Kisah novel ku kali ini hanya untuk hiburan dan mungkin tidak ada pesan moral di dalam nya. Di sini juga mengandung adegan 18+ dan memang aku buat untuk menghibur, jadi yang tidak suka hiburan mohon maaf, karena ini hanya fiktif.
SELA AMELIA
Sela Amelia adalah gadis berusia 18 tahun yang punya karakter lembut dan baik, dia sangat cantik punya tubuh yang putih mulus meski Nela terlahir dari keluarga yang sederhana.
Sela adalah gadis yang kuat, karena dari kecil tinggal bersama Bibi dan Pamannya yang terbilang cukup kasar padanya, di sebabkan kedua orang tuanya sudah meninggal sejak Sela berumur 10 tahun.
Seiring berjalan nya waktu dan kehidupan yang Sela lalui, membuat gaya hidupnya berubah.
RAKA PUTRA
Raka Putra adalah pria yang berumur 18 tahun, yang mempunyai karakter penurut pada ayah angkatnya, yang bernama REVAN WINATA.
Raka dan Sela sudah menjalin kasih selama tiga tahun, yang membuat mereka sangat cocok, karena keduanya sama-sama tidak mendapat kasih sayang dari orang tua kandung nya sejak kecil, tapi Raka sedikit berbeda, dia dilimpahi pasilitas yang mewah dari orang tua angkatnya.
REVAN WINATA
Revan Winata adalah pria yang sudah berumur 40 tahun, beliau merupakan CEO dari Winata group yang merupakan perusahaan terbesar di kota X, Revan mempunyai karakter yang tegas dan semua keinginan nya harus di turuti dan Revan belum menikah di usia nya yang sudah kepada empat, karena beliau tidak percaya sebuah komitmen dalam hubungan.
Meski usia Revan sudah kepada empat, tapi tubuhnya masi segar dengan otot-otot kekar yang di miliki nya, karena beliau selalu menjaga bentuk tubuhnya dengan rajin fitnes.
Revan sosok pria yang selalu berganti-ganti teman ranjang dan bisa di bilang casanova.
SEKAR KIRANIA
Sekar Kirania adalah wanita yang berumur 35 tahun, yang merupakan sahabat Revan, beliau mempunyai karakter yang seksi tapi cukup bijaksana dan punya pendirian, Sekar juga masih melajang di usianya yang cukup dewasa, karena beliau diam-diam menyukai Revan dan menunggu sahabat nya bisa percaya sebuah hubungan pernikahan.
Sekar juga sering bergonta-ganti pasangan, itu lah kehidupan yang di nikmati nya.
DION NUGROHO
Dion Nugroho adalah pria yang berumur 35 tahun, dia merupakan asisten kepercayaan Revan, karakter nya sangat dingin dan susah di tebak, dia selalu menurut dengan perintah Revan.
FEBYANTI
Febyanti adalah seorang wanita yang akan menjadi sahabat Sela nanti nya, kepribadian Feby sangat dewasa dan punya penampilan yang cukup seksi.
*****
Carita di mulai ketika Revan Winata, mengetahui hubungan anak angkat nya dengan seorang gadis biasa, yang sudah terjalin selama tiga tahun lama nya.
Revan tidak ingin anak angkat nya yang bernama Raka Putra, menjalin hubungan serius dengan seorang wanita, karena Revan ingin Raka meneruskan kepemimpinan nya di Winata Group.
Sela Amelia dan Raka Putra sudah menjalin hubungan selama tiga tahun dan mereka baru saja lulus dari SMA, hubungan mereka selama tiga tahun lamanya sangat suci dan mereka tidak pernah melakukan hubungan yang melebihi batas pacaran.
Suatu hari Sela atau lebih sering di panggil Ela, mendengar pembicaraan Paman dan Bibinya kalau dia akan di jual menjadi wanita panggilan.
Setelah mendengar pembicaraan Paman dan Bibinya Ela berlari keluar rumah nya, sementara di luar sedang turun hujan deras, membuat Ela kehujanan dan basa kuyup.
Ela berlari sambil menangis di tengah hujan, karena kelelahan terlalu banyak menangis membuat nya pingsan di pinggir jalan.
