NovelToon NovelToon

SISTEM VAMPIR ABADI

001 - MENGAKHIRI SEBUAH PERANG PANJANG

Perang tak kunjung usai. Kedua belah pihak tak ada yang ingin mengalah. Tak terhitung lagi jumlah korban yang sudah berjatuhan. Semuanya merasa dirinyalah yang paling benar.

Saat Andreas Benedicto memikirkan hal itu sambil duduk di atas singgasananya. Ada yang mengusik dirinya sejak perang yang terjadi ratusan tahun itu tak berujung.

“Bagaimana caraku mengakhiri perang ini, William?” tanyanya pada sang penasehat.

Andreas Benedicto adalah seorang raja dari vampir yang mendominasi dunia, di mana saat itu vampir adalah ras iblis paling kuat diantara ras lainnya, sedangkan musuh mereka adalah manusia.

“Sudah ratusan tahun peperangan ini dimulai, dan sampai saat ini tak ada yang ingin mengalah satu sama lain. Jika aku menyerah pasti akan ada yang memanfaatkan hal itu,” sambungnya lagi.

“Untuk apa Tuanku ingin menyerah pada manusia-manusia itu? Kita adalah ras iblis paling kuat, ras iblis lainnya tunduk pada kita, mengapa kita tunduk pada manusia?” tanya William, mengingatkan Andreas kejadian sebenarnya.

Andreas menarik nafasnya, ia berdiri dari duduknya, berjalan mendekati jendela istana yang langsung memperlihatkan keadaan sekeliling negerinya.

Dari sana ia bisa melihat negerinya yang gelap dan gersang, penduduknya tak urus, kehidupan yang berantakan dan terkendali. Itu memang bukan akibat dari peperangan, karena sejak awal kehidupan para iblis memanglah seperti itu.

Namun, semakin waktu penduduk negerinya merosot, karena banyak yang mati dalam medan peperangan, maka dari itu dalam waktu dekat pasti berkurang drastis.

Hal yang sama sebenarnya terjadi di dunia para manusia, kehidupannya tak jauh berbeda, hanya saja itulah dampak dari perang yang terjadi.

Apalagi kekuatan manusia tidak sehebat para iblis, hanya saja mereka ras paling gigih untuk mempertahankan diri dan kehidupan mereka.

Meskipun begitu, mereka memiliki seorang pemimpin yang kekuatannya hampir setara dengan dirinya. Dialah Dario Daza, seorang laki-laki yang berada di puncak kekuatan seorang manusia, itu juga yang membuat manusia bertahan hingga saat ini.

“Aku seorang raja dari sebuah negeri iblis terhebat di benua ini, tapi aku merasa egois, karena tidak sanggup mempertahankan para rakyatku!” Begitu kata Andreas.

Mungkin jika dipikir mengapa seorang vampir dari ras iblis terkuat, mau mengakhiri perang dengan manusia atau lebih jelasnya ia menginginkan damai? Karena bagi Andreas bagaimanapun jika perang itu terus berlanjut tak akan ada yang mau menyerah.

Iblis dengan keegoisannya yang merasa sebagai makhluk terkuat, sedangkan manusia yang selalu merasa bahwa dirinya sebagai penguasa dunia tengah.

Andreas sebenarnya bisa saja menghancurkan dunia manusia dengan kekuatannya, tetapi itu akan berdampak buruk karena tatanan dunia menjadi rusak.

Lagi pula jika ia melakukan hal itu, Dario tak akan tinggal diam, ia juga bisa menghancurkan dunia iblis dengan kekuatan hebatnya, karena kekuatan Andreas dan Dario seimbang dalam waktu-waktu tertentu.

Saat Andreas memikirkan hal itu, hal yang sama juga dilakukan Dario. Sebagai seorang raja dari para manusia yang mendiami benua yang seharusnya indah dan tentram, dirinya diliputi rasa bersalah.

Entah sudah berapa banyak penduduknya yang kehilangan, rumah, keluarga dan kehidupan mereka. Manusia semakin waktu semakin menurun dan menyisakan hanya beberapa juta saja.

Jika perang terus berlanjut, maka manusia yang lemah itu dalam waktu dekat pasti akan musnah.

