NovelToon NovelToon

Luna Rusalka

SEASON 1 /1

Guntur menyambar bumi dengan kekuatan maksimal. Badai berkecamuk di lautan diikuti oleh ombak raksasa yang menggeliat bak kepanasan di tengah teriknya surya.

Berdirilah sang Moana (julukan bagi penguasa samudera) di bawah sinar rembulan penuh. Mengangkat tongkat samuderanya dengan keangkuhan yang tak akan pernah terpatahkan. Sorot matanya yang tajam menatap pria tampan yang tak berdaya di depannya. Satu kedipan saja, mampu menghancurkan seluruh alam bawah sadar manusia.

"KUPERINTAHKAN! LAUTAN DAN ISINYA! UNTUK TUNDUK PADAKU DAN MENJALANKAN PERINTAHKU UNTUK MENGHANCURKAN KAUM MANUSIA!"

Kyaaa!!!

Sang Moana mengangkat tongkat hitamnya dengan penuh kebencian. Guntur tak hentinya menyambar bumi dengan kuat, menakut-nakuti seluruh makhluk tanpa terkecuali. Ombak meninggi patuh pada perintah penguasa mereka, dan badai tambah menjadi-jadi.

Pria bersurai hitam itu tidak tahu harus bagaimana, ketika wanita yang dicintainya murka atas apa yang tidak pernah dilakukannya. Terombang-ambing di tengah lautan, dengan rembulan yang semakin menampakkan keangkuannya yang menyeramkan.

Hanya dengan perahu kecil untuk berpijak, si pria masih bertahan dari keadaan sekitar yang porak-poranda, seakan kiamat akan segera terjadi. Angin semakin kencang, langit menggelap diikuti dengan suara guntur yang semakin keras.

Mulutnya ingin sekali melontarkan kata-kata, menghentikan kekasihnya, dan menjelaskan semuanya dengan baik-baik. Namun, alih-alih semuanya sudah terlambat. Terlambat memperbaiki semuanya. Ia tetap berpijak pada anggapan bahwa yang telah dilakukannya tidak sesuai dengan yang ia inginkan dan tanpa sadar.

Si pria hanya pasrah, ketika sang Moana menghancurkan seluruh daratan dan lautan. Orang-orang berlarian ke sana kemari, tak perduli siapa mereka, dan dimana keluarga mereka. Kiamat telah terjadi, pikir manusia yang berada di  sekitar laut. Hal ini belum pernah terjadi dan sudah pasti membuat mereka semua ketakutan yang teramat.

Seluruh penghuni lautan bersatu, menjalankan perintah penguasanya untuk menghancurkan kaum manusia tanpa tersisa. Semua duyung yang naik ke permukaan, satu-persatu berjejer, membentuk pola lingkaran menyerupai bulan yang bersinar malam ini. Ketika pola sudah sempurna, mereka mulai bergerak memutar dan semuanya terangkat, terbang ke langit.

Pria bersurai hitam legam itu berusaha keras untuk berbicara, namun berbaring saja sudah sangat beruntung baginya. Tak bisanya ia berucap, hanya air mata yang mampu mengalir. Tidak tahu lagi harus bagaimana, bahkan ketika wanita nya murka dan menyebabkan dunia hancur karena sebabnya. Apakah ini akhirnya?

"HANCURKAN!! HANCURKAN DARATAN TANPA SISA!" Teriak sang Moana dan petir mulai menuju daratan, menghancurkan rumah-rumah, membakar gedung-gedung, dan menyambar manusia tanpa ampun dan tanpa sisa.

Badai lebih besar datang setelahnya, mengibas segalanya yang ada, membawa potongan-potongan benda-benda yang telah hancur akibat petir, dan seakan menghempaskan semuanya hingga kosong bersih tanpa sedikitpun puing-puing yang tersisa.

"Tugas kalian sudah selesai, kembalilah ke air!!!"

Para duyung kembali ke air dan keadaan di permukaan mulai tenang.

Sang Moana menarik nafas, menurunkan tongkat samuderanya, dan membuat semuanya berhenti. Petir, badai, asap semuanya musnah. Kini tersisa pemandangan hitam, semuanya musnah. Tak ada kehidupan lagi di daratan.

