NovelToon NovelToon

ALFRED SYSTEM

Bab 1

Albert Quick.

"Albert!. Aku mau ngomong sama kamu!" Teriakan seorang wanita kepada seorang Laki-laki yang saat ini sedang duduk santai di sebuah taman kampus, dengan masih membawa buku pelajaran.

"Hah .., ada apa Vin?" Tanya Albert.

Vina adalah seorang wanita yang cantik, di kelasnya Albert Quick. Dia adalah Bunga kelas di Kelasnya Albert.

"Lihat ini!" Vina dengan memberikan selembar kertas kepada Albert.

Albert yang tidak mengerti dengan apa maksud Vina, hanya menerima kertas tersebut kemudian membukanya dan membacanya. Saat Albert membaca isi surat tersebut, seketika ke dua matanya terbelalak karena kaget, "A .. apa, maksudnya ini!. Vi .. Vina, Aku Ndak tahu."

"Dasar!. apa maksudmu ingin jadi Pacarku? Apa kamu kira bisa beli lipstikku dengan gaji kerja sambilanmu huh?" Dengan tatapan Vina yang mengejek Albert.

Kertas yang Albert baca tadi adalah sebuah pernyataan Cinta kepada Vina. Yang isinya bahwa Albert sudah mencintai Vina, sejak pertama bertemu dan Ingin menjadi pacarnya.

Albert Quick yang masih agak bingung, tidak tahu harus menjawab bagaimana, karena tulisan tersebut ditujukan kepada Vina, tetapi anehnya Albert tidak pernah tahu kapan dirinya menulis surat cinta tersebut dan pernah memberikan kepada Vina.

"Tu .. tunggu dulu Vi. Mungkin Aku bisa menjelaskan tentang surat itu, karena Aku yakin aku tidak membuatnya." Albert yang mencoba melihat kertas tersebut dan mencoba untuk menjelaskan kepada Vina.

"Huh, dasar! Jangan coba-coba untuk mendekati Aku lagi ya!" Dengan berteriak dan menyobek-nyobek kertas tersebut kemudian membuang ke wajah Albert yang masih bingung.

Vina dengan rasa yang masih kesal kemudian segera berjalan pergi meninggalkan Albert yang masih duduk termenung.

'Sudahlah nasi sudah menjadi bubur, saat ini mereka pasti akan mengejekku semua.' Batin Albert, karena saat kejadian ini mereka berdua sedang dilihat oleh teman-teman sekampus mereka.

Albert Quick adalah seorang laki-laki yang cukup tampan dengan tinggi 180cm, dan berat badan proposional. Saat ini dirinya sedang menempuh pendidikan di Universitas Kota Southern, dengan jurusan Manajemen di tahun ketiga, artinya kurang satu tahun lagi dirinya akan lulus.

Semenjak dirinya kembali dari magang kerja di Perusahaan bulan lalu bersama Vina, entah mengapa dirinya selalu mendapat sebuah teror. Entah itu ancaman untuk menjauhi Vina, atupun pemukulan jika berani dekat dengan Vina.

Albert sendiri yang sudah mengerti dengan dirinya sebagai seorang anak yang kurang mampu dalam Ekonominya, segera menjauh dari Vina, karena Vina adalah anak orang yang cukup mampu.

Sedangkan Vina adalah salah satu primadona kelas di kelasnya Albert, sehingga saat mereka berdua mendapatkan tempat magang kerja di Perusahaan yang sama, banyak teman-teman sekelas mereka merasa iri.

Salah satu teman mereka yang sangat ingin menjatuhkan Albert adalah Brandon Gelar, seorang anak dari Manajer di Perusahaan Arum Grup cabang Kota Southern.

Arum Grup adalah perusahaan yang sangat besar di negara Arenia. Bahkan mendapatkan lima puluh besar Dunia.

Brandon adalah anak yang mengandalkan kekuatan orang tuanya.