Umur manusia yang tak begitu panjang, membuat mereka mati dalam keadaan yang sia-sia saja.

“Menghentikan perang ini atau membunuh Andreas adalah dua hal yang sulit dilakukan,” ujar Dario.

Saat itu ia tengah melakukan pertemuan dengan beberapa anggota senat kerajaan, mereka melakukan diskusi dan juga strategi perang melawan para vampir.

Sebuah diskusi yang tak pernah membuahkan hasil apapun, selain kekalahan.

“Perang tak akan berhenti jika tak ada yang mau mengalah, para iblis itu pasti tak mau menyerah, maka salah satu caranya hanya dengan membunuh mereka, termasuk rajanya,” ujar salah satu senat yang ada di sana.

“Bagaimana caranya? Sedangkan Andreas Benedicto memiliki kekuatan yang luar biasa, sebagai vampir ia berada di puncak kekuatan, ia bisa bangkit dari kematian.” kata Dario.

“Kita bunuh saja. Menurut legenda jika vampir dibunuh menggunakan pedang perak tepat di jantungnya maka ia akan mati,” ucap senat lainya.

Namun, senat yang lain menjawab, “tidak semudah itu. Selama inti kehidupan Andreas Benedicto ia tak akan mati dengan mudah. Benar kata yang mulia, ia akan terus bangkit dari kematian. Lagi pula ia memiliki sihir dan kekuatan yang hebat.”

“Kita buat saja rencana yang lain,” kata senat yang pertama tadi.

Lalu mereka pun mendiskusikan sebuah rencana yang menurut mereka bagus dan akan mereka jalankan untuk melakukan peperangan selanjutnya.

***

Beberapa waktu setelah kebimbangan para penguasa itu, peperangan antara manusia dan vampir kembali terjadi, perbatasan sebuah benua yang masing-masing mereka tinggali.

Peperangan itu semakin waktu terus membesar, saling membunuh satu sama lain, tak peduli apa yang terjadi, bagaimana nasib mereka selanjutnya.

Yang pasti masing-masing dari mereka hanya ingin sebuah kemenangan.

Saat itulah Andreas dan Dario melakukan pertarungan duel satu lawan satu di udara, kekuatan mereka akan bebas dilakukan di atas sana, karena jika di bawah kehancuran akan semakin buruk.

Pertarungan mereka layaknya kilatan kuning yang saling bertabrakan satu sama lain, tak terlihat oleh mata makhluk biasa. Saking cepatnya apa yang terjadi.

Kemudian Dario mengeluarkan sebuah pedang yang membuat pertarungan itu berhenti sesaat.

Melihat Dario yang mengeluarkan pedang itu Andreas mengulas senyum, karena ia tahu apa yang dipikirkan Dario.

“Pedang Dewa,” ujar Andreas. “Kau berniat mengakhiri perang dengan membunuhku?”

Pedang Dewa dikenal juga dengan Senjata Segel Siklus Kehidupan, di mana jika makhluk terkena pedang itu tepat di jantung mereka, mereka tak akan bisa hidup lagi, tak bisa bereinkarnasi, seluruh garis keturunannya lenyap, dan dirinya hilang bagaikan debu.

Pedang itu pertama kali digunakan raja manusia jauh sebelum Dario, saat peperangan yang juga melawan Andreas, tetapi Andreas masih bisa bertahan hingga saat ini, karena raja itu mati dengan konyol.

Lalu pedang itu hilang entah ke mana, dan dianggap bagi sebagian makhluk baik itu vampir ataupun manusia sebagai sebuah dongeng saja.

“Tak ada pilihan lain. Baik aku atau kau harus mati, hanya itu satu-satu cara mengakhiri peperangan ini,” kata Dario.

“Apa kau yakin jika aku mati dalam perang ini, maka kau dan seluruh manusia akan aman?” tanya Andreas kemudian.

“Setidaknya manusia tak hidup dalam ketakutan seperti saat ini.”

“Ternyata benar, manusia itu makhluk paling picik, ia menciptakan kebahagian dengan menghancurkan kebahagian yang lain.”

“Bagaimana dengan kalian? Kalian tahu bahwa peperangan ini bisa berakhir, tetapi tetap saja melakukan hal itu.”

“Baiklah kalau begitu, bagaimana jika akhiri peperangan ini dengan sebuah kesepakatan.”

