Di sebuah aula pernikahan yang sangat mewah, terdengar suara seorang pria yang sangat lantang sedang mengucapkan janji suci pernikahan di depan para saksi dan tamu undangan yang hadir..
Aksa Malhotra pemuda tampan dan kaya raya berusia 30 tahun itu, memasang wajah sangat dingin tanpa balutan senyuman di wajah nya..
Mata nya bagaikan pisau yang sangat tajam, yang siap menghunus hati siapa saja yang berani menatap ke arah pandangan nya...
Setelah kata Sah terdengar dengan sangat merdu, kini para tamu dan keluarga yang hadir langsung tersenyum bahagia, terutama keluarga dari mempelai wanita yang merasa lega karena telah menjadi besan dari keluarga kaya seperti keluarga Malhotra.....
Ayah Bagas dan Ibu Anjani, saling menatap satu sama lain, dengan menyunggingkan senyuman kepuasan,
Hingga tak lama kemudian, mata mereka semua mulai tertuju ke arah tangga yang memperlihatkan mempelai wanita sedang melangkah turun di dampingi oleh para sahabat nya,..
Nandini meremas tangan nya dengan kuat, entah mengapa saat ini dia benar-benar merasa berdebar dan juga gerogi, padahal tepat sebelum acara akad di mulai,
Nandini merasa sangat bahagia, karena akan menjadi istri sah dari seorang Akas,
walaupun awal nya mereka tidak saling mengenal antara satu sama lain, tapi setelah satu bulan lama nya mengenal Akas, akhirnya Nandini mulai menyukai pria tampan tersebut..
Menurut Nandini, Akas adalah pria yang sangat baik dan benar-benar mencintai nya, walaupun terkadang Nandini sempat merasa takut dengan aura wajah dan pandangan Akas, tapi semua itu langsung dia tepis...
Karena perlakuan lembut yang Akas berikan untuk nya, yang tampak tulus dan membuat hati nya bergetar,
Hingga baru satu bulan saling mengenal akhirnya Nandini merasa jatuh hati terhadap pria tersebut...
Dan lamaran yang Akas layangkan pada nya sebulan yang lalu pun, langsung Nandini Terima dengan hati yang yakin dan juga bahagia...
Kini mempelai pengantin wanita sudah duduk disamping tubuh Akas...
Akas menyunggingkan senyuman seringai tipis saat menatap istri nya tersebut...
Nandini sangat terlihat cantik, dengan polesan yang menghiasi wajah nya, wanita itu bahkan tidak berani mengangkat Kepala nya untuk melihat sang pria yang sudah resmi menjadi suami nya...
Akas yang melihat itu pun langsung menyentuh Dagu Nandini agar mata mereka bisa saling bertemu, hingga detik kemudian...
Degghhh.....
Jantung Nandini langsung bergetar dengan hebat, ketika melihat senyuman manis dari bibir seksi suami nya tersebut...
Sungguh demi tuhan,, Akas terlihat sangat lah tampan, membuat Nandini merasa jatuh cinta hingga berkali kali...
"Apakah kau tidak mau mencium tangan ku ini Nandini? "
Tanya Akas membuat Nandini langsung tersadar dari kekaguman nya...
Terlihat jika Akas sudah menyodorkan sebelah tangan nya ke arah Nandini, dan wanita itu seperti nya tidak menyadari hal itu,..
Para tamu dan keluarga langsung tertawa ketikan menyaksikan kekonyolan dari mempelai wanita, seperti nya Nandini sangat terpanah dengan suami nya sendiri...
"Maaf... aku.. aku tidak melihat nya mas"
Jawab Nandini malu, dengan cepat dia langsung menangkup tangan Akas dan mencium nya dengan lembut...
Akas yang di perlakuan seperti itu pun langsung mencium kening Nandini dengan waktu yang lumayan lama..
Membuat semua orang mulai berteriak karena ikut merasa bahagia...
Nandini tersenyum haru merasakan ciuman tersebut, dan tanpa terasa air mata Nandini sudah jatuh tak tertahan kan, akhirnya dia bisa merasakan cinta dari seorang pria yang tulus kepada dirinya...