Saat ini Albert yang sudah paham dengan keadaan tersebut segera pergi dari tempat itu, Karena dirinya merasa sangat malu, segera dirinya pergi menuju kembali ke dalam asramanya.

Tak berapa lama akhirnya Albert sudah berada di dalam kamar asrama mahasiswa universitas Kota Southern. Dirinya segera merebahkan tubuhnya di atas kasur.

'Mimpi apa aku semalam!' Batin Albert.

"Brak." Suara pintu asrama yang terbuka.

"Hai bocah, dapat kekuatan apa semalam dirimu berani ngomong cinta dengan Vina!" Ungkapan salah satu teman kamar Albert.

Albert saat ini tinggal di Asrama mahasiswa bersama dengan tiga orang temannya. Setiap Asrama dihuni oleh empat orang Mahasiswa.

Saat ini Albert tinggal dengan Andy, Ricky, Johan, dan Jeff. Mereka bertiga dari satu jurusan dan satu angkatan.

Dari mereka berempat hanya Andy yang berasal dari keluarga yang agak cukup kaya. Ayahnya mempunyai sebuah usaha di bidang Konstruksi, sehingga hanya Andy yang mempunya mobil dari mereka berempat, bahkan Andy sering mentraktir mereka makan.

Ricky saat ini yang langsung saja berjalan menuju Albert dan menimpuk Albert dengan bantal.

"mungkin bocah ini sudah bosan hidup kali ya?" Balas dari Andy yang langsung menoyor kepala Albert.

"Guys, ini bukan salahku. Aku sama sekali tidak pernah nulis surat itu. Yakin deh!" Albert dengan mengangkat jarinya ke atas seraya mengucapkan janji.

"Aku yakin ada orang yang ingin membuat Aku jelek di mata Vina. Tapi ya memang Aku orang ndak punya jadi ya .. ya sudahlah(Albert dengan menghempaskan nafasnya kasar)"

Andy, Ricky dan Johan akhirnya hanya dapat pasrah melihat Albert yang tidak berdaya, mereka juga berfikir tidak mungkin Albert berani untuk menyatakan cinta kepada Vina melihat Status mereka yang berbeda.

"Sudahlah Al, Aku yakin pasti ada orang yang ingin buat kamu celaka." Ucap Andy kepada Albert.

"Iya Al." Sahut Ricky.

"Tetap semangat friend, Aku yakin Vina bukan jodohmu, dan tetap semangat." Ucap Johan yang menimpali Ricky.

Menurut mereka, walaupun Albert Seorang yang tampan, tapi bagi Vina Albert adalah orang yang jauh dari pasangan idealnya, karena bagi Vina, pasangan yang cocok baginya adalah seorang yang mempunyai mobil dan pendapatan minimal Lima Puluh Juta perbulannya.

Saat sore hari Albert segera berangkat menuju ke Restauran Sedap yang berada di pusat kota untuk bekerja.

Albert adalah salah satu pekerja yang sangat rajin sehingga dirinya mudah disukai oleh teman-temannya di tempat kerja.

Walaupun hanya pekerja paruh waktu, itu sudah merupakan pekerjaan yang terbaik, karena dapat dikerjakan setelah dirinya selesai jam Kuliah.

"Selamat Sore!" Sapa Albert kepada rekan kerjanya.

"Sore juga Al" Sapa mereka semua.

"Tumben wajahmu agak kucel Al?" Tanya Roni, salah satu Captain di Restauran Sedap.

"Ah masa sih Capt!" Elak Albert kepada Roni.

"Hai teman-teman, coba lihat wajah Albert?" Roni yang mencoba memancing teman-teman lainnya untuk melihat ke arah Albert.

"Ada apa Capt?" Tanya beberapa teman-temannya

"Coba tuh lihat Albert?" Ucap Roni

"Tumben Wajahmu Kucel Al!" Ucap salah satu temannya.

"Ada apa Al?"

"Putus cinta ya?"

Beberapa temannya yang mencoba bertanya kepada Albert.

