NovelToon NovelToon

One Night Only

Bantuan Feng

Disarankan buat baca karya One Night Stand in Dubai dulu, ya, Besties!

🍰🍰🍰

Feng heran karena Kevin belum juga ke kantor. Tapi, dia senang karena hal itu bisa dijadikan kesempatan buatnya untuk keluar kantor. Jika nanti Kevin bertanya, dia bisa menjawab bahwa dia sedang mencari Astrid dan Hope sesuai perintah Kevin.

Feng keluar dari kantor dan menuju rumah Eleanor. Dia berencana memberitahu Eleanor bahwa Kevin sedang mencari Astrid dan Hope. Feng berpikir apakah Eleanor telah memberitahu Kevin, bahwa Hope adalah putranya?

Feng tidak menyadari kehadiran mobil Kevin, karena tertutupi mobil Eleanor. Setelah membunyikan bel, pelayan membukakan pintu dan mempersilahkan Feng untuk masuk.

"Apakah, nyonya Eleanor ada?" tanya Feng.

"Ada, Tuan, di ruang nonton, saya akan mengantarkan anda," ajak Pelayan kepada Feng.

Pelayan mengantar Feng menuju ruang keluarga.

"Apakah, Bibi juga ikut kita?" Feng mendengar suara Hope bertanya. Apakah Hope sedang bertanya dengan Eleanor.

"Nyonya, mr. Li datang," ucap Pelayan memberitahu kedatangan Feng. Membuat semua yang ada di ruangan itu melihat ke arah Feng dan melupakan perdebatan mereka.

"Feng!" seru Kevin berbarengan dengan Feng yang juga memanggilnya.

"Bos!" Feng baru menyadari akan kehadiran Kevin.

"Kenapa kau ke sini?" selidik Kevin, biasanya Feng di rumah Eleanor, hanya jika Kevin menyuruhnya. Hari ini dia tidak menyuruh Feng untuk ke sini?

"Oh, itu--" gugup Feng. Melihat Feng yang gugup akhirnya Eleanor membantunya.

"Mama yang menyuruhnya ke sini," potong Eleanor membantu Feng.

"Kenapa Mama memanggilnya?" selidik Kevin lagi. Aneh saja menurutnya.

"Mama, ingin menyelidiki tentang kehilangan Sea dan rencana Mama akan menyuruh Feng untuk mencari tahu," ungkap Eleanor. "Tapi, sepertinya tidak perlu lagi karena Sea telah ketemu," lanjut Eleanor.

Feng melihat sekeliling, dia baru menyadari jika ada Sea di antara mereka. Kenapa Sea ada di sini? Melihat Feng bingung, Eleanor memutuskan menjelaskan.

"Feng, ini adalah Selena atau Sea, ibunya Hope dan akan segera menjadi istri Bosmu," terang Eleanor.

Jadi benar Selena dan Sea orang yang sama. Apakah perintah Kevin menyuruhnya mencari Astrid dan Hope karena Kevin telah menemukan Selena atau Sea?

"Wah selamat, Bos, akhirnya anda menikah," ucap Feng, ikut senang dengan berita yang baru diterimanya.

"Terima kasih," balas Kevin.

"Kapan rencana pernikahannya?" tanya Feng.

"Secepatnya, dan Hope ayo kita mengemasi barang-barangmu," ajak Kevin.

"Tidak bisa, Hope tidak akan tinggal bersama kalian, dia akan tetap di sini," tolak Eleanor.

"Mama, kami harus membiasakan diri tinggal bersama." Kevin berusaha membujuk Eleanor.

"Kalau begitu kalian yang akan tinggal di sini," putus Eleanor.

"Asik!" teriak Hope mendengar keputusan Eleanor.

"Kenapa Hope senang?" tanya Kevin bingung.

"Itu artinya Hope akan memiliki keluarga lengkap seperti Ciao. Sekarang Hope punya Papa dan juga Nenek. Selama ini Hope cuma punya Mama, Bibi dan Nenek buyut," ungkap Hope.

Kevin mengerti karena biasanya dia hanya memiliki tiga wanita dihidupnya. Tanpa seorang ayah.

