NovelToon NovelToon

Terpaksa Menikah Karena Hutang

Bab 01

Hari ini adalah dimana hari yang membuat hidupku berubah untuk selamanya, hari ini adalah hari pernikahanku dengan seorang laki-laki yang tidak pernah aku kenal sebelumnya. Dimana aku terpaksa menikah dengan lelaki itu karena hutang kedua orang tuaku, mereka terpaksa menikahkan aku dengan lelaki yang bernama Danny Addison untuk melunasi hutang mereka, kedua orang tuaku sudah tidak ada cara lain selain menikahkan diriku dengannya atau tidak mereka berdua akan masuk penjara. Pagi ini dengan mata sembabku, aku di rias oleh seorang make over yang telah di siapkan semuanya oleh lelaki itu, pernikahan ini diadakan secara mendadak, bahkan lelaki itu juga hanya menggundang keluarga dan kerabat dekatnya saja.

“Al, maafkan mama dan papa. Kami berdua melakukan ini terpaksa, kami berdua tahu apa yang kamu rasakan saat ini, tapi kami berdua berjanji akan menjamin kamu jika kamu akan baik-baik saja,” ucap Maria, mama dari Almeta Nathania, dia baru saja masuk ke kamar anak perempuannya semata wayangnya yang sebentar lagi akan menikah dan menjadi milik orang lain.

Almeta hanya tersenyum kecut dan dia berkata, “Al ikhlas melakukan semua ini ma, Al tidak mau terjadi apa-apa dengan mama dan papa, bahkan sampai masuk ke dalam penjara, Al tidak bisa membayangkan semua itu ma.”

Maria yang berada di belakang Almeta dan bisa melihat pantulan wajah Almeta yang begitu sedih dengan mata sembabnya, Maria hanya bisa menangis karena dirinya dan suami juga tidak ada pilihan lain. Andai saja waktu itu dirinya dan suami tidak menerima bantuan dari lelaki yang bernama Danny itu mungkin saat ini kejadiannya tidak akan seperti ini, namun nasi sudah menjadi bubur dirinya dan suami juga tidak bisa berbuat banyak.

“Ma, jangan menangis. Almeta tidak bisa melihat mama menangis atau pun sedih, ini sudah takdir Al, ma,” ucapnya. Almeta dengan sekuat dirinya menahan tangisannya, dirinya tidak ingin menangis dan itu hanya akan merusak riasannya, selain itu mamanya pasti juga akan melihatnya.

Selang berapa lama Darwis masuk, dia ingin menjemputnya untuk menuju altar karena sebentar lagi pernikahan Almeta dan Danny akan segera di mulai. “Bagaimana Al, apa kamu sudah siap?” tanya Darwis, papa dari Almeta. Sungguh dia juga merasa sangat sedih, dia sangat menyesal karena pada akhirnya dirinya harus menggorbankan anaknya untuk menikah dengan Danny, menurutnya lelaki yang bernama Danny itu sangatlah licik.

Senyum Almeta terbit saat menatap papanya, dia juga menganggukkan kepalanya bahwa dia sudah siap, walau sebenarnya dia sangatlah berat untuk pergi dari kamarnya, bahkan dia juga tidak siap untuk bertemu dengan lelaki yang sebentar lagi akan menjadi suaminya itu. Almeta menghirup udara dalam-dalam lalu mengeluarkannya dengan perlahan, setelah itu dia beranjak dan menggandeng tangan papanya.

“Al jika kamu tidak mau melakukannya maka kita batalkan saja,” bisik Darwis, karena sedari tadi tangannya di genggam oleh Almeta sangat erat sekali seolah dirinya tidak ingin di lepaskan.

Dengan segera Almeta menggelengkan kepalanya, “Tidak pa, Almeta ingin melanjutkannya. Al baik-baik saja,” ucap Almeta dengan pelan, dengan langkah kaki yang pelan menuju altar dimana mereka akan mengucapkan janji pernikahan, Almeta bahkan juga bisa dapat melihat seorang lelaki yang dia yakini jika itu adalah Danny.

Darwin pun menyerahkan tangan Almeta pada Danny, dan ya, Ameta dapat melihat wajah tampan Danny namun sangat terlihat dingin, jika di lihat dia juga tidak suka dengan pernikahan ini dan Almeta ini di lakukan hanya karenaorang tuanya banyak hutang kepadanya. Pernikahan yang diyakini Almeta hanya di atas kertas saja, dan tidak akan pernah ada cinta atau akan seperti keluarga lainnya. Upacara pernikahan berjalan dengan lancar dan khidmat, setelah janji pernikahan mereka melakukan ciuman namun itu hanya sebentar saja.

