NovelToon NovelToon

Mengejar Cinta Sang Penguasa

Episode 1

💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

Kelahiran yang diharapkan,malah saat lahir di ditelantarkan karena kelahirannya membuat sang ibu meninggal . Dari kecil tidak pernah dilihat oleh sang ayah dan tinggal bersama dengan sang nenek. Walaupun selalu di biayai ,tapi dia juga butuh kasih sayang dari sang ayah hingga saat usianya 17 tahun sang nenek meninggal. Dia hidup bersama paman dari ayah nya sebagai pembantu,karena semua nya dia yang mengerjakan sambil kerja paruh waktu diluar. Saat usia 20 tahun,sang ayah datang dan meminta dirinya untuk membantu perusahaan nya yang hampir bangkrut. Dia harus menikahi duda tua yang lebih cocok menjadi ayah nya,atau dia harus mencari cara untuk membantu perusahaan yang butuh dana besar.

flashback

"Kamu hamil lagi sayang? Berarti kita akan punya anak,aku ingin anak perempuan agar bisa bermanja-manja dengan ku dari pada anak laki-laki pasti dia akan mandiri" ucap Ferry saat tau kalau Salma hamil lagi,Salma hanya tersenyum lembut sambil membelai kepala Mike yang merupakan anak pertama mereka.

Pernikahan yang berjalan kurang lebih lima enam tahun sudah membuat mereka memiliki satu anak laki-laki yang tampan yang bernama Mike,sedangkan Salma sudah di vonis dokter kalau dia tidak bisa mengandung lagi karena berbahaya bagi janin juga sang ibu.

Saat dokter memberitahukan hal itu,Ferry sedang dinas di luar kota jadi dia tidak mengetahui hal itu sama sekali dan Salma meminta pada sang dokter untuk menyembunyikan hal itu pada suami nya karena dia ingin anak perempuan agar bisa mengurus sang suami saat dirinya tidak ada nanti.

Apalagi Salma tau kalau selama ini Ferry sangat menginginkan anak perempuan karena Mike yang sedari kecil sangat dekat dengan nya bukan dengan sang ayah,Ferry tidak tau sama sekali kalau rahim Salma lemah saat dirinya melahirkan.

"Sayang....Nanti saat adik mu lahir,kamu harus menyayangi nya walaupun ngak ada mama. Mama ingin kamu menjaga dan melindungi nya,bisakah Mike janji sama mama ?" Ucap Salma dengan wajah sedih nya, karena dia tau hanya ada satu yang bisa diselamatkan saat melahirkan nanti .

"Iya ma....Mike janji akan menjaga adik dan melindungi nya,memang nya mama mau kemana?" Tanya Mike dengan penasaran karena mama nya menyuruh nya untuk menjaga sang adik,seolah ingin pergi jauh dari mereka.

Salma hanya tersenyum,hati nya merasa sakit jika harus mengingat akan berpisah dengan anak-anak nya membuat salma merasa semakin sedih.

Saat ini usai kandungan Salma sudah menginjak tujuh bulan,dia juga sering mengatakan hal-hal yang sama pada Ferry agar Ferry bisa menerima putri kecil nya nanti karena memang saat ini dia benar-benar merasa sakit.

Dokter memang mengatakan kalau akan Salma akan mengalami rasa sakit yang luar biasa hebat nya saat akan menjelang melahirkan,dari mulai awal bulan ke tujuh memang dia sering sekali merasakan hal itu tapi dia berusaha untuk menahan nya dan meminum obat anti nyeri untuk ibu hamil agar anak nya tetap sehat.

Saat mengetahui kalau anak nya berjenis kelamin perempuan,makanya Salma terus mempertahankan nya walaupun harus kehilangan nyawa nya,dia akan membuat Ferry senang apalagi melihat antusias Mike yang tidak sabaran menunggu kelahiran sang adik membuat Salma semakin kuat.

