Di sebuah diskotik terkenal, terdengar suara hingar bingar musik dj yang menemani para pemuda menghabiskan waktu malam mereka sambil bergoyang dan tertawa bahagia.
Mereka pria dan juga wanita berlenggak lenggok mengikuti irama lantunan musik DJ yang memekakkan telinga tapi membuat tubuh serasa ingin terus bergoyang.
Begitu pula dengan seorang pria tampan yang tidak bisa menghentikan gerakan tubuhnya, pria itu terlihat sangatlah tampan, berwajah bak dewa yunani, di lengkapi rahang tegas serta hidung mancung ,alis tebal dan bibir yang seksi, menampakkan pahatan sempurna untuk ciptaan Tuhan yang sangat menyejukkan mata...
Sang pria idaman wanita itu bernama Bara Abraham, seorang pemuda kaya raya, anak tunggal dari keluarga Abraham.
Sudah menjadi kebiasaan pria tampan itu untuk menghabiskan waktu serta uang yang dia miliki di dalam sebuah diskotik.
Karena Bara adalah pria yang sangat royal, dia suka bekerja tapi juga suka menghamburkan uang,baginya uang yang keluarganya miliki tidak akan habis sampai sepuluh turunan.
Bahkan sekali duduk saja, Bara rela mengeluarkan koceknya hingga 50 juta lebih, belum lagi kedua temannya yang suka memploroti uang Bara, berbarengan dengan wanita cantik yang selalu menemani ranjang pria tampan itu.
Bahkan Bara rela membuang uang sebesar 100 juta hanya dalam waktu satu malam saja....
Bisa di bayangkan betapa gilanya putra dari keluarga Abraham itu.
"Ayo yang semangat goyangnya, kita akan menghabiskan kebahagiaan ini sampai pagi." teriak Bara sambil terus menggoyangkan tubuhnya bersama para wanita malam yang menemaninya dan juga bersama kedua temannya..
Panji dan Andra adalah teman dekat Bara, mereka berteman sudah cukup lama, bahkan kesuksesan mereka berdua bisa terjadi berkat campur tangan Bara yang mau membantu usaha mereka.
Selama berteman dengan Bara, mereka berdua tidak pernah mengeluarkan uang sepeserpun, bahkan fasilitas jajan kediskotik pun Bara lah yang selalu mentraktir mereka berdua..
"Bro...! Apakah kau tidak lelah? Ayo kita istirahat sekarang, karena sebentar lagi aku akan memakai salah satu jasa wanita pilihanku," panggil Panji sambil menepuk bahu Bara.
Bara yang mendengar perkataan temannya itupun, langsung menghentikan gerakan tubuhnya, jangan sampai dia kehilangan stamina karena terlalu lelah bergoyang.
"Kau benar, ayo kita duduk di kursi kembali," ajak Bara kepada mereka berenam...
Setelah duduk di kursi, wanita yang malam ini akan menemani Bara langsung bergelayut manja di lengan pria tampan itu..
Tubuh Bara terasa sangat wangi ketika keringat mulai membasahi tubuh kekar pria tampan itu, dan tentu saja hal itu tidak di sia siakan oleh wanita yang akan memuaskan Bara malam ini...
"Sayang... ! Apakah kau sangat menyukai wangi tubuhku, aku rasa kau semakin erat memelukku? " tanya Bara tersenyum menyeringai..
"Iya... Tuan Bara sangatlah wangi, saya sangat suka menghirup aroma tubuh anda tuan muda, " jawab wanita yang bernama Misca..
Bara langsung memberikan kecupan di pipi wanita di sampingnya, sepertinya Bara mulai tertarik dengan wanita yang baru malam ini di sodorkan oleh madam Ane kepadanya...
"Benarkah....! Aku sangat suka mendengar Jawabanmu ini sayang, sekarang kau panggil aku Bara, jangan pakai embel embel tuan,"
"Baiklah Bara sayang, " jawab Misca tersenyum senang, wanita itu semakin berani menyentuh Bara dengan intim membuat Bara langsung merasa terangsang dan juga panas..
