Awal kisah ini terjadi saat kami tengah berada di bangku Sekolah menengah atas. Kami sekolah di Madrasah Aliyah Negeri Kota X, memulai segala lembaran baru dari tempat itu.
Sahabat, kisah petualangan dan segala cerita cinta yang menarik dari tempat itu.
Aku, Kiana Larasati. Dengan segala tekadku, demi cita-cita dan impian ku. Serta ke tiga sahabat baik ku di kelas, yaitu Afifah, Alin dan Ina. Satu kelas membuat kami semakin akrab dan keluarga kedua, itu yang kami rasakan. Melewati masa remaja bersama, dalam balutan putih abu-abu dengan segala romansa hati.
Hingga pada akhirnya, cinta lah yang membuat kisah persahabatan kami kian rumit namun menarik untuk di kenang.
Kawan, ini kisah aku dengan para sahabatku, perjalanan sahabat yang manakala bisa jadi cinta bahkan jodoh. perjalanan dari masa putih abu-abu sampai pada bangku kuliah, nantikan terus yaa:)
.
.
Semoga kalian menyukai nya yaa.
Jangan lupa bahagia, enjoy kawaann.
Jam 05.30 WIB.
Hawa dingin menyelimuti pagi ini. Cahaya matahari yang belum sempurna nampak, namun terasa menghangatkan tubuh ku yang masih bergelut dengan selimut di atas tempat tidur. Sadar tidak sadar, aku terbangun, setelah menikmati bunga tidur ku yang rasanya indah. Hehehe.
"Kiaaaa, bangun! kamu nggak sekolah apa? Jam berapa ini? Telat tau rasa kamu nanti ya dek, biar di hukum." omelan kak Panji yang tak lain kakak sepupuku.
aku masih mengumpulkan kesadaranku, dan ternyata ku tidur masih mengenakan mukena ku. aku baru ingat, kalau selepas sholat shubuh tadi, aku berniat rebahan sambil main HP, eh malah ketiduran. Dasar.
"iyaaa kak. udah bangun ini. Bentar lagi mandi aku. kakak mah, pagi pagi dah ngomel." balasku.
Di luar kamar ku, ternyata kak panji sedang sarapan. Dan ayah yang baru keluar dari kamar mandi pun langsung gabung buat makan bareng.
"Panji, mana Kia? nggak sekolah tuh anak, jam segini kok belum sarapan? bangunin sana adekmu! "
"udah mas, udah bangun dia. tau tuh udah tau senin masih tidur ajaa." aku yang baru keluar kamar pun langsung menyapa ayah serta kakak ku itu.
"pagi ayah and kakak. Udah pada sarapan ternyata. Hehehe. Kia mandi dulu yaa, takut telat sekolahnya nanti." sapaku nyengir.
"kamu tuh yaa, udah jam segini kok baru bangun. telat tau rasa kamu ki, udah cepetan mandi terus sarapan. Senin ini senin!" kena omel dehh aku. Hiks.
"iya ayah sayang," balasku sambil melenggang ke kamar mandi.
Jam menunjukkan pukul 06.05 WIB. aku yang sudah rapi dengan seragam putih abu-abu ku ini, tengah membuat bekal untuk dibawa ke sekolah. 2 potong Sandwich, tak lupa air mineral juga. Lalu langsung ke teras depan untuk memakai sepatu. Selesai dengan segala perlengkapan untuk upacara, yang sudah ku pastikan aman di tas. Aku segera berpamitan kepada ayah dan kak Panji.
"Ayah, Kia pamit berangkat sekolah yaa. Salamin ke kakak, aku berangkat duluan." sambil mencium punggung tangan ayah.
"iya udah, biar ayah bilangin kakak kamu itu. jangan ngebut bawa motornya, jangan meleng juga, fokus Kia. Okee! "
"Siap komandan. Hehehe. Assalamualaikum ayah"
"Waalaikumsalam. Hati hati nak"
Setelah itu langsung tancap gas ke sekolah. sekolah ku cukup jauh, tapi kalau pagi gini sekitar 20 menit an sampai, nggak terlalu macet soalnya masih pagi.
Tak lama, aku sampai di Madrasah ku ini. Hanya menghitung beberapa bulan ke depan, sebelum aku lulus dari sini. Iyaa, aku sekarang udah kelas 12, momen bercampur aduk kurasakan. Perjuangan 3 thn lalu untuk berada di tempat ini. dan sekarang aku akan meninggalkan tempat ini, sedih dan bahagia. 2 kata yang melukiskan hari hari ku untuk beberapa bulan ke depan. aku menemukan sahabat, teman, keluarga, dan kebahagiaan masa SMA ku di tempat ini. di sini pula, aku mengukir persababatan dengan ketiga sahabatku, Afifah, Alin, dan Ina. Kami bertemu dan bersahabat semenjak kami bertemu, sampai sekarang. Bahagia dan haru, tapi mereka keluarga kedua ku. Dan persahabatan kami di bumbui asmara para remaja yang terkadang rumit. oleh karena nya, aku merasa pusing bila di hadapkan 2 persoalan itu. Sahabat atau cinta. tapi menarik untuk di kenang.