Di dalam mobil mewah, seorang pria sedang mengemudikan sendiri mobilnya, Pria itu ada Raka Putra yang merupakan kekasih dari Sela Amelia.
Di tengah hujan yang sangat lebat, Raka melihat seorang wanita yang sedang terbaring di pinggir jalan, karena rasa kemanusiaan membuat nya menghentikan mobilnya dan segera turun dengan memakai payung yang tersedia di mobilnya.
Raka berjalan mendekati wanita itu dan betapa kaget nya Raka setelah melihat wanita yang pingsan itu adalah kekasihnya.
Raka menjatuhkan payung nya dan segera menggendong Ela masuk kedalam mobilnya, kemudian melajukan mobilnya pulang ke apartemen nya.
Beberapa saat kemudian, Raka sudah sampai di apartemennya dan membaringkan Ela di ranjang nya dengan tubuh yang masih basa.
"Ela, apa yang terjadi kenapa kamu bisa pingsan di jalan?" ucap Raka dengan menatap tubuh Ela yang belum sadarkan diri.
Mata Raka kemudian tertuju pada buah dada Ela yang lumayan besar dan baju Ela yang basah membuat tubuhnya transparan, sebagai pria yang sudah berumur 18 tahun membuat Raka langsung menegang saat melihat pemandangan tubuh kekasihnya di balik baju yang transparan.
Ela mulai tersadar dan perlahan membuka matanya, kemudian samar-samar melihat wajah Raka.
Raka segera duduk di samping Ela, "Sayang kamu kenapa?" tanya Raka khawatir.
Ela langsung teringat percakapan bibi dan pamannya yang ingin menjual nya, membuat matanya langsung berkaca-kaca.
Ela kemudian bangun memeluk Raka agar bisa lebih tenang, membuat tubuh Raka semakin menegang di tambah buah dada Ela yang kenyal menempel di tubuhnya.
Raka kemudian melepas pelukan Ela dan memegang kedua pipi Ela, "Sayang tenanglah, ada aku disini" ucap Raka dengan lembut.
Ela belum bisa cerita, hanya nafasnya yang naik turun untuk mengontrol emosinya, membuat Raka tidak bisa menahan diri nya.
Raka langsung mencium bibir kekasih nya itu, agar bisa lebih tenang dan melupakan sejenak masalah.
Ternyata aksi Raka berhasil, sekarang Ela terlihat sudah tenang dan mulai membalas ciuman Raka, yang membuat aksi mereka semakin panas.
Tangan Raka sudah bermain di bagian dada Ela yang dari tadi membuat nya menegang dan perlahan ingin melepas baju Ela.
"Sayang, lepaskan seluruh pakaianmu kalau di biarkan kamu bisa masuk angin" ucap Raka dengan nada yang berat.
"Sayang apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Ela di sela aksi Raka.
"Aku akan memberikan kehangatan sayang" jawab Raka sambil menarik baju Ela ke atas.
Ela menang tahan Raka, "Tapi sayang..." ucapan Ela terputus karena Raka kembali mencium bibir nya, sementara Raka tetap melanjutkan aksi nya.
Raka melepas ciumannya, "Sayang kamu jangan khawatir, aku tidak akan meninggalkan mu dan kita akan selalu bersama sampai kita menikah nanti nya" janji manis Raka, membuat Ela tersentuh dan pasrah apa yang di akan lakukan Raka selanjutnya.
Pada akhirnya hubungan yang mereka jalani selama tiga tahun, dengan tidak melewati batasan, pada akhirnya malam ini kedua pasangan kekasih itu, melewati batasnya.
****
Di tempat yang berbeda Ayah angkat Raka yang bernama Revan Winata, sedang berada di rumah utama dan berada di ruang kerja nya, bersama asisten pribadinya yang bernama Dion Nugroho.
"Dion di mana Raka sekarang" tanya Revan.
Dion kemudian memperlihatkan video Raka yang menggendong Ela masuk apartemen, lewat ponselnya.
