti karena tidak mau kami khwatir "
Wanita itu tidak peduli dengan urusan keluarga He memberikan kunci langsung pergi..
Kepergian He zheng membuat li fenghua tersenyum bahagia dan He hongsen lega karena tidak perlu ke desa yang penuh orang lumpur dan tidak berpendidikan.
Di statiun He zheng telah menaiki kereta api dengan suasana bagus tidak perlu lagi berurusan dengan keluarga itu.
" halo apakah kau pemuda pelajar " seorang pemuda bertanya pada He zheng
" iya apakah kau juga "
" ah sukur lah aku bertemu dengan pemuda laki-laki yang lain "
" apakah kebanyakan wanita yang pergi "
" iya sangat banyak "
" brigadir mana kau pergi "
" aku brigadir mopan "
"Kita satu desa "
" ah benarkah "
" hmm "
Melihat waktu makan siang dan He zheng lapar dia mengeluarkan roti daging melihat itu pemuda yang bernama Cao hou juga mengeluarkan roti dari ranselnya
Para perempuan yang melihat roti yang mereka makan dengan ngiler seorang wanita yang merupakan salah satu pemuda pelajar juga tiba-tiba menghampiri mereka
" berikan aku juga "
He zheng menatap dengan jijik pada gadis tidak tau malu itu.
" kenapa kau harus memberikan pada mu "
" kita adalah pemuda pelajar dan ketua bilang kita harus saling menjaga satu sama lain "
" terus "
" apakah kau tidak ingin mematuhi kata-kata ketua "
He zheng mencibir dengan tenang menjawab " apakah kau pernah mendengar ketua juga mengatakan kita datang ke desa untuk membangun negri jadi kita harus mandiri dan tidak menyusahkan orang lain "
Wanita itu tau tapi _
" jangan menatap orang makan jika kau kau pergi dan beli "
Wanita itu enggan memakai uang untuk membeli obat apalagi untuk makan sangat enggan mengeluarkan uang
" kamerad jika kau tidak ingin memberikan jangan kasar "
" kalau begitu berikan roti mu padanya " kata-kata membuat beberapa penduduk desa yang mendengar setuju kenapa tidak memberikan
Gadis yang ingin membangun reputasi langsung terdiam
He zheng mencibir ' munafik '
" gadis kau harus lebih mandiri jangan menyusahkan orang lain jika kua mau kau hanya perlu mengeluarkan uang saja "
" bibi bagaimana bisa aku mengeluarkan uang untuk membeli roti daging "
He zheng menatap gadis yang ingin mengiringi opik publik agar bersimpati dengan males " jika kau tidak ada uang apakah kau tidak pikir jika kami juga tidak punya uang dan mengandalkan keluarga untuk menyiapkan ini "
Mendengar itu para bibi langsung setuju menatap gadis yang bernama su mi yang terdiam malu dengan tatapan aneh
Seberapa tebal wajahnya dia akan tetap malu kembali ke tempat duduk menundukkan kepala makan bubur biji-bijian halus dan roti keras
Su mi menyesal telah mengangguk pihak He zheng dia tidak tau pihak lawan bermulut tajam
Butuh waktu yang lama untuk sampai di brigadir mopan selama perjalanan He zheng mengenal Cao hou dia memiliki keluarga pekerja tapi karena kelemahan fisik ayahnya meminta dia untuk berlatih di desa
Sampai di statiun yang dituju ada 10 putri dan 4 pria yang turum
Kapten brigadir menatap pemuda pelajar dengan tenang mengecek semua orang setelah lengkap kapten meminta mereka menaiki kereta sapi
he zheng memilih dekat dengan kursi pengemudi duduk bersandar menutup mata sebentar
Beberapa menit kemudian mereka tiba sesuai arahan kapten mereka turun para perempuan menangis sedangkan para pria hanya menatap dengan tenang tapi ada beberapa wajah yang tidak sedap
Melihat itu kapten benar-benar pusing dengan wanita pemuda pelajar langsung meminta pemuda pelajar yang lebih dahulu datang dari mereka menjadi pemandu
" ini adalah asrama pemuda pelajar yang kiri adalah milik pemuda wanita dan kanan adalah milik pemuda pria "
" tunggu apakah kita akan satu dengan para pria "
" tentu saja, apakah kau pikir brigadir akan membuatkan kita rumah yang besar "
Gadis itu terdiam wajahnya sedikit jelek
He zheng tidak peduli setelah mendapatkan pengaturan kamar dia langsung masuk tidak ingin terlalu berhubungan dia tau banyak pemuda memiliki sisi gelap
Bersama dengan Cao hou yang merupakan teman kamar He zheng lebih lega membersihkan kasur , lantai, dan lemari barulah mereka memasukan semua barang ke lemari masing-masing He zheng tidak lupa menguci dengan gembok
" ah aku lupa membawa gembok " Cao hou menepuk kepala
He zheng mengeluarkan gembok dari tasnya " ini jangan sampai barang hilang "
Cao hou tersenyum " he zheng kau memang penyelamat ku "
He zheng geli setelah membersihkan diri dia memanfaatkan waktu sebelum bekerja dengan istirahat full tentu saja Cao hou juga ikut tidur karena kelelahan diperjalanan.