Salma berusaha untuk menutupi rasa sakit nya didepan Ferry juga Mike,dia tidak ingin kedua pria kesayangannya itu menjadi sedih karena nya. Makanya dia selalu menampilkan wajah bahagia dan kuat,hingga akhirnya sudah waktu nya Salma melahirkan putri kecil nya.

"Ma...mama kenapa? Apa adik sudah mau keluar?" Tanya Mike dengan nada khawatir juga senang,Salma hanya tersenyum dan mengangguk.

"Panggilkan bik inah nak,mama mau lahiran " jawab Salma menyuruh Mike memanggil pelayan paruh baya untuk membantu nya ke rumah sakit.

Mike pun berlari ke arah dapur,dia memanggil wanita paruh baya yang biasa membantu mereka dirumah. Dengan sedikit teriak dan akhirnya mereka membawa Salma ke rumah sakit,bik inah juga menghubungi Ferry yang sedang dinas diluar kota.

Salma sudah diruang operasi,dia ingin sekali bertemu dengan sang suami sebelum melahirkan tapi hal itu ngak mungkin terjadi karena Ferry masih berada dijalan.

"Aku ingin bertemu suami ku,apa kah sempat?" tanya Salma saat dokter sudah mulai melakukan operasi.

"Tidak bisa bu ,kita harus segera melakukan operasi karena bayi anda saat ini masih sehat kita ngak tau keadaan nya bila beberapa jam lagi. Takut nya sang bayi bisa nge drop dan kita tidak akan sempat melakukan tindakan maka bisa saja kalian berdua akan kehilangan nyawa kalian " jelas sang dokter.

Beberapa dokter sudah siap di meja operasi,tapi Salma takut nanti nya Ferdy akan membenci sang putri karena dia tau sekali bagaimana suami nya itu mencintai nya dengan tulus.

"Aku mencintai mu sayang,maafkan aku karena melakukan semua nya tanpa ijin mu tapi aku ingin membuat mu bahagia" batin Salma sambil memejamkan mata nya karena merasakan sakit yang luar biasa di perut nya

"Baiklah dok,lakukan sekarang saja" ucap Salma,dia sudah ikhlas untuk melakukan operasi.

Disaat operasi berjalan ,Ferry yang masih memakai jas kerja nya mendatangi rumah sakit diana Salma melakukan operasi. Dia mendekati Mike yang masih menunggu sang mama bersama bik inah,dia ingin mengetahui kondisi istri dan putri kecil nya.

"Pa.....Mabel akan segera lahir,mama masih didalam sana " teriak Mike dengan semangat dan senang .

Mike berusia lima tahun saat sang adik lahir,dia belum mengerti apa pun. Hanya tau akan menjaga sang adik seperti janji nya pada sang ibu,hati nya merasa senang sekali karena memang dirinya ingin seorang adik perempuan.

Tak lama dokter pun keluar dari ruangan operasi,terdengar suara tangisan anak bayi membuat Ferry juga Mike merasa senang. Ferry mendekati dokter yang sedang berdiri didepannya ,dia ingin menanyakan keadaan istri dan putri kecil nya.

"Bagaimana keadaan istri dan anak saya dok?" Tanya Ferry dengan jantung nya yang berdetak dengan keras nya,dia tidak ingin sesuatu hal terjadi pada kedua nya.

Dokter yang berada didepannya saling bertatapan,mereka tidak mungkin memberitahukan mengenai keadaan Salma didepan Mike oleh karena itu salah satu dokter menyuruh Ferry untuk melihat sang bayi dulu kemudian menemui nya di dalam ruangannya.

"Anda bisa melihat putdi kecil anda dulu du ruang bayi,setelah itu anda menemui saya diruangan saya pak. Saya tunggu anda diruangan saya" ucap Salah satu dokter

bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘

episode 2

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Ferry merasa penasaran,pasti ada sesuatu yang akan dikatakan oleh sang dokter tapi dia hanya bisa mengikuti apa yang dikatakan oleh dokter itu saja.

