Alvin menuruni tangga lantai dua ke lantai satu, dimana mama dan ayah nya sudah lebih dulu berkumpul
Mama Mia memberikan piring baru pada Alvin. Di samping itu mama Mia juga lagi suapin Alanna yang masih memakai seragam putih merah
" Ayah lupa bilang sama kamu . 2 minggu lagi ayah akan mengajak kalian untuk berlibur. Sebenarnya ini pekerjaan sih . Cuma kalian berdua alvin dan alanna bisa di hotel aja setelah itu kita bisa jalan jalan "
Alvin hanya bisa mengangguk mendengarnya . Sejujurnya semakin umur Alvin bertambah. Dia tidak ada minat untuk pergi bersama keluarga .
" Kapan kapan kamu main lah ke kantor ayah vin ! Hanya sekedar main aja engak masalah bukan ? "
Alvin mengangguk
" Nanti Alvin atur jadwal " Ucapnya sambil mengelap bibir dengan tissue
Alvin langsung beranjak bangun mengambil tas Ranselnya dan mendekati kedua orang tuanya untuk menyalimi tangan mereka . Dan terakhir Alvin mengacak rambut adiknya
" Kak alvinnnnnnnn! " teriak nya
Alvin terkekeh mendengar teriakan itu . Menyalakan motor kesayangan nya hasil dari satu tahun lalu saat alvin menginjak umur 16 tahun
Selama perjalanan menuju sekolah telinga Alvin tak lepas dari headset. Lagu galau kesukaan nya itu yang sudah di buat playlist terus memutar selama 10 menit berlalu
Motor keren Alvin terparkir rapi tepat di motor butut. Alvin hanya bisa tersenyum kiri seolah meremehkan motor keluaran jaman bahela
Tatapan dari cewek cewek membuat Alvin bener bener muak. Pasalnya mereka selalu membisiki Alvin. Setelah Alvin lewat
Alvin tipe pria yang benci di bicarakan apalagi di usik kehidupan nya. Bicarakan tentang kejelekan atau pun bicara positif.
Setiba nya di kelas. Temen teman Alvin langsung mengajak bergabung di belakang itu
" Makin keren aja nih bos yang satu ini " ucap Radit
" ****** lu ! Jangan bikin gue jijik " jawab Alvin
Alvin duduk di bangku kosong tempat mereka berkumpul. Hal pertama pembicaraan di hari senin ini . Adalah cewek dari kelas sebelah
" Bisa ngga kita jangan ngomongin cewek! Game atau musik lah gitu " protes Alvin
Suara bell membuat mereka bersiap diri karena akan berlangsung upacara
Alvin hanya diam ketika upacara. Emang anaknya engak banyak tingkah . Cuma sekali ada yang senggol. Pasti Alvin langsung ngamuk
Alvin sekilas menatap wanita jelek berdiri di depan karena kesalahan yaitu memakai seragam hari lain
Alvin tersenyum kiri dalam hatinya berkata " Udah jelek, bodoh lagi ! Minimal good looking lah " batin nya
Alvin mengelap keringat di kening nya setelah 1 jam berdiri akhirnya selesai juga
" gue sebat dulu di belakang . Ada yang mau ikut ? " ajak Alvin
" Engak deh. Gua mau sarapan dulu . Lumayan ada waktu 10 menit " ucap Radi
Alvin mengajak yang lain tetapi mereka menolak. Sendiri Alvin ke halaman belakang untuk memaniskan bibir nya
Beberapa isapan. Ada satu orang cewek membawa buku terlihat tergesah gesah. Alvin hanya diam . Mereka saking tatap.
Kalo di lihat pasti cewek itu langsung mengerjakan PR nya . Bukan nya cewek itu yang tadi berdiri di depan lapangan
Ternyata selain bodoh. Dia juga malas mengerjakan pr . Batin Alvin
Alvin menendang pohon . Dia melihat ada buah belimbing yang sudah terlihat matang . Masih terus menerus di tendang . Sampai buah itu jatuh di kening Alvin
" Aduh ! "
Wanita itu langsung mendekati Alvin mengecek keadaan Alvin . Mata Alvin terus mengucek karena ada yang masuk
" Sini gue tiupin"
Alvin terdiam . Kedua matanya tertutup rapat. Sampai akhirnya wanita itu membukanya dan pelan pelan di tiup beberapa kali
" Thanks"
" Ya! "
Wanita itu kembali lagi mengerjakan tugas nya . Dan Alvin pun. Menginjak putung rokok nya meninggalkan tempat itu
Sepulang sekolah. Akhirnya Alvin tahu . Motor butut yang terpakir di sebelahnya itu motor si kudet itu
"Males, Jelek, miskin! Apalagi yang di harapin . Cowok juga mikir kali mau sama dia " batin Alvin
.
