Pagi hari ini, hujan rintik-rintik turun membasahi bumi, seorang gadis berjalan menyusuri jalan menuju ke halte angkot.
Dia berhenti di sebuah halte, ya mau bagaimana pun dia harus berangkat ke sekolah karena dari subuh mak-nya sudah mengomel.
Tak lama ada seorang pemuda yang datang, pemuda itu duduk berdampingan dengan gadis itu.
"Lak kopok cok," gumamnya.
Dia menarik headset yang di kenakan gadis itu, "jangan kebanyakan dengerin lagu, bisa budeg kamu," omelnya.
"Kamu ini ya, persis enak ku, dari subuh ngomel mulu kayak burung belum di kasih makan," ketus gadis itu
"Kalian sudah lama," tanya pemuda yang lain.
"Anjing... tuh bocah ketempelan siapa," gumam keduanya yang langsung memalingkan wajah.
Pemuda yang baru datang pun tau reaksi itu, "alah perasaan ku jadi gak enak," gumamnya.
Tiba-tiba sosok itu terus duduk di samping gadis muda itu yang sudah ketakutan.
Tapi anehnya wanita itu seperti tak menggubris kehadiran ketiga sosok manusia itu.
Tiba-tiba sosok itu lari saat ada truk yang lewat, "beh baru ingat semalam ada kejadian buruk di depan halte ini,"
"Tapi aku kok merasa buruk ya, pasalnya tuh hantu tak mengakui kita sebagai manusia gitu," tanya Ardi.
"Au ah, aku mau naik angkot," kata Kania.
"Tungguin woi," kata Shaka.
Ketiganya pun naik angkot yang pagi ini cukup lengang karena hujan dan masih pagi juga.
🍄🍄🍄🍄🍄🍄
Sebelum lanjut, kita kenalan dulu dengan mereka semua, ada Ardi, Shaka dan Kania.
Tiga sahabat yang akan menjadi tokoh utama di kisah ini, dan kisah ini akan di ambil dari sudut author ya.
Mereka berteman dari kecil dan mereka mengalami hal ghaib setelah di nyatakan hilang selama seminggu.
Dan ketiganya di temukan di tempat yang berbeda, Ardi di barongan bambu yang jarang terjamah.
Shaka di temukan di sebuah bukit putukan di tengah sawah tebu yang tinggi.
Dan Kania yang di temukan di tengah kuburan yang di tua-kan di desanya.
Setelah di temukan, Ardi, Shaka dan Kania memiliki kekuatan untuk berkomunikasi dan melihat makhluk astral.
Bahkan Kania memiliki kemampuan lebih, yaitu bisa melihat kejadian sebelum para arwah itu mati.
Mereka di sebut tidak beruntung tidak, di sebut beruntung ya tidak juga.
Pasalnya ketiganya pernah meminta nomor lotere dari sosok penunggu di salah satu pohon.
Dan ajaibnya mereka bertiga menang hadiah pertama, tapi setelah itu ketiganya langsung jatuh sakit selama seminggu.
Dan sekarang disinilah mereka memulai kisah petualangan tiga sahabat dan para arwah penasaran.
Tentunya ketiganya juga bisa di bilang anak-anak kaya karena sudah punya tabungan ratusan juta dari lotere itu😅😅😅😅.
Jadi dukung terus cerita author MEIDINA ya gaes...
Ingat jangan lupa selalu sholat dan berdoa, dan jangan lupa untuk vote, like dan komen...
Love you.....
Ini ada lagi gaes... ini pasti aku dengerin saat mau nulis, tapi versi gamelan ya biar rasanya nyampe...
.
.
.
.
*Rumekso ingsun laku nisto ngoyo woro
Kelawan mekak howo, howo kang dur angkoro
Senadyan setan gentayangan, tansah gawe rubeda
Hinggo pupusing jaman
Hameteg ingsun nyirep geni wiso murko
Maper hardening ponco, saben ulesing netro
Linambaran sih kawelasan, ingkang paring kamulyan
Sang Hyang Jati Pengeran
Jiwanggo kalbu, samudro pepuntoning laku
Tumuju dateng Gusti, Dzat Kang Amurbo Dumadi
Manunggaling kawulo Gusti, krenteg ati bakal dumadi
Mukti ingsun tanpo piranti
Sumebyar ing sukmo madu sarining perwito
Maneko warno prodo, mbangun projo sampurno
Sengkolo tido mukso, kolobendu nyoto sirno
Tyasing roso mardiko
Mugiyo den sedyo pusoko Kalimosodo
Yekti dadi mustiko, sa'jeroning jiwo rogo
Bejo mulyo waskito, digdoyo bowo leksono.....