"Apa Hope suka tinggal di sini?" tanya Kevin.

"Tentu saja, jika tinggal bersama Papa, Bibi apakah di bawa juga?" tanya Hope polos. Kevin memang tidak mengikut sertakan Astrid dalam rencananya.

"Astrid, jika kau merasa tidak nyaman tinggal bersama Mamaku, aku bisa mencarikan Apartment untukmu?" tawar Kevin.

Astrid memang segan tinggal di rumah mewah Eleanor. Apalagi jika Selena dan Kevin membawa Hope, tentu saja dia akan merasa seperti benalu.

"Saya nyaman tinggal di sini, hanya saja saya merasa tidak enak jika harus menumpang lama--sebenarnya saya telah mencari beberapa kontrakan nyaman dengan harga terjangkau, hanya saja saya tidak bisa ke sana karena Hope harus bersama Neneknya. Jadi kalian tidak usah pedulikan saya, saya lega akhirnya Hope bisa bersama keluarganya," bohong Astrid. Sebenarnya dia belum mendapatkan kontrakan seperti yang diinformasikannya kepada mereka. Astrid melakukan itu agar tidak ingin merepotkan keluarga Eleanor.

"Baiklah, jika kau telah memutuskan, kami tidak bisa memaksakan kehendakmu," sahut Eleanor. "Bagaimana dengan kalian?" tanya Eleanor.

"Maaf saya tidak bisa untuk tinggal di sini dulu, saya harus memberitahu keluarga saya dulu," jelas Selena.

"Maaf, Nyonya, Bos, jika saya tidak dibutuhkan lagi, sebaiknya saya kembali ke kantor," izin Feng.

"Mr. Li, bisakah saya ikut bersama anda, kebetulan saya ada urusan, setidaknya saya bisa menumpang sampai depan," pinta Astrid.

Sebaiknya mereka pergi dan meninggalkan keluarga tersebut untuk membahas urusan mereka.

"Tidak, masalah, ayo," ajak Feng.

"Sea, nyonya Eleanor, mr. Kwok, saya pamit," ucap Astrid, dia jongkok dan menyamakan tinggi dengan Hipe. "Hope, karena Mama telah kembali, kau bersama Mama ya, Bibi, ada urusan sebentar," bujuk Astrid kepada Hope. Hope hanya mengangguk paham.

Feng dan Astrid keluar dari rumah Eleanor. Begitu sampai di dalam mobil, Astrid langsung berbicara kepada Feng.

"Mr. Li, maaf sebelumnya, bisakah kau membantuku?" tanya Astrid. Dia tidak punya pilihan, mungkin Feng bisa membantunya.

"Tentu saja, jika saya bisa pasti akan saya lakukan," jawab Feng. " Tapi, sebaiknya panggil saja aku Feng, aku tidak nyaman jika kau memanggilku mr. Li," ungkap Feng.

"Baiklah, Feng. Aku sebenarnya belum mendapatkan kontrakan seperti yang aku bicarakan di dalam, aku tidak nyaman menerima bantuan mereka. Nyonya Eleanor telah membayar biaya berobat Nenekku, tidak mungkin aku merepotkan mereka lagi," terang Astrid.

Menurut Feng wajar saja jika keluarga Bosnya membantu Astrid dan Su Yi karena jasa mereka juga tidak kalah terhadap Selena dan Hope.

"Kira-kira berapa uang yang kau miliki?" Feng bertanya seperti itu karena ingin tahu berapa budget yang dimiliki Astrid, agar dia bisa membantu Astrid mencarikan kontrakan maupun apartment.

"Hmm, itu sebenarnya aku tidak memiliki uang untuk menyewanya, aku berencana meminjam kepadamu dan setelah aku mendapatkan pekerjaan aku akan membayarnya kembali," sahut Astrid malu. Tapi, dia benar tidak tahu harus bagaimana, dia akan membayarnya kembali nanti.

"Bagaimana, jika kau tinggal sementara waktu di Apartmentku, kebetulan aku memiliki satu kamar kosong, jika kau telah memiliki uang kau bisa membayar sewanya atau jika kau ingin pindah, itu terserah padamu," saran Feng.

