Siang ini,seorang pria keluar dari bandara dan mencari sosok yang menjemputnya.
Ya setelah lima tahun dia mencari ilmu di negara yang jauh dari seluruh keluarganya.
Akhirnya dia bisa pulang, "mas!! disini!" suara panggilan dari pria yang seusianya.
"Assalamualaikum..." katanya dengan lembut.
"Waalaikum salam mas, ya Allah akhirnya.. putra kebanggaan keluarga kita ini pulang,ayo kita pulang, semua sudah menunggu mu,"
"Baiklah adik ipar," jawab Ibram tersenyum.
Ya... pria itu bernama Muhammad Ibrahim Al Fatih,seorang pria tampan yang baru menyelesaikan pendidikan magister di sebuah universitas di Jepang.
Ya setelah menyelesaikan pendidikannya di SMA dengan mondok.
Dia pun tak segan kuliah di luar negri berkat dukungan sang ayah yang selalu menuruti permintaan kedua anaknya.
Setelah perjalanan selama dua jam,mobil yang di kendarai oleh Fahri sampai di rumah.
Semua orang sedang menyambut kedatangan pemuda yang sudah sangat di rindukan itu.
"Assalamualaikum mama.... ayah.."sapa Ibram pada kedua orang tuanya.
"Waalaikum salam le, akhirnya kamu pulang," kata Japar yang memeluk Ibram dan istrinya bersamaan.
"Aduh ayah, gak malu di lihat semua orang," kata Ibram tersenyum.
Seorang gadis cantik kini memeluk Ibram,dia adalah Keisha Syifa Kirana.
Putri kedua pasangan dari Japar dan Dian,dan sudah menikah dengan Fahri yang notabene adalah teman Ibram saat mondok dulu.
"Apa kabar dek, apa sudah ada kabar baik," tanya Ibram memeluk adiknya itu.
"Menurut mas bagaimana," tanya Keisha memberikan pertanyaan balik pada kakaknya itu.
"Sepertinya sudah, berapa bulan," kata Ibram yang mengira jika adiknya itu masih mengandung dan memegang perut adiknya itu.
"Mas pikir aku masih hamil ya, aku sudah melahirkan,dia sudah lima bulan,bahkan pakdenya terlalu sibuk untuk tau keponakannya sedang lucu-lucunya," kata Keisha.
"Ah maafkan aku, ya Mau bagaimana lagi,aku terlalu bekerja keras karena ingin segera pulang agar bisa berkumpul lagi dengan yang lain," kata Ibram.
"Baiklah sekarang ayo masuk, sebentar lagi para undangan pengajian akan segera datang,dan kita bisa memulai pengajian ini," kata Dian.
"Siap mama," jawab semuanya.
Ibram menyempatkan diri untuk mandi agar segar, dan melihat keponakannya yang memang begitu tampan.
Bahkan dia sangat bahagia saat melihat adiknya itu sudah bahagia bersama Fahri.
Bagaimana tidak,dia bahkan masih ingat bagaimana dulu Keisha sangat hancur saat kejadian buruk malam naas itu.
Keisha yang tumbuh sebagai gadis baik-baik harus mengalami kejadian pelecehan oleh geng motor yang sedang mabuk.
Bahkan itu tak hanya menimpa Keisha tapi juga beberapa temannya yang baru pulang dari tempat les.
Beruntung sebelum terjadi kemalangan yang lebih lanjut, kebetulan lewat para bapak-bapak yang menolong Keisha dan teman-temannya.
Itulah yang Ibram tau, karena Adi sendiri sedang berada di luar negri saat itu.
Ibram bahkan sampai sekarang masih mencari tau siapa para geng motor itu, terlebih Japar yang mengetahui semuanya memilih untuk menyembunyikan darinya.
Pengajian bapak-bapak itu berjalan sangat lancar, bahkan Ibram di minta untuk memberikan sambutan.
Dan dia pun tak keberatan karena hanya sekedar memberikan sepatah dua patah kata.
Setelah pengajian selesai, ternyata datang sebuah mobil Alphard berwarna putih.
Dan saat pemilik mobil keluar ternyata, mereka adalah keluar Javis Mei.
Ibram tentu saja dengan senang hati menyambut kedua orang yang sudah di anggapnya seperti orang tuanya sendiri.
Ibram masih di luar saat dia melihat ada sebuah motor yang berhenti dan melihat ke arah rumahnya.
Saat Ibram terus melihat motor itu, tiba-tiba motor itu memacu kecepatannya tinggi meninggalkan rumah itu.
"Dasar orang aneh," gumam Ibram yang masuk.