"Tidak apa-apa kok, cuma hari ini agak bete aja!" Albert dengan raut muka yang masam.

"Ting-ting." Suara bel panggilan menu sudah siap untuk disajikan.

"Al, langsung ke meja ya!" Ucap Roni kepada Albert.

"Siap Capt." Jawab Albert.

Albert segera mengambil masakan yang sudah siap dimeja server, untuk segera diberikan kepada Customer.

Saat Albert melihat nomor meja yang akan diantar adalah nomor 510(lima adalah baris kelima dari depan, sedangkan sepuluh adalah nomor mejanya), kemudian dengan sedikit terkejut, karena orang yang memesannya adalah seorang wanita yang sangat dia kenal, dan baru saja tadi pagi di kampusnya, Albert telah ditolak olehnya. Wanita yang memesan makanan tersebut adalah Vina.

"Selamat malam, silahkan dinikmati makanannya Nona!" Albert yang mempersilahkan Vina dan beberapa temannya.

Tiga orang wanita yang sedang makan dengan Vina adalah teman satu kelas dengan Albert juga, dan mereka juga adalah sahabat dari Vina, entah apa yang membuat mereka datang ke Restauran Sedap, karena mereka tahu bahwa Albert bekerja paruh waktu di tempat ini.

Bab 2

Mendapat Sistem

"Eh maaf ya, Aku minta tolong untuk pesan minuman lagi dong." Salah satu temannya Vina, yang mencoba mengejek Albert.

Mereka adalah Rita, Shila, dan Jeny. Saat ini mencoba untuk sengaja mengejek Albert, dengan melihat bahwa, Vina dan dirinya bagaikan langit dan bumi, Sungguh sangat tidak cocok.

Vina yang dikenal sebagai bunga kelas dan Putri Tunggal dari salah satu pengusaha di Kota Southern, sangatlah tidak pantas untuk berhubungan dengan Albert, walaupun Albert Pintar dan Tampan, tapi tanpa adanya uang bagaimana mereka bisa hidup di zaman seperti ini.

Beberapa kali mereka mencoba untuk mempermalukan Albert, dan disisi Albert karena membutuhkan pekerjaan ini, dirinya tetap diam dan patuh, karena Customer adalah Raja.

"Hai Pelayan. Cepat ambilkan sendok yang baru lagi, karena sendok yang kamu bawakan sudah tidak higienis, dan jangan lupa untuk ditutup dengan serbet makan sebelum diberikan, karena Aku takut terhadap kuman kemiskinan." Cibir dari Shila.

Beberapa Customer yang melihatnya pun merasa kasihan terhadap Albert, tapi mereka juga tidak dapat melakukan apapun karena bagi Restauran yang mengedepankan servicenya, maka Customer adalah Raja.

"Huh kasihan, pelayan itu." Ucap beberapa Customer yang melihat Albert sudah tampak kewalahan.

"Huh, kenapa kalian lihat-lihat." Bentak Rita kepada Customer lainnya, yang melihat mereka berempat.

Albert yang masih melayani mereka hanya bisa bersabar karena ini adalah bagian dari Service standart di Restauran.

Setelah beberapa saat, Akhirnya Vina dan kawan-kawannya telah selesai makan, dan memanggil kembali Albert. "Pelayan ini uangnya buat bayar, dan ambil kembaliannya ya!"

Vina dengan sikap sombongnya kepada Albert, yang secara jelas memberitahu bahwa, dirinya dan Albert adalah dua orang dari golongan yang berbeda.

'Huh, apa salahnya menjadi orang yang tidak punya.' Ucap Albert dalam hatinya.

Akhirnya, Waktu pulang kerja telah tiba. Dan Albert yang seperti biasanya pulang dengan menaiki Bus untuk menuju kembali ke Asrama.

Saat Albert menuju halte Bus, tiba-tiba terdengar suara petir yang menggelegar, dan tampak Petir sedang menyambar-nyambar, yang diikuti dengan hujan yang turun sangat lebat.

