NovelToon NovelToon

Papah untuk Mamah!

#1 Awal mula

Erika Velisa Harson.

Wanita cantik dengan sosok mandiri yang kuat, dia merupakan anak perempuan pertama dari keluarga Harson.

Dan Perusahaan Hars, adalah nama perusahaan di keluarga Harson. Dan kini, perusahaan itu sedang berada di ambang kebangkrutan karena tertipu.

Memiliki ibu yang sangat penyayang bernama Melissa, dan juga sosok ayah yang tidak tahu diri bernama Jack. Ia juga memiliki ibu tiri bernama Amira serta adik tirinya bernama Bella.

Selain itu, Erika memiliki anak kembar lucu berusia sekitar enam tahun. Chris Albert Harson, dan juga Christiana Angela Harson.

Anak Erika itu kembar, mereka memiliki kepintaran yang di atas rata-rata. Dan selama ini Erika akan meminta agar anaknya tidak terlalu menonjolkan kepintaran mereka agar tidak membahayakan mereka.

Erika sangat membenci laki-laki semenjak ia telah dikhianati oleh tunangan dan adik tirinya. Ia yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang Ayah seperti pada umumnya, membuat ia merasa jika laki-laki tak penting dari hidupnya.

Hanya anak perempuan dan anak laki-lakinya yang ia anggap penting dan juga sangat berharga.

Damian Emerson.

Anak kedua di keluarga Emerson, keluarga terkaya yang ada di negaranya. Ia memiliki Kakak laki-laki yang bernama Darren Emerson, ayahnya bernama Hans Emerson.

Damian sekarang merupakan CEO dan pemilik perusahaan Damian's group. Perusahaan itu yang Damian bangun sendiri, dan selama tujuh tahun ini, perusahaannya menjadi perusahaan terbesar pertama di Asia. Ia juga dinobatkan sebagai CEO termuda dan tertampan di Asia selama 5 tahun berturut-turut.

Sejak kematian ibunya, sosok Damian menjadi dingin dan tak tersentuh. Ia mudah marah dan juga tidak suka di atur sekalipun oleh Kakak dan ayahnya.

Apalagi, sejak kejadian 7 tahun yang lalu, kejadian yang mana membuat dirinya semakin gila karena seseorang yang ingin ia miliki tiba-tiba menghilang seolah hilang jejak.

Wanita yang menghilang itu adalah orang pertama yang telah menghabiskan malam dengan dirinya. Sudah delapan tahun berlalu, Damian tidak pernah berhenti mencari sosok wanita itu. Ia marah dan tak pernah terima dengan sikap wanita itu yang pergi begitu saja setelah menghabiskan malam dengan dirinya.

...****************...

Negara M, tahun 2022

Terlihat seorang wanita yang memakai kaca mata hitam dengan dilengkapi topi hitam miliknya, ia kini terlihat sedang berdiri dan menatap bandara begitu ia keluar dari pesawat.

“Sudah lama sekali rasanya pergi dari negara ini,” kata seorang wanita dengan helaan nafas beratnya.

“Biarkan aku saja yang bawa koper Mamah Chris!” terdengar suara anak kecil perempuan yang sedang berteriak pada kembaran laki-lakinya.

“Tidak ana! aku adalah kakaknya, biar aku saja!” tegas Sang Kakak yang terkenal acuh dan cuek.

Erika yang mendengar keributan kecil yang disebabkan oleh kedua anaknya itu, ia hanya menggeleng pelan. Ia lalu mendekat dan mengambil koper itu.

“Anak kecil, tidak usah bawa barang yang berat!” kata Erika menghentikan perdebatan itu.

“Mamah! Ana ini bukan anak kecil. Anak kecil yang Mamah bilang ini sudah berusia 6 tahun, dan bukan anak kecil lagi!” jawab Christiana.

Christiana biasa di sebut dengan panggilan Ana, itu nama yang diberikan sebagai bentuk sayang dari ibu dan juga kembarannya.

Terlihat bibir mungil Christiana itu sedikit mencebik karena tak suka dengan ucapan ibunya itu. Ia tidak suka saat dianggap anak kecil. Christiana, ia ingin segera menjadi orang dewasa agar bisa melindungi ibunya bersama dengan kakaknya.

Melihat anaknya merajuk, Erika pun hanya tertawa kecil, ia merasa lucu dengan ekspresi anaknya itu. Mata Christiana yang terlihat bulat, serta bibirnya yang kecil, dengan rambutnya hitam yang panjang, ia terlihat sangat lucu dan menggemaskan dengan penampilannya itu.

Berbeda dengan Christiana yang sangat mudah sekali marah dan merajuk, Chris kembarannya itu terlihat tenang. Ia memang berbeda sekali dengan kembarannya. Kadang kala, Erika yang melihat itu sering merasa heran, dari mana sikap tenang Chris itu berasal.

“Sudahlah, ayo masuk mobil,” ajak Erika yang diangguki semangat oleh kedua anaknya.

