NovelToon NovelToon

Daddy Untuk Mommy

Malam kelam

'Malam itu adalah malam yang telah menghancurkan segalanya, masa depan ku hancur di tangan seorang pria mabuk, mahkota yang selama ini aku jaga telah di rebut paksa oleh lelaki yang tak ku kenali itu. Sungguh malang nasib ku.'

*

*

*

Lima tahun kemudian setelah malam kelam yang di alami Sora.

Malam harinya di sebuah rumah yang sangat besar nan mewah, terlihat seorang wanita yang sedang sibuk dengan laptopnya. Tiba-tiba datang seorang anak laki-laki berusia lima tahun. Bocah berambut hitam kecoklatan, mata coklat dilengkapi pipi chubby.

"Mommy." Bocah laki-laki bernama Zeyu Alfaro itu duduk disebelah m

Mommy nya, Soraya Alfaro, mommy dari Zeyu itu menoleh kearah sang anak lalu tersenyum. Diusap nya surai hitam kecoklatan milik sang putra.

"Ada apa Zey sayang hm?" Tanya perempuan itu lembut sambil tersenyum manis, sangat manis. Bocah laki-laki itu cemberut sesaat, lalu ditatap nya mata hitam sang Mommy.

"Mom besok di sekolah diadain lomba, dan setiap murid harus mengajak orang tuanya untuk berpartisipasi dalam acara..." Lirih bocah laki-laki itu sambil menunduk kepalanya.

"Hm kalau mommy sibuk, Zey gak apa-apa kok, Zey ngerti posisi Mommy." Lanjut bocah itu. Seperti di sambar petir, hati Sora terjoblos oleh ucapan sang putra.

"Zey mungkin bakalan libur besok." Lirih bocah itu. Sora mengelus rambut sang putra lalu berucap.

"Siapa bilang Mommy gak mau ikut, mommy bakalan ikut berpartisipasi dalam acara lomba di sekolah mu itu." Bibir sang bocah laki-laki itu terangkat membentuk senyuman yang sangat indah.

"Mommy beneran?" Tanya Zey antusias. Sora mengangguk sambil tersenyum.

Greppp~

Tangan mungil Zey memeluk pinggang sang mommy, senang? Jelas, Zey sangat senang, karena kali ini mommy nya akan ikut dalam acara sekolah nya. Sudah satu tahun semenjak Zey pergi TK, setiap diadakan acara Sora pasti akan menyuruh asisten nya untuk hadir ke tempat Zey bersekolah itu.

"Zey sayang banget banget sama Mommy." Ucap Zey lalu melepaskan pelukannya, bocah itu mendongak menatap pahatan indah wajah Mommy nya itu.

Cup~

Cup~

Cup~

Zey mencium kedua pipi mommy nya dan terakhir kening mommy nya itu. Kedua pipi tirus Sora terangkat membentuk senyuman, lalu dibalas nya ciuman sang anak.

Cup

Cup

Cup

Dari kedua pipi dan berakhir di hidung mancung sang anak. Sora memeluk anak nya itu. Bocah yang dulu pernah ingin di lenyap kan sekarang malah menjadi penguat untuk Sora, Sora sangat bersyukur mendapatkan anak seperti Zey, pengertian, baik, dan tentunya dewasa.

'Makasih Tuhan, makasih udah memberikan Zey sebagai sumber kekuatan ku, dan maaf kan aku yang dulu pernah mencoba melenyapkan nya, hamba sungguh menyesal.' batin Sora sambil mencium puncak kepala Zey.

Hoamm~

Mulut kecil Zey terbuka, mata bocah itu sedikit memerah.

"Mom, Zey mengantuk." Adu manja bocah laki-laki itu. Sora terkekeh melihat sikap manja sang anak.

"Kalau begitu ayok, mommy temenin tidur." Sora mematikan laptopnya lalu bangkit dari sofa yang diduduki nya tadi. Zey juga melakukan hal yang sama.

Ibu dan anak itu sekarang sudah berada di kamar milik Zey, kamar bernuansa biru laut dengan wallpaper benda-benda langit.

