NovelToon NovelToon

INFIDELITY BEFORE MARRIAGE

KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN

DARI SEDAYU ~ JOGJAKARTA, YANKTIE MENGUCAPKAN SELAMAT TAHUN BARU 2023. SEMOGA SEMUA HARAPAN KITA DAPAT TERCAPAI SEMUA DI TAHUN INI. Semoga kita semua selalu sehat dan bahagia dan terhindar dari semua bencana.

Selamat membaca cerita sederhana ini.

JANGAN LUPA SUBSCRIBE YAAA

\~\~\~\~\~

Hai, bertemu di karya Yanktie terbaru. Selamat membaca cerita sederhana ini ya.

\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~

“Suda Nona, su cantik paskali,” perias wajah pengantin perempuan berkata kalau Adelia Zahra Talabessy sudah selesai dia dandani dan sangat cantik sekali

“Iyo ka? Caca seng pastiu kapae?” tanya Adel dengan bahasa Ambon yang dia sedikit bisa. Karena sejak lahir dia sudah di pulau Jawa. Walau kedua orang tuanya berasal dari Maluku. [ “Iyo ka? Caca seng pastiu kapae = benarkah? Kakak tidak membohongi saya? ].

“Sio, lia cermin jua,” sang perias memberi cermin pada Adel yang sebentar lagi akan menikah.

Sebenarnya Adel mau menunda pernikahannya karena kakak perempuan satu-satunya belum menikah. Tapi sang kakak lah yang memaksanya segera menikah. Prilly Nabvary Talabessy tak ingin menikah sejak tunangannya tetiba memutuskan hubungan mereka tanpa Prilly mau memberitahu apa alasan kandasnya hubungan itu.

Maka tiga bulan lalu Adelia memastikan diri mau dilamar oleh kekasihnya Abdul Jafar Wasahua atau yang oleh seluruh keluarga besarnya biasa dipanggil abang Jeffry.

“Beta mo lia caca Prilly dolo, dia su selese ka balong.” Adel beranjak keluar kamarnya ingin melihat apakah kakaknya sudah selesai di rias atau belum.

Adelia menuju kamar kakak perempuannya. Mereka hanya dua bersaudara. [ Beta mo lia caca Prilly dolo, dia su selese ka balong = saya mau melihat, kakak sudah selesai dirias atau belum]

“Mo kamana lai?” tanya sang mama yang kamarnya berseberangan dengan kamar Adel.[ Mo kamana lai = mau kemana lagi ].

“Mo lia caca dolo,” sahut Adel sambil berlalu menuju kamar kakak perempuannya. [ Mo lia caca dolo = mau lihat kakak perempuan dulu ].

Adelia berjingkat pelan ingin mengagetkan kakaknya. Dia putar handle pintu kamar kakaknya dengan pelan agar tak ada suara.

“Kau selalu memabukkan sayangku,” Adel mendengar suara yang sangat dia kenal. Suara calon suaminya. Dan dia dengar desah dari mulut sang kakak.

“Cepat sayang … cepat … kau akan segera menikah … cepat,” desah sang kakak dengan nikmatnya.

 Adel tak percaya melihat sang kakak sedang mereguk kenikmatan dengan calon suaminya. Calon suami hanya tak mengenakan celana saja. Baju adat atas untuk pernikahan dengan dirinya tetap Jeffry kenakan.

“Cacaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!” Adel menjerit dengan tak percaya

“Sayank …,” Jeffry kaget karena dipergoki calon istrinya.

 Vonny Talabessy mamanya Adel dan Prilly, langsung berlari ke kamar anak sulungnya karena mendengar teriakan Adel. Disusul calon besannya yang kebetulan sedang pinjam lipstik padanya. Dia takut ada apa-apa dengan Prilly yang dilangkahi Adelia.

 Jeffry bergegas mencari celananya tapi sudah sengaja diambil Adel agar tak bisa dipakai sebelum orang lain melihatnya.

 “Astagfirullah. Prilly! Jeffry” teriakan Vonny langsung menggema.

Inge Wasahua langsung memukuli putranya yang belum menggunakan celana. Celananya telah dibuang Adel keluar kamar.

Prilly menutup tubuhnya dengan selimut. Tanpa banyak berkata Adelia langsung keluar kamar kakaknya dan segera menuju kamarnya lalu dia menanggalkan semua pakaian pengantinnya. Dia mandi dan berendam air hangat. Tak ada tangisan sama sekali di wajahnya.

