Kesya....Kesya..Bangun sudah jam berapa kenapa kamu belum bangun dasar anak pemalas." Ratna membangunkan anak tirinya tepat pada saat jam menunjukkan pukul empat pagi,saat itu kesya masih tidur mungkin karena dia sangat kelelahan karena bekerja di sawah seharian penuh kemarin.
"Iya ma..Aku bangun." Jawab Kesya,dia berusaha mengumpulkan kesadarannya.Setelah sadar sepenuhnya dia beranjak dari tempat tidur berjalan menuju dapur,mamanya yang masih berdiri di depan kamarnya menatapnya dengan sangat sinis.
"Dasar pemalas,ini sudah jam berapa kamu baru bangun,kamu mau keluarga ini tidak bisa panen tahun ini,kamu ingat tahun kemarin kita gagal panen gara-gara kemalasan mu." Ratna mengomel sambil mengikuti langkah kaki Kesya,dan saat itu Sarah keluar dari kamarnya dengan rambut acak-acakan.
"Apaan sih ma,pagi-pagi sudah ribut aja?" Tanya Sarah dengan wajah kesal karena tidurnya sudah terganggu.
"Lihat kesya,dia terlambat bangun lagi,kerjaanya tidur terus,dia kira kita mau makan apa kalau tahun ini kita gagal panen lagi seperti tahun kemarin." Ucap mamanya dengan wajah bengisnya.Kesya,membalikkan badan dan menatap mama dan saudara tirinya dengan wajah yang tidak kalah emosi.
" Kalau kalian ingin makan,silahkan kerja jangan taunya mengatur saja,kalian pikir aku ini pesuruh kalian,kalian masih punya kaki dan tangan,jangan bisanya hannya bergantung hidup kepadaku." Ucap Kesya dan nada tinggi.
Seperti itulah mama dan Sarah menindas Keysa.Setelah ibu yang melahirkannya meninggal tujuh tahun yang lalu papanya langsung menikah lagi dengan Ratna.Kesya tidak memberikan ijin kepada papanya untuk menikah dengan Ratna tapi Hartono papanya yang hannya PNS golongan rendah memaksa menikah dengan Ratna wanita yang begitu keras dan angkuh.
Ratna dan Sarah menatap Kesya dengan sinis,mereka tidak terima dengan ucapan Kesya sangat tegas dan menusuk.
"Kesya,jaga mulut mu kalau bicara,kamu pikir mama itu anak kecil lagi,makanya kamu bicara seperti itu,jika mama kerja ke ladang siapa yang mengurus papamu yang penyakitan itu di rumah ini?" Ucap Sarah dengan nada tinggi.Karena tidak ingin terjadi keributan lagi,akhirnya Kesya pergi meninggalkan kedua wanita licik itu ke dapur,dia mulai melakukan aktifitas paginya ya itu memasak makanan mereka untuk hari ini.
Setelah lulus sekolah Kesya berniat, pergi ke kota untuk merantau karena dia tidak tahan lagi kepada mama dan saudara tirinya Sarah,tapi sebelum keinginannya terwujud papanya sakit struk hingga membuat Sarah dan mamanya semakin semena mena kepadanya.
Kesya bingung harus bagaimana,sudah dua tahun setelah lulus sekolah dia tinggal di desa,dia sama sekali tidak tega meninggalkan papa nya tinggal di desa bersama mama tirinya karena dia tau setelah papanya menderita struk Sarah dan mamanya tidak pernah mengurus papanya lagi dengan tulus mereka hannya menginginkan gaji pensiun dari papanya.
Setelah selesai memasak,Kesya masuk ke kamar papanya sambil membawa sarapan paginya,mengingat sifat papanya sewaktu dia masih sehat dan bisa bekerja, ingin sekali dia meninggalkan papanya di desa bersama saudara dan mama tirinya.
Dulu papanya terlalu membela Sarah dan mamanya,tapi setelah sakit kedua wanita licik itu berubah total mereka tidak peduli dengan papanya sedikit pun bahkan membiarkan papanya begitu saja.
💗💗💗bersambung💗💗💗
Pagi hari telah tiba,Kesya bersiap-siap hendak berangkat ke sawah setelah dia memberi sarapan kepada papanya dia juga sudah memasak makanan untuk papa,mama dan saudara tirinya.Sementara untuk bekalnya dia sudah membungkusnya untuk di bawa ke sawah.