Zey naik keatas kasur lalu merebahkan tubuh mungil nya disana, Sora tersenyum lalu melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Zey barusan.

Sora memeluk sang anak, dan menepuk-nepuk punggung sang anak.

Keesokan harinya, disekolah Zey, bocah laki-laki itu sedang duduk di bangku ditaman sekolah, tempat penyelenggaraan lomba antara murid dan orang tua. Zey sudah tiga puluh menit menunggu Sora Mommy nya itu, tapi tak kunjung ada tanda-tanda kalau sang Mommy datang.

"Hei lihat lah bocah itu, apa orang tuanya tidak datang." seru salah satu wali murid.

"Apa mama dan papa nya begitu sibuk dan tidak mempunyai waktu untuk anaknya, ck kasian sekali bocah itu." Sahut satu ibu-ibu lainnya.

Banyak lagi omongan yang dibicarakan oleh ibu-ibu itu, Zey bangkit duduknya lalu berjalan dengan marah kearah tiga ibu-ibu itu.

"Tolong omongan nya di jaga." Tegur lantang Zey, sungguh telinga nya sakit disaat mendengarkan ibu-ibu itu membicarakan Mommy nya yang tidak-tidak.

Ketiga ibu-ibu itu melihat kearah Zey.

"Apa ibu mu begitu sibuk sampai tidak punya waktu untuk menemani mu ke acara ini? Sungguh kasian sekali kamu nak." Amarah Zey ingin meledak saat mendengarkan ucapan ibu-ibu itu.

"Ibu saya memegang sibuk, tapi semuanya dia lakukan untuk menghidupkan saya, bukan seperti ibu-ibu ini, hanya tau cara mengurusi dan mengomentari hidup orang saja."

Sarkas Zey dingin, ketiga ibu-ibu nampak kesal.

"Dasar bocah, masih kecil saja sudah belagu, emang ibu mu itu kerjaan apaan hah? Penghibur atau j@lang hah?" Geram ibu-ibu itu.

Zey meremas jemari nya, emosinya sudah berada di ubun-ubun.

"Sayangnya Mommy, kamu itu masih waras, jadi jangan berbicara dengan hewan seperti mereka." Suara yang sangat familiar ditelinga Zey. Zey menoleh kearah sumber suara.

"MOMMY." Seru Zey lalu berlari kearah Mommy nya.

Grepp

Zey memeluk Sora sangat erat, begitu pula dengan Sora. ketiga ibu-ibu itu nampak kaget melihat Mommy dari Zey, anak yang tadi sempat mereka rendahkan.

'Bukankah itu CEO perusahaan Dragon Alfaro black.' Batin ibu-ibu itu. Sora mengendong putranya lalu menghampiri ibu-ibu yang tadi menghina anak nya..

Sora tersenyum kearah tiga ibu-ibu itu, ibu-ibu itu membalas kaku senyuman Sora.

"Kerjasama antara Dragon Alfaro black dengan perusahaan suami kalian saya batalkan." Ucap Sora dengan nada dingin, ketiga ibu-ibu itu berkeringat dingin saat mendengarkan ucapan Sora tadi.

"Dan terimakasih karena telah menghina putraku, kalian memang pe-kritik yang handal." Sora langsung berjalan melewati ketiga ibu-ibu tadi.

Ibu mana yang tidak kesal dan marah jika anak nya di hina dengan kata-kata kasar.

Halo-halo, Saiya kembali dengan novel baru, jangan lupa ikutin terus

Like komen vote favorit

maaf jika ada typo

Saling menghargai yah

jika ada typo boleh di komen

Momen langka

Lomba telah selesai, Sora dan Zey memegang juara kedua, yah walaupun juara kedua Zey sendiri sangat bahagia, karena ini adalah kali pertama sang Mommy tercinta bisa datang kesekolah untuk berpartisipasi dalam acara seperti ini, biasanya asisten Sora yang menemani Zey.

Kedua nya sekarang sedang merayakan kemenangan nya di sebuah restoran yang tak jauh dari sekolah Zey.