Sjahrir, ayah Prilly dan Adel yang baru tahu keributan, langsung menghajar Jeffry calon menantunya tanpa peduli dengan calon besannya. Dia sangat sakit anak bungsunya disakiti Jeffry dan dia dipermalukan.

 “Sebaiknya kita ambil jalan damai saja,”  Humprey Wasahua menahan pukulan Sjahrir selanjutnya. Dia tahu dan sangat tahu anak lelakinya salah. Tapi perhelatan sudah di depan mata. Mereka harus mempertahankan kehormatan nama besar keluarga mereka.

Akad nikah akan dilakukan tak sampai satu jam dari saat ini dan pesta akan digelar nanti malam jam tujuh di hotel besar.

“Tak ada jalan damai untuk persoalan ini. Persaudaraan kita tak akan terputus. Saya pastikan itu. Tapi saya tidak akan mungkin menjual Adelia buat baji-ngan seperti Jeffry. Dan kalau dia mau ambil Prilly silakan. Saya tak akan pernah mau jadi walinya. Karena sejak saat ini Prilly bukan anak saya lagi,” tegas Sjahrir memutuskan. Dia lebih baik malu daripada harga dirinya diinjak-injak oleh Jeffry.

Sjahrir langsung ke lantai bawah untuk membubarkan tamu dan membatalkan pernikahan. Dia akan menemui penghulu yang sebentar lagi akan datang. Dia lebih baik malu saat ini daripada anaknya terluka sepanjang kehidupan pernikahan kelak..

“Kemasi barangmu dan keluar dari rumah saya saat ini juga. Jangan bawa mobil atau barang milik saya,” Vonny juga tak bisa membenarkan kelakuan Prilly. Dia terngiang desas desus kalau tunangan Prilly meninggalkan anak sulungnya itu karena memergoki Prilly selingkuh.

Inge mengambil celana Jeffry di luar kamar dan memberikannya pada putranya. Biar bagaimana pun dia kasihan melihat anaknya babak belur tanpa celana seperti itu.

 Humprey tak percaya Sjahrir lebih memilih malu daripada menikahkan putrinya. Dia berpikir daripada malu Sjahrir akan menikahkan Prilly menikah dengan Jeffry. Tapi dia malah dapat kejutan kalau Prilly diusir oleh sahabatnya itu.

Vonny segera mengetuk kamar Adel. Dia takut sang putri bungsu bertindak yang tak diinginkan karena putus asa.

“Sayang … buka pintunya Nak,” pinta Vonny pelan.

Tak lama tanpa drama, pintu kamar terbuka dan dia melihat wajah fresh dari putri bungsunya. Tak terlihat bekas menangis apalagi bengkak. Vonny tak percaya akan penglihatannya. Putrinya habis mandi, bersih dari riasan pengantin dan sudah berganti baju rumah.

 “Maaf Ma. Adel tak mau menikah dengan Jeffry,” tak ada panggilan Abang lagi oleh Adel. Bagi masyarakat Maluku panggilan kakak laki-laki atau perempuan muslim dengan non muslim memang beda. Bagi masyarakat muslim lelaki yang lebih tua dipanggil ABANG sedang bagi non muslim dipanggil BUNG.

“Mama dan Papa mengerti sayang. Mama juga tak mau Jeffry jadi menantu Mama,” sahut Vonny sambil memeluk Adel. Dia bukan tak sayang Prilly. Tapi tindakan Prilly memang sudah sangat salah dan tak bisa dimaafkan lagi.

“Mama tak usah hibur Adel. Adel malah bersyukur tahu perselingkuhan ini sebelum menikah. Bagaimana bila telah menikah? Melihat suami selingkuh dengan kakak kandung sandiri ( bukan typo ya. Dalam bahasa itu memang sandiri, bukan sendiri ) ?” Adelia malah menepuk punggung Vonny memberi kekuatan.

“Mama ada bilang seng mau ( tidak mau ) Jeffry jadi ana mantu  ( menantu ) Mama. Apa dia tidak dinikahkan deng caca kapa e ( dengan kakak perempuan kah ) ?” tanya Adel penasaran.