Albert segera berlari menuju Halte Bus, untuk berteduh dari hujan sekalian menunggu Bus datang.

"Duar .. duar, Jleger .. jleger." Suara Petir yang menggelegar.

"Sial, tumben hari ini Busnya lama banget sih, sudah hampir jam dua belas tapi kok gak ada Bus lewat, sial banget hari ini." Keluh Albert.

Tiba-tiba disaat Albert sedang menggigil kedinginan dan sudah basah kuyup karena Hujannya sangat lebat, sehingga Halte Bus yang kecil itu tidak dapat melindungi dari terpaan air hujan yang sangat lebat. "Jleger, Duar." Sebuah Petir yang menyambar Halte Bus, yang saat ini Albert berada di dalam Halte tersebut.

Petir yang mengenai Halte tersebut, seketika menyambar Albert yang sedang duduk di bangku Halte, dan seketika Albert yang terkena Petir langsung Pingsan di tempat.

Setengah jam kemudian.

"A .. apa yang terjadi! apakah Aku sudah mati!" Dengan meraba-raba dirinya sendiri. "Jika ini surga, kenapa masih terlihat seperti Halte Bus?" Albert yang masih bingung dan mencoba melihat sekitar.

"A .. aku belum mati, Syukurlah ya Tuhan!" Dengan gembira Albert langsung duduk dari tempatnya.

"Ding!. Sistem Alfred mengenali Pemain baru. Apakah Pemain baru bersedia atau tidak?"

"Apa ini, kenapa Aku mendengar suara yang aneh, di mana orangnya." Albert yang bingung dan melihat sekitarnya tapi tidak ada seorangpun.

"Su .. suara siapa tadi, kenapa jelas sekali."

"Ding!. Sistem Alfred mengenali Pemain baru. Apakah Pemain baru bersedia atau tidak?"

"Hitungan mundur di mulai dari sepuluh, jika Pemain menolak, maka Pemain akan segera mati. Hitungan mundur dimulai."

"A .. apa, Mati!" Albert yang terkejut.

"Sepuluh, sembilan, delapan, tujuh, enam, lima, empat, tiga." Suara sistem yang menghitung mundur.

"Aku bersedia!" Jawab Albert.

"Menginstal Sistem, dan bergabung ke tubuh pemain. 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% 100%. Proses Install sukses."

"Ding! Selamat kepada pemain baru mendapat hadiah untuk pemula, uang sebesar Lima ratus juta. Serum penguat tubuh tipe satu, 100 poin untuk pemula."

"Hadiah uang segera di transfer ke rekening pemain, dan Serum penguat tubuh berada di kotak inventory. Apakah Pemain ingin menggunakan serum tersebut?"

"Ya!" Jawab Albert mantap.

"Silahkan untuk memasukkan tangan ke dalam kantong celana bagian kanan, Serum penguat tubuh, dapat segera digunakan."

Albert segera merogoh saku celananya dan menemukan sebuah cairan berwarna biru muda dalam sebuah botol plastik kecil, kemudian segera membuka tutupnya dan segera meminumnya. Setelah diminum, tubuh Albert terasa panas, dan tubuh Albert terasa sangat sakit, seperti tulang hancur kemudian seperti dibentuk kembali.

"Ah, sakit sekali. A .. ah." Teriak Albert, karena kesakitan.

Sepuluh menit kemudian.

"Hosh .. hosh .. hosh. Akhirnya sudah selesai." Albert masih ngos-ngosan.

"Ding. Selamat kepada Pemain, karena telah meningkatkan performanya. Pemain dapat melihat statusnya di panel informasi."

"Ding, Alfred Sistem Type 1."

Status.

Pemain ~ Albert Quick

Usia ~ 21 Tahun

Skill ~ Tidak ada

Pesona ~ 35 / 100

Power ~ 50 / 200

Saldo ~ 500 Juta

Aset ~ Tidak ada

Poin ~ 100

Toko Sistem ( One Day Sale)

Saat ini Albert sedang melihat sebuah tulisan hologram di depannya.

