Kejora terus berjalan menyusuri gelapnya malam yang masih di penuhi hujan lebat. Tubuh dingin dan basah pun tak lagi ia hiraukan. Sakit hati karena penghianatan sang kekasih yang sangat ia cintai begitu menusuk relung hatinya.
Entah apa yang membuat Kenzo tega menyakiti Kejora. Padahal Kejora pun tau dan sangat yakin bahwa Kenzo sang tunangannya itu begitu mencintainya.
"Kejora tunggu!" Kenzo sedikit berlari mengejar Kejora
Kejora tak menghiraukan teriakan sang kekasih. Ia terus berjalan lurus kedepan sambil terus menangis.
Karena keadaan kaki Kejora yang tak sempurna, ptentu membuat langkah kaki itu tak mungkin berjalan cepat, Hingga akhirnya Kenzo pun mampu mengejar Kejora.
"Kejora sayang.. tolong berhenti! dengarkan penjelasanku dulu" seru Kenzo sembari terus berjalan pelan mengiringi langkah Kekasihnya itu
"apa kak? apa yang akan kakak jelaskan?"
"aku__"
"kakak ingin mengatakan bahwa kakak telah berhasil menghamili wanita lain? iya?"
"bukan begitu sayang, aku__"
"oh.. atau kakak mau bilang kalau kakak telah berhasil menanam bibit kakak pada wanita itu?"
"Kejora sayang, aku mohon jangan seperti ini. kita pulang dulu ya, kita bicarakan ini baik baik. Aku takut kau akan sakit karena kehujanan"
"hhh..." Kejora tersenyum miris
"kakak gak usah sok peduli padaku! mending sekarang kakak pergi dari sini!" ucap Kejora sembari mendorong kasar tubuh Kenzo yang terus berusaha memeluknya
"Kejora, kau itu kekasihku, kau itu tunanganku, aku sangat peduli padamu"
"apa kau bilang? peduli?" Kejora menyeka air matanya.
"kakak itu sama sekali tak peduli padaku. Apalagi pada perasaan dan hatiku. Sama sekali kakak tak mempedulikannya"
"Kejora sayang, aku begitu peduli padamu. Maka dari itu aku tak memberitahukan semua ini padamu! aku takut kau akan terluka sayang"
"Memoang dengan aku mengetahui semua penghianatanmu dengan sendirinya tak akan membuatku sakit hati? Kamu salah kak, justru dengan semua ini aku semakin merasa sakit dan terluka kak.. Kalau kau peduli padaku, kau tak akan pernah tega menghianatiku! Kalau kau peduli dengan hatiku, kau tak akan tega menghamili wanita yang bukan siapa siapa kamu! dan kalau kau peduli dengan perasaanku, kau akan berfikir ulang sebelum kau meniduri wanita itu kak!"
Emosi Kejora benar benar meluap. Malam ini ia berniat memberi kejutan dengan datang ke apartemen sang kekasih. Ia ingin menunjukkan secara langsung baju couple yang sudah ia jahit dengan tangannya sendiri dan nantinya akan mereka pakai di acara pernikahan paman Kejora besok yang tak lain adalah ayah kandung Kenzo.
Namun Kejutan yang hendak ia berikan itu malah tak sebanding dengan kejutan yang Kenzo berikan untuknya.
Ia begitu terkejut saat membuka akses pintu apartemen Kenzo. Bagaimana tidak syok? Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri kekasihnya itu sedang mendekap erat seorang wanita yang sangat ia kenal.
Kejora tambah terkejut lagi saat mendengar dengan langsung bahwa wanita itu sedang mengandung anak Kenzo.
Dan karena itulah, ia langsung menjatuhkan sekotak box berisi pakaian tepat di depan pintu apartemen itu hingga menimbulkan suara yang begitu keras dan menyadarkan kedua anak manusia tersebut dari pelukannya.
Kejora tak habis pikir, Bagaimana tega kekasihnya itu meniduri wanita yang pernah mereka tolong saat ingin bunuh diri waktu dulu?
Reva, seorang wanita muda yang mereka tolong karena frustasi dengan masalahnya. Hingga mereka berdua dengan baik hati mencarikan tempat tinggal untuk wanita cantik itu. Bahkan Kenzo juga sudah membayar biaya kontrakan untuk Reva selama setahun kedepan.