"Aku mau sawah,jangan lupa memberikan makan papa nanti,aku tidak akan memaafkan kalian berdua kalua sampai papa kelaparan." Ancam Kesya,saat dia hendak melewati ibu dan saudara tirinya yang sedang maskeran di teras rumah.
Satu hal yang membuat Kesya bertahan di desa itu adalah papanya,jika dia pergi ke kota dan membawa papanya dia takut papanya tidak ada yang merawatnya sementara disini dia masih memiliki ibu tiri yang bisa di andalkan saat dia sedang bekerja.
"Santai saja,kamu cari saja uang yang banyak,kamu cepat selesaikan sawah itu agar kamu bisa bekerja di perkebunan teh milik tuan bagus,kita juga butuh uang untuk biaya sehari-hari." Jawab Sarah ketus.Kesya mengabaikan ucapan Sarah dia memilih pergi meninggalkan mereka berdua dari pada melayaninya dalam situ karena dia takut emosinya naik.
Kesya berjalan sendirian menyusuri persawahan,cuaca yang masih mendung membuatnya tidak ada semangat untuk bekerja hari ini.Hamparan persawahan yang sangat hijau membuatnya semakin malas untuk bekerja hari ini.
Sudah hampir satu bulan dia bekerja di sawah sendirian,tidak ada orang lain selain dia di sawah itu, karena orang lain sudah selesai bekerja di sawah masing-masung.Perjalanan Kesya sampai ke sawah menghabiskan waktu hampir satu jam setengah karena harus melewati pegunungan yang cukup tajam,dan melewati sungai yang cukup deras,terkadang Kesya takut jika hujan tiba-tiba deras,karena takut air sungai tiba-tiba meluap membuatnya tidak bisa kembali ke rumahnya.
Dari atas Kesya menatap air yang mengalir sangat tenang karena sudah seminggu ini hujan tidak turun membuat arus sungai terlihat biasa saja.
"Syukurlah,airnya tidak deras,jadi tidak membuatku takut jika harus melewati air ini."Ujarnya dalam hati.Sebenarnya ada rasa takut di hati Kesya jika harus bekerja sendirian di sawah ini,dia takut jika ada pria yang tiba-tiba mengganggunya,walaupun beberapa tahun ini dia aman-aman saja.
Saat hendak melewati aliran sungai, dia melihat suatu benda yang sangat besar mengapung di pinggiran sungai,Kesya turun ke dasar air dan berjalan mendekati benda itu.
"Apa ini,seperti manusia,apa dia manusia?" Ujarnya dia mempercepat langkahnya saat dia mencapai benda itu,Kesya sangat kaget saat melihat ternyata itu manusia yang tenggelam,Kesya berusaha berat untuk menarik orang itu ke pinggir sungai lalu mengangkatnya ke atas.
"Ya...Ampun kenapa orang ini sampai kesini apa dia sudah mati?" Ujarnya,dia membuka kancing kemeja milik Abimana,lalu menempelkan telinganya di dada Abimana dia sangat kaget saat mengetahui kalau jantung pria itu masih berdetak dan itu artinya pria itu masih hidup.
Kesya berusaha keras menyeret tubuh Abimana sampai ke gubuk yang ada di sawahnya,yang tidak jauh lagi dari aliran sungai itu,napas Kesya ngos-ngosan saat dia menyeret tubuh pria itu sampai ke gubuknya keringat membasahi bajunya karena tubuh mereka tidak sebanding.
Kesya memandang tubuh pria itu dari atas sampai ke bawah,dia merasa aneh kenapa ada pria setampan itu bisa sampai tempat itu tapi anehnya pria itu masih hidup walaupun masih keadaan pingsan dan tubuhnya pucat dan dingin mungkin karena posisi dia terendam air.
"Aku yakin pria ini bukan pria ini bukan dari desa ini,mana mungkin ada pria seperti ini di desa,bagaimana caranya agar dia sadar." Pikirnya,dia menoleh ke arah luar matahari sudah semakin panas akhirnya dia memutuskan untuk menjemur tubuh Abimana yang sudah kedinginan.
