Rahmania putri seorang gadis berusia 22 tahun, gadis yang sangat cantik dan penurut.
apa pun akan dia lakukan untuk orang tuanya, dan dia berbeda dengan adiknya.
putri selalu di perlakukan tidak baik dan dia harus bekerja demi biaya kuliah nya sendiri.
"putri nanti malam ada tamu ayah yang akan datang dan sebaiknya kau berdandan dengan rapih."ujar sang ayah Rahman.
"baik ayah tapi putri tidak mempunyai pakaian yang bagus."sahut putri
"yang penting rapih tidak perlu pakaian mahal."timpal ibu putri.
"baik Bu dan kalau begitu putri permisi dulu."pamit putri.
Dia pemilik rumah tapi di perlakukan tidak adil seperti tujuan malam ini.
karena modal usaha sudah habis akhirnya pak Rahman mau menjodohkannya Putri dengan anak sahabatnya.
Dia tidak tahu kalau putra sahabatnya sangat kejam bahkan dia tidak suka di jodohkan karena baginya wanita sangat merepotkan.
tampak dirumah putri sangat sibuk menyiapkan makan malam.
putri yang baru pulang kuliah langsung ikut membantu seperti biasanya dia yang akan menyiapkan makan malam.
"sebaiknya non putri mandi saja, karena pasti nyonya menunggu non putri."pinta si mbok Ningsih.
"ada apa ibu menunggu ku mbok? paling aku di minta untuk menyiapkan makanan untuk para tamu."sahut putri
dan benar saja nampak ibu dan adiknya menatap putri dengan wajah geram.
"darimana saja jam segini baru pulang..hah!? bukan tadi sudah di bilang akan ada tamu jadi kau harus bersiap-siap."tegas Bu Dwi
"maaf Bu kan aku harus kuliah tadi aku sudah pamitan sama ayah dan ibu."jawab putri.
"masih saja menjawab..cepat masuk kamar dan mandi."bentak Bu Dwi
putri pun terlonjak kaget karena Bu Dwi membentaknya dan memang sudah sering dia di bentak hanya saja kali ini lebih kencang.
"kalau begitu putri permisi dulu,Bu?? pamit putri
"cepat jangan pakai lama, tidak usah dandan karena akan sama saja wajah mu terlihat nya."teriak Bu Dwi
mbok Ningsih yang merawat putri dari kecil hanya mengusap dada nya saja.
bagaimana pun putri adalah nona di rumah ini, kematian mama nya putri menjadi tanda tanya besar.
karena rumah dan perusahaan adalah milik orang tua dari mama nya putri.
"Di mana anak itu? tanya pak Rahman
"sedang mandi, dia baru saja pulang."jawab Bu Dwi
"apa tamu nya sudah datang? tanya cella adik putri
"sudah, ayo kita berkenalan? ajak pak Rahman
"aku ngga mau yah!! pasti jelek kan orang nya."sambil bergidik ngeri cella berkata seperti itu.
"kamu masuk saja ke kamar, dan panggilkan putri sekarang!! pinta ibu nya.
cella pun naik ke lantai atas untuk memanggilkan putri.
tok..tok..tok.
"hei putri lama banget sih? sudah di tunggu tuh di bawah? teriak cella
"ya ampun cella kan bisa bicara nya pelan-pelan..aku masih bisa dengar kok!! seru putri yang sudah ada di hadapan cella.
"bodo amat karena ini mulut gue jadi mau bicara teriak atau ngga urusan gue!! sana tuh sudah di tunggu.."cella meninggal putri yang hanya bisa menggelengkan kepala nya.
putri pun turun ke bawah untuk menjumpai ayah dan ibu nya.
"selamat malam semua."sapa putri dengan ramah.
"oh ini anak saya Rahmania putri nama nya."seru pak Rahman
"ini benar anak mu? kenapa dia nampak berbeda? tanya pak Budi.
"iya dia beda dengan adiknya ."timpal Bu Dwi.
"ayo beri salam dengan om Budi."ujar pak Rahman
putri pun mengikuti perintah ayahnya dan ada satu orang yang menatap putri dengan tajam yaitu Adams.
"Adams ini putri calon istri mu nanti."seru pak Budi
putri pun terhenyak bahkan dia pun langsung diam tak bergerak sama sekali.
ucapan pak Budi membuat putri ingin bertanya kepada ayah dan ibu nya.
"tidak usah banyak tanya karena ayah mu akan bangkrut jika kau tidak menikah dengan pria itu."bisik Bu Dwi
putri pun langsung tertunduk dan dia tidak berani menatap wajah tamu nya.
