NovelToon NovelToon

ARABELLA

Asal usul Arabella

Arabella gadis cantik dan ceria yang tinggal di panti asuhan sejak bayi, ia tidak tau sebenarnya kemana orang tua nya apa sudah meninggal atau masih hidup ia tidak tau. Ibu panti hanya menemukannya di depan pintu panti dengan sepucuk surat yang tertulis ( TOLONG RAWAT IA DAN BERI NAMA Arabella). Ibu panti yang bernama Marion itu memang merawat Arabella hingga dewasa tapi ia merawatnya dengan cara kekerasan ia sering menyiksa Arabella dan hanya memberinya makan sekalii dalam satu hari, Arabella tumbuh tanpa kasih sayang orangtua dan ibu panti yang ia harapkan akan menjadi orangtua penggantinya itu justru menambah luka pada diri Arabella.

setiap hari Arabella harus membersihkan panti, mencuci baju semua penghuni panti dan memasak itu semua Arabella lakukan dengan ikhlas tapi tidak pernah sekalipun ia mendapatkan ucapan terimasih bahkan perlakuan yang baik tidak pernah ia terima. Marion selalu menyalahkan Arabella tentang semua hal yang bahkan bukan kesalahan Arabella. Tapi ada 1 orang yang baik pada savana, yaitu bu inggrid, ia pengurus panti juga sama seperti Marion  tapi ia berbeda dengan Marion, ia selalu membela Arabella saat Marion menyiksanya.

"Arabella jangan menangis lagi ya". Inggrid mencoba menenangkan Arabella yang sedang menangis karna perlakuan Marion

"Aku tidak menangis, aku tidak ingin menangis". Arabella mengusap airmatanya

Sudah 25 tahun Arabella selalu mendapat perlakuan jahat oleh Marion bahkan ia hampir setiap hari menangis.

"Aku tau kamu sudah terbiasa dengan perlakuan Marion tapi rasanya akan tetap sama, kamu pasti akan merasa sakit hati dan menangis".

"Aku hanya lelah bu, aku tidak ingin menangis tapi airmata ini mengalir sendiri". Arabella mengusap kasar pipinya, ia kesal karna ia selalu menangis.

"Ibu  tau Arabella, sini peluk ibu". Inggrid memeluk Arabella, hanya inggrid yang mau menemani dan mengajak Arabella bicara, yang lain tidak ada yang berani mendekati Arabella karna takut akan di benci juga oleh Marion.

Sebenarnya bukan tanpa sebab Marion membenci Arabella tapi karna sejak kecil sudah banyak yang ingin mengadopsi Arabella, karena sejak kecil ia sudah cantik, kulitnya putih, rambutnya hitam dan panjang, bola matanya berwarna coklat, ia benar-benar gadis kecil yang cantik, tapi Arabella selalu menolak jika ada yang ingin mengadopsi dirinya. ia sudah pernah di adopsi oleh keluarga kaya raya dan Marion mendapat uang yang banyak dari orang kaya tersebut, tapi ia tidak mau di adopsi lalu Marion terus memaksanya dan memukulnya terus menerus, akhirnya Arabella pun terpaksa mengikuti permintaan marion dan pergi bersama orang kaya tersebut, tapi ia selalu menangis dan ingin pulang kembali ke panti. Padahal bersama orang tua barunya itu ia tidak kurang apapun, bahkan kasih sayang yang orangtua angkatnya berikan sangat tulus, ia benar- benar sayang pada arabella. tapi ia tetap ingin kembali ke panti asuhan.

Setiap hari Arabella kecil terus menangis dan meminta kembali ke panti pada orangtua angkatnya,orangtua angkatnya mencoba membujuknya dengan mainan-mainan yang bagus dan banyak.Tapi ia tidak menginginkan mainan tersebut ia hanya ingin pulang kembali ke panti asuhan.