Lebih tepatnya, Christiana yang paling semangat karena ia memang anak yang super ekspresif dan gampang menunjukkan perasaannya.

...----------------...

Di dalam mobil.

Erika hanya diam, ia lalu menatap anak laki-lakinya. Penampilan anak laki-lakinya terlihat berbeda jika dibandingkan dengan kembarannya.

Jika Christiana memiliki rambut dan mata hitam yang pekat seperti dirinya, berbeda dengan Chris yang rambutnya berwarna sedikit pirang, mereka kembar tapi tidak identik. Walau begitu, keduanya sama-sama menggemaskan dan lucu.

Tidak ada yang tahu sepintar apa kedua anaknya itu, karena hanya Erika yang tahu itu. Kepintaran mereka berdua berada di atas kepintaran anak-anak lainnya.

Di tengah perjalanan menuju keluarga Harson, entah kenapa Erika melamun akan masa lalunya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Flashback

Saat itu, Erika pergi ke bar, ia patah hati saat tahu jika tunangannya, akan menikahi adiknya sendiri. Lebih tepatnya adik tirinya Erika, yaitu Bella.

“Johnathan dasar laki-laki brengsek! bagaimana kamu bisa membuat adikku hamil hingga harus menikahinya bulan depan. Padahal kamu tahu jika kita akan menikah bukan depan, dan itu tinggal beberapa minggu lagi,” kesal dan marah Erika.

Erika kini sangat membenci pada tunangannya itu, laki-laki yang berjanji jika akan menikahinya, justru malah akan menikah dengan adiknya karena hamil anak dari lelaki itu.

Merasa sakit hati, Erika memutuskan untuk pergi ke Bar, berharap jika dengan itu ia akan mabuk dan bisa melupakan rasa sakitnya untuk sejenak.

Rasa marah, sakit hati, tak terima, kecewa, kini itu menjadi satu. Bagaimana tidak, hanya johnathan saja yang Erika percaya. Erika tak pernah sekalipun dekat dengan laki-laki manapun. Ia begitu percaya dan menyayangi laki-laki itu.

Begitu banyak kebaikan dari laki-laki itu padanya, hingga rasa tak percaya itu terus mencuat hingga membuatnya masih merasa tak percaya.

Tapi, begitu masuk bar, justru Erika mulai berubah pikiran. Ia kini ingin mencari laki-laki yang mau menidurinya, ia ingin memiliki seorang anak, tapi tanpa menikah.

Kegagalan pernikahannya membuat Erika sadar dan tidak akan pernah mau percaya lagi akan janji dari laki-laki manapun.

Melihat pada seorang laki-laki yang sangat tampan, tanpa malu dan layaknya ia seorang wanita ******, Erika berjalan menghampiri laki-laki yang sedang sendirian.

Erika tidak tahu alasan mengapa laki-laki itu hanya sendirian di sana, ia juga tak mengerti kenapa bisa lelaki setampan ini tidak memiliki seseorang yang menemani.

“Hay tampan, kenapa hanya sendiri?” tanya Erika. Ia tidak peduli jika laki-laki yang ada dihadapannya itu akan menganggap dirinya sebagai ******.

Padahal, ini pertama kalinya Erika datang ke sini, ia yang merupakan anak yang baik dan patuh, tidak pernah datang ke bar karena takut akan ada rumor buruk yang menimpa keluarganya.

Tapi kini Erika tak peduli! yang ia inginkan adalah ia bisa memiliki seorang anak. Ia tak akan peduli jika lelaki dihadapannya ini adalah laki-laki yang brengsek.

“Mungkin hanya ini cara satu-satunya agar aku bisa membalas rasa sakit ini. Biarkan saja orang yang tak dikenal ini mengambil pengalaman pertamaku ini, aku tak peduli!” batin Erika yang merasa sakit hati saat membayangkan tunangannya telah tidur dengan adiknya sendiri.

“Kenapa hanya sendiri? apakah tidak ada yang mau menemani kamu?” tanya Erika lagi pada laki-laki itu lagi. Kini nada menggoda dan kedipan matanya yang sengaja terlihat nakal ia perlihatkan.

Merasa betapa tak tahu malunya ia saat ini. Erika kadang bertanya-tanya. Apakah ia sudah terlihat layaknya wanita ****** yang sesungguhnya? jika memang begitu, ia rasa ia tak peduli lagi.

Sakit sekali rasanya, saat kita menggantungkan rasa kepercayaan yang luar biasa disertai kasih sayang tak ada batas. Justru kekecewaan yang ia kini terima.

Rasanya Erika ingin merutuk dirinya sendiri, ia tak akan mau percaya dan mudah terpedaya pada lelaki manapun.

Entah apa yang ada di pikiran laki-laki itu, hingga ia terus saja menatap ke arah Erika dengan tatapan dingin khas miliknya.