"kalau begitu sebaiknya kita makan malam dahulu,.mari semua."ajak Bu Dwi
Adams terus menatap putri dengan wajah dingin nya,.bahkan putri pun tidak berani sama sekali melihat wajah Adams.
"ayo putri kok malah diam."ajak pak Budi
"oh iya maaf om."sahut putri.
mereka pun berjalan beriringan masuk keruang makan.
nampak nya orang tua Adams sangat menyukai putri karena anak nya sangat sederhana dan terlihat pintar.
"apa kau masih kuliah? tanya Budi
"masih om dan sebentar lagi lulus."jawab putri sopan.
"apa kau mau melanjutkan atau bekerja? tanya istri Budi
"oh..aku akan bekerja Tante, karena saat ini pun aku kerja sambil kuliah kok! terang putri.
pernyataannya putri membuat istri pak Budi merasa curiga karena dia tahu siapa ibu nya putri.
mungkin Rahman lupa kalau yang di hadapannya adalah sahabat lama mama nya putri.
"ayo coba di cicipi yang lainnya,,ini putri loh yang memasak nya."ujar Bu Dwi
Adams semakin tidak suka dengan putri karena dia yakin gadis ini akan merepotkan dirinya.
"soal tanggal pernikahan akan segera kami tentukan ya!! tiba-tiba mama nya Adams bicara seperti itu.
"kenapa terburu-buru mbak? tanya ibu Dwi
"karena saya lebih suka langsung menikah dan soal cinta mereka bisa saling memahami jika sudah tinggal bersama."ungkap istri pak Budi.
"kami ikut saja dan putri ini anak nya sangat penurut jadi mbak lintang ngga usah khawatir ya."terang Bu Dwi.
"saya percaya kok..iyakan pah?? ujar lintang
"iya mah..dan Adams juga anak yang baik kok."ungkap pak Budi.
sementara putri untuk menelan makanan nya saja rasa nya sulit.
setelah mendengarkan bahwa dia akan di nikahkan terasa hidupnya akan tidak baik-baik saja.
karena dia melihat wajah Adams yang sangat tidak bersahabat dengan nya.
"sebaiknya kita bicara kan di ruang tamu saja,biar bisa santai."ajak pak Rahman
yang lain pun mengikuti arahan pak Rahman dan mereka berkumpul di ruang tamu.
wajah putri nampak tegang apa lagi melihat Adams dengan tatapan aneh terhadapnya.
"Ya Tuhan andai waktu bisa di putar lagi, pertemukan aku dengan calon suami yang baik."gumam putri.
"berarti kita sepakat ya di dua minggu kedepan mereka berdua akan menikah."seru lintang.
"apa harus secepat ini mah? sela Adams
"iya kalau bisa besok kalian sudah menikah."ujar lintang.
putri hanya bisa pasrah kalau menolak Yang ada dia kena makian orang tuanya.
memang tidak adil tapi bisa apa untuk saat ini, mungkin ini sudah jalan hidupnya.
Putri pagi ini melakukan aktivitas seperti biasa nya, dia coba menerima perjodohan ini.
Dan dia juga akan tetap bekerja karena dia merasa Adams tidak menyukai dirinya.
"non tidak sarapan dulu,ini ada roti bawalah."tawar mbok Ningsih
"terima kasih mbok, putri berangkat dulu ya?jawab putri
putri pun berjalan kaki menuju jalan raya,tidak ada fasilitas apa pun untuk dirinya.
bahkan untuk cella,ayahnya membelikan sebuah mobil dan baju yang bagus-bagus.
"hah sudahlah aku ngga harus berpikir negatif terus soal ini."gumam putri.
putri menunggu angkot yang biasa lewat untuk menuju tempat kerja nya.
karena dia ambil kuliah siang dan jam kerja nya di cafe dari jam 7 sampai jam 2 siang.
berkali-kali dia melirik jam di tangan nya, karena sudah tinggal 30 menit lagi.
jika terlambat yang ada gaji nya di potong dan putri sangat tidak mau itu terjadi.
akhirnya angkot yang di tunggu pun datang dan putri langsung masuk kedalam angkot tersebut.
wajah nya sedikit was-was takut kesiangan, gelisah yang dia rasakan tapi ternyata jalanan masih berpihak kepadanya dia bisa sampai tepat waktu.
"akhirnya sampai juga."lirih nya.
"hai put,,tumben baru datang!! sapa teman nya
"iya tadi tunggu angkot agak lama,sudah deg-degan banget aku nya."jawab putri sambil mengganti baju seragam kerja nya.