Revan mengamati video itu, "Sekarang waktu nya. Dion urus keberangkatan Raka malam ini ke luar negri dan bawa paksa kalau dia melawan" perintah Revan dengan tegas.
"Baik tuan" ucap Dion dengan menunduk hormat pergi.
Revan kemudian mengambil beberapa foto Raka dan Ela di laci meja kerja nya, yang masih memakai seragam sekolah.
"Raka kamu adalah putra dari Revan Winata, kamu adalah penerus dari Winata group, jadi bukan waktunya memikirkan tentang cinta dan perempuan yang hanya menginginkan harta saja" tutur Revan kemudian merobek foto Raka dan Ela, menjadi dua bagian dan menatap lurus ke depan penuh arti.
***
Di apartemen Raka, Ela sudah terlelap sementara Raka masih terjaga, entah kenapa dia sangat gelisah malam ini, membuat nya bangun dan duduk di pinggir ranjang.
Raka menatap Ela yang terbaring di balik selimut dan membayangkan pertarungannya barusan yang sangat panas sambil tersenyum.
Raka kemudian mengelus pipi Ela dan menatap wajah cantik nya, "Sayang terimakasih kamu sudah menyerahkan hal yang paling berharga dalam hidupmu dan aku janji akan membalas nya dengan kesetiaan" ucap Raka lalu mencium kening Ela dengan penuh kasih sayang.
Sementara di luar apartemen, beberapa bodyguard utusan Revan sedang memikirkan cara agar bisa membawa Raka pergi.
Mereka berfikir jika harus bertarung, pasti akan menimbulkan keributan, jadi mereka mengambil cara yang halus, yaitu berencana untuk membius Raka dan membawanya pergi secepatnya, seperti yang di perintahkan.
Bodyguard tersebut sudah bersiap dan memencet bel apartemen Raka, tidak lama kemudian pintu di buka oleh Raka tampa ada rasa curiga.
Bodyguard itu tidak berfikir panjang, dia kemudian membekap mulut Raka dengan sapu tangan yang sudah di beri obat bius dan secepatnya membawa Raka pergi dari situ.
****
Raka mulai sadarkan diri dan perlahan membuka matanya kemudian melihat sekeliling.
Betapa terkejut Raka, saat menyadari dirinya sudah berada di pesawat jet pribadi milik papah angkat nya.
Raka mencari ponsel di saku celananya, ternyata tidak ada, "Sial" umpat Raka.
"Apa yang harus aku lakukan, Ela pasti mencari ku karena menghilang secara tiba-tiba" pikir Raka dengan gelisah.
Seorang bodyguard menghampiri Raka, "Permisi tuan muda, tuan Revan ingin bicara" ucap bodyguard itu.
Raka langsung mengambil ipet di tangan bodyguard itu, yang sudah terlihat wajah Revan.
"Pah, kenapa melakukan ini padaku?" tanya Raka yang tidak berani melawan Revan.
"Kalau tidak seperti itu, kamu tidak akan mau kuliah keluar negri" balas Revan dengan santai.
"Tapi Pah... " ucapan Raka terputus.
"Belajar yang rajin Raka, buat papah bangga agar kamu bisa meneruskan kepemimpinan papah nanti nya" sambung Revan, kemudian mematikan panggilan video secara sepihak, layar ipet pun langsung gelap.
Raka kemudian mengalihkan pandangan nya keluar jendela pesawat, "Ela aku harap kamu tidak membenci ku, kalau kita jodoh pasti kita akan di pertemukan kembali di waktu yang tepat, karena saat ini aku tidak ada daya untuk melawan keinginan Papah ku" ucap Raka.
****
Keesokan paginya Ela sudah bangun dan mengingat apa yang terjadi semalam, membuat nya tersenyum.
"Raka ke mana yah" pikir Ela sambil melihat sekeliling.
Ela segera bagun dan mencari Raka di kamar mandi tapi tidak ada, kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi Raka tapi panggilan tidak tersambung.
"Raka apa kamu meninggal kan aku" pikir Ela dengan mata berkaca-kaca.
"Ini tidak mungkin" timpal Ela kemudian meluapkan tangisannya.