Kemudian Andreas mengatakan sebuah ide yang menurutnya paling masuk akan,  di mana ia ingin menciptakan sebuah dinding mana sihir raksasa yang memisahkan benua iblis dan benua manusia.

Dinding itu hanya akan berfungsi jika masing-masing memisahkan diri, karena menurut Andreas jika hanya sebagian saja yang membuat maka itu sama saja bohong.

Dario berpikir cukup keras hingga ia sepakat untuk melakukan hal yang sama, yakni menggunakan sihir tertinggi yang bisa menciptakan kedamaian dengan mengorbankan jiwanya dan juga Andreas.

Kesepakatan itu pun mereka katakan pada seluruh rakyat masing-masing hingga menyebabkan perang hari itu usia. Mereka kembali ke tempat asal mereka.

Apa yang dilakukan Andreas itu sebenarnya sangat disayangkan oleh para penduduknya dan juga sang penasehat, tetapi hanya jalan satu-satunya.

“Aku akan melaku ritual esok hari saat siklus dunia mengalami perubahan, tepat tengah malam,” ujar Andreas kemudian saat ia sudah sampai di istananya. “Kau persiapkan semuanya, termasuk para penyihir penyegel supaya aku tak kembali hidup.”

Ketika harinya mereka berdua sudah mulai melakukan ritual pengorbanan diri, tetapi beberapa petinggi manusia tidak terima dan menggagalkan pengorbanan dari Raja mereka. Alhasil yang mati hanya Andreas saja dan terciptalah dinding itu, meskipun tidak sekuat perkiraan.

002 - TERCIPTANYA SEBUAH DINDING PEMISAH

Kematian Andreas Benedicto menciptakan sebuah kubah penghalang di benua para iblis, hal itu membuat dunia iblis mulai tertutupi dari dunia manusia lainnya.

Namun, karena sebelumnya pengorban yang dilakukan hanya oleh Andreas saja, maka kemungkinan besar dinding itu tak bertahan lama, hanya sekitar 1000 tahun saja, setelah itu semuanya akan kembali.

Sementara itu Dario yang melihat keadaan semenyedihkan itu, ia marah dengan para petinggi kerajaannya, harusnya ia melakukan pengorbanan dan membuat dunia itu semakin tenang.

“Kami melakukan hal itu karena kami ingin yang terbaik untuk manusia, dengan tetap mempertahankan yang mulia,” ujar salah satu petinggi kerajaannya.

“Apa yang kalian lakukan itu salah, pengorbananku dan juga pengorbanan Andreas dilakukan murni atas dasar untuk mengakhiri perang. Jika hal ini terjadi, dinding pemisah itu tak akan bertahan lama dan pastinya para iblis bisa menyerang kita kembali, apalagi jika tahu bahwa aku tidak berkorban.”

Dario terus saja marah pada para petingginya karena perbuatan mereka itu. padahal itu sudah menjadi sebuah kesepakatan yang wajar dilakukan.

Dario merasa bodoh, karena sebagai seorang raja seharusnya ia menepati janjinya.

Memang saat ini para iblis tak bisa melakukan apapun karena dunia mereka disegel, tetapi jika suatu saat ia meninggal dan dinding itu terbuka, siapa yang akan melindungi dunianya.

Bahkan sampai saat ini belum ada yang sekuat dirinya, yang mampu menjaga dunia manusia dari para makhluk yang terus saja mengincar mereka.

Benar kata Andreas Benedicto bahwa manusia itu licik, demi kebahagiaannya ia menghancurkan kebahagian yang lain. Manusia merasa ingin menang sendiri dan jika sudah mendapatkan apa yang ia mereka mau mereka akan membuat kerusakan.

Manusia diciptakan memang tamak dan egois, seperti yang pernah ia baca di banyak literasi.

Saat ini ia tak tahu harus melakukan apa, karena semuanya sudah terjadi begitu saja. ia hanya menunggu waktunya ia dan para manusia mendapatkan masalah yang besar nantinya, yang membuat para manusia merasa bingung dan bimbang.

Sementara itu ras iblis terutama para vampir tengah berkabung karena Andreas Benedicto, Raja terhebat mereka mengorbankan diri demi menghentikan perang yang tak berkesudahan.

