Feli terpaku diam melihat Bram diseret oleh dua orang pria berbadan tinggi dan kekar. Pukulan demi pukulan mendarat diwajah sang Ayah hingga darah bercucuran dilantai.
Feli yang tak jauh berdiri didepan pintu berbalik dan berjalan pergi meninggalkan sang ayah.
Felicia Alexandra adalah putri dari Bram Alexandra.Ibu Feli, Metta Anatolia meninggal karna kecelakaan, sedangkan adiknya koma dirumah sakit. Sudah hampir satu tahun Feli bekerja keras demi pengobatan sang adik sekaligus membiayai hidup sang ayah dan juga dirinya.
Setelah kematian Ibu Feli.Sang ayah selalu menyalahkan Feli atas kematian ibu dan adiknya. Bukan hanya berkata kasar, Bram juga sering memukul Feli tanpa ampun.Itulah mengapa Feli acuh tak acuh saat melihat para pria itu memukuli ayahnya.
Feli duduk diam digang sepi dan gelap menunggu kepergian dua pria itu.Sambil menunggu Feli mengeluarkan sepotong roti dari tasnya dan memakannya sambil menahan air mata yang sudah menumpuk dipelupuk matanya.Feli yang dulunya terkenal ceria kini menjadi orang yang dingin dan acuh akan sekitarnya.
Dua orang pria itu pergi melewati Feli.Feli segera beranjak dari duduknya.Melihat sang ayah terkapar lemah dilantai tak membuat Feli peduli sama sekali, ia malah melangkahi tubuh ayahnya.
Hati feli benar-benar hancur disaat yang lain mempunyai masa kecil yang bahagia Feli malah menanggung beban tanggungjawab ayahnya.
Selama ini Feli berusaha mendekati Bram tapi Bram selalu berkata kasar yang memojokkan nya membuat Feli makin lama makin muak akan sifat egois Bram. Mengingat akan hal itu membuat dada feli sesak dibuatnya.
••••
Feli yang bekerja di caffe bergegas memakai seragamnya.Dan mulai mengantar makanan dari satu meja ke meja lainnya.Ditempat Feli bekerja Feli tidak mempunyai teman.Sudah banyak orang yang mencoba mendekati nya tapi kepribadian Feli yang membuat mereka akhirnya menyerah mendekati nya.
Radit,Atasan Feli duduk disebelah feli yang sedang menyantap makanannya dibelakang cafe.Feli yang acuh tak menghiraukan Radit dan tetap melanjutkan makannya.
"Nih gaji kamu udah sama bonusnya" ucap Radit memecahkan keheningan.
"Terimakasih" jawab Feli singkat mengambil amplop ditangan Radit tanpa menoleh.
••••
Plakkkk... Brukhhhh...
Bram melayangkan tamparan di wajah feli hingga tubuhnya terlempar.Feli beranjak berdiri dan mendongakkan wajahnya tanpa merasa kesakitan di hadapan ayahnya.
"Pecundang, Pengecut!Kau tidak lelah akan sikapmu? "Ucap feli menantang tanpa ada rasa takut lagi pada ayahnya.
"Beraninya kau!"
Plakkk...
"Mana uangmu!" lanjut bram mencoba menarik tas feli yang sedang dipeluk erat olehnya.
"Lagi-lagi kau membawa uang ku! Ini untuk Fathan, adikku! " ucap feli mencoba mempertahankan tasnya.
"Dasar ******!" ucap bram menginjak dada feli yang membuatnya berhasil merebut tas milik feli.
"Kau akan membunuh Fathan jika kau membawa uang itu! " ucap feli menahan sesak di dadanya."
Tanpa menghiraukan rintihan dan keputusasaan anaknya,bram tetap tidak peduli dan tetap merengut satusatunya harapan feli untuk kesembuhan adiknya.
Feli beranjak bangun dan mengambil es batu untuk mengompres wajahnya yang bengkak dan memar.Feli menatap cermin melihat sosok dirinya,Tubuh yang gemetar dengan wajah yang penuh dengan memar yang membuatnya menangis meratapi takdirnya yang menyedihkan.
