"Dillon, mommy dan daddy sudah sepakat untuk menjodohkan kamu dengan Devina"ucap mommy Zoya
"hah, aku di jodohin, come on mom, aku udah gede, jadi aku bisa nentuin kehidupan aku sendiri" ucap Dillon
"kehidupan gonta ganti wanita?, Dillon kau satu-satunya penerus Jhonson, jadi daddy tidak mau kau rusak gara-gara wanita-wanita itu"sahut daddy Mike
"dad, I have Wenda, she is my girlfriend, lagian aku cuma menggunakan wanita-wanita itu hanya jika Wenda ke LA doang" ucap Dillon
"and Wenda tau itu" sahut nya lagi
"Wenda bukan gadis baik-baik Dillon, she is only likes your money, not you. jika dia benar-benar mencintai kamu, dia gak akan mengizinkan kamu untuk mendekati wanita mana pun" ucap mommy Zoya.
"Devina gadis baik-baik, she is polite, she is beautiful and she also always helps mommy dalam mendekor sesuatu, dan dia juga yang selalu membuatkan mommy gaun-gaun yang indah, pokoknya keputusan mommy sudah bulat kamu harus menikahi Devina" ucap mommy Zoya tegas dan pergi
"turuti permintaan mommy mu Dillon, atau engga kamu boleh angkat kaki dari sini" ucap daddy Mike dan juga pergi
"ahkkkk damn, siapa Devina itu, aku harus cari tahu" ucap Dillon yang mengambil ponselnya.
"cari tau gadis yang bernama Devina, gadis itu yang sedang dekat dengan mommy ku, dia sering mendekor dan juga membuat gaun" ucap Dillon pada ponselnya dan kemudian langsung mematikan ponselnya.
Dillon pun berangkat ke kantor dengan perasaan yang kesal, di tambah lagi Wenda tak bisa di hubungi.
sesampainya di kantor Dillon duduk di kursi kebanggaan nya dan dia terlihat memikirkan sesuatu, sehingga kedatangan sahabatnya pun ia tak tau.
"you have a problem bro?" tanya Steven
"Yeah, my mom and my dad bakal ngejodohin aku, dengan perempuan yang aku sendiri tidak kenal" sahut Dillon yang frustasi
"bukan kah itu bagus" sarkas Steven
"apa maksud mu bagus, aku sudah mempunyai kekasih Stev" ucap Dillon yang jengkel
"Dillon,,, Dillon,, kamu terkenal hebat di perusahaan, tapi kamu sangat bodoh dalam hubungan, asal kamu tau Wenda only wants your money, not you"ucap Steven
" kau dan mommy ku sama saja, lebih baik kau pergi saja dari sini"usir Dillon yang kesel
"hahaha, aku cuma kasih tau doang" ucap Steven sambil ketawa
tok...tok..."permisi tuan"ucap Marcel asisten pribadi Dillon
"gimana kau menemukannya" tanya Dillon dan di anggukin oleh Marcel
"bacakan untukku" perintah Dillon.
biodata Devina
nama : Devina Elmar, usia 23 tahun, dia baru lulus kuliah jurusan desainer, dia yatim piatu sejak umur 2 tahun, tinggal di panti asuhan, bekerja di butik untuk membantu keuangan di panti, karyanya sangat bagus sehingga banyak orang yang menyukai hasil kerjanya.
"apa, gadis yatim piatu ini yang ingin mommy jodohkan dengan ku" ucap Dillon dengan kesal
"kau tidak boleh seperti itu Dillon, jangan menghinanya hanya karena dia yatim piatu, karena tidak ada orang yang mau yatim piatu" sahut Steven
"itu benar tuan, dan lagi pula setelah saya mencari taunya, nona ini merupakan perempuan yang baik, dia sangat di kenal dengan kebaikan dan keramahannya, dan dia juga sangat ahli dalam mendekor dan mendesain pakaian maupun gaun" sahut Marcel
"oh jadi kalian tertarik dengan gadis yatim piatu itu, kenapa tidak kalian yang menikahi nya" ucap Dillon sambil tersenyum sinis
"jika aku yang menikahi gadis itu, mungkin kau tidak akan tinggal lagi di rumah mewah mu itu, aku kenal keluarga mu dengan baik Dillon" sahut Steven sambil senyum.
ditempat kerja Devina, mommy Zoya dan daddy Mike datang ke tempat kerja Devina.