“Danny, mama dan papa sangat bahagia karena akhirnya kamu menikah dengan wanita cantik dan manis,” ucap Agnes, bahkan Anges sedari tadi yang memeluk tubuh Almeta berkali-kali, dia sangat bahagia.

“Tentu ma, karena pilihan Danny tidak akan salah,” ucap Danny dingin.

Agnes hanya tersenyum dan mengangguk, “Mama sangat bahagia dan satu lagi mama sangat beruntung karena kamu tidak jadi menikah dengan wanita gatal itu.”

“Sekali lagi papa ucapkan selamat padamu Danny, satu hal yang harus kamu ingat Danny jangan pernah sakiti istri kamu atau pun kamu sesekali menyakitinya, karena sekali kamu melakukannya kamu akan menyesal dikemudian hari Danny,” ucap Ardino, papa Danny, dia memberikan pengertian pada anak lelakinya karena dia tidak ingin Danny nanti berbuat kasar atau bahkan sampai menyakiti hati wanita yang sudah menjadi istri Danny.

“Ya, Danny mengerti pa dan Danny juga tahu apa yang harus Danny lakukan nantinya,” ucapnya.

Bab 02

Malam sudah begitu larut namun Danny juga belum pulang dan saat ini Almeta sampai ketiduran di meja makan karena menunggu kedatangan Danny, namun nihil sampai pukul 12.00am, Danny juga belum ada tanda-tanda kembali pulang. Almeta menghela nafas, dia juga mengusap wajahnya dan segera membereskan semuanya, dia sudah bernafsu makan malam lagi.

“Nona, kenapa nona belum tidur? Apa jangan-jangan nona menunggu tuan datang?” tanya salah satu pelayan yang baru aku kenal tadi sore yang benama Alea.

Aku hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalaku, “Iya, tadi aku menunggu tuan Alea. Oh, iya, apa dia sering pulang malam Alea?”

“Apa tuan tidak mengatakan pada nona, sebelum menikah dengan nona sering tidak pulang ke rumahnya nona. Mungkin pulang sesekali namun itu hanya sebentar dan saya sendiri juga tidak tahu tuan kemana nona,” ucap Alea, sedangkan aku hanya mengangguk mengerti akan maksud Alea.

Jujur saja pernikahanku dan Danny terjadi karena hutang, jadi buat apa aku harus menunggunya dia pulang ke rumah atau tidak, bahkan urusanku dan Danny, kami sama-sama tidak ikut campur satu sama lain, namun bagaimana juga aku adalah istri sahnya dan Danny juga seharusnya memberi tahuku dan bukannya seenaknya saja. Aku kembali tersenyum kecut, kenapa aku harus berharap seperti itu, aku menikah dengannya karena untuk melunasi hutang dan selanjutnya aku juga tidak tahu kedepannya akan bagaimana.

“Harusnya kamu sadar diri Almeta, kamu dan dia hanya menikah di atas kertas saja,” ucapku pelan.

Selesai aku membereskan semuanya, aku menaiki tangga untuk menuju kamarku. Sampai di dalam kamar, aku merebahkan badanku di atas ranjang yang empuk, aku memejamkan mataku. Aku kembali teringat ke acara pernikahanku tadi pagi dimana ekspresi wajah Danny yang tidak begitu senang dan cenderung karena terpaksa melakukannya.

Tiba-tiba saja pintu terbuka dengan keras hingga membuatku kaget, aku pun segera bangun dan melihat penampilan Danny yang begitu berantakan, bahkan aku juga dapat mencium bau alkohol dari tubuh Danny.

“A-apa yang terjadi?” tanyaku dengan pelan.

Danny menatapku dengan tatapan tajamnya, dia juga berjalan ke arahku dan langsung mencekik leherku, ini sangat membuatku sakit. “L-lepaskan a-aku Danny,” ucapku dan seketika Danny melepaskan cekikan tangan di leherku, Danny menyakitiku barusan, bahkan aku juga tidak bisa menahan tangisku.

“Arrgh! Brengsek! Ini semua gara-gara kamu wanita sialan,” umpatnya, bahkan tangan Danny yang juga menunjukku, tatapannya yang tajam dan dingin membuatku takut untuk menatap Danny.

“A-apa salahku Danny?” tanyaku, bahkan dengan air mataku yang masih mengalir deras.

“Kamu ingin tahu apa? Iya, haha! Gara-gara kamu hubunganku dan Cheona menjadi berantakan, kamu memang benar-benar wanita sialan yang tidak berguna dan jangan harap aku menikahimu, aku akan menganggap kamu istriku, tidak! Aku hanya akan menganggapmu sebagai pelayan yang setiap harinya tugas kamu melayaniku, kamu mengerti bukan!” teriaknya.

