“Ugh…aku dimana ?”
Tanya seorang remaja pria yang tersadar di sebuah ruangan rumah sakit. Nama remaja itu adalah Gonzo Toshio, umur 17 tahun, kelas 2 sma (highschool). Sebelum nya dia di rawat karena koma, sebelum nya dia berada di penjara karena di tuduh membunuh lawan tanding nya pada saat tanding bela diri dan dia di tusuk berkali kali oleh beberapa teman satu sel nya.
“Ini…rumah sakit ? bukankah aku sudah mati ?”
Dia memejamkan matanya dan ingatan nya terulang di benak nya, Benar, dia sempat mati tapi di dunia lain, dan ketika di sana dia bukan lah manusia, melainkan seorang Devil. Kejadian demi kejadian di dunia lain pun terulang, sampai pada akhirnya nya dia mati di tangan Hero manusia ketika sedang menyelamatkan rakyat nya. Di dunia itu dia adalah seorang Demon Lord yang memimpin suku demon dan di serang oleh manusia. Demon di dunia itu di tindas oleh manusia yang menguasai dunia.
“Ugh….tidak di sini, tidak di dunia itu…sama saja.” Keluh nya.
Tangan nya mulai bergerak dan dia mengangkat nya. Dia bersyukur tangan nya masih utuh karena di dunia sebelum nya, tangan nya terputus oleh pedang sang Hero. Dia mulai meratapi nasib nya.
“Kenapa ya…apa sih sebenarnya salah ku ? Kenapa nasib ku seperti ini ?”
Ketika dia sedang berpikir tiba tiba muncul sebuah window status di hadapan wajah nya.
Race Fallen angel / Red Devil
Class Demon Lord
Lv 100
Str 90000
Mag 9000
Skill Wrath, Fire fist, Flare burst, Hyper speed
Passive Fire wings, Red iron skin, claw mastery, martial arts mastery, super strengh
Add Bleesing of Demon God, change original form
Weak None
“Hmm….masih sama seperti waktu terakhir aku mati di dunia itu…kok bisa ? ”
Toshio terus mengamati status nya, tanpa menyadari kalau badannya berubah menjadi bentuk demon nya. Ranjang nya mulai terbakar karena sayap api nya dan semua infus, kateter terlepas karena kulitnya yang mengeras seperti besi. Toshio pun menoleh dan menjatuh kan tiang infus nya karena tanpa sengaja terkena tanduk panjang nya yang berada di sisi kanan dan kiri kening nya.
“Apa ini…..kenapa semua terbakar ?”
Toshio pun langsung duduk dan turun dari ranjang nya. Dia melihat ke cermin kalau wajah nya seperti sedang memakai topeng oni dengan mata berwarna merah menyala. Toshio melihat kedua tangannya yang hitam seperti memakai sarung tangan. Dari punggung lengan nya keluar 3 buah cakar yang sangat tajam. Kemudian dia juga melihat kaki nya, seperti memakai boots berwarna hitam sampai betis nya.
“Astaga…kenapa aku jadi seperti ini dan kebakaran ini…aku penyebabnya ?”
Toshio langsung mundur karena merasa bersalah juga karena kebingungan. Tiba tiba terdengar suara nampan jatuh.
“Kyaaaaa…..” Terdengar suara teriakan kencang dari luar kamar.
Seorang perawat yang kebetulan lewat langsung beteriak dan jatuh terduduk melihat Toshio di dalam kamar yang pintunya terbuka. Perawat itu terlihat sangat ketakutan sampai suaranya pun tidak keluar lagi dan mulut nya menganga. Melihat itu, Toshio pun mundur ke ranjang nya.
“Aku harus pergi dari sini……maaf kan aku.”
Toshio menunduk di hadapan perawat itu dan dia langsung berlari melompat menerobos keluar jendela. Sayap nya membuka dan dia langsung terbang ke langit.
“Maafkan aku…maafkan aku….” Gumam nya sambil terus terbang menjauh.
Matanya mulai mengeluarkan air mata karena merasa bersalah dan sedih akan hidup yang di alami nya.
“Aku tidak boleh di sini…..” Pikirnya.
Toshio pun terus terbang sambil melihat sekeliling karena dia takut membahayakan orang lain dan akhirnya dia sampai di Tokyo tower. Dia berhenti di puncak, kemudian dia duduk sambil melihat kebawah. Kenangan pahit di akhir hidup nya pada saat di dunia lain terkenang di benak nya,
Di sebuah istana yang gelap di dunia lain, setelah selesai mengevakuasi seluruh penduduk.
“Rena…Rena….bangun Rena…..” Teriak Toshio sambil memegang seorang demon yang seperti nya dari ras vampire yang baru kembali masuk ke singgasana.
“Toshi kun…..pergi…tinggal kan aku sendiri…aku mencintai mu…” Jawab Rena yang sekarat karena perut nya bolong di tembak oleh seorang penyihir manusia yang datang bersama dengan kelompok Hero.
“Aku…tidak bisa meninggalkan mu, istriku….aku mencintai mu...”
“Cepat….mereka akan sampai di sini….aku tidak apa apa…uhuk…” Balas Rena sambil terbatuk.
“Aku akan melindungi mu…..”
Toshio pun berdiri dan berbalik, dia berjalan turun dari singgasana nya dan menunggu. “Braak.” Pintu pun di buka dan Hero masuk bersama anggota kelompok nya.
“Hei sudah siap mati Demon Lord ?” Tanya Hero itu sambil menopang pedang nya di pudak nya.
“Kenapa kamu menyerang kami…apa salah kami….kami hanya ingin hidup damai…” Jawab Toshio.
“Huh…Demon mau hidup damai ? Hahahaha……lucu sekali, kalian tidak bisa hidup di dunia ini, dunia ini adalah milik manusia.” Balas Hero itu sambil menopang pedang nya di pundak dan tersenyum meremehkan.
“Hahaha Demon Lord yang lucu….oh lihat…perempuan itu masih hidup, hebat hebat….sebaik nya ku tuntaskan….Magic Missile.”
Penyihir wanita itu mengangkat tongkat nya dan keluarlah beberapa cahaya putih seperti komet menuju arah Rena yang sedang terduduk dalam kondisi sekarat.
Melihat itu, Toshio langsung menghadang magic missile itu dengan badannya. Semua magic missile itu masuk mengenai badannya.
“Ugh……”
“Toshi kun……..tolong…jangan perdulikan aku…cepatlah pergi….” Teriak Rena melihat Toshio merentangkan tangan di depannya menghadang magic missile itu. Melihat kesempatan langka, Hero pun langsung maju dan menebas tangan kiri Toshio hingga terputus.
“Arghhh……” Teriak Toshio kesakitan tapi dia tetap berdiri di depan Rena.
“Toshi kun……”Teriak Rena di belakang nya.
Hero pun terus menyerang maju, dia mengangkat pedang nya ke atas. Toshio yang tidak bisa menghindar pun pasrah dan memejamkan mata. Tiba tiba, Rena memaksakan diri dan langsung melompat ke depan Toshio. Pedang Hero langsung menyabet pundak Rena dan di teruskan sampai ke pinggang sehingga badan Rena pun terbelah dan terpisah.
“Renaaaaaaaa…………..” Teriak Toshio sambil memeluk badan bagian atas istri nya.
“Toshi kun….hiduplah…….aku mencin.....” Rena pun terdiam dan langsung meninggal.
“Aaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh” Toshio berteriak di penuhi kesedihan sambil terus mendekap separuh badan Rena.
Hero pun langsung mengambil kuda kuda dan maju menyerang kembali. Ketika dia menyabetkan pedang nya, Toshio menangkap mata pedang nya dengan tangannya yang masih utuh. Angin kencang pun keluar. Wajah Toshio terlihat garang dan matanya mengeluarkan api. Dia langsung menerkam Hero dan menyerang membabi buta. Penyihir di belakang Hero pun menembakkan beberapa magic missle lagi ke arah Toshio. Dengan sigap Toshio menghindari serangan magic missile dan dengan flash step nya dia langsung berada di depan penyihir itu. Cakar nya yang masih tersisa langsung menghujam dada penyihir itu dan menarik jantung nya keluar lalu melemparnya. Penyihir itu pun mati seketika.
Kelompok Hero yang lain langsung masuk ke dalam. Seorang ksatria yang menggunakan tombak langsung berlari maju dan menusuk perut Toshio sampai tertembus. Kemudian masuk seorang pemanah yang berlari ke belakang Toshio dan langsung menembakkan lima anak panah sekaligus, semua anak panah nya menancap di punggung Toshio.
“Argggggghhhhhhh” Toshio pun berteriak.
Kulit nya menjadi sisik yang keras lebih keras dari besi. Anak panah yang berjumlah banyak yang menancap pada punggung nya pun keluar dari badannya. Toshio langsung memegang tombak yang bersarang di perutnya dan menyerang ksatria bertombak itu, dia menancap kan cakarnya di lehernya dan langsung mengoyak nya. Kemudian dengan cepat dia langsung mencabut cakar nya. Melihat itu, Hero tidak tinggal diam, pedang Hero pun menyabet pinggang dari belakang. Toshio pun langsung berbalik.
“Fire fist….” Toshio menerjang maju menyerang dengan tinju api nya.
Sang Hero pun menghindar dan tinju Toshio langsung mengarah ke pemanah yang berada persis di belakang Hero. Karena kaget dan tidak sempat menghindar, tinju api Toshio langsung menghantam kepala pemanah itu hingga hancur. Pemanah itu pun langsung roboh.
Sisanya tinggal sang Hero dan menjadi pertarungan satu lawan satu dengan Toshio.
“Huf…huff…..arggghhhhhh…..” Toshio yang kelelahan dan sekujur badannya sakit, dia berteriak untuk membangkitkan semangat nya.
“Hahaha percuma kamu tidak akan menang Demon Lord.” Sang Hero meledek Toshio.
“Argggghhhhh……”
Toshio langsung menyerang maju dengan kecepatan luar biasa, namum sang Hero berhasil menghindar. Tiba tiba Toshio langsung memutar balik badannya dan cakarnya menghujam perut sang Hero yang tidak siap. Sang Hero yang sigap, langsung membalas mengayunkan pedang nya ke leher Toshio. Kepala Toshio pun terpental, dari pandangan nya dia bisa melihat kalau kepalanya berputar di udara sebelum jatuh, tapi sebelum dia terpenggal, dia sempat menaikkan cakarnya dengan cepat dan membelah badan sang Hero dari pinggang ke atas. Mereka berdua pun jatuh dan mati.
“Rena…………” Gumam nya dan seketika kepalanya menjadi kaku.
Kembali ke masa sekarang, Toshio masih merenung di atas tokyo tower dengan wujud demon nya. Ketika sedang termenung, dia melihat dari atas sebuah mobil yang sedang kebut kebutan di kejar oleh polisi persis di depan tokyo tower. Tanpa pikir panjang dia pun melompat turun dan terbang.
Toshio langsung terbang mengejar mobil itu. Karena memiliki skill hyper speed, dengan mudah dia menyusul mobil itu. Kemudian dia turun menghujam kap depan mobil itu dengan sekuat tenaga. Mobil pun langsung terangkat dan terpental di udara. Sebelum mobil jatuh, Toshio menangkap mobil itu dan mengoyak nya. Mobil terjatuh dengan posisi terbalik dan terbelah dua. Toshio melihat penumpang dan pengemudi mobil keluar dengan susah payah dan mereka berniat untuk lari. Tanpa jeda waktu, Toshio langsung menghampiri para penumpang dan pengemudi mobil itu dan dalam sekejap dia sudah berada di depan mereka.
“Mau kemana ?” Tanya Toshio dengan suara mengerikan.
“Makhluk ap..apa kamu….tembak…tembak…..” Pengemudi dan penumpang mobil yang berjumlah empat orang langsung menembaki Toshio dengan pistol nya.
Toshio reflek mengangkat tangan untuk menutupi wajah nya. Setelah beberapa saat di tembak, dia menyadari kalau peluru tidak mempan padanya karena kulit nya yang terbuat dari besi berwarna merah. Dia langsung maju berjalan menuju para penyerang nya sambil tersenyum.
“Kalian ber empat tidak pantas hidup….”
Langsung saja, dengan cepat, Toshio maju ke depan seorang penembak di kanan nya dan menghujam perut orang itu dengan cakar nya. Orang itu mati seketika, Setelah itu dia menoleh kepada orang di sampingnya yang masih terus menembaki nya. Toshio menghampiri nya dan langsung menebas putus leher nya. Setelah itu dia langsung menuju ke orang di belakang orang yang terpenggal yang masih terus menembaki dirinya dan dengan cepat, langsung membelah badannya menjadi dua menggunakan cakarnya. Darah segar pun bercipratan ke wajah Toshio dan badannya, membuat nya menjadi semakin mengerikan dan merah.
“Hii….ampun….” Pengemudi itu melempar pistol nya dan berbalik berusaha melarikan diri.
Melihat pengemudi itu kabur, Toshio langsung melompat jauh dan mendarat persis di depan pengemudi itu. Kemudian dia berdiri tegap dan melipat tangan nya. di dada sambil memandangi pengemudi itu. Sayap nya yang ber api api menerangi jalan.
“O..oni…….”
“Siapa yang oni…..” Balas Toshio dengan suara mengerikan sambil mengangkat baju pengemudi itu.
“Hii……a..ampun…” pengemudi itu sangat ketakutan melihat wujud dari Toshio.
Beberapa saat kemudian,
“Nguuuiiing….nguuuing.” Sirine polisi mulai terdengar,
Toshio berjalan menuju arah sirene sambil membawa pengemudi yang sudah pasrah dan pingsan karena ketakutan. Tak lama kemudian, Polisi pun tiba, “Ckiiit….” Mobil nya langsung berhenti menyamping. Kedua polisi di dalam nya pun langsung turun dan menodongkan pistol mereka ke Toshio.
“Berhenti.,…astaga…..apa……makhluk apa itu….” Seorang polisi berteriak dan terkejut melihat Toshio yang berjalan ke arah nya dengan sayap berapi api dan berwarna merah. Ketika sudah mendekat, Toshio langsung melemparkan pengemudi itu ke mobil polisi. Kemudian dia berbalik dan berjalan menuju mobil yang di hentikan nya.
“Tu..tunggu…..berhenti……” Teriak seorang polisi sambil terus menodongkan pistol nya.