Motor itu berhenti di sebuah ruangan sawah yang cukup sepi, dan di depan sana ada sebuah rel kereta api.
Dia ingat jika tempat ini adalah tempat basecamp yang sering di gunakan untuk santai sepulang sekolah.
Tapi hubungan kedua keluarga mereka merenggang beberapa tahun lalu karena kesalahan Dewa.
"Apa kamu merindukan ku, atau kamu sudah melupakan ku?" gumam Shakira menaruh kepalanya di tangki motor sportnya.
Shakira Raina Samudera, putri ketiga dari pasangan Malik Yusvandani dan juga Hujan Samudera.
Gadis yang selama ini menjadi sahabat Ibram, dan selalu menunggu kedatangan pria muda itu dari kuliahnya.
Tiba-tiba ponsel gadis itu berdering dan ada nama Dewa dilayar ponselnya.
"Kenapa menelpon ku,apa kamu cari masalah lagi!!" marah Shakira.
"Kenapa kamu bawa motor ku?" tanya Dewa diseberang telpon
"Kamu buta, aku bawa motor milik ku,motor mu masih si bengkel dan berhenti mencampuri hidup ku dan menganggu ku, sialan!!" maki Shakira yang langsung mematikan ponselnya
Dia tak menyangka akan memiliki kakak yang sangat menyebalkan seperti Dewa.
Jika Garra sangat dingin dan jarang bicara, tapi pria itu sangat berprestasi.
Bahkan dia sekarang menjadi pemilik salah satu perusahaan besar di kota itu.
Tapi Dewa seperti hantu untuk Shakira, bagaimana tidak pria itu terus membayangi hidup Shakira setiap saat.
Ibram masuk kedalam kamar miliknya, tapi dia terkejut saat tak mendapati semua barang atau foto yang di berikan oleh sahabat lamanya.
"Mama... kemana foto dan barang ku yang di berikan Shakira," tanya Ibram panik bukan main.
"Mama membuangnya, Karena barang-barang itu sudah tidak karena kamar ini rusak, jadi maaf..." kata Dian yang kemudian pergi meninggalkan Ibram yang masih termangu me dengar pernyataan dari ibunya itu.
"Mama..." panggil Ibram yang tak Menemukan wanita itu.
Sebenarnya itu dilakukan untuk membuat mental dari Keisha kembali normal.
Pasalnya gadis itu sangat sensitif setelah kejadian buruk itu.
"Ini aneh,mama tak pernah menyentuh barang-barang milik ku, tapi sekarang kenapa, sudahlah besok aku temui Shakira dan mengambil semuanya dulu," kata Ibram yang memilih untuk tidur.
Tapi saat dia tidur dia ingat ada seorang gadis kecil yang memberinya sebuah tasbih sebelum pergi ke pondok.
Dan tasbih itu yang selalu dia gunakan selama ini, bahkan di setiap butir tasbih itu ada ukiran huruf yang membentuk nama Ibram.
Dia terbangun dan tiba-tiba kepalanya sangat sakit, dia pun memutuskan untuk minum obat.
Tapi dia kaget melihat kedua orang tuannya yang terlihat panik,"mana dan ayah mau kemana?"
"Ah kamu belum tidur, kami ingin ke tempat mas Javis, mama titip adik dan keponakan ku ya le, karena Fahri akan ikut kami ke sana," kata mama Dian.
"Iya ma," jawab Ibram.
Ibram bingung kenapa orang tuanya begitu panik setelah mendapatkan telpon dari keluarga Javis.
bukankah tadi sore mereka masih baik-baik saja, tapi dia hanya bisa menunggu orang tuanya pulang nanti.
pasalnya dia tak bisa meninggalkan adik dan keponakannya sendirian di rumah.
di rumah sakit, terlihat Mei sedang menangis di pelukan seorang gadis yang mengenakan hijab lebar.
"tenang bunda, ayah dan Jerry pasti bisa selamat," kata gadis itu menghibur ibunya.
"bagaimana ini bisa terjadi," tanya Japar yang baru datang.
"kami sedang nongkrong di warung kopi milik bunda om,saat tiba-tiba segerombolan orang menyerang, ayah kena bacok saat ingin melindungi ku,dan Jerry mendapatkan luka bacokan juga karena ingin menolong seorang karyawati yang ingin pulang dan ingin di bawa untuk di lecehkan," kata Jefry.
"jangan bilang ini geng motor yang sama dengan yang ingin menodai putriku," tanya Japar sangat marah.
"kami tak tau pasti om, tapi yang kami lihat mereka memakai slayer milik naga merah," jawab Jefry.