Astrid menimbang, mungkin sebaiknya dia terima daripada menyuruh Feng untuk membayarkan sewa kontrakan atau Apartment yang tentu tidak sedikit.

"Baiklah, tapi aku minta rahasiakan dari Sea dan keluarga Kwok," tawar Astrid. Jika mereka tahu Astrid ternyata tinggal bersama Feng, tentu itu akan sangat tidak baik.

"Tidak masalah," jawab Feng. Mereka telah meninggalkan rumah Eleanor cukup jauh. " jadi sekarang kau ingin ke mana?" tanya Feng. Dia berencana untuk mengantar Astrid.

"Aku juga tidak tahu sebenarnya mau ke mana?" cicit Astrid. Tidak mungkin dia ke rumah sakit lagi karena dia baru dari sana.

"Jika kau mau, bagaimana jika kau melihat apartmentku?"

🍒🍒🍒

Jangan lupa nyawer ya, besties !

Please Follow akun NT ini sekalian ig dan tik tok author ya!

Ig : lady_mermad

Tiktok : lady_mermad

Apartment Feng

Feng mengajak Astrid memasuki apartmentnya. Apartment tersebut terletak di Sai Wan Ho. Astrid menyapukan pandangan ke semua penjuru ruangan. Pemandangan yang ditampilkan Apartment Feng adalah pemandangan laut.

Feng membuka salah satu pintu kamar.

"Kamar ini kosong, jadi bisa kau tempati, memang tidak sebesar kamar utama, tapi aku rasa cukup nyaman," tawar Feng.

Astrid melihat ke dalam kamar. Meskipun tidak sebesar kamar di rumah Eleanor. Tapi, pemandangan kamar ini sangat indah, Astrid  bisa melihat kolam renang dan laut dari sini.

"Kamar ini sangat luas, jika dibandingkan dengan kamarku di Venetia," ungkap Astrid. "Tapi sewanya pasti sangat mahal," cicit Astrid. Apalagi dulu dia sekamar dengan Su Yi sejak Selena melahirkan.

"Kau tidak usah memikirkannya, seperti yang aku bilang, jika kau telah memiliki uang kau bisa membayar atau kau bisa membantuku untuk membersihkannya. Apa kau bisa memasak?" tanya Feng.

Sebenarnya Feng telah memiliki orang yang memang selalu membersihkan apartmentnya setiap hari. Nanti Feng harus memberitahu bibi pembersih agar membersihkan saat diminta Feng saja. Layanan kebersihan apartment telah termasuk dalam service apartment tersebut.

"Ya, aku bisa," balas Astrid.

"Perfect, kau bisa membuatkan sarapan dan mungkin makan malam untuk kita," usul Feng.

"Deal," sahut Astrid, dia senang Feng memberinya keringanan. Astrid berjanji akan membersihkan apartment dengan sangat baik dan memasak makanan enak untuk Feng.

Feng melangkah dan membuka lemari tanam yang ada di kamar itu.

"Apakah lemari ini cukup?" tanya Feng. Karena dia pikir koleksi pakaian wanita pasti sangat banyak.

"Ini juga sangat besar, percayalah pakaianku tidak banyak, itupun yang membelikan nyonya Eleanor," kekeh Astrid menertawakan nasibnya. Feng memperhatikan raut wajah Astrid yang sedih, tanpa sengaja dia melihat Astrid menyeka air mata yang jatuh. Feng bisa melihat ketegaran yang ditampilkan Astrid. Padahal dia juga rapuh karena kemalangan yang menimpa keluarganya.

Jantung Feng berdetak dengan cepat, Feng seperti ingin melindungi Astrid. Feng bisa melihat ketulusan hati Astrid. Interaksi Astrid dan Hope dapat menjelaskan bahwa Astrid adalah wanita yang sangat baik dan penyayang.

Feng mendekat pada Astrid, dia kemudian memeluk tubuh Astrid untuk memberinya kekuatan.

"Setidaknya kalian baik-baik saja," ucap Feng menenangkan Astrid. Astrid yang memang membutuhkan kekuatan membalas pelukan Feng dengan erat seakan menarik kekuatan Feng agar berpindah kepadanya.