“Apa mau menghabiskan malam denganku?” tanya Erika berani dan langsung mendapatkan senyuman sinis dari laki-laki dihadapannya.

“Apa kamu tidak perawan lagi hingga ingin menjual tubuh murahan kamu?” sinis laki-laki itu yang tidak lain adalah Damian Emerson.

Damian di sini karena ia sedang sedih, suasana hatinya sedang terpuruk karena hari ini adalah hari peringatan kematian ibunya. Tidak ada yang berani maju ataupun mendekatinya, karena semua orang tahu dirinya.

Bukan rahasia lagi jika Damian orang yang sangat bersih dan anti perempuan. Ia mulai memandang perempuan jijik semenjak kematian ibunya.

“Apa Anda ingin mencoba itu dengan saya? Anda bisa saja membuktikan saya ini masih perawan atau tidak,” perkataan berani Erika entah mengapa membuat Damian tertarik dan tertantang.

Tidak ada yang berani padanya seperti ini, dan wanita yang ada dihadapannya itu, dengan berani menggoda dirinya. Wajah wanita itu juga terlihat seolah ia tak ada bedanya dengan wanita frustasi dan putus asa.

Sekalipun wanita itu berusaha menyembunyikan itu semua, tidak ada yang bisa lolos dari mati jelinya Damian. Itulah sebabnya ia terlihat menakutkan bagi orang-orang.

Dengan berani dan sedikit gugup yang berusaha ia sembunyikan, Erika lantas mencium Damian dan bermaksud untuk menggodanya.

Anak buah Damian yang selalu menjaganya hendak mendekat dan mengusir wanita yang telah lancang mencium tuannya.

Tapi, begitu Damian mengangkat tangannya tanpa disadari oleh Erika, anak buah berjumlah banyak itu mundur dan kembali pada posisi awal mereka.

“Bukankah kamu kini terlihat seperti kucing yang tersesat? kamu ingin terlihat seperti rubah tapi sayangnya kamu bukanlah seorang rubah sejati,” akhirnya Damian membalas ciuman itu dengan lebih panas dan ganas.

......................

Malam harinya.

Pekatnya malam seolah tak terpengaruh dengan apa yang sedang dilakukan oleh kedua manusia di tengah kasur berukuran besar itu.

“Bi-bi-bisakah Anda lebih pelan sedikit, itu sangat menyakitkan ...,” lirih Erika dengan suara asing yang terdengar aneh keluar dari mulutnya.

“Bukankah kamu tidak perawan? lalu mengapa kamu justru bersikap layaknya orang masih perawan?” tanya Damian seolah menjebak.

Damian jelas bisa tahu jika wanita yang kini sedang menghabiskan malam dengannya saat ini masih perawan dan tidak memiliki pengalaman layaknya wanita malam.

Entah apa yang terjadi pada wanita itu, hingga ia pun bersikap layaknya wanita penggoda, Damian merasa penasaran akan alasannya itu.

Keesokan harinya.

Sinar matahari yang cukup terik menyadarkan Erika dari tidur lelapnya. Ia terbangun dalam kondisi tubuh yang seolah remuk redam tidak terbentuk.

Dengan sudah payah dan sedikit tertatih-tatih, ia bangkit dan pergi keluar begitu ia telah memakai baju. Pengalaman pertama yang ia pikir akan ia lakukan dengan suaminya nanti, yang ia pikir itu adalah johnathan.

Justru pengalaman itu kini telah terenggut.

Erika tidak tahu bagaimana perasaannya saat ini, ia seolah sedih akan nasibnya tapi juga ia merasa ada kepuasan karena ia seolah membalas rasa sakit yang dirasakannya akibat pengkhianatan tunangannya.

...----------------...

“Jalang sialan! pergi dari rumah ini sekarang juga! dasar kamu anak tidak berguna!” marah Jack yang langsung melempar sesuatu tepat dihadapannya.

Erika menatap ke arah ayahnya itu setelah melihat berita saat ini. Entah siapa yang bisa mendapatkan informasi secepat itu, hingga yang tertera di berita itu adalah tentang dirinya yang diberitakan jika ia menggoda lelaki yang telah beristri.

“Jadi apa yang Anda inginkan? apa Anda ingin saya pergi dari rumah seperti yang Anda lakukan pada ibu saya?” tantang Erika dengan berani.

Erika lelah, ia selama ini selalu diperlakukan tidak adil oleh ayahnya sendiri. Ibunya yang merupakan istri pertama justru di sebut sebagai orang ketiga karena menikah dengan ayahnya di saat masih ada hubungan dengan ibu tirinya yang tak lain adalah wanita dihadapannya saat ini.

“Dasar anak tidak berguna! pergi dari rumah ini atau saya akan membunuh kamu langsung!” Jack itu adalah ayah yang lebih mementingkan nama baiknya dibandingkan dengan apa yang Erika rasakan.