Sungguh aku benar-benar kaget yang laur biasa dan tiba-tiba saja aku juga sangat merasakan sakit yang begitu teramat sangat di dalam hatiku. Bahkan aku juga tidak bisa menerima semua yang telah di katakan Danny barusan, bagaimana bisa dia dengan mudahnya berkata seperti itu dan kita juga sudah sah menikah baik negara dan di hadapan Tuhan.

“Kenapa kamu bicara seperti itu Dan,” ucapku.

“Ck! Dasar wanita kolot, kamu tahu bukan pernikahan terjadi karena apa? Dan ya, itu semua karena hutang dan untuk mengelabuhi mamaku agar dia tidak melarangku lagi berhubungan dengan Cheona dan harusnya kamu juga berkaca jika kamu bukanlah tipeku,” ucap Danny dengan sarkas.

“Kamu jahat, kenapa kamu harus melakukannya padaku Dan,” ucapku terisak.

Lagi-lagi Danny menampar wajahku dan dia juga kembali mencekik leherku, namun itu hanya sebentar, dia langsung beranjak dari hadapanku dan pergi meninggalkanku sendirian yang masih menangis.

“Kenapa? Ini sangat membuatku sakit, kenapa aku harus mengalami takdir yang seperti ini, Tuhan berikan aku kesabaran dan keiklasan untuk menjalani semua ini,” ucapku pelan.

Aku memegangi pipi yang terasa sangat panas dan nyeri, tamparan Danny begitu keras dan itu sangat menyakitiku, aku berjalan pelan ke arah toilet, aku berkaca dan aku bisa melihat wajahku yang memar akibat tamparan Danny. Aku mencuci wajahku dengan air mengalir walau terasa sakit, namun aku masih bisa menahan rasa sakit itu namun bukan hinaan Danny barusan.

“Tuhan, aku berharap jika suatu hari nanti pernikahan mereka akan baik-baik saja,” ucapnya kembali.

Pagi harinya aku bangun pagi sekali, aku ingin menyiapkan sarapan pagi untuk kami berdua. Walau sebenarnya aku tidak tahu setiap paginya Danny sarapan dengan apa, namun aku masih bisa bertanya dengan Alea. Aku menuju dapur dan aku juga dapat melihat Alea yang sudah sibuk dengan runtinitasnya.

“Pagi Alea,” sapaku.

Alea pun langsung menoleh ke arahku dan tersenyum, “ Pagi nona, kenapa nona sudah bangun? Ini masih pagi nona, tunggu, kenapa dengan wajah nona?” tanya Alea, dia berjalan mendekatiku dan memastikan jika dia tidak salah melihatnya.

“Tidak apa-apa Alea, kamu tidak perlu khawatir. Alea, aku ingin menyiapkan sarapan pagi untukku dan tuan, apa kamu tahu apa yang di makan tuan setiap sarapan?” tanyaku.

“Kamu tidak usah repot-repot masak untukku karena sampai kapan pun aku tidak akan pernah memakan masakan kamu, jadi, untuk lain kali kamu tidak usah ke dapur,” ucap Danny yang sudah berada di belakangku, sungguh, kenapa Danny bicara seperti itu di hadapan Alea.

Bahkan aku juga sudah melihat Danny yang sangat rapi, aku tidak tahu karena kami berdua memang tidak tidur satu kamar, setelah itu dia langsung pergi meninggalkan kami dan aku hanya bisa menundukkan kepalaku.

Bab 03

Selama satu minggu sudah aku berada di rumah ini, bahkan tidak ada hal yang aku lakukan layaknya sebagai seorang istri dan Danny, dia tidak pernah pulang lagi ke rumah sejak pergi pagi itu, sehingga setiap kali mama datang ke sini, aku harus berbohong jika Danny sedang pergi bekerja dan bahkan sampai berkata jika Danny akhir-akhir ini sangat sibuk. Aku sempat merasa lega karena mama percaya dan tidak merasa curiga padaku, namun aku merasa sangat bersalah karena telah membohonginya, padahal mama sangat baik kepadaku, mama juga selalu membawakan aku makanan yang enak dan juga membelikan aku baju baru.

Seperti siang ini aku duduk sendirian di halaman belakang, semenjak aku menikah dengan Danny kebebasanku untuk keluar dari rumah sangat di batasi, bahkan untuk pergi dari rumah saja harus bersama dengannya dan kegiatanku hanya banyak bersantai dan itu sangat membosankan. Aku juga berharap jika hari ini Danny akan kembali pulang, entah kenapa aku lebih merasa nyaman jika dia ada di rumah walau aku harus kena imbasnya dan pada akhirnya Danny akan menyiksaku.

“Malam ini aku ingin kamu berdandan dengan cantik, nanti jam tujuh aku jemput kamu dan aku harap kamu sudah siap saat aku sampai di rumah.”