Ferry mengajak Mike untuk melihat keadaan sang putri kecil,Mike bahkan terlihat sangat senang dan menyuruh sang papa mengambil foto dirinya dengan adik baru nya itu. Ferry juga merasa senang,tapi hati nya masih merasa khawatir karena dokter yang menangani sang istri tidak memberitahukan keadaan Salma pada nya.

Setelah mengecup kening sang putri,Ferry memberikan Mike pada bik inah karena Mike masih ingin melihat adik kecil nya itu. Disaat bersamaan mama Ferry datang,dia ingin melihat keadaan Salma dan cucu kecil nya.

"Bagaimana keadaan mereka Fer?" Tanya sang mama,mama Ferry memang sangat dekat dengan Salma bahkan sudah menganggap Salma sebagai anak nya karena mama Ferry hanya memiliki dua orang anak yang dua dua nya adalah laki-laki.

"Keadaan Salma aku masih ngak tau ma,tapi putri kecil kami baik-baik saja" jawab Ferry dengan nada khawatir.

Mama Ferry sudah merasakan sesuatu, saat itu Salma ditemani oleh nya. Dia tau semua mengenai sang menantu yang tidak bisa memiliki anak lagi,dia juga sudah melarang Salma agar tidak melahirkan lagi tapi saat tau anak itu adalah perempuan makanya dia berniat melahirkan anak itu walaupun dia harus kehilangan nyawanya.

"Jadi kamu mau kemana sekarang ?Dimana Mike?" tanya mama Ferry.

"Aku akan menemui dokter yang merawat Salma tadi,sedangkan Mike sedang besama dengan bik Inah diruangan bayi" jelas Ferry yang masih berjalan menuju ruangan dokter berada.

"Mama ikut,mama mau tau bagaimana kondisi Salma" jawab mama Ferry dengan tenang.

Tak lama mereka sampai didepan pintu ruangan dokter, setelah mengetuk cukup lama akhirnya mereka pun masuk kedalam dengan perasaan yang khawatir.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?" Tanya Ferry,dia sudah tak sabar untuk mengetahui kondisi sang istri.

"Sebelum nya kami minta maaf,istri anda tidak bisa di selamat kan. Sebelum beliau hamil, kami sudah memberikan peringatan kalau rahim nya bermasalah dan tidak boleh hamil lagi karena bisa berakibat fatal. Salah satu dari mereka harus kehilangan nyawa nya,seperti saat ini. Tapi saat itu ibu Salma bersih keras ingin melahirkan putri nya,karena dia ingin sekali anda bahagia pak. Ini surat pernyataan yang dibuat oleh ibu Salma saat itu" jelas Dokter itu sambil memberikan selembar kertas pada Ferry.

Dari tadi dada Ferry sudah terasa sesak,dia tidak menyangka jika istri nya akan melakukan hal itu tanpa ijin nya. Jika dia tau semua nya,mungkin dia ngak akan mau anak perempuan. Dia hanya ingin punya istri yang sangat dia cintai,seketika hati nya membenci putri kecil nya itu. Dia tidak akan mau bertemu lagi ,bahkan tinggal dengan putri nya itu .

Ferry masih diam saja membaca surat yang ditinggalkan oleh sang istri,dia melihat dengan jelas sang istri yang ingin membuat nya senang hingga membuat nya kehilangan nyawa nya.

"Maafkan aku sayang,aku ingin ada yang merawat mu saat aku pergi....Aku mohon sayangi lah Mabel, tadi nya aku ingin memberi nama putri kita Abel tapi Mike ingin nama adiknya berawal M seperti nya makanya menjadi Mabel. Sekali lagi maafkan aku,tolong jaga dan lindungi anak-anak kita "

Ferry masih saja diam,air mata nya mengalir begitu deras nya tanpa ada suara dari bibir nya. Sang dokter juga merasa kasihan melihat Ferry,sedangkan sang mama yang masih berada disampingnya langsung memeluk tubuh Ferry dan memberikan tepukan kecil di punggung nya .