"Devina, boleh kami bicara sebentar?" tanya mommy Zoya lembut
"oh tentu saja nyonya" sahut Devina sopan
"Devina kami mau kamu menikahi putra Kami Dillon" ucap mommy Zoya dengan lembut dan membuat Devina terkejut
"hah?, itu tidak mungkin nyonya" sahut Devina
"kenapa Devina?" tanya daddy Mike
"maaf nyonya, tuan, saya hanya ingin menikah sekali seumur hidup saya, saya tidak mau cuma karena perjodohan ini akan mempermainkan pernikahan yang sakral" ucap Devina sopan.
"Devina kami tau itu, makanya saya mau menjodohkan kamu dengan anak saya Dillon, dan saya yakin perjodohan ini tidak akan mempermainkan pernikahan" ucap mommy Zoya
"Maaf nyonya saya tidak bisa, saya takut tuan muda Dillon sudah memiliki kekasih dan saya hanya akan menjadi penghancur hubungan orang" Tolak Devina halus.
"Devina, Dillon belum memiliki kekasih, menikah lah dengan putra saya, dan keluarga jhonson akan menjadi donatur tetep untuk panti asuhan yang kamu tetapi"Tawar tuan Jhonson
mendengar hal tersebut Devina terdiam, satu sisi ia tak mau menikah dengan orang yang belum ia kenal, satu sisi lagi panti asuhan butuh banyak dana untuk anak-anak dan untuk beberapa perbaikan di panti juga.
"Devina percayalah, anak saya akan setuju, kami mau kamu menjadi menantu kami, kamu wanti yang baik Devina" ucap mommy Zoya sambil mengelus rambut Devina
"tapi nyon..." ucap Devina
"saya mohon Devi, saya berharap dengan menikahnya Dillon dengan kamu, sifat buruk Dillon akan berubah" ucap daddy Mike
"Devina saya sudah menganggap kamu seperti anak saya, saya mau kamu benar-benar menjadi bagian dari keluarga saya" ucap mommy Zoya lagi
"maaf nyonya, tuan, saya harus membicarakan ini terlebih dulu pada miss Carry" ucap Devina sopan
"soal itu biar kami yang bicara pada miss Carry" ucap mommy Zoya yang tersenyum.
"nanti malam kami akan ke panti Devi, kami akan berbicara langsung dengan miss Carry nanti" ucap daddy Mike
"baiklah kalau begitu saya akan kembali bekerja" pamit Devina sopan
"iya Devi, saya juga mau ambil baju saya" ucap mommy Zoya
"baiklah nyonya" ucap Devina
"Devina, jangan memanggil saya nyonya lagi, sekarang panggil saya mommy" ucap mommy Zoya sambil tersenyum
"ba..baiklah" ucap Zoya yang menundukkan sedikit badannya dan pergi.
"dad, mommy harap Dillon akan berubah pikiran nanti dan mencintai Devina, Devina gadis yang baik, dan dia juga gadis yang cantik" ucap mommy Zoya pada daddy
"iya mom, daddy juga berharap Dillon tidak berhubungan dengan wanita-wanita itu lagi" sahut daddy Mike yang merangkul istrinya.
"I..ini baju nya" ucap Devina sambil menyerahkan paper bag yang berisi baju
"terimakasih Devina, nanti malam mommy dan daddy akan ke panti" ucap mommy Zoya
"iya mo...mommy" ucap Devina yang masih sungkan
"jangan terlalu gugup Devi, kamu akan sering memanggil kami dengan sebutan itu nanti" ucap daddy Mike dan membuat Devina tersenyum kaku
"kalau begitu kami pamit Devi, mommy dan daddy harus ke kantor" ucap mommy Zoya sambil tersenyum dan memeluk Devina
"iya mo..mommy" sahut Devina dan membalas pelukannya.
Hai guys terimakasih atas dukungan kalian untuk cerita ini, terus dukung author di karya-karya menarik lainnya ya.
Jangan lupa juga ikut mampir ke cerita author yang lainnya dan cerita baru juga yang berjudul ZESHA.
...----------------...
...----------------...
Hai guys cerita baru lagi ini,,,,,dukung terus author ya
jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.
maaf jika ada kata-kata yang typo
byebye....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
......................