Setelah satu tahun yang lalu, Nandini merasa kan kecewa dan terluka akibat ulah dari mantan kekasih nya yang telah mendua kan cinta Nandini..
Mulai saat itu, Nandini memutuskan untuk menutup rapat, pintu hati dari semua pria yang akan mendekati dirinya, hingga akhirnya tiba-tiba saja datang lah seorang pria asing yang datang untuk melamar nya, menjadi kan nya istri karena rasa suka yang telah lama di pendam oleh pria asing tersebut..
Dan kini, Nandini dan pria asing itu, sudah resmi menjadi pasangan suami istri, yang saling mencintai dan saling menyayangi satu sama lain...
Hingga beberapa jam kemudian, acara pernikahan mewah tersebut sudah hampir selesai di laksanakan, Nandini mulai merasa sangat lelah sehingga dia memilih duduk di kursi pengantin yang ada di belakang tubuh nya...
"Istirahat lah sebentar, biar aku yang menyambut para tamu undangan"
Ucap Akas menatap Nandini, membuat Nandini langsung tersenyum bahagia..
"Terimakasih mas..... maaf karena kaki ku terasa sangat pegal sekali"
"Tidak apa, baiklah aku akan kembali menyambut para tamu,"
Ucap Akas sambil melangkah menuju ke depan pelaminan, sungguh Nandini benar-benar menyukai sikap Akas yang terlihat sangat perhatian kepada nya..
Walaupun mereka baru satu bulan saling mengenal, tapi Nandini sangat yakin, jika Akas adalah pria yang terbaik yang di ciptakan hanya untuk dirinya..
Dari jarak yang tak terlalu jauh, terlihat jika kedua orang tua Nandini merasa sedang sangat bahagia..
Tidak pernah terbayang kan oleh mereka berdua jika putri mereka yang terlihat lugu dan pendiam tersebut, malah akan mendapatkan lamaran dari seorang pria kaya raya dari negara B...
Ayah Bagas dan ibu Anjani, benar benar bangga dengan putri mereka tersebut...
"Ayah.... akhirnya kita tidak perlu susah susah menjodohkan Nandini dengan pria kaya raya yang ada di negara kita, karena tanpa kita rencana kan, ternyata jodoh Nandini adalah seorang pria yang sangat kaya raya, ibu sungguh benar-benar merasa sangat bahagia Ayah"
"Kau benar sayang, ternyata nasib putri kita sangat lah mujur, tanpa melakukan rencana perjodohan, kini Nandini sudah berhasil menjadi istri dari pria kaya raya seperti Akas dan setelah ini, aku akan meminta kepada menantu ku itu, untuk menyuntikkan dana kedalam perusahaan kita, aku yakin dia pasti tidak akan menolak nya...
"Wah... itu adalah ide yang sangat bagus Ayah,..... kau sedari dulu memang cerdas dan licik, pantas lah jika kita bisa kaya seperti saat ini"
"Tentu sayang, aku adalah Bagas Sanjaya, keturunan dari keluarga Sanjaya yang mempunyai akal yang super cerdik, lihat saja setelah ini, aku akan membuat menantu ku agar bertekuk lutut di bawah kaki kita, "
Ucap Ayah Bagas membuat istri nya langsung tersenyum senang,..
Mereka sangat yakin jika Akas pasti akan sangat mencintai putri mereka dengan segenap jiwa dan raga, sehingga pria itu tidak akan bisa lepas dari aura kecantikan Nandini yang dia miliki...
Nandini memang sangat berbeda dari kedua orang tua nya, wanita tidak mempunyai sifat matre ataupun licik,
Nandini lebih terlihat lembut serta lugu, dia selalu menuruti setiap perkataan kedua orang tua nya, tapi Nandini tetap tidak akan mengubah sifat lembut nya tersebut...
Dan sekarang Nandini sudah siap untuk menjalani biduk rumah tangga bahagia bersama suami nya Akas Malhotra, Nandini berdoa agar rumah tangga nya kelak akan di limpahkan kebahagiaan di setiap detik nya...
Tepat pukul dua belas dini hari, kini Nandini bersama suami nya Akas telah berada di dalam kamar pengantin mereka...