••••••
"Dok bagaimana keadaan adik saya?sudah setahun adik saya belum bangun juga, apa kondisinya seburuk itu dok? "Lirih Feli yang masih menatap adiknya dibalik pintu kaca.
"Jangan terlalu sedih,Berdoa lah semuga keajaiban membuat adikmu segera bagun"ucap Luis.
Luis,dokter yang selama ini menjaga dan merawat sang adik.Luis kadang membantu feli membayar sebagian tagihan rumah sakit.Sudah lama Luis menyimpan perasaan kepada Feli.Namun ia terlalu malu untuk mengungkapkannya pada feli terlebih keadaan feli yang tidak mendukung Membuat Luis memendam perasaan nya.
Bukan hanya baik,Luis juga Tampan dan ramah mempunyai badan yang tinggi dan juga kekar tak heran jika para perawat maupun pasien disini dibuat meleleh oleh ketampan sang dokter.
"Aku masih ada pasien lain,jaga dirimu baik baik.Sampai jumpa"ucap luis tersenyum.
"Jangan lupa untuk membayar tagihannya,atau tidak pihak rumah sakit akan mencabut semua alat yang ada ditubuh fathan"Ucap Perawat perempuan sambil menepuk bahu Feli dan berlalu pergi.
Feli rela putus sekolah dan bekerja keras untuk kesembuhan fathan.Mengorbankan seluruh masa depan nya dan juga kebahagiaan nya demi sang adik.Entah apa jadinya nanti jiga pengorbanan demi sang adik sia-sia.
Melihat orang yang disayanginya hanya berbaring diranjang rumah sakit dengan tubuh yang dipasang alat-alat membuat hati feli benar-benar hancur.
••••
Dipagi hari feli seperti biasa bekerja dicafe milik Radit.Merapihkan dan membersihkan meja yang sudah ditinggal para tamunya.Feli terhenti seketika saat melihat Seorang Pria tampan dengan tinggi 189 cm mempunyai mata coklat sayu memasuki cafe diikuti pria lain dibelakangnya yang tak kalah tampan juga.
Pria itu duduk fokus meratapi ponselnya tanpa menghiraukan banyak pasang mata yang melirik nya.
"Maaf tuan ada yang ingin dipesan?"Tanya feli memecahkan keheningan.
"Bawakan saya kopi"ucap Alvino Pramaditya,dia adalah Seorang Ceo Perusahaan nya sendiri bernama Pramaditya Group.
Alvino Pramaditya tersohor Angkuh dan kejam.Yang membuatnya sulit untuk jatuh cinta.Hal Penting baginya adalah Uang tak ada waktu untuknya memikirkan wanita apalagi cinta.Baginya Wanita hanya budak nafsunya.Sudah sekian banyak wanita yang sudah ia tiduri tapi tidak ada satupun yang dapat meluluhkan hati keras Alvino.
Feli berjalan kembali ke meja Alvino sembari membawa segelas kopi hangat ditangannya.Belum sampai setengah jalan feli terjatuh dan menumpahkan kopi itu hingga mengenai salah satu tamu dicafenya.
Brukhhhhh...
"Aishhh...apa kau buta!"Hardik tamu ini hingga menampar wajah feli yang sudah terdapat banyak memar.
Plakkkk....
"Maaf Nyonya"ucap feli sambil membungkukan tubuhnya.
"Saya maafkan asal bersihkan dulu sepatu saya"ucap wanita itu dengan nada yang lantang.
Feli segera berjongkok membersihkan sepatu wanita itu dengan lap kain yang ada di tangannya.
"ahh"suara feli yang menahan kesakitan karna wanita itu kini menginjak keras tangan feli dengan sengaja.
Feli mendongakkan wajahnya dan beranjak bangun sambil memukul wanita itu dengan nampan yang ada ditangannya.
Brukhhh...
"Apa kau gila?"ucap wanita itu sambil memegang hidungnya yang berdarah.
"Aku sudah meminta maaf dan membersihkan sepatu anda!Tapi anda masih bersikap berlebihan nona!"ucap feli kesal.