Semuanya nanti mungkin ada beberapa mantra dan beberapa ajian, mungkin bisa di ikuti ya🤭🤭🤭🤭
Tapi semua pasti perlu ada yang harus di ikuti seperti persyaratan jadi tak semudah itu ya he-he-he-he*
Mereka bertiga sampai di sekolah, ketiganya lari karena menit-menit terakhir gerbang akan di tutup
"Ah goblok, rok ku kotor," kesal Kania.
"Salah sendiri pakai rok, pakai celana dong kamu Kan gadis jadi-jadian," ledek Ardi.
"Duh mulutnya minta di pabrik ya," kesal Kania memukul temannya itu.
"Sudah ayo ke kelas, kita sudah hampir telat masuk, kalian lupa jika sekarang jam pelajaran guru killer itu," kata Shaka.
"Iya cerewet," kata Kania dan juga Ardi.
Mereka pun duduk di bangku masing-masing, Kania memang sangat berteman baik dengan kedua pemuda itu.
Meski begitu dia punya teman sebangku yang cukup asik meski di panggil cupu karena kacamata tebalnya.
Seorang pria masuk kedalam kelas, Kania, Ardi dan Shaka melotot melihat pria itu, "anjrit... tuh hantu kenapa ngikutin ke sekolah," gumam Ardi.
Pasalnya tadi dia yang melihat sosok hantu itu dengan jelas, Kania bersikap biasa begitupun Shaka.
Pasalnya mereka tak ingin hantu itu menyadari jika mereka bisa melihat sosoknya yang sangat mengerikan.
Bagaimana tidak, hantu itu memiliki wajah hancur dengan kulit wajah robek terlihat tulang saja.
Mata yang keluar dari tempatnya, dan sebagian tubuhnya yang hancur penuh darah seakan berjalan dengan di seret.
Kania melirik Shaka yang memang paling bisa mengendalikan dirinya, sedang Ardi sudah berkeringat dingin melihatnya.
"Aduh sialan..." gumam Ardi
"Itu yang belakang kenapa?" bentak guru itu.
"Tidak pak," saut Ardi.
"Baiklah, Semuanya kita ulangan dadakan," kata guru pria itu.
"Ya pak Abdul,baru juga masuk sudah ulangan saja," protes semua murid.
"Kalian mau ulangan atau Semuanya dapat nilai lima di ujian besok," ancam pria itu.
"Baik pak," saut semua murid yang tak bisa protes.
Akhirnya ulangan dadakan di laksanakan, terlihat semua murid begitu fokus mengerjakan tugas.
Tiba-tiba sosok arwah itu menyeret tubuhnya ke depan Kania dan meneteskan darah ke kertas Kania.
Dia berusaha tetap diam santai, saat tiba-tiba Shaka mengebrak meja,
Brak!!!
"Kamu kenapa?" bentak pak Abdul.
"Soalnya sulit pak, bikin pusing," jawab Shaka.
"Makanya belajar cung!"
Hantu itu kini kembali memeluk leher pak Abdul, setelah satu jam ulangan pun selesai.
Saat mengumpulkan soal ke meja guru, Shaka tak sengaja bertatapan dengan hantu yang menggelendot di punggung pak Abdul.
Dan dia sedikit kaget, otomatis hantu itu menyeringai lebar, "mampus, aku ketahuan," kata Shaka.
Tapi anehnya hantu itu terus mengikuti di guru killer itu, sedang pak Abdul memilih selalu berdiam di perpustakaan sekolah saat jam sekolah.
Sekolah pun usai, Kania mengajak Cici teman sebangkunya untuk pulang bareng, tapi Cici mengeleng pelan.
"Ya udah ya ci, aku pulang duluan bareng dua bedengek itu," kata Kania.
"Iya, hati-hati ya," kata Cici.
Kania langsung lari mencari dua temannya yang sedang membeku di halte.
"Aduh kalian ketahuan ya," kata Kania.
Dia juga perlahan menghampiri kedua dan membuat kedua temannya itu terkejut.
"Itu mbak nya minta tolong..." kata Ardi dengan suara hampir menangis.
"Tenang gaes, aduh mbak cantik kita bisa bicara baik-baik ya, kenapa mbak mati dan kenapa malah ngintilin pak Abdul," tanya Kania yang memberanikan diri.
"Dia orang jahat," lirih arwah itu.
Kania menyentuh tangan hantu itu, dan tiba-tiba dia tertarik ke sebuah lorong dimensi yang gelap.
dia melihat gedung sekolahnya, tapi dalam keadaan sepi tanpa ada siapapun.
Dia pun bergegas berkeliling, terlebih sosok hantu itu terbang ke arah belakang sekolah.