Mereka semua bersedih, iring-iringan kematian Andreas terjadi di seluruh negeri. Sebelumnya Andreas mengatakan bahwa mereka harus hidup damai, meskipun berbeda, karen ras iblis bukan hanya para vampir saja.

Kilas balik pada kematian Andreas Benedicto, saat itu Andreas dan William penasehatnya tengah berada di ruang istana, semua petinggi kerajaan saat itu sudah tak ada, karena mereka diminta untuk pergi.

“Aku tak bisa mati seorang diri, bunuh diri bukan hal yang bisa dilakukan. Maka dari itu aku meminta para penyihir untuk menyegelku, tetapi harus ada seorang yang mampu menikam jantungku dengan pedang perak.” Begitu kata Andreas saat itu.

“Tak banyak vampir yang bisa memegang pedang perak Tuan, karena kutukan yang terjadi pada kita sejak dahulu kala,” kata William menjawab ucapan Andreas.

“Aku tahu itu, maka dari itu aku ingin memintamu memanggil Lucas, salah satu dari para Werewolf. Dia pasti bisa melakukannya,” ujar Andreas.

“Apa Tuan yakin? Bukankah Lucas penduduk asli kota Hitam, ia pernah berusaha membunuh Tuan, karena dendam kematian keluarganya dalam pembantaian seribu tahun lalu.”

“Maka dari itu, ia pasti akan sangat setuju dengan keinginanku itu, karena sejak lama ia sudah berniat ingin membunuhku, maka kita kabulkan keinginannya. Lagi pula ia juga seorang pandai besi, pasti ia bisa membuat pedang perak.”

Setelah mendapatkan perintah langsung dari Rajanya, William pun pergi ke tempat Lucas yang ada di kota Hitam, sebenarnya lebih tepatnya Lucas menjadi seorang pandai besi di ujung kota.

Ketika William sampai di sana, Lucas saat itu tengah bekerja dan tak sadar akan kedatangan William. William memilih waktu siang hari, karena jika malam maka ia dan Lucas pasti akan terlibat pertarungan. Sebab para Werewolf pada malam hari akan bertambah kuat.

“Lucas!” panggil William kemudian.

Lucas sadar dengan panggilan itu, saat ia melihat William di sana, naluri kemarahannya pun kemudian memuncak, karena ia selama ini dendam terhadap kaum vampir.

“Apa yang kau lakukan di sini?! Aku tak menerima kaum vampir di tempat ini!” Terlihat sekali bahwa Lucas sangat marah dan kesal dengan adanya William.

Sedangkan William berusaha menenangkan dirinya sendiri agar tak ikut emosi dengan apa yang terjadi pada Lucas.

“Tenanglah, aku tak akan membuat keributan di sini. Aku ada urusan penting denganmu, tentang Raja Andreas Benedicto,” kata William.

Karena suara Lucas yang begitu keras, beberapa Werewolf yang ada di sana mendekat, para prajurit yang ikut langsung berusaha melindungi William.

“Apa yang Rajamu itu inginkan? Apa ia aku membunuhnya?” tanya Lucas.

“Iya, ia memintamu membunuhnya.”

Lucas melototkan matanya, ia tak percaya bahwa apa yang ia tanyakan diiyakan oleh William, padahal ia hanya bergurau, karena ia tak bisa mengalahkan vampir sekuat itu.

Ia sudah berulang kali melakukannya sejak pembantaian yang terjadi pada keluarganya.

“Kau jangan bergurau, aku tak ingin melakukan hal itu saat ini.” Lucas naik pitam, karena merasa dipermainkan William.

“Aku tidak sedang bergurau saat ini, aku benar-benar berkata jujur, tetapi sebelum itu, Raja Andreas ingin kau membuatkan pedang perak dan esok kau bawakan ke istana.”

Lucas bingung dengan apa yang dikatakan William, bahkan hingga William pergi pun Lucas masih memikirkannya. Beberapa kaumnya berpikir bahwa itu sebuah jebakan dan hanya olokan saja, karena para vampir selalu berada di atas.

Namun, di sisi lain Lucas merasa ada yang tidak beres dengan hal itu. akhirnya dengan hati berat dan pertentangan dari beberapa Werewolf ia pun membuat pedang perak itu.