Akhirnya orangtua angkat Arabella hilang kesabaran dan mengembalikannya ke panti asuhan ia juga meminta kembali uang yang sudah ia berikan pada Marion. Hal itulah yang membuat Marion membenci Arabella, karna sampai saat ini ia sudah Dewasa ia tetap tidak ingin meninggalkan panti asuhan ini, padahal Marion sering menyiksa Arabella agar ia tidak betah berada di panti ini. Tapi usaha Marion sia-sia ia terus bertahan sampai sekarang walaupun hari-harinya ia isi hanya dengan penderitaan dan tangis.

Arabella punya alasan kenapa ia ingin tetap bertahan di panti asuhan ini, bahkan dengan semua perlakuan Marion padanya ia tetap bertahan, itu semua ia lakukan untuk menunggu orangtua kandungnya datang, ia yakin orangtua nya masih hidup dan akan menjemputnya di panti asuhan ini.

Jika ia pergi ia berfikir nanti bagaimana orangtua nya akan menemukannya.ia akan tetap menunggu orangtuanya datang walalupun Marion selalu berkata bahwa penantian Arabella akan sia-sia, ia selalu berkata pada nya bahwa orangtuanya telah meninggal dunia, itu ia lakukan agar Arabella mau pergi meninggalkan panti ini. Tapi pendiriannya tidak pernah goyah ia tetap ingin menunggu orangtuanya sampai kapanpun walaupun ia terus tersiksa.

"Arabella, kamu berhak bahagia nak". ucap Inggrid

"Maksud ibu apa bicara seperti itu?". Tanya Arabella

"Carilah kebahagianmu sendiri na, pergilah dari panti ini pergi dari semua penderitaan ini". inggrid menahan airmata.

"Apa ibu mengusir aku?" . Arabella menoleh pada inggrid

"Bukan seperti itu, ibu sangat menyayangimu seperti anak ibu sendiri, ibu hanya ingin kamu bahagia, mau sampai kapan kamu terus bertahan dengan penyiksaan yang terus di lakukan Marion, ibu hanya takut".

"Takut apa bu?"

"Ibu takut Marion makin bertindak lebih jauh lagi, ibu tau Marion ia adalah orang yang kejam jika sudah benci sama seseorang". Inggrid menatap Arabella.

"Tapi aku bisa bertahan sampai saat ini bu, aku sudah sangat terbiasa dengan perlakuan bu Marion padaku, aku tidak akan pergi kemanapun, aku hanya ingin menunggu orangtuaku datang".

"Jangan keras kepala Sayang, pergilah selagi masih bisa. Carilah kebahagiamu, kamu berhak bahagia".

"Aku tidak akan kemana-mana bu, aku akan tetap di sini bersama ibu, aku bisa ko bertahan sebentar lagi. Aku yakin orangtuaku  akan secepatnya datang". Arabella memeluk Inggrid

"Arabella,huhuhu". Inggrid menangis ia takut Arabella akan menyesal dengan keputusannya nanti.

"jangan menangis bu, selama masih ada ibu di sini yang melindungi aku, Tidak akan terjadi apa-apa padaku".

"Ibu selalu berdoa semoga kamu segera mendapatkan kebahagiaan, dan terlepas dari penderitaan ini".

"Iya bu, terimakasih sudah hadir untuk melindungi aku".

Arabella melanjutkan pekerjaannya membersihkan panti dan Inggtid pun melanjutkan pekerjaan mengurus administrasi panti.

"Arabella". Marion berteriak.

"Ada apa bu?".

"kenapa belum masak, sudah siang belum ada apa-apa di meja". Marion menjambak rambut Arabella

"Ahh, aku bingung harus memasak apa bu, karna bahan-bahan pesediaan sudah habis".

"Kenapa malah diam saja, beli sana ke pasar". Marion melepaskan rambut Arabella dengan kasar.

"Tapi aku tidak punya uang bu".

" Tidak berguna, sejak kecil sampai dewasa kamu memang tidak berguna Arabella".

"Aku sudah berusaha agar aku berguna bu".

"Sia-sia aku membesarkanmu".