Lagipula Jack lebih sayang pada anak keduanya Bella jika dibandingkan dengan Erika. Itu karena Erika ini terlahir dari istri yang ia nikahi karena perjodohan.

“Saya akan pergi dari rumah ini seperti yang Anda inginkan! tapi ingat tuan! saya tidak akan pernah melupakan apa yang telah Anda lakukan pada anak Anda sendiri! dan terima kasih atas umpatan dan makian buruknya,” kata Erika disertai senyum yang terasa hambar.

......................

Di saat Erika hendak memasuki pesawatnya itu, sebuah nomor telepon yang tidak di kenal terus menghubunginya. Ia yang merasa terganggu akhirnya memilih untuk segera mengangkatnya.

“Iya siapa?”

“Ayo menikah,” sebuah suara yang terdengar familiar ditelinga Erika, karena suara itu adalah suara dari laki-laki yang baru saja menghabiskan malam dengan dirinya.

Suara yang baru kemarin ia dengar, tapi itu sudah sangat berbekas di Indra pendengaran miliknya ini.

“Ya ampun tuan, kita baru kenal sehari. Dan Anda langsung mengajak saya menikah? apa Anda tidak merasa takut jika saya akan menipu Anda?”

“Kenapa tidak, kita memang baru kenal sehari, tapi bukankah kita sudah menghabiskan malam bersama?”

Mendengar itu, Erika hanya bungkam.

“Saya tidak bisa melakukan itu Tuan. Tapi terima kasih untuk pengalaman yang Anda berikan pada saya, saya tidak akan melupakan itu semua meski masih terasa sakit sekalipun. Dan selama tinggal, saya harap Anda akan memiliki hari yang baik untuk ke depannya.”

Setelah mematikan teleponnya secara sepihak, Erika menatap negara yang akan ia tinggalkan ini. “Aku tidak mengetahui jika Anda adalah tuan Damian yang terhormat itu. Anda tidak perlu khawatir tuan, jika saya hamil, saya tidak akan pernah meminta pertanggungjawaban dari Anda.”

Entah keyakinan dari mana, padahal mereka hanya melakukan itu sekali. Tapi Erika sangat yakin jika anak yang ia harapkan akan hadir menemaninya.

...----------------...

Sementara itu, di tempat Damian saat itu.

Damian marah-marah tidak jelas, ia dengan cepat memerintahkan anak buahnya agar segera mencari wanita yang baru ia ketahui jika wanita itu bernama Erika Velisa Harson, dari keluarga Harson.

“Maaf tuan, nona Erika sudah pergi. Pesawat yang nona Erika tumpangi telah berangkat setengah jam yang lalu saat kami sampai di sana.”

Mendengar itu, Damian langsung uring-uringan tak jelas, bagaimana ia tidak marah jika wanita itu bisa dengan seenaknya mempermainkan dirinya.

Dan lebih parahnya lagi, Damian seolah sempat terhipnotis dengan penampilan manis wanita itu. Hingga ia menghabiskan malam dengan wanita itu.

“Pergilah sejauh mungkin, tapi kamu harus tahu ini, kemanapun kamu pergi. Aku akan menemukan kamu lagi. Dan saat itu tiba, sekalipun kamu akan terus memohon, aku tak akan melepaskan kamu!” kata Damian menatap ke arah jendela yang ada di perusahaan.

...Flashback end....

#2 Restoran

Jika Erika tidak di paksa oleh ibunya untuk datang ke negara ini lagi. Mungkin ia tak akan pernah mau menginjakkan kaki di negara ini lagi.

Banyak kenangan menyakitkan rasanya di negara ini, hingga Erika lebih memilih dengan negara M tempat tinggalnya yang baru, dibandingkan dengan negara kelahirannya ini.

“Mamah, kenapa hanya diam?” tanya Christiana yang menatap ibunya dengan tatapan polosnya itu.

“Iya? tidak ada. Hanya sedang berfikir jika apa yang harus ibu masak nanti malam,” jawab Erika terdengar beralasan.

Entah kenapa, Erika tiba-tiba merasa sakit perut, seolah ia ingin buang air besar. Beruntungnya ia bisa melihat toilet umum yang bertepatan dekat dengan restoran.

“Sayang, apa kalian merasa lapar? jika memang iya, ayo kita makan. Ada restoran yang sepertinya sangat lezat. Lihatlah! restoran ini sangat ramai,” ujar Erika.

“Tidak. Apa ini hanya alasan saja agar Mamah tidak masak untuk kita?” berbeda dengan Christiana yang polos dan lucu. Chris adalah anak yang terlihat tak tertebak dan misterius.

Mendengar ucapan Chris anak laki-lakinya, Erika tersenyum simpul. Meskipun selalu memasang raut datar dan acuh, entah kenapa Chris masih terlihat tampan dan menggemaskan.

“Jika kamu menjadi artis, Mamah yakin banyak yang akan menjadi penggemar kamu karena wajah kamu yang tampannya tak ternilai ini,” batin Erika.

