Aakhhhh ******* yang keluar dari mulutku, ******* yang tak pernah aku rasakan dari suamiku kini telah aku rasakan bersama tetangga baruku..
Saat itu saat siang hari aku berniat berkunjung ke rumah tetangga ku karena ingin memberikan bingkisan untuk pertanda karena aku telah menempati rumah kosong yang ada di samping rumahnya..
Aku memberanikan diri menuju ke rumahnya dan mengetuk pintu itu..
Rumah yang sangat modern dengan bentuk yang sangat minimalis tapi bangunan itu begitu besar dan megah..
Saat aku berjalan menuju rumahnya aku tak melihat apa-apa hanya ada teras yang besar dan panjang tidak juga ada pagar di rumah yang megah tapi minimalis itu sehingga aku bisa bebas untuk melangkah kan kakiku menuju ke pintu rumah itu..
Tidak ada satupun bunga yang tumbuh di teras rumah itu,, hanya ada air mancur dengan suara yang ringan dan indah karena ada banyak ikan hias yang berada di bawah air mancur itu..
Sebenarnya aku tampak aneh dengan keadaan rumah itu,, rumah itu terlihat sangat megah dan modern tapi kenapa tidak ada satupun bunga yang tumbuh disana,, aku berfikir mungkin pemilik rumah tidak menyukai adanya bunga disana..
Tokkk....
Tokkk...
Tokkk....
Aku mengetuk pintu itu tiga kali..
Hatiku berdetak sangat kencang, aku tak tahu apa yang terjadi hingga aku merasa seperti ini..
Aku beralih ke arah jendela dan mengintip rumah itu,, aku melihat ke dalam rumah yang nampak gelap sehingga aku tak bisa melihat nya dengan sangat jelas..
Aku memutari pintu dan jendela itu kedua mataku melihat - lihat apakah ada bel di depan rumah itu tapi itu tak kutemukan disana,,
Aku jadi merasa sedikit binggung dan resah karena pemilik rumah yang tak kunjung datang dan membukaan pintu untukku..
Saat aku memutuskan untuk pergi saja dari rumah itu,, karena tidak ada jawaban sama sekali yang ku dengar dari dalam rumah dan seperti rumah yang kosong tanpa penghuni..
Aku beranjak melangkah kan kakiku hendak meninggalkan rumah itu dan saat aku membalikkan badanku,, aku mendengar
" Hei " Teriaknya dari ambang pintu
Aku memutar tubuhku melihat ke arah pintu itu,, betapa terkejut nya aku saat melihat tubuhnya yang penuh dengan urat dan otot sedang terpampang jelas didepan mataku saat ini
" Hmmm ya " Jawabku gugup dan aku tak bisa berkedip saat melihat tubuh yang berotot itu tepat di mataku..
Dia tidak menggunakan baju tapi hanya menggunakan celana olahraga selutut dan memakai sepasang sepatu..
" Aada apa kesini? Maaf aku tidak dengar ada orang tadi aku berolahraga di dalam " Jawab lelaki berotot itu yang sedang membuyarkan lamunan ku saat itu
Dan aku masih terpana oleh kekarnya otot - otot yang membentuk sempurna di dadanya
" Maaf nona " Ucapnya kembali dan membuatku jadi salah tingkah di buatnya
Suara yang menggelegar memenuhi pendengar ku saat ini..
" Oww maaf, aku hanya ingin memberi mu bingkisan ini, kemarin aku baru menempati rumah yang di sebelahmu " Sahutku lirih sambil menyodorkan bingkisan yang ingin aku berikan untuknya
" Terimakasih, aku Oliver Rich,, senang bisa bertemu dengan tetangga baru " Ucap nya sambil menyodorkan tangan ke arah ku
" Aku Aurora, senang berkenalan denganmu maaf jika aku menggangu aktivitas olah raga mu saat ini " Jawabku yang sedang malu-malu saat berada di hadapan lelaki yang berkharisma itu
Yaaa .. Namaku adalah " AURORA BAYUNI "
dan ini adalah kisah hidupku...
Aku berumur 27 THN dan aku menikah saat aku berumur 22 Thn umur yang sangat muda bagiku, tapi sampai saat ini aku juga belum di karuniai oleh seorang anak dengan suamiku..
