TROUBLE
(Nadira Kinanti)
🌷🌷🌷🌷
"Nadira pov"
Aku tidak tau apa yang kuambil benar atau salah, yang jelas q ingin sekali segera pargi dari sini. Rasa sesak di dadaku sudah tak bisa di bendung lagi.
Hanya karena aku perempuan ibuku lebih sayang pada adik laki-laki ku. Aku sudah berusaha agar nilai ku di sekolah selalu bagus tapi tetap saja tidak pernah menggoyahkan kasih sayang ibuku.
Saat kelulusan sma ku telah kulalui berapa hari yang lalu,dengan berbekal ijasah SMA kubulatkan tekat pergi ke kota. Beasiswa sebuah universitas juga sudah kukantongi. Aku menghubungi Ana teman sekampungku yang sudah lebih dulu merantau dia bekerja di salah satu cafe di kota. Dia berjanji menerima q menjadi teman sekamarnya selama q di kota. Lumayan ktanya berbagi uang kos. Karena teman sekamarnya pindah seminggu yang lalu. Menanggung uang kos full sendiri terlalu berat bagi ana dia juga harus mengirim uang tiap bulan ke ibunya di kampung.
Udara panas menjemputku tanpa rasa iba membuat tenggorokan q seperti tercekik. Ku cari sebuah warung yang menjajakan minuman dingin di pinggir jalan sembari menunggu bus menuju kos Ana. Ana sudah memberikan informasi yang cukup lengkap tentang arah ke kosan. Berharap saja sesuai dan sampai tujuan runtuku dalam hati.
Pukul 4 sore aku tiba di sebuah taman tempat Ana berjanji menjmputku, hari ini Ana mengambil sift pagi selesai pukul 4 sore. Cafe dimama Ana bekerja tak jauh dari taman tempatku menunggu. Sungguh aku sangat gelisah menunggu ana tak kunjung datang. Aku harap harap cemas berharap ana benar menepati janjinya. Jika sampai dia tidak menjemput q entah apa q jadinya. Di tempat aing sendirian tanpa tau arah. Maklum ini pertama klinya aku ke kota sendiri terkahir saat smp saat studytour satu sekolah itu pun bersama guru.
"nad,, nadira.... "terdengar suara yang aku kenal dari kejauhan.
"aku kira kamu ngga akan Datang"langsung q peluk Ana karena q benar-benar tajut kalau saja ana tidak datang.
#flash back#
Aku mengingat saat q baru saja sampai di kota, entah berapa bulan yang lalu saat q benar-benar masih lugu tidak seperti sekarang, mengenal Reynold membuat aku hilang arah dia selalu memaksakan kehendaknya terhadapku aku seperti mainan yang harus ada saat ia butuh dan ingin memaainkannya.
"sayang,,aku pulang"suara yang membuat bulu kudukku berdiri setiap mendengr suara itu. Ingin sekali rasanya aku lari dan bersembunyi andai saja aku bisa menjauh dari nya aku akan sangat lega.
"sayang kenapa diam, tak ingin kah kamu menjawab panggilan q"peluknya dari belakang
"maaf tuan saya di toilet tidak mendengar panggilan anda"
"kenapa masih memanggil q tuan, sayang bukankan sudah berhari hari kita selalu bersama tak bisakah kau memanggilku sayang "
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Tadinya hidupku baik baik saja berkuliah di sing hari dan bejerja di malam hari. Aku bekerja di tempat yang sama dengan ana,dia yang mencari pekerjaan untukku. Senang sekali bekerja sambil kuliah. Karena mendapatkan beasiswa q tak perlu repot memikirkan biaya. Yang ku pusingkan malah hidup yang tak murah. Itu juga q masih menyempatkan uang untuk ku kirim ke ibu di kampung.
Menjadi siswi beasiswa tidaklah mudah karena di tempat q tempat para mahasiswa elit yang datang menggunakan mobil mewah barang banded juga baju baju mahal buatan desainer. Jika meilik lebih jauh tentang penampilan q mungkin aku lebih mirip tukang bersih -bersih di kampus, bnyak sekali yang mengejek dan membuly tapi banyak juga yang memakai jasa ku untuk sekedar mengertugas kampus. Lumayan sebagai uang tambahan. Banyak mahasiswa malas mengerjakan tugas mereka lebih senang nongkrong di cafe dan membayarq untuk mengerjakan tugas mereka. Itu menjadi peluang ubtukku menambah saku.