"kalau begitu kami pamit Devi, mommy dan daddy harus ke kantor" ucap mommy Zoya sambil tersenyum dan memeluk Devina
"iya mo..mommy" sahut Devina dan membalas pelukannya.
setelah mommy Zoya dan daddy Mike pergi, Devina menjadi gelisah. ia takut keputusan yang ia ambil akan berakibat fatal di masa depannya.
mommy Zoya fan daddy Mike sudah sampai di Kantor, mereka tidak ke kantornya sendiri melainkan datang ke Dillon.
mommy Zoya dan daddy Mike masuk ke ruangan Dillon di sana masih ada Steven fan Marcel. melihat mommy dan daddy nya datang Dillon langsung menghampiri nya.
"mom, dad, are you serious ingin menjodohkan aku dengan perempuan itu?" tanya Dillon yang menghampiri ke-dua orang tuanya.
"kamu sudah mengenalnya Dillon?" tanya mommy sembari duduk di sofa dekat Steven dan Marcel
"yeah, aku sudah mencari tau tentangnya, and mom please she was just an orphan, dia gak pantes sama aku"ucap Dillon yang duduk di di dekat mommy nya.
" Dillon, daddy gak pernah ngajarin kamu untuk menilai orang dari statusnya, tidak ada di dunia ini orang yang ingin menjadi yatim piatu "ucap daddy Mike dengan sedikit marah pada putranya
"aku setuju dengan uncle Mike" ucap Steven
"diam kau" ucap Dillon
"Dillon, mommy sudah menemui Devina, dan mommy sudah minta Devina untuk mau menikah dengan kamu, so mommy harap kamu memutuskan hubungan kamu dengan gadis lainnya dan menikah dengan Devina" ucap mommy tegas
"what the... mom, dad, kalian gak bisa sepihak itu dong, aku ga..." ucao Dillon yang langsung di sela oleh mommy
"oke fine, kamu gak mau menikah dengan Devina, kamu gak mau memutuskan hubungan kamu dengan wanita-wanita itu,oke. lakukan apapun yang kamu mau lakukan Dillon, mommy gak akan mengurusi urusan mu lagi" ucap mommy Zoya yang sudah marah dengan Dillon
"tapi jangan pernah kamu menganggap saya ini mommy mu lagi, anggap mommy mu sudah mati" ucap mommy Zoya sambil menangis dan pergi
"mommy ja..." ucap Dillon yang ingin mengejar mommy nya tapi di tahan oleh daddy
" berhenti Dillon, dari kecil kami merawat mu, memanjakan mu, tapi ketika kamu sudah dewasa berkali-kali kamu mempermalukan kami dengan tingkah mu, dan hari ini kamu membuat mommy mu menangis karena menolak keinginannya"ucap daddy Mike yang menahan emosinya
"perlu kamu ketahui Dillon, apa yang mommy dan daddy lakukan kali ini merupakan jalan terbaik untuk membuatmu menjadi orang yang lebih baik, menjadi orang yang bertanggung jawab, dan sekarang mommy maupun daddy tak akan memaksa mu lagi untuk menikah dengan Devina" ucap daddy Mike lagi dengan menatap Dillon.
"seperti yang mommy mu katakan Dillon, lakukan apapun yang kamu inginkan, kami tidak akan ikut campur lagi" ucap daddy Mike yang kemudian juga pergi.
"dad tung..." ucap Dillon yang ingin mengejar daddy nya namun di urungkan oleh nya.
"ahhhkkkk,,, sial,,, brengsek" teriak Dillon frustasi sambil menjambak rambutnya.
"Dillon yang di katakan oleh daddy mu benar, mereka cuma ingin kamu menjadi orang yang lebih bertanggung jawab, mereka tak mau melihat anaknya yang terus bergonta-ganti wanita tiap malam, apa lagi pacar mu sendiri setuju kamu melakukannya" sahut Steven
"menurut informasi yang saya temui nona Wenda di LA juga bermain di belakang anda tuan" sahut Marcel yang membuat Dillon melihat kearah nya dengan tatapan tajam
"jangan menjelekkan Wenda di depan ku Marcel, aku tau kau pasti di suruh oleh mommy dan daddy untuk menjelekkan Wenda di depan ku, supaya aku mau menikah perempuan yatim piatu itu" ucap Dillon emosi dan memegang kerah baju Marcel
"lepaskan dia Dillon" ucap Steven
"sebaiknya kamu tenangkan dirimu dulu dan pikirkan baik-baik permintaan orang tua mu" ucap Steven yang memberi kode pada Marcel untuk pergi.