Suamiku bernama " JOY RiCh " Dia berumur 30Thn saat ini,, dulu aku menikah dengannya saat aku sudah selesai dan tamat kuliah dan suamiku dulu adalah kakak kelasku saat di bangku SmA,, aku tak pernah menyadari jika menaruh hati padaku saat itu.. Hingga akhirnya kami lulus pun aku tak menyadari kalau dia diam - diam mengikuti hingga aku mendaftarkan kuliah di universitas ternama di kota jakarta..
Saat itu aku begitu terkejut karena dia menjadi MABA bersama ku disana,, dia yang telah lulus duluan waktu di bangku SMA tapi tak juga mendaftarkan dirinya ke Universitas,, tidak lain tidak bukan
Ya.. Dia menungguku hingga aku lulus SMA sehingga dia bisa lebih dekat denganku jika kita melakukan menjadi MABA bersama..
Itu yang dia katakan beberapa tahun lalu padaku..
Dia adalah seorang suami yang pemalu dan tak berani mendekati ku jika aku tak mendekat padanya pertama kali..
Aku bneran biasanya lelaki yang mendekati ku itu dia cenderung selalu menggangu ku tapi itu tak kulihat dari suamiku..
Dia begitu angkuh dan menjaga harga dirinya seperti kebanyakan wanita..
Aneh kan,, tapi lebih anehnya lagi aku jatuh cinta padanya..
Baru sekali ini kutemukan lelaki yang berbeda dengan lelaki pada umumnya,, kebanyakan lelaki dia selalu berkata manis saat merayu kepada wanita yang dia sukai tapi yang suamiku lakukan hanya memandangku saja tak berani berucap,,
Itu yang membuatku jatuh cinta padanya,, aku lebih suka menggoda nya dan Menggombali nya lebih dulu seperti kebanyakan yang lelaki yang menggodaku dulu.. Dan itu aku lakukan padanya
Dia membalas candaan ku dan merayuku disaat aku merayunya lebih dulu,, sungguh hal yahh lucu yang pernah aku alami..
Aku tak menyangka kenapa aku bisa menikah dengannya bebrapa tahun lalu sampai kini pun aku masih terheran,,
Dia jarang sekali menyentuh ku,, dan jarang ber romantis seperti sepasang pada umumnya..
Sifatnya begitu dingin sehingga aku tak lagi merasakan adanya cinta dalam dirinya..
Suamiku yang selalu sibuk dengan pekerjaan nya dan jarang sekali memperhatikan ku . Awalnya aku biasa saja karena telah lama aku memahami sifatnya tapi lama kelamaan aku juga merasa bosan dengan sifat dinginnya yang tak lagi memperdulikanku..
Bahkan saat dia pergi kekantor dia tak pernah menghubungi ku sama sekali, saat aku mempertanyakan dia apakah lagi sibuk dia hanya membalas pesanku dengan singkat " AKU LAGI MEETING “ Dan pesan itu membuat ku mati kutu,, aku yang takut menggangu nya dan aku yang merasa seperti tidak pas saat aku menghubungi nya,,
Padahal rasa kangen yang teramat tersiksa yang aku rasakan begitu menyesak didalam hatiku..
Aku rindu belaian suamiku dan aku rindu dia saat dia begitu mendambakan tubuhku..
Aku menangis di dalam kamar kadang aku memainkan sendiri lubang milikku yang terasa basah saat aku melihat adegan video di smartphone ku yang begitu intens..
Dulu aku tinggal bersama dengan mertuaku,, hingga akhirnya aku dan suami ku bisa beli rumah sekarang ini,,
Rumah baru di kompleks yang paling elit di kota jakarta,, memang jarak antara kantor suamiku dan rumah baru kita sangat berjarak jauh..
Butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai di kantor milik suamiku..
Saat aku mencari - cari rumah dan ku pilih kompleks ini suami ku hanya berkata "Iya" Sebuah ucapan singkat yang membuatku bisa menyimpulkan banyak arti didalam kata - kata itu..
Aku dan suamiku pindah kerumah baru kita dua hari lalu dan kini aku berkeliling rumah hendak berkenalan dengan semua tetangga baru ku disana,,
Aku hanya tak ingin merasakan kesepian jadi aku berencana untuk mencari teman baru disana dan tetangga yang pertama aku datangi adalam rumah " OLIVER " Perkenalan aku dan dengannya yang membuat tubuhku merinding untuk pertama kali..
Aku kira di sebelah rumahku ada seorang wanita yang biasa aku jadikan teman dan aku ingin sedikit berbincang-bincang dengan tetangga baruku tapi aku tak menyangka,, tubuh kekar dan berotot itu yang menyapa ku lebih dulu..