"Apa yang kau lakukan feli?cepat minta maaf atau kau dipecat!"ucap Radit,atasan feli.
"Hah Bajingan!"ucap feli melepas nametag nya dan berlalu pergi meninggalkan cafe.
Entah berapa lama Alvino memandangi wajah feli dari jauh.Melihat tubuh mungil yang cantik dipenuhi dengan bekas luka dan memar yang membiru membuat pikiran licik alvino muncul.Alvino tertarik akan tatapan feli dan keberanian yang dimiliki wanita itu.
"Cari tau tentang dia"Ucap Alvino pada Alex Andreas,asisten pribadinya.
Alex Andreas adalah asisten pribadi Alvino,Ia selalu mendampingi alvino kemanapun ia pergi.Alex memiliki paras tampan rumpawan yang tak kalah dari Alvino namun memiliki sifat yang manis dan ramah berbeda dengan alvino yang begitu kejam.Sifat manis Alex yang membuatnya terkenal dikalangan para wanita.
"Hah?Siapa?"tanya Alex bingung.
"Pelayan itu"Ucap Alvino sambil terus memandangi feli yang pergi menjauh dari cafe.
Feli terkejut akan kehadiran beberapa pria berjas hitam berbadan kekar yang mengobrak abrik rumahnya yang kecil.
"apa-apan kau!"ucap feli sambil mendorong salah satu dari pria itu
Semua orang menoleh kearah feli dengan tatapan yang tajam.Pria itu berdiri tepat dihadapan feli dan mengancungkan tangannya seakan-akan memberi tanda untuk segera berhenti pada anak buahnya.
"Maaf nona!Ayahmu memiliki hutang dan jaminannya adalah rumah ini"ucap pria itu sambil tersenyum tipis pada feli.
"Tidak,ini rumah ibuku bukan ayahku.Carilah bajingan itu dan jangan ambil rumah ibuku!"hardik feli.
"Pergilah sebelum kami kasar padamu"ucap pria itu.
Beberapa pria melempar beberapa koper baju milik feli dan menariknya keluar dengan paksa.
Feli meratapi pintu rumah,terlalu berat untuk pergi dari rumahnya.Kenangan yang tersimpan dengan ibu dan adiknya ada dirumah ini.
"Bajingan kau!Ayah macam apa kau!"Teriak feli meninggalkan rumah.
Digang yang sempit dan juga gelap feli meratapi takdirnya.Entah sudah berapa jauh feli berjalan sambil menahan air mata yang sudah menumpuk dipelupuh matanya.
••••
"Felicia Alexandra,ia bekerja dicafe namun dipecat,ibu dan adiknya mengalami kecelakaan setahun yang lalu yang membuat ibunya meninggal sedangkan adiknya terbaring koma hingga sekarang.Ayahnya adalah pemabuk dan pejudi yang seringkali menyiksa dan mengambil uang dari wanita itu"
"Ah,info terakhir yang saya dapatkan hari ini!Dia diusir dari rumah nya karna ayahnya sudah menjamin rumah milik ibu feli untuk membayar lunas hutangnya,dan kini wanita itu entah dimana"lanjut Alex menjelaskan panjang lebar pada Alvino.
"Menarik"jawab Alvino sembari tersenyum tipis.
"Apa kau jatuh cinta tuan?"Tanya alex spontan yang penasaran.
"Tidak aku hanya ingin memanfaatkannya untuk keuntunganku,lagi pula aku tertarik hanya karna keberaniannya"
••••
Feli yang masih bingung akan kemana masih berjalan membawa dua kopernya ditengah malam yang gelap dan sepi.
"Halo cantik"Seorang pria mendekat ke arah feli.
Feli tak menghiraukan pria itu dan masih berjalan lurus.
"Heh ******"ucap pria itu menghalangi jalan feli.
Feli menoleh sekeliling melihat beberapa pria muncul dari kegelapan yang membuat feli sedikit gemetar.
"Minggir aku mau lewat"ucap feli berusaha acuh.