"Enak tidak es krim nya?" Tanya Sora yang sedari tadi memerhatikan Zey yang sedang melahap es krim coklat kesukaan nya. Zey hanya mengangguk menanggapi ucapan Mommy nya.

Disaat keduanya sedang asyik dengan es krim nya, tiba-tiba saja ponsel Sora berbunyi menandakan ada panggilan masuk, dengan segera Sora langsung mengangkat nya.

"Sayang bentar yah." Izin Sora pada Zey, bocah berusia 5 tahun kurang lebih itu hanya mengangguk sambil tersenyum.

Sora yang sudah mendapatkan izin dari sang putra tunggal nya itu langsung berjalan sedikit menjauh dari meja Zey.

Di kursi Zey, anak laki-laki itu nampak sedikit murung, sepertinya dia tau apa yang akan terjadi beberapa saat lagi.

"Pasti telfon dari om Johnny..." Ucap lirih bocah itu. Disaat sedang sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba mata Zey tertuju pada seorang pria yang tak jauh dari tempatnya duduk sekarang. Zey melihat pria itu menjatuhkan dompet nya, dan dengan segera Zey langsung bergegas menuju tempat duduk pria itu.

"Om, ini dompet nya jatuh." Ucap Zey sambil menyodorkan dompet hitam milik pria itu, pria itu langsung mengambil dompet nya lalu tersenyum tipis pada Zey.

"Terima kasih boy." Pria itu mengelus rambut Zey. Zey tersenyum manis di perlakukan seperti itu.

"Om tampan sekali, andai Zey mempunyai Daddy yang tampan kayak Om, pasti Zey sama Mommy bakalan bahagia banget." Ujar polos anak laki-laki itu. Pria itu sedikit tercengang mendengar ucapan Zey baru saja, ada rasa iba dan sedih di hatinya.

"Emang Daddy mu kemana Boy?" Tanya pria itu lembut. Zey menggelengkan kepalanya lalu berucap

"Zey gak tahu, Mommy gak pernah bilang siapa dan di mana Daddy Zey." Kata-kata itu begitu lesu dan sedih, tak mau berlama-lama bersedih, Zey mengubah ekspresi nya menjadi tersenyum.

"Tapi tak apa, Zey masih mempunyai mommy yang begitu menyayangi Zey, ehm kalau begitu Zey pergi dulu om tampan." Pamit Zey sambil melambaikan tangan nya.

"Bocah laki-laki yang sangat lucu." Pria itu tersenyum melihat Zey yang kian menjauh dari nya. Tiba-tiba ekspresi wajah pria itu berubah menjadi sedih dan muram.

"Andai saja aku mengetahui keberadaan wanita itu, aku yakin kalau dia hamil, dan mungkin anak kita sebesar bocah tadi." Ucap pria itu sedih.

Di sisi lain, di meja Zey dan Sora. Mommy dari Zey itu sudah selesai menelfon.

"Mommy udah selesai nelfon nya?" Tanya Zey pada sang mommy, Sora mengangguk sambil memasukkan barang-barang nya kedalam tas selempangan nya.

"Zey, mommy harus kembali ke perusahaan sekarang, tadi om Jonny telfon dan kata nya ada meeting mendadak dari rekan kerja mommy, jadi gak apa-apa kan, kita pulang dulu? akhir pekan kita main lagi!" Sora merasa tak enak setelah mengucap nya, dia melihat jelas raut wajah murung Zey.

"Ya udah gak apa-apa kok mom, Zey ngerti kok." Ujar Zey sembari mengangguk paham dengan keadaan mommy nya.

Zey dan Sora kini sudah tiba di Dragon Alvaro company perusahaan yang sudah berhasil di kembangkan oleh Sora dan kini sudah tumbuh menjadi perusahaan besar dan sangat terkenal di kalangan pebisnis.

"Zey kamu sama Tante Rosa sebentar gak apa-apa kan?" Tanya Sora pada putranya. Lagi-lagi Zey hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Zey ke ruangan Tante Sora dulu, mommy semangat meeting nya, gak usah pikirin mikirin Zey, karena zey udah besar, bye-bye Mommy." Zey langsung meninggalkan Sora sambil melambaikan tangannya, tubuh mungil Zey menghilang dari balik pintu.