Aku kira di sebelah rumahku ada seorang wanita yang biasa aku jadikan teman dan aku ingin sedikit berbincang-bincang dengan tetangga baruku tapi aku tak menyangka,, tubuh kekar dan berotot itu yang menyapa ku lebih dulu..
" Baiklah aku pulang dulu ya " Ucap ku sambil tak henti - hentinya melihat tubuh yang kekar itu
" Oke , sampai jumpa di lain waktu " Jawab Oliver dan dia pun membawa bingkisan yang telah ku berikan sambil menutup pintu rumahnya
Aku kembali mengetuk pintu setiap tetanggaku,, karena ingin memberikan bingkisan yang sudah aku siapkan sejak pagi tadi..
Beberapa dari rumah komplek yang elit itu ada yang menyambutku dengan senang ada juga yang menyambutku dengan sikap dingin nya,, dan tak jauh dari rumahku ibu - ibu yang tampil sangat modis walaupun sudah tua tapi masih saja terlihat sangat cantik dan elegan..
Ya itu adalah ibu Irma,, dia menyambutku dengan sangat hangat,, bahkan saat aku berada di depan pintu beliau dia menyuruh ku untuk masuk ke dalam rumahnya,, rumah yang sangat megah bernuasa kuning ke emasan dan furnitur yang terlihat sangat mewah..
Banyak setiap kata aku berbincang pada beliau aku sangat senang sekali akhirnya aku bisa menemukan teman untuk bercerita..
Beliau seperti menganggap ku seperti anak gadisnya.. Disana banyak sekali aku bertukar dengan beliau dan beliau yang mempertanyakan aku kenapa aku tidak bekerja saja dari pada aku hanya berdiam diri dan tak melakukan apapun sama sekali..
Ya dulu aku sempat ingin bekerja setelah lulus kuliah tapi lagi - lagi suamiku tak mengijinkan aku untuk bekerja di luar rumah,,
Memang saat dia bekerja aku tak pernah sekalipun kekurangan uang sedikitpun.. Tapi kebosanan yang selalu menghampiri ku membuat hidupku menjadi sangat bosan dan dia tak tahu apa yang aku alami selama ini..
Yang aku tahu suamiku adalah orang yang dingin tak banyak bercanda dan tak banyak berkata-kata dia adalam suami yang pendiam dan sangat tidak romantis,, tapi aku mencintanya dengan segenap hatiku yang terdalam,,
Kadang aku berfikir apakah aku tak begitu mengenal sifat asli suamiku,, dia tak pernah menujukan sisi buruknya selama kita menikah..
Apa yang aku masak, apa yang aku kerjakan dia tak pernah mengeluh sedikitpun,,
Aku ingat saat pertama kali aku menikah dengannya dan aku memasak makanan untuknya
Makanan itu begitu hambar tapi selalu saja saja dia makan masakanku dengan lahap dan bilang satu kata " ENAK " dan aku yang mendengar suara darinya rasanya hatiku seperti berbunga-bunga,,
Dan itu terjadi selama beberapa bulan kedepan hingga akhirnya aku memberanikan diri untuk meminta izin pada suamiku untuk belajar memasak kala itu
Dan dia mengizinkan ku walaupun hanya bertahan satu bulan saja,,
Aku di kenal dengan anak yang pintar dan cepat tanggap dalam melakukan semua hal maka dari itu saat suamiku tahu makanan yang kini aku buat sudah lebih enak dari pada sebelumnya dia pun segera meminta aku untuk berhenti belajar memasak kala itu
Sebenernya aku tidak mau karena aku sangat senang saat aku menemukan teman disana, tapi aku juga tak berani membantahnya karena sifat dinginnya padaku jadi aku hanya menurut saja kala itu walaupun dengan berat hati..
Hari sudah semakin sore dan setelah dari rumah ibu Irma aku melanjutkan perjalanan ku untuk kembali pulang kerumahku..
Aku melihat mobil suamiku yang sudah terparkir di depan rumah kita..
Aku buru -buru dan mempercepat langkahku karena tak ingin membuat suamiku marah..
Saat aku sudah mendekati suamiku aku berjalan masuk ke dalam rumah aku melihat punggung suamiku yang telah membelakangi ku dan dia sedang menonton televisi seperti sedang menunggu ku..