Waktu menunjukkan pukul 3sore, waktunya ke cafe. Segera q berlari menuju halte terdekat bergegas menuju cafe, cukup dekat dengan kampus bhkan banyak juga teman q yang sekedar nobgkrong di cafe tempat q bekerja, ada rasa malu saat yang lain seusiaq bermain q malah sibuk mengumpulkan uang guna menyambung hidup. Tapi apa dayaku mungkin ini jalan ku
"nad,lo baru dateng"sapa nataly dari samoing membangunkan lamunanku.
"Iya mba, baru dateng "jawabku singkat.
"Bukanya sif siang muali jam 4 ya nad, lo rajin banget jam segi udah smpe"
"Sambil istirahat dulu sebelum kerja mba, makkum baru selesai kelas mba dari pada telat mending nunggu di cafe,"
Nataly adalah sepupu dari Reynold bos besar sekaligus CEO dari GG hotel and company termasuk pemilik cafetempat ku bekerja, jarang sekali bertemu dengan bos besar yang tampan nan menawan. Perawakan tinggi besar.,Berbadan tegap kekar, sungguh pria idola wanita,pernah menjadi suami artis papan atas sekaligus model cantik Ivana William putri pengusaha kaya termasuk deretan konglomerat dinegara ini. yang wajahnya sellau menghiasi majalah n tv nasional.
"Nad lo udah makan,sini makan bareng gue temenin gue makan Nad, garing bgt makan sendirian,pling ngga gw ada temen ngobrol nad"sapa nataly saat q keluar dari ruang ganti.
"Tapi mba saya udah siap-siap mau kerja"niatq mencoba menolak.
"Sini duduk Nad, kemaren Rey dateng ngga kesini"
"Dateng mba tapi cuma bentar cuma makan siang bareng client nya trus pergi lagi"
TROUBLE
(Nadira Kinanti)
🌷🌷🌷🌷
Beberapa waktu yang lalu aku kira menjadi awal yang indah.pertemuan pertama dengan si cakep nan keren berbadan tegap keker sungguh membuat terpesona.hati ku berdegup kencang hingga rasanya ingin meledak aku kira hanya ada di drakor atau telenovela laki laki se tampan itu tapi nyatanya dia berdiri di depan ku tersenyum manis membuat ingin sekali pingsan.
"siapa nama mu"tanya nya
"nad.. nadira pak"jawab ku terbata
"jadi kamu teman ana,lalu untuk apa kamu melamar disini apa tidak mengganggu kuliah kamu, bukan kan kamu masih mahasiswa semester 1"
"saya rasa tidak pak,saya sungguh butuh pekerjaan ini pak,untuk membiayai kehidupan saya disini pak"
"ok kamu saya terima bekerja disini kamu bisa mulai besok,apa besok kamu ada kelas"tanyanya lagi
"ada pak saya,ada kelas pagi hingga jam 12,"jawabku
"kmu boleh masuk sift siang agar tidak mengganggu jam kuliah kamu, sesuaikan jm kerja kamu dengan jam kuliah agar tidak mengganggu jam kuliah,saya suka orang yang pekerj keras tapi kuliah juga penting untuk maaa depan kamu"syngguh wibawa nya menggetarkan hati. tampan kaya gaya bicara nya sungguh karismatik benar-benar duren alias duda keren satu ini bikin meleleh.
"kamu boleh keluar sekarang,kamu bisa mulai kerja besok jam 4 sore,besok cari tari selaku manager dia yang akn menjelaskan job desk u sekalan seragam kerja" suaranya mengembalikan lamuanan ku.
