NovelToon NovelToon

Obsesi Sang Psikopat Kejam

Obsesi Sang Psikopat

Sharin Almora terbangun di tengah malam ketika dia mendengar sayup-sayup percakapan di luar kamar, tentu saja ini sudah tengah malam dan bukankah ini waktunya tidur...?

Gadis cantik itu bergerak turun dari ranjang dan mendekati pintu, membuka sedikit dan mendengar pembicaraan dari luar, namun gadis itu penasaran karna ada suara lain selain suara ibu dan ayah, bahkan tak ada adik kecilnya Jason disana..

Sedang apakah mereka...?

Josep dan juga Rebeca istrinya menatap adik sepupu lelaki dari Josep bernama Melvin,

''Apa kau yakin disana ada pekerjaan untuk keponakanmu..''tanya Rebeca sekali lagi pada adik iparnya..

''Rumah tuan Alexander Stewart itu sangat besar, dia punya perkebunan dan peternakan, dia juga memiliki taman bunga yang indah dan di ekspor keluar negri, dia sangat kaya dan saat ini...dia sedang membutuhkan banyak pekerja wanita terutama yang masih muda agar bisa bekerja dengan baik.''bujuk Malvin mulai memberi harapan..

Tentu saja keluarga Josep sedang terlilit banyak hutang, mereka sudah tak punya kekuatan untuk membayar hutang mereka, bahkan pekerjaan Josep sebagai pengusaha tekstil tak juga bisa menutup hutang mereka..

karna itu ketika sang adik Malvin yang telah sukses datang ke kampung mereka, Josep mulai tergoda,.

''Tapi Sherin masih terlalu muda untuk bekerja sebagai pelayan disana...'' Rebeca masih berat hati melepas putri tertuanya,.

Malvin tersenyum misterius...

''Kakak akan terkejut ketika Sherin akan pulang membawa banyak uang...''

''Apakah tuan Alex mu itu sudah tua...''

''Dia adalah seorang pria tua yang sukses...''

Josep akhirnya setuju...

''Baiklah, kau boleh membawa Sherin pergi..'' ucap Josep tegas..

Sementara Sherin yang bersembunyi di balik pintu hanya mengerutkan kening...

''Ada apa ini.....mengapa mereka membicarakan tentang aku.''

*******************

Sementara di sebuah ruang tamu sebuah rumah besar kediaman keluarga Stewart, sedang duduk sang tuan besar bernama Arsenio Steward, pria berusia 60 tahun seorang duda dengan dua anak laki-laki, putra pertamanya bernama David Steward 40 tahun kini sudah menikah, meneruskan usahannya dan tinggal di luar negri sementara putra keduanya bernama Alexander Steward, 35 tahun dia berkepribadian aneh dan suka sekali mengoleksi para gadis untuk bereksperimen se*sual dan sering melakukan kekerasan..beruntung, Arsenio sang ayah yang sangat kaya raya mampu menutupi segala kejahatan sang putra...

Pria itu itu sangat mencintai putra bungsunya dan selalu mengatakan ya di setiap permintaan Alexander, bukan tanpa alasan, Alex sangat pintar dalam menjalankan bisnis mereka, semakin lama perusahaan mereka semakin berkembang pesat dan sukses, dan itu semua berkat tangan dingin seorang Alexander Stewart, namun hasrat gilanya akan wanita selalu bertambah setiap hari seolah tak pernah puas, Alex terus mencari seseorang demi memenuhi fantasi Se*sual di dalam pikirannya...namun Alex sama sekali belum menemukan wanita yang pas..dan seperti biasa, wanita yang keluar dari kamarnya pasti menanggung kesakitan lebih...

Arsenio menatap wajah sang putra yang terlihat sangat kesal setelah menghabiskan waktu bersama wanita yang baru saja di ambil semalam..

''Apakah dia tak bisa memuaskanmu juga...''

''Ayah....kau tau benar seleraku, dia bahkan terlalu kecil...aku tidak menyukainya ayah..''

Arsenio tertawa dengan lantang mendengar ungkapan kesal sang putra, tapi bukankah dia seorang perawan...?

''Tidak..dia adalah penipu, dia bahkan tidak memilikinya lagi ayah...''jemarinya mengepal dengan kuat..

''Baiklah....ayah tau kau sedang kesal Nak, tapi sebentar lagi kau akan mendapatkan hadiah yang indah,....Mervin sedang membawanya, ayah membayar mahal untuk itu...''