"Kau bisa bergabung dengan kami cantik"ucap pria itu sambil mendekat dan memegang bahu feli.
Cuih,,,
Feli yang tak tahan meludahi wajah pria itu yang membuatnya marah karena sikap feli.
"Kurang ajar,Beraninya kamu!"ucap pria itu sambil melayangkan tangan besarnya ke wajah feli hingga terpental.
Beberapa pria mendekati feli sambil berusaha menahan tangan feli yang berontak.Feli yang berontak membuat salah satu pria memukul kepalanya hingga feli tak sadarkan diri.
Tittt...tittt....
Sebuah mobil mengalihkan perhatian para preman itu.Seseorang turun dari mobil dan langsung menghajar para preman itu hanya dengan satu pukulan para preman itu langsung tumbang.Melihat feli yang tak sadarkan diri langsung digendong masuk kedalam mobil oleh Alvino.
••••
Feli membuka mata dan tersadar ia bangun ditempat asing.Feli beranjak dari ranjang besar itu,dan mencoba keluar dari kamar itu namun ditahan oleh seorang wanita tua.
"Maaf Nyonya,Anda tidak boleh keluar sebelum Tuan Al mengunjungi anda."ucap Ratih sambil membungkukan tubuhnya.
Ratih,wanita tua adalah kepala pelayan dimansion nya sekaligus kepercayaan Alvino.Segala urusan mansion adalah tanggung jawab ratih.Itu yang membuat ratih dihargai dan dihormati oleh pelayan lainnya.
Feli yang heran akan prilaku ratih hanya bisa menurut dan kembali kedalam kamar sambil mengusap kepalanya yang sedikit sakit.
Tak butuh waktu lama Alvino berada dikamar bersama feli yang menatapnya bingung.
"Tidurmu nyenyak?"ucap Alvino so akrab.
"Siapa kau?"Tanya feli sinis.
"Saya yang sudah menyelamatkan mu dari para bajingan itu.Ah Maaf saya tidak bisa bicara terlalu lama,Langsung pada intinya saja oke!"ucap Alvino sambil melempar beberapa map dihadapan feli.
Feli dengan rasa penasarann membuka satu persatu map yang ada dimeja.Map yang berisi tagihan rumah sakit dan Hutang piutang ayahnya yang mengatasnamakan feli.
"Kenapa kau ikut campur?kau membututi ku?"ucap feli dengan nada tinggi.
"Aku malah akan membantu mu melunasi dan membayar tagihan rumah sakit adikmu,dengan satu syarat"ucap Alvino.
"Benarkah?Apa itu tuan?Aku pasti akan menyanggupinya"Ucap feli berubah menjadi lembut.
"Menikahlah denganku"
Deg...
Ucapan Alvino membuat jantung feli seketika berhenti.Apa maksud dari ucapan Alvino adalah ia ingin tubuhnya?Berani sekali pria bajingan ini mengatakan hal seperti itu!Tidak mungkin juga feli mau menyerahkan keperawanan dan masa depannya untuk Alvino.Maki Feli dalam hati.
"Maaf tuan tapi pembicaraan anda sangat lancang,apa anda menyadarinya?"ucap feli menahan amarah.
"Kau Menolak?"ucap Alvino
"Ya jelas aku menolak!Memang siapa kau!Kenal pun aku tidak!"Jawab lancang feli
"Baiklah,mungkin adik mu yang terbaring koma itu akan segera mati.Karna kau tidak bisa membayar tagihan yang sudah menunggak ini.Apalagi soal hutang ayahmu mungkin kau juga tak mau rumah mu kembali atas namamu"ucap Alvino.
Ucapan Alvino sungguh menyayat hati feli.Lagi dan lagi feli dalam pilihan yang sulit,entah apa yang akan terjadi jika feli menerima tawaran itu.Menjadi istri dari pria kejam dan angkuh membuatnya merasa jijik.
"Percayalah,Akupun tidak terlalu mengaggap pernikahan ini terlalu serius.Hanya sampai kau melahirkan anakku dan kau bisa bebas."lanjut Alvino.