Itu pertama kali aku bertemu dengannya reynold sosok yang baik awalnya. aku bekerja di salah satu cafe mikik reynold dari sekian banyak cabang bisnisnya,aku hny mengikuti arahan ana,karena ana juga bekerja disana.
aku rasa itu sangat membantu perekonomian ku,aku bisa kuliah pagi juga bekerja di sore hari,dengan beasiswa tak perlu pusing memikirkan biaya kuliah hanya saja nilai q tetep terjaga menjadi mahasiswa peringkat 1.berkerja di cafe membuat waktu ku berkurang jadi aku stop kerja sampingan ku mengerjakannya tugas kampus teman,selain beresiko beasiswa ku bisa di cabut jika dosen tau,lagi pula bekerja di cafe bisa mengcover biaya harian ku hidup jadi anak kos mesi aku harus sangat irit memangkas biasa yang tidak perlu.
Boro-boro update penampilan beli baju saja aku sampai lupa kapan terakhir aku beli.lain sekali dengn teman kampus ku. nataly selalu megkritik penampilan ku dia berkali-kali membujukku beli baju meski nataly yang mentraktir tapi aku enggan sekali menerima ajakannya. hingga saat sepatuku sobek nataly memaksa ku ikut dengan nya.
"ayolah nad,kamu butuh sepatu nggk mungkin ka ke kampus pake sendal"bujuknya setelah melihat sepatuku yang kelaparan entah kapan terakhir aku mengganti sepatu yang selalu q cuci tiap minggu
" ok nat tapi kali ini aja ya, aku nggak enak sama kamu nat, dikira aku manfaatin kamu buat belanjain aku, tapi aku anggap ini sebagai utang ya nat kalo q udah punya uang bakalan aku ganti"alhasil aku pasrah menuruti nataly karena memang sepatuku yang ngga mau kompromi. nataly sepupu reynold sangat baik kepada ku meski kasta kami sangat berbeda dia pewaris tunggal perusahan wijaya.tapi dia tidak pernah membedakan kasta diantara kmi dia menganggap q seperti adiknya karena dia ank tunggal selalu kesepian mencari teman, sialnya dia sering di manfaatkan teman nya hanya menjdiknya atm berjlan karena dia sangat baik sering membelanjakan mlah jadi bomerang.
"terserah kmu aja nad yang penting kamu mau terima aku belanjain kali ini aja nad soalnya cuma kamu yang tulus berteman sama aku."kasian mendengar nataly berkata seperti itu.miris sekali mendengar nya.
"nad gimana reynold menurut kamu nad,aku rasa kalian bisa menjadi pasangan yang cocok ya meski umur rey lumayan jauh tapi aku rasa kamu bisa mengimbangi sikap rey yang kaku."bujuk nataly samar di telingaku karena aku sibuk mngagumi sepatu yang berjejer mesra di rak melihat harganya membuatku gigit jari,nataly membawaku kesebuah toko milik merk sepatu terkenal bermimpi saja tidak untuk sekedar masuk melihat apa lgi membeli.mungkin harus menabung bertaun taun hanya untuk membeli sebuah sepatu di sana.
"nad lo udah pilih mau yang mana"tany a nayaly membangumkan keterpesonaanku.
"udah nat,itu,"sambil ku tunjuk sebuah sepatu berwarna hitam putih di pjok "tapi nat kaya nya aku nggak sanggup deh nyicilnya" dasar udik mulut nyeplos aja saking jujurnya mengintip berapa hrga sepatu berwarna hitam putih itu. sepatu apaan segitu mahalnya bisa buat makan selama 6 bulan di kosan.
"mba ambil yang itu ya,"ucap nataly membuatku terkejut setengah mati.
"kamu yakin nat, beliin sepatu itu buat ku"
"udah terim aja anggap ini hadiah"jawab nataly enteng.
"lo ngapain nat disini" sapa suara yang familiar di telingaku. benar suara itu milik duren pujaan ku.
"rey,lo ngapain disini"sapa nataly
"abis ketemu klien, kalian udah makan belum"
"belom rey,lo mau traktir kita apa?kebetuln gue laper"jawab nataly
TROUBLE
(Nadira Kinanti)
🌷🌷🌷🌷
Meski agak canggung aku mengekor dibelakang Nataly menerima ajakan Reynold makan di resto. kami duduk dalam satu meja. Membuatku canggung sesekali aku mencuri pandang ke arah Reynold. Mana mungkin aku melewatkan mahluk indah di depanku.