"Malik ini gimana..."kesal Japar yang tak habis pikir.
karena kelompok geng dari Malik semakin kacau di tangan putranya. bahkan geng itu sering membuat keonaran.
"kamu yakin geng itu yang melukai ayah," tanya gadis cantik itu memastikan.
Jefry mengangguk, mendengar itu gadis cantik itu bangkit dari kursinya, "jaga bunda dan tetap disini untuk menunggu kabar ayah dan Jerry," perintahnya.
"tapi mbak, mbak mau kemana?" tanya Jefry.
"mbak harus pergi ke suatu tempat dulu, permisi ayah dan mama..."
"tunggu mbak..." panggil Jefry tapi bunda Mei menahan putranya itu.
Alessandra Khadijah Priyambudi,putri pertama pasangan dari kedua pimpinan geng besar.
sudah menjelma menjadi gadis cantik yang sangat menjunjung nilai agama.
tapi sebagai putri dari dua orang yang terbiasa hidup keras, Maka dia juga bukan gadis lemah yang seperti di bicarakan orang-orang.
"halo om Dul, bawa semua anak buah milik mu,aku tunggu di depan markas geng motor naga api," kata Lessa dengan datar.
"baik nona," jawab Dul dengan senang hati.
pasalnya sekarang gadis itu sudah bisa mengambil alih seluruh geng milik Sang bunda yang memilih pensiun setelah punya di kembar.
mobil Jeep berwarna army itu sampai,Dul langsung menyambut sosok gadis bergamis hitam itu.
"serang mereka dan kirim ke rumah Yusvandani, karena mereka harus bertanggung jawab,karena berani membuat ayah dan Jerry terluka parah," kata Lessa dingin.
"siap nona," jawab semua pasukan kang carok yang terkenal sangat bengis.
benar saja,semua anak geng motor itu sudah di lumpuhkan dengan sangat buruk.
bahkan sosok pria yang menjadi pimpinan pun sudah tak berdaya di tangan Dul.
"sekarang kita berangkat," kata Dul pada anak buahnya.
"baik mas,"
Dul melihat sosok Lessa, "sekarang kembalilah nduk,biarkan om yang menyelesaikan semua ini, dan biar ku pastikan mereka mendidik putranya,"
"terima kasih om,"
Lessa langsung pergi meninggalkan basecamp itu, sedang Dul membawa tubuh dewa yang sudah tak berdaya kedalam mobil dan sudah memastikan pria itu terikat.
sesampainya di rumah keluarga Yusvandani,semua motor berhenti dan membawa satu tubuh dan menaruhnya di teras.
dan terakhir tubuh dari dewa, putra kedua keluarga itu yang terkenal urakan dan tak terkendali sama sekali.
"keluar Malik Yusvandani, aku mengantarkan mayat putra mu!!" teriak Dul.
tak butuh waktu lama, satu keluarga itu keluar dan kaget melihat semua pria muda tergletak tak berdaya.
bahkan sosok Dewa yang juga ada di barisan pemuda itu, Garra yang melihat adiknya terluka seperti ini marah.
"sialan, kamu cari mati huh!!" bentak Garra.
dia menyerang Dul, tapi dia bukan tandingan pria itu, dia bahkan terpental hanya dengan satu tebddngan.
Malik tak terima dan berjalan maju ke depan pria itu dan membantu Garra.
"aku lawan mu," kata Malik.
"aku hanya membalas apa yang dilakukan oleh putra mu, dia membuat bos Javis dan putra ketiganya terluka, seharusnya aku membacok putra mu hingga tewas, itu hukum yang kita anut sebagai geng besar bukan," kata Dul yang berhasil menghentikan Malik.
"apa... bocah sialan ini," gumam Malik marah melihat putra tak bergunanya itu.
pasalnya dewa sudah terlalu banyak membuat onar, "sudah ku katakan ikat putra mu, jika tak ingin dia terus bertingkah, dan sekarang dia menyinggung orang yang salah, jadi apa yang akan kamu lakukan huh!!"
Malik pun tak bisa bicara lagi,dia sendiri bingung, bagaimana putranya yang satu ini begitu tak bisa di atur, dewa seperti hilang kendali sekarang.
"biar aku bawa dia ke tempat teman ku ayah, biar dia di ajarkan untuk bersikap baik," kata Garra yang juga marah.
"tidak, tempat teman mu itu bisa membunuhnya mas," bantah Shakira.
"hentikan,apa kalian tak malu, bertengkar ini sudah dini hari," marah Malik membentak semua anaknya.