Panji bersama Andra juga sudah melakukan hal yang sama, sepertinya sebentar lagi mereka bertiga akan segera berpisah menuju kekamar masing masing....
Hingga tak lama kemudian, Panji mulai bangkit pergi bersama wanita malamnya, begitu juga dengan Andra, mereka meninggalkan Bara yang kini sudah berada di ambang kenikmatan..
"Ayo kita ke kamar sekarang! Puaskan aku dengan servisan yang bagus dan juga hot," ajak Bara menarik tubuh Misca, dengan senang hati Misca mengikuti permintaan pelanggannya itu.
Kali saja bukan hanya menjadi teman tidur satu malam, tapi Misca berharap agar bisa menjadi kekasih dari seorang Bara Abraham...
Setibanya di dalam kamar khusus milik Bara, yang ada di diskotik itu, Bara langsung memulai aksinya dengan sangat buas...
Bara menikmati servisan yang diberikan oleh wanita bernama Misca, begitu juga dengan Misca, dia sungguh tergila gila akan gaya percintaan yang Bara lakukan bersama dirinya...
*****
Sedangkan di tempat lain, saat ini telah berdiri seorang pria berusia 60 tahun yang meremat sebelah tangannya dengan perasaan geram...
Dia adalah tuan Abraham, yang kini sedang melihat video kebejatan putra tunggalnya yang tidak pernah mau berubah...
"Bajingan.....! Harus seperti apa lagi aku menasehati anak itu, bahkan perkataan yang sudah setiap hari aku ucapkan tidak sedikitpun dia dengar." teriak Abraham dengan marah...
"Tuan besar, tuan muda Bara adalah satu satunya pewaris kerajaan perusahaan tuan yang sangat maju ini, jadi tidak baik jika tuan muda memiliki sifat yang terlalu royal dan suka berfoya-foya untuk menghabiskan uang yang dia miliki, saya yakin jika semua yang mendekati tuan muda, bukanlah orang yang benar-benar tulus kepadanya, mereka hanya memanfaatkan kebaikan tuan muda saja tuan!"
"Kau benar Anton, aku rasa jika putraku menjadi orang miskin, pasti semua teman temannya dan para wanita yang mengejar ngejar dirinya akan pergi melarikan diri."
"Tuan... Bagaimana jika kita mencobanya! "
"Maksudmu, mencoba apa Anton? " tanya Abraham penasaran, dia langsung membalikkan tubuhnya untuk menatap orang kepercayaannya tersebut..
"Tuan besar, bagaimana jika kita membuat tuan muda menjadi orang miskin,agar tuan muda bisa mengetahui siapa saja orang yang tulus kepadanya dan siapa yang hanya memanfaatkannya saja, saya rasa ini adalah rencana yang sangat bagus tuan besar. "
"Iya kau benar..., aku juga sudah muak melihat tingkah anak itu yang tidak pernah menghargai uang, dia bahkan lebih memilih menghabiskan uang di diskotik dari pada harus bersedekah dengan orang yang tidak mampu, baiklah sekarang ayo kita jemput paksa anak bodoh itu," ajak tuan Abraham tampak semangat, bahkan pria tua itu sempat menyunggingkan senyuman tipis di bibirnya,
Sebagai tanda jika dia merasa bahagia atas rencananya saat ini, Bara harus diberikan pelajaran yang berharga agar pria bodoh itu tidak terlalu menyepelekan kehidupan...
Karena hidup yang terlalu gampang, terkadang bisa membuat seseorang menjadi lupa diri, mereka akan lupa caranya bersyukur dan memanfaatkan rejeki yang melimpah ruah
Hingga hampir setengah jam mengendara, akhirnya tuan Abraham bersama Anton dan juga para bodyguardnya sudah berada di dalam diskotik yang di kunjungi oleh Bara..