"Kau benar, seharusnya aku bersyukur, nenek baik-baik saja, hanya dia keluargaku satu-satunya dan aku tidak akan sanggup kehilangan nenek," ujar Astrid. Astrid dirawat oleh Su Yi sejak dia masih bayi. Namun, sejak kedua orang tua Astrid meninggal pengasuhan Astrid penuh dilakukan oleh Su Yi.

Ibu Astrid meninggal saat Astrid berumur lima tahun, sedangkan ayahnya meninggal saat Astrid berumur lima belas tahun. Sejak saat itu Su Yi merawatnya. Su Yi kembali melaut sendirian. Namun, Astrid tidak ingin ditinggal sendirian saat Su Yi melaut. Akhirnya Su Yi mengajak Astrid untuk ikut. Astrid remaja cukup membantu karena dia cepat belajar.

"Aku akan menunjukan kamar mandinya." Feng mengurai pelukannya dan menarik tangan Astrid agar mengikutinya. Feng membuka pintu kamar mandi dan memperlihatkannya kepada Astrid. "Maaf, tidak ada bathtubenya," cicit Feng.

"Tapi ini sudah lebih dari cukup, aku menyukainya, semua yang ada di sini, sangat nyaman dan lebih dari rumah kami lama," ujar Astrid dengan senang hati.

"Aku senang kau menyukai kamar ini," lega Feng. Astrid memperhatikan kamar mandi yang hanya dikelilingi oleh kaca.

"Aku baru menyadari, jika kamar mandi ini transparan," sahut Astrid. Feng hanya tersenyum, salah satu dia memilih apartment ini adalah karena kamar mandi ini dan kamar mandinya memiliki kaca transparan. Menurut Feng keunikan kamar mandi tersebut menjadi nilai tambahnya.

"Kau tenang saja, jika kau ingin mandi, kau bisa menekan tombol ini," tunjuk Feng pada sebuah tombol, seketika kaca menjadi buram, sehingga orang yang mandi di dalam kamar mandi tersebut tidak terlihat lagi.

"Waw, canggih sekali," puji Astrid dengan tulus.

"Lagian, kau juga tidak perlu menekan tombol itu, karena kamar mandi ini berada di dalan kamar, jadi tidak akan ada yang mengintip," terang Feng. Dia kembali menekan tombol dan membuat kaca kembali transparan.

"Kau benar," kekeh Astrid.

"Jadi kapan kau akan pindah?" tanya Feng.

"Secepatnya, aku akan mengemasi barang-barangku sore ini," ujar Astrid.

"Kalau begitu, sekarang kau mau ke mana?" tanya Feng.

"Aku akan kembali ke rumah nyonya Eleanor," ucap Astrid.

"Baiklah, aku akan mengantarmu, sebelumnya beritahu aku nomor ponselmu," saran Feng. Astrid menyebutkaan nomornya. Feng langsung menyimpan nomor Astrid. " Itu nomorku, jika kau telah selesi berkemas, aku akan menjemputmu di rumah nyonya Eleanor," lanjut Feng.

"Terima kasih, aku tidak tahu harus membalas dengan cara apa," ucap Asrid  tulus. Karena jika terus-terusan merepotkan Feng, dia pasti segan juga. Astrid bertekad untuk segera mendapatkan pekerjaan dan menyewa rumah sendiri.

Mereka meninggalkan apartment Feng dan Feng mengantarkan Astrid ke rumah Eleanor. Astrid ke kamarnya, sebelumnya dia membuka kamar Hope dan melihat isinya. Ternyata Hope telah pergi. Astrid sedih karena akan jarang bertemu dengan Hope. Namun, sisi lain Astrid bahagia Hope telah bersama kedua orang tuanya.

Astrid mengambil berkas untuk dia mulai melamar pekerjaan. Kemudian Astrid langsung memasukan lamaran ke Fresh from the Sea yang tengah membuka lowongan pekerjaan untuk beberapa posisi.

Setelah memasukan lamaran, Astrid kembali ke rumah Eleanor.