Dan sejak saat itu, Kejora pun mulai dekat dengan Reva, begitupun Kenzo. Meski tak sedekat dirinya, namun Kejora percaya penuh pada tunangannya itu karena Kejora tau, Reva gadis yang sangat baik.
Namun siapa sangka? air susu yang ia selalu berikan untuk Reva malah di balas dengan air tuba olehnya.
Sakit? Tentu saja, Kejora begitu sakit menerima kenyataan penghianatan ini. Penghianatan seorang tunangan dengan wanita yang sudah ia anggap sebagai adik.
Karena tak tahan lagi menanggung beban pikirannya, tubuh Kejora pun jatuh pingsan. Dengan sigap Kenzo langsung menangkap tubuh kekasihnya itu dan membawanya ke apartemen kejora.
Kenzo meminta seorang pelayan wanita untuk menggantikan pakaian kejora yang basah dengan pakaian yang hangat. Sebenarnya bisa saja ia menggantikan baju kekasihnya sendiri, tapi Kenzo takut jika kejora bertambah marah padanya.
Sepeninggal pelayan itu, Kenzo langsung mendudukkan dirinya di kursi samping ranjang. Ia terus mengelus tangan kekasihnya yang nampak pucat dan dingin tersebut.
"sayang..maafkan aku, aku tidak bermaksut menyakitimu. Semua itu salahku. Aku hilaf. Aku tak tau harus bagaimana saat ini? di satu sisi aku sangat mencintaimu, aku tak mau kehilanganmu. Tapi disisi lain, ada sebuah nyawa yang tumbuh karena kesalahanku. Aku bingung sayang.. aku___"
"lepaskan aku"
Kejora langsung menarik tangannya. Sebenarnya ia sudah sadar sejak berganti pakaian tadi, namun ia memilih pura pura masih pingsan karena tak kuat menatap wajah sang tunangan.
Hingga ia pun mendengar dengan jelas pengakuan Kenzo. Pengakuan yang terasa begitu menyakitkan karena Kejora sangat mencintai Kenzo.
Kenzolah cinta pertama yang ia impikan akan menjadi cinta terakhirnya. Namun semua itu hanyalah harapan belaka. Ternyata takdir tak lagi kembali berpihak kepadanya.
"sayang.. kau sudah bangun?"
"pergi dari sini sekarang juga"
"sayang.. kita bisa bicara baik baik"
"tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan! Karena sekarang, aku sangat membencimu! Dan mulai detik ini, kita bukanlah sepasang kakasih lagi!"
"Kejora, sayang, jangan mengambil keputusan saat kau masih emosi, ingatlah, kita sudah bertunangan sayang"
"tunangan itu hanyalah sebuah ikatan di hadapan para manusia. Jadi kurasa tak ada hukum haram untuk hal itu"
"sayang.. kau serius mengakhiri hubungan kita?" Kenzo mulai gemetar ketakutan
"ya. aku sangat sangat serius? Sekarang keluar dari apartemenku!"
"sayang, tapi___"
"keluarr!!" teriak Kejora menunjukkan amarahnya hingga membuat Kenzo mau tak mau harus mengikiti perintah Kejora
"baiklah, aku keluar, tapi aku akan kembali lagi besok untuk menjemputmu ke acara pernikahan ayah"
Kejora tak menghiraukan ucapan Kenzo, ia langsung menutup pintu dan menjatuhkan tubuhnya di lantai. Ia merosot lemas. Pikirannya sangat kacau.
Kejora lantas berjalan menuju lemari pakaian dan memgeluarkan sebuah koper , ia lalu memasukkan beberapa pakaian dan bukunya ke dalam koper tersebut.
Kejora memutuskan mengososngkan apartemennya dan akan tinggal di rumah orang tua angkatnya agar Kenzo tak dapat mendatanginya lagi di apartemen itu. Ia tak akan sanggup menatap orang yang saingat ia cintai dan orang yang sekaligus membuatnya terluka.
.
.
.
karya ketiga aku udah mulai update nih.. yuk buruan kasih othor dukungan biar tambah semangat nulisnya.. terima kasih
tok tok tok
Suara ketukan pintu kamar telah membuyarkan lamunan Kejora. Ia lantas membuka pintu kamarnya yang ternyata sudah ada Rossa di luar.
