NovelToon NovelToon

SPECIAL AGENT JOKO

001 -  PROLOG, JOKO

Di laut China bagian selatan yang berbatasan langsung dengan Indonesia, terlihat sebuah perahu layar yang sedang berlayar saat fajar tiba.

Perahu itu dipenuhi dengan orang-orang yang memegang senjata tajam seperti golok, clurit dan pisau.

Sepertinya perahu itu adalah perahu milik sindikat organisasi perdagangan organ tubuh ilegal, karena terdapat banyak mayat yang tergeletak di dengan tangan, mata, dan organ tubuh lainnya yang telah tiada.

Di dalam perahu, terlihat beberapa orang yang menjaga perahu sedang menjaga di sebuah ruangan di dalam kapal. Rungan yang dijaga itu dipenuhi oleh beberapa sandera yang sepertinya menunggu giliran untuk diambil beberapa organ tubuhnya.

Semua sandera hanya terduduk dan pasrah ketakutan menunggu gilirannya dieksekusi oleh anggota sindikat itu. Para sandera sendiri terdiri dari beberapa kalangan.

Dari anak kecil hingga orang dengan usia paruh baya berada di ruangan itu. Di pojok ruangan, terlihat seorang pria dengan penampilan yang lebih terlihat seperti gembel hanya memakai celana tanpa kaos atau baju.

Pria itu sedang duduk di pojokan dan menutupi tubuhnya yang kedinginan dengan karung lusuh yang berada di ruangan itu.

Salah satu anggota sindikat organisasi perdagangan manusia itu memasuki ruangan sandera dan menarik tangan seorang gadis kecil yang membawa boneka dinosaurus di tangannya.

Saat gadis kecil itu mulai menangis karena akan dieksekusi, pria yang terlihat seperti gembel itu berdiri dan menahan tangan salah satu anggota sindikat.

“Apa yang kau lakukan? Apa kau mau mati?” ucap salah satu anggota sindikat itu.

Tanpa menjawab sepatah katapun, pria itu menusuk leher salah satu anggota sindikat perdagangan yang membawa gadis kecil menggunakan kayu runcing.

*SEEPPP!!!!

Kayu runcing itu menancap tepat di leher salah satu anggota yang hendak mengeksekusi gadis kecil itu.

Darah pun mulai mengucur dengan deras dari leher salah satu anggota sindikat itu dan tewas dengan perlahan layaknya ayam yang sedang disembelih dengan pisau.

Para sandera lain yang melihat kejadian itu pun sangat terkejut dan mulai mengeluarkan suara karena sangat syok melihat aksi berontak yang dilakukan pria yang tampak seperti orang gila dengan tampilan gembel itu.

Saat ruangan sandera mulai gaduh dengan para sandera yang cukup terkejut, beberapa anggota pun mulai menuruni kapal dan bergegas menuju ruangan sandera.

Pria itu mengambil sebuah golok milik salah satu anggota yang telah dihabisinya, lalu keluar untuk menghadapi anggota lain yang sedang menuju ke ruang sandera.

*WUSSSSS!!!!

Pria itu melempar kapak dan tepat mengenai kepala salah satu anggota lainnya yang mulai berdatangan ke ruangan sandera.

Anggota itu pun mati seketika saat kapak telah menancap dan hampir membelah kepalanya menjadi 2 bagian.

Pria itu mengambil kembali kapak yang telah menancap di kepala salah satu anggota dan berjalan keluar untuk menghabisi semua anggota yang tersisa.

Sebelum pria itu keluar dan menuju ke atas kapal, semua anggota sindikat yang tersisa pun berdatangan menuju ke ruang sandera.

Semua anggota sindikat itu membawa senjata tajam di tangannya, tapi dengan mudahnya pria yang terlihat seperti orang gila itu menghabisi mereka semua dengan membabi buta.

Dia memasang kuda-kuda dan dapat menghindari semua pukulan dan senjata tajam yang dilayangkan padanya.

Sepertinya pria itu bukanlah pria biasa. Walau ia terlihat seperti gembel, ia sangat lihai dan lincah dan terlihat seperti seseorang yang sudah sangat terlatih.

Pria itu terus membabi buta dengan kembali menyerang semua anggota sindikat itu dengan membacok leher dan memotong tangan dan kaki mereka satu persatu.

Setelah menghabisi semua anggota sindikat organisasi perdagangan organ dalam yang berada di perahu, pria itu mengambil sebuah kapal karet dan menyelamatkan semua sandera yang masih berada di ruangan.

Setelah para sandera berhasil kabur dari perahu itu, pria itu kembali ke dalam kapal dan merenungi dirinya.

