NovelToon NovelToon

Because Of You

Bab. 1

Brakkkkk...

Suara pintu kamar yang begitu keras saat sang istri menutup pintu kamar mereka.

Terlihat Ali yang mengusap wajahnya dengan kasar dengan tatapan menatap kamar miliknya

Ali melepaskan jasnya,lalu ia letakkan ke sampingnya. Ia membuka kancing kemejanya dan menarik sedikit lengan kemeja panjangnya lalu duduk.

Dengan tangan yang terulur mengambil air minum lalu ia meneguknya hingga abis tak tersisa.

Perutnya seketika berbunyi seakan mintak untuk diisi. Kakinya melangkah melihat ke arah meja makan

Tangannya terulur membuka tudung nasi terlihat kosong tak ada nasi ataupun makanan di sana.

Wajahnya memerah saat menatap semuanya namun dengan sabar ia berjalan ke arah kulkas dan banyak beberapa sayuran ataupun daging di freezer. Tangannya lagi-lagi mengusap wajahnya dengan kasar menghadapi sang istri yang sama sekali tak bisa berubah sedikit pun.

Memasukki pernikahan ke-7 tahun lamanya namun tak ada sedikit pun niat tuk berubah, sedangkan Ali selalu sabar dengan tingkah sang istri yang tak pernah bisa untuk di cegah ataupun di atur. Sifat sikap yang selalu membuat ali lebih memilih diam dari pada membuat memperkeruh suatu hubungan rumah tangganya .

Ali sangat mencintai sang istri walaupun harapan dan keinginan Ali tak pernah ia dapat dari sang istri.

Dengan telaten Ali mengiris sayuran membersihkan daging yang ada di kulkas lalu mengolahnya dengan cekatan. Sekitar 30 menit semua hidangan tersaji dengan lengkap beberapa tumisan serta olahan daging orak arik pedas manis,yang siapa pun yang melihatnya membuat perut ingin cepat-cepat di isi.

Setelah menyusun hidangan di meja, ali melangkah kan kakinya ke kamarnya terlihat sang istri yang sedang tertawa saat menerima telepon dari temannya, Ali tak banyak bertanya ia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri,.sekitar 10 menit Ali kini keluar dengan pakaian santai namun pandangan sama sekali tak melihat sang istri ia menggelengkan kepalanya saat merasakan denyut kepala yang mulai terasa sakit, pandangannya mencari ke sekitar di mana sang istri namun sama sekali tak ia temui.

Ali keluar kamar dan berjalan ke arah dapur, terlihat di meja makan piring yang terletak di meja yang masih bersih dan juga kotor

Ali pun tak ambil pusing, ia meraih piring mengambil nasi serta sayuran dan juga ora arik daging pedas manis yang ia buat. Ia menikmati makanan yang ia buat sendiri. Setelah perutnya terasa kenyang Ali pun membereskan semuanya mencuci piring bekas ia makan dan juga sang istri.

Ali mulai terbiasa dengan apa yang ia lakukan tanpa ada sedikit pun rasa lelah. Perasaan cintanya yang membuatnya menerima semuanya memaklumi jika sang istri tak bisa memasak semuanya ia terima asal sang istri tak lagi marah ataupun kesal.

Pernikahan yang hampir memasuki tahun ke 8 tahun namun belum di karuniai sang baby karna sang istri yang menunda kehamilan hanya karna tak ingin kariernya hilang dan takut akan bentuk tubuh yang berubah.

Ali sangat menginginkan kehadiran sang buah hati namun karna sang istri yang belum menginginkannya membuatnya memaklumi dan menerima keputusan sang istri yang sangat keras kepala karna tak menginginkan semua keinginan ali.

Beda dengan Ali yang menerima akan keputusan sang istri sang ibu pun sangat menginginkan mengharapkan menggendong cucu berhari-hari setiap waktu sang ibu bertanya akan kehadiran cucu membuat Ali pusing dan berfikir sangat sulit.

Apa lagi sang ibu yang mengancam akan mencarikan wanita untuk di jadikan istri untukknya..