Kesya menaruh tikar lusuh di luar gubuknya lalu dia kembali mengangkat pria itu dan menjemurnya diluar.
"Aaahhh....Siapa sih ini berat sekali badannya,nyusahin saja,lihatlah sampai saat ini aku belum memulai pekerjaanku,dia hannya membuatku repot saja,menyesal aku menolongnya tadi harusnya aku membiarkan dia saja."Sungut Kesya.Saat melihat wajah tampan abimana hatinya teduh dan damai.
"Tampan sekali dia...Aahh...Aku mikir apa sih,mungkin saja istrinya sudah mencari keberadaannya." Suara hati Kesya akhirnya dia memutuskan untuk memulai bekerja dan membiarkan pria itu berjemur sampai dia sadar saat tubuhnya sudah mulai hangat.
Setelah memakai topi untuk menutup kepalanya Kesya langsung masuk kedalam sawah lalu mulai mencabuti rumput-rumput yang ada di sawahnya.
Sementara itu,tiga hari yang lalu sebelum abimana di temukan pingsang di sungai pegunungan dekat persawahan.
Abimana mengendarai mobil sport miliknya,untuk menjemput kekasihnya yang baru saja kembali ke Indonesia setelah selesai menempuh pendidikan di luar negri,dia sudah sangat merindukan kekasihnya itu karena sudah hampir tiga bulan ini dia tidak pernah menemui Amelia ke Jerman karena pekerjanya yang sangat sibuk.
Abimana mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi,dia tidak ingin Amelia terlalu lama menunggunya di bandara.Saat dia sampai bandara dari kejauhan dia sudah melihat Amelia yang berdiri sendirian,Abimana semakin mempercepat langkah kakinya.Saat dia hampir sampai di depan Amelia dia langsung menghentikan langkah kakinya dan mundur kebelakang saat melihat Amelia berpelukan dengan seorang pria yang sangat dia kenali yaitu Rudi saudara tirinya.
"Apa ini,apa yang terjadi dengan mereka sejak kapan mereka ada hubungan,bahkan aku saja tidak tau kalau dia akan kembali sekarang?" Tanya Abimana dia terus mundur hingga dia menabrak seorang wanita hamil.
"Brakk....." Barang-barang yang ada di tangan wanita itu jatuh ke lantai,hingga membuat Amelia dan Rudi melihatnya Amelia sangat kaget begitu juga dengan Rudi mereka serentak melepaskan pegangan tangan mereka dan Amelia berlari menghampirinya.
"Sayang...Kamu disini? Apa yang terjadi kenapa kamu sampai menabrak wanita ini,maaf ya mbak silahkan pergi maafkan karena pacarku sudah merepotkan mu!" Ucap Amelia memasang wajah pura-pura lugu.Abiamana masih bingung dengan keadaan saat ini,Amelia memeluknya dengan erat tapi dia tidak mau membalas pelukan itu karena dia masih bingung dengan apa yang dia lihat Barusan.
"Sayang,kamu tau aku kembali hari ini? aku sangat merindukan mu,maaf karena membuatmu repot." Ucap Amelia sambil melepaskan pelukannya dia berusaha terlihat tenang agar Abimana tidak curiga dengan apa yang dia lihat Barusan.
"Kenapa Rudi ada disini?" Tanya Abimana,dia terlihat bersikap tenang walau hatinya sangat cemburu dengan pemandangan yang dia lihat tadi.
"Maaf sayang kebetulan saja aku bertemu Rudi,katanya dia menjemput pacarnya yang juga kembali dari luar negri dan barusan dia mendapat kabar kalau pesawat yang di tumpangi kekasihnya akan terlambat karena mengalami delay." Jawab Amelia berbohong.Rudi yang sudah menghampiri mereka sangat cemburu saat melihat Amelia memeluk tubuh Abimana.
Abimana tetap berfikir positif walaupun jauh di dalam hatinya merasa ada yang aneh dengan sikap Rudi dan Amelia,dia merasa ada sesuatu rahasia diantara mereka berdua apalagi saat melihat tatapan Rudi terhadap kekasihnya Amelia.