Dalam satu hari Lucas selesai membuat pedang perak seperti yang dikatakan William atas permintaan Andreas Benedicto. Setelah itu ia dan beberapa Werewolf pergi ke ibukota kerajaan seperti yang diinginkan Andreas.

Lucas dan yang lainnya sampai di ibu kota kerajaan saat malam mulai menjelang, mereka disambut baik oleh semua orang. Lalu Andreas mengatakan apa yang sebenarnya terjadi dan meminta Lucas untuk membunuhnya.

Permintaan Andreas itu membuat Lucas bingung, karena itu terkesan konyol, tetapi mau tak mau ia harus melakukannya.

Tepat pada tengah malam Andreas, Lucas, para penyihir penyegel yang terdiri dari tujuh orang, William dan beberapa prajurit pergi ke sebuah bukit yang tak jauh dari istana.

Di bukit itulah dilakukan sebuah pengorbanan untuk menciptakan dinding pemisah antara kedua belah benua.

Saat itu bertepatan dengan siklus dunia, di mana di benua manusia saat ini adalah tengah hari, sesuatu yang aneh yang hanya terjadi sekali dalam seribu tahun. Dan sepakati bahwa Dario juga melakukan hal yang sama.

Di atas bukit itu terdapat tempat pengorbanan, Andreas berbaring di atas sana, sedangkan yang lain menjauh, para penyihir penyegel dan Lucas sudah bersiap.

“Jangan ragu dan gemetar. Kau hanya bisa melakukannya sekali, karena mantra dalam pedang perak itu hanya terjadi satu kali, jika kau kau gagal mengenai jantungku maka pengorbanan ini akan gagal,” kata Andreas pada Lucas.

Meskipun sebenarnya Andreas yakin Lucas bisa melakukan hal itu, karena sudah berulang kali Lucas menikam jantungnya dan tepat sasaran.

Pengorbanan dimulai dengan pembacaan mantra yang menyegel sebagian kekuatan Andreas, selain itu juga berguna untuk menyegel siklus kehidupan yang akan terulang bagi Andreas.

Lucas pun tanpa ragu lagi, langsung menikam tepat di jantung Andreas. Mulut Andreas mengeluarkan darah, sesuatu yang tak pernah terjadi. Dari tubuh Andreas memancarkan sebuah mana sihir yang luar biasa dan menciptakan sebuah dinding segel.

Hal yang sama seharusnya terjadi pada Dario, tetapi semua pengorbanannya malah gagal.

Kesedihan dan sakit hatinya yang terus menghantui dirinya membuat Dario sudah tak kuat lagi, hingga ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya  dan ia hanya bisa meminta maaf dan berharap bisa bereinkarnasi menjadi seorang iblis.

Setidaknya dia tidak akan mengkhianati Andreas lagi, dia sangat berharap akan hal itu. Kematian Dario itu membuat kesedihan yang juga teramat sangat bagi para penduduk dunia manusia, petinggi kerajaan menyesal karena mereka sudah membuat hal yang jauh lebih buruk lagi dari perkiraan yang ada.

Niat mereka ingin membuat kehidupan tanpa para iblis, ternyata semua itu salah. dan kini malah membuat raja mereka mati dalam keadaan yang begitu sedih dan juga sangat mengenaskan.

Sejak tertutupnya dinding mana sihir itu, ternyata yang dilakukan oleh Raja Manusia itu adalah membuat pikiran buruk pada semua makhluk hidup hilang. Jadi setelah semua ras bisa hidup dengan bahagia, istilahnya semuanya kembali dari nol.

003 -  TERLAHIR KEMBALI 

Seribu tahun pun berlalu sejak kejadian yang sudah terjadi antara Andreas dan Dario.

Andreas kira ia sudah akan mati, tetap saat ini ia bisa membuka matanya kembali, di sebuah tempat aneh yang kesemuanya berwarna putih dengan pencahayaan yang begitu terang.

Jauh berbeda dengan apa yang selama ini lihat di dunia para iblis.

“Selamat datang Andreas Benedicto,” ujar sebuah suara yang membuat Andreas langsung mencarinya.

Kemudian tak berapa lama, ia melihat seseorang yang duduk di sebuah singgasana yang terbuat dari emas.