"Hufttt Zey pasti kecewa lagi sama aku." Seru Sora.

"Kenapa sih saat aku lagi sama Zey selalu ada pengacau, pasti ada lah meeting, rapat ini lah itu lah." Kesal Sora.

"BUK BOS." Panggil seseorang membuat Sora menoleh kearah sumber suara.

Tatapan Sora menjadi tajam saat melihat siapa yang memanggil nya baru saja.

"Johnny sialan, kamu kenapa sih selalu merusak momen ku sama Zey." Kesal Sora membuat Johnny terdiam.

"Maaf buk bos, saya gak bermaksud menganggu moment anda dan tuan muda, tapi meeting kali ini sangat menguntungkan perusahaan kita, sekali lagi saya minta maaf kepada buk bos karena telah menghancurkan momen kebersamaan Anda dan tuan muda." Johnny membungkuk kan badannya meminta maaf pada Sora, membuat Sora sedikit tak enak hati karena telah berucap seperti tadi.

Sora menghembuskan nafas, lalu menepuk pundak sang asisten.

pukkkk~

"Yasudah tidak apa-apa, bubur udah jadi nasi goreng." Ujar Sora bercanda.

"Salah itu buk bos, nasi udah jadi bubur, itu baru benar, mana ada bubur jadi nasi goreng, ada-ada saja ibu bos ini." Johnny menggeleng-geleng kepalanya membuat Sora tertawa terbahak-bahak.

"Ya sudah ayok, katanya ada meeting, tapi malah ngelawak di sini." Jeda Sora membuat Johnny mengangguk.

"Kan buk bos yang duluan ngelawak tadi, saya hanya memperbaiki kata-kata yang disalahkan oleh ibu bos." Ucap Johnny lagi. Keduanya sudah melangkah pergi menuju ruang meeting sekarang.

Di tempat lain, di sebuah rumah megah nan mewah. Di dalam salah satu ruangan terlihat beberapa orang pria yang sedang berbicara serius.

"Tuan Agatha, kami sudah mencari keseluruhan pelosok kota tapi kami tidak juga menemukan wanita yang anda maksud, mungkin wanita itu mungkin sudah mengubah identitas nya, atau mungkin menyembunyikan identitas nya tuan." Jelas pria berkemeja Hitam itu pada sang atasan.

"Ck kalian tidak becus, cuma mencari seorang wanita saja sampai membutuhkan waktu bertahun-tahun, tapi tidak ada hasil, sialan." Umpat pria itu kesal.

"Sebaiknya kau pergi dari sini." Bentak pria yang bemarga Agatha itu. Pria yang di bentak itu langsung meninggalkan Tuan nya yang sedang marah. Agatha mengacak-acak rambut frustasi, pasal nya semua anak buah nya yang di perintahkan untuk mencari seorang wanita tidak ada yang membuahkan hasil, sudah tujuh tahun lamanya dia mencari wanita misterius itu, namun nihil, tak ada informasi yang di dapatkan nya sama sekali.

•Sora Alfaro, wanita berusia 25 tahun, seorang singel mommy. CEO sekaligus anak tunggal dari keluarga Alfaro.

•Zeyyu Kingsley, anak dari Sora, berusia 5 tahun, sifatnya sangat dewasa, hanya memiliki mommy nya dan tidak mempunyai Daddy.

...like komen vote favorit...

...maaf jika banyak typo🤗♥️...

kalau typo aku tulis umur Zey sama sekolah nya komen yan! biar bisa aku revisi langsung! karena masih linglung sendiri aku nya😀

Kenangan buruk

Malam harinya di rumah megah milik Sora dan putra nya Zey, kedua sekarang sedang sibuk dengan kerjaan nya masing-masing, Sora sibuk dengan laptop sedang Zey sibuk dengan tugas sekolah yang di kasih oleh guru nya.

"Mommy." Panggil Zey sambil menutup buku pelajaran nya, bocah itu telah selesai dengan tugas sekolah nya begitu juga Sora yang telah selesai mengedit file.