''Tidak aku bisa mencarinya sendiri ayah...''

''Apa kau yakin....? Dia masih perawan dan muda...dia cukup besar kalau di liat dari fotonya...''

''Tidak aku tidak tertarik...aku akan mencarinya sendiri...''ucap Alex...

''Baiklah...jika kau menolak maka gadis akan menjadi pelayan saja...hahahah......''tawa Arsenio memenuhi ruangan hingga Alex hanya terkekeh pasrah...

Pria itu lalu tersenyum, sambil memainkan pisau lipat di dalam genggamannya, pisau yang selalu menjadi temannya dalam melakukan aksinya..

Alex tersenyum dingin,.....lalu bangkit berdiri melangkah menuju kamar miliknya....sementara Arsenio tersenyum tak sabar membayangkan gadis muda yang akan datang sebentar lagi untuk melayaninya, dia sangat cantik dan begitu menggemaskan, tubuhnya sempurna...

*********************

Sherin akhirnya tak kuasa melawan kehendak kedua orang tuanya, ia akhirnya ikut dengan sang paman Melvin menaiki pesawat, sepanjang perjalanan gadis itu tidak banyak bicara dan hanya diam, sementara paman Melvin sibuk menelfon entah siapa...

Sherin memandang keluar jendela pesawat, dan hanya terdiam disana...tak mampu membayangkan masa depan di depannya, entahlah paman bilang mungkin dia bisa bekerja di perkebunan juga sebagai pelayan atau apapun...

Sherin telah menyiapkan sebuah penyamaran agar dia tidak akan di lecehkan oleh siapapun, semua bekal untuk melindungi dirinya telah dia siapkan dan Sherin tak perlu khawatir lagi....

Setelah beberapa saat mengudara pesawat akhirnya mendarat di sebuah kota kecil, Sherin memeluk tasnya dengan erat, ia sedikit ketakutan karna sepanjang pendaratan dia tidak menemukan rumah di sekitar bandara, dan ia bahkan sudah merasa merinding di seluruh tubuhnya, Sherin sungguh ketakutan...

Pesawat mendarat dengan sempurna dan ketika sang paman meliriknya pria itu terkejut..

''Sherin....mengapa kau memakai kacamata tebal dan membuat wajahmu kusam..mengapa....'' teriak Mervin terkejut..

''Aku sedang melindungi diriku, kata paman aku kesana untuk bekerja di perkebunan bukan...jadi biarkan aku seperti ini...''pinta Sherin tegas...

Mervin hanya menghela nafas....sementara itu dia melirik beberapa gadis cantik yang di bawanya juga, untunglah dia menyiapkan beberapa cadangan gadis cantik jadi Sherin akan selamat dari predator se* dirumah itu..

''Baiklah,.....ayo turun....''

''Baik paman....''

************

Arsenio dan juga Alex sedang duduk di ruang utama ketika para gadis yang di bawa Mervin datang, ketika Arsenio melihat Sherin ia merasa hilang selera, ia bertubuh besar dan ya ampun entah Mervin membawanya dari hutan mana, wajahnya kusam dan sungguh pelayan di dapur masih lebih cantik...

Arsenio menggeleng....

''Tempatkan dia di perkebunan...''ucap Arsenio tajam..

Sherin tersenyum lega....tentu saja, dia lolos, hingga gadis itu memutar arah dan melangkah menuju belakang namun langkahnya terhenti ketika berpandangan dengan sosok Alex yang terlihat mengerikan, dia seperti seorang psikopat yang siap melenyapkan korbannya,

Sherin lebih dahulu memutus pandangan pada pria itu dan segera bergabung dengan pelayan lainnya di bagian paling belakang, dan terus menundukan kepalanya, Sherin tau kalau sedari tadi tatapan tuan muda itu mengarah kepadanya...

Jantungnya berdegup kencang seolah mengirim sinyal semua tidak baik-baik saja..

dan benar saja...ketika Sherin mengangkat wajahnya dia terkejut setengah mati ketika Alex tetap menatapnya dengan sorot mata tajam...

Deg!!!

Penyamaran

Sherin mengangkat wajahnya dan membeku ketika menyadari tatapan Alex yang begitu tajam kepadamu..

''Mervin....''teriak Alex dengan suara lantang..