Toshio terus berjalan tanpa memperdulikan nya. Polisi itu terus mengikuti Toshio yang berjalan perlahan. Tiba tiba mobil yang terbalik di depan Toshio meledak. Polisi itu langsung tiarap karena mendengar bunyi ledakan dan melihat ledakan besar di depan nya. Toshio pun berjalan masuk ke kobaran api yang besar. Melihat kejadian itu, polisi pun tertegun dan tidak bisa berkata apa apa. Rekannya pun menghampiri polisi yang tertegun itu setelah memborgol pengemudi yang di lemparkan Toshio.
"Kamu melihat nya ?" Tanya polisi yang tertegun.
"Ya...aku melihat nya." Jawab rekannya
Polisi itu melihat tiga mayat yang sudah tidak utuh bentuk nya di depan dan dekat dengan ledakan.
"Apa yang sebenarnya terjadi ?" Pikirnya sambil menutup mulutnya dengan tangan nya.
Setelah itu Toshio pun terbang dan langsung menuju apartemen nya. Ketika sudah sampai, dia tidak berani turun karena takut dia akan membakar sekitarnya. Dia melihat kedua tangannya. Kemudian dia mulai memukuli dirinya sendiri sambil menangis histeris.
“Aaaaaaaaaaaaaaa………………..” Teriak nya sambil terbang di udara.
Toshio terus menangis sambil berusaha mencabut sayap di belakang nya dan kedua tanduk nya. Tapi karena sayap dan tanduk merupakan bagian dari tubuh nya dia tidak bisa mencabutnya. Dia juga berusaha menghilangkan api di rambut nya yang cepak karena api itu terus menyala.
“Aaaaaaaaaaaaaaa…………………” Sekali lagi dia berteriak dengan suara yang mengerikan.
“Aku tidak mau jadi seperti ini…….” Pikirnya dalam hati.
Tiba tiba dia langsung berubah menjadi wujud manusianya. Karena berubah mendadak, dia tidak memiliki sayap lagi dan langsung jatuh ke bawah.
“Aaaaaaahh….” Teriak nya sambil jatuh ke tanah.
Toshio pun jatuh menghantam jalan dan terlungkup. Beberapa saat kemudian, dia bangun dan langsung melihat tangannya.
“Aku kembali…..aku kembali…….” Pikir nya dengan wajah ceria.
Dia langsung berlari menuju apartemen nya. Begitu sampai, dengan santai dia langsung berjalan dan naik menuju apartemen nya sendiri. Tiba tiba, pintu di sebelah apartemen nya terbuka.
“Kyaaaah…..” Teriak seorang wanita penghuni apartemen di sebelah nya yang sedang membuka pintu sambil menutup wajah nya ke arah Toshio.
Toshio pun heran kenapa tetangga nya berteriak.Dia langsung melihat sekeliling dan mencari penyebab nya. Dia melihat dan mencari apa ada yang mencurigakan. Karena dia tidak menemukan alasan teriakan itu, dia bergegas menghampiri tetangga nya yang berteriak itu.
“Ada apa one san ?” Tanya nya.
Wanita itu tidak berkata apa dan hanya menunjukkan jari telunjuk nya ke bagian bawah tubuh dirinya. Toshio langsung melihat ke bawah dan ternyata dia langsung mengerti kenapa tetangga nya berteriak. Toshio tidak memakai baju sehelai benang pun dan badan nya berlumuran darah, Secara sigap dia langsung menutup bagian bawah tubuh nya dengan kedua tangan nya dan wajah nya menjadi merah padam.
“Maaf one san…aku masuk dulu.”
Toshio menunduk dan langsung bergegas masuk ke dalam apartemen nya. Sesudah menutup pintu dia pun langsung terduduk di depan pintu. Kedua tangan nya langsung menutup wajah nya yang merah saking malu nya. Setelah tenang dia langsung berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya yang masih ada sisa darah. Begitu masuk dia langsung melihat diri nya sendiri di cermin untuk memastikan wujud nya.
Toshio termasuk tampan, badannya memang sudah kekar dan besar dari awal karena dia adalah seorang karateka sabuk hitam. Berambut cepak dan di cat pirang, memakai anting di sebelah kiri. Tinggi badannya sekitar 180 cm dan berat nya proposional.
“Huff untung aku kembali seperti semula……” Pikirnya sambil terus mengamati wajah dan tubuh nya untuk mencari kelainan lain.
“Ah sudah lah….aku mandi dulu.” Pikirnya lagi.
Kemudian dia masuk dan langsung membilas badannya, kemudian langsung masuk ke dalam bak mandi.
Malam nya, Toshio berbaring di ranjang nya sambil melihat langit2.
“Apa yang terjadi dengan ku…….”
Tiba tiba window status nya terbuka lagi, dia langsung mengamati nya, tapi karena teringat kejadian di rumah sakit yang membuat nya trauma karena membakar semuanya dan berubah mendadak, dia langsung bangun dan berdiri lalu keluat apartemen dan menuju ke taman sambil terus mempelajari tulisan di window status nya. Tanpa mengetahui takdir dan masa depan nya yang akan memutarbalikkan dunia di mulai dari taman itu.
Pada waktu yang sama saat Toshio masih di rumah sakit, Di pulau Kyushu, di sebuah rumah tinggal besar model tradisional Jepang di sebuah kota besar. “Treng….” Shishi yang berada di kolam berbunyi. Dari dalam rumah terdengar,
“Hiaaah….” “Meenggg….” Seseorang sedang berlatih kendo di dalam.
“Lebih keras…..” Bentak seorang pria di dalam.
“Hiaaah….” Teriak seorang remaja putri yang sedang berlatih kendo.
“Cukup….Kyoko, kamu benar benar tidak berguna….pergi ke kamarmu…” Teriak seorang pria memarahi wanita yang sedang berlatih itu.
“Baik papa…eh sensei…” Balas remaja putri itu dengan wajah cemberut.
Remaja putri itu pun keluar dari ruangan dan berjalan di lorong belakang rumah menuju kamarnya.
“Treng…” Shishi berbunyi lagi seraya dia lewat. Kyoko berjalan menuju kamarnya. Sesampainya di kamar dia langsung berganti baju, dia melepas semua atribut kendo nya dan sarashinya.
“Ugh tidak bertambah besar…..” Pikirnya sambil melihat dada nya.
Kemudian dia melihat sekeliling dan mengambil pakaian santai nya. Dia langsung memakai pakaian nya dan tiduran di ranjang nya sambil memainkan hp nya. Dia seperti sedang mencari cari sesuatu di internet. Ketika sedang asik bermain hp, tiba tiba pintu kamar nya dibuka.
“Kyoko chan….mandi…..” Seorang wanita tua menegur Kyoko dan langsung menutup pintunya kembali.
“Iyaaaaaa…huuuh….payah.” Gumam nya dengan suara pelan.
Kyoko langsung turun dari ranjang nya dan berdiri. Kemudian dia langsung keluar kamar dan berjalan menuju kamar mandi. Di dalam kamar mandi, dia langsung bercermin. Kyoko melihat dirinya sendiri dan kemudian dia membuka mulut nya. Di kedua sisi mulut nya muncul 2 buah taring kecil yang lumayan panjang. Kemudian dia langsung membilas badan dan langsung masuk ke dalam bak mandi. Di dalam bak mandi dia pun merenung.
“Aku ingin pergi dari sini……huuu.” Pikirnya sambil menyelam.