"Yah Zey, ada apa?" Tanya Sora lembut pada Zey, bocah laki-laki itu langsung berjalan kearah sofa yang ditempatin oleh Sora dan ikut duduk di sebelah Mommy nya. Zey memeluk Mommy nya lalu mendongak melihat wajah sang ibu.

"Mommy mommy, Zey mau nanya sesuatu, boleh gak?" Tanya Zey pada mommy nya itu.

"Boleh, kamu mau nanya apa sayang? sampai harus minta izin dulu sama mommy sendiri." Zey terlihat ragu-ragu ingin bertanya atau tidak, namun akhirnya bocah itu pun memberanikan diri nya untuk bertanya pada sang mommy yang nampak menunggunya berbicara.

"Zey anak kandung Mommy?" Tanya Zey membuat Sora sedikit kaget.

"Tentu saja, mommy yang ngelahirin dan mengandung kamu selama sembilan bulan." Ucap Sora sambil menangkup kedua pipi gembul milik sang putra tunggal nya itu.

"Kenapa tiba-tiba tanya hal itu?" Tanya Sora kepada Zey.

"Hanya ingin memastikan saja mom." Ujar Zey sambil tersenyum tipis, entah senyum seperti apa yang terukir di wajah bocah berusia 5 tahun itu.

Kalau Zey beneran anak kandung mommy, terus di mana Daddy Zey, Zey pengen ketemu sama dia, Zey penasaran sama wajahnya, apa mirip dengan Zey. Batin Zey, bocah itu menahan sesak di dada, dia begitu penasaran dengan wajah sang Daddy, mau bertanya pun dia tak bisa, bukan tak bisa, tapi dia takut menyakiti hati Mommy nya itu, dia tak bisa melihat air mata Mommy nya jatuh dari bendungan nya, impian Zey adalah membahagiakan Mommy nya bukan membuat Mommy nya menangis dan mencari.

Zey pengen nanya sama mommy, tapi Zey gak mau mommy nangis dan sedih cuma gara-gara pertanyaan bodoh Zey yang terus menanyakan dimana keberadaan Daddy. Batin bocah itu lagi.

"Sayang kenapa kamu melamun? kamu sakit? kecapean?" Tanya Sora khawatir, pasalnya tadi Zey tiba-tiba saja terdiam dengan tatapan mata yang kosong. Zey yang sadar mommy nya memanggil nya itu pun langsung tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Zey gak kenapa-kenapa kok mom, mommy gak usah khawatir dengan Zey, karena Zey bisa jaga diri sendiri." Ujar Zey sambil tersenyum pada mommy nya.

Sora yang mendaftarkan nya langsung tersenyum masam, bocah kelas TK itu dekat sekarang terlihat sangat dewasa, tepatnya pemikiran nya yang dewasa.

Zey bangkit dari duduknya, lalu melihat wajah sang mommy, Zey mencium kening dan pipi sang mommy.

"Zey tidur dulu yah mom, Mommy jangan bergadang, gak baik buat kesehatan Mommy." Peringat Zey pada Sora.

"Iya prince Mommy, tidur nyenyak dan mimpi indah, jangan lupa gosok gigi sama baca doa saat tidur yah Prince mommy." Zey mengangguk sambil memberikan hormat pada mommy Nya.

"Siap laksanakan Jendral Mommy." Sora terkekeh mendengar ucapan sang putra.

Zey langsung pergi setelah itu.

"Anak itu, dia tahu cara membuat orang-orang di sekitar nya merasa nyaman dan bahagia." Ucap Sora yang masih terkekeh.

Anak tunggal dari Sora Alfaro itu memang banyak tingkah, dia tau membuat Sora bahagia dan tertawa dengan sikap nya.

Di kamar berwarna biru, terlihat Zey yang sedang rebahan sambil meluk guling nya.

"Huftt kira-kira gimana wajah Daddy ku yah? Hm mungkin dia sangat tampan." Monolog Zey sambil menatap langit-langit kamar nya.