Mervin menghampiri Alex seperti seorang penjilat saja, Sherin hanya memutar bola matanya jengah, betapa susahnya mencari uang, bahkan harga diri seolah tak ada harganya lagi...

gadis itu memalingkan wajahnya dan ekspresinya berubah jijik ketika Menyadari betapa pria tua yang di panggil tuan Arsenio mulai mendekati para gadis dan mencium mereka...bahkan para gadis-gadis itu tampak tertawa senang ketika di beri uang...

Cih....karna itu Sherin sudah mengantisipasi segalanya, dia sudah membentengi dirinya dengan melakukan penyamaran memakai baju berlapis hingga ia terlihat lebih gemuk, dan juga berwajah kusam dan rambutnya di gulung hingga dia benar-benar tidak menarik...

''Mengapa kau masih membawa seorang gadis jelek disini..kau tau kau sangat merusak mataku..''ucap Alex kesal..

Mervin menundukan kepalanya, dalam hatinya bersyukur karna Sherin melakukan penyamaran dengan baik..

yah...itu bagus untuk melindunginya..

''Dia adalah keponakanku tuan Alex, aku membawanya kesini untuk bekerja di perkebunan belakang...jadi aku memohon maaf jika kehadirannya sanggup merusak mata anda tuan Alex..''

Alex kembali memandang Sherin yang sedang memperlihatkan wajah bosan, ada apa dengan si jelek itu...mengapa dia bersikap seolah dia seorang gadis cantik, dia bahkan baik-baik saja ketika baik ayah ataupun dirinya tidak memilih dia..''

''Kebun belakang artinya berada tepat di kamarku...apakah kau tidak salah menempatkannya disana...bagaimana kalau gudang...''

Mervin berdehem,....

''Dia menderita asma, jadi aku tak yakin menempatkanya di gudang mungkin dia akan mati jika berada disana dan aku akan kesulitan...''ucap Mervin menunduk..

''Baiklah...terserah kau saja..bawa dia pergi dengan cepat karna aku tak tahan menaatapnya...''

''Baik....''

Mervin lalu mendekati Sherin dan setengah menyeretnya keluar..gadis itu masih sempat menoleh untuk menatap sekeliling rumah yang memang mewah...

Disaat yang sama Alex tak sengaja menatapnya..

Deg....

Aneh....walau wajahnya jelek, tapi matanya cantik sekali...batin Alex tertarik...

namun Mervin sudah terlanjur membawa gadis itu pergi...

Lalu beberapa gadis di bawa kepada Alex, oleh sang ayah...

''Pilihlah salah satu dari mereka dan bersenang-senanglah...''ucap Arsenio berusaha membuat mood Alex kembali baik..

Alex hanya diam dan menatap satu persatu gadis cantik di depannya dengan tidak berselera...

''Baiklah...kalian ikut aku sekarang...''ucap Alex tajam..

********

Sementara, paman Mervin menunjukan kamar millik Sherin di dekat kebun bagian belakang, hari sudah malam dan Sherin memutuskan untuk membuka penyamarannya, dia sesak nafas dan asmanya hampir kambuh ketika memakai pakaian berlapis-lapis..rambut panjangnya di gerai begitu saja,....Sherin menatap makan malam seadanya yang di berikan paman kepadanya, mengapa dia merasa dia bekerja seperti budak...?

Mata gadis itu menjadi panas....dan tak punya pilihan, masih teringat ketika paman Mervin mencoba meyakinkan kedua orang tuanya kalau dia akan bekerja di tempat yang baik..bahwa Sherin akan mendapatkan banyak uang..

Namun mana mungkin dia mendapatkan banyak uang ketika hidupnya berada di tengah perkebunan anggur ini..bahkan ketika dia berjalan tadi, Sherin masih melihat wajah-wajah lapar yang di tunjukan para pekerja disni...padahal ada sebagian besar anak-anak...

gadis itu menarik nampan berisi makanan ala kadarnya, dan mulai memakannya...hatinya pedih karna ini pertama kalinya dia makan sendirian tanpa kedua orang tuanya..namun Sherin akan mencoba sabar demi masa depannya..

Setelah selesai makan, gadis itu beranjak untuk tidur namun ia mendengar ada ******* ketakutan di luar, hingga membuatnya penasaran...Sherin mendekati pintu dan membukanya sedikit, sementara memang dia sudah mematikan lampu kamar, jadi dia bisa leluasa keluar kamar...lambat laun suara itu semakin dekat saja hingga Sherin melangkah lebih jauh untuk mendekati sumber suara...