"satu lagi, apa yang di bilang Marcel benar, Wenda bukan wanita baik" ucap Steven dan pergi.
"aaakkkhhhh sialan, oke,, oke mari sekarang vidio call Wenda dan aku akan meminta saran dia" ucap Dillon sambil mengambil melakukan panggilan vidio dengan Wenda.
panggilan vidio..
"honey..." sapa Wenda melalui vidio call
"kamu kenapa honey?" tanya Wenda
"babe, aku lagi bingung sekarang" sahut Dillon melalui vidio call
"kenapa?" tanya Wenda lagi
"my mom and my dad ingin aku menikah dengan perempuan yatim piatu itu, but aku gak suka dia, aku benci pada perempuan sialan itu" ucap Dillon dengan hati-hati
"what, terus aku gimana Dillon, aku gak mau kehilangan kamu" ucap Wenda
"no, aku gak akan meninggalkan kamu babe" sahut Dillon cepat.
Wenda terdiam sejenak, sampai dia memberikan saran kepada Dillon.
"oke honey, aku punya ide" ucap Wenda di vidio call nya
"apa?" tanya Dillon
"honey.. sebaiknya kamu terima saja permintaan orang tua kamu" ucap Wenda
"apa maksud kamu, gak mungkin aku melakukan itu" ucap Dillon
"honey please dengarkan aku, kamu nikahin perempuan itu, terus kamu minta pindah rumah hanya berdua dengan perempuan itu and aku bakal tinggal sama kamu honey" ucap Wenda dengan semangat
"Honey you know, aku bosan tinggal di apartemen ini, aku pengen tinggal bareng kamu, ini kesempatan untuk kita honey" ucap Wenda manja
"oke baiklah, ini demi kamu" ucap Dillon tanpa berpikir apapun.
"oke honey aku matikan dulu panggilannya, aku mau pergi sebentar" ucap Wenda dan mematikan ponselnya sepihak.
"ya, yang di bilang Wenda benar, sebaiknya akan menerima permintaan mommy dan daddy, dengan begitu aku akan selalu bisa dekat dengan Wenda" sarkas Dillon dan bergegas pergi.
sesampainya di rumah utama jhonson
"mom....mommy...mom..." teriak Dillon
"ada apa lagi kau berteriak-teriak di sini Dillon" tanya daddy Mike
"dad di mana mommy?" tanya Dillon
"untuk apa kau menanyakan mommy mu, untuk membuat dia menangis lagi?" tanya daddy Dillon
"engga dad, aku setuju, aku setuju untuk menikah dengan Dev..Devina iya Devina" ucap Dillon sambil tersenyum
"kau serius Dillon" tanya mommy Zoya yang mendengar penyataan anaknya.
"mommy, iya aku serius, setelah aku berpikir pasti mommy dan daddy ingin yang terbaik untuk ku, jadi aku mau mom, aku mau menikahi nya" ucap Dillon
"terimakasih Dillon, terimakasih,, mommy sangat senang, mommy tidak sabar menjadi Devina sebagai menantu mommy" ucap mommy Zoya sambil memeluk Dillon
"Dillon, daddy harap kamu benar-benar menerima Devina, bukan karena ada sesuatu yang kamu rencanakan" ucap daddy curiga
"dad, aku serius, aku merasa bersalah pada kalian, aku ingin menembus kesalahan ku dengan cara menerima pernikahan ini" ucap Dillon yang meyakinkan daddy nya.
"baiklah, nanti malam kita akan ke panti asuhan, kita akan menemui miss Carry untuk meminta restu" ucap mommy dan di iyakan oleh daddy
"baiklah mom, apapun untuk kamu" ucap daddy dengan romantis
malam pun tiba, Devina di landa dengan kegelisahan karena kabar dari mommy Zoya yang akan datang
"Devina, ayo keluar nyonya Jhonson dan tuan Jhonson telah datang" ucap miss Carry pada Devina
...****************...
...****************...
Hai guys dukung terus author ya
jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.
maaf jika ada kata-kata yang typo
byebye....
