"Mas, aku capek"
PLAK
Tamparan keras mengenai pipi hingga meninggalkan jejak 5 jari...
"Berani berani nya kau menolak ku,, keluar kau!!! "
.
.
.
Di tengah hujan deras, seorang wanita berlari dengan satu tangan memegang pipi..
Zefania Anggara..
Ibu 1 orang anak laki laki, seorang buruh kasar yang mengangkat belanjaan dari orang orang yg sudah selesai berbelanja.. Entah itu mengangkat menggunakan tangan atau menggunakan gerobak..
Bagaimana bisa????
Itulah fakta nya..Zefania memiliki kakak kandung bernama Zaki Anggara. Zefania d lahirkan oleh Ibu Fatma yg lembut dan penuh kasih sayang , Ayah nya seorang pengusaha yg sangat sukses bernama Defan Anggara. Pria yg terlalu over protektif dengan anak perempuannya. Keluarga Devan tidak terlalu terbuka dengan urusan pribadi. Bahkan orang tidak mengetahui jika ia memiliki anak perempuan...
Kisah Zefa bermula saat dia tak d restui ketika akan menikah dengan Wahyu Santoso yg masih menjadi suami nya saat ini...
Zefania meninggalkan semua aset pemberian dari sang ayah dan memulai kehidupan dengan Wahyu dari nol..
Mereka pergi ke kota yg sangat jauh dari keluarga Zefania.
Awal nya mereka tidak mengalami kendala, karena Wahyu memiliki pekerjaan yg bisa d bilang mapan..
Tapi semenjak lahir sang putra Dion pratama Santoso, semua keadaan seakan berbalik.
Wahyu d pecat dari perusahaan karena korupsi, ia mengambil sangat banyak uang perusahaan untuk judi dan main wanita..
Bak kata pepatah HARTA, TAHTA, WANITA.. 3 hal yg akan membuat pria lupa diri...
Wahyu d wajibkan menggantikan semua uang perusahaan yg sudah mereka ambil, jika tidak Wahyu akan mendekam d penjara..
Semua tabungan, mobil bahkan rumah yg mereka tempati habis tak bersisa...
D saat yg bersamaan Dion sang anak semata wayang yg masih ber umur 1 tahun mendadak sakit keras menyebabkan Zefania harus merelakan Dion di rawat dan d obati oleh tetangga mereka yg berkecukupan harta dan tidak memiliki anak.
Zefania berjanji jika ia sudah memiliki uang, akan mengganti semua uang yg sudah d keluarkan keluarga itu..
Tapi sampai 2 tahun lama nya ia belum juga bisa menebus sang anak..
Bagaimana bisa menebus, untuk makan saja ia hanya bisa sekali sehari dan untuk tempat tinggal dia dan suami bahkan harus pindah pindah rumah karena tak sanggup membayar. Bisa d katakan mereka kabur tengah malam..
Bukan nya berubah, tapi sekarang Wahyu makin menjadi jadi..
Siang hari ia habiskan tidur dan bersantai, sedangkan malam ia akan keluar mencari teman teman nya untuk berjudi...
Zefania lah yg harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan mereka berdua..
Setiap hari bahkan setiap waktu mereka bertengkar. Dan berakhir dengan pukulan atau tamparan dari Wahyu..
Zefania selalu d salahkan karena ia tak mau meminta bantuan dari keluarga nya...
Bukan nya tak mau, tapi ia merasa malu harus kembali mengemis. Sedangkan dia sudah berjanji tak akan kembali sebelum dia dan Wahyu sukses..
Kenapa tidak cerai???
Zefa hanya tidak ingin membuat keluarga nya lagi lagi terluka karena pilihan nya yg salah dan tentu saja juga karena alasan klasik yaitu CINTA.......
...****************...
Hai Hai Hai para readers...
ini novel ku yg ke 6..
Kisah ini aku ambil dari kisah nyata seseorang,, tapi aku bumbui sedikit agar tak sama persis...
Awalnya aku ingin selingkuh dari lapak ini.. Tapi disana novel ku tak juga d setujui...
Jadi aku kembali kesini sajja...
Jangan lupa like n comment nya 🙏
Di tengah rintikan hujan, Zefa berlari dengan satu tangan memegang pipi..
Tadi ia bertengkar hebat dengan Wahyu yg minta jatah berhubungan badan,, padahal Zefa benar benar merasa sangat lelah karena seharian bekerja.. Lagipula keadaan Wahyu sangat berantakan. Nafas nya bau minuman keras..