Gadis itu mengintip sambil bersembunyi...terlihat disana seorang pria sedang memegang tangan seorang wanita muda yang terikat kedua tangannya..mata Sherin melebar seoalh tak percaya...tubuhnya bergetar seketika dan ia terus mengintip..

''Beraninya kau menipu tuan Alex...kau akan mati...''teriak seorang pria mengancam wanita itu hingga hanya terdengar isakan...

''Ampuni aku tuan...lepaskan aku, aku memang ingin uang tapi aku tak menyangka jika tuan Alex menginginkan seorang perawan...''tangis gadis itu pecah...

Tak berapa lama kemudian muncul sosok Alex yang datang bersama dua anak buahnya bertubuh kekar...Sherin seakan mau pingsan karna gemetar, namun dia sudah tak bisa pergi,...bagaimana kalau mereka tau kehadirannya disini...dia akan di bunuh..

Plak.....

Sebuah tamparan keras mendarat di wajah gadis itu dan pelakunya adalah Alex, pria itu tampak datar....

Lalu mengeluarkan sebuah pisau lipat entah dari mana, pisau itu mengkilap di tengah kegelapan....

''Tuan Alex.....''

''Kau pikir aku aakan memaafkanmu ketika kau menunjukan airmatamu...''desis Alex dengan dingin...

Sementara Alex mendekatkan pisau lipat itu dan..

Srreet.....

Pisau itu menggores wajah mulus gadis itu hingga Sherin tak sanggup melihatnya lagi..gadis itu berdiri..dan berlari menuju kamarnya...dan menutup pintu dengan cepat..

''Hoh.....apa yang terjadi....pria itu...seorang psikopat gila..bagaimana bisa dia melakukannya...dia...''

Sherin menarik selimut dan bersembunyi di dalam sana...ia sangat ketakutan dan mencoba melupakan semua yang dia liat..terlalu mengerikan...

Sementara itu...

Alex menoleh, dia tau seseorang sedang memergokinya...sesaat ia melepaskan gadis itu...

''Kalian.....nikmati saja gadis ini lalu lenyapkan...''desis Alex dengan suara dingin..

''Tidak.....tuan Alex....aku mohon...aku mohon ampuni aku....''tangis sang gadis menangis histeris namun, Alex menghempaskan tubuhnya..

Lalu berbalik dan melangkah meninggalkan anak buahnya yang tengah berebut gadis cantik itu..

Sementara itu Alex menghentikan langkah ketika dia berada di depan sebuah kamar milik pekerja...tak sengaja sepatunya menyentuh sebuah gelang berukiran nama S....

Alex menundukan tubuhnya lalu memungut gelang itu dan membawanya ke dekat matanya..

Gelang siapa ini....?

Alex menggenggamnya dengan erat, lalu melangkah meninggalkan tempat itu dengan cepat, meski dia masih penasaran mengenai siapa yang telah melihat aksinya,...

Yang pasti Alex akan membunuhnya tanpa ampun, dan yang pasti dia harus melewati siksaan kejam..

**********

Pagi harinya seluruh perkebunan gempar, karna ada berita kalau ada penemuan seorang gadis yang jatuh ke dalam jurang dalam, dia gadis yang cantik dengan luka goresan di pipinya...mendengar hal itu tubuh Sherin gemetar..

Jadi itu artinya....

Semalam tuan Alex lah yang membunuh gadis itu...bagaimana mungkin dia sangat kejam...?

Para pekerja mulai menggosip di pagi buta...namun tak ada seorang pun yang menyebut nama tuan Alex...bahkan sebaliknya mereka menceritakan kebaikan seorang Alex yang penuh wibawa...bukankah hal itu aneh...?

Dan di tengah kerumunan itu...muncul sosok pria yang mereka agungkan yaitu Alex...

Pria itu tersenyum seperti matahari, wajah tampannya seperti malaikat baik hati....Sherin menoleh dan bertatapan dengan Alex....

Gadis berwajah jelek namun bermata indah....batin Alex penasaran...

Pria itu tersenyum misterius dan mendekati semua pekerja...

''Selamat pagi pekerjaku, aku ingin bertanya siapa di antara kalian yang memiliki gelang emas ini...''