"sayang.. kau baik baik saja?" tanya Rossa sang ibu angkat
"aku tidak apa apa ma.." sahut Kejora sembari memaksakan senyum
"kami akan pergi ke pernikahan paman, apa kau mau ikut?"
Kejora terdiam
"mm.. tapi kalau kau masih keberatan, kau tak ikut juga tak apa apa, beristirahatlah di rumah sampai keadaan hatimu membaik"
"aku akan bersiap"
Rossa hanya mengangguk dan tersenyum lalu menunggu Kejora di mobil. Ia tau permasalahan Kejora karena semalam anaknya itu telah menceritakan semua kepadanya.
Tak berapa lama kemudian Kejora pun telah selesai. Ia dan kedua orang tua angkatnya lantas berangkat menuju lokasi pernikahan.
Agam sang ayah mengendarai mobil dengan kecepatan penuh karena mereka memang sudah hampir terlambat.
Saat di perjalanan, tiba tiba saja ban mobil mereka kempes secara mendadak. Karena kecepatan yang tinggi membuat mobil itu langsung berjalan meliuk liuk kesana dan kemari hingga sebuah kecelakaan pun tak terhindari saat ada truk besar juga tengah melintas dari arah yang berlawanan.
Achhhhh
Ketiganya hanya bisa berteriak saat mobil mereka berguling di jalan beraspal.
Banyak warga dan para pengendara yang ikut membantu dan mengevakuasi kecelakaan itu dengan membawanya ke rumah sakit terdekat. Pihak rumah sakit pun langsung menghubungi Saga, anak laki laki dari sepasang suami istri tersebut.
Dan tak berapa lama kemudian, Saga telah berada di depan ruang UGD. Disana sudah ada Kejora.
Kejora memang ikut menjadi korban dalam kecelakaan itu, namun dirinya tak mengalami luka parah. Ia hanya mengalami luka ringan dan lecet lecet di beberapa bagian tubuhnya hingga ia dapat menemani orang tuanya sampai di titik ini.
"Kejora, bagaimana keadaan papa sama mama?"
"papa sama mama masih ada di dalam kak. Dokter juga belum keluar"
Pintu ruang UGD terbuka. kakak beradik itu langsung mendekat dan menanyakan keadaan orang tua mereka.
"pasien ingin bertemu dengan kedua anaknya. apa kalian berdua ini anaknya?" tanya sang dokter pada Saga dan Kejora
"iya dokter"
"kalian boleh masuk, tapi ingat, jangan terlalu banyak mengajak pasien bicara"
Mereka berdua langsung masuk ke dalam ruangan.
"pa.. ma.." Saga menghampiri brankar kedua orang tuanya.
"sayang.. papa nak.." Rossa berbicara begitu lirih sambil menangis terisak
"papa?!!" Saga langsung menghampiri tubuh gagah berlumur darah yang terus terpejam
"papa!? ma, papa kenapa ma?" Saga terus mengguncang tubuh sang papa. Ia menangis dan menjerit saat mengetahui bahwa sang papa telah berpulang lebih dulu.
"ahhh" Rossa merintih kesakitan.
"mama.." Saga langsung menggenggam erat tangan sang mama
"sayang.. maafkan mama nak. Mama sudah tidak sanggup lagi bertahan"
"ma.. mama pasti kuat"
"sayang, jika mama pergi, Bolehkah mama minta satu permintaan padamu?"
"jangan bicara seperti itu ma, mama pasti sembuh.."
"sayang.. mama mohon. berjanjilah untuk mama"
"Apa ma? Saga akan kabulin permintaan mama asal mama cepat sembuh"
"Saga sayang.. tolong menikahlah dengan Kejora"
Jeduar
Bagai tersambar petir di siang bolong. Baik Saga maupun Kejora tersentak kaget dengan permintaan sang mama yang menurut mereka sangat aneh.
Ya, sang mama begitu menyayangi Kejora seperti anak kandungnya sendiri. Hingga ia pun ikut merasakan sakit hati atas penghianatan yang di lakukan oleh Kenzo.
Rossa ingin Kejora bahagia. Ia juga berharap ada seseorang yang bisa menjaga Kejora setelah kepergiannya nanti.