“Papa su seng anggap Prilly ana lai. Mama su usir. Mama perna dengar dolo Nandar kas tingal Prilly karna dong ada lia Prilly selingkuh lai,” jawab Vonny getir. [ Papa su seng anggap Prilly ana lai.  Mama su usir. Mama perna dengar dolo Nandar kas tingal Prilly karna dong ada lia Prilly selingkuh lai = papa sudah tidak menganggap Prilly sebagai anak lagi. Dan mama sudah usir dia. Mama dulu pernah mendengar Nandar memutuskan hubungan dengan Prilly karena dia melihat Prilly selingkuh ].

AWAL MULA HUBUNGAN PRILLY DAN JEFFRY

“Itu sebabnya kita dilarang menanyakan mengapa mereka putus ke keluarga Abang Nandar kah Ma?” tanya Adel memastikan.

“Bisa jadi. Namanya tunangan diputus ditengah jalan seharusnya pihak perempuan kan minta kepastian. Ini malah Prilly melarang kita. Artinya yang salah kan memang Prilly bukan Nandar,” jawab Vonny. Perempuan paruh baya ini tak percaya kalau kelakuan putri sulungnya sangat buruk.

Dengan menunduk malu Prilly keluar dari kamarnya dengan dua koper besar. Dia ingin pamit pada kedua orang tuanya tapi perempuan itu yakin mereka tak akan mau menemuinya. Apalagi adik kecilnya tercinta. Dia memang sangat mencintai Adelia. Tapi sekarang dia pula yang menghancurkan kebahagiaan adiknya itu.

Di ruang bawah yang sedianya akan menjadi ruang ijab kabul sudah sepi. Hanya tinggal kerabatnya yang memang menginap di rumah besar milik ayahnya ini. Tak ada lagi undangan apalagi keluarga calon mempelai laki-laki.

Sejak di kamar tadi Prilly sudah memesan taksi online. Dia tak tahu hendak ke mana. Dia memesan taksi ke stasiun Senen. Entah nanti dia mau ke mana. Kalau kelamaan cari kost tentu tak bisa, karena berkali-kali pembantu rumah sudah memberitahu papanya minta dia segera pergi.

Humprey dan Inge tak habis pikir bagaimana bisa Jeffry berbuat tak pantas di hari pernikahannya. Di rumah mempelai perempuan dan dengan kakak perempuan calon istrinya pula.

 “Apa anak itu sudah tak waras? Dia melakukan hal kotor di rumah Adelia, dengan kakak Adelia dan saat hari ijab kabul pula,” perkataan itu terus menerus keluar dari mulut Humprey karena dia tak percaya hal itu terjadi.

Banyak kasus dia lihat atau dengar, penyelewengan dengan kerabat calon istri. Tapi tak dilakukan di rumah mempelai saat hari H seperti yang dilakukan oleh putra sulungnya itu.

Sementara Inge hanya bisa menangis dan menangis. Dia teramat malu karena namanya pasti tercemar dengan kelakuan putranya itu.

Di mobil lain Jeffry hanya diam. Dia mengaku terlalu bodoh mengikuti nafsunya yang tak bisa dibendung. Selama ini dia tak pernah melakukan hubungan badan dengan siapa pun. Dia baru melakukan kesalahan dengan Prilly dua minggu lalu. Dan kemudian dia selalu ingin dan ingin lagi seperti dia kecanduan akan kenikmatan berhubungan badan. Keinginan itu sama sekali tak bisa dia bendung.

Sejak Jeffry pertama kali melakukannya, maka setiap hari dia selalu menginginkannya dan tak bisa hanya satu kali pelepasan. Jeffry selalu ingin lebih dan lebih, tanpa henti.  Dan Prilly selalu dengan senang hati menerima ajakan untuk melakukan hal itu di belakang Adelia.

 Adelia adalah kekasih Jeffry sejak dua tahun lalu. Jeffry teramat mencintai Adelia. Sejak pacaran mereka tak pernah melakukan hal berlebih. Dan Jeffry baru berani mencium Adelia setelah resmi bertunangan dengan gadis itu satu tahun lalu.

“Maaf, pernikahan dibatalkan. Jadi silakan makan lalu pulang,” tanpa keterangan apa pun Sjahrir memberitahu semua yang ada di ruang tengah mansionnya untuk bubar. Dia tak peduli nama baiknya. Dia lebih memikirkan bagaimana nasib Adelia bila pernikahan terus dilangsungkan. Sedangkan pelakornya adalah kakak kandungnya sendiri.

‘Papa tak akan menyakitimu sepanjang hidupmu. Lebih baik wajah Papa tercoreng Nak,’ dengan tangis darah didalam dadanya Sjahrir berupaya tegar.