Nandini yang baru saja masuk kedalam kamar itu pun langsung berdecak kagum saat melihat dekorasi indah di kamar hotel yang telah di boking oleh suami nya..
Akas tanpa sengaja melihat senyuman dari bibir wanita yang telah sah menjadi istri nya saat ini, dan entah mengapa saat menatap senyuman itu,
Hati Akas menjadi berubah sangat panas, ada rasa benci yang menyeruak di dalam dirinya, bahkan Akas sangat ingin mencekik wanita itu sebagai balasan atas dendam nya selama puluhan tahun ini...
"Mas.... kamar ini terlihat sangat lah indah, apakah ini semua pilihan dekorasi mu mas? "
Tanya Nandini mulai menatap wajah Akas dengan tersenyum bahagia...
Akas yang mula nya merasa benci, kini kembali bersikap ramah kepada istri nya tersebut...
Akas akan bersandiwara dengan baik untuk memuluskan rencana yang sudah dia susun dengan sangat matang...
"Tentu saja, aku yang memilih dekorasi nya, karena aku ingin memberikan yang terbaik untuk mu"
Jawab Akas dengan memasang raut wajah bahagia, Nandini yang mendengar Jawaban dari suami nya itu pun langsung berlari dan menubruk tubuh pria tersebut dengan sangat erat..
Sungguh hati Nandini benar-benar merasa senang karena telah di cintai oleh pria sesempurna Akas..
"Terimakasih mas, sungguh aku sangat bahagia dengan semua yang kau berikan kepada ku, aku benar-benar bersyukur telah mendapat kan pria sebaik kamu mas"
Ucap Nandini dengan penuh perasaan, Akas yang mendengar perkataan itu pun, mulai mengepalkan kedua tangan nya dengan kuat,
Karena Akas sangat membenci perkataan manis yang selalu Nandini ucapkan untuk nya, ada rasa jijik ketika mendengar perkataan tersebut, apa lagi saat Nandini berani menyentuh tubuh nya, Akas benar-benar merasa muak dan ingin segera pergi...
"Iya, aku akan melakukan apa pun asal bisa membuat mu bahagia Nandini"
"Benar kah...! kau sangat baik mas Akas, dan aku semakin mencintai mu, "
Ucap Nandini mendongakkan wajah nya, Akas langsung tersenyum menatap tingkah istri nya tersebut, walau di dalam hati sebenarnya Akas selalu memaki wanita yang ada di depan nya saat ini...
Setelah beberapa menit kemudian, kini Nandini sudah masuk ke dalam kamar mandi untuk mulai membersihkan diri,
Sedangkan Akas, pria itu sudah pergi entah kemana dengan alasan akan menyelesaikan sedikit pekerjaan,
Di dalam kamar mandi, Nandini selalu tersenyum sambil bernyanyi bahagia, malam ini dia akan menyiapkan diri untuk memberikan kesucian nya kepada sang suami tercinta, Nandini telah siap jika harus menyerah kan seluruh jiwa raga yang dia miliki untuk Akas seorang,..
Dan setelah selesai mandi, kini Nandini mulai keluar dari ruangan tersebut, dia berdiri di samping ranjang sambil membuka paper bag yang sudah di siapkan oleh ibu nya...
Nandini ingat betul dengan perkataan ibu nya tempo hari, wanita itu selalu berpesan agar Nandini bisa berpenampilan semenarik mungkin pada saat malam pertama...
Bahkan ibu Anjani sudah menyiapkan lingerie seksi dan juga parfum yang mahal ber aroma memabukkan untuk di kenakan oleh sang putri tercinta...
Dan saat sudah mengeluarkan seluruh isi di dalam paper bag tersebut, Nandini mulai menatap pakaian kekurangan bahan itu, dengan sangat intens, hingga beberapa detik kemudian, Nandini merasa malu sendiri dengan apa yang dia lihat barusan...
