...Sebelum membaca, mohon dukungannya ya teman-teman. Dukungan kalian adalah semangat untuk author. Jangan lupa untuk Subscribe sebelum membaca!☺️...
...🍁🍁🍁...
Bab 1
Veer adalah seorang tentara bayaran yang paling hebat di seluruh dunia. Dia disebut-sebut sebagai dewa pedang karena keberaniannya serta kecerdasannya saat berperang yang sangat luar biasa. Tidak ada pertempuran yang tidak dapat dia menangkan di dunia ini.
Ya, dialah Veer Sugagala. Seorang tentara yang paling berbakat di Kota Jakarta, yang paling ditakuti di seluruh dunia.
Hidupnya sangat dikagumi oleh semua orang, dan berkat dirinya, Negara Indonesia mengalami peningkatan besar yang disebut sebagai Negara terhebat tingkat dewa yang tidak terkalahkan.
Dia menghabiskan waktunya hanya untuk berperang dan tidak pernah memikirkan seorang wanita cantik yang mungkin akan menjadi istrinya dikemudian hari. Baginya, melayani negara adalah hidupnya yang tidak bisa dia tinggalkan begitu saja.
Sampai suatu ketika, di sebuah pertemuan besar di Gedung kemiliteran di Jakarta, tepat disaat sehari sebelum pertempuran, Veer dijebak oleh seseorang yang dengan sengaja memberinya sebuah obat perangsang diminumannya. Dia tiba-tiba merasakan tubuhnya begitu panas. Desiran angin yang menerpa wajahnya pun tidak bisa dia rasakan samasekali. Sebuah gejolak hasrat yang memuncak membuat Veer merasa sangat sesak dan menginginkan sebuah pelepasan. Jika tidak tersalurkan, maka dirinya akan mati karena pembuluh darah yang pecah.
Setelah menyadarinya, Veer segera keluar dan pergi dari ruangan pertemuan melewati jalan rahasia. Dia tidak ingin seseorang melihatnya di dalam keadaan seperti ini. Musuh bisa saja menyerang dan membunuhnya, karena dialah sumber kekuatan di negera ini.
Ditengah jalan, Mendadak kepalanya terasa sangat sakit dan pandangannya mulai berkunang-kunang, yang membuat jalannya sedikit tidak beraturan.
Beberapa pria yang tidak dikenal tiba-tiba menariknya pergi, memaksanya untuk masuk di sebuah penginapan para bangsawan kaya. Sesampainya masuk ke dalam kamar, seorang wanita cantik langsung menariknya ke dalam dan Memeluk tubuh Veer secara paksa.
Veer mendorong tubuh wanita itu yang terlihat samar di pandangannya. Namun masih dia kenali, siapa wanita yang memeluknya itu.
Veer tidak ingin masuk ke dalam jebakannya. Segera dia mendorong wanita itu dengan sekuat tenaganya yang tersisa. Dia tidak ingin tergoda. Yang ada di dalam pikirannya saat ini hanyalah pergi.
Ya, setelah dia melihat sebuah jendela yang terbuka, tanpa pikir panjang, Veer langsung melompat dari sana yang membuat wanita itu langsung berteriak karena takut. Namun setelah dia memastikan Veer baik-baik saja, dia segera memerintahkan pengawalnya untuk mengejar Veer.
"Hei! Jangan pergi! Pengawal! Tangkap dia!" Teriak Angelia panik yang melihat Veer melompat dan pergi dari sana. Teriakannya pun terdengar menggema, yang membuat para pengawal yang berjaga langsung mengindahkan perintah Angelia, seorang anak dari Menteri keuangan.
Angelia sangat marah melihat kepergian Veer. Rencananya untuk mendapatkan Veer terlihat sia-sia. Kedua tangannya mengepal hebat hingga membuat kuku-kuku cantiknya melukai tangannya sendiri.
Angelia adalah seorang putri Menteri keuangan yang menyukai Veer. Sikap dingin Veer yang tak tersentuh membuatnya memilih jalan pintas untuk membuat Veer mau menikahinya.
Namun nyata, Veer bukanlah seseorang yang mudah menyerah. Dia berlari ke jalan dan masuk kedalam hutan.
Ketika ada sebuah rumah tua di dalam hutan, tanpa pikir panjang Veer segera masuk begitu saja. Tanpa dia sadari, ternyata di dalam sana ada seorang wanita yang sangat cantik yang sedang menjahit baju.