.
.
.
Bersambung...
Tunggu bab bab berikutnya ya kawan, semoga sukaa:)
Jam 06.30 WIB.
Selepas memakirkan sepeda, aku langsung bergegas masuk ke kelas. jaraknya lumayan, atau karena aku yang terburu buru, jadinya menguras keringat pagi pagi gini.
aah aku baru ingat, hari ini jadwal piket ku. Astagaaa, aku kenapa jadi pelupa gini sih. Kesal ku sendiri. udah kesiangan, piket pun lupa. Ah pasti kena omel Afifah lagi nih. Karena kita sama sama piket hari senin. Aku langsung ke kelas dengan agak lari, benar benar pagi yang sungguh membuatku panas dingin. Aku masuk kelas, dan mendapati Afifah yang tengah menyapu sendiri. Ah pasti kena omel nih.
"Ya ampun Kiana Larasati, kamu bener bener tega sama aku tau. Kamu tuh piket, kenapa jam segini baru datang ki?" omel Afifah yang udah ketebak. Hehehe.
"Aah maaf fah, aku kesingan tadi, terus lupa kalo hari ini ada piket. maafkan yahhh,"
"itu mulu alasan mu, hiks. udah jangan banyak cincong, ayok buruan piket. keburu upacara ini nanti "
"iya iya, terus yang lain mana? udah pada piket? "
"udah kiaaa, ada yang buang sampah, pel teras depan soalnya kemarin kan hujan. dan tinggal kamu, ayok!"
"ehmm gitu, iya iya. terbaik deh kamuuu. sini biar aku yang terusin, kamu udahan piketnya fah" pintaku pada afifah.
"beneran gapapa sendiri? beneran ga mau aku bantu? " balas Afifah.
"Heheeh, iya fah. beneran gapapa. btw, kita nggak ada tugas kan hari ini? "tanyaku.
"ketahuan nggak belajar kemarin kamu ya kia. nggak ada tugas hari ini. udah selesaikan dulu itu, baru ngobrol."
"siap, komandan."
Tak terasa, selesai juga nih tugas nyapu dkk. Capeknya, padahal masih pagi gini. Ini belum upacara lho, nggak kebanyang nih badan capeknya.. Hikss.
Bel masuk terdengar seantero Madrasah. pertanda kalau para murid untuk segera masuk kelas. Duduk rapi, dan mulai tadarus Al quran. iyaaa, ini salah satu yang membuatku beruntung sekolah di sini. salah satunya kebiasaan tadarus tiap pagi dan tiap hari. Menyenangkan bukan?
Selesai membaca al quran, kami langsung bergegas menuju lapangan, tak lupa membawa segala atribut. Kalau sampai ada yang tertinggal, cuma ada satu pilihan hukuman, yaitu maju ke depan lapangan, dan jadi pusat perhatian. Aah, itu yang dihindari seluruh murid, maluuu banget.
"Kia, kamu udah sarapan tadi? kamu kayak pucat banget tau ki. Kayak nggak makan berhari hari. " ucap Afifah yang di sebelahku saat berbaris.
"ya ampun, lupa aku. tadi belum sarapan, cuma bawa bekal fah, eeh lupa belum ku makan. Makanya rasanya laperr fah."
"tuh kan. Ini nih, gara gara kesiangan. udah hampir telat, piket pun lupa, dan sekarang lupa belum sarapan. dasar kamu kia. jadi beneran nggak sarapan ini? yakin kuat sampai upacara selesai? "
"udah sih ngomelnya fah. yakin kuat aku. tenang, aku pasti bisa sampai selesai upacara fah. " ucap ku yakin.
"harus kuat. kalau kamu pingsan, pasti repot kan. Heheheh, becanda kia, biar nggak tegang kamu, rileks yaaa. biar kuat"
"ah kamu mah, becandanya ngledek gitu. hemmm"
suasana upacara berjalan khidmat dan lancar. Suasana ini akan segera ku rindukan bila sudah lulus. tak lama, Pak Suratno menyampaikan beberapa hal penting. dan membuat kita para murid juga kian lama menunggu, panas kali. cepatlah pak.. batinku.
"Assalamualaikum anak anak. pagi yang sangat cerah. kali ini bapak ingin memberi pengumuman, mengenai acara 17 agustusan yang sebentar lagi di adakan...."
.
.
.
Bersambung...
tunggu bab bab selanjutnya ya kawan, semoga suka:).
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!