Arabella hanya diam sudah biasa baginya mendengar makian dan kata-kata yang sangat kasar dari Marion, bahkan itu Arabella sampai hapal apa yang akan Marion ucapkan saat ia memarahinya.

"Cepat pergi ke pasar dan beli sesuatu untuk di masak".

"Aku tidak punya uang bu, dengan apa aku akan mebelinya".

'Jual saja ginjalmu, buat hidupmu jadi berguna".

Arabella kaget dengan yang Marion katakan, baru kali ini ia menyuruhnya dengan hal yang gila.

"Kenapa masih diam cepat pergi ke pasar".

Dengan perasaan bingung Arabella melangkahkan kakinya menuju pasar, walaupun ia tidak tau harus membeli bahan masakan dengan apa.

hanya lelah

Dengan bingung Arabella terus melangkah menuju pasar ia bingung harus berbuat apa agar bisa mempunyai uang untuk membeli bahan masakan, ia terus berjalan dan melihat ada Rumah makan yang sangat ramai. Ia menghampiri rumah makan tersebut berharap bisa mendapat pekerjaan.

"Permisi bu". Arabella menghampiri pemilik rumah makan.

"Antri ya ka seperti yang lain".

"Tapi bu saya bukan ingin membeli".

"Terus mau apa, saya sedang sibuk jangan ganggu kalau tidak ad keperluan".

"Saya mau melamar kerja bu, pekerjaan apa saja yang penting saya bisa dapat uang".ArAbella memelas.

"oh kebetulan sekali pegawai saya sedang sakit jadi tidak bisa masuk, dan pelanggan juga ramai, kamu bisa bantu saya melayani pembeli ya".

"Beneran bu?". ARabella tersenyum lebar

"Iya cepat sini bantuin saya, sudah sangat antri lihat".

"Oke bu".

Arabella dengan semangat membantu melayani pembeli, ia sangat senang bisa mendapat pekerjaan secepat ini Tuhan memang tidak tidur, ia pasti menolong hambanya yang sedang kesulitan.

Arabella terus berdiri melayani pembeli, ia belum istirahat sama sekali sejak tadi karna pembeli yang semakin ramai. ia mengelap keringatnya yang mengalir ke pipinya dengan tangan bajunya. ia bahkan belum makan dari pagi. Tapi rasa laparnya hilang dengan rasa takutnya, ia takut jika tidak bisa membeli bahan masakan, Marion akan sangat marah dan mengusirnya dari panti. ia benar-benar tidak mau meninggalkan panti yang seperti neraka itu.

Hampir 3 jam Arabella terus berdiri kakinya sudah sedikit goyang, tapi pembeli sudah mulai sepi, ia pun menghampiri pemilik warung dan memberanikan diri meminta upahnya.

"Bu pembelinya sudah habis, apa saya bisa mengambil upah saya sekarang".

"Oh iya, apa kamu menginginkan uangnya sekarang, tapi saya tidak bisa memberimu banyak karna kamu kerja tidak sampai setengah hari, jika kamu bekerja sampai sore saya akan memberimu upah 1 hari full".

"Tapi saya membutuhkan uangnya sekarang bu, beri saya uang berapapun, saya akan sangat berterimaksih".

Arabellaa takut Marion akan marah, karna menunggunya sangat lama.

"baik kalau begitu saya hanya bisa memberimu 100 ribu, sebenarnya upahmu hanya 50 ribu, tapi saya merasa kamu anak baik dan saya tambahkan jadi 100ribu dan kamu juga sudah bekerja dengan benar."

"Terima kasih banyak ya bu, saya sangat berterimakasih atas bantuan ibu".

"Kalau kamu butuh pekerjaan, kamu bisa datang ke sini lagi. Kerja kamu bagus saya suka dan sepertinya kamu juga orang yng jujur".

"Iya bu saya tidak akan melupakan kebaikan ibu sama saya". Arabella mencium tangan pemilik warung itu sebagai ucapan terimakasih.

Arabella langsung bergegas ke pasar, ia tidak ingin semakin lama Marion menunggunya, karna jarak pasar yang lumayan jauh ia pun mencari tukang ojek agar cepat sampai.