Alhamdulillah tadi banyak yg memakai jasa nya.. Tapi bukan nya mengerti, Wahyu malah menampar, memaki dan mengusirnya...
Zefa berlari ke arah lapangan bola dekat rumah, bersimpuh dan berteriak se kencang kencang nya...
Ia merasa lelah dan ingin rasanya menyerah.. Zefa memukul mukul dada nya yg terasa sakit...
Saat ini dia sangat merindukan keluarga dan ank semata wayang nya..
Tak jauh dari tempat nya berdiri, seorang pria dengan setelan jas mahal sedang duduk d balik kemudi mobil mewah nya..
Rafael Bimantara... Seorang CEO berumur 35 tahun yg sangat tampan. Hidung mancung, bibir mungil dan bulu mata lentik. Sekilas melihat akan membuat wanita terpesona. Dan terbukti, ia memiliki istri model ternama bernama Friska.. Model yg sangat cantik dan selalu berada d jejeran teratas para bintang. Membuat Friska sibuk dan tak ada waktu untuk suami nya.. Sudah 10 tahun menikah tapi belum memiliki momongan..
Ia berhenti d tepi jalan untuk beristirahat karena hujan terlalu deras, dan juga jika ia pulang tak akan ada istri yg menyambut nya.
Dan netra nya mendapati seorang wanita bersimpuh sambil menangis d tengah hujan.
Awal nya ia tak ingin peduli hingga akhirnya melihat si wanita jatuh tersungkur tak sadarkan diri..
Jiwanya bergejolak, antara menolong dan tidak.. Dan karena rasa kasihan yg tinggi membuat Rafael akhirnya berniat membantu..
Ia segera mengambil payung yg selalu ia sediakan d dalam mobil nya...
Melirik kanan kiri pemukiman kumuh d sekitar tapi tak menemui seorang pun d sana untuk mencari tahu wanita yg tengah pingsan d hadapan nya..
Wajah pucat yg membuat hati nya berdebar tak karuan,,, Dan untuk kedua kalinya Rafael jatuh cinta tanpa ia sadari....
Mengingat hujan semakin deras dan hari mulai gelap ia menggendong si wanita menuju mobil nya...
.
.
.
Zefa membuka mata dan melihat sekeliling.. Tempat yg asing, tapi ia meyakini bahwa dia berada d rumah sakit, Dilihat dari ruangan dan baju pasien yg ia gunakan. Ia memegang kepala nya yg berdenyut..
"Anda sudah sadar nona???? "
Bariton pria membuat nya menoleh ke arah sumber suara..
"Maaf,, anda siapa??? "
"Saya Rafael, tadi saya menemukan nona pingsan d tengah tanah lapang. Tidak ada satu pun orang d sekitar sana hingga saya membawa anda kesini"
Zefania terdiam mendengar penjelasan Rafael, ingatan nya kembali menyelam saat sebelum ia tak sadar kan diri.
"Astaga.. Saya harus pulang"
Zefa segera bangkit tapi tangan Rafael segera menggenggam lengan Zefa yg membuat nya terdiam.
Rafael segera melepaskan tangan nya saat tahu yg ia lakukan adalah kesalahan..
"Maaf jika saya lancang, tapi keadaan anda tidak baik baik saja"
"Saya tau,, sudah beberapa hari ini saya merasakan nya. Tapi saya tak ada pilihan lain Tuan"
"Saya tak tau apa yg membuat mu begitu terluka, tapi setidaknya tolong jaga kesehatan anda"
"Hahahaha, anda tidak akan tau apa yg saya rasakan Tuan. " Zefa menitikkan air mata d sela tawa nya, ia menertawakan diri nya sendiri..
Rafael hanya diam, merasa kasihan dengan wanita d depan nya ini.. ia merasakan jika wanita ini merasakan kesedihan yg teramat dalam.
"Terimakasih telah menolong saya tuan,, tapi saya harus kembali. Suami saya sudah menunggu"
Pernyataan Zefa membuat Rafael tertegun,, Ternyata dia sudah menikah.....
Dan tak Rafael sadari ternyata Zefa sudah berada d ambang pintu dan melirik kanan kiri..
Rafael tersadar saat Zefa menyembul kan kepala d luar pintu, membuat Rafael heran dan bertanya tanya..
Rafael mengikuti Zefa dan berdiri tepat d belakang nya.
"Apa yg anda lakukan nona??? "
Zefa kaget dan mengelus dada nya..