"tit .. tit .. tit." Suara pesan di handphone Albert.

"Dari Bank Center Arenia, Transfer masuk ke rekening 123456, An Albert Quick sebesar Lima ratus juta. Saldo saat ini Lima ratus satu juta."

Albert yang melihat pesan di Hpnya, sungguh sangat terkejut karena di saldo rekeningnya saat ini telah bertambah sebesar Lima ratus juta. "Jadi! ini bukan mimpi."

"Sistem, Apakah boleh jika aku memanggilmu Alfred?" Tanya Albert.

"Ding, Diperbolehkan." Jawab Sistem.

"Alfred, apa kegunaan Poin?" Tanya Albert lagi.

"Poin berguna untuk membeli, beberapa produk didalam toko. Seperti beberapa Skill dan dapat membeli power atau stamina. Toko Sistem hanya dibuka sehari sekali"

"Bagaimana caranya untuk mendapatkan poin?" Tanya Albert lagi.

"Sistem akan memberikan misi kepada pemain, dan setelah menyelesaikan misi, pemain akan mendapat poin dan hadiah kejutan."

"Oh begitu, baiklah. Aku mau lihat Toko." Ucap Albert.

"Ding, Toko Sistem dibuka! Skill Manajemen tingkat master. Skill Bahasa tingkat master. Skill menyanyi tingkat master. Skill musik tingkat master. Skill Driver tingkat master. Skill memasak tingkat master. Skill hacker tingkat master. Dan masih banyak paket lainnya. Semua harganya 25 poin." Jelas Sistem kepada Albert.

"Beli Skill manajemen tingkat master." Ucap Albert bersemangat.

"Ding! mengurangi 25 poin, membeli paket Skill Manajemen tingkat master."

"Ding! Selamat kepada pemain untuk pembelian pertama, mendapatkan hadiah paket Skill Beladiri tingkat master."

"Proses instalasi, Paket Skill Manajemen, dan Beladiri dimulai. 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%. Ding! Proses instalasi paket Skill berhasil." Jelas Sistem kepada Albert.

Saat ini di kepala Albert, telah masuk informasi berupa ilmu Manajemen yang sangat beragam dari tingkat dalam dan luar negeri, sehingga saat ini Albert bisa dibilang sebagai salah satu genius bidang Manajemen.

Dilanjutkan dengan Skill Beladiri. Terdapat berbagai macam ilmu beladiri, yang saat ini diketahui oleh Albert. Dengan keahlian tingkat master, Albert sudah dapat disamakan dengan seorang ahli beladiri.

Bab 3

Menjalankan Misi

Albert setelah mendapat beberapa informasi mengenai Sistem Alfred, kemudian segera menelpon taksi untuk segera kembali ke Asrama.

Saat ini Albert sudah punya uang Lima ratus juta di tabungan, jadi dirinya tidak perlu untuk berhemat untuk biaya transportasinya.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih setengah jam, akhirnya Albert telah sampai di depan pintu gerbang Asrama Mahasiswa Universitas Southern. Karena Security sudah tahu tentang Albert yang bekerja paruh waktu, mereka tidak menegur Albert walau pulang larut malam.

"Selamat malam Pak Alan, ini ada rokok dan camilan untuk jaga malam." Albert yang tadi sudah membeli camilan dan rokok untuk Security, karena dirinya sudah punya uang yang lebih, maka dirinya merasa ingin memberikan Camilan untuk Security yang selama ini bersikap toleran kepadanya, walaupun sering pulang telat.

"Oh .. terima kasih Al! Wah baru dapat tip banyak nih!" Sahut Pak Alan kepada Albert.

Albert hanya menganggukkan kepalanya membalas perkataan Pak Alan, kemudian melangkah masuk ke dalam kamar Asramanya.