"pagi ini sudah nampak ramai ya? seru putri
"iya semangat ayoo kita cari tips untuk Makan siang."canda reni.
"baiklah Reni aku akan selalu semangat."seru putri
"hai..hai..ayo kalian mulai bekerja dan sudah mulai banyak yang memesan kopi serta sarapan pagi."teriak senior mereka.
"siap kak!! seru putri dan Reni bersamaan.
putri bekerja sangat giat bahkan dia sering mendapatkan bonus karena dia sering menggantikan temannya yang tidak bisa masuk kerja.
"put coba ke table 7 ya? teriak senior nya
"baik kak!! seru putri dan putri pun berjalan sambil membawa daftar menu beserta catatan nya.
"selamat pagi tuan,ini daftar menu nya dan silahkan dilihat dulu."ujar putri sambil memberikan buku daftar menu nya.
putri hanya menunduk saja dia tidak memperhatikan pria yang akan memesan sarapan.
"makanan favorit disini apa? tanya pria itu dengan suara nya yang sangat tegas.
"sandwich isi beef dan isi tuna, serta nasi goreng keju.. dan untuk minuman ada kopi susu serta teh, Tuan."terang putri.
"kalau begitu aku pesan sandwich isi tuna dan kopi susu."jawab adams
"baik tuan dan apa ada lagi tambahan? tanya putri
"tidak ada itu saja."jawab adams
"mohon di tunggu 10 menit ya tuan. kalau begitu saya permisi dulu."pamit putri.
putri pun berlalu meninggalkan Adams karena putri tidak begitu jelas dengan wajah Adams pada pertemuan semalam.
"ini kak pesanan table 7.. aku mau antar ke Table 2 dulu ya? mereka minta tambahan susu untuk anaknya."terang putri
"oke put dan jangan lupa untuk piring dan gelas kotor serta meja langsung di bersihkan ya. biar terlihat bersih.."perintah senior putri.
"baik kak nanti langsung putri bersihkan."sahut putri yang membawa nampan berisi dua gelas susu hangat.
"silahkan ini pesanan susu nya nyonya."putri menaruh dua gelas susu di meja tersebut.
"apa kau bekerja setiap hari nona? tanya nyonya di Table 2
"tentu nyonya karena untuk biaya kuliah ku."jawab putri dengan tersenyum ramah.
"karena aku hampir setiap hari melihat mu dan anak-anak kecil ini sangat senang jika kau yang membawakan mereka susu."ucap nyonya tersebut.
"terimakasih adik kecil dan ayo di minum susu nya biar Kalina tambah kuat."canda putri lalu putri pun pamit untuk membersihkan meja-meja yang sudah di tinggalkan para pelanggan.
"putri ini bawa ke table 7 dulu.."teriak Reni
"oh sebentar."putri berjalan ke arah pantry dan mengamalkan nampan yang sudah berisi kopi serta sandwich.
putri berjalan sangat hati-hati karena dia tidak mau salah.
"maaf tuan menunggu lebih dari 10 menit dan ini pesanan nya masih hangat."terang putri sambil meletakkan cangkir dan juga piring yang berisi sandwich.
Adams tidak menjawab dia masih fokus dengan gadget nya.
putri pun pamit dan meninggalkan meja Adams karena dia harus membersihkan meja-meja yang kotor.
banyak sekali pelanggan yang memberikan tips ke putri hari ini karena putri sangat ramah ketika melayani pelanggan yang bawel.
bahkan putri dengan sabar menghadapinya sampai si pelanggan pun baik dengan putri bahkan sering meminta putri yang melayani pesanan keluarga nya.
"sebegitu istimewa nya apa dia.sampai orang-orang meminta dia untuk membantunya."gumam Adams
Adams pun memakan sarapan nya dengan tenang bahkan dia menghabisi sarapan tersebut.
berkali-kali dia memperhatikan jam di tangan nya dan sudah hampir satu jam Adams menunggu tapi yang di tunggu tak juga muncul.
"apa kau masih selalu seperti ini Alexa."gumam Adams.
ketika Adams hendak berdiri tiba-tiba Alexa datang dan memberikan pelukan hangat.
"maaf aku baru selesai mandi dan aku semalam tidur sangat larut sekali,sayang."rengek Alexa
"tidak apa-apa aku sudah paham dengan mu..dan sampai kapan kau akan seperti ini karena mama ku memaksa ku untuk menikah tapi kau tetap tidak ada respon."tegas Adams
membuat Alexa terdiam dan Alexa mulai berpikir karena jika dia menikah dengan Adams karir nya yang sedang di atas pasti akan redup.