Diam-diam Erika merasa takjub dengan wajah kedua anaknya yang sangat cantik dan tampan. Mereka terlihat menggemaskan dengan ekspresi khas mereka masing-masing.

“Ayolah, apa bedanya makanan yang Mamah buat dengan masakan di restoran ini? bukankah ini jauh lebih enak?” bujuk Erika.

Pada akhirnya, Chris setuju saat ia sadar jika itu hanya alasan ibunya saja. Chris memang terkenal acuh dan sulit untuk di dekati. Tapi ia adalah anak yang sangat peka dan sangat menyayangi ibunya.

“Itu tentu beda, masakan Mamah seribu kali lebih enak dari restoran manapun,” kata Christiana yang terdengar sedikit menggerutu.

“Dan tentu lebih hemat,” Chris ikut menimpali.

“Ayolah kedua kesayanganku, Mamah janji akan lebih peduli dengan kalian berdua yang sudah mulai terbiasa dengan hidup hemat selama ini.” Erika merasa bersyukur dengan kedua anaknya yang begitu pengertian.

“Kita tak semiskin dulu, harta nenek sudah kembali. Jadi tidak perlu khawatir okey?” kata Erika lagi. Ia lalu mencium rambut anak perempuannya dengan lembut.

Lalu setelah itu Erika mulai mencubit gemas anak laki-lakinya yang sangat lucu. Dan apa yang ia lakukan mendapatkan tatapan tak suka dari anak lelakinya yang memang terkenal acuh.

“Mamah tidak salah loh, kamu sendiri yang bilang tidak suka jika Mamah mengusap rambut kamu. Kalau gitu Mamah lebih milih pegang pipi kamu 'kan?” kata Erika dengan kedipan matanya yang menggoda anaknya yang terkenal dingin ini.

......................

Setelahnya Erika langsung pergi meninggalkan kedua anaknya di restoran. Tapi ia juga sempat berpesan kepada kedua anaknya agar tak pergi sembarangan.

“Tolong jaga anak saya sementara waktu,” pinta Erika pada seorang pelayan yang sedang melayani mereka.

“Baik Nona.”

Sementara itu.

Kini terlihat seorang laki-lak yang hanya terdiam dengan ekspresi wajah dingin miliknya. Laki-laki itu tak lain adalah Damian. Ia tidak sendirian di sana, ada seorang wanita cantik yang menemaninya dan berada di meja yang sama dengan Damian.

Wanita itu bernama Jessy, ia yang merupakan tunangannya Damian saat ini. Jessy tidak akan pernah berhenti mengganggu Damian seolah ia ingin mendapatkan perhatian Damian.

“Damian, ayo makanlah! ini restoran yang sangat unik dengan suasana terbuka yang sejuk. Aku akan merasa sangat senang jika nanti kita akan sering datang ke sini.”

Jessy terus saja memberikan Damian stek daging yang sudah ia potong kecil. Sudah dua tahun lebih mereka bertunangan. Tapi tak ada kemajuan dalam hubungan ini, Damian sejak awal sudah menentang keras yang namanya perjodohan.

Dulu perjodohan ini sempat di tolak, tapi kini Jessy resmi menjadi tunangan Damian. Walau Jessy tahu jika Damian tidak pernah memperlakukan dirinya selayaknya mereka sepasang kekasih.

Damian tidak memiliki alasan untuk bisa menolak perjodohan ini terus menerus. Dan pada akhirnya ia hanya diam dan tidak menentang perjodohan ini. Meskipun begitu, ia tidak bisa menganggap Jessy sebagai wanitanya.

Jessy yang sudah tumbuh besar sejak Damian masih kecil, membuat Damian merasa jika wanita itu jauh lebih cocok menjadi adiknya.

“Jessy, berhenti bersikap kekanak-kanakan dan jangan terus menggangguku!” datar Damian dengan nada yang selalu berhasil membuat lawannya terintimidasi hingga tak berkutik.

“Baik,” jawab Jessy mengepalkan tangan karena merasa sedikit kesal karena terus diabaikan oleh laki-laki itu.

...----------------...

“Kak, kenapa hanya diam saja? ayo makanlah! bukankah Mamah sendiri yang memberikan ini untuk kita? ayo cepatlah makan!” kata Christiana yang menyodorkan makanannya itu pada kakaknya.

Christiana tak berhenti tersenyum saat orang-orang seolah sedang memperhatikannya. Ia yang ramah dan terkesan menarik perhatian siapapun karena sikapnya yang lucu, akan selalu membuat siapapun merasa ingin segera membawanya pulang.

“Kita tunggu Mamah keluar dulu!” tegas Chris. Ia berbeda dengan adiknya, Chris adalah anak yang terkesan acuh dan tidak peduli.

Walaupun begitu, kedua anak itu selalu berhasil menarik perhatian dengan ciri khas mereka itu.