Pikiran licik alvino adalah memanfaatkan kesedihan feli untuk keuntungannya.Feli terlihat seperti perempuan baik dan Alvino hanya ingin calon anaknya memiliki hati yang baik dan juga keberanian yang besar.Alvino sudah ditekan oleh keluarganya agar menikah lalu memiliki seorang anak untuk penerusnya nanti.Bertahun-tahun alvino mengabaikan perkataan keluarganya dan setelah melihat sikap feli ia memutuskan memilih feli untuk melahirkan buah hatinya.
"dimana aku harus mentandatangani nya"ucap feli menunjuk surat kontrak Nikah yang sudah diberikan Alvino sebelumnya.
"Disini"Jawab Alvino tersenyum penuh kemenangan.
"Hanya sampai aku melahirkan dan aku bisa bebas darimu?baiklah"ucap feli menyetujui penawaran alvino.
•••••.
Feli menangis melihat adiknya masih belum sadarkan diri.Kini masadepan feli benar-benar dipertaruhkan demi sang adik.Tak ada lagi harapan bagi feli didunia ini Selain kesembuhan Fathan.
Luis keluar dari ruangan Fathan,dan mengajak feli untuk minum bersama di cafe yang berada disebelah rumahsakit.
"Tenanglah,Fathan sudah ada kemajuan sejak kau membayar seluruh tagihannya"ucap luis sambil memberikan feli kopi panas.
"Syukurlah"ucap feli.
"Kau dapat uang dari mana?Kau meminjam?"Tanya penasaran Luis.
Degg...
Pertanyaan yang membuat hati feli merasa sesak akan kenyataan yang akan dihadapinya.Feli terlalu malu untuk menceritakan nya pada luis,entah apa jadinya jika luis tau kalau dirinya menukar masa depannya demi sang adik.
"Hmm"feli mengangguk tanda mengiyakan pertanyaan luis.
"Percayalah aku ada dipihakmu.Apapun masalahmu ceritakanlah padaku"ucap luis sambil memegang punggung tangan feli.
Feli kini tinggal di mansion alvino.Ia berdiri didepan cermin sambil memaksakan senyumannya karna malam ini adalah malam pertemuan Keluarga Besar Pramaditya.
Feli berjalan turun didampingi pelayan dibelakangnya dengan berusaha anggun ia menuruni setiap anak tangga.Feli memakai gaun pendek sederhana namun terlihat elegen dengan rambut pendeknya yang dibiarkan terurai menampilkan kesan dewasa padanya.Wajah tanpa riasan yang mencolok,Mata coklat,Hidung yang mancung mungil dan bibir yang kecil menarik perhatian orang-orang yang berada diruangan itu.
Alvino dan pelayan baru menyadari betapa cantik dan anggunnya feli.Karna sewaktu petamakali datang ke mansion Alvino Penampilan Feli benar benar tomboy.
Feli yang biasa memakai jeans dan baju gombrang dilengkapi topi berwarna hitam berbeda dengan feli yang anggun memakai gaun mewah.
Feli duduk di tengah-tengah keluarga Alvino yang sibuk membahas tanggal pernikahan mereka.
"Kenapa kau menikahi wanita itu?"Tanya Maya,ibu Alvino menghancurkan suasana.
"Karna aku tertarik"jawab alvino.
Maya termasuk orang yang Keras dan Kejam,ia disegani semua orang karna statusnya adalah istri kesayangan dari pengusaha Tedy Pramaditya sekaligus ibu dari ahli waris Perusahaan Pramaditya yang bekerja dibidang propeti.Sedangkan Tedy Pramaditya adalah seorang pengusaha kaya yang memiliki tiga orang putra.Salah satunya Alvino putra paling bungsu.
Didalam lubuk hati Maya ia tidak setuju putra bungsunya menikah dengan wanita pilihan Alvino.Maya memiliki standar tinggi,ia selalu mementingkan kastanya.Maya tak bisa berbuat apa-apa akan keputusan Alvino.