"Astrid!" sapa Eleanor yang tengah menonton di ruang keluarga. Saat Astrid mengambil berkas untuk lamaran, dia tidak melihat Eleanor. Sepertinya tadi Eleanor juga pergi atau mungkin di kamarnya.

"Ya, Nyonya! Nyonya saya akan pindah hari ini," beritahu Astrid kepada Eleanor.

"Kau juga pindah hari ini? Hope juga telah pindah," ucap Eleanor sedih. "Rumah kembali sepi," sambungnya lagi. Astrid tidak tega melihat kesedihan Eleanor. Tapi, keberadaan Astrid di rumah itu juga tidak berpengaruh pada Eleanor. Karena yang dibutuhkan Eleanor adalah cucunya, Hope, bukan Astrid.

Astrid sendiri tidak bisa tinggal bersama Eleanor karena dia segan. Baginya cukup Eleanor telah membayarkan biaya berobat Su Yi, jangan lagi di repotkan oleh Astrid.

"Ya, seperti yang saya katakan tadi, saya telah mendapatkan tempat untuk saya tinggali," urai Astrid. Dia mendekat ke arah Eleanor dan duduk di samping Eleanor.

"Aku tidak bisa memaksamu, kau wanita lajang, dan pasti ingin memiliki privasi sendiri. Tapi, aku telah sepakat dengan Kevin, setiap weekend mereka akan menginap di sini," jelas Eleanor.

"Apakah mereka akan menikah? Dan kapan?" cecar Astrid.

"Entahlah, mereka sepertinya belum memutuskan, aku berharap mereka segera menikah dan Selena kembali hamil, agar aku memiliki cucu yang banyak untuk mengisi rumah ini. Kau tahu jika mereka memiliki banyak anak, tentu kamar di apartment Kevin tidak akan cukup buat anak-anak," urai Eleanor. Dia membayangkan jika itu terjadi, bisa dipastikan rumahnya akan ramai.

"Sayang sekali, padahal mereka terlihat serasi," puji Astrid.

"Ya, aku bisa melihat Kevin begitu menyukai bahkan memuja Selena, aku tidak pernah meilihat Kevin sebahagia itu dan juga saat aku mengatakan tidak merestui hubungannya, dia kekeh tetap mempertahankan Selena," ucap Eleanor. Dia kembali mengingat perdebatannya bersama Kevin tadi siang.

"Semoga Sea kembali mengingat kejadian enam tahunnya," harap Astrid.

"Kenapa kau sampai memikirkan itu?" tanya Eleanor heran.

"Karena saya dapat melihat, bahwa Sea maksudku Selena, sedikit kaku terhadap Hope," jelas Astrid.

"Itu karena dia masih berpikir, dia masih wanita lajang tanpa anak," bela Eleanor.

"Benar, makanya saya ingin dia secepatnya ingat, agar Hope merasakan kehadiran mamanya," lanjut Astrid.

"Kau benar, semoga Selena segera ingat bahwa dia telah memiliki seorang anak, aku tidak ingin Hope kecewa dan sedih," tambah Eleanor.

"Nyonya, saya permisi dulu, saya harus siap-siap, sebentar lagi saya di jemput," pamit Astrid. Dia berdiri.

"Ya, silahkan, semoga kau nyaman tinggal di tempat baru," ucap Eleanor tulus.

Astrid menuju kamarnya, dan mulai berkemas. Setelah selesai berkemas, Astrid mengirim pesan kepada Feng bahwa dia telah siap.

Astrid meminta Feng, untuk tidak usah masuk karena dia segan dan tidak ingin Eleanor banyak bertanya, kenapa Feng yang menjemputnya?

🍒🍒🍒

Jangan lupa nyawer ya, besties !

Please Follow akun NT ini sekalian ig dan tik tok author ya!

Ig : lady_mermad

Tiktok : lady_mermad

Pindah

Feng menghubungi Astrid dan memberitahu Astrid bahwa dia telah di parkiran rumah Eleanor.

Astrid segera keluar dari kamar, Eleanor masih di ruang keluarga.