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
Malam pun tiba, Devina di landa dengan kegelisahan karena kabar dari mommy Zoya yang akan datang
"Devina, ayo keluar nyonya Jhonson dan tuan Jhonson telah datang" ucap miss Carry pada Devina
"ba..baiklah miss" ucap Devina
"Devina... ada apa denganmu?, kenapa kamu begitu gelisah?" tanya miss Carry dengan lembut
"saya hanya khawatir tuan muda Dillon tidak menyukai saya" ucap Devina
"Devi, hubungan pernikahan adalah sebuah hubungan yang sangat sakral, percaya lambat laun cinta akan tumbuh seiring waktu berjalan" ucap miss Carry untuk menenangkan Devina.
"sekarang, ayok cepat kita keluar, mereka sudah datang" ajak miss Carry
saat keluar menuju ruang tamu Devina langsung di sambut dengan pelukan oleh mommy Zoya.
"Devina" ucap mommy Zoya sambil memeluk Devina
"ini kenalkan Dillon Jhonson putra mommy satu-satunya" ucap mommy Zoya yang mengajak Devina untuk berkenalan dengan Dillon
"Hai Devina, saya Dillon Johnson, kamu bisa memanggil saya Dillon atau setelah menikah nanti kamu bisa memanggil saya honey, baby or something" ucap Dillon ramah sehingga membuat Devina malu
Devina sangat terkejut melihat sikap Dillon, sangat berbeda dengan apa yang ia bayangkan.
"saya Devina Elmar" sahut Devina sopan
"wah Dillon kamu langsung merayu Devi, sehingga membuat dia malu" ucap mommy Zoya dan mendapatkan tawa oleh yang lainnya.
"miss Carry, saya harap anda tau maksud saya kesini, saya yakin bahwa Devina telah memberitahu Anda sedikit rencana saya" ucap mommy Zoya
"saya tau maksud anda nyonya Johnson, saya pribadi sangat senang jika keluarga Jhonson menyayangi Devina seperti keluarga nya sendiri, bahkan ingin menjadikan Devina benar-benar anggota keluarga kalian" sahut miss Carry dengan senyum.
"saya akan setuju, selama itu membuat Devina bahagia" sambung nya lagi
"Devi kamu mau kan menikah dengan putra kamu?" tanya mommy Zoya
"Devina istri saya akan sangat senang jika kamu menerimanya" ucap daddy Mike
Devina masih setia dalam diamnya, dia harus memikirkan hal tersebut dengan matang, sehingga tak salah jalan.
"Devina, menikahlah dengan saya, saya tau kita belum saling kenal, tapi saya yakin kamu adalah pilihan terbaik untuk saya, jadi saya mohon menikahlah dengan saya" ucap Dillon dengan ramah dan membuat Devina menatapnya.
"tolong percaya sama saya, saya akan mencintai kamu, saya akan menyayangi kamu, menjaga kamu dengan setulus hati saya, Devina will you marry me?" tanya Dillon lagi dan membuat semua orang tersenyum kecuali Devina yang bengong.
"sa,, ya,, saya mau" ucap Devina sambil tersenyum.
"yeyyyy, mommy sangat senang, jadi kapan pernikahan ini di laksanakan" tanya mommy Zoya yang senang
"mom, saya mau pernikahan dini di lakukan dengan cepat" sahut Dillon
"apa anda yakin tuan muda?" tanya Devina
"jangan panggil saya begitu Devina, kamu biasa memanggil saya Dillon dulu, sebelum kamu terbiasa memanggil saya honey" ucap Dillon yang membuat Devina malu
"baiklah gimana kalau satu minggu lagi kalian menikah?, gimana missi Carry anda setuju?" tanya mommy Zoya dengan senang
"saya terserah pada mereka berdua saja" sahut miss Carry ramah
"mom, saya mau nya pernikahan ini kita lakukan besok malam, say ingin Devina segera menjadi istri saya" ucap Dillon sehingga membuat mommy Zoya makin senang
"bagaimana Devina kamu setuju" tanya Dillon
"apa itu tidak terlalu cepat" tanya Dillon
"semakin cepat semakin baik" sahut Dillon sambil tersenyum
"baiklah" sahut Devina dengan senyumannya
"oh my goodness, akhirnya.. Devina mommy sangat senang" ucap mommy Zoya sambil memeluk Devina
"baiklah daddy akan suruh orang untuk mempersiapkan pesta nanti malam" ucap daddy Mike
"thank dad" sahut Dillon
"semuanya untuk anak daddy" ucap daddy sambil memeluk Dillon
"baiklah kalau begitu sebaiknya kita makan malam saja, Devina sudah memasak tadi untuk kita semua" aja miss Carry
"wah, saya tak sabar untuk mencicipi nya" sahut mommy Zoya
"eumm mom, saya harus pergi kalian lanjut saja makannya, ada hal yang harus saya urus" sahut Dillon
"kamu mau kemana?" tanya mommy Zoya
"mom, aku sudah berjanji pada klien ku untuk bertemu malam ini, tenang saja mom klien nya laki-laki" sahut Dillon dan menyakinkan mommy nya.
