"Nduk" panggil budhe yg sudah berdiri didepan kamarku
"Iya budhe" jawabku sembari memakai jilbab dan membukakan pintu untuknya
"Sudah siap apa belum, abi dan mas Faiz sudah menunggu dibawah" kata budhe kepadaku, aku pun mengangguk dan langsung mengambil koper milikku.
Hari ini aku akan berangkat menuju mesir untuk melanjutkan kuliahku disana, setelah mendapatkan gelar S1 di Universitas Islam Jakarta, abi dan mas faiz yg jauh-jauh dari jombang ke mari guna ingin melihat ku dan melepas rindu untuk 5 tahun kedepan, aku pun segera bergegas menuju bawah agar abi dan juga mas faiz tidak menunggu terlalu lama.
"Assalamu'alaikum abi" kataku sembari mencium punggung tangan abi
"Wa'alaikumsalam Nduk, gimana kabarmu sehat" tanya abi
"Alhamdulillah Anya sehat, abi dan mas faiz gimana" tanyaku kembali, ya semenjak aku kuliah di Jakarta dan tinggal bersama budhe aku jarang sekali pulang
"Alhamdulillah mas sama abi sehat, gimana Nya udah siap semua" tanya mas faiz
"Udah mas" jawabku singkat
"Kalo begitu ayo berangkat" ajak mas faiz, kami pun segera berpamitan dengan budhe dan pakdhe mas dari abiku, pasalnya jarak bandara dari rumah budhe cukup jauh memakan waktu 1 jam.
DiMobil
"Nduk, Apa kamu sudah ada pandangan untuk menikah" tanya abi tiba-tiba
"Abi, Jika abi ingin Anya menikah maka Anya serahkan semua kepada abi" jawabku
"Sudah banyak sekali para laki-laki yg terus menanyakan mu, tapi sepertinya kamu masih ingin melanjutkan pendidikanmu ditambah sekarang kamu mendapatkan biaya siswa ke mesir" kata abi panjang lebar
"Apa abi menginginkan Anya segera menikah" tanyaku sembari memegang tangan abi
"Nak gak baik jika seorang wanita menunda-nunda untuk menikah, bukankah usiamu juga tidak tua san dan mudah" jawab abi, aku pun memikirkannya pasalnya usiaku sudah 22 tahun, ditambah jika memang aku akan menikah setelah wisuda S2 ku di mesir bukankah terlalu tua (27 tahun), melihat teman-teman ku sudah banyak yg sudah menikah
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Setelah perjalanan yg cukup lama ditambah lagi macet Jakarta yg panjang akhirnya sampai juga di Bandara, Aku dan abi turun lebih dulu karena mas faiz akan memarkirkan mobilnya.
"Mas Anya tunggu di tempat makan ya" kataku sebelum mas faiz melaju ke tempat parkir
Aku dan abi langsung menuju tempat makan yg cukup terkenal di Indonesia K*C, aku pun berdiri mengantri sedangkan abi tengah mencari tempat duduk, kali ini antriannya cukup panjang, tiba-tiba aku melihat abi yg tengah mengobrol dengan seorang pria tapi sepertinya aku tidak mengenalnya dan juga sepertinya bukan santri abi, akhirnya giliranku untuk memesan makanan.
Setelah pesanan sudah siap aku segera berjalan menuju abi, tapi pria yg tadi tengah mengobrol dengan abi sudah tidak ada, hanya terlihat abi dan juga mas faiz.
"Bi, pria yg tengah mengobrol sama abi tadi mana?" tanyaku, sembari mencari keberadaan pria tadi
"Dia sudah pergi nduk, karena belum check in" jawab abi
"Mmm.." jawabku sembari menganggukkan kepala
"Udah ayo dimakan Nya keburu dingin nanti gak enak" kata mas faiz
Kami pun segera menyantap makanan yg tadi aku pesan.
Selesai makan kami pun menuju pintu penerbangan ku, dan sampai disini abi bisa mengantar ku.
"Abi, do'akan Anya agar sehat selalu dan juga selamat sampai tujuan"kataku berpamitan kepada abi
"Iya Nduk, hati-hati makannya dijaga"jawab abiku
"Abi juga sehat-sehat, makannya juga jangan manis-manis ingat kesehatan abi" aku pun mencium punggung tangan abi dan mas faiz lalu ku tarik koperku memasuki pintu penerbangan
"Jangan lupa telfon mas faiz kalo udah sampai di mesir biar temen mas faiz nyusul kamu"kata mas faiz berteriak ke arahku ,aku pun menganggukkan kepala sembari melewati pintu pemeriksaan.
Setelah check in dan boarding akhirnya sekarang aku sudah berada di atas pesawat, sebelum pesawat take off aku menghubungi mas faiz untuk memberi kabar kepada temannya.
Perjalanan yg memakan waktu lama, membuat ku suntuk berada diatas pesawat, ya meski sudah berada dikelas bisnis tak mengubahnya.