Mereka langsung berjalan menuju kekamar tempat dimana sang putra sialannya sedang melakukan olahraga malam ..
Hingga detik kemudian, Bara yang hampir saja menancapkan senjata miliknya kedalam gua milik Misca, langsung di kejutkan oleh suara pintu kamar yang didobrak paksa dari arah luar.
Brakkk....
Mendengar pintu terbuka Bara sontak berdiri dan menutupi senjata tempur miliknya menggunakan kain sprei yang sudah berserak tidak karuan. Begitu juga dengan Misca yang mencoba menutupi tubuhnya menggunakan selimut tebal...
"Dasar anak sialan! Kau benar-benar sudah menguji kesabaranku Bara! " seru Abraham membuat Bara langsung menjerit terkejut..
"Papa....! Bagaimana papa bisa berada disini?" tanya Bara memasang wajah panik..
"Tentu saja aku tahu kau berada dimana, bahkan saat berada di dalam toilet sekali pun aku bisa mengetahuinya Bara, sekarang dengarkan perkataanku baik baik, detik ini juga kau sudah aku pecat menjadi pewaris hartaku, dan kau aku hukum untuk bekerja sebagai seorang ojek online, semua hartamu sudah aku bekukan saat ini juga Bara. "
"Apa....!!!! Jangan gila pa..! Bagaimana mungkin aku yang kaya raya dan super tampan begini akan menjadi seorang ojek online, aku tidak mau pa, lagian kau tidak bisa memecatku sebagai pewarismu, begitu juga dengan harta yang aku miliki, kau tidak bisa membekukannya begitu saja."
"Oh... jadi kau tidak percaya dengan apa yang aku katakan barusan, baiklah... jika kau tidak mau, maka kau akan aku pecat menjadi anakku sekalian Bara,"
"Tidak..! Jangan pa....! Jangan lakukan itu, baiklah, aku akan menuruti semua perkataanmu semuanya pa,"
"Bagus sekarang juga, kau pakai pakaianmu, dan pergilah dari tempat ini, aku akan menunggumu di luar," perintah Abraham memasang wajah sangar, setelah itu dia langsung melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar tersebut..
Setelah melihat papanya keluar dari kamar, Bara langsung meluapkan kekesalannya.
"Sial.... ! Bagaimana mungkin aku menjadi seorang ojek online! dan membiarkan papa mengambil semua harta milikku" Gumam Bara berteriak frustasi.....
Membuat Misca yang beberapa menit lalu mendengar perdebatan antara ayah dan anak itupun, langsung bangkit dari ranjang dan segera keluar dari kamar tersebut..
"Kau sudah miskin sekarang, dan aku tidak mau di pakai olehmu lagi Bara,"
Plakkkk......
Sebuah tamparan keras yang dilayangkan Abraham mendarat sempurna di pipi pria tampan itu.
Bara langsung menatap wajah papanya dengan tatapan tajam, sebagai tanda jika dia tidak terima atas perlakuan papanya kepada dirinya.
Sambil mengelus wajahnya yang terasa panas, Bara menggertakkan giginya dengan keras, Bara langsung memberikan pertanyaan kepada pria yang di panggil papa itu.
"Kenapa papa menampar wajahku? Bukankah aku tidak pernah merugikan papa? " tanya Bara merasa kesal..
"Apa kau bilang..! Berani sekali kau mengatakan jika kau tidak pernah merugikanku Bara! Apakah kau sadar jika selama sepuluh tahun ini, kau selalu menghambur hamburkan uang yang aku berikan, kau memakai jasa wanita malam untuk memuaskan aksi bejatmu itu, dan kau juga selalu membuang uang untuk hal yang tidak berguna, apakah kau tidak menyadari keburukanmu itu Bara? "
"Pa... ! Aku memang sudah banyak menghabiskan uang, tapi aku memakai uangku sendiri, sedangkan uang papa hanya sedikit saja aku gunakan," jawab Bara merasa malu, sepertinya dia telah salah karena berani menjawab setiap perkataan dari seorang Abraham.