Andreas tak yakin makhluk itu manusia atau pun Iblis, karena sebelumnya ia tak pernah melihat yang seperti itu.

Tubuh makhluk itu tinggi dan besar, dengan pakaian mewah dan indah. Dari tubuhnya Andreas bisa merasakan mana sihir jauh lebih hebat dari miliknya dulu, berkali-kali lipat.

Meskipun saat ini ia yakin sudah mati, tetapi ia bisa merasakannya. Di depan makhluk itu Andreas terlihat begitu kecil dan mungil.

“Ada di mana aku, dan kau siapa?” tanya Andreas kemudian. Ia sudah sangat penasaran dengan makhluk itu.

Kemudian makhluk itu turun dari tahtanya dan menjadi seukuran dengan tubuh Andreas. Meskipun ukurannya kecil, tetapi tak ada perubahan dalam kekuatan mana sihirnya yang terpancar.

“Kau ada di dalam duniaku, aku seorang dewa di sini. Aku yang memintamu hidup kembali setelah seribu tahun,” ujar makhluk itu yang ternyata dewa, entitas tertinggi yang ada di sana.

“Seribu tahun? Berarti aku sudah mati selama itu, lalu mengapa aku ada disini, bukankah siklus kehidupanku sudah musnah?” tanya Andres lagi.

“Untuk hal seperti itu mudah bagiku, aku bisa menghidupkan dan mematikanmu dengan mudah, semauku.”

“Lalu mengapa aku ada disini? Apa yang kau inginkan dariku?”

“Aku ingin kau hidup kembali, di dunia Iblis sebelumnya, tapi tidak dengan kekuatanmu.”

“Maksudmu aku tak akan memiliki kekuatanku lagi?”

“Benar, aku tak akan memberikan kekuatan itu padamu, tetapi aku akan memberikan sebuah kekuatan yang jauh lebih kuat daripada itu. kekuatan berkali-kali lipat dari apa yang kau miliki,” papar si dewa.

Kemudian si dewa menjelaskan bahwa Andreas terpilih sebagai salah satu makhluk yang ditugaskan untuk membuat perdamaian di dunia, meskipun sebelumnya Andreas sempat menyanggah dengan hal itu.

“Bukankah aku sudah mengorbankan diri untuk membuat dinding pelindung, harusnya saat ini dunia sudah baik-baik saja.” Begitu kata Andreas.

“Setelah kematianmu ada banyak hal yang terjadi, mulai dari pengkhianatan, penyesalan hingga peperangan, bahkan kerajaanmu saja tak bertahan lama setelah kau mati. Kini setelah seribu tahun dunia memiliki tatanan yang baru, perubahan di sana sini. Dan pastinya tak ada yang tahu siapa dirimu.”

“Lalu apa yang harus aku lakukan? Jika aku terpilih, apakah aku akan menjadi seorang pahlawan? Apa aku akan terlahir menjadi manusia?” Andreas banyak sekali bertanya.

“Aku pikir ketika kembali hidup kau akan seperti dulu, Andreas Benedicto seorang raja yang gagah, pandai dan juga tenang, tapi ternyata kau banyak sekali bertanya.”

“Seperti katamu, setelah seribu tahun banyak hal yang sudah terjadi. Aku bertanya karena aku tak tahu, dan aku juga bingung.”

Setelah itu si dewa langsung menjelaskan apa saja tugasnya selama terlahir kembali nantinya. Si dewa juga mengatakan bahwa kekuatan barunya adalah sebuah sistem maha dahsyat yang akan membantunya nanti.

Dengan kekuatan itu tak ada satu makhluk pun yang akan mengalahkannya, baik itu ras iblis ataupun manusia, tetapi bagaimanapun kekuatan sebesar itu harus berhati-hati ia gunakan.

Dan selama terlahir kembali, ia akan memiliki ingatannya dulu saat menjadi Andreas si raja iblis dari kaum vampir, tak ada satupun ingatan sebelumnya yang hilang darinya.

Andreas paham dengan apa yang dikatakan si dewa, setelah itu si dewa memberikan kekuatan sistem sihir itu pada Andreas, selain itu Andreas juga akan memiliki kehidupan abadi, ia akan memiliki inti kehidupan layaknya seorang dewa.