Akhirnya mereka sampai di sebuah perpustakaan, di dalam terlihat ada asap yang mengepul dari balik rak buku.
Kania ingin masuk tapi dia tak bisa menyentuh gagang pintu, sedang sosok arwah itu terlihat kesal.
Langsung mendorong Kania hingga terjungkal ke depan, "ih hantu sialan oh,main dorong-dorongan kan sakit gila!" marah Kania.
"Kamu kelamaan," kata hati wanita itu.
Kania berdecak kesal, dia bangkit dan ingin melihat apa yang ada di balik rak buku itu.
Dia di buat melongo melihatnya, pasalnya dia melihat pak Abdul gurunya itu sedang bercinta dengan salah seorang pegawai wanita.
Kania tak bisa melihat sosok wanita itu karena terhalang rambut panjangnya.
"Alah alah, itu pada ngapain ini perpustakaan kok di buat mesum, dan itu mbak ya," kata Kania menunjuk kedua pasangan itu.
Hantu itu mengangguk, dan saat selesai, Kania makin melongo saat tau, pasalnya itu adalah salah seorang pegawai tata usaha yang terkenal cantik dan paling muda.
"Mbak Yuli, kenapa kamu mau sama guru killer begitu, jangan bilang kena gombalan buaya," kata Kania tak percaya
"Karena anunya gede dan bisa membuat puas," kata hantu Yuli
"Wong edan!!" kesal Kania mengerucutkan bibirnya.
"Aku dan dia melakukan hubungan gelap selama dua tahun,tapi saat dia tau jika aku hamil,dia tak mau bertanggung jawab dan menghinaku jika aku hamil anak orang lain," kata arwah Yuli.
"Wah memang raja biaya nih sepertinya, lagi pula kok ya mau sih, terus sekarang mbak mau apa? seharusnya mbak tenang, tapi kenapa sekarang malah gentayangan," tanya Kania yang berlari pergi ke luar sekolah.
"Aku ingin dia mengakui semuanya, jika aku hamil anaknya dan juga aku bukan bunuh diri, melainkan dia yang membuatku mati," kata arwah Yuli.
"Eh benarkan? kenapa mbak bisa bilang begitu?" tanya Kania bingung.
"Karena aku tak mungkin mati dan membunuh anak ku," kata arwah Yuli yang kemudian menghilang.
Dan tiba-tiba Kania tertarik kembali ke tubuhnya, Shaka dengan sigap menahan tubuh sahabatnya itu.
"Kamu tak apa-apa Kania?"
"Aku baik-baik saja, sebaiknya sekarang kita pergi untuk membereskan semuanya, dan sepertinya kita harus ke perpustakaan sekolah dulu deh, aku curiga nih," kata Kania yang merasa tak enak.
"Kalian nanti nyusul, aku pergi duluan, karena tadi aku tak melihat Cici keluar dari sekolah dari tadi," kata Ardi yang langsung lari duluan.
Sedang Shaka memapah Kania yang masih lemah, Ardi sampai di perpustakaan sekolah.
Dia mendengar suara teriakan, karena perpustakaan di kunci, dia langsung menendang pintu hingga rusak.
"Guru biadab!!" marah Ardi melihat sosok Cici yang sudah kehilangan baju atasnya dan dalam keadaan menangis.
"Kenapa kamu bisa masuk,mana pak Joko," marah pria itu.
Tapi tanpa bicara Ardi menendang pak Abdul dan melepaskan jaketnya dan memberikannya pada Cici.
"Kamu itu seorang guru, kenapa berlaku biadab seperti ini, dan jika untuk masalah nilai tak harus dia menggadaikan kehormatannya," marah Ardi.
Tanpa di duga pak Shaka menampar pipi Ardi dengan keras, "ha-ha-ha terserah jamu mau ngomong apa, tak akan ada yang percaya jika aku melakukan hal ini, yabg ada kamu akan di tubuh fitnah, dan aku bisa membuat mu di depan dari sekolah ini sialan," marah pria itu.
Shaka datang dan menonjok pria itu hingga tersungkur, Shaka melihat ada ponsel yang sedang merekam semuanya.
Dia mengambil bukti itu dan langsung mengotak-atik benda itu dan menyimpannya.
Sedang Kania melempari guru biadab itu dengan buku yang ada di tempat itu, dia bahkan sangat terbawa emosi.
"Dasar,kamu telah membunuh mbak Yuli, dan kamu sembunyikan dimana jasadnya, kenapa kamu begitu biadab," marah Kania.
Ketiga orang yang ada di tempat itu kaget, "itu arwah mbak Yuli?" tanya Ardi yang tak percaya.
Pasalnya wanita itu adalah seorang wanita yang jadi incaran para murid SMA itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!