Tiba-tiba saja ada nomor baru masuk mengirimkan pesan padaku dan aku juga tidak tahu ini nomor siapa? Apa mungkin ini nomor Danny, aku pun segera membalas pesan itu namun nihil tidak ada jawaban dan hanya di baca saja dan aku bisa menyimpulkan jika ini memang nomor Danny. Namun untuk apa menyuruhku untuk berdandan dan tidak biasanya, akan tetapi aku sangat senang karena pada akhirnya Danny kembali pulang.

Sudah menunjukkan pukul tujuh akan tetapi Danny juga belum datang, aku menunggunya di ruang tamu, karena aku taku jika dia datang dan aku juga tidak mengetahuinya. Tidak berapa lama kemudia aku dapat mendengar suara mobil Danny datang, Danny masuk ke dalam dan saat dia melihatku langsung mengajakku pergi, bahkan dia juga sudah rapi.

Sepanjang perjalanan hanya di temani keheningan, baik aku dan Danny hanya diam saja tanpa ada pembicaraan sedikit pun dan ini membuatku sangat merasa tidak nyaman sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya pada Danny. “Sebenarnya kita mau kemana?” tanyaku dengan pelan, namun belum ada juga jawaban dari Danny, bahkan tatapan Danny lurus ke depan.

Mungkin ada lima menit Danny baru menjawab pertanyaanku, “Kita akan malam di rumah orang tuaku dan aku harap kamu bisa bersikap biasa saja dan hubungan kita juga terlihat biasa saja. Oh, iya. Aku dengan selama aku tidak kembali ke rumah mama selalu datang ke rumah dan aku harap kamu bisa menjalankan peran kamu sebagai seorang istri dan apa yang akan kamu lakukan,” ucapnya.

“Ya, aku mengerti. Bahkan aku harus berbohong kepada mama, dan satu hal lagi, apa aku tidak boleh keluar dari rumah tanpa kamu, aku sangat jenuh di rumah dan hari senin besok aku juga harus datang ke kampus,” ucapku.

“Itu sudah peraturan yang harus kamu turuti Almeta dan kamu juga tidak dapat merubahnya, nanti saat kamu pergi kuliah maka aku yang akan menjemputmu,” ucapnya kembali.

Aku hanya bisa menganggukkan kepalaku, dan memang aku tidak sebebas dulu, kini aku sudah menikah dan harus menuruti perkataan Danny. Aku menghela nafas panjang tanpa sepengetahuan Danny, aku hanya takut jika Danny tahu dan dia merasa tersinggung maka aku akan kena masalah.

Sampai di rumah orang tua Danny, kami di sambut dengan hangat oleh orang tuanya dan mama Danny juga langsung memelukku, kami juga makan malam bersama dan sesekali di penuhi dengan tawa dan saat inilah akting kami di mulai layaknya pasangan suami istri yang bahagia, bahkan sesekali Danny juga mencium bibirku di hadapan orang tuanya walau ciuman itu hanya sebentar namun saja itu membuatku sangat kaget. Bahkan detak jantungku yang berdegup sangat kencang saat dekat dengan Danny, aku hanya takut jika aku jatuh cinta dengannya karena pada awalnya pernikahan ini hanya terpaksa, bahkan aku juga sudah memiliki kekasih yang tidak tahu akan pernikahanku. Aku sendiri juga tidak tahu bagaimana menjelaskannya pada kekasihku nantinya, dan untuk saat ini Danny juga tidak tahu jika aku sebelumnya menjalin hubungan dengan lelaki lain.

Saat ini kami berdua sedang ada di halaman belakang, sedangkan mama dan papa berada di dalam, angin bertiup dengan kencang akan tetapi aku sangat menikmatinya, rasanya sangat melegakan. Tiba-tiba saja Danny memakaikanku jas ke tubuhku karena saat ini aku memang memakai gaun yang sangat terbuka dan memang baju ini juga pilihan Danny, ternyata dia bisa memilihkan baju untukku dan pas di tubuhku.

“Lebih baik kita masuk ke dalam, aku tidak ingin nantinya kamu akan sakit,” ajak Danny namun tatapannya lurus ke depan, dan aku hanya mengangguk menuruti apa yang dikatakan oleh Danny, aku tidak ingin membuat Danny marah, aku terlalu takut jika Danny akan menyiksaku kembali seperti malam itu, dan bahkan aku sampai saat ini masih ingat akan penyiksaan Danny, dan sikapnya yang berubah-ubah membuatku semakin takut untuk melawannya. Kami berdua gabung bersama dengan mama dan papa di ruang keluarga, aku duduk di samping Danny yang sedari tadi memegangi tanganku, aku tahu jika ini hanya akting yang dilakukan Danny.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!