Kecuali, pria di depannya yang masih terperangkap pada badai yang dibuat khusus untuknya. Memasang wajah memohon, dan mengeluarkan air mata.

Sebenarnya, apa yang telah terjadi sehingga membuat Moana begitu marah? Bahkan dengan kekasihnya sekalipun.

"Bicaralah!" dengan tetap mempertahankan wajah angkuhnya, sang Moana mengacungkan tongkat samuderanya.

"Kau tidak mengerti, Kalula. Ini semua salah." Katanya dengan suara serak.

"Setelah apa yang kau lakukan padaku?" Kalula namanya. Terdengar lemah lembut, namun kau tahu kenyataannya tidak seperti itu. "Ingin membela diri?" Lanjutnya geram.

"ROMANOV! MENGAPA KAU MENGKHIANATIKU?!" Nadanya sangat tinggi dan membuat langit, sekali lagi memperlihatkan ancamannya.

"Kalula, jika kau ingin aku mati, maka bunuhlah aku. Tapi perlu kau tahu satu hal, semua yang terjadi bukan atas kehendakku sendiri."

"Diam, Romanov! Kau memang pantas mendapatkan semua ini!"

Romanov  terlihat tidak berdaya. Badai yang mengintarinya dari tadi, benar-benar membuatnya terluka. Tanpa dibunuh pun, ia akan mati perlahan-lahan dengan penuh kesakitan. Seperti yang Kalula inginkan. Namun, hanya Kalula lah yang berhak membunuh pria di depannya itu.

Kalula dipenuhi oleh amarah yang membara terhadap pria di depannya.Tidak ada lagi cinta.Tidak ada lagi perasaan sayang. Hal yang teerjadi sukses mengubah Kalula menjadi Rusalka yang kejam dan tidak berperasaan.

Semuanya menghitam. Mulai dari rambut yang tadinya berwarna emas, menjadi hitam. Kedua retina yang tadinya berwarna biru laut, berubah menjadi hitam legam. Ekor anggun perak keemasannya, berubah menjadi hitam. Ia telah dibalut oleh dendam dan perasaan tersakiti yang teramat yang mampu mengubahnya menjadi monster tidak berperasaan yang rela menghancurkan dunia dan isinya.

Tanpa berpikir panjang lagi, Kalula memulai semuanya terhadap pria tak berdaya di depannya. Romanov hanya terdiam dan pasrah, melihat apa yang akan kekasihnya lakukan terhadap dirinya.Ia tidak tahu lagi bagaimana menjelaskan yang sebenarnya terhadap Kalula.

"Ka-Lu-La.." rintih Romanov membuat telinga Kalula sakit dan cepat cepat ingin menyiksa pria di hadapannya.

Kalula mengangkat tongkatnya tinggi dan dengan cepat menghujamkannya pada perut Romanov, bukan di dada. Agar dia dapat merasakan kesakitan yang teramat sebelum mati. Kalula tidak akan membuat kematiannya terjadi sangat cepat. Ia ingin menikmati kematian pria yang telah mengkhianatinya itu.

Spontan dan sangat cepat Pria itu memuncratkan dasar segar dari mulutnya. Rasanya sakit sekali, namun tidak sesakit ketika melihat kemarahan Kalula. Tidak sesakit ketika ia tahu ia telah melakukan hal yang sangat buruk tanpa ia sadari. Melakukan semuanya tanpa kehendaknya dan buruknya Kalula terlanjur mengira semua itu atas kesadaran Romanov sendiri.

Romanov tidak bisa memikirkan apapun sekarang. Ia terlalu pasrah dan sekalipun ia mati sekarang, dan jika itu membuat Kalula puas dan bahagia, pria itu tidak masalah sama sekali. Terlalu sakit bahkan untuk satu kedipan mata sekalipun.

Sekali lagi, tongkat nya Kalula hujamkan tepat di paha kanan Romanov. Pria itu tidak mengerang kesakita lagi. Dirinya sudah tak berdaya. Yang dilakukan Kalula sungguh kejam, tetapi menurut Kalula tidak sekejam perbuatan yang telah dilakukan Romanov terhadapnya.