Ia rasa Kejora akan terjaga baik oleh putraya. Maka dari itu Rossa ingin sekali menikahkan mereka. Rossa ingin menyatukan mereka dalam satu ikatan suci yang akan menguatkan hubungan keduanya. Karena tadi, Agam sang suami juga telah memberikan amanah itu padanya sebelum menghadap sang Kuasa.
"Kejora, kamu mau kan menikah dengan Saga?"
Dengan berderai air mata, Kejora hanya mengangguk pasrah tanpa sepatah kata pun terucap dari bibirnya.
"Kejora..??" Saga menatap Kejora tak percaya
"kak.. kita tidak punya pilihan lain"
"tapi bagaimana dengan Kenzo dan Leony? mereka pasti akan terluka dengan pernikahan ini?"
"Kak Kenzo bukan siapa siapa ku lagi"
"apa maksutmu? Kalian kan sudah bertunangan? dan bukankah dalam tahun ini kalian akan menikah?"
"tidak akan pernah ada pernikahan diantara aku dan kak Kenzo"
"tapi kenapa?"
"sudahlah kak.. semua keputusn ada padamu. Aku janji, aku tak akan mengganggu hubungan kakak dengan Leony"
Saga berperang melawan batin dan pikirannya. Hingga sebuah kata terakhir dari kejora mampu menenangkan hatinya.
"baiklah, kita menikah sekarang"
Ya, Saga bisa bernafas lega kala Kejora mengatakan tak akan mengganggu hubungannya dengan sang kekasih. Jadi Saga tak akan menyakiti kekasihnya itu. begitu pikirnya.
Namun tanpa Saga sadari, justru ia akan mengorbankan dua hati wanita sekaligus.
Dan dengan bantuan dari dokter dan beberapa perawat. Mereka pun akhirnya menikah di depan jasad sang papa. Kini keduanya telah resmi menjadi sepasang suami istri.
Rossa tersenyum dan menitikan air mata bahagia. Dan seperkian detik selanjutnya, Rossa pun terpejam damai.
.
.
jangan lupa gerakkan jari kalian buat kasih dukungan berupa rate, vote, like n coment ya.. biar othor terus semangat menulisnya. Terimakasih
...~ Happy Reading ~...
"Kejora" Saga mendatangi Kejora di kamarnya
"ya"
"bisa kita bicara?"
"tentu saja, kakak mau bicara apa?"
"aku ingin tau satu alasanu mengapa kamu mau menerima pernikahan ini?"
"kenapa kakak bertanya padaku? bukankah kakak sudah tau jawabannya?"
Ya, Kejora tau setelah pernikahan itu diam diam Saga mrncari tahu alasan putusnya hubungan Kejora dan Kenzo. Mengetahui Kejora yang dihianati oleh Kenzo tentunya memvuat Saga begitu marah waktu itu. Ia bahkan tak segan segan memberi bogem mentah pada tunangan adiknya itu.
"karena penghianatan Kenzo? Lalu apa kau tak berfikir masa depanmu nanti? apa kau tak ingin mencari cinta lagi dari laki laki lain?"
"aku sudah tak mau mengenal lagi cinta. Jika Kak Kenzo yang sangat mencintaiku saja bisa menghianatiku. Apalagi yang lain?"
"Kejora, kau jangan beranggapan seperti itu. Tidak semua lelaki sama seperti Kenzo"
"tapi aku sudah tak mau lagi mengenal cinta kak"
"selamanya?"
"jika memang iya, mengapa tidak!"
"Kejora, tapi bagaimana mungkin kita menjalani pernikahan ini? sedangkan kita saja sama sama tak saling mencintai?"
"aku sudah katakan, aku tak akan mengganggu hubungan kakak dengan Leony. Aku tak akan melarang apapun untuk hubungan kalian. Pernikahan kita ini hanya sebuah status demi memenuhi permintaan mama kak. Sekarang mama masih koma. Jika suatu saat nanti mama tersadar. Aku yang akan bicara sama mama untuk mengakhiri pernikahan kita"
deg
Jantung Saga seolah berhenti berdetak. Entah mengapa mendengar kata kata perpisahan dalam pernikahan yang baru saja mereka bangun malah membuat Saga resah dan gelisah.