💗💗💗bersambung 💗💗💗
Sepanjang jalan Abimana hannya diam dan tidak mau bicara kepada Amelia dia sangat kecewa karena harapannya tidak sesuai dengan. kenyataan.Apalagi saat dia melihat dengan matanya sendiri kekasih yang dia cintai berpelukan dengan pria lain.
"Sayang kamu kenapa dari tadi hannya diam saja?" Amelia merengek manja di samping Abimana dan dia hannya tersenyum kecil membalas rengekan Amelia.
Sebenarnya Amelia sangat kesal dengan sikap abimana tapi dia tidak bisa berbuat apa,dia hannya merasa heran kenapa abimana sampai tau kalau dia sampai di Indonesia hari ini karena sebelumnya hannya Rudi yang tau kalau dia kembali hari ini.
Abimana mengantar Amelia ke rumah orang tuanya sebenarnya dia ingin membawa Amelia ke perusahannya tapi karena moodnya sudah memburuk akhirnya dia memutuskan mengantar Amelia ke rumahnya saja.
"Amelia kamu kembali hari ini kok kamu tidak memberi kabar kepada mama dan papa?" Lia mamanya sangat kaget saat melihat Amelia sudah berdiri di depan rumahnya bersama kekasihnya Abimana.
"Kedua orang tua Amelia sangat menyetujui hubungan Amelia dan abimana bahkan mereka ingin hubungan mereka segera di resmikan,sebelumnya abimana juga sudah mempertimbangkan itu sebelum dia melihat Amelia dan saudara tirinya Rudi berpelukan di depannya,walaupun Amelia terlihat menghindar saat abimana menanyakan hubungan mereka.
"Aku sengaja pulang tidak memberitahu kalian ma,aku ingin memberikan suprise."Ucap Amelia.
"Untuk apa suprise,mama jadi kaget tapi mama senang karena mama sudah merindukan mu.Silahkan masuk mama sampai lupa,nak masuk dulu Tante akan buatkan kopi untuk kalian ." Ucap Lia dengan wajah sangat bahagia.
"Tidak usah tante aku masih sibuk ada urusan di kantor." Tolak Abimana dia merasa kalau Amelia sedang menutupi sesuatu darinya.
Mungkin Abimana akan sangat kecewa jika Amelia mengkhianati cintanya apalagi dengan pria yang sangat dibenci olehnya yaitu Rudi saudara tirinya yang selaku berniat jahat dengannya.
Setelah pernikahan kedua papanya dengan mama tirinya Ribka,hubungan abimana dengan papanya sudah tidak seperti dulu lagi apalagi dia melihat Rudi yang selalu cari muka dengan papanya.
Abimana tau kalau Rudi sudah pernah beberapa kali berniat untuk menghancurkan dirinya dengan menjebaknya tapi semua rencananya gagal karena Abimana adalah pria yang sangat pintar di dunia bisnis mungkin darah ibunya sebagai pebisnis hebat mengalir di tubuhnya.
Semua harta milik mamanya jatuh ke Abimana ,baik beberapa perusahaan dan juga hotel miliknya,dan Rudi selalu ingin punya niat menyingkirkan Abimana agar dia dapat menguasai seluruh harta Abimana karena papanya sudah tua dan tidak punya kekuatan apa pun di rumah mewah itu.
Setelah Abimana pergi meninggalkan rumahnya,Amelia langsung menghubungi Rudi kekasihnya.Amelia dan Abimana sudah menjalani hubungan lebih dari tiga tahun ini,sementara itu dia mengkhianati cinta Abimana dengan menjalin hubungan dengan Rudi yang dinilainya lebih menghargai perasaanya di banding Abimana yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.
Setelah selesai berbicara lewat telepon,Amelia segera mengambil kunci mobilnya lalu meninggakan rumahnya,walaupun mamanya Lia sedikit heran dengan tingkah putrinya dia mengabaikan sikap Amelia karena dia tidak mau terlalu ikut campur urusan putrinya.
"Dasar anak nakal,baru saja sampai dia sudah pergi lagi,nanti kalau papanya pulang pasti akan sibuk menanyakan tentangnya." Sungut Lia,dia pergi ke belakangan rumahnya untuk memeriksa pekarangan rumah yang sudah lama dia tidak periksa.