.
.
.
Malam harinya saat Alvin bermain game. Notifikasi sosial media nya yaitu Facebook
Afsha Michella
Konfirmasi dong
Alvin hanya membaca tetapi dia tetap Konfirmasi. Pas di lihat fotonya . Alvin tersenyum kiri
" Si bodoh tau dari mana Sosmed gue "
Tok tok tok
" Kak alvinnnnnn! "
Krek. Baru banget Alvin mau bangun . Alanna udah masuk membawa pizza di tangan nya
" Temenin makan dong kak! Aku minta ini sama Ayah "
Alvin mengangguk. Pria itu mematikan game nya dan menemani adiknya makan pizza
" Gimana sekolah nya ? Berapa banyak cowok yang deketin ? "
Alanna melebarkan matanya . Dia terkejut kakak nya itu menanyakan hal seperti itu
" Engak ada ! "
" Jangan bohong "
" Beneran engak ada kak ! " jawab Alanna meyakinkan Alvin
Alvin mengangguk. Sebenarnya dia kepo dengan kehidupan Alanna di sekolah seperti apa
" Di sekolah ada yang gangguin nggak ? Teman teman gimana ? " Tanya Alvin
" Mereka baik kok . Engak ada yang jahat "
" beneran ya ? "
" Iya beneran. Tenang aja . Kalaupun ada yang jahil pasti langsung lapor sama mama dan ayah " ucap Alanna
Baru banget alvin sampai . Teman teman nya itu lagi membicarakan afsah. Wanita yang kemarin meniup mata nya itu
Awalnya masa bodo. Mendengar tentang itu cewek tiap hari jadi bahan gosip oleh dua teman nya. sekarang dikit demi sedikit menjadi tahu . Ternyata wanita itu wanita biasa . Orang tua nya penjual mie ayam di dekat akses sekolah
Dan wanita itu ternyata pintar dalam bidang melukis dan hitung hitungan
" Bagus lah dia ada kebisaan! Jangan udah jelek, malas . Malah engak bisa satu pun jiwa kebaikan nya " batin Alvin
Alvin beranjak bangun menjauh dari teman temannya itu . Alvin lebih baik bermain game dari pada harus membicarakan orang lain
Mereka bertemu di kantin. Wanita itu duduk sendiri dengan modal teh manis sama bekal
Afsah tersenyum kepadanya . Tetapi Alvin hanya diam. Seolah tidak mengenali. Emang tidak kenal kan . Selama ini Alvin baru kali ini melihat Wanita itu di sekolah
Kemana aja selama ini ?
Sepulang sekolah . Alvin di telepon sama Alanna untuk menitipkan mie ayam dekat sekolah nya . Alvin mengiyakan . Dia ragu untuk membeli karena enak atau engak ?
Dari pada harus membeli di mall. Akhirnya alvin mencari yang cepat aja . Di depan mata
" Mie ayam komplit. Saos dan sambalnya di pisah " ucap nya pada penjual
Sambil menunggu pesanan nya . Alvin membakar rokok nya . Makin kesini . Malah makin rame. Bahkan alvin mendengar ada yang bilang
Mie ayam pak Soleh sangat lah enak ! Selera mereka itu rendah sekali . Batin alvin
" Assalamualaikum..."
Alvin mengangkat kepalanya . Dia terkejut karena wanita yang dia pikir bodoh itu menyalimi penjual Mie ayam
" Loh ... " kata Afsah
Alvin hanya diam. Terdiam nya alvin membuat afsah akhirnya membantu orang tuanya . Saat alvin mau bayar . Afsah menolak nya
" Udah ambil aja gapapa "
Alvin tipe orang yang jarang ngomong. Jadi dari pada ribet . Akhirnya dia mengiyakan . Hanya memodalkan mengangguk saja tanpa ucapan terima kasih
.
.
.
.