Berbeda di kamar lain para pemuda pelajar yang baru menangis, kesal dan marah baru mereka tertidur..
Keesokan harinya saat He zheng bangun lebih awal dari yang lain dia langsung mandi di ruang memanfaatkan kamar mandi yang sepi sebagai penghalang.
Selesai mandi dan makan di ruang dia keluar dengan lebih segar dan nyaman.
Membangunkan Cao hou yang seperti kebo aktivitas He zheng siap dimulia bersama para pemuda yang lain dia pergi ke tanah membajak sawah sesuai yang sudah di atur oleh sekretaris desa
Diantara para pemuda hanya He zheng yang mudah dikenalin karena tidak lesu
He Zheng yang terbiasa dengan urusan pertanian dikehidupan sebelumnya membuat kagum petani tua di sebelah tanahnya
He Zheng menyelesaikan sama Seperti para petani pria lainnya bahkan lebih dari mereka
Pada sore hari saat mencetak angka dia mendapatkan 10 poin yang sangat langka bagi para pemuda pelajar.
Sekertaris menatap He Zheng dengan puas dan menatap para pemuda yang lain dengan kesal bahkan para pria tidak bisa mencapai target
Untuk para pria poin yang bisa di dapat biasanya 9 - 10 bahkan bisa lebih
Sedangkan untuk wanita 5 - 7 lebih itu sangat bagus
Ah sekertaris menghela nafas mengusir mereka semua pergi dari sana
Kembali ke asrama He Zheng pergi membawa keranjang pergi ke gunung untuk makan ayam di ruang
Saat dia akan turun gunung dia melihat seorang gadis yang sangat mungil, putih, matanya besar penuh dengan cahaya sangat cantik
He Zheng ingat kalau bagi petani wajah ini pasti di anggap sebagai vixen wanita pengoda tapi pada era modern wajah ini sangat indah
Melihat mata berair gadis itu, He Zheng maju bertanya " apa kau baik-baik saja "
Mata gadis itu menatap He Zheng dengan takut " aku - "
" ada apa ? Apakah kaki mu terluka "
Gadis itu menudukan kepala tampak menyedihkan mengangguk . He Zheng melihat itu hanya keseleo
" aku akan mengantar mu pulang "
" apakah tidak masalah "
" tidak apa " He Zheng tersenyum menyukai gadis lembut seperti ini
He Zheng menggendong gadis itu di depan dan keranjang gadis dan dirinya di tumpuk dibelakang
Untung saja kekuatannya melebihi orang biasa.
Menghindari mata penduduk karena takut merusak reputasi gadis itu He Zheng mengikuti arahan gadis itu ke rumahnya
Cu yue memerah malu saat di gendong oleh He Zheng
He Zheng tidak berani menurunkan mengetuk pintu tak lama seorang wanita yang merupakan ibu cu membuka pintu dia terkejut melihat putrinya di gendong oleh seorang pemuda
" bibi apakah kita bisa masuk "
Sadar ibu cu buru-buru membawa mereka masuk.