Dan sekarang tinggal menunggu hukuman yang akan pria itu berikan untuknya.
"Dasar anak bodoh! Baiklah sekarang kau akan merasakan bagaimana hidup menjadi pria yang memaksamu untuk selalu bekerja keras, agar kau bisa makan dan memenuhi kebutuhanmu sehari hari, semua kartu kredit dan juga kartu gold serta kartu black card milikmu, akan papa bekukan, jadi kau tidak bisa menggunakannya lagi saat ini. "
"Apa...!! Pa.. kenapa papa setega itu kepadaku? Bukankah aku adalah anak tunggalmu pa, kelak akulah yang akan mewarisi seluruh harta milikmu yang banyak itu pa. "
"Kau benar Bara, dan karena hal itulah, aku mengambil keputusan ini, kau harus hidup miskin agar kau tahu bagaimana caranya mempergunakan uang yang benar, serta agar kau bisa melihat siapa saja orang orang yang tulus kepadamu. "
"Tapi papa... ! Aku tidak akan sanggup hidup tanpa uang dan kekayaan, aku tidak bisa pa," ucap Bara memasang wajah memelas.
"Jangan menjadi seorang pecundang Bara, kau adalah putraku, putra Abraham, sekarang nikmatilah hidup barumu, soal perusahaan, biar aku yang menanganinya"
"Pa... tapi sampai kapan aku harus berpura-pura menjadi orang miskin?" tanya Bara merasa panik...
"Sampai kau menemukan siapa orang orang yang tulus kepadamu, jika aku melihat perubahan baik pada dirimu, maka satu persatu pundi uangmu akan aku cairkan kembali,"
"Baiklah... semoga saja aku bisa melewati semuanya dengan cepat," jawab Bara tersenyum penuh arti, karena di dalam hatinya dia sudah memiliki sebuah rencana untuk menipu papanya itu.
Mana mungkin seorang Pemuda kaya raya yang sedari lahir sudah hidup bergelimang harta, Kini harus rela menjadi seorang pria miskin yang bekerja sebagai ojek online, hal itu sungguh tidak akan pernah terjadi...
"Aku akan berpura pura menurutimu pa, tapi diam diam aku juga akan meminta bantuan kepada teman temanku,aku yakin mereka pasti mau menanggung biaya hidupku untuk beberapa bulan kedepan, sebagai balasan karena aku sudah membantu mereka," gumam Bara di dalam hatinya....
Setelah melakukan pembicaraan yang sangat alot, akhirnya Bara langsung diantarkan oleh beberapa bodyguard milik Abraham..
Dengan kekuasaan yang pria paruh baya itu miliki, Abraham bisa melakukan rencana apapun hanya dalam waktu sekejap.
Abraham sudah mendapatkan tempat kossan yang sangat sederhana untuk putranya tinggal, serta pekerjaan yang akan Bara lakukan di setiap harinya.
Hingga hampir lima jam dalam perjalanan akhirnya Bara telah tiba di sebuah rumah kossan yang tampak sederhana, terdapat lima kamar yang berjajar rapi, bertuliskan khusus untuk kos pria..
Bara langsung berdecih kesal, saat mengetahui apa yang telah di rencanakan papanya sendiri untuk dirinya..
"Cih.... ! Dasar tua bangka tidak tahu diri, bisa bisanya aku yang tampan seperti ini, di suruh tinggal di tempat yang sangat lusuh, apakah otaknya sudah tidak dapat berpikir dengan baik! " seru Bara memaki sangat kesal...
Tak lama kemudian para Bodyguard yang masih berada di dalam mobil kini sudah turun dan melangkah menuju kearah Bara berdiri, mereka membawa dua buah tas ransel besar dan memberikannya kepada Bara..