Setelah sampai di pasar, Arabella langsung membeli semua kebutuhan dapur secukupnya karena uang yang ia miliki hanya sedikit. Yang pentig ia bisa memasak dan memberi makan penghuni panti, cukup tidak cukup yang penting ia sudah berusaha.

Karna kehabisan uang Arabella tidak bisa naik ojek,semua uangnya ia belanjakan itu pun masih banyak yang tidak terbeli. jarak pasar dengan panti sangat jauh tapi mau bagaimana lagi ia harus berjalan dengan membawa barang belanjaannya yang lumayan berat jika di bawa berjalan kaki.

Sesekali ia berhenti untuk beristirahat, bajunya telah basah oleh keringat di tambah lagi ia belum makan sama sekali jadi tenaganya sangat sedikit, ia tidak kuat jika harus berjalan lagi, ia mencoba memberhentikan mobil untuk menumpang tapi belum ada yang mau memberikan ia tumpangan, hampir setengah jam Arabella menunggu akhirnya aa mendapatkan tumpangan dari mobil pengangkut pisang, ia duduk di belakang dengan tumpukan-tumpukan pisang.

Tapi tidak apa yang penting Arabella bisa pulang ke panti dengan cepat, karna kakinya sudah tidak bisa berjalan jauh lagi.

Saat sampai di panti Arabella langsung berlari ke dalam,dan ia melihat Marion sedang memakan makanan yang banyak sambil tertawa.

Tawa Marion terhenti saat melihat Arabella kembali.

"kamu sudah kembali, lama sekali aku pikir kamu sudah kabur. Akhirnya aku membeli makanan yang banyak untuk merayakan kepergianmu, ternyata kamu malah kembali".

"Tapi bu kamu yang menyuruhku pergi membeli bahan masakan, aku sudah membelinya".

"Dari mana kamu mendapatkan uang?, menjual diri ya.hahhahah". Marion tertawa sangat kencang

Arabella melihat Marion sangat marah, ia ingin sekali menampar wajah Marion, ia sudah berjuang mendapatkan uang untuk memasak dan memberi Marion makan, ia fikir Marion memang sedang tidak punya uang. Tapi ternyata itu hanya cara licik dia agar Arabella pergi dari panti ini. Marion benar-benar tertawa di atas penderitaan Arabella. Tapi mau bagaimana pun ia tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi sampai melawan Marion. ia langsung menuju kamarnya meninggalkan Marion yang masih tertawa. Ia sudah sangat lelah, bukan hanya fisiknya yang lelah tapi hati dan jiwanya lebih lelah. ia langsung merebahkan tubuhnya di kasur yang tidak besar itu, ia memejamnkan matanya tapi airmatanya mengalir di sudut matanya yang tertutup.

"huhuhuhu aku tidak mau menangis aku tidak mau".

Arabella berteriak dalam kamarnya.

"Kenapa mata ini bodoh sekali, berapa kali aku bilang jangan menangis, huhuhuhu".

Tak lama Inggrid menghampirinya, Inggrid pasti sangat khawatir dengan keadaan Arabella, karna ia pergi sejak pagi.

"Araballa boleh ibu masuk".

"boleh bu, masuk saja aku tidak menguncinya".

Inggrid melihat Arabella sedang merebahkan tubuhnya.

"Kemana kamu seharian ini na". Inggrid duduk di sebelah Arabella.

Arabella membangunkan tubuhnya

"Aku bekerja bu, dan uangnya aku belikan bahan masakan, bu Marion menyuruhku ke pasar tapi tidak memberiku uang".

"Marion sudah keterlaluan sekali, Dia malah membeli banyak makanan".

"Bu Marion sangat ingin aku pergi bu, tapi usahanya sia-sia. aku masih di sini aku masih bisa bertahan, aku ingin tau sampai kapan bu Marion akan terus menyiksaku, aku yakin ia akan bosan nanti dan membiarkanku hidup dengan tenang di sini menunggu orangtua ku datang".