Pria itu bernama Joko. Dia adalah seorang pria yang bekerja di ARN (Agen Rahasia Negara).

Joko telah menghilang selama tiga tahun lamanya, setelah ia berhasil melenyapkan sindikat narkoba di negara China.

Entah apa yang terjadi pada Joko hingga ia dapat kembali ke Indonesia dengan menyusup di perahu milik anggota sindikat perdagangan organ dalam.

002 - PASUKAN SWAT

Saat waktu subuh berlalu dan matahari mulai terbit dari timur, seorang penjaga pantai dari laut Indonesia bagian Utara menghubungi polisi untuk memberitahu, bahwa ada kapal asing yang sangat mencurigakan yang sedang mendekat ke tepi pantai.

Beberapa saat setelah penjaga pantai melaporkan kepada pihak yang berwajib, beberapa pasukan keamanan dari tim SWAT pun telah sampai di pantai.

Semua pasukan SWAT turun dari mobil di tepi pantai dan bersiap untuk menuju ke tengah laut untuk menghampiri kapal asing sesuai laporan penjaga pantai.

Semua pasukan SWAT berangkat bersama menggunakan kapal kecil yang muat untuk sepuluh orang.

Mereka semua berseragam serba hitam dengan senjata api yang lengkap pada atribut yang mereka pakai.

Setelah semua pasukan SWAT sampai di perahu yang berlabuh mendekati karena diterpa ombak dan angin, mereka semua langsung bergegas menaiki kapal kecil dan masuk ke dalam dan menyusuri setiap ruangan yang ada.

Di pagi itu, terlihat banyak bekas darah yang terdapat di kapal milik sindikat organisasi perdagangan organ dalam manusia.

Salah satu pasukan SWAT juga menemukan banyak mayat yang tergeletak di awak kapal dengan luka di leher kepala dan tangan, kaki yang sudah terpisah dari tubuhnya.

“Angkat tanganmu!”

Salah satu pasukan SWAT pun menemukan Joko yang sedang terduduk di ruang sandera yang telah dipenuhi oleh mayat anggota sindikat yang telah dihabisinya sebelum matahari terbit.

Joko pun hanya diam dan mengangkat tangannya saat salah satu pasukan SWAT menodongkan senjatanya.

Pasukan SWAT yang lain pun berdatangan ke ruangan tempat Joko berada.

“Borgol dia dan bawa dia!”

Ketua pasukan SWAT menyuruh untuk menangkap Joko dan membawanya bersama.

Di tempat lain, tepatnya di kantor ARN, kabar kembalinya Joko telah terdengar oleh ketua yang berada di kantor Agen Rahasia.

Di kantor ARN terlihat ketua ARN yang bernama Tri bersama asistennya sedang menganalisa dan memastikan identitas Joko.

Betapa terkejutnya Tri saat ia mengetahui bahwa Joko adalah agen khusus senior hebat tingkat 1 yang telah hilang 3 tahun lamanya setelah ia berhasil meringkus dan melenyapkan kartel Narkoba milik warga Indonesia yang terletak di China.

Ia pun segera menyusul ke pantai yang telah diberitahukan oleh salah satu staff pelacak untuk menjemput Joko.

Di dalam perjalanan, Tri menghubungi atasannya langsung yaitu Direktur Umum ARN yang bernama Aji.

“Astaga. Ada apa? Kau telah mengganggu hari liburku,” jawab Aji dari teleponnya.

Tri pun mulai menjelaskan apa yang terjadi tentang kembalinya agen khusus yang kembali setelah menghilang tiga tahun lamanya.

“APA? Apa kau yakin, sudah memeriksanya dengan benar?”

Direktur umum pun sama terkejutnya saat mendengar penjelasan Tri tentang kembalinya Joko.

“Sudah, Pak. Aku sudah menganalisa dan memeriksanya berulang kali, dan aku sangat yakin dia adalah Joko.”

Aji pun tak bisa berkata-kata lagi saat mendengar kembalinya Joko, agen khusus hebat tingkat 1 yang telah direkrut olehnya sendiri.

Aji sengaja merekrut Joko karena Aji melihat Joko mempunyai kemampuan yang sangat luar biasa saat ia masih berada di militer.

Joko mendapatkan pangkat letnan saat ia berumur 30 tahun. Setelah Aji berhasil membujuk Joko dan berhasil merekrutnya dengan iming-iming gaji dan pangkat yang lebih tinggi, Joko pun meninggalkan militer dan bergabung dengan ARN.

“Baiklah kalau begitu. Bagaimana keadaannya?” tanya Aji.