"Tuan muda! Ini adalah barang barang milik tuan muda, di dalam tas ini sudah tersedia dompet yang berisi uang sebesar 500 ribu, serta surat surat motor yang akan menemani perjalanan tuan muda." jelas bodyguard itu membuat Bara langsung naik pitam..
"Apa kau gila hah! bagaimana mungkin papaku hanya memberikan aku uang sebesar 500 ribu ! Kau kira uang itu ada harganya, bahkan untuk membeli rokokku saja, tidak akan cukup bodoh! Apalagi untuk memenuhi kebutuhan hidupku sehari hari, kalian pasti sudah mengambil uangnya bukan? " tanya Bara semakin merasa kesal...
Para Bodyguard tetap berdiri tanpa mengeluarkan jawaban apapun, sepertinya mereka memang sudah di ajarkan agar tidak memperdulikan setiap komplen yang keluar dari mulut tuan mudanya itu.
"Tuan muda, ini handphone khusus yang akan anda gunakan untuk bekerja sebagai tukang ojek online, disini nama anda sudah terdaftar tanpa embel embel Abraham, jadi tidak akan ada yang tahu jika anda adalah putra dari keluarga Abraham."
"Bangsat....! Dasar payah! Papa benar-benar ingin membuangku, sebenarnya apa masalahnya dia kepadaku, aku menghabiskan uangku sendiri, karena aku rajin bekerja di perusahaan, tapi kenapa dia malah marah dan menghukumku seperti ini,"
"Tuan muda, jika begitu kami pamit sekarang, kunci kamar kosan anda sudah ada di pintunya, masuklah tuan muda, karena hari sudah hampir pagi," kata para bodyguard itu sambil melangkah pergi mengundurkan diri..
Hingga kini tinggallah Bara seorang diri, termenung di temani oleh kemarahannya,
Bagaimana mungkin dia sang pria kaya raya, kini malah tinggal di tempat kumuh dan kecil seperti yang ada di depan nya saat ini,...
Bara sungguh tidak menyangka, jika papanya yang terlihat sangat menyayangi dirinya, malah akan membuang dia ketempat sampah...
"Tidak...! Aku tidak akan menerima semua ini, besok aku akan pergi ke perusahaan Panji untuk meminta bantuan darinya, apapun caranya, aku harus pergi dari tempat neraka ini," ucap Bara penuh dengan keyakinan.
Karena malam sudah menunjukkan pukul 3 pagi, akhirnya Bara memutuskan untuk masuk kedalam kamar kossan tersebut, hingga setibanya di dalam kamar itu, Bara di kejutkan dengan sebuah ranjang kecil yang ada di dalam sana, di temani oleh lemari plastik kecil dan juga kulkas kecil yang berbentuk pendek...
Bara benar-benar merasa frustasi, dia langsung mengacak ngacak rambut miliknya persis seperti orang gila...
"Aaakhhhh........ ! Aku tidak mau hidup miskin, aku tidak mau....! Papa kenapa kau sangat tega kepadaku, aku pastikan aku akan melarikan diri dari hukumanmu ini pa," teriak Bara sambil duduk di atas lantai kamar tersebut....
Keesokan paginya. Bara telah bersiap siap untuk segera pergi mengunjungi perusahaan milik temannya Panji.
Bara berencana akan meminta bantuan kepada temannya itu agar mau membiayai kehidupannya untuk beberapa bulan kedepan, begitu juga dengan Andre yang akan melanjutkan biaya kehidupan Bara sampai masa hukumannya selesai...
Bara benar-benar stress menghadapi nasibnya yang berubah 180 derajat. Dulu untuk menyisir rambutnya saja biasanya Bara menggunakan pomed yang seharga 650 ribu rupiah, bermerk "Patricks S2 shine finish medium hold pomade.