Setelah sampai di kamar Asrama, segera Albert mandi dan merebahkan tubuhnya, karena teman sekamarnya telah tidur semua.

Di keesokan paginya, Albert telah bangun pukul setengah enam pagi.

"Ding! Misi harian sistem. Lari pagi sejauh satu kilo meter, pull up tiga puluh kali, push up lima puluh kali."

'Hah! Ternyata ada tugas harian, Oke.' Albert yang bicara dalam hatinya.

Segera Albert memakai baju olahraga, dan kemudian keluar dari Asrama untuk melakukan tugas dari Sistem.

Albert keluar dari pintu gerbang Asrama, dan segera berlari menuju ke sekitar taman di sekitarnya, yang berjarak kurang lebih sekitar satu kilo meteran, kemudian melakukan pull up, dan push up, dan setelah selesai kemudian Albert berjalan untuk pulang kembali ke Asrama, tak lupa untuk beli sarapan pagi, yaitu bubur ayam.

Albert saat ini sedang makan Bubur ayam di kedai langganannya, karena hampir setiap pagi Albert makan di kedai ini, karena selain murah Albert juga sering mendapatkan porsi ekstra dari Paman penjual Bubur.

"Ding! Selamat kepada Pemain, telah menyelesaikan misi harian. Hadiah 5 poin untuk Pemain."

Albert hanya tersenyum melihat Poinnya bertambah.

Sesaat kemudian Albert telah selesai makan bubur ayam, dan segera dia membayar ke penjualnya. Saat ini Albert membayar lebih banyak dari biasanya, sehingga membuat Paman penjual bubur merasa kaget, karena Albert biasanya sangat berhemat.

"Al! Ini terlalu banyak. Kamu harus dapat menabung untuk masa depanmu." Paman penjual bubur yang mencoba mengembalikan uang Albert.

Albert hanya menggeleng kepalanya, dan berkata :"Paman! Uang ini tidak seberapa dibandingkan dengan makanan yang setiap pagi Paman berikan kepada diriku."

Dengan segera Albert berjalan keluar dari kedai bubur, karena jika terlalu lama, pastilah akan terjadi perdebatan.

Albert saat ini sudah keluar dari kedai bubur yang tidak jauh dari taman. Saat dirinya berjalan santai, Albert melihat Seorang Nenek dan Seorang anak kecil yang berusia sekitaran lima tahunan yang berjalan di sebuah pinggiran jalan raya.

Karena masih pagi hari jadi kendaraan yang lewat masih terhitung sedikit, tetapi beberapa meter dibelakang Nenek dan Anak kecil tersebut, ada sebuah mobil sedan yang berjalan zig-zag, dan beberapa kali telah di caci oleh beberapa orang yang telah dilewatinya.

Dan benar saja, beberapa menit kemudian, mobil tersebut tiba-tiba hilang kendali dan separuh badan mobilnya telah naik ke atas trotoar, sehingga saat ini Nenek Tua, dan Anak kecil itu sedang berhadapan dengan maut.

"Ah...!" Suara lengkingan seorang anak kecil.

"Apa .. apa, kalian baik-baik saja." Tanya Albert kepada Nenek dan Anak kecil itu.

"Oh, terima kasih anak muda. Telah menolong kami." Suara sang Nenek dengan paraunya dan melihat ke sebelahnya Cucunya yang saat ini sudah duduk dengan agak ketakutan.

"Hu .. hu .. hu. Nenek! Aku takut, Aku mau pulang." Ucap anak kecil itu sambil menangis dengan tangannya yang mengucek kedua matanya.

Saat mobil sedan tersebut hendak menabrak Nenek dan Anak kecil itu, Albert segera berlari dan menyambar mereka berdua, dengan badan Albert sebagai tumpuan, sehingga jaket olahraga dan celananya sobek sedikit.

Tidak berapa lama, ada empat orang yang memakai pakaian jas dan sepatu formal berlarian menghampiri Nenek tersebut dan bertanya. :"Nyonya Besar, apakah anda baik-baik saja." Ucap salah satu orang tersebut dengan nada yang agak khawatir.