"Tapi sepertinya ia bukan dari keluarga berada"
"Bukankah Ibu yang sudah menekan aku untuk segera menikah dan memiliki cucu?"Ucap Alvino.
"Dia hanya akan jadi beban kamu"jawab Maya
"Sudahlah itu keputusan Alvino"ucap Tuan Tedy mencairkan suasana.
"Jaga adikku ya gadis manis"Ucap Alvin,putra kedua Tuan Tedy.
Alvin Pramaditya,Putra Kedua Tedy.Alvin sudah menikah dengan Clara anak perusahaan kaya.Yang sudah bekerja sama dengan Pramaditya Group selama bertahun tahun berkat hubungan baik dari pernikahan anaknya.Ia dianugrahi Putri cantik bernama Tiara yang berusia 4 tahun.
Sedangkan Adriel putra pertama Tedy memiliki seorang putra bernama Farel yang berusia 5 tahun,Istrinya meninggal saat melahirkan putra sulungnya.Adriel belum memiliki ibu pengganti untuk putranya walaupun banyak wanita yang mengantri.
"Ah,,,baik tuan"jawab feli.
Pernikahan diputuskan satu minggu lagi.persiapan demi persiapan sudah mulai dilaksana kan mulai dari dekor maupun gaun sang mempelai.
Feli kini tinggal menunggu hari ia harus menyerahkan hidup dan masa depannya pada lelaki yang ia tidak kenal sekalipun.Sedikit demi sedikit feli mulai menerima akan takdirnya yang menyedihkan.
••••
Hari ke hari berlalu tak terasa hari ini adalah hari pernikahannya.
Disebuah ruangan feli memakai gaun pengantin yang mewah .Ia benar-benar terlihat cantik dengan riasan yang tidak terlalu mencolok membuat pelayan yang meriasnya sedikit Iri akan kecantikan alami feli.
Alvino berdiri menatap sang calon istri yang begitu menawan.Ada senyuman manis dibibirnya.
Feli bersanding disebelah Alvino.Feli sangat cantik cocok dengan Alvino yang tampan.
Feli berusaha keras untuk tetap terlihat bahagia walaupun hatinya sudah benar-benar rapuh.
Acara berlangsung dengan lancar.Sekarang
Alvino resmi menjadi suami feli.Seketika air mata yang sudah ditahan sejak tadi acara pecah sudah karna ia resmi menjadi istri Alvino pria yang sama sekali tidak ia cintai.
••••
Disebuah kamar yang luas dengan nuansa gold dan putih memberikan kesan yang elegan.Dengan wangi aroma jeruk yang membuat hati tenang.Feli dan Alvino duduk bersebelahan di tepi ranjang tanpa ada yang berbicara satupun.
Mata feli tak henti hentinya berkeliling dikamar besar itu.Matanya tertuju pada lemari pakaian steven,ia berinisiatif untuk menyiapkan pakaian ganti alvino.Walaupun ia hanya istri diatas kertas tapi feli ingin melakukan tugasnya dengan baik.
"Mandi sana"ucap feli memecahkan keheningan.
"Hm"lirih Alvino bergegas kekamar mandi sedangkan feli sibuk menghapus makeupnya.
Jam menunjukan pukul 11 malam.Alvino keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk di pinggangnya.Badan yang kekar dan dipenuhi otot membuat feli melongo sebentar akan keindahan bentuk tubuh Alvino.
Alvino menarik tubuh feli menekannya ketembok,langsung menyosor ke bibir Feli yang membuat feli terkejut dan gugup karna ini adalah ciuman pertamanya.
"Manis"lirih Alvino.
Tangan kanan alvino meremas buah dada feli sedangkan yang satunya menyentuh area sensitif milik feli.dengan liar alvino menghisap leher feli hingga meninggalkan jejak keunguan.
Alvino mengecup setiap inci tubuh feli.Tubuh yang putih sekaligus mulus sangat indah dimata Alvino.
"Harus pelan-pelan ya"lirih feli
Alvino benar-benar sudah terjerat gairah feli ia berusaha keras untuk tetap bersikap lembut pada feli,bagaimana bisa ia menjaga keperawanannya selama ini.Sungguh alvino pria yang paling beruntung saat ini.