Alex menunjukannya ke udara dan membuat Sherin membeku...

Oh...matilah dia...itu adalah gelangnya yang terjatuh semalam...

Sherin menoleh dengan wajah pucat....

Alex Yang Curiga

Alex mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya dan mencari sosok pemilik gelang yang berada di genggaman tangannya...

Sementara Sherin tertunduk takut, dia tak akan pernah mengaku memiliki gelang itu tidak akan pernah, biar saja...sementara Sherin menundukan kepala...seseorang tampak mengangkat tangannya dari arah belakang..

Sontak Sherin menoleh dengan penasaran, bukankah itu adalah gelangnya, namun mengapa ada orang lain yang mengakui gelang miliknya..

Semua mata memandang ketika seorang wanita muda melangkah penuh percaya diri dan mendekati Alex...ia ingin menggoda sang tuan, mungkin saja tuan Alex akan jatuh cinta padanya dan menikahinya lalu dia akan menjadi kaya...

Sinar mata Alex menajam, dan hal itu membuat Sherin gemetar...tatapan itu persis seperti tatapanya semalam dan itu sangat mengerikan bagi Sherin...tubuhnya bahkan masih merasa ngilu ketika membayangkan bagaimana pria itu dengan kejam menggores pisau di wajah gadis itu..

''Jadi siapa namamu cantik...''

''Katren....''ucapnya dengan sinar mata berbinar...

Dan Alex paling benci pembohong dan gadis ini menyangka Alex akan jatuh cinta padanya, namun Alex memilih mengikuti kebohongan gadis ini, di kalung ini terukir huruf S bagaimana mungkin gadis bernama Katren ini memilikinya...

''Jadi katakan apa bentuk kalung ini...''

Katren tersenyum jatuh cinta, tentu saja pria ini sangat tampan dengan aura yang kejam namun dia suka...

''Jadi itu adalah ukiran K....''

''Dimana kau menjatuhkannya...''

Katren menggigit bibirnya....

''Baiklah Katren, kita bisa bicara di kamarku..bagaimana..''Alex tersenyum dingin...

Sementara Sherin tetap menundukan kepala, hoh...dia takut sekali gadis itu bahkan sampai gemetar....bagaimana kalau gadis ini akan menjadi korban selanjutnya...?

''Aku senang sekali tuan Alex....aku bisa memuaskan anda..''bisik Katren di wajah bahagianya..

Alex hanya tersenyum dingin, sementara mata abunya kembali menjebak mata coklat Sherin yang indah...lalu membalikan tubuhnya...

Sementara anak buahnya membawa Katren pergi dari sana...

**********

Di dalam kamar,

Alex melangkah teratur menuju lacinya sementara Katren sudah selesai mandi dan keluar dari sana dengan hanya menggunakan handuk tipis demi membuat Alex tergoda, sementara..Alex sedang membuka laci mejanya dan menemukan teman setianya yaitu sebuah pisau lipat yang memang sudah di siapkan Alex...lalu mengambilnya dan membawanya di dalam saku jasnya..lalu pria itu berbalik dan tersenyum ketika Katren mendekatinya dengan senyuman nakal...

Ketika gadis itu ingin menyentuhnya, Alex sudah lebih dahulu menangkap tangannya,..

''Aku ingin melakukan sebuah permainan kecil...jadi apakah kau akan ingin bermain denganku..''

''Tentu saja tuan,....aku bahkan tidak keberatan jika kita melakukan hal lebih...''

Sambil berkata, Katren hendak menurunkan handuknya namun Alex menolak dengan lembut.....dan sebaliknya pria itu mendorong tubuh Katren dan menjatuhkannya di kursi,....

Sinar mata Alex membara....

Katren pun tak menolak dan bahkan menawarkan diri, dia sama sekali tidak sadar tentang bahaya yang sedang mengintainya saat ini..gadis itu pasrah ketika Alex mulai mengambil tali dan mengikatnya di kursi...

Katren pikir mungkin pria ini akan mencumbunya...tentu saja pria dengan fantasi se* berbeda dan Katren tak sabar ketika menjdi objek gairah sang tuan, dengan harapan bisa memuaskannya, dan kalau sudah begitu harapannya akan segera terwujud.

Namun....setelah tangannya terikat, wajah Katren yang tadinya cerah seperti matahari berubah mendung dan gelap..ketika menyadari Alex melepaskan jasnya...tapi tatapannya berbeda hingga membuat seluruh tubuh Katren gemetar..