“Ayolah! jangan lambat! sini biar aku bantu potong saja. Kita harus banyak makan supaya kita memiliki tenaga nantinya. Kakak jelas sudah tahu keluarga Mamah itu seperti apa!” kata Christiana yang terus membantu memotong stik untuk kakaknya.

Setelah selesai, Christiana pun langsung memakan makanannya itu dengan sangat lahap. Tidak peduli dengan sekitarnya yang terus memperhatikan ia dan kakaknya.

Tatapan kagum dan terlihat senang terlihat dari raut wajah orang-orang yang ada di sana. Mereka merasa lucu dan gemas akan tingkah kedua bocah tersebut.

Tak ada yang tahu jika kelucuan itu tidak membuat mereka benar-benar polos. Justru yang sebenarnya itu, mereka sangatlah pintar dan pandai dalam menyembunyikan kemampuannya.

“Jangan lupa cari uang lagi ya Kak, aku masih ingin membeli stik yang banyak,” kata Christiana kepada kakaknya itu.

Mungkin jika orang lain mendengar hal itu, mereka akan berfikir jika itu hanya sebuah candaan belaka. Nyatanya anak laki-laki yang baru berusia 6 tahun itu sudah pandai mencari uang. Dan berbeda sekali dengan wajahnya yang kini terlihat menggemaskan dengan ekspresi datar dan juga acuhnya itu, yang mungkin bagi orang mereka itu terlihat bagai anak pada umumnya.

“Harusnya 'kan kamu meminta pada ayahmu,” kata Chris yang sebenarnya akan melakukan apa saja agar bisa membuat adiknya bahagia.

Chris memang terkesan menyembunyikan perhatian dan rasa sayangnya itu. Ia tidak suka menunjukkan perhatiannya pada publik.

“Ya ampun Kak~ kamu 'kan tahu aku tidak punya Ayah. Kalau begitu aku akan mencari Ayah yang sangat kaya dan juga baik,” kata Christiana terlihat berpura-pura berfikir.

“Coba lihat itu Kak!” tunjuk Christiana langsung pada meja sepasang kekasih yang duduk berdua.

“Diantara orang kaya lainnya yang ada di sini. Dialah yang paling kaya,” kata Christiana dengan ucapan yang menebak tapi terlihat yakin.

Tebakan Christiana bukan tebakan biasa. Ia sangat bisa menebak harga dan membedakan produk asli dan palsu. Mana yang mahal dan mana itu yang murah, Christiana akan mengetahui itu dengan mudah.

“Kenapa kamu berkata dia yang paling kaya? jelas apa yang ia pakai tidak sebanyak dan sebagus yang ada di sini!” kata Chris. Ia tidak pandai dalam memperhatikan penampilan, hal yang ia ketahui adalah mencari uang dengan mudah tanpa harus mencuri.

“Jangan salah ya Kak, penampilan yang terlihat sederhana itu bahkan harganya bisa setara dengan sepuluh orang yang paling kaya di sini. Jadi jangan anggap remeh masalah penampilan loh,” tatapan Christiana pada kakaknya itu terlihat berusaha meyakinkan.

“Iya, terserah.”

......................

“Kenapa Damian?” tanya Jessy saat ia melihat Damian sedang mengusap telinganya. Seolah sesuatu masuk pada telinganya.

Jelas-jelas tak ada apapun yang masuk, tapi entah kenapa telinganya berdengung seolah sedang ada yang membicarakannya.

“Entahlah,” jawab Damian dingin. Telinganya seolah berdengun untuk sejenak. Ia bahkan tidak pernah berfikir jika itu karena ada seseorang yang sedang membicarakannya.

#3 Perjodohan

“Duh ya ampun ..., apa kesayangan Mamah ini sudah mulai kenyang?” tanya Erik pada anak-anaknya itu.

Erika langsung mengelap mulut Christiana yang sedikit kotor. Ia dengan telaten dan lembut mulai merapikan piring yang sedikit berantakan.

“Mah, kami sedang mencarikan suami yang kaya untuk Mamah,” ungkap Christiana yang terdengar seperti sebuah candaan ditelinga Erika.

Erika terkekeh karena hal itu.

“Oh ya, sekaya apa orang itu? apa dia bisa membeli pulau? oh bukan hanya itu! Mamah ingin dia juga membelikan Mamah jet pribadi, kapal pesiar, dan mansion, juga villa dan masih banyak lagi~” kata Erika diselingi tawanya.

Erika bercanda akan hal itu, ia kadang akan selalu menganggap ucapan anaknya itu hanya sebuah candaan biasa. Jika mungkin anak-anak seusia kedua anaknya pasti akan bertanya siapa Ayah mereka.

Tidak dengan kedua anaknya yang seolah mengerti tanpa harus Erika menjelaskan pada mereka. Meski kadang Christina akan berusaha menjodohkan Erika dengan orang-orang yang bagi anaknya itu cocok.

“Mah, Ana serius loh,” gerutu Christiana. Ia mulai menatap ke arah lain seolah ia sedang marah dan merajuk pada ibunya.