Dia pun terus berendam sambil merenung. Nama lengkap Kyoko adalah Matsuoka Kyoko, umur 16 tahun, kelas 1 sma (highschool), dia adalah anak tunggal dari keluarga Matsuoka. Ayah nya adalah pemilik dojo kendo dan bergabung dengan Yakuza, sedangkan ibunya tidak di ketahui keberadaaan nya. Menurut keterangan dari nenek pengasuh nya, ibunya sudah meninggal karena di bunuh pesaing bisnis ayah nya. Kyoko tidak ambil pusing soal itu, sebab dia sendiri tidak senang tinggal di sana karena peraturan di keluarga nya terlalu ketat.
“Besok sekolah lagi……” Dia terus berpikir sambil berendam.
Tiba tiba dari luar rumah nya terdengar suara ban mobil berdecit dan terdengar beberapa mobil berhenti di depan rumah nya. Kyoko yang penasaran melihat keluar dari jendela kecil di kamar mandinya. Dia melihat beberapa orang berada di pintu gerbang rumah nya dan sepertinya ingin masuk ke dalam. Dua orang penjaga rumah nya melarang mereka masuk. Tiba tiba orang yang berada di paling depan mengeluarkan pistol dan langsung menembak dua penjaga rumah nya.
“Apa…apa…apa…..”
Kyoko yang melihat nya pun panik. Dia langsung keluar dari bak mandi dan pergi ke kamarnya dengan menggunakan handuk. Terdengar bunyi tembakan mulai masuk ke dalam rumah. Kyoko segera memakai seragam sailor nya dan mengintip di balik pintu kamarnya. Ketika mendengar langkah kaki dia langsung mentup pintu kamar nya.
“Apa yang terjadi…kenapa orang orang itu ke sini ?” Tanya nya dalam hati.
Tiba tiba kamar di buka, seorang nenek tua masuk ke dalam kamar.
“Kyoko chan, di sini tidak aman, kamu harus lari dari jendela..cepat.” Bisik nenek itu supaya tidak terdengar orang.
“Lalu bacan sendiri gimana ? kita pergi sama sama bacan….”
“Jangan…kamu bawa ini….papa mu lagi di dojo…bertemu dengan mereka, perasaan bacan sangat tidak enak, cepat pergi….” Nenek memberikan pedang katana peninggalan keluarga, Nenek langsung mendorong Kyoko supaya keluar lewat jendela.
“Tapi kalau aku pergi bacan bagaimana ?” Tanya Kyoko sambil menoleh karena dia di dorong.
“Bacan tidak apa apa…oh ya..ini bacan ada titipan dari mama kamu, seharusnya bacan di mintai tolong kasih ke kamu kalau sudah berumur 17 tahun, tapi tidak apa apa….sekarang kamu bawa surat nya dan pergilah.” Nenek semakin kuat mendorong Kyoko supaya keluar
“Bacan harus ikut….” Kyoko menahan badannya.
“Ya sudah, kamu keluar dulu nanti bantu bacan…….” Jawab Nenek.
Akhirnya Kyoko mulai berjalan menuju jendela. Terdengar suara langkah kaki dari lorong. Mendengar itu nenek langsung mendorong Kyoko keluar dan membuat nya terjatuh dari jendela.
“Adu duh….bacan, kenapa dorong nya kuat sekali…..bacan…bacan….?”
Jendela pun di tutup dari dalam, Kyoko sadar kalau yang menutup jendelannya adalah nenek. Karena ingin menolong nenek dia berusaha memanjat jendela nya dan mengintip ke dalam. Di dalam terlihat nenek sedang di marahi papa nya. Kyoko pun langsung turun dan duduk di bawah jendela. “Dor…” Terdengar suara letusan senjata api di dalam kamarnya. Karena khawatir dia langsung memanjat jendela dan mengintip. Kyoko sangat kaget karena melihat papa nya di tembak oleh beberapa orang berbaju jas dan sekarang mereka sedang mengancam nenek. Perkataan di dalam kamar tidak terdengar karena jendela tertutup.
“Aku harus menolong nenek….” Pikirnya
Dengan mengendap ngendap, dia masuk melalui lorong di belakang kamarnya. Di dalam hatinya dia terus berdoa supaya nenek tidak apa apa. Setelah berjalan sangat pelan dan hati hati, Kyoko pun tiba di depan kamar mandi. Karena mendengar langkah kaki, dia langsung masuk ke dalam kamar mandi. Pintu di buka sedikit untuk dia mengintip dan dia melihat dua orang laki laki berjalan ke arah nya. Kyoko langsung menutup pintu rapat rapat dan masuk ke dalam bak mandi yang ada penutup nya. Dugaan nya benar, kedua orang itu masuk ke toilet untuk buang air kecil. Kyoko yang berada di dalam bak mandi mendengar pembicaraan kedua orang itu.
“Huh aku tidak mengerti kenapa bos menginginkan anak kecil itu…” Ujar seorang pria yang berkepala botak dan mempunyai bekas luka di dagunya.
“Aku tidak tahu…katanya kan untuk bayar hutang ayah nya…tapi anak itu sepertinya tidak ada di rumah…” Balas pria yang berambut klimis di sebelahnya.
“Haa lebih baik bukannya langsung ikuti anak itu dan cegat selagi di jalan…buat apa kesini..kadang aku tidak mengerti jalan pikiran bos.” Tambah si botak.
“Yah kita nurut saja daripada nanti malah jadi masalah….” Balas si klimis.
Mendengar percakapan kedua orang itu Kyoko pun ketakutan karena diri nya di incar. Dia menutup mulutnya. Karena di dalam bak masih ada airnya, ketika dia mengangkat tangan untuk menutup mulutnya, air itu berbunyi terkena gerakan nya. Kedua pria itu langsung menoleh dan mencari di sekeliling nya. Tiba tiba, “Cbur…” Katana yang di taruh Kyoko di antara penutup dan dirinya jatuh ke dalam bak dan menimbulkan bunyi. Pria botak itu langsung membuka penutup nya dan menemukan Kyoko di dalam sedang ketakutan.
“Hahaha rupanya dia di sini…cepat berdiri…ikut kami….” Perintah si botak sambil menarik sebelah tangan Kyoko.
“Lepas…mau apa kalian…..” Kyoko meronta karena di tarik.
Karena panik tangan satunya menyambar gayung dan langsung memukul kepala pria botak itu. Pria itu langsung menampar Kyoko.
“Kurang ajar….cepat ikut…kita tidak punya banyak waktu….”
“Aku mau di apakan ?” Tanya Kyoko ketakutan sambil memegang pipinya yang merah karena di tampar.
“Sudah jangan banyak tanya…ikut saja….hehe.” Pria klimis itu membantu menarik Kyoko keluar.
Akhirnya Kyoko keluar dari bak dan langsung di bawa ke dojo, dengan pakaian yang basah. Ketika dia melewati kamarnya, dia melihat papa nya dan nenek sudah terkapar bersimbah darah.
“Bacan……” Kyoko berteriak dan meronta ingin menghampiri nenek yang terkapar bersimbah darah.
“Jangan macam macam….” Pria botak itu terus menarik tangan Kyoko.
Kyoko berteriak teriak sambil terus di seret oleh kedua orang itu.
“Bacan…bacan….bacan…..aaaaaaaaaaa.”
“Berisik sekali….” Pria botak itu langsung mendekap pinggang Kyoko dan mengangkatnya.