"Tapi bagaimana jika Marion justru akan lebih keterlaluan".

"Aku yakin setiap orang punya sisi baik di dirinya walaupun sedikit, setiap orang pasti bisa berubah kan bu?" Arabella menatap Inggrid

"Tapi tidak dengan Marion, Arabel aku sangat khawatir dengan keselamatanmu".

"Aku baik-baik saja bu". Arabella memijit-mijit kakinya yang sakit

"Kaki kamu, Ya ampun sebentar ya ibu bawakan obat". Inggrid melihat kaki Arabella yang bengkak.

Inggrid mengompres kaki Arabella dengan air dingin dan membalurkan obat pereda nyeri.tapi ternyata Inggrid menangis dan airmatanya jatuh di kaki Arabella

"Apa ibu menangis?". Tanya Arabella

"Ibu takut terjadi apa-apa sama kamu, ibu tidak bisa melindungimu jika itu terjadi, sekali lagi ibu minta, pergilah Arabel pergilah dari neraka ini". Inggrid terus menangis.

"Ibu lihat aku, aku tidak apa-apa".

"Mungkin iya untuk sekarang, tapi bagaimana besok dan seterusnya. Tidak ada yang bisa menebak apa yang akan Marion lakukan lagi sama kamu".

"yakin sama aku bu. tenang ya, aku mau masak untuk makan malam, apa ibu mau membantuku." Arabella tersenyum pada Inggrid dan menghapus airmatanya.

"Iya ayo ibu bantu". Inggrid mengusap airmatanya dan berdiri membantu Arabella berjalan.

Bukan hanya karena Marion selalu menyiksa Arabella akhirnya Inggrid selalu menyuruh Arabella pergi. tapi Inggrid mempunyai firasat buruk kalau Marion akan melakukan hal yang lebih kejam padanya, Inggrid tidak menginginkan itu terjadi dan berharap firasatnya itu tidak benar. Karena Arabella benar-benar tidak ingin meninggalkan panti ini.

setelah masak dan makan malam Arabella langsung masuk ke kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya, tubuhnya yang sangat kurus karna kurangnya asupan gizi dan selalu melakukan pekerjaan yang berat.

Arabella memegang kalung liontin yang sewaktu bayi Marion temukan bersama dengan dengan surat yang orangtua Arabella letakan di samping bayi . hanya itu yang Arabella punya untuk melampiaskan rindunya pada orangtuanya.

"Ibu, ayah kapan kalian menjemputku, kenapa sangat lama?". Arabella berbicara pada kalung liontin itu.

"Aku sudah besar bu, jemput aku yah".

"Aku tidak pernah membenci kalian karna sudah menaruh ku di panti asuhan ini, karna aku yakin kalian pasti punya alasan, dan aku memaafkannya asalkan kalian cepat menjemputku."

terus di siksa

Arabella menangis sambil terus memegangi kalung pemberian orangtuanya, ia sangat ingin bertemu dengan orangtuanya walaupun hanya dalam mimpi ia sangat ingin melihat bagaimana wajah ayah dan ibunya, ia penasaran apakah ia mirip dengan ibunya, kadang Arabella tersenyum bila sedang menghayal kan pertemuan dengan orangtuanya, pasti sangat indah sekali. Orangtuanya pasti sangat menyayanginya tidak seperti Marion yang selalu berkata kasar dan menyiksanya tanpa belas kasih sayang.

Arabella tertidur dengan wajah yang masih basah karna airmata, dan kalung itu berada di atas dadanya, ia membayangkan bahwa kalung itu adalah ibunya yang sedang memeluknya saat ia tertidur.

Benar saja Arabella bermimpi bertemu orangtuanya, orangtuanya terus memanggil- manggilnya dan menyuruhnya keluar dari dalam Rumah yang sangat rusak dan akan rubuh tapi Arabellaa tidak mendengar yang orangtuanya katakan dan balik memanggil ayah ibunya agar datang kepadanya.