“Om. Penghulu datang,” seorang keponakan Vonny memberitahu Sjahrir yang sedang duduk diam.

“Suru masuk jua. Biar Om ada bicara deng antua,” jawab Sjahrir tanpa ekspresi. [ Suru masuk jua. Biar Om ada bicara deng antua = suruh masuk saja. Biar Om yang bicara dengan beliau ].

Dengan berat hati Sjahrir memberitahu bahwa dia membatalkan pernikahan putrinya tanpa memberitahu alasan pembatalannya. Dia tak mengumbar aib. Biarlah aib itu terekspose oleh orang lain yang penting bukan dari mulutnya. Karena dia tak bisa menutup mulut orang lain.

Setelah pak penghulu dan teamnya pulang Sjahrir langsung menghubungi pihak WO.

“Maaf. Pesta nanti malam batalkan saja. Anda bikin tulisan besar pakai banner atau sterofoam besar yang untuk karangan bunga. Tulis : PERNIKAHAN ADELIA ZAHRA TALABESSY & ABDUL JAFAR WASAHUA BATAL. Buat beberapa karangan bunga dan taruh di pintu masuk serta dalam tempat pesta.” pinta Sjahrir tegas.

“Jangan lupa tulisan BATAL dengan huruf yang lebih besar agar jelas.”

“Lalu masakan bila telah matang bungkus di box-box kecil prasmanan dan berikan pada sepuluh yayasan yang akan saya kirim datanya. Saya yakin masih banyak sisa makanannya. Bagikan sisanya pada tuna wisma!” Sjahrir tak mau membuang semua makanan yang sudah disiapkan.

“Anda tuliskan berapa biaya tambahan box dan karangan bunga itu. Ditambah biaya antar ke semua yang saya sebut termasuk kaum marginal di bawah kolong jembatan. Saya akan segera bayar,” Sjahrir tak mau WO rugi karena pesanan tambahan yang dia buat.

Sjahrir langsung mengirim daftar sepuluh yayasan panti asuhan dan rumah jompo yang dia kelola. Dia yakin makan akan sangat banyak berlebih setelah dibagikan untuk sepuluh yayasan itu.

 “Kami pamit. Dan mohon maaf atas kejadian ini,” Humprey mendengar semua yang Sjahrir putuskan barusan. Dengan sangat malu dia pamit pada sahabatnya itu.

“Oh iyo, baek-baek di jalang ( baek-baek di ****** = hati-hati di jalan ),” jawab Sjahrir pada Humprey dan Inge serta Baim ( Ibrahim ) dan Uppie ( Yusuf ) kedua adik Jeffry. Tapi jangan harap dia mau melihat sosok Jeffry. Dia bahkan sangat ji-jik pada pemuda itu.

“Mulai hari ini, kamu tak lagi bekerja di perusahaan Papa. Semua mobil dan motor serta apartemen Papa tarik. Semua kartu kredit itu hak kamu dengan catatan semua kamu bayar sendiri. Kamu masih boleh tinggal di rumah ini kalau tidak malu,” Humprey langsung mengatakan hal ini saat Jeffry masuk ke rumah mereka.

 Baim ( Ibrahim ) dan Uppie ( Yusuf ) kedua adik Jeffry hanya bisa terdiam. Mereka tahu kesalahan abang mereka tadi di rumah Caca Adel. Dan mereka bisa memastikan habis ini akan banyak peraturan baru yang papa mereka buat untuk diri mereka karena kesalahan Jeffry.

 Jeffry diam, tertunduk malu dia masuk ke kamarnya. Dia sangat sedih kehilangan Adelia. Dia yakin tak akan ada maaf dari Adelia. Kalau pun Adelia memaafkan, tak mungkin kedua orang tua gadis itu mau menerimanya kembali.

Jeffry teringat dua minggu lalu di sebuah klub dia melihat Prilly calon kakak iparnya sedang bercengkerama dengan teman-temannya. Jeffry sendiri janjian dengan temannya yang akan membantu soal dokumentasi pernikahannya yang tinggal menghitung hari.

“Hai Ca. Asyik nih ngobrolnya,” merasa kenal dengan Prilly maka sebagai calon adik ipar yang baik Jeffry pun menegur Prilly.

“Hei Jeff. Datang sama siapa?” tanya Prilly tanpa malu kalau dia bertemu dengan calon adik ipar di klub.