" Kaaa alvin..... kaaa... "
Krek
" Hem ! "
" Kaa alvin beli mie ayam dimana ? Mama mau juga "
" Kenapa emang ? Jauh pokonya " jawab Alvin
" Mama Mau juga katanya "
" Yaudah besok di beli " jawab Alvin
" Kaa beli dimana mie ayam nya ? Tadi makan berdua sama mama. Kata mama mie ayam nya kaya di restoran Singapur"
" dekat sekolah " jawab alvin
Alanna mengangguk
" Besok jangan lupa beli lagi ya kaa. Buat mama . Kaya tadi "
" Iya " jawab Alvin singkat
Alvin menutup pintu nya kembali . Seketika dia memikirkan mie ayam yang tadi dia beli
" Enak ? Tempat nya jorok begitu . Kalo bukan karena cepet cepet mau pulang . Ogah banget kesana lagi . Ah elah. Besok gue harus kesana lagi buat beliin mama ! " gruru Alvin
Drt...
Drt...
Afsah Michella
Vin.....
Alvin hanya membaca pesan masseger dari facebook. Menurut nya pesan itu malah nyampah banget . Lihat aja nanti . Kalo alvin lagi kesel. Bakalan alvin blokir pertemanan nya
Byur....
Alvin beranjak bangun lalu dia mengintip jendela
Hahaha
" heh udah malam ! " Ucap Alvin
" Kepala pusing banget abis belajar matematika kaaaa "
Alvin menggeleng kepalanya . Dia pikir pembantu nya yang kejebur lalu tidak bisa berenang
" temenin berenang dong kaaa"
" Udah gila! Jam berapa ini . Bisa bisa meriang. Lanjut dah sendiri aja "
Alanaa mengangkat jempol kebawah. Memberikan acungkan jari tengah tiba tiba
Alvin menutup jendela lagi . Kali ini pria berkulit coklat merapikan semua buku buku nya untuk besok di bawa kesekolah
Setelah itu tak lupa alvin mengecek buku tabungan dan celengan pribadinya untuk membuka usaha beberapa tahun kedepan
" Pasti gue akan kerja keras ! " gumam nya
Teg
" Kakak....... " Teriak Alanna
Tiba tiba saja mati lampu . Hal itu membuat Alanna terus berteriak. Alvin langsung mencari ponselnya dan segera turun kebawah
Dimana di area kolam berenang sudah ada mama dan ayah nya langsung merangkul Alanna
" Udah gede masih takut gelap ! " ejek Alvin
" Jangan mulai ! " tatapan Alanna begitu tajam pada kakak nya
Alanna langsung menarik tangan mama nya . Untuk masuk kedalam rumah
" anterin ke kamar mam ! "
Di belakang itu alvin melihat saja. Pria itu kembali ke kamar . Tak berapa lama kemudian listrik nyala lagi
Alvin kembali mengambil stik game nya lagi. Setelah semua urusan untuk besok selesai . Dia akan bermain game sampai mata nya mengantuk
Perjalanan pagi ini cukup padat . Dari jauh pandangan Alvin tepat pada perempuan dengan tas selempang berjalan di trotoar
Jalan jalan ! Dan
Alvin tersenyum miring ketika Afsah kaki nya terjebos got . Dua orang dengan berpakaian seragam membantu nya . Terlihat jelas wanita itu kesakitan
Ya sakit lah . Kaki nya masuk kedalam got
Kendaraan yang di pakai alvin langsung saja meninggalkan Afsah di belakang itu . Setiba nya di sekolah. Pria itu malah langsung ke halaman belakang untuk membakar satu putung rokok
" Masih area sekolah kok berani beraninya merokok ! Liat DILARANG MEROKOK ! " unjuk nya pada stiker di dinding
Alvin hanya diam. Pria itu menyumpalkan telinganya dengan headset . Afsah menghela nafas . Wanita itu langsung berjongkok . Mengerjakan tugas rumah yang baru sempat dia kerjakan
Alvin menggeleng kepalanya . Ini kedua kalinya alvin melihat afsah mengerjakan tugas disini
" Dasar malas ! "
Afsah langsung menoleh " ngomong sama gue ? "
Alvin menginjak rokok nya Pria itu menatap ilfil . Alvin langsung saja pergi meninggalkan halaman belakang
.
.
.
.