Sementara itu Amelia memasuki sebuah kamar hotel yang sudah di beritahu oleh Rudi sebelumnya,mereka bertemu di sana karena tadi Abimana menganggu kebersamaan mereka.
Amelia membuka kamar hotel yang sudah terbuka sedikit,mungkin Rudi sengaja membukanya sedikit agar Amelia bisa langsung masuk.Amelia berdiri di depan pintu dia menatap sekeliling kamar tapi dia tidak menemukan satu orang pun disana.
"Aahh...." Tiba-tiba Rudi keluar dari balik pintu dan memeluk tubuh Amelia serta mencium bibirnya,setelah itu dia menarik tangan Amelia dan menjatuhkan wanita itu ke atas ranjang.
Mereka menghabiskan waktu tiga jam untuk menikmati surga dunia yang begitu membuat mereka berdua mabuk,Rudi sangat bangga karena bisa meluluhkan hati Amelia bahkan dia sangat tau kalau Amelia sangat mencintainya untuk saat ini.
"Sayang,kapan kamu memutuskan hubunganmu dengan pria bajingan itu,aku sangat cemburu jika melihat si brengsek itu dekat denganmu,rasanya aku tidak ikhlas." Ucap Rudi sambil mengumpulkan pakaiannya lalu mulai mengenakannya satu persatu.
"Iya sayang aku tau itu,kamu harus sabar,kamu kan tau kalau kedua orang tuaku sangat mendukung hubungan kami ini."
"Semua orang tua juga sangat menginginkan abimana menjadi menantu mereka,maklum dia pewaris seluruh harta orang tuanya." Jawab Rudi ketus.Amelia tau kalau Rudi sedang menyindir orang tuanya dia mendekati Rudi lalu memeluknya dari belakang.
"Sayang,aku sangat mencintaimu,aku akan melakukan apa pun untuk mu." Ucap Amelia.Rudi tersenyum puas mendengar ucapan Amelia seketika pikiran jahat menguasai pikirannya.
"Sayang,apa kamu mau membantuku?" Tanya Rudi dia membalikan badannya lalu menatap wajah Amelia penuh cinta,walaupun cinta di hatinya belum bisa di pastikan serius atau tidak.
"Bantu apa sayang?" Tanya Amelia sambil mengerutkan keningnya.
"Suruh datang abimana menemui mu di jembatan pinggiran kota bilang saja kalau mobilmu rusak disana agar dia datang menemui kita sekarang juga!!"
"Apa yang kamu lakukan kepadanya?" Tanya Amelia tanpa curiga,dia tidak pernah tau kalau hubungan Rudi dengan Abimana tidak pernah akur dari awal mereka menjadi saudara tiri.
"Tidak papa aku hannya ingin bicara kepadanya saja,aku ingin dia meninggakan mu,agar mama mu tidak menekan mu,atas perginya menantu idamannya." Ucap Rudi dengan nada tidak senang.
Tampa curiga Amelia segera menghubungi Abimana, dia merayu abimana sebisa mungkin untuk segera datang menemuinya.Mereka berdua segera pergi menuju jembatan yang di katakan oleh Rudi dia tidak sabar ingin segera menyingkirkan Abimana agar secepatnya dia memiliki semua milik saudara tirinya itu.
Setelah sampai di tempat yang dituju,Rudi menarik napas lega karena belum melihat mobil abimana disana bahkan hari ini dia memakai mobil rentalan karena dia tidak ingin Abiamana curiga dan pergi begitu saja.
Setelah duduk menunggu beberapa saat akhirnya mobil Abimana sampai di tempat itu,Rudi sengaja mencari tempat yang sangat sepi agar tidak ada yang curiga jika malam ini semua rencananya berjalan dengan baik.
Tampa curiga Abimana keluar dari dalam mobilnya lalu mendekati mobil yang terparkir di depan mobilnya.Amelia juga keluar dari dalam mobilnya,Abimana mengerutkan keningnya saat melihat Rudi dan Amelia duduk di mobil berduaan.
"Apa maksud semua ini Amelia? Apa yang kamu lakukan dengan pria itu di mobil ini."Tanya Abimana dengan wajah yang sudah mulai emosi.
"Apa kamu sedang marah saat ini saudara ku?"
💗💗💗bersambung💗💗💗
"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!