"Nyonya, saya pamit, terima kasih atas kebaikan anda," ucap Astrid tulus, saat dia telah berada di depan Eleanor.

"Kebaikan yang saya lalukan, tidak lebih berharga dari apa yang kau lakukan dan nenekmu lakukan terhadap cucu saya," balas Eleanor. Eleanor sadar bahwa kebaikan tulus yang Su Yi dan Astrid lakukan, tidak akan bisa dia balas. Jika Eleanor melakukan kebaikan karena mengetahui bahwa Hope adalah cucunya. Sedangkan Su Yi dan Astrid menolong Selena dengan tulus dan memang karena kebaikan hati mereka.

"Kami hanya melakukan demi kemanusiaan, Nyonya, anda tidak usah sungkan," sambung Astrid lagi.

"Aku akan meminta sopir mengantarmu," tawar Eleanor. Dia berdiri dari duduk, bersiap untuk memanggil sopir agar mengantarkan Astrid ke tempat tinggal barunya.

"Tidak usah, Nyonya, teman saya telah datang untuk menjemput," tolak Astrid. Dia mengambil tangan Eleanor untuk bersalaman.

"Kalau begitu kau harus menerima ini." Eleanor mengambil sesuatu di dompetnya. Sebuah kartu kredit dan menyerahkannya kepada Astrid.

"Maaf, Nyonya, saya tidak bisa menerima ini," tolak Astrid lagi. Dia mengembalikan kartu kepada Eleanor.

Astrid tahu kartu tersebut adalah kartu langka dengan limit fantastis.

"Please Astrid, terimalah, saya tidak bisa membiarkan kau diluar sana tanpa bekal," bujuk Eleanor lagi.

"Tidak, Nyonya, saya benar-benar tidak bisa menerima ini," tolak Astrid lagi. Eleanor mengalah, dia memasukan kembali kartu kredit tersebut ke dalam dompet dan mengeluarkan beberapa dollar Hong Kong.

"Setidaknya, terimalah ini." Eleanor meletakan uang tersebut di tangan Astrid dan menggenggamnya. Eleanor memandang Astrid dengan pandangan memohon agar kali ini Astrid menerima uang yang diberikan Eleanor. Astrid menerima uang tersebut karena tidak ingin berdebat lagi dengan Eleanor. Juga karena dia memang tidak memiliki uang pegangan lagi. Dan pemberian Eleanor ini sangat berharga bagi Astrid. Setidaknya bisa dia gunakan selama belum mendapatkan pekerjaan atau biaya melamar pekerjaan.

"Terima kasih, saya pamit, Nyonya," ucap Astrid. Dia melangkah menuju luar. Eleanorpun mengikuti Astrid.

"Bukankah itu mobil Feng?" heran Eleanor saat melihat mobil yang terparkir. Hal itu membuat Astrid menjadi salah tingkah.

"Mungkin hanya mirip, Nyonya," elak Astrid, "saya permisi dulu," pamit Astrid, dengan cepat dia melambaikan tangan kepada Eleanor dan menuju mobil Feng.

Astrid memasuki mobil dengan cepat dan menutup pintu, agar Eleanor tidak melihat bahwa yang mengemudi adalah Feng, asisten putrannya.

Feng heran saat Astrid seperti mencurigakan. "Ada apa?" tanya Feng menyelidiki.

"Nyonya Eleanor, mengenali mobilmu. Ayo cepat pergi," ajak Astrid. Feng langsung menjalankan mobil.

"Memang kenapa, jika Nyonya Eleanor tahu?" heran Feng.

"Tadi aku mengatakan bahwa temanku yang menjemput. Lagian nanti nyonya heran dan menimbulkan banyak sekali pertanyaan darinya. Sebaiknya menghindari masalah," terang Astrid.

"Masalah apa?" Feng semakin heran dengan perkataan Astrid.

"Ya, masalah, nanti nyonya Eleanor, bertanya-tanya kenapa kau yang mengantar aku? Dan tadi juga aku sudah terlanjur bohong," ungkap Astrid.

Meskipun heran kenapa Astrid harus berbohong Feng hanya membiarkannya saja. Mungkin itu yang terbaik daripada nanti, Kevin menginterogasinya pula.