"Sudah....Ikhlaskan lah Salma,mama yakin dia sudah memikirkannya matang-matang" ucap Mama Ferry dengan lembut .

Setelah cukup tenang,Ferry dan mama nya permisi untuk keluar. Mereka akan mengurus jenazah Salma yang akan segera dimakam kan,sepanjang perjalanan menuju ruang jenazah wajah Ferry terlihat tegas dan dingin. Dia yang biasa nya ceria juga ramah,kini bersikap datar dan dingin pada semua yang ditemuinya .

Mike dan bik Inah yang baru keluar dari ruangan bayi terlihat senang,Mike mengarahkan tangannya pada sang papa tapi Ferry tidak menyambut nya dan berlalu begitu saja.

"Ferry,ada apa dengan mu? Mike ingin meminta mu menggendong nya "bentak Mama Ferry tapi Ferry tidak mempedulikannya,dia tetap bersikap dingin. Dia masih belum percaya jika Salma melakukan hal ini dan meninggalkannya begitu saja,dia merasa dibodohi oleh sang istri.

Wajah Mike terlihat sedih,dia tidak mengetahui apa pun juga tapi dia yakin jika sesuatu sudah terjadi. Dia kembali teringat janji yang dibuat nya oleh sang mama,"sayang,kamu jaga adik juga papa jika mama ngak ada nanti. Kalau papa marah pada mu,kamu harus bisa tetap berada disisi papa dan menjaga papa ya dan jangan membenci papa. Mama harap abang bisa menjadi orang yang kuat dan sehat untuk papa dan Mabel"

Kata-kata yang selalu di ucapkan oleh sang mama selalu terngiang di telinga Mike,dia sudah berjanji pada sang mama jadi dia tidak akan marah pada papanya.

Mama Ferry mengambil Mike dari gendongan Bik inah,dia menenangkan Mike agar tidak marah pada papa nya. Mike hanya mengangguk dan tersenyum,dia memang sudah berjanji pada sang mama untuk tidak marah pada papa nya walaupun apa pun yang terjadi nanti.

Mama Ferry dan bik Inah pulang lebih dulu,mereka akan menyiapkan semua urusan pemakaman untuk Salma sedangkan Ferry juga melakukan hal yang sama. Ferry mengurus pengeluaran jenazah dan administrasi yang harus dibayar untuk melahirkan dan semua nya,setelah itu dia membawa jenazah Salma pulang.

Sesampainya dirumah,semua para tetangga sudah hadir. Ferry membantu petugas rumah sakit untuk menurunkan jenazah Salma,dia melihat dengan jelas wajah Salma yang terlihat pucat tapi seperti sedang tidur dengan senyuman dibibir nya saat Ferry membuka kain yang menutupi wajah cantiknya .

Seketika Ferry menangis,Mike juga ikut menangis disamping nya. Mike memeluk tubuh sang papa,Ferry hanya bisa membalas pelukan Mike. Hati nya benar-benar merasa sakit dan kehilangan ,pikirannya sudah tidak bisa lagi berpikir dengan jernih. Hati nya terasa kosong,hingga akhirnya dia mulai merasakan tubuh kecil Mike pingsan didalam pelukannya.

Mike baru menyadari ucapan sang mama yang slalu mengatakan untuk berjanji menjaga papa dan adiknya,ternyata memang mama nya ingin pergi jauh meninggalkan mereka . Mike pun dibawa ke dalam kamar bersama mama Ferry,mama nya juga menangis dan menatap kamar dimana Salma sering berada disana.

bersambung

jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘

episode 3

❣❣❣❣❣❣❣❣

Setelah Salma dimakam kan,Ferry masih betah berada dikamar nya. Dia menatap foto Salma yang berada didalam kamar nya,dia merasa sangat kehilangan karena biasanya Salma lah yang bisa membuat nya tertawa dan gembira.