Apakah dia harus mengenakan baju lingerie yang sangat seksi malam ini, dan apakah itu tidak akan menurunkan harga diri nya, di depan suami nya tersebut? "
Tapi... tidak ada salah nya, menuruti pesan dari ibu nya sendiri,karena sudah menjadi kewajiban Nandini untuk memberikan kepuasan terhadap suami nya Akas
Akhirnya dengan tersenyum bahagia kini Nandini mulai mengenakan baju seksi yang ada di tangan nya, setelah itu Nandini memoles wajah nya menggunakan skincare dan make up yang dia bawa di dalam tas, dan yang terakhir Nandini menyemprotkan parfum yang di berikan oleh ibu nya,
Membuat wangi memabukkan itu langsung menyeruak memenuhi kamar pengantin....
Dan setelah semua selesai Nandini lakukan, kini wanita itu mulai duduk di atas ranjang kamar nya,
Jujur Nandini merasakan jantung nya berdebar sangat kencang, sambil memperhatikan ke arah pintu yang masih tertutup dengan rapat...
"Mungkin sebentar lagi mas Akas akan segera kembali, sabar lah Nandini, kau harus menunggu kepulangan suami mu"
Gumam Nandini di dalam hati nya, mata Nandini sudah terasa sangat berat karena waktu telah menunjukkan pukul satu dini hari, Nandini mulai uring uringan memegang handphone di tangan nya,
Apakah dia harus menghubungi nomor suami nya tersebut, dan menanyakan kapan suami nya akan segera kembali...
Tapi...lagi lagi, niat itu Nandini urungkan, dia tidak berani untuk menanyakan hal seperti itu, karena takut jika suami nya akan merasa kecewa karena Nandini tidak mempercayai diri nya,
Dan akhirnya setelah berperang dengan pemikiran nya sendiri, akhirnya Nandini memilih untuk menunggu kepulangan sang suami dengan menonton film drama korea yang dia sukai...
****
Sedangkan di tempat lain, tepat nya di kamar hotel yang beda satu lantai dari kamar pengantin baru...
Terdengar suara seorang pria dan wanita yang sedang duduk di atas ranjang sambil bermesraan...
Wanita itu, sebenarnya tidak setuju jika suami nya berada di dalam kamar nya malam ini, karena wanita itu sangat mengerti jika malam ini adalah malam pengantin baru untuk suami siri nya tersebut...
Akas terus saja menikmati tubuh istri nya yang bernama Laura, bahkan dia tidak mau bangkit dan kembali ke kamar pengantin nya karena merasa sangat muak untuk bertemu dengan istri sah nya sendiri....
"Mas.... apakah kau yakin tidak akan kembali ke kamar istri sah mu, bagaimana jika dia mencurigai mu mas?"
Tanya Laura sambil menikmati sentuhan yang di berikan oleh Akas.
"Biarkan saja, aku tidak perduli dengan dia Laura, yang terpenting semua rencana ku sudah berjalan dengan baik, dan sekarang aku ingin menghabiskan malam indah ku bersama mu istri ku"
Jawab Akas dengan mata penuh gairah...
Laura langsung tersenyum bahagia, sebenarnya dia tidak tega dengan istri sah yang sudah di nikahi oleh suami nya beberapa jam yang lalu...
Pasti Nandini sedang menanti kedatangan suami nya saat ini, tapi..... Laura juga sangat menikmati kegiatan yang Akas lakukan kepada tubuh nya,
Dan Laura tidak mau jika pemanasan yang di berikan oleh Akas harus terjadi secara setengah setengah, setelah merasa tidak tahan dengan sikap suami nya yang terus menyentuh tubuh Laura kesana kemari, akhirnya Laura mulai membalas serangan suami nya dengan sangat buas..
Hingga beberapa detik kemudian, terdengar lah suara des*h*an di dalam kamar tersebut,
Mengiringi indahnya pergulatan antara suami istri yang saling mencintai...
Sedangkan di kamar yang lain nya... Kini Nandini sudah tertidur dengan sangat pulas, bahkan wanita itu sampai melupakan malam pertama yang tak kunjung terjadi....
Tidak terasa pagi telah datang menyapa, membangun kan seorang wanita yang tertidur tanpa selimut di tubuh nya..
Nandini mulai membuka mata secara perlahan karena merasa kedinginan, ternyata sedari tadi malam dia tidak menggunakan selimut dan hanya mengenakan baju lingerie yang membalut tubuh nya...
Pantas saja jika Nandini merasa sangat kedinginan, di tambah lagi dengan suhu AC yang lumayan tinggi...