He Zheng meletakkan cu yue di kursi dengan hati-hati " cu yue ada apa dengan mu " nada khawatir wanita tua itu
"Ibu aku baik-baik saja untuk saja ada kamerad ini membantu ku pulang "
Mendengar itu ibu cu menatap He Zheng dengan terimakasih " kamerad terimakasih telah membawa pulang gadis kami "
" bibir jangan berterimakasih itu tugas ku "
" apakah kau pemuda belajar yang baru" tanya ibu cu
" ah aku lupa bibi aku adalah He Zheng pemuda pelajar yang baru "
"Liat mata ku tau dengan baik kau adalah pemuda pelajar "
He Zheng tersenyum " bibi kalau begitu aku kembali dulu "
" kamerad makan lah bersama kami "
" bibi jangan repot semua sudah menunggu ku "
Mendengar itu bibi tidak memaksa tapi mengeluarkan setengah kati gula merah dari lemari memberikan pada He Zheng
" bibi tidak perlu "
" apa yang tidak perlu ambil dan minum "
He Zheng tetap ingin menolak tapi suara lembut cu yue berkata " kamerad he jangan menolak"
He Zheng menghela nafas menerima berterimakasih dengan sopan lalu kembali ke asrama pemuda pelajar..
Saat kembali semua baru saja selesai makan " ah He Zheng kau kemana makan sudah habis "
" tidak apa aku sudah makan "
" sudah makan? " su mi bingung dan kesal karena rencan untuk merepotkan He Zheng gagal
" iya " singkat He Zheng masuk kekamar
Mencuci muka He Zheng berbaring ingin istirahat tapi suara pemuda wanita langsung terdengar menganggu istirahat saja
" siapa yang mengambil jam tangan ku "
" jam tangan? "
" iya gu yin bukan kah aku mengatakan aku membawa jam tangan dari keluarga kelahiran ku tapi saat aku memeriksa lagi itu sudah hilang "
" apakah asrama kita ada maling "
" jangan asal kalau omongan sejak kapan asrama pemuda ini ada maling " Shufen mengatakan karena sudah lama tinggal disini
" tapi kemana perginya jam tangan itu " su mi menangis
" jangan menagis mari kita cek setiap lemari "
Ketua pemuda pelajar dan yang lain mengecek lemari tapi tidak menemukannya " apakah sudah semua kita cek "
" ada satu belum kamar He Zheng "
Tok tok
Cao hou yang belum tidur membuka pintu melihat ramai-ramai dia menatap bingung " ada apa ini "
" cao hou biarkan kami memeriksa lemari kalian barang su mi telah hilang dan menuduh ada maling , semua sudah mengecek tinggal kalian saja "
Cao hou males berdebat mengangguk membukaan saat mereka melihat isinya ada beberapa snack mereka iri kemudian melihat lemari He Zheng kekunci dan pihak lain tertidur mereka agak ragu
" Cao hou bisakah kau membangunkan He Zheng "
" tidak bangunkah saja sendiri "
Saat mereka berdebat siapa yang membangunkan He Zheng terbangun mata dingin menetap sekitar " ada apa ini "
Cao hou berkata " mereka ingin mengecek lemari mu "
He Zheng bangkit menatap jengkel pada pemuda pelajar wanita membuka lemari tidak ada yang bersuara
" apakah kalian puas, pergi " ketus He Zheng mengunci kembali
Mereka keluar dari kamar He Zheng tapi masih memikirkan isi lemari he Zheng tadi ' ah ada saja itu lemari ku '
Beberapa perempuan langsung memiliki ide untuk He Zheng..
Bangun lebih awal He Zheng langsung pergi ke kapten untuk menerima pengaturan pekerjaan
He Zheng menanam bibit di bawah tatapan pengajar pria petani tua yang di minta oleh kapten
" kamerad bibit mu tapi apakah kau mempunyai bakat bertani "
He Zheng tertawa " paman mana ada bakat petani. sebelum kesini aku sudah membaca buku petani sebelumnya "
" ah jarang ada pemuda pelajar yang mau bersiap untuk bertani "
" benar itu "
He Zheng tertawa bersama para petani tua sama sekali tidak jijik, para penduduk juga merubah pikiran tentang pemuda pelajar ternyata tidak semuanya menatap mereka dengan tatapan jijik
Su mi yang melihat He Zheng bersama dengan para petani tua berbicara menatap jijik tentu saja diliat oleh para petani kesan mereka kepada wanita pemuda pelajar adalah manja dan suka mengambil keuntungan
" air " ucap su mi
Para petani langsung mengambil air yang sudah disiapkan minum dengan nikmat
" kamerad He ayo minum "
" paman aku membawa minum " He Zheng tersenyum sopan mengeluarkan botol enamel
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!