HILANGNYA KEPERJAKAAN JEFFRY

DARI SEDAYU ~ JOGJAKARTA, YANKTIE MENGUCAPKAN SELAMAT MEMBACA CERITA SEDERHANA INI.

JANGAN LUPA SUBSCRIBE YAAA

\~\~\~\~\~

“Saya janjian dengan teman mau bahas foto buat pernikahan. Mari Ca,” Jeffry langsung menuju meja kosong agak jauh dari meja Prilly.

Cukup lama Jefry berbincang dengan dua temannya.

“Jeff, bisa bantu enggak?” Prilly mendatangi mejanya saat Jeffry akan beranjak pulang karena pembicaraan dengan dua temannya sudah selesai.

“Ada apa Caca?” tanya Jeffry.

“Temanku mabuk. Aku tadi enggak bawa mobil. Bisa bantu antar ke kamar kost dia enggak?” tanya Prilly.

“Baiklah, ayok kita bawa dia pulang,” sahut Jeffry tanpa ragu. Lalu mereka membawa Diana teman Prilly ke kamar kostnya yang tidak jauh dari klub itu.

Jeffry dan Prilly memapah Diana menuju kamarnya. Jarak mereka sangat dekat. Dan tak sengaja sering bibir Prilly menyentuh pipi Jeffry membuat rudal Jeffry menggeliat karena rangsangan itu.

Saat mengangkat Diana, tak sengaja Prilly dan Jeffry terjatuh kekasur. Tangan Jeffry terjepit badan Diana. Prilly lalu membantu agar Jeffry bisa lepas dari badan temannya.

Tapi kedekatan wajah mereka sekali lagi membuat semua berubah. Tanpa ragu Jeffry mencium bibir Prilly yang ternyata langsung dibalas ******* liar oleh Prilly.

Akhirnya tanpa malu mereka mereguk kenikmatan disisi Diana yang mabuk tak sadarkan diri. Malam itu keperjakaan Jeffry direnggut Prilly. Dan Jeffry tak menyesalinya. Dia malah mengulanginya sehingga malam itu dia puas bermain tiga ronde.

Menjelang subuh Jeffry meninggalkan kamar itu karena takut Diana bangun.

***

“Sayank, aku bisa minta nomor ponsel Caca Prilly. Aku ingin bertanya tentang jumlah undangan untuk teman-temannya,” paginya Jeffry menelepon Adelia untuk meminta nomor telepon calon kakak iparnya yang semalam telah membuat dirinya kecanduan membobol gawang.

‘Aku ingin mengulang kisah semalam,’ tanpa basa basi Jeffry mengirim pesan ke nomor Prilly yang baru saja dia dapatkan dari Adelia.

‘Dimana? Jam berapa?’ jawaban yang sama lugasnya langsung didapat oleh Jeffry.

Jeffry langsung mengirim alamat apartemennya dan meminta Prilly datang jam makan siang.

Siang itu sampai sore Jeffry tak kembali ke kantor. Dia benar-benar memuaskan hasratnya tanpa henti dan Prilly terus mengimbangi tanpa lelah apalagi mengeluh. Prilly juga sangat menyukai kegiatan mereka.

Sejak itu mereka rutin melakukannya dimana pun mereka bisa bertemu. Tak ada komitmen apa pun antara mereka.

Mereka juga tak akan menghalangi rencana pernikahan Jeffry dan Adelia. Prilly tak pernah ingin membatalkan pernikahan Jeffry. Dan Jeffry juga tak ingin pernikahannya batal.

Mereka hanya suka dengan kegiatan have fun yang memacu adrenalin mereka. Itu saja. Tanpa pernah punya tujuan ingin bersama.  Masing-masing hanya butuh kepuasan dan pelepasan. Mereka melakukan tanpa melibatkan perasaan. Masing-masing tak punya rasa sayang apalagi cinta yang kuat untuk membuat mereka menjadi satu keluarga.

Permainan di kamar Prilly pertama kali terjadi empat hari lalu. Saat itu Jeffry datang ke rumah calon istrinya, dan Adelia baru pergi dengan Vonny ke salon. Mengetahui hal itu Prilly langsung mengajak Jeffry menuntaskan hasrat mereka di kamarnya.

Hari itu Prilly memberikan pelajaran baru bagi Jeffry yaitu makan ice cream. Jeffry melayang ketika jagoan kecilnya masuk ke mulut Prilly. Dia semakin tak ingin melepas Prilly karena Prilly adalah tutornya dalam memacu adrenalin.