“Iya, Mamah juga serius loh sayang,” jawab Erika kini menunjukkan wajahnya yang terlihat meyakinkan.

“Intinya, Ana akan mencarikan Mamah suami orang kaya.” Tatapan Christiana saat berbicara itu terlihat yakin dan pasti.

Mata Christiana terlihat yakin akan niatnya itu, ia tak bermaksud untuk menjadi orang yang materialistis atau terlalu terpaku pada harta.

Tapi kehidupan sulit ibunya membuatnya bertekad agar ibunya memiliki suami yang kaya yang akan melindungi dan menyayangi ibunya itu.

Christiana tidak ingin ibunya diremehkan ataupun direndahkan lagi seperti dulu. Ia akan marah jika melihat mereka merendahkan ibunya karena telah melahirkannya tanpa suami.

“Lagi mikirin apa? ayo pulang! jangan banyak mikir yang nggak-nggak. Nanti kamus sakit,” kata Erika.

Erika tahu jika anaknya itu sedang memikirkan dirinya yang sering dihina karena memiliki anak di luar nikah. Tapi hinaan itu tidak berarti apa-apa untuknya. Ini jalan yang ia pilih, dan ia siap dengan resiko dan juga hinaan yang harus ia terima.

...----------------...

“Kenapa Kak? kenapa hanya diam?” tanya Jessy saat ia melihat Damian seolah sedang terpaku akan sesuatu. Tatapan Damian yang acuh dan dingin itu, tiba-tiba terpaku pada sesuatu.

Damian yang melihat punggung seseorang yang terasa familiar baginya. Ia langsung saja bangkit dan hendak untuk mengejar orang itu.

Sayangnya saat Damian keluar, ia tiba-tiba saja kehilangan jejak orang itu. Ada perasaan kosong yang tiba-tiba saja ia rasakan. Padahal itu hanya sebuah punggung yang terasa familiar, tapi itu berpengaruh besar pada perasaannya itu.

“Kenapa Kak? ada apa?” tanya Jessy saat berhasil mengejar Damian. Ia merasa penasaran dengan siapa yang berhasil menarik perhatian laki-laki itu.

Damian hanya memandang ke arah udara dengan tatapan mata dinginnya. Tak ada sepatah katapun yang ia katakan. Laki-laki itu sangat dingin, dan ia seakan tidak pernah peduli pada apapun.

Tapi siapa wanita itu? sosok punggung bersama kedua orang anak yang bisa membuat seorang Damian merasa penasaran dengan rasa familiar

...****************...

Sesampainya di depan rumah.

Erika bersama kedua anaknya itu langsung turun dari dalam mobil. Ia datang terlambat karena ia bersama anak-anaknya memilih makan di restoran lebih dulu.

“Mah, kita ke sini?” tak dapat di elak jika raut wajah Christiana kini terlihat amat senang.

Christiana tahu jika keluarga kakek yang tidak lain adalah ayah dari ibunya itu sering memperlakukan ia dengan tatapan meremehkan. Tapi mereka tidak akan bisa melakukan apapun. Mereka seakan akan selalu mati kutu dengan kepolosan Christiana.

“Iya, kita akan tinggal di sini. Tapi hati-hati,” kata Erika yang seolah memperingati kedua anaknya. Karena kedua anaknya itu sangat pintar dan peka, jadi mereka seolah paham akan situasi.

“Iya, Mah,” jawab Christiana terlihat patuh. Meski begitu, Christiana adalah anak yang super aktif. Hingga Chris sebagai kakaknya itu, ia akan selalu mengawasi adiknya.

“Ya ampun Nona, akhirnya Anda kembali ke sini. Bibi sudah sangat merindukan Nona, sudah lama sekali kita tidak pernah bertemu,” kata seorang wanita paruh baya. Ia adalah pelayan yang bekerja sejak Erika masih kecil.

“Bi, bagaimana kabar Anda?” tanya Erika tersenyum ramah.

Jika Erika akan berperilaku acuh dan dingin pada keluarganya sejak kejadian tujuh tahun lalu, tapi tidak dengan sikap Erika pada pelayannya yang sangat baik padanya.

“Baik, ayo masuk.” Pelayan itu dengan ramah dan sopan membantu Erika membawakan koper. Meski Erika menolak, tapi wanita paruh baya itu terus saja meminta agar ia saja yang membawa itu.

Kedua anak kembarnya itu terlihat menurut saat Erika meminta mereka untuk segera mengikutinya juga. Ini mungkin kunjungan kedua mereka, atau mungkin ketiga. Karena setahun yang lalu mereka sempat tinggal sebentar karena ada urusan.

“Sayang, kamu pergilah ..., Mamah akan bicara sama Kakek kamu sebentar, untuk sementara waktu kamu akan bersama Bibi ya,” kata Erika penuh perhatian.