"oke, baiklah sayang, nanti pulangnya jangan terlalu larut" ucap mommy Zoya dan memeluk anaknya
"iya mom, nanti aku langsung ke apartemen ku" ucap Dillon
"Devina sampai ketemu nanti malam" ucap Dillon sambil tersenyum dan di anggukin oleh Devina.
Devina dan yang lainnya pun melakukan makan malam di panti. Dillon yang mengatakan ingin bertemu dengan klien nya, tentu saja tidak benar, dia ingin menjemput Wenda di bandara.
sesampainya di bandara Dillon langsung menghampiri Wenda
"halo babe" ucap Dillon
"hey honey" balas Wenda dan langsung mencium Dillon dengan ganas.
"kita lanjutkan di apartemen mu" ucap Dillon yang melepaskan ciuman nya.
"no, jangan di apartemen ku, di sana sangat kotor, para maid belum membersihkannya" ucap Wenda tentu saja berbohong
"oke hotel?" tanya Dillon
"eeeeuum boleh" sahut Wenda dengan tersenyum senang
"baiklah ayok langsung check in aku sudah tak sabar" sahut Dillon
mereka pun naik ke mobil
"bagaimana rencana kita honey" tanya Wenda
"kamu harus tau akting ku sangat bagus babe, malam besok aku akan menikah dengan perempuan yatim piatu itu" sahut Dillon
"kamu harus berjanji jangan sampai mencintai gadis itu" sahut Wenda manja
"tentu babe kamu tau selera aku" balas Dillon.
mereka pun sampai di hotel, dan setelah memesan kamar mereka langsung menuju kamar, di kamar Dillon dan Wenda langsung membuka pakaiannya dan membuang ke sembarangan tempat.
melakukan hal itu sudah biasa di dalam hubungan Dillon dan Wenda. kamar hotel mereka di penuhi dengan suara kenikmatan yang di ciptakan oleh mereka sendiri.
keesokan harinya Devina datang ke butik tempat ia bekerja untuk mengambil baju pernikahan yang ia minta pada bos nya.
"wow Devina you are very beautiful in this dress, tuan muda Jhonson pasti akan sangat senang melihat kecantikan kamu" ucap madam Olla selaku bosnya Devina
"Thank madam Olla" sahut Devina
"tidak masalah sweetyyy, kamu pantas mendapatkan ini"sahut madam Olla
Devina sangat senang saat mencoba gaun pilihannya, meskipun ia tak datang bersama Dillon dengan alasan kerjaan, namun Devina tetap senang.
di sisi lain Dillon masih tertidur di ranjang hotel besama dengan Wenda, tiba saat ponsel Dillon berbunyi.
drtttg...drtt...
"halo" ucap Dillon yang masih setengah sadar
"hah, oke-oke aku langsung ke sana" ucap Dillon dan mematikan ponselnya
Dillon dengan buru-buru bangun dan memakai bajunya, dia langsung pergi dan meninggalkan Wenda di hotel sendiri.
Dillon langsung menuju ke cafe yang di kasih tau oleh Steven saat di telepon tadi. ya, yang menelpon Dillon tadi adalah Steven rekan bisnis sekaligus sahabat Dillon dari SMA. meraka ada meeting dengan klien penting.
saat sampai di cafe Dillon melihat Steven, Marcel dan daddy nya ada di sana.
"dad kok ada di sini?" tanya Dillon bingung
"tadi Steven nelpon daddy, katanya klien kita marah-marah karena kamu tak kunjung datang" sahut daddy
"sorry dad, tadi aku ngambil jas untuk pernikahan aku dan Devina nanti malam, aku minta maaf dad" ucap Dillon yang berbohong
...****************...
...****************...
...****************...
Hai guys dukung terus author ya
jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.
maaf jika ada kata-kata yang typo
byebye....
...----------------...
...----------------...
...----------------...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!