Usai sudah mahkota feli yang ia jaga selama ini direngut seketika.Bukan hanya sakit fisik,batin pun sama sakitnya.Tak terasa air mata sudah menumpuk dipelupuk matanya.
Feli menatap langit langit kamarnya,Berharap dengan semua pengorbanannya Fathan segera bangun dan menghibur hati feli yang sudah hancur.
•••
Cahaya matahari masuk melalui sela-sela gorden kamar mewah itu.Perlahan feli membuka matanya,hal pertama yang ia lihat adalah wajah tampan suaminya. Feli duduk menatap sekeliling ruangan,hingga akhirnya feli menyadari bagian intimnya terasa perih dan muncul bercak darah yang membuatnya kesulitan berjalan.
"Mau kemana kau?Ucap Alvino yang seketika terbangun.
Feli perlahan menoleh kearah Alvino "Kau tidak lihat aku menuju kekamar mandi?ketus feli sambil berjalan.
"Ck,Tidak ada takut-takutnya!"jawab Alvino sambil mengambil celana yang tercecer dilantai.
Feli. Keluar dari kamar mandi sambil menunggu suaminya keluar Feli membereskan ranjang dan tak lupa mengganti spreinya,ia juga menyiapkan pakaian kerja Alvino dan menaruhnya diatas
ranjang.
"Mau kemana kau?"Alvino sembarin menatap ponsel yang ada ditangannya.
"Bekerja"
"Berhentilah,Suamimu sangat kaya apa kau tidak lihat?"ucap Alvino.
"Aishh,Yang kaya itu kau bukan aku!Lagi pula aku hanyalah istri kontrakmu.aku juga tidak mau bergantung padamu"ketus feli.
"Heh,Aku juga bisa berlaku kasar!bersikaplah seperti wanita anggun!"
"Kasar?apa tuan mau pukul saya?pukul saja tuan,lagipula raga dan hati saya sudah lama mati"ucap feli meninggalkan kamar.
"Ck wanita itu"ucap alvino menyusul feli.
Walaupun kesal akan sikap alvino yang mengaggapnya seperti budak,feli tetap menjalani tugasnya sebagai istri mengambilkan nasi dan lauk pauk untuk suami kontraknya.
"Makanlah"ucap feli kembali duduk dikursinya.
Tringgg....Tringggg
Dering ponsel feli memecahkan keheningan diruangan besar itu.Diliriknya layar ponsel ternyata Luis meneleponya.
"Hallo"
"Fel udah dapet kerjaan belum?"ucap luis.
"belum"
"disebrang rumah sakit ada yang membutuhkan karyawan.Aku tunggu sekarang di depan rumahsakit ya fel"
"iya dok saya segera kesana"
Panggilan pun berakhir.
Alvino menghela nafas panjang,karna sikap istri nya yang tidak ada takut-takutnya.Seumur hidup Alvino yang selalu dipuja puja wanita seketika merasa tidak berharga dihadapan feli.
Alvino terus memandang wajah istrinya.Setelah sekian banyak wanita yang tidur dengannya hanya feli yang mampu membuat hasrat ditubuhnya mengejolak.
Gairah istri yang masih perawan membuat nya merasa kecanduan.Alvino merasa sangat bersyukur karna calon anaknya akan lahir dirahim wanita yang suci.
"Jika kau masih ingin bekerja maka bekerjalah.Tapi pengawal ku akan mengawasimu dari jauh!Jadi berhati-hati lah jangan sampai mengoda pria lain karna selama kontrak masih berlaku kau tetap milikku jika kau melanggar kau akan mati ditanganku!"Ancam Alvino.
"Ck,apa kau cemburu?"
"Aku tidak mau yang sudah menjadi milikku disentuh orang lain,kau harus ingat itu!"
"Jangan samakan aku dengan wanita-wanitamu tuan!Aku bukan ****** yang dengan mudah memberi mahkota ku"ucap feli berlalu pergi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!