Sialnya tadi saat dia sedang dirias dia kembali tergoda ketika Prilly mengiriminya foto bibirnya. Jeffry langsung membayangkan jagoannya berada di dalam bibir itu. Itu sebabnya dia nekad mendatangi Prilly ketika dia sudah selesai di rias.

‘Aku terlalu bodoh membuang Adelia dengan sosok Prilly yang telah mahir. Artinya dia telah biasa berpetualang dari satu lelaki ke lelaki lainnya,’ sesal Jeffry mengingat kejadian petualangan nakalnya sejak dua minggu lalu dengan calon kakak iparnya itu.

Jeffry ingat sore pertama di apartemennya. Saat kencan pertama mereka setelah kejadian di rumah kost Diana dia bertanya pada Prilly.

“Mengapa kau tidak menyuruhku menggunakan pengaman?”

“Buat apa sarung? Membuat berkurang rasa nikmat. Kau tak perlu takut aku akan minta pertanggung jawabanmu karena aku hamil. Hal itu tak akan pernah terjadi. Aku sudah melakukan suntik pencegahan.” sahut Prilly tanpa rasa bersalah. Artinya dia biasa berbuat dengan siapa pun yang dia kehendaki.

“Tapi kau tidak akan mengganggu pernikahanku kan?” tanya Jeffry khawatir.

“Aku tak berniat memilikimu. Kau bebas menikah. Dan aku bebas dengan siapa pun. Kita hanya sama-sama butuh pelepasan tanpa perlu ada ikatan apa pun,” kembali Prilly menekankan prinsipnya.

***

“Hallo Ma, Pa,” Adelia menyapa santai kedua orang tuanya saat makan malam. Setelah pagi tadi seluruh keluarga yang tersisa sibuk membungkus semua makanan yang telah mereka pesan pada cattering.

Makanan untuk siang hari yang sedianya untuk tamu akad nikahnya disebar Vonny ke warga sekitar juga ke tuna wisma sekitar rumah mereka juga beberapa panti asuhan yang dekat rumah dan kebetulan bukan dibawah pengelolaan Sjahrir.

Sjahrir memandang putri bungsunya dengan sedih. Dia memang melihat wajah Adelia tak ada duka. Tapi dia yakin hati gadis kecilnya sudah serupa daging cincang. Hancur sehancur-hancurnya.

“Ayok makan dolo,” Vonny mengajak Adelia makan malam. Ada beberapa kerabat dekat yang masih dirumah itu.

“Pa, Adel masih cuti nikah kan, Adel akan tetap berangkat ke Uluwatu ya. Jangan batalkan tiket pesawat dan villa yang sudah di pesan. Batalkan segera yang atas nama Jeffry agar dia tak bisa ikut berangkat. Dan jangan lupa, jangan beritahu siapa pun kalau Adel tetap berangkat ke Uluwatu. Beritahu saja Adel pulang ka Ambon buat berlibur dirumah Tete’ ( KAKEK ) dan Nene’ ( NENEK ),” pinta Adel pada Sjahrir.

“Mau Papa dan Mama temani?” tanya Sjahrir. Dia tak ingin putrinya larut dalam kesedihaan.

“Paaaaa, Adel bukan anak kecil dan Adel tak akan putus asa. Sudah Adel katakan pada Mama tadi pagi kalau Adel sangat bersyukur mengetahui semuanya sebelum pernikahan. Adel tak bisa bayangkan bila mengetahui setelah pernikahan. Pasti akan menyakitkan,” jawab Adelia.

“Kejadian tadi pagi itu suatu tanda Allah sayang ke Adel,” jawab Adelia dengan besar hati.

“Baiklah, kamu akan berangkat besok pagi? Kali ini izinkan Papa antar ke bandara ya. Jam enam kita berangkat,” Sjahrir pun akhirnya mengalah tapi tetap meminta dia yang mengantar putrinya ke bandara.

***

\===========================================

Hallo semua. Semoga selalu sehat yaaaa

YANKTIE  mengucapkan terima kasih kalian sudah mampir ke cerita sederhana ini. Ditunggu komen manisnya ya.

Jangan lupa juga kasih LIKE, hadiah secangkir kopi atau setangkai mawar dan setiap hari Senin gunakan VOTE yang kalian dapat gratis dari noveltoon/mangatoon untuk diberikan ke novel ini ya

Salam manis dari Sedayu~Yogyakarta

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!