Christiana yang mendengar bujukan dari ibunya itu langsung mengangguk. Ia bersama Chris langsung ikut pergi mengikuti pelayan tadi.

Erika yang melihat jika kedua anaknya telah masuk ke kamarnya lebih dulu. Ia lalu menatap ke arah keluarganya. Entah apa yang ingin mereka minta darinya, yang jelas Erika terpaksa datang ke sini karena bujukan ibunya.

Dan di ruang tamu itu, hanya ada ayah dan ibu tiri yang hanya diam dan selalu menatapnya jijik dan merendahkan.

“Ada apa Anda memanggil saya untuk datang?” tanya Erika tanpa berniat untuk terlihat ramah ataupun akrab dengan ayahnya itu.

Jack, laki-laki paruh baya yang terlihat selalu menatap tajam ke arah Erika bahkan sejak Erika masih kecil .

Tiba-tiba Jack merilekskan pandangannya itu pada Erika. “Bagaimana kabar kamu?” tanya Jack yang baru pertama kali bisa Erika dengar.

Sejak kapan laki-laki itu pernah menanyakan kabar dirinya? apakah ini ada sangkut pautnya dengan bantuan yang akan laki-laki itu minta darinya?

“Bisakah Anda langsung ke intinya saja?” tanya Erika lagi. Ia malas untuk sekedar berbasa-basi dengan ayah kandungnya itu.

“Erika, Ayah sedang mengalami kesulitan,” kata Jack dengan wajah bingung dan sedikit putus asa.

Perusahaannya kini sedang berada di ambang kebangkrutan. Dan hanya dengan menikahkan anaknya sajalah yang bisa membuatnya dapat menjalin kerjasama.

Tuan Hans, pemilik perusahaan Emerson. Ia ingin menikahkan anak pertamanya yang belum memiliki pasangan agar segera bisa menikah.

Sebenarnya Darren anak pertama tuan Hans yang tak lain adalah Kakak dari Damian. Darren sudah pernah menikah, hanya saja pernikahan pertamanya itu gagal hingga ia kini tak terlihat menjalin hubungan dengan wanita manapun.

“Jadi, apa yang Anda inginkan dari saya?” tanya Erika langsung.

“Menikahlah, mungkin kalian bisa cocok.”

Mendengar itu Erika langsung menatap ke ayahnya dengan tatapan matanya yang sinis. Menikah? dia dengan tega mengusirnya! lalu dengan seenaknya meminta dirinya menikah?

Erika bahkan tak tahu siapa yang akan dinikahkan dengannya. Ia hanya datang karena paksaan ibunya tanpa tahu akan dinikahkan.

“Apa Anda becanda Tuan?” tanya Erika dengan nada dingin miliknya. Ia bukan wanita bodoh yang hanya akan terus menurut setelah apa yang ayahnya lakukan padanya.

“Anda telah mengusir saya selama tujuh tahun, lalu dengan tiba-tiba Anda meminta saya agar menikah dengan seseorang? apa ini sebuah lelucon?” sinis Erika.

“Kamu tidak memiliki pilihan lain Erika. Jika kamu menolak perjodohan ini, kamu pikir Ayah akan bisa membantu membiayai pengobatan ibu kamu lagi?”

Deg'

Mendengar apa yang ayahnya katakan, Erika hanya terdiam. Ia lalu mengepalkan tangannya itu dengan erat, jika saja restoran miliknya tidak terjual karena paksaan ayahnya, Erika mungkin masih bisa untuk membiayai pengobatan itu.

Sayangnya Erika terpaksa menjual restorannya itu dengan harga murah. Dan itu kebodohan terbesar dirinya yang terlalu patuh pada ayahnya dulu.

“Anda mengancam saya?” Erika kini terlihat sedikit kesal dan tak terima dengan ancaman dari ayahnya padanya.

“Erika, kamu bukan anak kecil lagi. Ayah tahu jika kamu bisa mengambil keputusan dengan baik, jadi pikirkan dengan baik apa yang akan kamu ambil.”

Lagi-lagi Erika hanya terdiam menahan rasa kesal karena hal itu. Ia seolah tidak memiliki pilihan lain dengan perjodohan yang telah ayahnya atur untuk dirinya. Demi ibunya yang saat ini terbaring sakit, Erika harus mengorbankan perasaannya lagi.

“Tinggalah untuk beberapa waktu di rumah ini, dan jangan pernah berfikir untuk kabur dari sini lagi. Ini adalah rumah kamu,” kata Jack yang seolah memperingati Erika agar tidak lari dari masalah.

Padahal, tujuh tahun yang lalu laki-laki itulah yang telah mengusir Erika tanpa peduli akan nasib Erika saat itu.

“Saya sudah memiliki dua anak! jadi apakah dia masih mau menerima saya?” tanya Erika seolah berharap jika ada cara lain selain perjodohan itu.

“Biarkan dia yang akan ambil keputusan.”

Setelahnya Jack pergi dari hadapan Erika.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!