"Hiks... hiks... hiks... " tangisan Ela pecah.
Ela benar-benar merasa hancur setelah di tinggal Raka begitu saja tanpa pesan satu pun.
Ela kemudian berjalan lemah meninggalkan Apartemen Raka, "Aku harus kemana, aku tidak mungkin pulang ke rumah, pasti Bibi dan Paman tidak akan berubah pikiran dengan rencana nya" pikir Ela.
Sementara itu, tidak jauh dari tempat Ela berada, dua orang pria yang berbadan kekar telah mengintainya dan ternyata pria itu ada suruhan Mami Kalista.
Mami Kalista adalah wanita, dimana Bibi dan Paman Ela yang menjual Ela, jadi saat ini dua pria itu berencana membawa paksa Ela ke tempat Mami Kalista.
Setelah Ela berada di tempat sepi, salah satu pria itu mendekati Ela dari belakang dan membekap mulut, kemudian menyeretnya masuk kedalam mobil.
Ela berusaha melawan, tapi kekuatan Ela tidak seberapa di banding kekuatan pria kekar yang membawa nya, pada akhirnya mobil melaju pergi.
Di dalam mobil Ela masi memberontak, jadi pria itu terpaksa membius Ela agar tugasnya bisa lebih muda.
***
Saat ini Ela sedang berada di dalam kamar mewah, Ela perlahan mulai tersadar dan membuka matanya.
Ela melihat sekeliling, "Di mana aku sekarang" ucap Ela dan segera bangun.
Pintu kamar di buka seseorang, muncullah wanita yang kira-kira berumur 50 tahun, tapi terlihat sangat modis, wanita itu adalah Mami Kalista.
"Halo sayang selamat datang di tempat Mami" ucap Kalista.
"Maksud anda apa?" tanya Ela ketakutan.
"Duduk lah dulu sayang, biar Mami jelas kan" ujar Kalista sambil mengarahkan Ela kembali duduk di atas kasur.
Kalista mengusap punggung Ela, "Sayang mulai hari ini kamu akan bekerja di tempat ini, karena Bibi dan Paman kamu telah mengambil upah dari Mami, jadi kamu yang harus membayar nya" jelas Kalista dengan lembut, tapi tatapannya penuh ancaman.
Ela bagai tersambar petir mendengar penyataan Kalista, dia semakin terpukul. Pamannya benar-benar tengah menjual dirinya.
Dada Ele terasa sesak, bibirnya beku dan tidak bisa berkata apa-apa, hidup nya terasah hancur.
"Sayang nama kamu Nela Amelia yah, jadi Mami panggil Amel saja yah" ucap Kalista masi dengan nada lembut.
Tapi Ela tidak menjawab, dia hanya menatap kosong ke depan tampa ekspresi, membuat Kalista merubah ekspresi wajahnya, yang awalnya sangat ramah berubah menjadi dingin.
"Jangan pernah melawan ku, karena kamu tidak akan pernah lari dari tempat ini" ancam Kalista sambil mengusap rambut Ela dan sedikit menariknya.
"Ahhh..." rintihan Ela dengan air mata yang mengalir di pipih nya.
"Ba baik Mami" jawab Ela dengan ketakutan.
"Bagus, istirahat lah Mami keluar dulu" ucap Kalista sambil berdiri dan berjalan keluar.
*****
Tiga hari telah berlalu, malam ini Revan Winata ingin ketempat Kalista, seperti biasa Revan sering data ketempat itu jika membutuhkan hiburan dan kehangatan wanita.
Revan menyuruh sopirnya untuk ketempat Kalista, kemudian Mobil nya melaju pergi.
Beberapa saat kemudian, mobil Revan sudah sampai di tempat Kalista dan di sambut oleh Kalista, karena Revan termasuk pelanggan VVIP.
"Selamat datang tuan Revan" ucap Kalista menyambut kedatangan Revan.
Revan hanya tersenyum tipis dan tidak berkata apa-apa, sambil berjalan masuk dan dan di ikuti oleh Kalista.
Seperti biasa Revan langsung masuk di ruangan VIP, supaya tidak terganggu dengan wanita-wanita yang ada di tempat Kalista.