Pria klimis di samping nya pun membantu dengan memegangi kaki nya yang terus menendang ke segala arah. Mereka langsung membawa Kyoko masuk ke dalam dojo. Ketika sampai di dalam dojo, Kyoko di hadapkan dengan seorang remaja pria yang mungkin baru berusia 18 tahun.
“Akhirnya…lama sekali kalian.”
“Maaf bos….dia melawan soalnya…” Balas pria botak itu memberi alasan.
Bos itu langsung berdiri dan menghampiri Kyoko yang terduduk di lantai. Dia menjongkok dan memegang dagu Kyoko. Kemudian dia memutar kepala Kyoko ke kiri dan kanan seakan akan mengamati nya.
“Bagus….telanjangi dia…kita cek kualitas dulu hahaha.” Bos langsung berdiri dan duduk lagi di tempat nya.
Beberapa pria langsung menghampiri Kyoko dan berusaha melepas bajunya. Kyoko pun berontak dengan memukul dan menendang.
“Mau apa kalian semua….” Teriak nya sambil terus berontak.
Bos langsung menjentkkan jari nya dan pria botak itu pun maju. Tanpa ragu ragu, pria itu langsung merobek baju seragam Kyoko sehingga terlepas dan memperlihatkan tubuh nya. Pria yang berambut klimis langsung menarik rok yang di pakai Kyoko dan melepaskan nya.
Kemudian pria yang lainnya memegang Kyoko supaya berdiri. Kyoko yang berdiri menutupi dadanya. Bos menyuruh Kyoko maju ke depan nya. Karena Kyoko diam saja, dua orang di belakang nya mendorong nya sehingga dia maju persis di depan bos itu.
“Hmm besar juga ya…komoditi yang bagus….” Bos memegang dada Kyoko.
“Cuih…..” Kyoko pun langsung meludahi wajah bos.
Bos langsung melepaskan Kyoko dan mengambil sapu tangan dari kantong jas nya. Setelah menyeka wajah nya, bos langsung menampar Kyoko hingga membuat Kyoko tersungkur. Mata Kyoko melihat tajam ke arah bos.
“Aku tidak butuh komoditi yang kurang ajar seperti ini. Berapa hutang ayah nya…” Tanya bos kepada anak buah nya.
Anak buah di samping nya langsung berbisik di telinga bos. Kemudian dia menjentikkan jarinya dan semua anak buah nya menengok padanya.
“Silahkan kalian bersenang senang dan bunuh dia…tapi sisakan ginjal nya untuk hutang ayah nya hahaha.”
“Terima kasih bos….” Jawab semua anak buah nya.
Pria pria beringas itu pun mendekati Kyoko. Mereka mulai menarik kaki dan tangan nya, merentangkan Kyoko di lantai.
“Jangan…jangan…lepaskan…lepaskan….tolong….siapa saja tolong.” Teriak Kyoko meronta histeris.
Para pria itu mulai meraba raba tubuh Kyoko yang terus meronta dan menangis. Tiba tiba kaki Kyoko berhasil lepas, tanpa sengaja menendang kursi bos yang sedang duduk dan membuat bos terjatuh. Dengan di bantu oleh pria botak dan klimis itu bos pun kembali berdiri. Wajah nya terlihat geram. Bos langsung mencabut pistol yang berada di pinggang si botak dan menghampiri Kyoko.
“Dor..dor…dor….” Bos langsung menembak Kyoko beberapa kali dengan posisi yang masih terlentang di bagian dada dan perut nya.
Kemudian bos mengembalikan pistolnya kepada pria botak di samping nya. Darah mulai keluar dari mulut Kyoko yang di tembak. Seorang pria masih sempat melepas ****** ***** nya dan merentangkan kaki nya. Kyoko yang sudah tidak berdaya pun tidak memberikan perlawanan lagi.
“Kenapa….seperti ini…..kenapa semua ini terjadi….kenapa begini nasib ku.” Pikirnya sambil melihat tindakan pria pria itu dan menangis.
Tiba tiba sebuah window status mucul di depan nya.
Race Half Vampire / Vampira
Class Vampire Queen
Lv 98
Str 80000
Mag 10000
Skill Blood feast, Blood spear, Blood bind, Claw slash
Passive Super strength, claw mastery, sword mastery, Rapid regeneration
Add Bleesing of Demon God, Bat transformation.
Weak None
“Apa…ini…..eh…aku sembuh……” Pikirnya sambil melihat status nya.
Tiba tiba darah segar yang berada di sekeliling nya naik ke atas dan membentuk tali yang mengikat semua orang yang berada di sekitarnya. Kyoko pun langsung berdiri dan melihat sekeliling, kemudian dia mengamati tangan nya, jari jari nya berubah menjadi tajam. Kyoko mencoba menyabetkan cakarnya kepada pria yang membuka ****** ***** nya barusan. Pria itu langsung terpotong potong.
Melihat itu, Kyoko langsung menoleh dan membabat habis semua pria yang mencoba menodai nya. Kemudian dia menoleh.
“Te…tembak……” Teriak bos ketakutan.
Pria botak dan pria klimis itu langsung mengeluarkan pistol mereka dan menembaki Kyoko. Perluru tidak melukai Kyoko sama sekali.
Kyoko langsung menoleh ke mereka berdua dan dengan kecepatan luar biasa langsung berada di depan mereka.
“Makhluk apa kamu……aaaaa.” Teriak si pria botak itu kaget.
Kyoko pun tersenyum dan langsung melompat menggigit leher pria botak itu.
“Aaaaahhh…….nikmat.” Gumam nya dengan suara mengerikan setelah menghisap habis darah pria botak itu.
Kyoko pun melempar pria botak yang sudah tak bernyawa itu dengan satu tangan, kemudian dia langsung menoleh ke pria yangh klimis tadi.
"Hehe......." Kyoko tersenyum melihat pria klimis itu.
“Uwaaaaa….” Pria klimis itu terus menembaki Kyoko yang terus mendekat kepadanya sambil tersenyum.
Kyoko langsung menghujamkan cakarnya ke dada pria klimis itu dan menarik keluar jantung nya. Kemudian dia memeras jantung nya dan meminum darah nya.
Bos pun terjatuh dan terduduk melihat Kyoko yang sedang meminum darah dari jantung pria klimis itu.
“Hii….to..tolong….”
Mendengar itu. Kyoko langsung menoleh dan melempar jantung nya.
“Tolong ? kamu minta tolong ?” Tanya nya dengan suara mengerikan.
Kyoko mulai berjalan mendekati bos. Dengan susah payah, bos berusaha merangkak kemudian berdiri dan karena sangat takut, dia mencoba untuk lari.
“Mau kemana ?” Tanya Kyoko yang sudah di depan nya.
“Hiii…….” Bos pun terduduk dan mundur melihat Kyoko di depan nya.
Kyoko langsung memegang dagu si bos dan memutar kepalanya ke kiri dan kanan seakan mengamati nya.
“Komoditi yang bagus hehehe….tapi aku tidak suka.”
Kemudian dia langsung menjambak rambut si bos dan mencabut kepalanya. Kyoko pun berdiri dan melemparkan kepala si bos ke samping nya. Dia terdiam sesaat dan kemudian melihat kedua tangan nya yang berlumuran darah.