Melihat lekuk tubuh wanita cantik itu, seketika Wajahnya terasa semakin panas, bersamaan dengan darahnya yang terasa berdesir hebat yang haus akan pelepasan penuh kenikmatan.
Veer mendekat perlahan, dan wanita itu menyadari kedatangan seseorang dan langsung berteriak ketakutan,
"Ahhhhhkkk. Si-siapa kamu?" Teriak Kinara ketakutan.
Veer terlihat masih diam. Wajahhya meringis seakan menahan sakit. Darahnya berdesir dan terasa mengalir begitu cepat, bersamaan dengan rasa sesak yang dia rasakan. Sementara, kening Kinara terlihat mengkerut karena bingung melihat wajah Pria asing itu yang seperti menahan sakit.
Veer menahannya sekuat tenaga, dengan mata sayu dia menatap Kinara, darahnya kembali bergejolak meminta pelepasan. Tubuhnya seakan memaksanya terlalu jauh. Jika keinginannya tidak dilepaskan, maka pembuluh darahnya akan pecah dan dia akan mati. Dia sangat marah mengingat wanita yang menjebaknya, dan dia tidak ingin menyentuh wanita itu dan masuk ke dalam jebakan.
Langkahnya yang tak beraturan dan berat membuatnya terjatuh ke lantai.
Kinara seorang putri sederhana sempat berteriak karena takut melihat Veer terjatuh. Hingga suara lirih dan samar Veer meminta tolong, membuatnya memberanikan diri untuk mendekat.
"Tolong! Tolong aku!" Lirih Veer kesakitan.
"Tu-tuan! Apa anda baik-baik saja?" Tanya Kinara ragu. Namun tangannya terulur untuk meraih tubuh Veer dan membantu Veer untuk bangun dan membawanya duduk ke kursi tua dia rumahnya.
"Maafkan aku! Aku minta maaf karena masuk ke rumah mu tanpa ijin. Ahhhh"
"Tolong aku! Aku dijebak seseorang yang memaksaku untuk meminum sebuah obat yang membuatku seperti ini. Jika aku tidak melakukan hubungan dengan seorang wanita, maka aku akan mati!" Lirih Veer lagi yang nyaris tak terdengar dan menahan sakit. Tubuhnya semakin lemas bersamaan dengan sakit yang luar biasa.
Kinara sempat syok mendengar permintaan Veer. Dia diam di dalam kebingungan. Bagaimana bisa dia menjalin hubungan semalam dengan seorang yang tidak dia kenal?
Namun melihat Veer yang kesakitan dan nyaris mati, membuat Kinara tidak tega melihatnya.
Dia menyadari akan apa yang terjadi kepada lelaki yang ada di sampingnya ini.
Setelah lama berpikir, dan Veer semakin kesakitan, akhirnya Kinara dengan terpaksa merelakan tubuhnya untuk menolong Veer. Dia tidak akan mampu melihat seseorang mati begitu saja tanpa melakukan apapun untuk menolongnya, dan Cinta satu malam itu pun terjadi tanpa dia duga sebelumnya.
Keesokan harinya. Veer bangun dari tidurnya yang nyenyak. Dia melihat tubuhnya masih polos tanpa busana. Namun sebuah selimut usang menutupi tubuhnya yang polos itu. Dia pun menyadari akan apa yang terjadi kepadanya semalam, matanya nampak memindai setiap sudut kamar tempat mereka bercinta semalam. Namun wanita yang telah menolongnya tersebut tidak terlihat dan sudah pergi tanpa ia ketahui. Rasa bersalah pun menyelimuti perasaannya.
Veer pun pergi setelah tidak menemukan gadis yang menolongnya semalam. Dia pergi untuk menyelesaikan misi pekerjaan di kota seberang di bagian utara untuk berperang.
Musuh telah menunggunya hari ini. Dan dia harus menyelesaikan perang ini dan menghabisi musuh yang menginginkan negaranya.
Setelah seharian penuh mereka melawan musuh, akhirnya Veer pulang dengan membawa kemenangan. Veer baru saja menyelesaikan beberapa pertempuran indah di bagian utara negara Indonesia.
Veer dan para prajuritnya membantu negara untuk mengalahkan musuh, dan menerima pujian dan kekaguman dari semua orang setelah kembalinya dirinya ke kota Jakarta.