Kalula melancarkan tusukan bertubi-tubi di tubuh Romanov tanpa ampun. Kini tak ada rasa bersalah dan rasa ampun dalam diri Kalula. Ia telah diliputi oleh dendam dan kegelapan. Kalula yang sekarang berbeda 100% dari Kalula yang sebelumnya. Kali ini ia telah berubah menjadi sesuatu yang tidak disangka-sangka, untuk seorang yang lemah lembut sepertinya berubah  menjadi monster tak berhati seperti ini.

"Maa...afkan... akhh... maaf." Setidaknya itu kalimat terakhir yang dilontarkan Romanov sebelum Kalula benar-benar membuat jantung pria di depannya berhenti berdetak.

Romanov menutup mata untuk terakhir kalinya. Kalula kembali jatuh ke air dan badannya lemas tak berdaya. Kegelapan terlalu dalam ikut campur, sehingga ia bangkit tanpa kesakitan dan berenang menjauh..

2

Matahari terbit di ujung timur. Menyinari sebagian dunia. Namun, ini akan terasa berbeda. Pantai-pantai tidak lagi ramai seperti biasanya. Tidak akan ada lagi nelayan memancing ikan. Pasar ikan, tidak ramai lagi.

Kehidupan manusia telah musnah. Penguasa lautan telah murka. Meluapkan segalanya. Menghancurkan apapun yang ada di daratan.

Sang Moana telah pergi. Ke tempat penuh penyesalan. Lautan masih hening. Tiada sesiapa yang memimpin dan bertanggung jawab.

Rakyat lautan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Kerinee, adik perempuan Kalula pun, masih terdiam dan belum ambil alih.

Kerinee tahu, dia harus apa. Bahkan, ketika kakaknya murka, ia sama sekali tidak ikut campur. Ia adalah satu-satunya duyung yang tak bisa terhipnotis.

Ada dua golongan duyung yang tidak bisa terhipnotis. Pertama, golongan bangsawan atau darah biru. Diturunkan langsung dari leluhur. Kalula dan Kerinee adalah duyung bangsawan terakhir.

Kedua, duyung campuran. Setengah bangsawan dan setengah manusia. Jenis ini, sudah tidak ada di lautan, dan jarang ditemui. Karena ketika manusia melihat duyung, mereka akan memburu dan membunuhnya, atau duyung sendiri yang akan membunuh manusia.

Kerinee mengerahkan seluruh pasukan laut, untuk mencari dimana kakaknya. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap rakyatnya. Mereka pasti bertanya-tanya apa yang terjadi.

"Carilah Ratu di seluruh lautan! Jangan sakiti ia, dan bawalah kembali tanpa tersentuh!!" Perintah Kerinee kepada para pasukannya. Mereka mulai pergi, dan Kerinee kembali membantu mencari tahu keberadaan kakaknya dari kerajaan dengan bantuan paus putih.

***

Di dasar laut, tanpa cahaya penerang. Berdirilah seekor duyung dengan ekor hitamnya.

Yang terjadi tidak bisa ia ubah lagi. Ia tak akan bisa kembali lagi seperti dulu Rambut putih keemasan, ekor emas, manik mata biru laut.

Ia telah berubah menjadi Rusalka. Bukan seorang wanita yang dibunuh oleh kekasihnya dan mayatnya dibuang ke danau.

Bukan Rusalka, seorang hantu wanita itu, yang akan menyerap energi setiap lelaki yang mendekati danau.

Bukan. Kalula adalah putri duyung, keturunan bangsawan terakhir, dan merupakan seorang penguasa seluruh samudera. Sakit hatinya mengubah ia menjadi Rusalka kejam tak berhati, yang rela membunuh ayah kandung dari anaknya kelak.

Semuanya tidak penting baginya sekarang. Termasuk menjadi penguasa lautan. Dia tidak peduli pada apapun. Yang ia pedulikan sekarang, hanya pergi ke ujung lautan dan membesarkan kandungannya.

Legenda kuno menjelaskan, seekor duyung keturunan bangsawan harus mengasingkan diri ketika ia tengah hamil. Kehamilannya akan berbahaya jika ia tetap berada di sekitar para penghuni lautan.

Kalula pergi ke ujung lautan untuk membesarkan kandungannya secara mandiri. Ia tak perlu khawatir, selama ia masih menjadi penguasa lautan.

Rusalka itu, akan kembali ke kerajaan, mengutus Kerinee untuk menggantikannya menjadi ratu di kerjaannya. Sang penguasa tetap penguasa. Walau ia tak bertahta lagi di kerjaan lamanya, ia akan tetap menjadi penguasa.