Kyoko pun menoleh dan melihat wujud nya di cermin yang memang di sediakan di dojo. Tubuh nya yang tadinya telanjang sekarang sudah di balut oleh pakaian hitam tangan buntung, kaki nya di selimuti oleh celana semacam spandex yang ketat, kaki nya mengenakan boots hak tinggi berwarna hitam yang menyatu dengan celana nya. Wajah nya mengenakan topeng seperti topeng opera berwarna hitam dengan matanya yang berwarna merah darah. Taring di mulut nya membesar sampai terlihat keluar. Tangan nya seperti memakai sarung tangan dengan ujung ujung jari yang lancip seperti cakar.
Melihat dirinya sendiri di cermin, tangan Kyoko mulai naik ke wajah nya dan dia berteriak histeris melihat perubahan dirinya yang berlumuran darah.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaa…………….”
Kemudian dia terduduk sambil memegang kepalanya dengan kedua tangannya sambil terus meraung dan berteriak.
“Aku…aku ini apa….aku tidak mau berwujud seperti ini…….”
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa………………..”
Kyoko terus berteriak dan melolong selama beberapa saat. Ketika dia sudah tenang dia melihat kembali ke cermin. Ternyata wujud nya sudah kembali seperti semula. Wajah nya yang cantik, rambut nya yang hitam panjang lurus sampai di punggung, badannya yang proposional dan seksi. Tinggi nya 170cm. Seluruh badan nya berlumuran darah. Kemudian dia juga mengamati bekas luka tembak nya yang sudah menutup.
“Oh aku kembali….aku tidak percaya ini….” Pikirnya.
Kemudian dia berdiri dan berlari keluar dari dojo untuk menuju ke kamarnya. Begitu sampai dia langsung memeluk nenek yang sudah tiada dan langsung menangis. Setelah itu dia melihat surat di tangan nenek yang mau di berikan padanya sebelum semua itu terjadi. Kyoko langsung membuka surat itu dan membacanya.
Kyoko pun tercengang dan menutup mulut nya. Ternyata dia adalah seorang half vampire yang bisa berjalan di siang hari, di surat itu juga di katakan kalau ayah nya manusia dan ibunya adalah vampire yang sudah meninggal karena di bunuh waktu tiba di bandara pada siang hari dan menitipkan surat kepada nenek yang menjemput nya.
“Aku separuh kyuketsuki ? tidak bisa di percaya…..siapa sebenarnya ibuku.”
Kemudian dia membaca bagian bawah surat itu yang mengatakan kalau dia bisa berubah menjadi kelelawar dan terbang, berikut caranya di jelaskan di surat itu. Di akhir surat juga di katakan kalau pembunuh ibu nya ada di Tokyo. Wajah Kyoko pun berubah dan telihat sudah menemukan tujuan,
Setelah membaca surat nya Kyoko langsung berdiri dan lari ke kamar mandi, setelah dia membilas badannya dan membersihkan nya, dia langsung keluar membawa katana yang berada di dalam bak tadi.
Kyoko langsung memakai lagi seragam sekolah cadangan nya dan mengalungkan katana nya di punggung. Kemudian dia menghormat kepada jasad nenek.
“Bacan….aku pergi……”
Kyoko langsung lari setelah menutup kamarnya dan keluar dari rumah nya. Dia langsung mencoba cara menjadi kelelawar. Ketika berhasil berubah dia langsung terbang menuju Tokyo.
Sementara di Tokyo di masa sekarang,
Toshio yang trauma pun berjalan ke taman. Begitu dia sampai di taman, kondisi taman sudah sepi sebab hari sudah malam.
“Mumpung tidak ada siapa siapa….”
Dia langsung membuka seluruh bajunya dan mencoba berubah menjadi bentuk demon nya. Dia diam senejak berkonsentrasi dan langsung berubah menjadi sosok demon lord sebelum nya. Dia bisa berubah karena mempelajari keterangan skill dari window status nya.
“Haha berhasil, begini caranya…..baiklah……aku mengerti.”
Kemudian dia berubah lagi dan cepat cepat memakai pakaian nya kembali. karena takut ada yang melihat nya Setelah dia mengenakan pakaian nya, Tiba tiba,
“Aaaaaaaaaahhhh toloooooooong…….” Terdengar teriakan dari atas.
Toshio pun melihat ke atas dan seorang wanita sedang jatuh dari atas. Toshio langsung melompat dan menangkap wanita itu. Setelah mendarat, dia menggendong wanita itu ala princess,
“Fiuhhhh terima kasih ya….aku Matsuoka Kyoko…kamu siapa..” Kyoko langsung menoleh
“Yamishiki Toshio….” Toshio pun langsung melihat wajah Kyoko, Mereka pun menjadi saling pandang.
“Geh….yankeee….” Pikir Kyoko
“Geh…ojo sama….” Pikir Toshio
Mereka terus saling pandang dengan posisi Kyoko yang di gendong oleh Toshio ala princess. Tiba tiba,
“Groooowwwwl…….” Perut mereka berbunyi.
“Aku lapar…..” Gumam Kyoko dengan wajah merah.
“Sama………” Jawab Toshio dengan wajah merah
Mereka berdua pun terdiam sambil terus saling memandang,
“Yuk makan…..” Ajak Kyoko
“Yuk…..” Jawab Toshio
Dan kisah takdir masa depan mereka yang akan memutar balikkan segalanya pun dimulai
Toshio menurunkan Kyoko ke tanah. Kemudian mereka langsung keluar meninggalkan taman. Toshio berjalan di depan sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana nya dan Kyoko mengikuti dari belakang sambil memegang tali katana nya.
“Mau makan apa ?” Tanya Toshio
“Terserah….yang penting kenyang.” Jawab Kyoko.
Mereka pun terus berjalan tanpa bicara sama sekali. Di depan mereka ada sebuah kios ramen dan oden di pinggir jalan. Toshio langsung melangkah menuju kios itu. Kyoko terus mengikuti Toshio dari belakang tanpa berbicara sepatah kata pun. Kemudian mereka pun tiba di kios ramen itu yang kebetulan lagi sepi.
“Ossan, aku pesan ramen 1 mangkuk ya…..kamu mau apa ?” Tanya Toshio.
“Apa saja…..” Jawab Kyoko singkat.
“Ya sudah ossan, pesan 1 mangkuk lagi ya….” Tambah Toshio.
“Baiklah, duduk saja dulu…ini handuk nya….kalau di sini ossan menyediakan handuk.”
“Terima kasih ossan….” Balas Toshio.
Kyoko pun diam saja. Dia mengambil handuk nya dan mulai mengelap wajah nya. Toshio melihat ke arah Kyoko dan memperhatikannya.
“Bocah ini….kok bisa jatuh dari langit ya…..” Pikirnya.
Kemudian dia menoleh lagi melihat ke depan. Suasana pun menjadi canggung karena keduanya diam dan tidak saling bicara. Tak lama kemudian ramen mereka pun di hidangkan oleh ossan. Karena sepi jadi pelayanan nya agak cepat. Toshio langsung mengambil sumpit dan membelah nya. Kemudian dia menengok ke Kyoko yang diam saja.
“Kenapa ? katanya lapar ?” Tanya Toshio.
“Umm pakai sumpit yang mana ?” Tanya Kyoko.
“Haaah…yang mana saja….ini saja…sudah ku bersihkan.” Balas Toshio.
Dia pun memberikan sumpit nya kepada Kyoko. Kemudian Kyoko langsung mengambil sumpit nya.
“Itadakimasu.”
Kyoko langsung melahap ramen nya. Toshio pun langsung mengambil sumpit lagi dan mengatupkan telapak nya.