"Ya Tuhan.... aku ketiduran dari tadi malam... tapi... dimana mas Akas, kenapa dia tidak membangunkan ku untuk melakukan malam pertama kami"
Gumam Nandini merutuki diri nya sendiri...
Setelah itu, Nandini mulai menyusuri kamar tersebut dengan kedua mata nya, terlihat jika kamar nya ternyata sangat lah sepi,
Bahkan tanda tanda kepulangan dari suami nya sedikit pun tidak tampak terlihat,
Karena taburan kelopak mawar yang menghiasi kamar itu, tidak rusak sedikit pun selain di atas ranjang yang menjadi tempat nya tidur...
"Apakah mas Akas tidak kembali ke kamar ini? tapi..... kemana dia pergi? apakah pekerjaan nya sangat lah penting, sehingga dia lebih memilih meninggal kan aku yang baru resmi menjadi istri sah nya? ya Tuhan..... dada ku terasa nyeri saat ini"
Gumam Nandini mencoba menahan air mata nya yang sudah berkumpul di pelupuk mata...
Tidak... Nandini tidak boleh berfikir jelek untuk suami nya, karena Akas bukan lah pria biasa, dia adalah seorang pengusaha yang super sibuk, mungkin saja Akas mempunyai pekerjaan yang tidak dapat dia tinggal kan...
Tapi.... pekerjaan apa yang di lakukan pada malam hari bahkan sampai pagi hari...
Tiba-tiba saja dada Nandini semakin terasa sesak, dan air mata yang sudah di bendung itu kini mulai tumpah dengan deras...
Sungguh tidak pernah terbayang kan jika malam pertama yang Nandini khayal kan dengan sangat indah, kini berbuah sungguh menyakitkan...
"Hiks... hiks... apa yang sebenarnya terjadi? kenapa suami ku meninggal kan aku di saat malam pertama kami, apakah cinta nya mulai memudar setelah kami resmi menikah... tapi.... itu tidak mungkin..., mas Akas selalu memperlakukan ku dengan sangat baik, ya Tuhan... aku mohon kuat kan lah aku, jangan biarkan aku memiliki pemikiran negatif untuk suami ku sendiri "
Ucap Nandini meluapkan rasa kecewa nya, hingga beberapa menit menumpahkan kesedihan yang dia rasakan, akhirnya Nandini memutuskan untuk masuk ke kamar mandi..
Dia akan membersihkan diri agar otak nya bisa kembali berfikir dengan jernih...
****
Sedangkan di kamar hotel lain nya, yang hanya berbeda satu lantai dari kamar Nandini,
kini Laura sedang berusaha membangun kan suami nya tersebut...
Laura sadar jika apa yang mereka lakukan tadi malam adalah kesalahan besar,
Karena sebagai sesama wanita, Laura bisa merasakan bagaimana kecewa nya Nandini dengan kepergian suami nya yang tak kembali lagi..
Dan saat ini Laura sedang berusaha untuk membangun kan suami nya tersebut, agar mau kembali ke kamar istri kedua nya ...
"Mas.... mas Akas, bangun lah segera, kau harus kembali ke kamar Nandini mas"
Panggil Laura sambil menarik tubuh Akas agar mau bangun dari tidur nya..
Hingga tak lama kemudian, Akas mulai bangkit akibat merasa terganggu dengan perlakuan Laura untuk dirinya..
"Sayang.... kenapa kau membangunkan ku, aku masih sangat mengantuk Laura"
Ucap Akas sedikit kesal..
Membuat Laura langsung tersenyum lucu, dan dia mulai duduk di paha suami nya sambil membisikkan sesuatu yang membuat Akas merasa sangat terkejut..
"Apakah kau telah melupakan pengantin mu mas, dari semalam kau sudah meninggal kan Nandini, dan aku yakin, saat ini pasti wanita itu sudah bangun dan merasa sangat marah dengan mu.. "
Deghhh.....
Akas langsung tersadar dari rasa ngantuk yang mendera di mata nya,..
Ya... seperti nya Akas telah melupakan Nandini, istri kedua yang secara sah dia miliki, bagaimana jika wanita itu sampai menaruh curiga kepada dirinya, dan mulai tidak percaya lagi akan cinta Akas kepada Nandini...