"Kejora, kita kan baru saja menikah. Mengapa kau membicarakan perpisahan?
"kak.. lalu mau seperti apa? mau di bawa kemana pernikahan rahasia ini? Bukankah memang berpura pura tak terjadi apa apa diantara kita akan jauh lebih baik? Jadi saat kakak bersama Leony, ia tak akan pernah curiga dengan status kita. Beres kan?"
"tapi bagaimana dengan dirimu Kejora? kau juga pasti__"
"sudahlah kak, jangan pikirkan perasaanku. Aku baik baik saja. Lagi pula, pernikahan ini baru satu bulan kita lalui. Kita juga belum mengadakan pengajian empat puluh hari Papa. Lebih baik untuk kedepannya kita pikirkan nanti saja"
"baiklah, terserah kamu saja"
Saga terus menatap Kejora yang terlihat sibuk melanjutkan kegiatannya mengemasi beberapa bajunya ke dalam tas.
"Kejora.."
"ada apa kak?"
"setelah acara pengajian empat puluh hari papa, aku akan pergi ke Perancis"
"oh.."
Saga mengerutkan keningnya saat Kejora hanya ber oh ria tanpa bertanya apapun padanya.
"kau tak bertanya ada urusan apa aku ke Perancis?"
"oh ya, kakak ada urusan apa ke Perancis?"
"aku akan menemani Leony. Dia sedang ada fashion show disana"
"oh... baguslah"
Lagi lagi jawaban singkat dari Kejora malah membuat Saga merasa sedikit jengkel. Kenapa Kejora tak menanyakan tentang apapun lagi perihal kepergiannya? seolah olah dirinya itu tidaklah penting. Dirinya memang berstatus suami Kejora, tapi rasanya dirinya bukanlah siapa siapa bagi Kejora.
"Kejora.."
"ya kak"
"apa kau akan kembali ke apartemenmu?"
Kejora terdiam. Ia mengbela nafas panjang lalu menghembuskan pelan
"Aku tak akan kembali ke apartemen itu lagi kak"
"kenapa?"
"terlalu banyak kenangan bersama dirinya disana"
"apa kau sangat mencintai Kenzo?" tanya Saga lirih
Kejora tersenyum miris.
"tanpa aku menjabarkan rasa ini, kakak pasti sudah tau"
"aku yakin.. kau akan mendapatkan laki laki yang baik yang mencintaimu tulus apa adanya"
Kejora hanya tersenyum tipis. Ia tak tahu harus bicara apa. Karena jujur saja, semua rasa cintanya telah tercurah untuk Kenzo sang tunangan. Bahkan sampai detik ini pun rasa cinta itu masih sangat besar.
Itulah alasan sebenarnya mengapa Kejora tak mau tinggal di apartemennya. Ia takut akan luluh dengan rayuan Kenzo. Karena selama beberapa minggu setelah pertengkarang itu, Kenzo selalu mendatangi apartemennya.
Kenzo pun tak henti hentinya menelfon Kejora. Bahkan Kenzo pun telah mengirim puluhan yang saat ini sudah mencapai ratusan pesan yang masih kejora diamkan tanpa berniat membuka dan membacanya.
Ya, ternyata sakit hati yang Kenzo berikan padanya benar benar terlalu dalam hingga menimbulkan trauma bercinta.
"Kejora, kau jadi ke rumah sakit sekarang?"
"iya kak, kasihan bibik pasti juga capek jagain mama dari pagi"
"tapi maaf, aku tidak bisa menemanimu malam ini, aku ada acara satu jam lagi"
"gak papa kak"
"tapi aku bisa anterin kamu kok"
"tidak perlu, aku sudah memesan taksi online. Mungkin bentar lagi sampai"
"tapi__"
"sudah ya kak, aku permisi dulu" Kejora segera pergi meninggalkan Saga yang masih terdiam di dalam kamarnya.
Sementara Saga, entah mengapa ia merasa aneh dengan sikap lembut Kejora. Padahal dulu Kejora selalu bersikap ketus dan sering marah marah padanya.
Sepertinya aku merindukan kamu yang dulu
Saga segera menggelengkan kepalanya, menyadarkan pikiran aneh tentang adik angkatnya itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!