Adams tidak tahu jika di belakang Adams Alexa ada main dengan sahabat Adams bahkan dia tidur dengan banyak produser.
Adams sangat mencintai Alexa Karena Alexa adalah cinta pertama nya.
"sebaiknya kau terima tawaran mama mu tapi kau harus jaga jarak dengan wanita itu dan kau harus buat perjanjian kontrak nikah dengan nya."terang Alexa
Adams mengepalkan tangan nya jawaban Alexa sangat menyakitkan hatinya.
"apa kau sudah tidak mencintaiku lagi, Alexa? tanya Adams
"bukan begitu honey tapi bagaimana dengan karir ku."rengek Alexa.
Adams terdiam dan nampak berpikir sampai dia merasa jengah dengan sikap Alexa.
sebaiknya nanti aku pikirkan lagi karena waktuku tinggal dua Minggu lagi.
dan sebelum semua terlambat kau juga harus pikirkan ini semua Alexa.
Adams meninggalkan Alexa begitu saja, sedangkan Alexa hanya tersenyum saja bahkan seperti enggan menanggapi kemarahan Adams.
untuk saat ini Alexa sedang tidak membutuhkan Adams karena Alexa sedang dekat dengan sahabat Adams yang lebih kaya dari Adams.
bagi Alexa uang adalah segala-galanya bahkan dia tidak peduli Adams mau menikah dengan siapa pun.
Putri sudah menyelesaikan pekerjaan nya dan aman bersiap-siap kekampusnya.
"apa kau kuliah hari ini? tanya Reni
"iya Ren, ada apa? ujar putri
"tadinya mau ajak kau main ke suatu tempat tapi ya sudahlah lain waktu saja."terang Reni
"maaf ya karena aku harus kuliah dan lain waktu pasti aku akan ikut dengan mu."tutur putri.
"baiklah..baiklah cepat selesaikan kuliah mu!! biar kau mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi."seru Reni.
"aku ngga yakin itu,Ren!! karena aku akan di nikahkan."wajah putri pun tertunduk sedih.
"maksudnya kau mau di jodohkan? gitu."tanya Reni.
"iya ayah aku yang meminta nya semalam dan aku bisa apa? ungkap putri
"yang sabar ya? siapa tahu pria tersebut nanti bisa menerima mu."ujar Reni.
"aku ngga yakin itu karena pria tersebut sepenuhnya tidak menyukai ku sama sekali."jawab putri.
"aku harus bagaimana untuk bisa membantu mu!! hmmmm."ucap Reni
putri hanya bisa menggelengkan kepalanya saja lalu dia sudah siap dengan tas ranselnya.
"aku berangkat dulu ya dan kau hati-hati jika membawa motor !! ngga perlu ngebut,"pinta putri
"iya kuliahlah yang rajin dan semoga kau bisa lulus dengan cepat."seru Reni.
putri hanya mengacung jempol tangan nya saja.
putri pun langsung naik angkutan umum menuju kampusnya.
jarak dari cafe ke kampusnya lumayan makan waktu 30 menit.
kadang jika waktu masih panjang putri lebih senang berjalan kaki karena akan mengirit pengeluaran nya.
sesampai di kampus putri langsung masuk kekelas untuk belajar karena hanya itu yang dia lakukan setiap hari.
bahkan putri tidak begitu suka bermain karena waktu untuk bermain nya sudah habis untuk bekerja dan belajar.
kadang dia suka iri ingin seperti teman-teman yang lain bisa bermain dan menghabiskan waktu nya di luar.
selesai jam kuliah habis putri bergegas untuk pulang kerumahnya karena hari sudah hampir gelap.
jam menunjukkan pukul 6 sore, dia harus sampai dirumah sebelum jam 7.
"sepertinya aku harus naik ojeg biar cepat sampai, kalau tidak pasti ibu akan marah besar."lirih putri.
dia pun menaiki ojeg online untuk cepat sampai di rumahnya.
sampai dirumah putri langsung menuju dapur untuk memasak makan malam.
"sudah non biar mbok saja."pinta mbok Ningsih
"sudah mbok diam dan duduk saja kalau ibu tahu pasti akan marahin mbok juga kan..aku ngga apa-apa karena sudah biasa kok."ungkap putri dengan tersenyum manis.
masakan dengan cepat di selesaikan oleh putri dengan cepat dan jam 7 lewat 40 menit sudah tersedia di meja makan.
seperti biasa mbok Ningsih selalu memisahkan sedikit untuk putri karena dia tidak akan mungkin makan di meja makan dengan ayah dan ibu tirinya.