Veer dengan sebuah Mobil militer miliknya bersama para prajuritnya, terlihat melaju melintasi kota Jakarta. Semua orang bersorak atas kemenangan yang di bawa oleh Veer, sang prajurit legendaris yang sangat di takuti.
Sesampainya di kediamannya, Veer langsung di sambut hangat oleh seluruh keluarganya. Namun kali ini, Veer sepertinya tidak ingin di ganggu. Pikirannya tentang seorang wanita yang menolongnya semalam masih menguasai pikirannya. Perginya wanita itu tanpa kabar membuat Veer merasa bersalah karena telah menodai kesuciannya.
Di ruang kerja.
"Tuan! Anda mendapatkan surat perintah dari Mentri pertahanan! Bahwa malam ini beliau mengundang tuan untuk menghadiri acara kemeriahan kemenangan kita." Hans datang memberi hormat sebelum mengatakan surat perintah dari menteri pertahanan.
Veer mengangguk pelan, dan bawahannya menunduk hormat sebelum pergi meninggalkan Veer.
Setelah perangnya yang berhasil ia raih dengan sebuah kemenangan, Veer pun akhirnya berhasil di angkat menjadi seorang jendral perang. Namanya pun semakin dikenal dan takuti oleh seluruh musuhnya.
Empat tahun kemudian. Veer sudah berada di atas kejayaan yang sangat luar biasa. Kekuasaannya sebagai dewa perang membuatnya selalu di hormati dan disegani.
Di ruang kerjanya, Seorang pria yang merupakan bawahannya datang menemuinya dengan beberapa pengawal di belakangnya.
Veer yang tengah duduk di singgasananya, kini menatap Hans.
Dia mendapatkan sebuah laporan dari Hans tentang seorang wanita yang beberapa tahun ini dia cari.
Kehidupannya yang terlihat tenang, ternyata tidak seperti kelihatannya. Veer selalu saja mencari keberadaan Kinara dan terus memikirkannya.
Saat ini. Hans mengambil sebuah foto seorang wanita cantik dan memberikannya kepada Tuannya.
Veer mengambil sebuah foto yang menampilkan wajah wanita cantik yang dia cari selama ini. Wajahnya nampak berbinar setelah menerima foto ini.
Tangannya mengusap lembut wajah Kinara dari foto tersebut. Bibirnya melukiskan senyuman yang begitu manis mengingat wajah teduh nan lembut wanitanya di bawah rembulan pada malam panjang yang pernah mereka lalui empat tahun yang lalu.
"Wanita yang tuan cari sudah mendapatkan petunjuk. Wanita itu bernama Kinara dari keluarga sederhana di kota seberang. Saat ini wanita itu sudah memiliki seorang anak laki-laki yang berusia empat tahun. Melihat dari usianya dan wajahnya, saya yakin bahwa anak itu adalah anak anda tuan!" Ucap Hans melapor.
Veer merasa sangat senang. Akhirnya dia menemukan wanita yang menolongnya malam itu. Dengan penuh semangat, Veer pun memutuskan untuk segera pergi ke kota seberang yang jaraknya cukup jauh dari kota tempat dia berada, yaitu perbatasan kota Papua.
Disaat yang sama, di tempat lain. Kinara terlihat memeluk tubuh anaknya dengan tangis yang sudah membasahi pipinya. Wanita itu terisak, dan menangis di saat Ibu tirinya menyebutnya sebagai seorang pelacur yang tidak pantas untuk di hormati. Kehidupan Kinara sangat menderita karena setiap hari selalu saja mendapatkan hinaan dan paksaan ibu tirinya untuk melayani keluarga Gu, generasi kedua yang paling kaya di kota Morata yang menginginkan tubuhnya.
Bertia, ibu tiri Kinara menuduh dan menghina Kinara diam-diam melahirkan anak liar pada beberapa tahun yang lalu dan menyebabkan Kinara selalu diejek semua orang, dan sekarang ibu tirinya memaksa Kinara untuk tidur dengan Generasi terkaya kedua keluarga Gu sebagai kompensasi.
"Jangan menjadi sampah di rumah ini Kinara. Cobalah untuk sedikit lebih berguna untuk keluarga!" Bentak Bertia, ibu tirinya.
Kinara tentu tidak menerimanya begitu saja. Dia tidak setuju oleh keputusan sepihak yang di ambil oleh keluarganya tersebut.