"Arabel, kemarilah jangan di situ, rumah itu akan rubuh kamu akan terluka" Ucap ibu Arabella dalam mimpi.

"Ibu, ayah ke sini lah jemput aku, aku juga tidak ingin di sini jemput aku bu bawa aku pergi". Arabella terus memanggil-manggil orangtuanya.

"Pergi Arabel jangan ada di sana".

"Aku tidak akan pergi sebelum ibu dan ayah menjemputku, kemarilah bu aku sudah lama menunggumu".

Tapi ibu dan ayah Arabella justru membalikkan badan dan meninggalkan Arabella yang terus berteriak memanggil namanya.

"Ayah ibu mau kemana?, kenapa ibu tidak membawa aku kenapa ayah tidak menjemput aku di sini". Arabella terus berteriak dalam mimpinya.

"ibu,,, ayah".

Byyuuuarrrrrr..

Marion menyiram Arabella dengan air.

"Bermimpi lagi tentang orangtua mu, hah?". tanya marion dengan nada tinggi

Arabella yang sedang bermimpi itu langsung terbangun karena air yang Marion siram ke wajahnya.

"Ibu, ayah". Arabella langsung terbangun

"Hahahah, ibu dan ayah, orangtua mu sudah mati jika ingin bertemu denganlah segeralah mati menyusul mereka".

"Orangtuaku masih hidup dan akan menjemputku di sini sebentar lagi".

"Apa kamu masih bermimpi, bangunlah kenyataan pahit sudah menunggumu".Marion menjambak rambut Arabella.

"Aduhhh sakit, "

"Cepat bangun dan mandi aku ada tugas untukmu".

"Tugas apa, apa kamu akan menyuruhku pergi berbelanja ke pasar lagi?".

"Kamu akan segera mengetahuinya".

"Tolong jangan usir aku dari sini, aku sudah sangat membantumu di sini dan menuruti semua perintahmu".

"Aku tidak akan mengusirmu sebelum aku mendapatkan keuntungan darimu, sejak bayi kamu aku pelihara semua tidak gratis Arabel".

'Tapi aku selama ini membayarnya dengan tenagaku".

"hahahha, kamu fikir itu semua cukup untuk membayar semuanya, tempat tinggal dan makanan yang kamu nikmati ini semua harus kamu bayar nanti, ini semua menjadi hutang yang sangat besar". Marion tertawa dan meninggalkan Arabella

Arabella masih duduk di ranjangnya yang sangat sempit dengan pakaian yang sudah basah. Apa lagi yang akan Marion lakukan padanya, apa selama ini belum cukup juga ia menyiksanya.

"Aku harus kuat, aku harus bertahan. Marion tidak akan bisa mengusirku dari sini".

Arabella langsung pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya, lalu menggunakan pakaian yang sangat sederhana, sejak ia kecil ia belum pernah membeli pakaian baru, semua pakaian yang ia pakai adalah pakaian bekas yang orang sumbangkan. Tapi karna Arabella adalah wanita yang cantik dan memiliki tubuh yang proposional semua pakaian yang ia pakai akan terlihat pantas dan cantik. karna kecantikannya itu ada penghuni panti yang seumuran dengannya sangat iri dengannya, namanya Oliv ia sama jahatnya dengan Marion, walaupun ia juga hanya penghuni biasa seperti Arabella tapi kelakuannya seperti pemilik panti. selalu menyuruh-nyuruhnya dan membantu Marion menyiksa Arabella

"Mau kemana kamu" Oliv menghampiri Arabella yang sedang menghias wajahnya dengan alat makeup seadanya.

"Aku gak tau, Marion menyuruhku bersiap-siap".

"Cucikan bajuku dulu".

"Tapi aku sedang buru-buru, Marion akan marah jika aku lambat".

"Makanya lakukan dengan cepat, bodoh sekali". Oliv melempar pakaian kotor ke wajah Arabella.

"Kenapa kamu tidak melakukannya sendiri, kamu kan sedang tidak melakukan apapun, aku harus segera menemui Marion'.