Si dewa meminta Andreas untuk memejamkan matanya, Andreas melakukannya dan dalam hitungan ketiga ia pun kembali membuka matanya.

Andreas sendiri kemudian terlahir kembali ke salah satu keluarga bangsawan iblis dan mendapatkan nama Andreas dengan Benedictus sebagai nama keluarganya.

***

Andreas dilahirkan dengan karakter yang sangat tenang dan sangat berbeda dengan anak kecil seusianya, dia juga sudah menunjukkan bakat sihir yang besar, karena memang sejak lahir sistemnya sudah aktif tanpa bantuan apapun.

Keluarganya sendiri adalah seorang bangsawan kelas tiga yang cukup terkenal, ia memiliki ayah dan ibu dengan sikap baik serta lembut. Selalu memanjakan Andreas, karena ia hanya anak tunggal.

Sejak lahir hingga usianya delapan tahun, hidupnya tenang tak ada masalah apapun. Ia seperti anak kecil pada umumnya, meskipun sebenarnya ia sudah berusia lebih dari dua ribu tahun.

Namun, si dewa yang memberikan kekuatan hebat itu padanya mengatakan bahwa dirinya harus hidup sesuai dengan umurnya ketika dilahirkan kembali, tak boleh bersikap seorang ia raja sebelumnya, karena jika sampai itu terjadi maka si dewa bisa saja mengambil kembali kekuatannya.

“Andreas, anak Ibu yang tampan, siang ini mau makan apa?” Begitu tanya ibu Andreas, Lalita namanya, seorang vampir yang cantik.

Andreas tidak yakin dengan pertanyaan Lalita itu, bukankah sebelumnya makanan para vampir hanya daging dan darah disuplai, maka setelah seribu tahun makanan para vampir juga ikut berubah?

Sejenak ia lupa apa yang sudah ia makan sejak lahir hingga usianya sekarang delapan tahun. Padahal ia makan seperti makhluk pada umumnya, malah terlihat seperti makanan manusia.

“Mengapa Ibu bertanya, bukankah semua masakan Ibu itu enak dan begitu menggugah selera,” ujar Andreas kemudian memuji ibunya sendiri.

Hal yang tak pernah ia lakukan dulu ketika masih menjadi seorang raja, karena ia dulu begitu kaku dan juga tak banyak bertanya.

“Kau terlalu banyak memuji Ibu. Baiklah, selagi Ibu dan para pelayan memasak, kau bisa bermain atau melakukan hal yang lainnya.” Setelah mengatakan hal itu Lalita pun kemudian berlalu pergi dari sana menuju dapur.

Setelah Lalita pergi, Andreas juga berlalu, ia akan pergi ke perpustakaan yang ada di mansion itu. sejak dulu ia memang gemar sekali membaca, karena menurutnya mencari ilmu adalah hal yang menyenangkan.

Andreas ingin tahu apa lebih detail apa yang terjadi setelah seribu tahun sebenarnya, siapa tahu banyak membaca bisa memberitahunya tentang hal itu.

Di usianya saat ini mungkin bagi sebagian orang aneh jika ia sudah bisa membaca, tetapi orang tuanya tak perlu heran lagi. Jangankan membaca, pada usia beberapa bulan saja Andreas sudah bisa berjalan, belum genap setahun ia sudah bisa berbicara dengan begitu lancarnya.

“Kau mau membaca lagi? Tidak bermain dengan teman-temanmu?” tanya seorang laki-laki yang ada di perpustakaan itu. Dia adalah Alfred Benedictus yang tak lain ayah dari Andreas.

Selain ayah dari Andreas,  Alfred Benedictus juga seorang pemimpin dari keluarga Benedictus.

“Tidak. Aku akan menyisihkan waktu luang untuk membaca saja, siapa tahu aku bisa mempelajari sihir baru nantinya,” jawab Andreas.

“Tidak ada buku sihir di sini, semuanya hanya buku pengetahuan. Jika kau ingin mempelajari ilmu sihir, perlihat ke perpustakaan di pusat kota.”

Andres mengerti apa yang dikatakan Alfred, meskipun begitu ia tetap saja membaca buku yang ada di dalam perpustakaan itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!