Dengan lantang dia pun menjawab, "Tidak Bu. Aku tidak akan melakukan hal kotor seperti itu!" Jawab Kinara.
"Cih. Bahkan kamu sudah kotor sebelum kamu mengatakan itu Kinara. Anak haram yang kamu lahirkan ini adalah bukti bagaimana liarnya dirimu bersama laki-laki di luaran sana. Pengawal! Bawa saja dia pergi" ucap Bertia tanpa belas kasihan.
"Tidak Bu! Aku tidak mau!" Ujar Kinara memberontak ketika beberapa pengawal membawa tubuhnya dengan paksa.
"Ibu! Ibu!" Teriak Denis menangis histeris memanggil ibunya. Begitupun dengan Kinara yang juga menangis sambil memberontak memanggil anaknya yang di tahan oleh ibu tirinya.
"Pergilah Kinara. Apa kau ingin anakmu mati begitu saja tanpa perawatan? Lakukan perintah tuan Gu dan kau akan bisa mendapatkan uang untuk mengobati anakmu!" Teriak Bertia.
Kinara mendadak lemas. Tubuhnya seakan tak berdaya ketika mengingat anaknya yang sedang mengidap penyakit keras. Dia sudah tak berdaya lagi. Dia hanya bisa menurut perkataan ibu tirinya agar anaknya bisa selamat. Kinara hanya bisa menangis meninggalkan anaknya bersama ibu tirinya.
Lama setelah di dalam perjalanan, Kinara di bawa kesebuah kamar yang kini di dalamnya sudah ada tuan Alex, yang merupakan generasi kedua keluarga Gu yang sangat kaya raya. Lelaki liar yang kini telah membeli tubuh Kinara untuk menemani Alex melepaskan hasratnya.
Kini matanya terpejam dan tubuhnya bergetar menyaksikan ketika Alex dengan wajah mesumnya mulai menjamah tubuhnya yang sangat indah.
BRAKKK!
Alex dan Kinara seketika langsung terkejut. Ketika pakaian Kinara hendak di lepas oleh Alex, tiba-tiba seseorang mendobrak pintu kamar mereka hingga pintu itu roboh begitu saja.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
...🍀🍀🍀...
Bab 2
Veer menatap tajam bak mata elang yang siap menerkam. Dengan penuh amarah dia masuk dan menarik tubuh Alex dan melemparnya keluar.
"Arghhhh" ringis Alex kesakitan.
Setelah menyingkirkan Alex dan memberinya hukuman dengan pukulan, Kini mata Veer beralih menatap Kinara. Keduanya pun saling menatap cukup lama. Terlebih lagi, Kinara sangat terkejut ketika menyadari siapa pria yang telah menolongnya saat ini. Dia ingat, bahwa pria itu adalah pria yang pernah dia tolong beberapa tahun yang lalu, dan pria yang merupakan ayah dari anaknya, Denis.
Melihat wajah Kinara, membuat Veer mengingat masalalu mereka yang pernah terlewati. Ketika dirinya mendapatkan misi keluar kota untuk berperang, Veer tiba-tiba dijebak oleh seorang gadis yang juga menyukainya. Jika dia tidak dapat menemukan seorang wanita yang mau dapat melampiaskan hasratnya maka dia akan mati sendiri dengan pembuluh darah yang pecah. Saat itu, Veer di Tolong oleh Kinara dengan mengorbankan tubuhnya dan pergi diam-diam meninggalkannya tanpa kompensasi, yang membuat Veer merasa sangat bersalah karena telah menghancurkan kesucian seorang gadis. Setelah berhasil menghilangkan bius perangsang di tubuhnya, Veer pergi berperang dan kembali membawa kemenangan, hingga dirinya dijuluki sebagai dewa perang. Namun, setelah dia kembali, dia sudah tidak bisa lagi menemukan Kinara di manapun, yang membuat Veer merasa sangat bersalah.
Veer mendekat dan memegang pundak Kinara dengan lembut, "Kinara! Mengenai malam itu, aku benar-benar minta maaf!"
"Aku tidak bermaksud membuat dirimu menderita dan menanggung beban membesarkan anak kita seorang diri. Sebagai penebusan dosaku, maukah kamu menikah bersamaku? Aku berjanji akan selalu menjagamu! Aku akan membawamu pergi dan membebaskan mu!" Ujar Veer sungguh-sungguh.