“Itadakimasu.”
Kemudian dia juga langsung makan ramen nya dengan lahap karena sudah terlalu lapar. Kyoko lalu menoleh ke Toshio yang sedang makan. Kemudian dia mengangkat tangannya.
“Ossan, ramen nya 1 mangkuk lagi ya dan aku minta semangkuk oden juga.”
“Baik…di tunggu ya…” Jawab ossan,
Dengan ceria Kyoko menunggu makanan nya datang karena ramen sebelum nya sudah habis. Kaki nya pun bergoyang di bawah kursi. Dia terus menoleh ke Toshio yang masih makan.
“Ini yankee kok baik ya…..biasanya kan rese.”
Kemudian dia menoleh ke depan lagi karena ramen dan oden pesanan nya sudah datang. Kyoko langsung mengambil mangkuk nya dan makan dengan lahap. Toshio pun sudah selesai.
“Goshousama.”
Kemudian dia berdiri dan mengambil dompet nya dari kantung. Melihat Toshio berdiri, Kyoko langsung menoleh.
“Mau kemana ?” Tanya nya.
“Pulang….” Jawab Toshio singkat.
“Jangan…tunggu aku…” Tambah Kyoko.
“Haaah…kenapa begitu….?” Tanya Toshio yang sudah membuka tenda.
“Um…aku ga bawa uang hehe.” Balas Kyoko.
“Hah….aduh aduh…ya sudah…kali in aku traktir.” Balas Toshio.
Kemudian dia langsung membayar makanan Kyoko. Dia langsung beranjak pergi.
“Eh tunggu dulu….” Kyoko menarik baju Toshio.
“Kenapa lagi ?” Tanya Toshio sambil menoleh.
“Temani aku hehe..” Balas Kyoko.
“Temani ? memang kamu sendirian ?” Tanya Toshio heran.
“Yup, aku sendirian di sini….” Jawab Kyoko sambil menyeruput ramen nya.
“Ya sudah….” Balas Toshio.
Kemudian dia menutup tenda dan duduk kembali sambil meletakkan siku di atas meja dan menopang dagunya. Kyoko pun melanjutkan makannya dengan tenang dan sangat menikmati nya. Tak lama kemudian, Kyoko pun selesai,
“Ghosousama.” Kyoko mengatup kan telapak nya.
Tanpa menunda, mereka berdua langsung keluar dari kedai. Toshio berjalan kembali menuju apartemen nya. Banyak hal yang keluar di pikiran nya, dia masih tidak mengerti kenapa dia bisa hidup lagi dan sebagainya, khususnya ketika dia di tuduh oleh club nya dan di jebloskan ke penjara. Hatinya benar benar sakit karena dia menganggap semua anggota club nya sebagai keluarga. Toshio tidak memiliki orang tua, dia hanya memiliki seorang kakak laki laki yang sudah berkerja. Lama kelamaan, dia sadar kalau ada langkah kaki mengikuti di belakang nya, kemudian dia pun menoleh,
“Loh, kamu kok mengikuti aku ?” Tanya Toshio kepada Kyoko yang dari tadi mengikutinya.
“Kenapa memang nya ? Kita mau kemana ?” Tanya Kyoko.
“Kok kita, aku mau pulang ke apartemen ku.” Jawab Toshio.
“Begitu…ya sudah…ayo jalan lagi.” Balas Kyoko.
“Sebentar….”
Toshio pun berbalik menghadap Kyoko.
“Kamu memang mau kemana ?” Tanya Toshio lagi.
“Ga tau….aku baru datang di Tokyo.” Jawab Kyoko.
“Aduh…..pusing aku.” Toshio memegang kening nya.
“Kenapa yankee kun ?” Tanya Kyoko yang heran melihat Toshio.
“Namaku bukan yankee kun…..Yamishiki Toshio. Lalu sekarang kamu mau kemana ?” Tanya Toshio lagi dengan pertanyaan yang sama.
“Ga tau…..ke tempat mu saja Yankee kun hehe.” Jawab Kyoko.
“Jangan hehe….kamu ga ngerti apa, bahaya tau ke tempat laki laki sendirian.” Balas Toshio yang mulai kesal.
“Ga masalah…ayo jalan lagi….” Balas Kyoko.
Melihat Kyoko seperti itu, hatinya sedikit tidak tega. Dia mulai mengurut kejadian nya dari menangkap Kyoko di udara sampai membayari dia makan.
“Ya sudah….tapi hanya malam ini.” Tegas nya.
“Baik…terima kasih yankee kun.” Balas Kyoko.
“Namaku Yamishiki Toshio bukan yankee kun…tolong di ingat dong.”
Toshio pun berbalik lagi dan langsung berjalan kembali. Kyoko terus mengikutinya dari belakang. Setelah itu, mereka pun sampai di apartemen milik Toshio. Kyoko yang masuk ke dalam melihat Toshio hidup sangat sederhana, di dalam ruangan hanya ada satu televisi kecil, meja dan lemari altar kedua orang tuanya. Di dapur sama sekali tidak ada apa, hanya ada peralatan memasak dan kulkas. Kyoko melihat sekeliling dan ternyata hanya ada toilet di dalam apartemen Toshio. Kemudian dia melihat Toshio membuka jendela dan menyalakan rokok nya. Toshio duduk dekat jendela dengan asbak yang ada di depan nya.
“Ugh….dia merokok….”
Kyoko langsung mendekati Toshio dan mengambil rokok nya.
“Hei…kenapa lagi ?” Tanya Toshio yang kaget rokok nya di ambil.
“Selama ada aku jangan merokok, kalau mau merokok keluar.” Kyoko menjawab sambil bertolak pinggang.
“Ini kan apartemen ku, bebas dong aku mau ngapain….” Balas Toshio.
“Pokok nya kalau mau merokok di luar.” Balas Kyoko lagi dengan ketus.
“Huh….”
Toshio pun berdiri dan memasukkan rokok nya ke saku celananya, kemudian dia langsung keluar. Dia pun merokok di luar apartemen.
“Apa sih ojo sama itu….aku di usir di rumah ku sendiri….tapi ga penting…banyak yang lebih penting.” Pikir nya sambil menghisap rokok nya.
Sementara di dalam, Kyoko pun mulai berberes karena dia tidak betah melihat rumah yang kotor. Dia langsung masuk ke kamar Toshio yang hanya ada satu futon di lantai dan sebuah lemari di pojok. Kemudian dia membuka lemari nya dan mengambil kaus milik Toshio. Kyoko mulai mengganti pakaian nya.
“Wah kausnya besar sekali….yosh..ga perlu pakai celana lagi.”
Setelah selesai dia langsung keluar kamar dan duduk di ruang tengah. Dia pun menyalakan televisi.
“Berita terkini, pembunuhan masal di sebuah rumah yang berlokasi di Kyushu. Tidak ada yang selamat, polisi masih menyelidiki pelaku. Di duga pelaku nya adalah gangster yang berniat merampok…….” Kyoko mematikan televisi nya.
“Bacan…..” Pikirnya sambil tertunduk sedih. Air matanya mulai mengalir.