" Mas " Ucapku dari belakang punggung suamiku
Dan dia pun menoleh ke arah ku
" Kamu dari mana saja " Sahut suamiku yang menoleh ke arahku
Dan aku berjalan menuju mendekatinya
Kini kita berdua telah duduk bersama di depan sofa televisi
Tak biasanya suamiku di jam segini sudah pulang, saat aku ingin duduk dan menaruh pantatku di sofa aku yang terkejut saat dia menarik tubuhku untuk jatuh ke pangkuan nya
Dia menarik tubuhku, menciumku dengan sangat ganas, ,,
Akkkhhhggg,, auuuhhhhhhhgghhh saat aku raskan jemarinya telah meremas kedua payudara milikku,, aku yang terbiasa dengan perlakuan kasar darinya,, kadang sentuhan kasar darinya membuatku lebih merasakan lebih dan lebih.. Aaaaakkkhh suara ******* ku saat dia mencium mesra leher jenjang ku dia menyusuri setiap leher ku dan kadang mengigit ku dengan sangat kasar,, dia kembali menghisap kedua bibirku hingga aku merasakan sedikit bengkak di bibiriku,,
Saat aku merasakan ingin sesuatu yang lebih suamiku justru menghentikan semua sentuhan nya padaku..
Aku terkejut melihatnya,, dia pergi begitu saja meninggal aku yang masih merasakan adanya getaran dalam tubuhku..
Lagi dan lagi aku merasakan seperti di permainan oleh suamiku sendiri
Kadang aku merasakan kenapa dia tak lagi mendambakan tubuhku ini..
Malam itu berlalu begitu saja,, dia yang mninggalkan ku sore itu tak juga kembali selama berhari-hari,, dan itulah pertemuan ku terakhir dengannya
Dia hanya mengirim sebuah pesan singkat kepadaku,,
" Aku akan pergi ke luar kota karena ada keadaan yang mendesak di kantor "
Itulah pesan yang di kirimkan suamiku malam itu,,
Saat pagi hari aku terbangun dari tidurku, aku berdiri dan berjalan mendekat ke arah cermin yang berada di meja rias ku..
Aku melihat tubuhku dari atas hingga ujung kakiku..
Aku menatap dengan dan aku perhatikan seperti nya tubuhku tak jauh berbeda saat aku masih perawan,,
Tubuhku tak begitu buruk, aku mempunyai dua payudara yang sangat besar , kulitku putih dan body ku juga berlekuk..
Tapi kenapa suamiku seperti tak menginginkan tubuhku ini..
Beberapa tahun lalu saat aku menikah dengan nya, hanya sekali dia mengauliku saat malam pertama saja
Hanya sekali dan terakhir aku merasakan pusaka miliknya yang masuk ke dalam milikku..
Lalu aku tidak pernah lagi merasakan seperti itu lagi hingga berada di detik ini..
Aku yang merindukan dia dengan sangat..
Merindukan belaian nya,, merindukan suamiku yang dulu.. Rindu akan hangat pelukannya setiap malam walaupun aku tidak pernah lagi dia sentuh tapi aku masih bisa merasakan senang saat berada di sisiNya setiap malam..
Hari ini adalah hari ke tujuh suamiku meninggalkan rumah baru kami..
Seperti biasa aku setiap pagi selalu melakukan olah raga pagi,, kali ini aku memutuskan untuk memutari komplek sekitar rumahku dengan berlari..
Saat sudah sampai di taman aku tak sengaja melihat tetangga sebelah rumahku sedang berolahraga juga pagi itu,
Dan aku menyapanya dengan sekilas,,
aku tak menyangka dia akan membuntuti ku dan berlari di belakangku..
Bab 3
Saat sudah sampai di taman aku tak sengaja melihat tetangga sebelah rumahku sedang berolahraga juga pagi itu,
Dan aku menyapanya dengan sekilas,,
aku tak menyangka dia akan membuntuti ku dan berlari di belakangku..
" Hai sendirian saja " Sahutnya dari belakang ku
Dan aku yang mendengar dia memanggilku segera aku menoleh ke arah wajahnya,,
Wajah ganteng dan menawan penuh dengan keringat itu membuatku terpanah olehnya..kakiku yang terus saja melangkah dan tak berhenti,, beberapa putaran aku lalui bersamanya,, dia yang ada di belakang ku dan aku berada di depannya, aku tak tahu apa yang dia lihat dari belakangan ku dan semoga saja dia tak menjadi lelaki mesum seperti kebanyakan pria di dunia ini..