Kinara terus diam dan menunjukkan wajah penuh ragu. Walaupun sebenarnya dia sangat ingin menghindari keluarga Gu dan juga ibu tirinya yang menyebalkan, namun siapa yang akan merawat putranya yang sedang sakit? Kinara sangat ragu mengambil keputusan ini, karena masih ada seorang putra yang harus dia pikirkan keselamatannya.
Disaat yang sama, Akex sudah bangkit. Dia terlihat sangat marah dan menuduh Veer ingin menculik wanitanya dan memanggil dua puluh pengawal terbaiknya untuk menghajar Veer.
"Kinara! Ayo kita pergi sekarang!" Veer pun panik dan mendesak Kinara untuk segera pergi bersamanya, namun Kinara tidak segera menerimanya dan masih sangat ragu.
"Percayalah kepada ku! Semuanya akan baik-baik saja! Kita harus pergi dari sini dan menyelamatkan putra kita! Percayalah kepadaku!" Ujar Veer lagi yang berusaha meyakinkan Kinara untuk segera pergi.
Setelah meyakinkan Kinara, Veer pun memerintahkan bawahannya untuk membereskan semua preman itu.
Hans adalah kesatria yang sangat tangguh. Kekuatannya melebihi dari lima orang pria perkasa, yang membuatnya sangat sulit terkalahkan.
Melawan dua puluh preman itu bukanlah apa-apa baginya. Karena mereka tidak sebanding dengan dirinya yang melawan ribuan prajurit dan berhasil mengalahkannya.
Dengan kelicikannya serta kecepatannya dalam bertarung, dalam sekejap semua pengawal keluarga Gu langsung di robohkan tak tersisa olehnya.
Alex menggeram melihat kekalahan semua pengawalnya. Dia berlari ke arah Alex dengan sebuah pistol di tangannya. Hans berbalik badan, Hanya dengan sekali tendangan di tangan Alex, berhasil membuat senjata Alex terjatuh, yang membuat pria sok berani itu langsung pucat dan mundur ketakutan ketika Hans berjalan ke arahnya dengan tatapan tajam.
Lehernya langsung dicekik oleh Hans yang membuat tubuh Alex langsung tergantung dan membuatnya hampir kehilangan nafas.
"Jangan pernah menganggu tuanku lagi!" Kata Hans dengan suara baritonnya memperingati Alex dan melepaskan lehernya begitu saja, hingga pria itu terjatuh tanpa tenaga ke lantai.
Alex berteriak sambil terbatuk-batuk mengambil nafasnya yang hampir habis, dengan amarah yang tak terima atas perlakuan Hans, dia mengancam akan membuat perhitungan kepada Hans dan Veer.
"Aku akan mencari kalian! Aku akan membunuh kalian setelah aku menemui kakak sepupuku! Jika dia datang kesini, maka kalian tidak akan selamat! Tunggu saja kematian kalian! Kalian semua tidak akan selamat!" Teriak Alex sakit hati.
Hans tidak menggubrisnya dan tetap berjalan pergi meninggalkan kediaman keluarga Gu yang sudah porak poranda dibuatnya.
\\
\\
Di sebuah penginapan sederhana. Jordan yang di kenal dengan Pendekat lembah kematian pun masuk, dan Alex juga masuk dengan membawa para bawahannya.
"Kakak! Kakak adalah orang yang paling hebat di dunia ini. Adikmu ini telah ditindas oleh seseorang dan mereka membawa wanita yang aku sukai."
"Aku sangat bersyukur memiliki mu kakak. Disaat aku membutuhkan bantuan, kakak selalu saja datang tepat waktu!"
"Tidak ada yang akan selamat dari pedang ku ini Alex. Aku akan membunuh mereka yang sudah menyinggung adik sepupu ku ini!" Jawab Jordan percaya diri. Keduanya pun tampak sangat akrab dan saling menghormati sebagai kakak dan adik.
"Silahkan duduk kak! Kakak harus makan karena perjalanan jauh, pasti membuat kakak sangat lelah!" Ucap Alex mempersilahkan dengan penuh hormat.
Namun belum sempat Jordan duduk, dia sudah lebih dulu melihat seseorang yang sangat dia kenal. Dia menjadi bersemangat dan berlari cepat untuk memberi hormat.
"Kakak! Kemana?" Teriak Alex.