Bocah itu terus membayangkan wajah sang Daddy sampai akhir nya terlelap dalam tidurnya.

Di kamar Sora, wanita itu sedang terduduk termenung di balkon kamar nya, pertanyaan Zey yang tadi masih terngiang-ngiang di kepalanya dan telinga nya.

"Aku yakin bukan pertanyaan itu yang mau di tanya Zey." Seru Sora sambil menatap langit malam bertabur bintang yang berkelap-kelip menghiasi langit hitam.

Tiba-tiba kenangan lima tahun silam terputar begitu saja di kepalanya, dimana di malam dan tahun itu Sora kehilangan jati diri nya, keperawanan di ambil paksa oleh pria yang tak di kenal nya, sungguh malam itu adalah malam paling buruk untuk Sora.

Hamil di luar nikah di usia muda, masa remaja Sora benar-benar berakhir malam itu disaat dirinya di vonis hamil oleh sang dokter.

"Hufft aku tidak ingin mengingat nya, tapi wajah Zey begitu mirip dengan pria malam itu." Sora mengusap wajahnya lalu melangkah masuk ke kamarnya.

Lima tahun lalu, saat Sora masih berusia 18 tahun. Malam itu dirinya di ajak oleh temannya untuk pergi ke pesta ulang tahun sepupu teman nya.

"Kamu sudah selesai Sora?" Tanya Rosena di balas anggukan kepala oleh Sora.

"Udah Na." Ujar Sora sambil tersenyum.

"Kalau begitu ayok berangkat." Sora kembali mengangguk mengiyakan.

Keduanya langsung pergi menuju hotel tempat di selenggarakan nya pesta ulang tahun sepupu Rosena yang bernama Jennifer.

Mobil yang di gunakan Sora dan Rosena berhenti di parkiran mobil hotel, keduanya langsung masuk kedalam hotel itu.

Di tempat acara ulang tahun, terdengar suara dentuman musik yang sangat keras dan dengan para tamu undangan yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Hei Rose Sora." Seorang gadis dengan gaun indah menghampiri Keduanya sambil tersenyum manis.

"Selamat ulang tahun yah Jen, semoga panjang umur." Ucap Sora sambil memberikan kado yang sudah di bawahnya kepada Jennifer, Jennifer menerimanya lalu tersenyum.

"Makasih Sora." Ujar Jennifer.

Ketiganya menghabiskan waktu bersama malam itu, hingga larut malam.

Jam sudah menunjukkan pukul 01.00, acara pesta telah selesai, tapi sayang nya Sora harus pulang sendiri, karena Rosena sudah pulang duluan karena ada sedikit masalah di rumah nya.

Sora terus berjalan menelusuri lorong hotel sambil melirik kesana-kemari. Jujur saja, sebenarnya Sora sangat takut sekarang ini.

BRUKKKKKK

"Akhhhhh." Sora menjerit kaget saat tiba-tiba ada seorang pria yang menghimpit nya di pintu hotel. Pria itu nampak sedang mabuk.

"Lepaskan aku, menyingkirlah." Sora mencoba mendorong tubuh besar pria itu, namun nihil, pria itu malah mengendong nya dan membawanya masuk ke dalam salah satu kamar hotel di sana, Sora terus saja memberontak namun kekuatan pria itu lebih besar dari tubuhnya.

BRUKKKKKK

SRETTTTT

Pria itu melepaskan Sora ke kasur lalu merobek baju Sora, pria itu mencium paksa Sora. Sora yang di perlakukan seperti itu mencoba memberontak. Dan malam itu Sora kehilangan masa depan nya.

Pagi harinya, Sora terbangun dengan keadaan yang sangat memperihatinkan, seluruh badannya terdapat bekas ciuman. Sora dengan sangat cepat mengambil baju pria itu dan memakainya, yah karena baju Sora sudah robek oleh pria itu, tiba mungkin kan Sora pulang tanpa sehelai benang pun. Dengan langkah cepat, Sora langsung meninggalkan kamar itu, sementara pria asing itu masih terlelap.

...like komen vote favorit maaf jika typo...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!