"kami tak peduli, itu urusan kalian terpenting kamu sudah benar-benar di musuhi oleh semua geng besar Malik, dan Garra, om kira di tangan mu Feng milik ayah mu akan berkembang, ini malah menjadi semakin runyam," kata Japar yang terlanjur kecewa.
mereka semua pun pergi, Malik mengambil slang air dan menguyur semua pemuda itu hingga bangun.
Shakira makin tak memiliki wajah saat ingin bertemu dengan Ibram, pasalnya dia sudah sangat malu.
"Bawa Dewa menjauh dari desa ini,biarkan saja Kasyo yang mengajari dewa," kata Malik memijat keningnya.
"Tidak bisa, itu bisa melukai Dewa," bantah Hujan yang tak akan tega putra kesayangannya menjalani kehidupan di panti rehabilitasi.
"Terus apa yang akan kamu lakukan, setelah semua yang kamu lakukan selama ini, kamu kira ini terjadi karena siapa, sekarang aku tak mau tau, Garra antar dia pergi," perintah Malik yang tak akan mempan lagi dengan rayuan Hujan.
Pasalnya karena Hujan dia tak jadi mengirimkan putranya itu ke tempat Kasyo karena tak ingin istrinya sedih.
Tapi semua sudah cukup, dia sudah terlalu malu dengan semua yang di lakukan oleh putranya itu.
"Sudah lah bunda, aku juga sudah malu dengan semuanya, apa bunda tak ingat bagaimana keluarga kita malu karena Dewa, entah kenapa pria ini seperti aib sekarang," kata Shakira kesal.
"Shakira!! tutup mulut mu," marah Hujan.
"Aku benci bunda dan dewa, karena bunda selalu saja memanjakan dia!!" marah Shakira yang pergi.
"Selamat bunda, ini semua karena kasih sayang bunda yang pilih kasih, beruntung aku dan Shakira masih punya ayah, jadi sekarang dia harus pergi," kata Garra yang menarik Dewa.
Shakira keluar dengan barang milik Dewa dan memasukkan semuanya kedalam mobil.
Beberapa warga datang untuk menjemput putra mereka masing-masing atas perintah Malik.
Dia menahan Hujan saat mobil yang di kendarai oleh Garra dan Shakira meninggalkan rumah untuk mengantarkan pria itu ke tempat yang seharusnya.
Bahkan Malik meminta mantan anak buahnya itu melarang siapapun mengunjungi Dewa nantinya.
Lessa kembali ke rumah sakit dan beruntung kedua orang terpentingnya itu juga sudah keluar dari ruang operasi.
Mama Dian langsung memeluk Lessa yang langsung menangis sesenggukan.
Japar juga baru datang, "entah apa yang Malik lakukan,hingga punya anak seperti Dewa,"
"Sepertinya itu bukan salah mas Malik, tapi mbak Hujan yang terlalu memanjakan putranya itu," kata Mei yang juga sudah ikhlas.
Saat subuh Ibram sudah mulai masak nasi dan membuat makanan jadi saat para orang yang pergi itu pulang.
Mereka bisa langsung makan, tapi Ibram aneh karena tak ada kabar sedikit pun.
"Mas sudah memasak, kenapa tak menungguku?" tanya Keisha.
"Kamu sudah bangun,habis mas masih belum terbiasa, apa Fahri atau mama memberikan kabar?" tanya Ibram penasaran.
"Sudah kok, beruntung operasi dari om habis dan Jerry berjalan baik, aku tak mengira jika mereka bisa terluka karena di keroyok oleh geng motor," kata Keisha.
"Lah kok aneh, bagaimana seorang om Javis yang begitu kuat bisa kalah?"
"Namanya juga manusia mas, belum lagi dia ingin melindungi Jefry dan Jerry melindungi gadis yang ingin di lecehkan," jawab Keisha yang langsung berubah raut wajah dan mata wanita itu berkaca-kaca.
Melihat itu Ibram memeluk tubuh Keisha adiknya, "sudah jangan sedih, aku masih belum bisa memaafkan pemuda yang ingin melecehkan mu," kata Ibram
"Terima kasih mas,"
Keisha dan keluarga masih merahasiakan semuanya, dan masih ingin melihat suasana.
🌺🌺🌺🌺🌺
Ibram keluar dengan motor miliknya yang masih terlihat sangat terawat meski di tinggalkan cukup lama.
Dia berkeliling di desa mencari suasana baru saja, hingga tanpa sadar dia sampai di rumah keluarga Malik yang nampak sepi.