Bab. 2

Di pagi yang cerah, Ali beristirahat dengan tangan yang masih memegang botol miliknya,dengan menatap taman yang ada beberapa anak-anak kecil bersama dengan orang tua mereka. Ali tersenyum menatap beberapa dari mereka yang sedang bermain berlari kesana kemari.

Brukkk..

"Awwww bundaa.. " Panggil perempuan kecil yang terjatuh saat berlari

"Ya ampun sayang.. " ucap perempuan cantik yang kini sedang menggendong gadis kecil yang menangis, dengan tangan kanannya yang mengusap kaki sang gadis kecil

"Udah sembuh ya, ga boleh nangis karna anak bunda harus kuat " ucap perempuan yang tak dapat di lihat oleh ali.

"Sayang.. Jika kamu terjatuh artinya kamu harus lebih berhati-hati saat melangkah dan lebih perhatikan jalanan saat akan melewatinya..Anak bunda kuat kan? Nada pasti kuat dong kalau ga kuat ga akan bisa tersenyum lagi " sambung perempuan dewasa dengan lembut dengan tangan yang mengelus puncak kepala sang gadis kecil yang masih terlihat bekas tangisannya

"Tapi Ada menangis bunda.. Berarti Ada ga kuat kan.."Ucap sang gadis dengan menatap wajah sang bunda

"Hemm.. Jika kita menagis belum tentu kita lemah sayang, Setiap manusia juga akan menangis. Bunda aja menangis saat liat Nada berdiri di panggung dengan membawa sebuah puisi buat bunda. " Ucap sang wanita dengan mengusap wajah sang gadis kecil dengan tangannya

"hemm.. Tapi ada janji ini adalah terakhir ada nangis ada ingin kuat seperti bunda menagis bahagia saat melihat bunda bahagia " Ucap sang gadis yang tersenyum menatap wajah sang bunda. Tangan mungilnya mengusap pipi sang bunda ia mengecup tangan sang bunda dengan senyuman di wajahnya

Melihat pemandangan yang seperti membuat Ali seakan tercubit hatinya, ia sangat menginginkan kehadiran sang buah hati. Apa lagi saat melihat interaksi antara anak dan juga ibunya seperti di depannya membuatnya berfikir seandainya ia mempunyai anak mungkin sang istri akan berfokus pada dirinya dan juga anaknya.

Dengan semangat Ali melangkahkan kakinya meninggalkan tempat di mana ia melihat interaksi anak dan juga ibu yang membuatnya ingin mengungkapkan keinginannya terhadap sang istri

Sambil berlari-lari pelan menyusuri taman serta jalanan yang terlihat ramai ali menatap toko yang terdapat banyak pakaian anak-anak kecil dan juga boneka serta mainan yang terpajang di rak kaca. Ia membayangkan seandainya ia mempunyai anak anak yang lucu serta menggemaskan mungkin ali akan sangat bahagia bermain dengan anaknya sendiri

Tanpa terasa kakinya melangkah ke arah rumahnya yang sebentar lagi sampai senyumannya terukir saat melihat sang istri yang baru saja keluar dari mobil miliknya sendiri.

"Morning sayang.. " Ucap Ali saat telah sampai di dekat Sang Istri

"Pagii juga sayang.. "jawabnya dengan tersenyum ke arah Ali dengan tangan yang membawa tas makanan yang ia beli

"Ayo sayang, kamu bersih-bersih gih setelah itu kita sarapan bareng " ucap Wilda dengan tersenyum melihat Ali

Setelah ali pergi untuk membersihkan diri, Wilda menatap punggung sang suami saat Ali tak lagi terlihat,dan masuk ke kamarnya ia pun mengambil ponselnya di dalam tasnya, Wilda membuka resep dan tata cara memasak agar sang suami tak lagi memasak sendiri.

Wilda sangat manja dan sifat sikap itu lah yang membuat ali tak bisa untuk menegur dan juga membuat wilda untuk pergi..

Bab. 3

Setelah ali pergi untuk membersihkan diri, Wilda menatap punggung sang suami saat Ali tak lagi terlihat dan masuk ke kamarnya ia pun mengambil ponselnya di dalam tasnya, Wilda membuka resep dan tata cara memasak agar sang suami tak lagi memasak sendiri.