Toshio yang sudah masuk melihat semuanya. Dia memutuskan untuk diam saja karena dia berpikir dia juga masih punya masalah. Kemudian dia melangkah kembali keluar dari apartemen nya. Tiba tiba beberapa mobil berhenti di depan gedung apartemen nya. Toshio melihat nya dari atas sambil merokok. Karena dia tidak merasakan ada masalah, dia santai saja. Orang orang yang turun dari mobil pun sibuk berkeliling seperti sedang mencari sesuatu. Karena merasa bukan urusannya, dia pun membuang rokok nya dan masuk ke dalam apartemen nya. Begitu di dalam dia melihat Kyoko menodongkan katana nya di wajah nya.
“Hei….”
“Ada apa di bawah……?” Tanya Kyoko.
“Tidak ada apa apa, hanya ada beberapa mobil berhenti dan banyak orang keluar seperti sedang mencari sesuatu.” Toshio mengangkat tangannya karena di todong katana.
Kyoko pun berjalan menuju pintu dan membuka nya sedikit untuk mengintip. Dia memperhatikan orang orang di jalanan itu. Melihat tingkah laku Kyoko, Toshio jadi bertanya tanya, apa yang sebenarnya terjadi, dia pun berjalan ke arah Kyoko dan membuka pintu apartemen, kemudian dia langsung keluar. Toshio melihat seorang ossan sedang di giring dan di masukkan ke mobil. Kemudian orang orang semuanya menaiki mobil mereka dan langsung pergi.
“Bukan ke sini….” Pikirnya.
Dia pun kembali masuk ke dalam. Di dalam dia melihat Kyoko yang sedang duduk di sudut ruang tengah, tepat di sebelah lemari altar orang tuanya. Wajah nya terlihat sedih dan takut. Toshio pun memberanikan diri bertanya.
“Bisa cerita ada apa sebenarnya ?” Tanya Toshio.
“Tidak ada apa apa…..” Jawab Kyoko perlahan.
Toshio pun mengaruk garuk kepalanya karena heran melihat sikap Kyoko. Dia merasa ada yang tidak beres dengan Kyoko. Tapi dia tidak mau mendesak Kyoko, dia hanya menunggu Kyoko buka suara. Toshio pun langsung tiduran di sebelah meja.
“Kamu tidur di kamarku saja, aku di sini….”
Kyoko pun diam saja dan tidak menjawab. Tiba tiba Kyoko juga tiduran di sebelah meja menghadap altar orang tua Toshio.
“Aku tidak mau sendirian…..”
“Yah terserahlah….” Balas Toshio.
Toshio pun membalikkan badannya dan mulai tidur. Begitu juga Kyoko yang membalikkan badannya ke arah jendela. Malam itu keduanya tidak ada yang bisa tidur karena pikiran mereka masing masing.
Keesokan harinya, Toshio bangun agak siang, setelah bangun dia melihat sekeliling dan tidak menemukan Kyoko. Kemudian dia melihat ke atas meja dan melihat sepucuk surat di tinggalkan di meja. Toshio langsung mengambil dan membacanya.
“Yamishiki san, terima kasih atas makan malam nya dan menginap nya…aku pergi. Matsuoka Kyoko.”
Dia pun tiduran lagi setelah membaca surat nya. Kemudian dia berbalik dan berbalik lagi. Akhirnya dia pun bangun.
“Dasar…main pergi saja….tapi ga apa apa lah….hmm kalau aku ke sekolah saja bagaimana ya ?”
Toshio melamun karena sebenarnya dia seharusnya masih di dalam tahanan kalau tidak ada insiden penusukan yang menyebabkan dia koma. Tiba tiba pintu apartemen nya di ketuk.
“Siapa ?”
“Aku…buka kan pintu.”
Kemudian Toshio pun bangkit dan berjalan ke pintu. Dia pun langsung membukakan pintu.
“Aniki….”
“Ya aku datang.” Balas orang di depan pintu.
Kemudian Toshio mempersilahkan nya masuk. Tanpa basa basi orang itu pun masuk dan langsung duduk.
“Hmm ada yang berbeda di sini.” Tanya nya kepada Toshio.
“Ah biasa saja…tidak ada yang berbeda. Ada apa Akito aniki ? tumben datang ke sini ?” Tanya Toshio.
“Aku berencana memasukkan kamu ke sekolah lagi, ini formulirnya, aku sudah isi dan daftarkan pakai nama belakang mama, Yamishiki, sebab kamu sekarang lagi di cari oleh kepolisian juga.” Akito menjelaskan maksud kedatangan nya.
Toshio pun menunduk, dia berpikir dengan keras, tapi perintah dari aniki nya tidak bisa dia langgar sebab dia merasa selama ini menyusahkan aniki nya. Toshio pun melihat anikinya,
“Baiklah aniki, sekolah nya dimana ?”
“Dekat dengan kantor ku, dan aku minta kamu pindah dari sini, lingkungan di sini tidak bagus, kamu tidak usah khawatir soal uang. Semua urusan administrasi sudah ku urus, kamu tinggal masuk besok sebagai murid pindahan.” Jawab Akito.
“Tapi aku harus cari lagi dong apartemen nya ?” Tanya Toshio.
“Tidak perlu aku sudah sediakan, sekalian nanti ada yang tinggal bersama mu, anak dari teman papa di Kyushu, dia sekalian juga sekolah bersama dengan kamu, dia masih kelas 1.” Jawab Akito.
“Hmm baiklah, dimana lokasi apartemen nya. Aku kesana sekarang.”
Kemudian Akito mengeluarkan sebuah peta dan brosur sekolah nya. Dia langsung memberikan nya kepada Toshio. Langsung saja Toshio melihat lokasi apartemen dan sekolah nya.
“Ini tidak salah aniki, sekolah ini kan sekolah privat bukan umum ?” Tanya Toshio.
“Ga masalah kan ? kalau sekolah umum nanti kamu malah terlibat yang tidak tidak.” Jawab Akito.
“Bisnis lancar aniki ?” Tanya Toshio.
Dia bertanya seperti itu karena tidak mau membebankan aniki nya.
“Lancar, sekarang aku mau ke Kyushu menghadiri pemakaman.” Jawab Akito.
“Baiklah aniki, hari ini juga aku ke sana….” Balas Toshio.
“Kamu bawa sepertlunya saja, semua sudah ada di sana. Seragam barumu juga sudah di sana. Aku juga meninggalkan rekening atas nama mu di sana.” Balas Akito.
Toshio hanya mengangguk sambil terus melihat brosur sekolah nya. Kemudian Akito pun pamit dan langsung pergi menuju Kyushu.
Toshio langsung mengemas barang barang nya dan memanggil taksi untuk membawanya.
Setelah memperlihatkan peta apartemen nya dia langsung berangkat. Toshio menoleh melihat gedung apartemen nya dan berkata terima kasih dalam hati.
Perjalanan memakan waktu satu jam dan akhirnya dia sampai di daerah kabukicho, taksi langsung mengantar sampai depan gedung apartemen nya yang baru. Toshio pun melihat gedung apartemen nya, gedung lima lantai dengan banyak kamar di dalam nya.
Karena dia membawa tiga buah dus sedang, dia naik lift barang untuk naik ke lantai tiga. Setelah sampai dia langsung mencari apartemen nya. Akhirnya dia sampai di depan pintu dan langsung menaruh box nya di lantai. Toshio pun mengetuk pintunya.
“Iya sebentar….”
Terdengar suara jawaban seorang wanita di dalam. Toshio pun mulai berpikir. Tak lama kemudian pintu di buka. Seorang wanita pun keluar.
“Kok kamu……” Teriak Toshio dan Kyoko bersamaan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!