Sedangkan saat ini, semua barang mahal itu sudah tidak ada lagi di depan matanya. Sehingga Bara merasa sangat stress karena harus menggunakan barang barang murahan untuk menyetel penampilnya agar tetap terlihat tampan.
Setelah selesai menyisir rambutnya dengan gaya biasa, menggunakan minyak rambut urang aring yang sudah di sediakan oleh Papanya. Bara langsung merogoh salah satu tas ransel untuk mengambil dompet yang ada di dalam tas tersebut...
Hingga beberapa detik kemudian. Bara membuka dompet berbahan kulit KW itu dan melihat isi di dalamnya yang membuatnya merasa terkejut.
Bara berdecak dengan kesal, karena Papanya sampai segitunya sempurna memikirkan penampilan Bara yang akan menjadi seorang tukang ojek online. Dia bahkan sudah memfasilitasi Bara dengan barang barang yang biasa di jual di pedagang kaki lima...
"Ckk..... ckk..... dasar Papa konyol. Bahkan dia membelikanku sebuah dompet berbahan kw seperti ini, serta minyak rambut urang aring dengan harga yang sangat murah, apakah papa tidak tahu, jika rambutku ini salah satu aset yang membuat wajahku semakin terlihat tampan, sepertinya papa sangat suka jika aku hidup susah sungguhan." gumam Bara merasa kesal, setelah itu dia pun mulai menghitung uang yang ada di dalam dompet dengan hati yang dongkol...
Sangat sempurna, karena di dalam dompet itu benar-benar hanya bernilai 500 ribu rupiah, entah seperti apa Bara harus menghemat uang tersebut..
Sedangkan untuk makan saja, sudah menghabiskan lebih dari seratus ribu setiap harinya..
Krukk..... krukkkk.... krukkk.....
Karena terlalu banyak berfikir.Tiba tiba saja perut Bara berbunyi meminta agar segera di isi. Bara merasa kelaparan dan dia semakin merasa kesal sebab perut sialannya itu tidak bisa mengerti akan kondisi yang dia alami saat ini.
Bara. Sudah terbiasa hidup bergelimang harta, bahkan untuk sarapan pagi saja, Bara harus makan sarapan yang bergizi dan juga mahal. Contohnya seperti Roti panggang yang kaya gizi yang dibeli dari paris, atau oatmeal yang berasal dari swiss dan juga salad buah yang sangat enak buatan chef di mansion milik Papanya.
Dan sekarang, jangankan sarapan mewah serta menyehatkan. Bahkan untuk membeli nasi bungkus saja Bara harus memutar otak hingga beberapa kali agar dia bisa menghemat uang yang ada di dalam dompetnya saat ini.
Memikirkan hal itu Bara pun merasa semakin frustasi. Dia benar-benar tidak bisa menjalani ini semua.
"Tidak..... ! Aku sungguh tidak bisa Papa! Bagaimana mungkin hidupku berubah dalam sekejap saja. Apapun caranya aku harus keluar dari kemiskinan ini, lihatlah Papa! Kedua teman temanku pasti akan membantu biaya kehidupanku tanpa dirimu," ucap Bara dengan penuh kemarahan, setelah itu dia langsung keluar dari kamar kossan yang terasa sangat panas itu karena tidak ada AC di dalamnya.
Hanya ada kipas angin kecil berbentuk doraemon berwarna biru, yang hanya bisa menyejukkan wajah Bara saja, dan setibanya di luar kamar. Bara langsung menatap ke arah sepeda motor yang sudah terparkir di depan kamar kosannya itu.
Lumayan... tidak terlalu jelek, karena motor itu bermerek Scoopy yang masih sangat terlihat mengkilap dan juga baru...
"Cih...! Akhirnya papa mau memberikan aku barang yang baru juga, setidaknya aku tidak akan terlihat memalukan ketika mengendarainya," ucap Bara sambil mengetes untuk duduk di atas motor itu.