Aku gugup saat menjawab pertanyaan darinya dan aku hanya menjawab nya dengan singkat
" Ya " Ucapku padanya Saat menoleh melihat dengan sekilas wajahnya yang penuh keringat itu
Lalu aku mengencang kan lariku guna untuk meninggalkan nya pagi itu, aku tak mau terus saja terbayang-bayang oleh wajah nya yang menawan hati..
Deg..
Perasaan yang tiba-tiba aku rasakan, perasaan yang bergemuruh di dalam hatiku menyelimuti semua pikiranku tentang dia,,
Pesona nya membuatku tak bisa melupakan wajahnya begitu saja.. Aku mencoba menghilangkan bayang - bayang wajahnya dari pikirannku, semakin aku berusaha semakin pula aku membayang dada bidangnya yang sangat kekar siang itu..
Aku berniat melanjutkan olahraga ku mengelilingi komplek karena aku ingin mengenal lebih dari komplek ini, setelah aku pindah ke sini beberapa hari lalu aku tak sempat untuk melihat dan mengelilingi komplek baruku dan aku pikir inilah saat yang tepat untuk memutari setiap sudut komplek ku,,
aku sangat pandai dalam berlari, kakiku kuat untuk berlari tiga puluh menit tanpa henti karena sudah menjadi kebiasaan ku setiap pagi..
Olahraga yang aku gemari juga berlari maka dari itu aku tak merasa lelah sedikitpun wlaupun aku sudah berlari sejauh mungkin.. Komplek baruku sangat besar..
Saat aku selesai mengutari komplek aku berniat untuk kembali ke rumah karena keadaan sudah semakin siang..
Terik matahari semakin membakar tubuhku,, dan saat aku mendekati rumahku aku melihat nya sedang duduk di bangku kayu yang berada tepat di rumahku..
Aku terkejut melihatnya,, betapa beraninya dia duduk dan menunggu ku disana selayaknya seorang lelaki yang sedang menunggu kedatangannya kekasihnya, aku melihat tatapan nya dari kejauhan,, tatapan mata yang mengarah padaku seolah sedang memperhatikan sesuatu yang ada di dalam tubuhku
" Apa ada? "Tanyaku padanya
" Tidak ada aku hanya lupa ingin mengatakan, makan siang lah dirumahku nanti siang, aku tak bisa membalas bingkisan yang kamu kirim kerumahku kemarin " Ucapnya sambil berjalan menjauh dariku dan meninggal kan ku yang masih terdiam di depan rumahku
Aku masih belum menjawab ajakan darinya tapi aku melihat dia sudah sampai di rumahnya aku mendengar suara saat dia menutup pintu rumahnya..
Aku binggung dan tak tahu harus berbuat apa, jika aku kerumah nya hanya untuk makan siang aku takut suamiku marah walaupun kini dia tak sedang dirumah di satu sisi aku tak begitu mengenal dirinya dan aku sungguh penasaran dengan kehidupan nya saat ini, begitu banyak pertanyaan yang ada di otakku..
Apakah dia sudah menikah ataukah dia belum menikah,, semua pertanyaan itu selalu mengelilingi otakku saat ini.
gemuruh di dadaku yang membuatku jadi salah tingkah ..
Aku melanjutkan langkahku ke dalam rumah milikku dan aku menuju kamar mandi guna untuk membasuh tubuhku yang gerah akibat berlari pagi..
Selama dan sepanjang aku mandi pikiranku hanya tertuju pada tetangga baruku ..
Setelah aku selesai mandi badanku jadi serasa lebih fress dan lengket-lenget di tubuhku yang sudah menghilang.
Aku yang melanjutkan aktivitas seperti biasa
Tak terasa waktu berlalu sangat cepat dan ini sudah siang hari
Aku melihat ke arah jam dinding dirumahku waktu yang menunjukkan sudah saat nya makan siang..
Aku memutuskan untuk datang ke rumahnya dan makan siang bersama dengan dirinya,,
Aku tak peduli jika nanti suamiku tau kalau aku sedang bersama dengan tetangga baruku karena mengingat beberapa hari yang lalu dia meninggalkan aku sendirian..
Ku langkahkan kakiku menuju ke rumah tetangga ku,, aku mengetuk pintunya satu kali dan saat aku ingin mengetuk nya untuk kedua kali pintu itu terbuka..