Kekuatan nya akan bertambah berkali-kali lipat, mengingat ia telah berubah menjadi Rusalka.

Kalula akan sangat berbahaya jika ia mengambil langkah yang salah. Kekuatannya akan bertambah besar dan berbahaya ketika ia melakukan kejahatan.

Batu sapphire di mahkotanya bersinar, seseorang sedang mencarinya batin Kalula.

Kalula tak gentar bahkan sampai gemetaran. Ia tetap pada posisinya sekarang. Ia tahu betul apa tujuan mereka mencarinya. Seharusnya itu bukan ancaman bagi seorang penguasa.

Pasir di dasar laut bergetar, air bergelembung. Beratus-ratus makhluk akan datang. Kalula masih terdiam dengan posisinya sekarang.

Batu Sapphire di mahkota Kalula mengeluarkan sinar biru, bukan masalah besar baginya. Ia akan menghadapi apapun, bahkan kalau itu merupakan ancaman.

Terlihat dari kejauhan, pasukan kerajaan berdatangan dengan rapih dan bersenjata. Kalula tak perlu khawatir, selama ia masih menjadi ratu di kerajaannya, pasukannya pasti akan tunduk dan patuh.

Pasukan yang dikirim Kerinee telah sampai di depan Kalula. Roger, panglima perang merapikan barisan dan maju untuk berbicara pada Kalula, ratunya.

Ia menunduk, memberi salam kepada Kalula dan membuka mulutnya. "Ratu.."

Belum sempat ia melanjutkan perkataannya, Kalula memotongnya terlebih dahulu.

"Kerinee mengutus kalian untuk membawaku kembali." Kalula mengangkat kepalanya angkuh dan berenang ke atas agar ia lebih tinggi dari para pasukannya.

"Benar, Ratu.." Roger, melingkarkan tangan kirinya ke belakang, dan melingkarkan tangan kanannya kedepan, posisi mengepal. Ia menundukkan kepala, untuk berbicara dengan Ratunya yang berpenampilan berbeda.

"Beritahu Kerinee, aku akan kembali beberapa waktu lagi untuk memberikan kabar penting." Tanpa banyak bicara, Kalula memerintahkan pasukannya untuk kembali dan tidak usah repot-repot menjemput Kalula. Kalula tahu waktu terbaik untuk kembali dan memberitahu kabar penting.

"Tapi, Ratu, Putri Kerinee mengutus kami untuk..." Lagi-lagi, Kalula memotong Roger, bukannya ia tak sabaran, hanya ia tak suka ada yang membantahnya dan ia tahu apa yang terbaik bagi semuanya.

"AKU PERINTAHKAN KALIAN, UNTUK KEMBALI SEKARANG! TAK PERLU MENJEMPUTKU! AKU TAHU KAPAN AKU KEMBALI!!" Kalula mengangkat tongkatnya tinggi, membuat petir menyambar di langit yang terdengar sampai laut.

Pasukan hanya menundukkan kepala. Mereka bukannya takut, namun ratu mereka telah bermutasi menjadi Rusalka. Hanya itu yang mereka tahu. Sehingga, harus berhati-hati ketika berbicara dengan Ratunya.

"Baiklah, ratu.." Roger mengangkat kepalanya dan menatap Kalula. Kalula menurunkan tongkatnya, memberi tanda dengan menganggukkan kepalanya. Melihat hal itu, Roger menganggukkan kepala, memberi hormat dan berbalik menatap pasukannya.

"PASUKAN!! KITA KEMBALI KE KERAJAAN, SEKARANG!!" Roger berteriak dan bersikap tegak.

"SIAPP!" Teriak pasukan Roger. Roger kembali ke barisan dan mereka serentak berenang kembali menuju kerajaan tanpa membawa ratu mereka.

Prajurit menjauh, dan kini saatnya untuk seorang Rusalka pergi menuju ujung lautan. Ujung lautan. Sebenarnya itu hanya nama, tidak ada kepastiannya jika memang benar-benar ada.