Ferry terus menangisi kepergian Salma hingga akhirnya dia merasa lelah dan tertidur,Mike masih bersama dengan mama nya. Mama Ferry akan menginap untuk beberapa waktu ,dia akan mengurus Mike juga Mabel.

Saat makan malam,mama Ferry memanggil putra sulung nya ini. Dia ingin membicarakan mengenai kedepannya ,tidak mungkin Ferry memperlakukan Mike juga Mabel dengan dingin seperti itu setiap hari nya. Mereka juga butuh kasih sayang dari papa nya,karena sang mama sudah meninggal.

"Ferry,apa yang akan kamu lakukan kedepannya?Kamu harus mencari perawat untuk membesarkan Mabel" ucap mama Ferry saat mereka selesai makan malam.

"Aku tidak ingin mengurus Mabel,aku akan memberikan nya pada orang lain untuk menjaga nya. Aku akan mengurus Mike hingga dia tamat sekolah dasar, setelah itu aku akan menyuruh nya untuk tinggal di asrama sekolah saja " jelas Ferry dengan wajah dingin nya membuat sang mama terkejut,dia tidak menyangka jika anak nya akan berubah menjadi seperti itu.

Plaaak

Tamparan yang cukup keras membuat Mike dan bik Inah melihat ke arah mereka,jarak mereka memang tidak terlalu jauh karena saat ini Ferry dan mama nya berada diruang tamu sedangkan Mike,bik Inah dan Mabel berada di ruang keluarga. Bik Inah menjaga Mabel dan Mike disana, karena mama Ferry ngak mau semua orang mendengar pembicaraan mereka.

Mama Ferry benar-benar marah pada Ferry,seolah Ferry ingin membuang kedua anak nya. Hal itu membuat mama Ferry semakin kesal,padahal Salma melahirkan seorang putri agar saat dewasa sang putri bisa merawat sang papa .

"Kenapa kau berubah begini hah? Kamu ngak kasian sama anak-anak mu ? Salma melakukan itu karena dia menyayangi mu,dia ingin kau terus ada yang jaga dan rawat bukan malah kau membuang anak mu seenak nya saja" bentak mama Ferry dengan kesal.

Ferry hanya diam saja,dia memang tidak berniat mengurus anak-anak nya lagi. Separuh nyawa nya seolah sudah dibawa pria oleh Salma,dia tidak akan mencintai wanita lain sampai kapan pun. Dia yakin akan hal itu,dia akan mempertahankan cinta nya pada Salma sampai mati.

"Mama yang akan jaga Mabel dan Mike,kamu urus dirimu sendiri. Mama ngak mau Mike tinggal di asrama,dia masih kecil dan masih sangat butuh kasih sayang orang tua nya walaupun orang tua nya tinggal kamu saja. Mama akan memberikan kasih sayang untuk mereka berdua jika kamu ngak mau mengurus mereka" bentak sang mama.

Mama Ferry berdiri dan berjalan meninggalkan Ferry yang masih termenung,dia benar-benar merasa bingung saat ini tapi dia juga tidak bisa melakukan apa pun juga. Hati nya sedang tidak baik-baik saja,kehilangan sang istri membuat nya tidak bisa berdiri dengan tegak.

Mama Ferry bergabung bersama kedua cucu nya,dia menyuruh bik Inah untuk membereskan semua pakaian Mike dan Mabel . Besok mama Ferry akan membawa kedua nya kembali kerumah nya,dia yang akan mengurus kedua nya selama dia bisa.

Salma sudah menyiapkan segala keperluan sang putri selama masih berada dikandungan,dia menjaga nya dengan baik dan menahan rasa sakit yang benar-benar menyakitkan dia rasa demi sang buah hati.