"Nad, makan Nad, bengong mulu emang lo ga laper apa "
"Iya nat makasih "
Reynold hanya diam sambil menyantap hidangan di depannya. Tak ada perbincangan dari mulutnya. Dia sangat pendiam hanya beberapa kesempatan aku bisa mendengar suara keluar dari mulutnya, tapi meski hanya sedikit kata bikin karismanya tambah keluar dari sikapnya yang dingin.
"Rey abis ini lo ada acara nggak"tanya Nataly memecah keheningan
"Engga nat,paling aku ke cafe abis ni"
"Kebetulan bnget rey,gimna kalo lo bareng aja ama nadira kalian kn searah samaan mau ke cafe, solnya abis ini gw ada acara Rey ga bisa anterin Nadira ke cafe kasian kan kalo dia ke cafe sendiri"bujuk Nataly
"Em.. nggak usah Nat gak usah aku bisa naik bis atau ojek online nat"bantah ku canggung.
"Tu kn panas-panas gini kasian kalo nadira harus Naik bis apalagi nunggu ojol dateng kelamaan Rey kasian nadira nya"imbuh Nataly makin merajuk
"Ok gue anterin lagin kita satu arah ke cafe yang sama"kata itu membuat ku terpaku tanpa bisa menolak hnaya bisa pasrah menurut si bos
"sampe ketemu y Nad,lo jagain temen gw Rey"
"makasih buat hari ini ya Nat"sambung ku
Berada dalam satu mobil degan bos bikin bulu kuduk merinding mahluk satu ini emang ganteng tapi aura dingin nya begitu mencekam mirip berada di kuburan angker kalo lagi ama dia.
"Nad, pake sabuk pengamannya"
"Heh ,iya pak"grogi kalo di samping bos bikin gagal fokus sampe pasang sabuk pengaman aja ribet banget ngga bisa beberapa kali percobaan
Deg... jantung ku rasanya ingin melompat dari badan hanya berjarak berpa centi dari muka ku tercium aroma parfum maskulin andalan si bos membiusku masuk dalam lamunan,si bos memasangka sabuk pengaman hanya beberapa menit tu sabuk langsung jadi,aduh sabuk kenapa tadi susah pas aku masukin kenapa juga cepet bgt pas si bos yang masukin harusnya kebalikanya ngga bisa kerjasama bgt si sabuk.
Jalanan cukup ramai siang ini lebih tepatnya siang menuju sore Rey melajukan mobilnya dengan santai aku masih sibuk menikmati ciptaan tuhan di sampingku.sementara Rey fokus pada jalanan, batin ku aku pasti sudah gila karena memimpikan bisa dekat dengan Rey. Usia kami lumayan jauh aku baru 20taun sementara Rey 32taun juga kasta diantara kami yang nanjuh disana.
"Mau sampe kapan kita di dalam mobil Nad, kita udah sampe di depan cafe, kamu nggak mau turun"
"Siap bos" jawabku cepat sambil melepaskan sabuk pengaman tapi lagi-lagi macet atau memang aku kelewat bodoh ga bisa buka nya.
Wajahnya terpampang jelas di depanku dia membantuku membuka sabuk aduh tuhan aku bisa mati jika sedekat ini jantumgku terus berdetak tak karuan.
Buk,,,,
Saking terpesona nya tak sengaja aku membentur kepala Rey cukup keras sungguh rasa grogi membuatku hilang akal. Entah kenapa bisa membentur keplanya, rasa bersalah bgt.
"Maaf pak saya ngak sengaja pak maaf pak"
"Udah keluar,lanjut kerja sana" hanya itu klimat yang keluar dari mulutnya entah kenapa aku berharap lebih tapi hari ini mengesankan bisa satu mobil sama si bos.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
Maaf ya kalo masih banyak kekurangan,maaf juga kalo banyak typo yang salah harap maklum ya masih baru dalam dunia pernovelan.makasih buat yang udah mau meluangkan waktu buat baca karya aku. dukung terus ya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!