Entah sudah berapa lama dia tidak pernah menggunakan motor lagi, semoga saja Bara masih lancar dan tidak akan terjatuh.
Tanpa Bara tahu, jika sedari tadi ternyata sudah ada sepasang mata yang melihat ke arah Bara, pria itu menatap heran saat menyaksikan sikap Bara yang sedang bergaya dia atas motornya..
"Apakah kau sedang belajar menaiki motor?" tanya pria asing itu membuat Bara langsung tersentak kaget...
"Kau...! kau siapa? Apakah sedari tadi kau sudah berdiri di tempatmu sambil melihat ke arahku?" tanya Bara mencoba menutupi rasa malunya karena sudah ketahuan bertingkah konyol di atas motor.
"Menurutmu bagaimana? Jika kau memang ingin mencobanya, kenapa tidak langsung di kendarai saja? Bukankah kau seorang ojek online, aku yakin dengan motor barumu itu, pasti banyak pelanggan yang akan menyukai jasamu,"
"Cih...! Dasar sok tahu..bagaimana bisa kau mengatakan jika aku adalah seorang ojek online, kau seperti dukun yang sok menebak pekerjaan orang lain, " sarkas Bara yang merasa kesal dengan tetangga kamarnya itu.
"Hahaha.... jangan kesal seperti itu, aku mengetahuinya dari pemilik kosan, saat ada beberapa orang yang mengantarkan barang barang milikmu untuk masuk kedalam kamarmu, jangan malu kawan hanya kerena Mempunyai pekerjaan ojek online, yang terpenting sekarang pekerjaan itu adalah pekerjaan yang halal," kata pria itu tersenyum ramah.
"Jangan sok menceramahiku ya! Kau tidak mengenal siapa aku, jadi jangan sok dekat denganku!"
" Maaf jika sudah membuatmu tersinggung, oya perkenalkan namaku Bimo, aku bekerja sebagai OB di salah satu perusahaan ternama, jika kau berminat, aku bisa membantumu untuk melamar pekerjaan sebagai OB juga di tempatku bekerja," Kata pria yang bernama Bimo sambil tersenyum.
Sedangkan Bara. Dia langsung berdecih kesal, baginya, baru kali ini Bara berkenalan dan juga bicara dengan seorang pria miskin seperti Bimo, dan tentu saja Bara tidak akan mau mempunyai teman seperti dirinya..
"Tidak! Aku tidak mau mempunyai teman miskin sepertimu. Sekarang juga kau menjauhlah dariku, karena aku tidak suka berteman dengan orang baru sepertimu," ucap Bara sambil menghidupkan motor miliknya, dan setelah itu Bar berlalu pergi meninggal Bimo yang menatap heran ke arah tetangga kamarnya itu..
"Dia kenapa? gayanya seperti orang tajir, padahal sama sama miskin seperti ku" gumam Bimo tersenyum mengejek...
Sedangkan di perjalanan Bara mulai merasa sangat kesal. Dia ingin segera secepatnya tiba di perusahaan milik temannya Panji, agar dia bisa terbebas dari kemiskinan yang baru beberapa jam dia jalani.
"Panji! Aku yakin kau pasti akan menolongku, karena kau sudah menganggapku seperti seorang saudara. Selama kita berteman aku tidak pernah meminta bantuan apapun kepadamu maupun Andra. Karena akulah yang selalu membantu kalian berdua, jadi sekarang aku yakin jika kalian pasti akan membalas kebaikanku di masa lalu." gumam Bara di dalam hatinya, sambil berusaha mengendari motor dengan cara yang benar.
Bara masih terlihat belum lancar untuk mengendarai motor di tengah jalan raya. Jadi dia memilih menggunakan kecepatan yang sangat rendah.
"Sial! Kalau aku berkendara persis seperti bekicot begini! Kapan juga aku akan sampainya. Dasar Papa payah. Lihat saja! Aku akan menipumu Papa" ucap Bara berteriak di dalam hatinya.....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!