"Aku baik-baik saja. Untunglah ada Anak muda ini yang menyelamatkan kami berdua. Selanjutnya segera urus orang yang hendak menabrak kami!" Ucap Nenek tersebut.

Saat ini dengan insting Albert yang sangat peka, dirinya dapat melihat ucapan dari seorang Nenek, wanita tua yang sangat berwibawa dan penuh penekanan kepada orang-orang tersebut.

Dan Albert pun berfikir, identitas dari Wanita tua ini pastilah bukan sembarangan.

"Siap Nyonya!" Jawab mereka kompak.

"Dan kamu anak muda, Aku ucapkan sekali lagi terima kasih. Aku tidak bisa memberimu apa-apa tapi tolong tinggalkan nomor teleponmu untuk sekedar rasa ucapan terima kasih dariku, untuk bersama dengan keluargaku makan malam." Ucap Nenek itu dengan penuh hormat.

Albert yang hanya biasa-biasa saja tanpa ragu segera memberikan nomor teleponnya kepada salah satu orang yang dianggap sebagai pengawal itu, dan segera pamit karena sebentar lagi dirinya harus masuk kuliah.

Dengan mengucapkan salam perpisahan Albert segera berlari menuju kembali ke Asrama mahasiswa.

"Sungguh pemuda yang menarik." Ucap Nenek dengan melihat Albert saat berlari.

"Nyonya besar, kalau dilihat arah pemuda itu, kemungkinan besar dia adalah salah satu mahasiswa di Universitas Southern." Tebakan dari salah satu pengawal.

Nenek tersebut tidak menjawab, tapi ada senyum kecil di hatinya merasa senang, dan bahagia.

Disaat Albert sedang berlari tiba-tiba ada pemberitahuan dari Sistem. :"Ding! Selamat kepada Pemain, telah menyelesaikan misi tersembunyi. Mendapat hadiah, Kepemilikan Hotel Four Season."

Albert yang saat ini berlari tiba-tiba langsung berhenti dan agak sedikit linglung, kemudian berbicara sendiri. :"Ho .. Hotel Four Season."

Siapa yang tidak tahu dengan Hotel Four Season di Kota Southern. Satu-satunya Hotel Five Star Diamond di Kota ini. Dengan Aset sebesar Lima ratus lima puluh miliar, menjadi Hotel terbaik di Kota Southern.

Dengan masih rasa terkejut dari Albert, dan dikejutkan dengan suara telepon dari handphone miliknya. :"Tit .. tit ..tit."

Albert yang melihat sebuah nomor asing yang tidak terdaftar di buku kontaknya, segera menerima dan berbicara. :"Halo, selamat pagi, dengan siapa?" Albert yang masih agak shock dengan pemberitahuan dari Sistem, segera bertanya tanpa panjang lebar.

"Selamat pagi Tuan Albert. Nama Saya Teddy West, Direktur dari Hotel Four Season. Saya baru diberi kabar dari Manajemen Raven Grup bahwa, Hotel Four Season telah dibeli oleh Tuan Albert. Untuk Prosedur Manajemen dan lainnya apakah Tuan Albert berkenan memberikan masukan dan saran." Seseorang yang saat ini sedang menjelaskan kepada Albert tentang kebijakan, yang akan diberikan oleh pemilik baru, yaitu Albert.

Saat ini tanpa Albert tahu, Laki-laki paruh baya yang mengaku Direktur Hotel Four Season yang bernama Teddy West tampak sangat berkeringat karena khawatir. Dengan bergantinya kepemilikan Hotel, bisa jadi dirinya akan diganti dengan orang lain.

Sedangkan Albert yang masih terkejut dengan Hadiah Sistem, tambah terkejut dengan mendengar, bahwa Direktur Hotel Four Season saat ini sedang menghubungi dirinya menanyakan kebijakan Hotel.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!