Ketika Jordan semakin dekat, Veer menyadari kedatangan Jordan dan langsung menghentikannya hanya dengan satu lemparan kecil biji kacang di jarinya, biji kecil itu pun berhasil mengenai wajah Jordan yang membuat laki-laki itu tiba-tiba mengaduh kesakitan.
Di tengah kesakitan, Jordan melirik Veer yang memberikan tatapan tajam. Membuat Jordan segera mengetahui bahwa Veer tidak ingin mengungkapkan identitasnya.
Jordan kembali berjalan mendekati Veer dengan sedikit gaya santai. Dia bersikap seolah tidak mengenali Veer. Dan duduk disana tanpa di perintah.
"Boleh aku duduk disini?" Tanya Jordan dan segera duduk walaupun belum di setujui oleh Veer.
Sementara itu, Alex tetap di tempatnya setelah melihat siapa yang Jordan datangi. Dia mengira bahwa Jordan akan memberikan pelajaran kepada Veer.
"Kenapa kau datang kesini? Kau sangat berani, dan hampir saja membongkar identitas ku!" Veet merendahkan suaranya dengan volume terkecil dan hampir tidak terdengar oleh orang lain dan menuduh Jordan telah berani menyusahkannya.
Jordan langsung panik dan meminta maaf kepada Veet, "Maafkan saya tuan! Saya tidak berani! Saya tidak tau kalau tuan sedang ada misi." Jawab Jordan takut.
Jordan adalah seorang prajurit lembah kematian dibawah tangan Veer untuk menjaga perbatasan di kota Morata.
Sementara itu. Alexntidak mendengar apapun yang mereka bicarakan. Hanya keningnya yang terlihat mengkerut tanda bingung dan dia sedikit cemas atas sikap Jordan yang samasekali tidak membantunya menyerang Veer seperti yang sudah dijanjikannya tadi.
Merasa tidak sabar, Alex mendekat dan berkata, "Kakak! Dia orang yang telah membuat rumahku hancur."
"Kenapa kakak tida menyerangnya? Seharusnya kakak menghukum dia dan membuatnya berlutut memohon maaf kepadaku!" Ujar Alex dengan suara meninggi.
Jordan malah menatap nyalang, dan membuat Alex diam ketakutan. Jordan tidak segera mengindahkan ucapan Alex dan bertanya kepada Veer dengan suara rendah.
"Tuan! Apa yang telah terjadi yang sebenarnya?" Tanya Jordan.
"Dia telah merampas istriku dan berniat menodainya!" Jawab Veer dengan nada tegas.
Jordan langsung terkejut dan merasa nafasnya sedikit sesak. Dia marah Dan mengumpat bahwa Alex memang sedang mencari mati.
"Dasar adik kurang ajar. Apa dia tidak tahu siapa yang dia hadapi saat ini? Dia sangat senang sekali membuat aku di dalam kesulitan!" Gerutu Jordan kesal di dalam hatinya.
Tatapan tajam Jordan langsung mengarah kepada Alex dan siap untuk memberikan hukuman kepada Alex yang telah kurang ajar.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
...🌴🌴🌴...
Bab 3
"Kenapa kamu membuat masalah lagi? Tidakkah kamu tau siapa dia?" Teriak Jordan sangat marah dan memukuli Alex dengan sangat buruk.
Pria yang masih memiliki umur yang cukup muda itu sampai meringis kesakitan menahan sakit yang diberikan oleh Jordan.
Semua orang yang menyaksikan itu sangat bingung melihat perubahan mendadak yang diberikan oleh Jordan.
Walaupun Alex memiliki koneksi yang banyak, serta uang yang melimpah, namun kedudukan Jordan jauh lebih tinggi dari itu, Jordan adalah orang yang sangat dihormati, hingga tidak seorang pun yang berani memarahi walaupun tuan mereka sedang di pukuli. Mereka sangat bingung ketika melihat orang yang sangat tuan mereka hormati itu malah tidak berani menghabisi Veer.
"Kakak! Berhenti! Kenapa kakak memukuli aku? Apa salahku? Seharusnya kakak memukul Pria tadi dan bukan aku!" Ucap Alex bingung ditengah kesakitan-nya.
"Kamu sangat bodoh! Kenapa kamu membuat masalah! Dia bukanlah orang yang dapat aku singgung." Umpat Jordan dengan frustasi.
Alex sangat terkejut, jika saja Kakak angkatnya tidak dapat menganggu Veer, apalagi dirinya yang berada di tingkat bawah Jordan? Setelah memikirkan itu, Alex segera berlutut dan bersujud meminta maaf dan mengakui kesalahannya.