Wilda sangat manja dan sifat sikap itu lah yang membuat ali tak bisa untuk menegur dan juga membuat wilda untuk pergi.

Beberapa menit kemudian Ali terlihat segar dengan setelan pakaian kerjanya, kemerja berwarna putih dan juga jas yang di letakkan di atas pundaknya. Ia tersenyum menatap sang istri yang mulai berubah

"Pagi sayang.." ucap Ali dengan mencium kening Wilda

"Pagi juga sayang, Yuk sarapan " Ucap Wilda dengan meletakkan ponselnya di meja dengan wajah yang sumringah menatap Ali

Tak ada pembicaraan saat keduanya menikmati makanan yang ada di depannya, baik Ali ataupun Wilda sama-sama berfokus pada makanan yang di santapnya.

Beberapa menit kemudian sarapan mereka pun habis tak tersisa. Ali mulai memberanikan diri membicarakan apa yang di inginkannya dengan Wilda, sedangkan wilda sibuk dengan ponselnya yang entah apa yang di lakukan Ali pun tak banyak bertanya lebih

"Ehemmm.. Sayang ada yang harus aku katakan sama kamu" Ucap Ali dengan menatap wajah sang istri yang terlihat bingung

"Iya katakan saja.." Jawabnya dengan meletakkan ponselnya di meja

"Ada apa sayang? " tanya Wilda dengan menatap wajah Ali dengan penasaran

Terlihat Ali yang membuang napasnya dengan berat dengan memberanikan diri menatap wajah sang istri

"Aku menginginkan anak di antara kita sebagai pelengkap rumah tangga dan Aku ingin kamu memikirkan apa yang aku inginkan mulai saat ini " ucap Ali dengan berbicara langsung ke Intinya.

"Sayang.. " Panggil Wilda dengan menatap Ali

"No wild.. Semua ini harus aku katakan, karna mengingat hubungan keluarga yang kita jalani selama ini tak lagi wajar. Kamu dengan santainya mengabaikan kewajiban kamu dan aku yang selalu memakluminya karna perasaan cinta dan sayang ku terhadap mu, kamu dengan mudahnya menganggap ku santai dan berprilaku seakan-akan semuanya dengan mudah " Ucap Ali

Kini Ali terlihat santai dengan mengungkapkan semua yang selama ini ia pendam sendirian tanpa ada yang orang yang tau karna ia sama sekali tak ingin menyatakan keburukan sang istri terhadap orang lain

Sedangkan Wilda nampak tercengang saat mendengar Ali yang menyatakan semua yang di pendam oleh sang suami selama ini atas apa yang ia lakukan selama ini. Hubungan pernikahan 8 tahun lamanya baru sekarang Ali mengungkapkan uneg-uneg dalam hatinya

"Aku..Aku mintak maaf Mas " Ucap Wilda dengan menatap Ali dengan tatapan mata yang hendak menangis

"Tak masalah sayang.. Karna jujur selama ini diam ku membuat hubungan rumah tangga kita tak wajar, seharusnya aku membicarakan ini semua saat kamu salah saat aku merasakan terabaikan oleh dirimu saat aku butuh semuanya. Aku yang terlalu mencintai kamu hingga aku pun mengabaikan apa yang seharusnya kamu lakukan" Jawab Ali yang kini tangannya mengusap air mata sang istri

"Mass sungguh tak ada niat seperti itu, maaf bila selama 8 tahun lamanya aku mengabaikan kamu tak berfikir atau pun peka dengan apa yang menjadi keinginan kamu " ucap Wilda dengan menggenggam tangan Ali yang terulur ingin mengusap wajahnya

"Setiap orang pasti ada kekurangan dan juga kelebihan sayang.. Dan setiap kekurangan dirimu adalah kelebihan ku untuk melengkapi, kamu tidak salah begitu pun dengan diriku " Ucap Ali dengan tersenyum menatap wajah Wilda

"Hanya saja cara kita yang lebih mementingkan perasaan dan juga pekerjaan yang membuat aku dan kamu menjadi asing hingga sama-sama mengabaikan apa yang di rasa oleh diri sendiri.. " Sambung Ali dengan tatapan penuh cinta dan pengertian terhadap Wilda, sang istri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!