Saat melihat sekeliling, tiba-tiba sebuah mobil masuk kedalam rumah.
Ibram turun dan bergegas menghampiri kedua orang itu, "permisi,apa benar ini rumah om Malik Yusvandani?"
Mendengar itu Garra menoleh dan kaget melihat sosok pemuda yang sudah lama tak di lihatnya.
Tapi dia juga langsung memeluk Ibram erat dan berusaha bersikap biasa, "Ibram... ku kira siapa! bagaimana kabar mu dek?" tanya Garra yang sudah lama tak bertemu pria itu
"Alhamdulillah baik mas, tapi kenapa kemarin tak datang saat aku mengadakan acara," kata Ibram.
"Ah itu... kebetulan kami sedang sibuk, maaf ya ayo masuk, Shakira lihatlah siapa yang datang," kata Garra yang berusaha bersikap biasa.
Ibram pun masuk kedalam rumah bersama Garra dan Shakira, tapi dia merasa aneh karena Shakira seperti terus menghindar darinya.
"Duduklah dulu, aku akan segera kembali, bunda.. ayah.. ada Ibram datang," panggil Garra sedikit berteriak.
Malik dan Hujan keluar kamar mereka, tapi Keduanya terlihat begitu terkejut melihat Ibram.
"Kamu datang kesini, apa orang tua mu tak me-"
"Selamat datang Ibram,maaf bunda sedikit terkejut sepertinya," sapa Malik yang memotong ucapan istrinya.
"Tak masalah om, ah maaf aku tak pernah berkunjung, karena kesibukan ku sebagai seorang mahasiswa,karena aku ingin segera menyelesaikan semuanya dan menikah," kata Ibram melirik seseorang.
"Benarkah itu, siapa gadis beruntung itu, aku yakin pasti bukan Shakira yang urakan ini kan," kata Hujan yang sadar jika pasti keluarga itu akan menolak untuk Ibram menikahi Shakira
"Ha-ha-ha nanti kalian juga tau, tapi aku merasa jika gadis urakan ini sepertinya berubah ya, dia sekarang jadi pendiam sekali," kata Ibram merasa heran.
"Tidak ada, aku hanya lelah, aku mau pamit dulu dan mandi karena tubuh ku sangat lelah," pamit Shakira
Karena penasaran, Garra memancing bertanya tentang sesuatu.
"Apa kamu sudah tau siapa pelaku yang hampir melecehkan adik mu?" tanya Garra
"Belum mas, karena semua orang sepertinya merahasiakan semuanya dariku," kata Ibram.
"Owh begitu, kalau begitu aku juga mau mandi, Ibram sama orang tua ku dulu ya," kata Garra.
Dia berjalan ke dapur dan melihat adiknya itu, "kamu tak perlu takut, sepertinya keluarga om Japar tak membencimu, jadi jangan menyerah ya dek," kata Garra yang membuat Shakira tenang
"Iya mas," jawab gadis itu.
Ibram terus berbincang dengan Malik bahkan mereka bermain catur bersama.
Keduanya begitu akrab, Shakira datang dengan setelan yang nyaman di kenakan.
"Mau berkeliling Ibram, aku sudah lama tak mengendarai motor bersama mu," kata Shakira yang kembali kepada dirinya yang lama.
"Tentu saja, ayo," jawab Ibram yang berhasil mengalahkan Malik lagi.
Mereka pun pergi dengan mengunakan motor sendiri-sendiri, "mau kemana!" tanya ibram berteriak karena tak terdengar.
"Ikuti aku," kata Shakira yang langsung melesatkan motornya ke suatu tempat.
Ibram pun mengikuti motor Shakira dengan kecepatan tinggi, sedang Garra juga keluar untuk membeli sesuatu.
Saat sedang berada di lampu merah, Garra tak sengaja melihat seorang gadis yang sedang membagikan makanan.
Gadis itu sangat cantik dengan wajah teduh dan senyum yang mengembang indah.
"Betapa cantik makhluk ciptaan mu Tuhan," gumam Garra.
Tapi dia sadar jika mereka berbeda iman, tapi semua akan selalu indah jika sesama manusia memiliki sikap kemanusiaan yang baik.
Lampu lalu lintas sudah berubah hijau,mobil Garra pun pergi meninggalkan taman itu.
Terlihat dari spion mobilnya, jika gadis itu mengendarai motornya dan sekarang berada di belakang mobil Garra.
Entah karena dia tak fokus ke depan,atau karena dia melamun, dia kaget saat ada motor berhenti mendadak, dan dari belakang motor menabrak mobilnya.
"Sialan!!" maki Garra.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!