"Maafkan aku kakak! Aku sangat bodoh. Aku tidak melihat siapa yang aku singgung. Maafkan aku kakak. Aku salah!" Ucap Alex cepat yang sudah bersujud di depan Jordan
Semua orang langsung terkejut melihat Alex yang bersujud dan mulai membicarakannya yang sudah salah memilih lawan. Alex pun merasa sangat malu, namun tidak bisa melakukan apapun saat ini selain mengakui kesalahannya.
Ditempat lain. Veer pergi mengantar Kinara menuju rumah kediaman keluarganya. Denis yang pagi menunggu kedatangan ibunya di depan pintu pun langsung melemparkan dirinya ke pelukan sang ibu.
"Ibu!" Teriaknya senang dan langsung menghamburkan pelukannya kepada Kinara.
Kinara membalas pelukan anaknya dengan air mata yang sudah meluruh. Dia sangat senang dapat melihat anaknya kembali.
Veer sangat bersemangat melihat putranya untuk pertama kalinya. Rasanya tidak menyangka akan mendapatkan seorang anak selucu dan menggemaskan seperti ini. Dia juga ikut mendekat dengan senyuman manisnya.
"Denis, ini adalah ayahmu!" Kinara melepaskan pelukannya dan memperkenalkan Veer.
Denis tidak segera menjawab. Namun wajahnya nampak berbinar dan sangat senang mendengar ucapan ibunya.
Veer duduk berjongkok dan mensejajarkan dirinya dengan Denis, lalu tangannya meraih pundak anaknya dengan sangat lembut. Rasanya tidak menyangka memiliki anak sudah sebesar ini.
"Denis! Panggil aku Ayah. Karena saya adalah ayah kamu!" Ujar Veer lembut dan Denis langsung mengangguk mengerti.
"Ayah! Aku sangat bahagia, akhirnya aku bisa bertemu dengan ayah. Aku sudah lama sekali ingin bertemu ayah! Tapi Ibu selalu berkata tidak tau dimana ayah. Ayah! Apakah ayah akan tinggal bersama kami? Jangan tinggalkan kami lagi yah!" Ujar Denis dengan suaranya yang menggemaskan.
Veer tersenyum senang. Awalnya dia khawatir bahwa putranya tidak akan mengenalinya dan mau menerimanya. Namun nyatanya, anaknya segera memanggilnya ayah dan berinisiatif untuk mendekat dengannya. Hal itu membuat Veer sedikit merasa lega dan bahagia. Veer pun memeluk tubuh anaknya dengan penuh kasih.
Tidak lama, ibu tiri Kinara pun muncul, dan dia langsung memarahi Denis sebagai anak yang hanya menyusahkan, "Hehhhhh! Anak bajingan! Apa yang kamu lakukan? Dan kamu Kinara! Kamu sudah membuat kerugian besar dan membuat kami kehilangan banyak uang. Masih berani kamu datang kesini?" Teriak Bertia.
"Kamu juga anak sialan! Kenapa juga kamu harus hidup di dunia ini jika hanya untuk menyusahkan orang lain"
Nada bicara Bertia yang kasar membuat Veer sangat marah. Veer pun berdiri penuh amarah, namun Kinara segera menggenggam tangan Veer untuk menenangkannya, "Saya Adalah ayah Dou Run!" Jawab Veer.
Bertia mendecah, lalu menatap Veer dengan sinis, "Ternyata kamu pria yang sudah menghamili Kinara? Kamu tau berapa banyak penderitaan kami karena telah mengurus anakmu itu? Berhubung kamu ayahnya sudah datang, lebih baik kamu bawa anak tidak tau diri ini pergi dari sini. Jika kamu tidak membawanya, maka kamu harus membayar untuk mengobati penyakit anakmu!" ucap Bertia sinis dan menyilang tangannya di dada dengan angkuh.
"Bu! Jangan bicara seperti itu!" Kinara sangat marah karena ibu tirinya sudah berkata kasar kepada Veer.
"Tidak apa Kinara! Aku akan bertanggung jawab untuk anak kita! Lagi pula, aku juga harus berterimakasih kepada keluarga mu yang sudah mau merawat anak kita selama ini" Jawab Veer.
Bagi Veer, dia harus berterimakasih. Walau bagaimanapun, keluarga istrinya-lah yang telah banyak berkorban untuk anak dan istrinya. Karena itulah dia merasa telah berutang budi kepada mereka.