"Anda membuat saya kaget tuan,, saya akan memastikan tak ada perawat yg lewat. Lalu saya akan melarikan diri.. Karena saya tidak punya uang sepersen pun membayar rumah sakit ini"
.
.
Jawaban Zefa membuat Rafael pilu,, d saat ia dengan mudah menghamburkan uang. Disini ada seseorang yg seperti nya sangat membutuhkan pertolongan..
Lihat saja, wanita ini berencana melarikan diri.. Padahal untuk menginap beberapa hari pun Rafael sanggup membayar tagihan nya...
"Sudah sepi, ayo tuan kita kabur"
Tanpa sengaja Zefa menarik tangan Rafael. Tapi Rafael hanya diam d tempat nya berdiri membuat Zefa menoleh..
"Ayo cepat jalan tuan,, nanti kita ketahuan"
Melihat itu wajah panik s wanita yg baru ia sadari ternyata cantik itu membuat nya tersenyum dan menoleh..
"Saya sudah membayar nya untuk beberapa hari kemudian, jadi jangan mencoba kabur seperti itu"
Zefa terdiam,, ia melihat penampilan pria yg sudah menolong nya itu..
Dari atas sampai bawah pakaian nya bermerek. Oh no... Lihat lah jam tangan yg ia pakai... Harga nya bisa mencapai ratusan juta...
Zefa yg notabene anak orang kaya mengetahui sedikit banyak nya tentang fashion...
" Saya.... " Lidah Zefa mendadak kelu..
"Sebaik nya anda kembali ke atas ranjang,, dan beristirahat.. Oia,, siapa nama anda nona???? "
"Zefania Anggara" Jawab Zefa menunduk, ia merasa malu dan rendah diri..
"Kenapa nama belakang nya sangat tak asing??? Anggara??? Dimana aku pernah mendengar nya ya??? " gungam Rafael dalam hati..
Setelah sekian lama mengingat, Ah aku tau...
"Apa anda dari keluarga Devan Anggara??? " tebak Rafael cepat, dengan senyum percaya diri nya.
Seketika Zefa mengangkat wajah nya menatap Rafael. Ia lupa jika pria d depan nya ini adalah orang kaya dan sedikit banyak nya pasti mengetahui tentang keluarga nya..
"Tidak,,, mungkin persamaan nama saja" jawab Zefa dengan cepat, agar tak menimbulkan kecurigaan.
Rafael mengangguk lemah.. "Kenapa aku merasa ada yg mencurigakan disini???? Aku harus mencari tau semua nya"
"Oo.. ya sudah. Mungkin hanya kebetulan saja. oh iya, ini kartu nama saya.. Jika anda membutuhkan bantuan, segera hubungi saya"
Zefa mengambil alih kartu nama tersebut, dan mengangguk..
"Terima kasih sudah menolong saya tuan Rafael"
Rafael mengangguk dan tersenyum..
Jika saja Zefania belum menikah, mungkin ia akan terpesona melihat ke tampanan pria d hadapan nya ini.. Tapi buru buru ia mengalihkan pandangan nya..
"Sudah sangat larut malam,, apa anda mau saya menghubungi suami anda agar bisa kesini dan menemani anda??? "
Zefa menggeleng lemah.. Wahyu tak akan mau menemani nya saat ini.. Karena pasti saat ini Wahyu juga tengah bersama teman teman nya dan tak akan suka d ganggu. Lagipula Zefa juga merasa malu jika Rafael nanti tau bagaimana hubungan tak sehat nya dengan Wahyu.
"Nona??? " Panggilan Rafael memutus lamunan Zefa..
"Saya akan mengutus seseorang untuk menjemput suami anda, jadi silahkan anda sebutkan alamat rumah anda nona" Rafael kembali berucap seraya memegang ponsel d sebelah tangan nya.
"Tidak usah repot tuan. Lagian suami saya... sedang tidak ada d rumah"
"Ya sudah, jika begitu keadaan nya,, saya akan mengutus seseorang untuk menemani anda disini sampai anda pulih"
"Tidak usah tuan" tolak Zefa merasa tidak enak.
"Tidak apa apa nona, sudah tugas saya menolong sesama. Sekarang beristirahat lah nona. Saya akan pergi dan besok akan kembali kesini. Selamat malam nona" Rafael kembali tersenyum..
"" Sekali lagi terimakasih tuan"
Rafael mengangguk dan berbalik meninggalkan Zefania seorang diri ..
.
.
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!