Sebuah perumpamaan kepada tempat gelap, bukan dalam artian gelap tanpa cahaya sedikitpun. Namun, tempat penuh kegelapan yang mengitarinya. Tempat, dimana hanya ada monster laut, dan tidak akan pernah ada kehidupan putri duyung atau berbagai jenis ikan di sana. Atmosfernya sendiri sangat berbeda.

Konon katanya, jika duyung biasa atau ikan biasa yang memasuki gerbang menuju ujung lautan, ia tak akan pernah kembali.

Di sisi jalan yang penuh dengan asap laut dan suasana yang mencekam, terdapat bebatuan yang membentuk seperti labirin, dan hanya orang yang benar-benar berkekuatan super yang dapat melewatinya dengan mudah, semudah membalikkan telapak tangan.

Di samping itu, Kalula bukan Rusalka biasa. Dia adalah penguasa lautan yang berubah menjadi Rusalka.

Ia tak menyesal. Bagaimanapun juga, ia telah tertutupi oleh kegelapan dan hatinya kini telah beku. Ia tak punya belas kasihan lagi.

Kalula berenang dengan ekornya menuju Utara, dimana letak ujung lautan berada. Ia telah melewati dasar laut, itu berarti tak jauh lagi ujung lautan berada. Hanya para Rusalka dan pemilik peta yang tahu dimana lokasi ujung lautan.

Sepanjang perjalanan, Kalula tak banyak berpikir. Ia tak mempermasalahkan monster-monster di sana akan mencelakainya. Mereka akan tahu, kalau Kalula adalah penguasa lautan. Bagaimanapun, tidak ada penghuni lautan yang menentang penguasa mereka.

Ia tak perlu takut akan hal apapun, bahkan ia mampu membangun kerajaan baru di ujung lautan. Monster tak berperasaan itu tak memiliki pemimpin. Hal bagus, karena Kalula berniatan untuk menjadi pemimpin mereka dan membangun kerajaan kegelapan ya. Dimana kerajaan yang memiliki peraturan yang egois dan brutal, yang dibentuk hanya untuk membalaskan dendam yang belum selesai.

Tak jauh ia berenang, ia sampai di depan gerbang menuju ujung lautan. Tak ada penjagaan, hanya asap lautan yang menghalanginya. Tak masalah, yang terpenting kini ia sampai dan tak ada gangguan sedikitpun dari apapun selama perjalanan, dan terpenting bayi di perutnya baik-baik saja.

3

*Cheorene Kingdom**♛*

Semua tahu betul bahwa Putri Kerinee pasti gelisah. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia sangat patuh dengan kakaknya. Selama ini kakaknya lah yang telah mengurusnya hingga seperti ini.

Kerinee wanita yang tangguh dan tenang. Walau keadaan seperti ini, ia tetap mempertahankan martabatnya sebagai putri kerajaan dan tetap tenang.

Sementara rakyat duyung, semuanya bergerombol. Semenjak mendengar ratu mereka berubah menjadi Rusalka, mereka menjadi sering berkumpul dan membicarakan itu. Rusalka bukan kelebihan, Rusalka adalah kutukan. Sehingga beberapa menganggap Rusalka membawa sial. Mereka tahu, ratu mereka telah menjadi Rusalka. Itu berarti, Kalula harus diusir dari Cheorene Kingdom, walau ia masih menjabat menjadi Ratu.

"Ratu harus disingkirkan!!" Teriak para rakyat duyung. Mereka berkumpul di halaman istana.

Beberapa melempari halaman kerajaan dengan kerang laut. Mereka sangat tidak mengerti, kerang adalah simbol kerajaan. Selain sudah merendahkan kerajaan, mereka juga telah merendahkan ratu mereka.

"Singkirkan ratu!!" Sekali lagi teriakan para rakyat duyung menggema di seluruh lautan.

Sedangkan di dalam kerajaan, Kerinee mengerahkan seluruh penjaganya untuk mengamankan area istana. Dia juga meminta bantuan paus orca untuk memberi kabar kepada binatang laut lainnya untuk membantu mencari pasukannya yang ia kirimkan untuk menjemput Kalula.

Di luar kerajaan, penjaga kerajaan telah berjejer rapi melingkari kerajaan untuk menjaganya tetap terlindungi tanpa tergores kerang sedikitpun. Mereka membuat tameng dengan pelindung baja yang dibuat pengrajin agar tetap aman tanpa menimbulkan kerusakan.