Eleanor memperhatikan, sayang dia tidak bisa melihat, siapa yang menjemput Astrid. Mobil tersebut meninggalkan pekarangan rumah Eleanor. Eleanor juga tidak hapal dengan nomor polisi mobil Feng.

"Apakah barang-barangmu hanya itu?" heran Feng karena Astrid hanya membawa tas ukuran sedang. Dan bisa dipastikan hanya berisi beberapa helai pakaian.

"Ya, seperti yang tadi aku katakan, bahwa lemarimu jauh dari cukup untukku," ucap Astrid. Dia tahu Feng bukan bermaksud untuk menyindirnya.

"Aku tahu, hanya saja aku tidak menyangka akan sehemat ini. Apakah kau sudah makan malam?" tanya Feng mengalihkan pembicaraan dari barang bawaan Astrid.

"Belum, apa kau mau aku memasak untuk makan malam?" tanya Astrid.

"Tidak, aku justru ingin mengajakmu makan di luar saja," sahut Feng. Dia mengarahkan mobil menuju Restoran yang ada di sepanjang jalan menuju Apartmentnya.

"Apa tidak sebaiknya kita, meletakan barang-barang ini dulu," saran Astrid sambil menunjuk tasnya.

"Tidak, aku telah lapar," ucap Feng. Feng memperhatikan Restoran sepanjang jalan. Dia akhirnya melihat restoran Jepang.

"Apa kau suka masakan Jepang?" tanya Feng.

"Aku menyukai apa saja," jawab Astrid.

Feng dengan cepat memperlambat laju mobil dan memasuki restoran Jepang. Dia memarkir mobil. Astrid sendiri bahkan tidak menyadari bahwa Feng telah memberhentikan mobil di restoran Jepang.

"Ayo, turun," ajak Feng, dia telah bersiap untuk membuka pintu mobilnya.

Astridpun ikut keluar dari mobil dan mengikuti Feng.

Feng tidak menyuruhnya untuk mentraktirkan?

Astrid melihat uang yang dikasih Eleanor.

Sayang sekali kalau dia memakainya hanya untuk makan. Tapi, tidak apa-apa, Feng telah mau menolongnya. Jadi dia mengganggap pantas saja jika Feng minta ditrakir.

Feng telah duduk dan Astrid mengambil posisi duduk di depannya. Pelayan memberikan barcode untuk memesan makanan.

"Kau mau pesan apa?" tanya Feng kepada Astrid.

"Seafood tempura ramen saja," jawab Astrid.

"Minumnya?" tanya Feng. Dia memilihkan menu yang diminta Astrid.

"Lemon tea," jawab Astrid. Feng memesan pesanan mereka via apklikasi.

Mereka mengobrol ringan sambil menunggu pesanan datang. Lebih tepatnya mereka bercerita bagaimana Astrid dan Su Yi menyelamatkan Selena.

Pelayan datang mebawakan pesanan mereka dan menghidnagkannya. Feng juga memesan sushi sebagai cemilan penutup. Mereka mulai makan dengan tenang.

Astrid memperhatikan Astrid, ternyata Astrid cantik juga.

"Aku masih tidak percaya, jika Sea maksudku Selena memiliki hubungan dengan mr. Kwok, dan ayah Hope adalah dia," ucap Astrid disela-sela makannya.

"Ya, aku juga, dan kau tahu enam tahun yang lalu, saat aku mulai mencari Selena. Itu sangat sulit, aku telah melihat di semua kantor polisi, tapi apa? Nihil," ungkap Feng.

"Itu karena memang Sea yang tidak ingin melapor ke kantor polisi," jelas Astrid.

"Kalian sendiri, kenapa tidak melapor ke kantor polisi?" heran Feng.

"Kami menghormati keputusannya," balas Astrid.

Feng paham, mereka terus makan sambil mengobrol.

🍒🍒🍒

Jangan lupa nyawer ya, besties !

Please Follow akun NT ini sekalian ig dan tik tok author ya!

Ig : lady_mermad

Tiktok : lady_mermad

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!