Akhirnya setelah memakan waktu 11 jam berada di atas awan, sampai juga ke tempat tujuanku yaitu Mesir, setelah pesawat landing aku pun segera menghubungi mas faiz, aku pun berjalan menuju pengambilan bagasi untuk mengambil koperku.
Sudah setengah jam aku menunggu teman mas faiz yg katanya akan menjemput ku, akhirnya aku putuskan untuk membeli camilan di supermarket, dimesir semua berbicara dengan menggunakan bahasa Arab, ada juga yg bisa menggunakan bahasa Inggris tapi tidak banyak, dengan bekal dulu waktu dipesantren jadi sedikit bisa menggunakan bahasa arab.
Aku pun duduk kembali di depan pintu kedatangan, tak lama seseorang datang dan berbicara kepadaku.
"Assalamu'alaikum" sapanya
"Wa'alaikumsalam" aku pun melihat ke arah orang yg tengah mengucapkan salam kepadaku, ya dia seorang pria, dalam pikirku 'Apa dia teman mas faiz yg akan menjemput ku, kukira dia perempuan'
"Maaf Ukhti, apa ini dengan ukhti Anya adik dari Faizal Rizki" tanya pria itu kepadaku
"Eh iya betul, apa kamu temannya mas faiz ya" jawabku
"Maaf akan aku karena membuat mu menunggu, mari aku antarkan ke asrama putri" katanya,aku pun mengangguk sambil berjalan di belakangnya.
Selama di dalam mobil dia tidak berbicara sama sekali, aku duduk dibelakang sedangkan dia didepan.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Asrama Putri
Sesampainya diasrama sebelum aku masuk pria tadi tengah menelfon seseorang, tak lama muncul seorang gadis cantik dengan balutan cadar dan hijab syar'i nya.
"Maaf prof sudah membuat anda menunggu" kata gadis itu
"Aini, ini Anya saya titip kan anya kepadamu" sambil memperkenalkan diriku kepada gadis itu
"Baik" terlihat dari matanya sepertinya dia suka kepada teman mas faiz
"Anya ini Aini, dia juga mengambil jurusan yg sama denganmu, Mm .. dan kalo begitu aku mau pamit" kata teman mas faiz
"Terimakasih sudah mengantarkan ku" kataku sembari menyatukan tangan dan menaruhnya didadaku, akhirnya setelah teman mas faiz pergi aku dan aini segera masuk ke dalam asrama.
Dikamar asrama, aini membantu ku menata baju dan tempat tidurku.
"Anya, kalo boleh tau ada hubungan apa kamu dengan Prof.Azka" tanyanya di sela-sela aku memasukkan baju kedalam lemari
"Mm.. tidak ada" jawabku
"Baiklah, kau tau prof azka adalah prof termuda dikampus karena kepintarannya dia diangkat menjadi dosen, padahal waktu itu beliau juga tengah menimbah ilmu disini" ceritanya panjang lebar
"Apa kamu tertarik kepadanya Aini"tanyaku langsung, seketika raut wajah aini memerah tomat aku hanya bisa tertawa dibuatnya, meski dia belum menjawab aku sudah lebih dulu tau jawabannya
"Bagaimana tidak tertarik kepadanya, bahkan wanita-wanita berebutan ingin masuk ke kelas beliau" jawab aini malu-malu
"Sudah berapa lama Prof.Azka berada di mesir" tanyaku kembali
"Mungkin sudah 8 tahunan, dan beberapa hari yg lalu beliau cuti untuk pulang ke Indonesia" jawab aini
'jika dia baru kembali dari Indonesia bukankah seharusnya aku dan prof azka dalam penerbangan yg sama tadi' dalam hati
"Baiklah, ini sudah sangat malam bukankah besok pagi kita harus ke kampus" kataku sembari menata tempat tidur
"Ya, dan besok pagi aku akan mengantarkanmu ke ruang Rektor dan Dekan" kata aini yg sudah berada di atas kasurnya
"Aini, apa kamu besok bisa mengantarkan aku ke pasar dan toko buku, karena ada beberapa perlengkapan yg belum aku beli dan juga beberapa buku" kataku sambil merebahkan tubuhku di atas kasur, aku pun menengok ke arah aini yg hanya mengangguk, akhirnya kami pun memutuskan untuk beristirahat.
Aku terbangun di sepertiga malamku untuk memanjatkan doa dan syukurku kepada sang maha pencipta, setelahnya aku melaksanakan shalat wajib dan bergegas mandi.
Pagi ini langit begitu cerah menyambut diriku, setelah mandi tadi aku dan aini menuju kantin di asrama untuk membeli beberapa roti
"Ai, kamu gak lupa kan anter aku ke pasar dan toko buku sehabis pulang kampus" kataku mengingatkan
"Iya Nya, Kamu udah siap kan, kalo udah ayo berangkat" ajaknya, akhirnya aku pun segera mengambil tas dan segera mengenakan jilbabku.