Walau kerang yang rakyat duyung bawa tak bisa melukai siapapun, namun teriakan mereka sangat mengganggu, dan seiring waktu, mereka semakin banyak. Penjaga kewalahan menghadapi sikap anarkis duyung-duyung itu.

Putri Kerinee menambah jumlah penjaganya agar kerajaannya tetap utuh. Beberapa duyung telah berani melawan penjaga, dengan melempar tombak. Beberapa tombak tak bisa menembus tameng baja, mereka tidak mengerti itu.

Di tengah kerusuhan itu terjadi, lautan bergetar. Buih-buih berterbangan di air, dan suara gemuruh terdengar dari arah Utara. Terlihat pasukan yang dikirim Putri Kerinee kembali tanpa membawa sang Ratu.

Rakyat duyung menghentikan aksinya dan membiarkan pasukan Roger untuk memasuki gerbang kerajaan dan halaman kerajaan. Mereka menunggu kabar yang pasukan Kerinee bawa.

Mendengar keadaan sudah tenang, Kerinee berdiri dari duduknya dan melihat pasukan Roger kembali tanpa ratu. Itu adalah hal yang mengecewakan karena mereka tak berhasil membawa ratu mereka.

Roger menyiapkan pasukan dan ia maju ke depan, membungkuk dan menundukkan kepala. Tanda hormat kepada putri mereka. Mereka punya ratu, dan bukan berarti mereka tidak harus kepada putri mereka bukan?

"Dimana ratu?" Kata Kerinee lemah lembut. Berlawanan sekali dengan Kalula sekarang. Walau keadaan seperti ini, Kerinee tetap bersikap tenang seakan tidak terjadi apa-apa walau semua orang tahu orang yang paling khawatir di sini adalah putri Kerinee.

"Maafkan kami, Putri. Kami tidak berhasil membawa kembali Ratu." Kata Roger dengan sikap tegaknya menghadap putri Kerinee.

"Hmm.." Kerinee terdiam menunggu apa yang akan Roger katakan.

"Ratu berkata jika ia akan kembali dengan sendirinya.." Kata Roger dengan tegas.

"Kau tahu, kalau keadaan kerajaan sedang kacau balau, kan?" Kerinee berenang turun dari singgasana putrinya dan berenang ke arah kanan melihat rakyat duyungnya kembali rusuh lewat jendela.

"Pergilah dan kendalikan rakyat duyung!" Perintah Kerinee tegas. Kali ini ia tak menggunakan kelembutannya. Terlihat dari raut mukanya yang serius dan nada bicaranya yang tinggi tak seperti biasanya.

Selama tak ada ratu, mau tak mau ia harus memimpin kerajaan. Tak banyak pilihan, karena hanya ia saudara Kalula satu-satunya. Bukannya ingin merebut kerajaan dari Kakaknya, Kalula. Namun, lebih ke menangani segalanya sementara waktu sampai Ratu memutuskan untuk kembali.

Kerinee berjalan ke arah kerang raksasa untuk memanggil paus orca agar kembali karena pasukannya telah kembali. Kedudukan paus orca di sini sangat membantu. Selain memiliki tubuh terbesar di lautan, paus orca juga bisa mengendalikan duyung seperti yang ratu mereka lakukan.

Paus orca juga bisa menjadi tameng alami. kulitnya yang kuat dan keras, tak akan terluka walau terkena pedang sekalipun.

Sementara di luar kerajaan, para duyung masih rusuh. Mereka, bak terhipnotis oleh sesuatu agar menentang ratu mereka. Di sela-sela kerusuhan, terdapat satu ekor duyung yang hanya terdiam berdiri tanpa bergerak dan mulut nya seakan menyunggingkan senyum yang sama sekali tidak normal. Dia terus tersenyum sampai akhirnya berenang menjauh.

***

Sekali lagi. Kalula masih berdiri di depan gerbang menuju ujung lautan, dimana para monster besar berada. Dia hanya berdiri, dan berpikir apakah dirinya tidak akan menimbulkan kerusuhan di antara para monster? Apalagi dia adalah seekor duyung, musuh alami para monster. Namun, Kalula juga adalah seorang ratu lautan. Mengapa ia harus takut?