"Mulai bisa membangkang ya, Mau aku adukan pada Marion kalau kamu mengambil lipstiknya". Oliv mengancam Arabella

"Tapi aku tidak mengambilnya".

"Tentu saja bukan kamu, tapi aku yang mengambilnya dan menuduh kamu di depan Marion seperti waktu itu, pasti kamu belum lupa kan dengan kejadian itu".

Dulu Arabella pernah di fitnah mengambil uang Marion padahal Oliv yang mengambilnya, tapi Marion sama sekali tidak mempercayainya ia lebih percaya pada Oliv. mungkin karna kebenciannya pada Arabella membuat apapun yang ia katakan tidak pernah di percaya oleh Marion.

"Kenapa si kamu tega banget sama aku, aku gak pernah punya masalah apapun sama kamu". Ucap Arabella

"Banyak alasan untuk membencimu, bu Inggrid adalah ibuku tapi dia lebih menyayangimu yang bukan siapa-siapanya, kamu hanya anak yatim piatu yang tidak berguna. kenapa kamu tidak pergi dari sini saja".

"Aku tidak pernah meminta bu Inggrid untuk lebih menyayangiku dari pada kamu, Aku tidak ingin memiliki musuh jangan seperti ini aku mohon".

"Terlalu banyak bicara, cepat cuci saja bajuku, atau kamu tau akibatnya nanti". Oliv langsung meninggalkan Arabella dan membanting pintu dengan sangat keras sampai Arabella menutup telinganya.

Mau tidak mau Arabella harus mencuci baju Oliv dengan cepat,agar Marion tidak menunggunya lama, ia tidak mau Marion terus menerus memarahinya dan ujung-ujungnya menyuruhnya pergi.

Oliv keluar dan pertemu dengan Marion

"Apa kamu melihat Arabella, kenapa dia lama sekali dari tadi aku menunggunya". Tanya Marion.

"Oh Arabel tadi aku melihatnya sedang tiduran dengan santai di kamarnya".

"Apa sedang tiduran, gadis itu memang sangat tidak berguna, kenapa tidak dari dulu aku melemparnya dari panti ini".

"Lempar saja dia sekarang, sepertinya dia sudah tidak menghargaimu ".

"Panggil dia sekarang". ucap Marion

"Baik aku akan memanggilnya," Oliv tersenyum ia sangat tidak sabar melihat Arabella di lempar dari panti ini.

Oliv melihat Arabella sedang di kamar mandi mencuci bajunya.

"Kamu di panggil Marion sekarang".

"Tapi tadi kamu menyuruhku mencuci bajumu".

"Udah jangan banyak omong, Marion sangat marah".

"Tapi kamu tidak akan memfitnah aku lagi kan". ucap Arabella

"Aku gak tau, sekarang kamu temui Marion saja".Oliv tersenyum jahat

Arabella menghampiri Marion yang sudah menunggunya dengan memegang pecut.

"Aku di sini bu".

Marion membalikan badan dan menatap tajam pada Arabella.

"Tadi aku menyuruh kamu apa, kenapa kamu malah bersantai di kamar". Marion mencambuk Arabella dengan cambuknya yang panjang.

Bukan baru ini saja Arabella di cambuk oleh Marion, ia selalu melakukannya pada Arabella jika ia melakukan kesalahan, walaupun kesalahan tersebut belum terbukti.

"ahhhh,, Sakit bu,aku tidak bersantai tapi..'

"Udah jangan banyak alasan, aku yang menjadi saksinya'. Ucap Oliv memotong ucapan Arabella

"Tidak, kenapa kamu berbohong Oliv kamu kan tadi..."

psutttt.... Satu cambukan lagi mendarat pada tubuh kecil Arabella

"Kamu sudah mulai membangkang ya Arabel, seharusnya aku melemparmu dari sini sejak dulu".

"Kamu boleh menyiksaku sepuasmu atas kesalahan yang tidak aku lakukan, tapi jangan mengusirku dari sini, aku mohon". Arabella membungkuk melindungi tubuhnya dari cambukan Marion.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!