Kelas alvin lagi melakukan olahraga volly di lapangan . Pria itu tidak bisa berkali kali untuk menangkap bola bahkan memukul nya saja tidak bisa
Kayanya memang volly bukan fashion nya . Alvin bisa bermain basket dan futsal , golf. Dia hanya lemah volly saja . Menurut nya permainan paling aneh
Di lantai dua itu Afsah lagi menatap nya . Seru aja menurut nya kalo lagi melihat orang orang sedang melakukan olahraga
" Nak ! Boleh minta tolong bawakan buku ini ke kantor ? " ucap nya
" Baik bu ! " jawab nya
Sambil berjalan menuju tangga. Tak lepas pandangan Afsah ke arah bawah. Bahkan dia melihat langsung depan matanya kelas sebelah lagi olahraga di lapangan
" Ayo vin ! Lu pasti bisa " ucap derren
Berkali kali Alvin melemparnya dan memukul nya dan itu gagal
" Gitu doang ga bisa , gembel ! Dasar bebek ! " gumam nya
Tak sadar grutu afsah itu terdengar jelas pada mereka semua
Plak
Dengan penuh emosi akhirnya alvin bisa memukul bola itu ke musuh nya . Sekilas alvin menatap belakang
Dia langsung menghampiri afsah dengan tatapan kesel
" Maksud lu apa omongan lu tadi ? Gua engak pernah ngusik kehidupan lu ya ! " Ucap Alvin
Afsah terdiam . Wanita itu di buat kaku . Padahal afsah berbicara pelan. Kenapa alvin dengar ?
" Gue... em.. gue ke kelas dulu "
Alvin langsung menarik pakaian seragam afsah . Dengan cara tadi berbicara negatif. Alvin terpancing emosi
" Ayo kita atur jadwal main satu lawan satu volly! Kalo lo kalah . Lo harus nurutin kemauan gue selama 1 bulan "
Afsah langsung menggleng kepalanya
" Maaf kalo buat lo tersinggung dengan perkataan gue . Tapi jujur gue engak ada maksud buat lo marah . Jadi lebih baik gue nolak main volly " ucap Afsah langsung pergi
Alvin mengejar nya pria itu bener bener terpancing emosi
" Cewek jelek !!!! " teriak Alvin membuat teman temannya itu menatap alvin dan afsah
Afsah melanjutkan lari nya menuju kelas. Afsah menjadi takut bertemu sama alvin. Afsah juga memukul mulut nya karena tidak bisa di ajak kompromi
1 jam
2 jam
Alvin sudah berdiri di depan kelas afsah . Pria itu masih keras kepala mengajak untuk taruhan
" Eh ! " kaget Afsah
Alvin menatap penuh benci . Pada wanita di depan nya itu . Kalo bukan karena harga diri . Engak bakalan mau alvin sampai segini nya
" Gue mau atur jadwal buat kita main volly ! Kenapa muka lo panik ? Takut ? "
" gue minta maaf kejadian tadi ! " Ucap Afsah
Alvin menggeleng kepalanya
" gue engak perlu maaf lo ! Gue mau kita main volly ! Kalo lo kalah jadi babu gue selama 1 bulan "
Afsah terdiam . Wanita itu merasa bersalah
" Heh ! " tegur alvin
" Oke ! Minggu depan . Hari minggu di lapangan sekolah . Dan gue mau cuma kita ber empat di disini . Ajak 2 temen lo biar menjadi saksi "
Alvin mengangguk . Alvin mengeluarkan satu kertas . Dia membuat surat perjanjian . Yang bertulisan begini
" Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Alvin Pranata
Umur : 16 tahun
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : cewek jelek
Umur : tidak tau
Surat perjanjian di bawah ini dengan maksud . Apabila pihak kedua tidak datang ke sekolah pada minggu depan . Pihak kedua di nyatakan denda 1.000.000 "
Alvin memberikan kertas itu . Lalu di baca oleh afsah
" Nama gue afsah bukan cewek jelek ! "
Alvin mengangkat bahu nya . Dia tidak peduli dengan hal itu
" Tanda tangan! Kalo lo engak datang . Lo denda satu juta "
Tanpa banyak bicara . Afsah mentanda tangani . Afsah memberikan surat itu pada alvin kembali
" Kalo gue menang . Gue boleh memberikan syarat ? "
Alvin tersenyum miring " Jangan mimpi ! Belajar aja malas . Ini mau mimpi menang ! Kalo lo menang lo boleh melakukan 3 syarat ! Dan itu gue engak yakin kalo lo menang "
Afsah langsung diam mendengar hal itu . Alvin begitu saja pergi
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!