Aku melihat wajah itu, wajah yang membuat ku terbayang - bayang sepanjang hari,,
Siang ini dia memakai kaos berwarna hitam dan menggunakan celana hitam membuat kulitnya semakin terlihat cerah ..
Wajah yang menawan dan rambut yang basah karena minyak rambut membuatku terpaku
" Ehemmm " Sebuah suara dari mulutnya yang menyadarkan ku dari lamunan siang itu
" Ehhh eh iya " Jawabku dengan gugup
" Masuklah atau kamu ingin berdiam saja mematung di depan rumahku " Sahutnya dengan nada dingin
"Okey aku masuk " Jawabku kala itu, begitu banyak pikiran yang menyelimuti ku saat itu tapi aku tak berani untuk bertanya padanya walaupun hanya satu kalimat saja,, jadi aku hanya pasrah dan mengikuti arah langkahnya dari belakang yang sepertinya menuju ke ruang tengah tempat meja makan di rumahnya..
Langkah kaki itu menuju ke luar belakang rumahnya, ,, aku telah salah mengira,, aku kira aku akan di bawa ke meja makan tapi saat aku melewati meja makannya mataku perputar melihat ada sebuah pintu yang mengarah seperti ke arah taman di dalam rumahnya.. Hatiku dan jantungku berdekat sangat kencang..
Aku melangkah perlahan sambil melihat - lihat berapa bagusnya taman itu,, taman yang di hiasi oleh berbagai macam bunga mawar seperti mawar merah, mawar kuning, mawar putih dan mawar hitam semua tumbuh dengan indah di taman itu
Taman yang begitu indah yang pertama kali aku lihat,, mawar - mawar bermekaran disana memancarkan wewangian yang menusuk di hidungku... "Sungguh menawan dan indah" Lirih ku sambil memegang salah satu bunga mawar itu..
Aku melangkahkan kakiku secara perlahan sampai aku tak menyadari jika dia telah berhenti dan aku menubruk dada bidangnya
~ Brukkkkk.... Awwww ~
Aku merintih kesakitan tapi aku juga gugup saat tubuhku berdekatan tanpa jarak sedikitpun..
Bibirku yang hampir menyentuh bibirnya, jika aku memanyunkan bibirku mungkin bibirku sudah menempel di bibir nya yang tebal itu..
Aku buru-buru menjauhkan tubuhku dari tubuhnya.. Aku takut akan terjadi sesuatu yang berlebihan akan terjadi dalam waktu dekat ini
" Katanya kamu ingin mengajakku makan siang dimana? Kenapa kamu malah mengajakku kesini? " Tanya ku dengan mulutku yang bergetar saat itu
" Hmmm " Jawab nya lirih sambil menunjuk meja makan yang berada di sebelah kanan taman itu
" Hah " Ucapku dengan mulut yang menganga karena melihat meja makan itu yang di hiasi oleh bunga di tepi tenda,,
Ya di bawah meja makan terdapat tenda yang bisa mencegah ku dari teriknya matahari yang menyengat ke tubuhku..
Hari ini saat aku datang ke rumah nya, sengaja aku memakai pakaian terbaikku,, aku berpenampilan dengan sedikit seksi yang membuat kedua payudara ku yang besar ini kelihatan bentuknya walaupun sudah aku tutupi dengan BRA milikku.. Belahan dadaku yang terpampang jelas bisa di lihat olehnya,, warna bajuku yang senada dengan kulitku membuat tubuhku menjadi terlihat menawan dengan lekuk - lekuk yang aku punya..
Aku memakai sepatu dengan hak rendah karena tak ingin saat aku melangkah menjadi salah tingkah dan bisa membuatku terjatuh saat berada di sampingnya..
Tak lupa aku memakai parfum dengan bau stoberi, bau yang khas yang ada di leherku dan bajuku ini,, aku menyemprot parfumku dengan sangat banyak,, aku ingin bau tubuhku yang harum tercium oleh hidung yang sedikit mancung itu..
Tak sadar aku telah memikat lelaki yang bertubuh kekar itu,, karena aku telah terpikat oleh kekarnya dada bidangnya,, kali pertama aku merasakan jatuh cinta untuk yang kedua kalinya..
Statusnya saat ini yang masih terpikirkan di benakku,, sungguh aku ingin menanyakan langsung padanya tapi ketakutan ku tak bisa membuka mulut ku untuk hanya sekedar bertanya saja..
Dan aku berharap dia adalah lelaki lajang..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!