Jarak asrama dan kampus sangat dekat hanya 15 menit sudah sampai, selama perjalanan ke kampus tadi banyak mata yg tengah memandang ku, dari kalangan adham dan hawa.
"Ai, apa ada yg salah dengan wajahku, atau cara berpakaian ku" tanyaku, merasa tidak nyaman karena terus dipandang
"Tidak, hanya saja kamu terlalu cantik" jawabnya polos
"Ai jangan bercanda deh" kataku sembari menutupi muka ku dengan tas
tiba-tiba karena kesalahanku tanpa sengaja aku menabrak seseorang
"Dhuk" 'Aduh' pekik ku dalam hati
Aku pun langsung membuka tas yg menutupi wajahku ternyata itu....
"Maafkan aku" kataku sembari menunduk malu
"Tidak apa-apa, apa hari ini kamu akan ke ruang Rektor dan Dekan" tanya Prof Azka, Ya orang yg tadi aku tabrak adalah Prof Azka
"Iya" jawabku singkat
"Aini biarkan saya yg mengantarkan Anya, Sembari berkeliling kampus" katanya, aini pun mengangguk dan berlalu pergi sedangkan diriku masih berdiri mematung tepat di depannya, aku pun mulai merasa ada yg tidak beres dengan jantungku 'apa mungkin karena jarak ku dan prof azka terlalu dekat' pikirku dalam hati.
Setelah dari ruang Rektor dan Dekan, aku dan prof azka berkeliling kampus, sedari tadi banyak mata kaum hawa yg menatap ku tidak enak, aku berjalan sambil menunduk dibelakang prof azka, tanpa aku sadari ternyata prof azka sudah berhenti dan membuat ku menabrak tepat didadanya.
"Ada apa dengan dirimu Anya" tanya prof azka, aku pun merasa tidak enak sekaligus malu karena sudah dua kali menabraknya
"Tidak apa-apa Prof, hanya saja aku tidak enak karena banyak mata wanita yg menatap ku sedari tadi" jawabku yg masih setia menunduk
"Jangan hiraukan mereka" jawabnya santai
"Tapi..." aku pun mendongak menatap wajahnya, tiba-tiba jantungku berdegup kencang tak berirama, matanya yg hitam dan rahang yg kuat serta wajah tampannya, membuatku merasakan apa yg Aini rasakan.
'Astaghfirullah Anya, dia bukan mahrommu jaga mata dan hatimu untuk suamimu kelak' dalam hati, aku pun langsung menunduk kembali
"Baiklah, apa kamu sudah mempunyai No negara ini" tanya nya, aku hanya menggeleng dan tak lama Aini datang ke arahku
"Anya, apa hari ini kita jadi untuk pergi ke toko buku" tanya Aini
"Ya, Mm kalo begitu terimakasih prof sudah mengajak aku berkeliling" kataku, hatiku terasa lega karena tak dibuat gugup kembali jika didekatnya, aku dan aini berpamitan kepada prof azka dan berlalu pergi.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Selama di perjalanan ke pasar dan toko buku tadi Aini tidak banyak biacara kepadaku, sepertinya dia salah paham atas diriku dan prof azka.
Asrama Putri
Sesampainya di kamar asrama hatiku masih tidak enak, ditambah dengan sikap aini yg hanya diam saja sedari tadi, aku pun memberanikan diri bertanya kepadanya.
"Ai, kamu marah kepadaku" tanyaku, sambil duduk bersebelahan dengannya di kasur aini
"Tidak" jawabnya singkat
"Tapi kenapa sedari tadi kamu hanya mendiami ku" tanyaku kembali
"Aku hanya memikirkan hal yg akan mereka lakukan kepadamu" jawabnya, aku pun memicingkan mataku
"Kenapa, apa ada yg salah" tanyaku kembali
"Ya, kamu tau sedari tadi aku mengikuti mu saat dengan prod azka, dan semua mata wanita melihat ke arahmu, aku takut jika mereka besok akan membuat perhitungan denganmu karena kamu berjalan dan berkeliling dengan prof azka" jawabnya panjang lebar
"Bukankah aku dan prof azka tidak ada hubungan apa-apa" kataku, aku pun bangkit dari kasur
"Tapi bukan hal yg wajar jika seorang dosen mengantar siswi nya berkeliling kampus, dan tidak ada yg pernah mendapatkan perhatian khusus dari prof azka kecuali dirimu Anya" aku pun menghentikan aktifitas ku dan menoleh ke arah aini
"Mungkin karena prof azka adalah teman mas ku jadi karena itu dia mengajak ku berkeliling" jawabku santai
"Tapi..." aku pun mengajak aini untuk pergi ke kantin bawah, karena perutku yg mulai lapar.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!