''Tuan Alex.....''

''Sssstt....bukankah aku sudah bilang aku ingin kita bermain...''

Katren menjerit panik ketika melihat kilatan pisau lipat di tangan Alex seolah itu adalah hal biasa...

''Bermain apa..aa...aku ingin kembali saja ke perkebunan...ampuni aku tuan...''Katren mulai meronta panik ketika Alex menatapnya dengan tatapan membunuh yang kentara....

Untuk pertama kalinya Katren menyesal telah melakukan hal tak terduga, dia sudah bermain api..ternyata tuan Alex adalah seorang psikopat yang kejam..

''Katakan siapa kau sebenarnya...Katren...''suara lembut itu begitu mengerikan di telinga Katren..

Gadis itu mengangkat wajahnya dan mulai pucat...

''Aku hanyalah seorang pekerja biasa....''

Alex mendekat dan menggenggam pisau itu di dalam genggamannya...

Sreettt.....

''Aaaaarrgghhh.........''

Wajah Katren tergores benda tajam itu hingga dia menjerit, sementara Alex tersenyum dingin...

''Katakan siapa kau atau aku akan membuat kematianmu penuh rasa sakit..''desis Alex di wajah datarnya...Katren gemetar namun masih tidak bicara.

Dan ketika Alex mengangkat tangannya tinggi-tinggi sembari menggenggam pisau itu, Katren menjerit keras memohon ampun...

''Tuan Alex......sebenarnya aku orang suruhan tuan Damar....''jerit Katren ketakutan...

''Damar....''ulang Alex dengan sinar mata tajam....

Damar adalah Putra haram ayahnya, yang lahir dari wanita sang ayah...Damar tumbuh dengan dendam membara untuk menghancurkan Alex....dia pikir dia akan berhasil....?

Alex menurunkan pisaunya dan mendekati Katren yang menangis kesakitan, wajahnya cacat akibat goresan pisau yang teramat tajam itu...

''Katakan segalanya padaku sayang...''bisik Alex menyentuh leher jenjang Katren dengan sedikit tekanan..hingga gadis itu ketakutan...

''Tuan Alex......''

******************

Hari sudah mendekati malam...Sherin pulang dengan keadaan yang kotor dan bau matahari, apalagi dia memakai pakaian berlapis-lapis...tentu saja hal itu membuatnya sesak nafas, langkah Sherin berhenti di sebuah tempat permandian yang sunyi dan tersembunyi...rasa segar ketika membayangkan mandi disana menggoda Sherin..gadis itu tersenyum, sepertinya jarang ada yang mandi disana, karna letaknya sedikit jauh dan dekat dengan kamarnya, sementara itu...ada shower yang menggantung di atas hingga mandi pun akan lebih gampang, senyum terbit di wajah Sherin....ia mendekat sementara semua pekerja sudah masuk ke dalam kamar mereka masing-masing karna hari memang hampir gelap...

Tak akan ada yang mengganggunya....

Sherin mendekati tempat itu dan mulai membuka satu persatu jubahnya yang berat dan meletakannya sedikit jauh...gadis itu lalu melangkah ke lantai dan menghidupkan air...

Byurr......

Guyuran air jatuh dari shower di atas kepala dan membasahi tubuhnya yang kotor, rasa segar langsung memenuhi Sherin hingga gadis itu tertawa keras, seperti anak kecil yang senang bermain air, Sherin bahkan melompat girang...

Sementara itu...

Alex membuka pintu kamar, membawa pisau yang masih di penuhi warna merah..pria itu tampak sangat tenang menutup pintu di belakangnya dan menuju wastafel, dan membersihkan pisaunya...ia akan segera membereskan Damar...liat saja...

Alex menyimpan kembali pisau miliknya di dalam laci, dan membuka jassnya pria itu tak sengaja melewati jendela dengan asal namun...

Langkah Alex terhenti ketika matanya menangkap sosok yang indah di bawah sana...tepat di bawah jendelanya sedang mandi...

Alex mendekati jendela dan menyipitkan matanya dengan tajam....

Siapakah gadis itu mengapa dia tak pernah melihatnya...? Meski samar....sebuah kalung bertuliskan huruf S membuat Alex tertarik....

Alex tersenyum kejam....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!