Selama berada didalam kandungan ,Salma memberikan yang terbaik untuk Mabel. Dia melakukan apa pun yang di anjurkan oleh dokter,bersama dengan Mike Salma selalu berbelanja pakaian untuk Mabel.

Keesokan hari nya Mama Ferry sudah membawa kedua cucu nya pindah,semua mainan Mike pun dibawa nya tanpa terkecuali. Ferry hanya menatap kepergian mereka dengan hati yang sesak,ingin sekali dia mengurus kedua anak nya tapi rasa nya dia tidak sanggup.

Hari berlalu ,bulan berganti. Tak terasa Mabel sudah berusia lima tahun,selama itu juga Ferry tidak pernah menampakan batang hidung nya. Dia menyibukkan diri dengan pekerjaan dan pekerjaan ,dirumah nya juga hanya ada bik Inah saja.

Tapi setiap bulan nya,Ferry selalu mengirimkan uang untuk keperluan mereka. Dia tidak pernah membiarkan mereka kekurangan apa pun,hidup Ferry selama lima tahun ini terasa hampa.

Pagi-pagi setelah sarapan dia akan langsing ke kantor,mengerjakan semua pekerjaan perusahaan nya kemudian sore hari dia akan pulang dan istirahat. Begitu lah setiap hari nya kehidupan Ferry,sehingga membuat wajah nya terlihat kusam dan kurang terawat.

Mama Ferry melihat wajah Ferry yang terlihat kurus dan tidak terawat,dia merasa kasihan melihat kondisi putra nya tapi dia juga bingung bagaimana membuat anak nta kembali ceria.

"Bagaimana keadaan mu ?Kenapa seperti tidak terurus seperti ini? " Tanya mama Ferry sambil memeluk tubuh kurus Ferry,Ferry hanya tersenyum dan membalas pelukan sang mama yang memang sering datang sebulan sekali melihat keadaan nya.

"Aku baik-baik saja ma,mama ngak usah khawatir. Bagaimana keadaan anak-anak?" Tanya Ferry,dia sangat merindukan Mike. Beberapa kali dia ingin membawa Mike pulang ,tapi Mike tidak mau jika Mabel tidak ikut. Sedang kan Ferry masih tidak ingin bertemu dengan Mabel,karena selalu mengingatkan nya pada Salma.

Wajah Mabel sangat mirip dengan wajah sang istri,membuat Ferry merasa sedih. Mama Ferry selalu menasehati nya berkali-kali tapi Ferry masih belum sanggup untuk menghadapi Mabel, padahal Mabel ingin sekali memeluk sang papa. Mabel hanya tau wajah sang papa dari Ponsel Mike .

Usia Mabel sudah lima tahun sedangkan Mike sepuluh tahun,Mike sangat menyayangi sang adik membuat Mabel tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang. Dia juga mendapatkan kasih sayang sang nenek yang sangat besar,berkali-kali mereka mengunjungi makam sang mama. Mama Ferry memberikan pengertian pada kedua cucu nya kalau sang papa sibuk cari uang untuk kebutuhan kedua nya,mama Ferry juga mengatakan kalau papa mereka sangat menyayangi mereka hanya saja belum sempat untuk menjenguk mereka .

"Nek....Masih dirumah papa?" Tanya Mike yang melakukan panggilan video dengan sang nenek,karena dia tau kalau sang nenek kerumah papa nya. Tadi nya Mama Ferry ingin mengajak nya untuk pergi ke rumah Ferry karena Ferry yang merindukan Mike tapi seperti biasa,Mike ngak akan mau kalau pergi sendirian kalau Mabel ngak ikut. Jadi dia melakukan panggilan video saja agar Mabel juga bisa melihat sang papa,karena Mabel juga merindukan Ferry.

bersambung

jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!