"ini masukkan kedalam tas Nona..untuk makan di kamar saja dan jangan lupa bawa air minum ya."pinta mbok ningsih.
"mbok sangat baik dengan ku, dan mungkin dua Minggu kedepan aku sudah tidak di sini lagi.mbok jaga diri ya jangan terlalu letih."terang putri.
mereka berdua saling berpelukan dan mbok ningsih sangat sedih teringat pesan nyonya Linda untuk mbok ningsih menjaga putri.
"aku berdoa semoga nona bahagia dan menemukan orang yang akan menjaga nona dengan baik."ucap mbok Ningsih dengan meneteskan air mata.
"aku akan bahagia dan mbok ningsih jangan sedih ya."ujar putri.
putri pun langsung naik ke lantai atas menuju kamarnya.
entah mengapa putri merasa kalau Bu Dwi bukan ibu kandungnya karena terlihat dari caranya membedakan dirinya.
tapi sayang nya putri tidak mengingat sama sekali kenangan dia bersama mama nya.
hanya ada sebuah kalung yang selalu putri simpan dengan rapih.
sampai dikamarnya yang tidak begitu luas, putri membersihkan diri dan menyimpan tasnya.
makanan yang diberikan mbok ningsih di simpan didalam laci akan dimakan Kalau mereka sudah pada tidur.
jika ketahuan putri akan kena marah habis-habisan oleh Bu Dwi.
putri menghabiskan waktunya dengan belajar ,matanya mulai mengantuk dan perutnya mulai Terasa lapar.
putri memakan makanan nya dengan cepat bahkan tidak sampai 10 menit makanan tersebut sudah habis.
"baru kali ini aku merasa lelah sekali apa karena tadi pagi cafe ramai sekali."lirih putri
setelah membersihkan bekas makanan nya, putri langsung merebahkan tubuhnya dan langsung tertidur pulas sekali.
jam setengah lima pagi putri sudah terbangun lagi dan membuat sarapan untuk orang rumah nya.
setelah itu dia mandi dan jam enam pagi putri sudah siap untuk berangkat kerja.
tidak lupa mbok ningsih memberikan sedikit bekal sarapan untuk putri di jalan.
kadang putri hanya meminum air putih atau teh manis jika ketahuan oleh Bu Dwi.
karena gaji nya hanya cukup untuk ongkos dan membayar kuliahnya.
"mbok aku berangkat dulu ya? seru putri
"hati-hati ya non."ujar mbok ningsih.
putri berjalan keluar komplek untuk mendapatkan angkot
putri setengah berlari karena takut seperti kemarin angkot nya agak susah.
ada suara klakson mobil dan putri pun berhenti berjalan dan melihat siapa di dalam mobil.
pintu kaca mobil terbuka dan terlihat Bu lintang yang ada di dalam mobil.
"masuklah,, ayo ikut Tante."ajak Tante lintang
"maaf Tante aku hampir telat karena aku harus bekerja dan masuk jam 7."ujar putri sambil melirik jam tangannya.
"biar Tante antar sampai tempat kerja,,ayo."ajak lintang
putri pun akhirnya naik kedalam mobil tersebut dengan hati-hati.
"jalan pak? hmmm kemana put? tanya lintang
"oh ke cafe xx pak yang ada dijalan XL."terang putri
"kau sudah lama bekerja disana? tanya lintang
"sudah Tante dari kelas satu SMU tadi nya aku hanya sebagai pencuci piring tapi pas aku lulus SMU aku di naikkan jadi waiters."ungkap putri.
"memang ayah mu tidak melarang kau untuk bekerja? selidik lintang.
"aku bekerja untuk membantu ayah agar dia tidak membiayai sekolah ku,, jika aku meminta uang yang ada aku akan membuat ibu sedih jadi jika aku ingin sekolah dan jajan aku harus bekerja."ungkap putri.
lintang yang mendengarkan penuturan putri merasa kesal sekali.
apa Linda tahu anaknya diperlakukan seperti ini,padahal dulu Rahman sangat mencintai Linda.
"apa Bu Dwi ibu mu? tanya lintang
"iya dia ibu ku,memang aku ngga mirip dan katanya aku lebih mirip dengan kakak nya ibu nama nya Tante Linda."terang putri.
lintang hanya tersenyum dan sudah tahu apa tujuan Dwi menyingkirkan Linda.
putri pun terdiam sesaat dan sampai akhirnya dia sudah ada di parkiran cafe.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!