Tidak.. itu tidak boleh sampai terjadi, dan Akas harus segera kembali untuk menemui istri kedua nya tersebut..
"Laura kenapa kau tidak membangun kan ku sedari tadi ! ,lihat lah sekarang sudah pukul enam pagi,bagaimana jika Nandini dan juga keluarga nya mencurigai kepergian ku ini, bisa hancur semua rencana ku Laura"
"Salah mu sendiri mas, aku sudah membangun kan mu sedari tadi malam, tapi... kau malah memeluk ku dengan sangat erat"
"Sial... ya sudah aku akan mandi sekarang juga"
Ucap Akas merasa kesal sambil berjalan masuk ke dalam kamar mandi yang ada di kamar tersebut..
Laura hanya menatap punggung suami nya saja, sejujurnya Laura tidak rela jika harus berbagi suami kepada wanita lain, apalagi dengan umur pernikahan mereka yang sudah menginjak tiga tahun lama nya, tentu saja hubungan Laura dan Akas sudah menjadi sangat kuat..
Di tambah lagi Laura mengetahui semua masa lalu dari suami nya tersebut, sampai rencana balas dendam yang sudah Akas layangkan untuk keluarga Bagas Sanjaya,
Bagaimana mungkin Laura tidak mendukung suami nya, Bahkan Laura rela jika selama ini hanya di jadikan istri sirih oleh Akas, agar Akas bisa membuat keluarga Sanjaya percaya jika dia masih seorang pria lajang yang belum pernah menikah...
Laura sudah lama mengenal Akas, bisa di bilang mereka tumbuh bersama dalam satu nasib yang menyedihkan, dan hal tersebut lah yang membuat Akas memilih untuk menjadikan Laura sebagai istri nya, yang mendampingi dirinya di saat susah maupun senang...
Hingga akhirnya keberhasilan dan kesuksesan membawa Akas pada saat umur 19 tahun, dan itu semua berkat dukungan dari Laura, yang mampu membangunkan rasa percaya diri Akas yang sempat down dan hilang karena rasa trauma...
"Sayang... aku harus segera kembali ke kamar Nandini, jangan sampai dia curiga dengan ku karena aku tidak menginap di kamar nya tadi malam"
Ucap Akas yang sudah keluar dari kamar mandi,
Pria itu kembali memakai pakaian yang dia kenakan tadi malam, Laura sudah merapikan kembali pakaian suami nya agar tidak terlihat kusut di mata Nandini..
Sungguh... hati Laura sedikit linu, ketika harus merelakan suami nya berada dalam satu kamar dengan wanita lain..
Tapi... lagi lagi Laura mencoba menepis perasaan tersebut, karena walaupun hanya balas dendam, tetap saja hubungan Nandini dan Akas, sangat sah di mata hukum dan agama..
"Iya... pergilah mas, jangan lupa kau harus menyiapkan alasan yang tepat untuk kau jelaskan kepada Nandini, jangan sampai dia menaruh curiga kepada mu mas"
"Baiklah sayang, terimakasih ya karena kau selalu mendukung ku, sekarang aku akan pergi, dan kau bersiap siap lah segera,nanti sore kita akan segera kembali ke negara B"
"Iya, aku akan menunggu jemputan dari anak buah mu, sekarang bersandiwara lah di depan Nandini dan juga keluarga nya"
"Pasti sayang, aku pergi dulu"
Ucap Akas sambil mencium bibir Laura dan juga kedua pipinya...
Setelah kepergian Akas, Laura langsung memegang dadanya yang terasa sesak,..
Entah sampai kapan mereka harus menjalankan sandiwara ini, semoga saja rencana yang Akas susun bisa berjalan dengan cepat, agar dia dapat terbebas dari dendam yang menjerat nya sejak lama...
"Kau harus kuat Laura, ini adalah keputusan mu dan juga Akas, dan untuk mu,semoga kau segera tumbuh di rahim mama nak, agar mama tidak merasa kesepian lagi"
Ucap Laura menetes kan air mata, sambil menyentuh perut nya yang belum juga hamil hingga saat ini..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!