Ia hendak berenang lebih dalam dan memasuki gerbang tersebut, sampai suatu pikiran masuk di kepalanya. Bagaimanapun, monster di ujung lautan tak memiliki pemimpin, dan mereka tak memiliki aturan. Sering terjadi saling bunuh diri sini. Apakah ia bisa membesarkan kandungannya di sini? Ia berpikir dua kali.

Namun, ialah sang Moana. Semua penghuni lautan akan tunduk padanya. Ia juga telah menjadi seekor Rusalka. Dimana kekuatannya akan menjadi sempurna ketika bulan purnama pertama di bulan ini, dan tidak akan ada sesiapapun yang bisa mengalahkannya.

Dengan mantap, Kalula berenang memasuki gerbang ujung lautan yang penuh dengan kegelapan. Atmosfernya sangat menusuk, dan keadaannya sangat buruk sekali.

Sementara di dasar ujung lautan, salah satu monster dengan kondisi yang menyeramkan, Voodoohag namanya. Dia memiliki kemampuan mengenali benda asing yang terasa membahayakan. Secepatnya ia pergi ke monster yang lain yang tengah berpesta.

"Zedrys.." Voodoohag memanggil kakaknya yang tidak lain monster paling menyeramkan di ujung lautan. Seakan telah mengerti, Zedrys menghentikan pestanya sepihak dan mengumpulkan para monster.

Zedrys, memiliki kemampuan membaca pikiran dan tidak ada yang dapat menandingi kekuatannya.

Semua monster berkumpul dan menghadap Zedrys dan Voodoohag. Mungkin mereka berdua bukan pemimpin, melainkan dua bersaudara yang memiliki kekuatan yang maha dahsyat. Tidak ada pemimpin di sini, dan aturan. Mereka hidup berdasar siapa yang kuat, maka layak hidup, dan siapa yang lemah, makan mereka menjadi santapan.

"DENGAR, BAIK-BAIK! SESUATU YANG MEMBAHAYAKAN AKAN SEGERA MENGAHMPIRI KITA! MAKA, BERSIAP-SIAPLAH UNTYK BERPERANG!" Zedrys berteriak membuat seluruh lautan bergetar.

Semua monster menyetujuinya dan siap pada posisi perang mereka masing-masing. Walau mereka tak mendirikan kerajaan dan mereka tidak memiliki pasukan perang, namun mereka telah terlatih untuk menghancurkan apapun yang mengancam maupun tidak.

Voodoohag memejamkan matanya, dia sedang melihat siapa yang akan mereka hadapi.

"Tidak bisa!" Kata Voodoohag, menyadari ia tak bisa melihatnya. Ini sangat aneh sebelumnya, kemampuannya luar biasa. Sungguh ia tak mengerti kenapa tidak melihat sesuatu itu.

"Mungkin aku tidak bisa melihatnya, namun itu memliki kekuatan yang sangat dahsyat dan sangat berbahaya!" Katanya membuat Zedrys geram.

"TIDAK ADA YANG BISA MENGALAHKAN KITA DI SELURUH LAUTAN!!" Teriak Zedrys memberi semangat pada para monster. Mereka menggeram dengan amarah yang menggebu-gebu, walau mereka tak tahu apa yang akan mereka hadapi.

Air tetap tenang, asap tetap berada di sekitar, dan tidak ada buih-buih sama sekali. Itu tandanya, sesuatu itu hanya seekor, tanpa pasukan, dan bukan sesuatu biasa.

Semua monster bersiap-siap, namun seakan mereka tak akan terancam sama sekali. Hanya pikiran mereka yang terpengaruh.

Mereka terdiam menunggu beberapa saat. Hanya ada suara air yang bertabrakan satu sama lain. Tidak terjadi apa-apa, sampai asap mulai menghilang dan muncullah cahaya yang sangat terang. Membuat mata para monster sakit dan mereka mundur perlahan. Cahaya itu tak lama hilang setelah seekor duyung muncul di antara mereka.

Duyung itu tidak takut atau gentar sama sekali. Ia terlihat anggun dengan ekor hitamnya yang mengkilap terkena cahaya. Menatap para monster dengan keangkuhan dan keberaniannya yang tak akan ada sesiapa yang melebihinya. Membuat para monster terdiam sejenak, berusaha mencerna apa yang ada di hadapan mereka sekarang..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!