003 -  “BAWA DIA!”

“Aku belum tahu pastinya, Pak. Saat ini aku sedang bersama asistenku menuju ke pantai untuk menjemputnya. Sepertinya, pasukan polisi SWAT sudah membawanya saat ini. Aku harus cepat menjemputnya.”

“Baiklah. Aku percayakan semuanya kepadamu. Kau tahu bukan, jika informasi ini tidak boleh bocor? Kau harus melakukan apapun untuk membawanya kemari. Aku akan kembali ke kantor dan mengadakan perkumpulan bersama para petinggi lainnya.”

“Kau tak perlu khawatir, Pak. Aku akan membawanya kemari dengan selamat.”

Tri pun langsung mematikan teleponnya dan mobil yang dikendarainya terus melaju kencang menjemput Joko.

Mobil yang dikendarai oleh Tri dikawal dengan beberapa mobil lainnya yang mengikuti dari belakang.

Di tengah perjalanan, Tri melihat mobil pasukan SWAT yang membawa Joko melintas.

Dengan cepat, Tri langsung membanting setir mobil dan memutar mobilnya, mengejar mobil SWAT yang membawa Joko. Begitupun dengan mobil yang dikendarai oleh anak buah Tri.

*TIIN!!!!

*TIIN!!!!!

*TIIN!!!!

Tri menekan klakson mobilnya berulang kali untuk memberi kode kepada mobil SWAT untuk berhenti.

Akan tetapi, mobil SWAT pun terus melaju dengan kencang tanpa menghiraukan klakson dari Tri.

“Sial!!!”

Tri menginjak pedal gas lebih dalam, lalu menyalip mobil SWAT dan berhenti tepat di depan mobil SWAT yang membuat mobil Tri hampir tertabrak.

Saat mobil Swat telah berhenti, semua mobil yang mengawal Tri pun mulai menghadang mobil SWAT dari sisi samping kanan, kiri, depan, dan belakang, agar mobil SWAT tak bisa lari.

Tri dan semua anak buahnya yang juga bekerja sebagai agen rahasia pun turun dari mobil dan langsung mengetuk jendela mobil SWAT, sambil menunjukkan identitasnya.

Setelah salah satu anak buah Tri menunjukkan identitasnya kepada polisi SWAT, pihak polisi pun langsung membiarkan mereka untuk memeriksa kondisi Joko yang sedang mereka bawa di mobil belakang.

*GREK!!!

Tri menggeser pintu mobil dan membukanya. Disana terlihat Joko dengan wajah yang terlihat seperti orang gila dan berpenampilan seperti gembel, dengan rambut gondrong yang cukup menutupi wajahnya dan dengan borgol di kedua tangannya.

“Joko?” sapa Tri.

Tri menatap Joko dari ujung rambut hingga ujung kakinya, begitupun dengan Joko yang masih diam dan menatap balik Tri dengan tatapan kosong.

“Bawa dia!!”

Tri pun menyuruh beberapa anak buahnya untuk segera membawa Joko ke dalam mobilnya dan membawanya ke kantor gedung ARN.

“Baik, Pak.”

Saat akan membawa Joko, semua anak buah Tri merasa ketakutan dan sangat segan dengan Joko, karena mereka semua tahu bahwa Joko bukan orang biasa.

Walau pangkat mereka sama sebagai agen, akan tetapi Joko tetap lebih unggul secara pangkat dan kemampuan dibanding anak buah Tri.

Joko bahkan mendapatkan julukan sang PREDATOR karena ia tak akan segan membunuh saat ia sedang bekerja menjadi intel yang memata-matai.

Joko bahkan juga terkenal di kalangan mafia, dari mafia Narkoba, hingga sindikat organisasi perdagangan organ tubuh manusia.

Karena, hanya Joko lah yang mampu dan sanggup menghadapi kalangan para mafia itu.

***

Di tempat lain, terlihat Aji sebagai Direktur umum yang menaungi para agen seperti Joko sedang berkumpul bersama para petinggi lainnya untuk membahas kembalinya Joko ke Indonesia.

Mereka semua berkumpul di dalam satu ruangan di kantor ARN. Disana terdapat 4 orang lainnya yang menjabat sebagai petinggi ARN, sekaligus atasan langsung Aji.

4 orang itu terdiri dari empat orang laki-laki dan satu orang perempuan. Mereka adalah Rizal yang menjabat sebagai Direktur di Divisi Keamanan Negara, Rina sebagai kepala sekretaris, Bowo sebagai penasihat dan Sugeng sebagai Direktur Utama dengan jabatan yang paling tinggi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!