Revan langsung duduk di sofi dan menyilangkan satu kakinya, kemudian mengambil sebatang rokok dan Kalista segera menyalakan korek api untuk Revan.
Revan memang tidak banyak bicara kalau datang ketempat itu, jadi Kalista langsung memberikan foto-foto wanita, yang merupakan barang baru.
Revan kemudian melihat beberapa foto wanita di depannya yang ada di atas meja dan betapa terkejutnya Revan saat melihat foto kekasih Raka, berada di antara foto wanita penghibur yang di berikan Kalista.
"Saya mau gadis ini" ucap Revan sambil menunjuk foto Ela.
"Namanya Amel tuan, dia akan segera bersiap-siap" ucap Kalista.
"Saya ingin gadis ini menjadi milik saya" jelas Revan.
"Tapi Tuan"
"Katakan berapa harga gadis itu?" tanya Revan masih menatap foto Ela.
"Karena gadis ini masih baru, jadi 2M sudah cukup Tuan" jawab Kalista.
"Saya ingin gadis itu malam ini juga, asisten saya akan menjemput nya dan akan mengurus pembayaran nya" ucap Revan sambil berdiri dan berjalan pergi.
Kalista kemudian masuk ke kamar Ela dan membawa perias yang akan merias Ela, "Selamat malam sayang" sapa Ela.
Ela tetap tidak menanggapi sikap rama kalista, karena dia tau jelas kalau itu semua hanya topeng.
"Amel sayang kamu termasuk wanita yang beruntung, karena ada seseorang tuan besar yang ingin menebus mu sangat mahal, jadi kamu tidak perlu bekerja lagi di tempat Mami" jelas Kalista.
Ucapan Kalista tetap tidak membuat Amel bergeming, dia tetap menatap kosong ke depan, karena Amel merasa dirinya bagai hewan yang diperjual belikan. *Panggil lan Ela, sekarang sudah menjadi Amel yah*
Kalista kemudian bejalan keluar dan tidak peduli dengan sikap diam Amel, karena yang penting sekarang dia akan segera mendapatkan uang yang banyak.
**
Beberapa saat kemudian, Amel sudah siap dan perias memakaikan baju yang sangat seksi sekali, membuat Amel risih.
Amel selalu menarik turun gaunnya kebawa yang setengah paha dan selalu mengangkat baju bagian depannya yang hampir melorot.
Sementara itu Dion asisten pribadi Revan sudah datang dan setelah menyelesaikan transaksi pembayaran, Dion kemudian membawa Amel pergi.
Sesekali Dion melirik Amel lewat spion depan, untuk memastikan kalau wanita itu adalah kekasih Raka dan Dion sangat terkejut setelah mengamati ternyata memang benar kalau gadis itu, adalah orang yang sama.
Dion kemudian membawa Amel ke hotel berbintang milik Winata Group, karena Revan sudah menunggu di sana.
Sementara itu Revan menunggu kedatangan Amel dan duduk di sofa dengan segelas wine di tangannya, sambil menatap foto Amel.
"Tidak ku sangka, ternyata kekasih Raka juga tidak ada bedanya dengan wanita di luar sana, jadi sangat mudah untuk menyingkirkan gadis itu di dalam hidup Raka" pikir Revan, salah sangka.
Pintu kamar pun di ketuk seseorang dan Revan segera membuka nya, terlihat Amel yang berdiri di depan pintu dengan wajah menunduk.
"Silakan masuk Beby" ucap Revan dengan penuh karisma, membuat Amel mengangkat wajahnya dan diam-diam Amel mengagumi ketampanan Revan meski usianya sudah kepada empat.
Amel juga tidak tau wajah ayah angkat Raka selama ini, karena mereka tidak pernah di pertemukan sebelum nya.
Amel langsung masuk dan Revan menggandeng pinggangnya berjalan ke arah sofa, kemudian duduk bersama.
"Mau minum Amel, namamu Amel kan?" tanya Revan dan satu tangannya berada di pundak Amel yang terbuka, membuat Amel benar-benar risih dan Amel hanya mengangguk tampa ekspresi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!