"Kakak! Kakak tidak perlu melakukan itu." Cegah Kinara.
Veer tersenyum teduh, lalu meraih tangan Kinara dengan penuh kasih.
"Tidak apa Kinara. Aku sudah katakan akan memberikan bertanggung jawab. Kamu tidak perlu cemas" jawab Veet meyakinkan.
"Jangan dipikirkan. Aku sudah berjanji akan menjagamu dengan baik. Aku juga akan menjadi suami yang baik untukmu. Menikahlah bersamaku Kinara!" Pinta Veer lagi dengan sungguh-sungguh.
Namun, ucapan Veer segera di potong oleh ibu tiri Kinara, dan mengejek Veer sebagai laki-laki yang udik dan miskin, "Eleh! Memangnya kamu punya apa? Pria udik dan miskin seperti mu tidak akan pantas. Diri mu tidak ada bandingannya bersama Alex dari keluarga Gu. Dia adalah laki-laki terkaya sejagat raya. Dan dia yang lebih pantas untuk menikahi Kinara dibandingkan kamu! Karena ulah kamu yang merebut Kinara membuat kami mengalami kerugian besar. Kamu memang laki-laki pembawa sial, pantas saja Kinara ketularan sialnya seperti dirimu." Hina Bertia sinis. Bahkan dia tidak meninggalkan sedikit pun rasa hormatnya.
Pada saat yang sama, terlihat Jordan datang dengan sekelompok prajuritnya.
"Ini semua salah mu Nyonya Bertia! Seharusnya kamu tidak melakukan ini. Karena kesalahanmu lah yang telah menjual nona Kinara, kamu memang pantas mendapatkan kompensasi dari kesalahanmu ini!" Ujar Jordan. Yang membuat Bertia langsung memberikan tatapan aneh. Seakan tidak percaya oleh ucapan pria yang ada di depannya ini.
"Tuan! Maaf saya datang langsung marah-marah seperti ini!" Ujar Jordan dan memberi hormat.
Bertia melihat bagaimana Jordan yang sangat menghormati Veer. Dia berpikir bahwa Veer adalah orang penting yang sangat di hormati. Pikiran liciknya pun seketika melintas di kepalanya dan berencana untuk menyuruh anaknya saja yang menikahi Veer dan bukannya Kinara.
"Ibu! Disitu rupanya ya! Aku mencari ibu sejak tadi. Ohh, Siapa mereka yang bersama Kinara?" Seru Maudy yang baru datang.
"Veer! Ini adalah putriku. Dia sangat cantik dan juga baik hati!" Sikap Bertia mendadak sangat baik, membuat Kinara sedikit menatap curiga.
Alih-alih melihat wanita yang di kenalkan oleh Bertia, Veer memilih untuk acuh dan tak menanggapinya dan tersenyum ke arah Kinara dan anaknya.
"Oh ya Jordan. Tolong carikan aku rumah untuk keluarga kecilku!" Ujar Veer kepada Jordan. Anehnya, Jordan hanya menurut saja, hal itu semakin membuat Bertia sangat yakin bahwa Veer Adalah orang kaya.
"Wah! Ternyata kamu sangat kaya ya? Kalau kamu bilang dari tadi aku tidak akan marah kepadamu!" Ujar Bertia yang mendadak sangat ramah.
"Kalau begitu saya mohon pamit tuan. Saya akan segera mencarikan rumah untuk tuan!" Pamit Jordan dan Veer mengangguk mengiyakan.
Setelah kepergian Jordan, Veer hanya terlihat tersenyum tipis.
"Hanya hutang budi. Dia berutang budi kepadaku, jadi dia membalasnya dengan membelikan aku rumah!" Ujar Veer dan wajah Bertia pun langsung berubah sinis dan sangat marah.
"Jika kamu tidak memiliki uang. Sebaiknya pergi saja dan jangan ganggu Kinara lagi. Lebih baik Kinara menikah bersama Alex saja yang sangat kaya itu. Dari pada kamu yang hanya mengandalkan belas kasihan dari orang lain!" Ketus Bertia kesal.
Memikirkan ini membuat Bertia sangat kesal dan diam-diam merencanakan untuk menjual Kinara lagi kepada Alex, agar bisa mendapatkan uang mereka kembali.
.
.
.
Bersambung.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!