NovelToon NovelToon

Legenda Pedang Naga Kembar

1. Pemilihan

Seorang pria tampan sedang duduk dengan perkumpulan wanita cantik , mereka tampaknya sedang serius dan memikirkan bagaimana masa depan putra putri mereka. Itu adalah Zhang Wei dengan istri istrinya.

"Aku pikir, untuk anak anak yang sudah siap secara mental maka harus turun ke dunia fana dan mencari jati diri tidak terkecuali gadis maupun laki laki. " Ucap Qing Yu.

Zhang Wei senang dengan mereka karena mereka memahami bahwa petualangan tidak dimaksudkan untuk menyiksa putra putri mereka melainkan untuk menempa pribadi mereka.

"Tentu saja, jika mereka tidak berkeliling maka itu akan menjadikan mereka sebagai pengecut. " Ucap Wang Xi Rong.

"Hanya saja, para gadis ini membuatku agak cemas. Bagaimana cara untuk memantau mereka terus menerus ?" Tanya Yu Ling Ling.

"Begini saja, untuk tahun ini, siapapun yang bersedia bisa turun terlebih dahulu sementara yang masih tidak ingin turun maka bisa berlatih disini. " Ucap Ju Jiangnang.

"Aku setuju, jika kita memaksa mereka untuk turun semua maka mereka akan menjalani petualangan mereka dengan paksaan. " Balas Zheng Lu Lu.

Mereka mulai berdiskusi dengan serius untuk menentukan masa depan terbaik bagi putra putri mereka.

Walaupun tidak semuanya berasal dari ayah yang sama maka tidak masalah, semuanya adalah putra putri mereka.

Jika satu salah maka harus dihukum sesuai dengan peraturan yang ada. Ini sudah ditetapkan oleh Zhang Wei agar tidak ada favoritisme diantara mereka.

Walaupun Yu Ling Ling adalah seorang Permaisuri, tapi sebenarnya dia cenderung pemalu dan pendiam jadi lebih banyak mendengarkan alih alih memerintah.

Zhang Wei mendengarkan setiap argumentasi dengan serius dan mempertimbangkan semuanya, pada saat ini Zhang Wei belum mengajarkan apapun pada putra putrinya.

Dia hanya membiarkan mereka menciptkan ilmu sendiri dengan pemahaman pedang yang mereka miliki alih alih memberikan ilmu bela diri miliknya.

Karena Ilmu bela dirinya belum tentu cocok untuk semua putra dan putrinya.

Sementara disisi lain, seorang gadis kecil berlari ke arah taman dimana ada banyak anak anak sedang berlatih pedang.

"Kakak, Kakak !" Teriak gadis kecil itu.

"Ada apa, Lingxi ?" Tanya seorang pria muda dengan fitur wajah yang halus dan tenang, tampak sangat menawan.

Terlihat bahwa dia adalah orang yang kalem dan penuh dengan kesabaran, itu adalah putra tertua Zhang Wei, Zhang Ruoqi.

Zhang Ruoqi hampir saja menginjak usia 17 tahun, hanya dalam tiga bulan lagi. Dia adalah putra Zhang Wei dan Zheng Lu Lu dan sangat berbakat, dibandingkan mengatakan mirip dengan Zhang Wei.

Maka bisa dikatakan bahwa Zhang Ruoqi benar benar mirip dengan Ibunya, Zheng Lu Lu yang halus dan tenang.

"Kakak kakak, kalian diminta oleh Ayah, Ibu dan bibi bahwa kalian harus turun ke dunia fana dan menjelajah !" Seru Zhang Lingxi dengan serius.

Zhang Lingxi yang sebelumnya berusia 2 tahun telah berubah menjadi gadis cantik berusia 10 tahun, tampak sangat manis.

Mereka memiliki tujuh saudara, yang pertama adalah Zhang Ruoqi yang tenang dan halus. Kedua adalah Zhang Anming, pendiam dan ambisius.

Ketiga adalah Zhang Liuying, lembut, halus dan anggun sama seperti Ibunya. Keempat adalah Zhang Fengying, usil dan nakal sama seperti ayahnya.

Yang kelima ada Zhang Qiuning, pemarah dan memiliki kesabaran setipis tisu sebagaimana dia akan mulai mengamuk karena hal kecil tapi sebenarnya adalah orang yang perhatian.

Lalu yang keenam adalah Zhang Jierui, anak yang berbakat tapi pemalu. Dan yang terakhir adalah yang paling parah, Zhang Lingxi, di seluruh Dunia ini siapa yang tidak tahu kenakalan Zhang Lingxi ?

Gadis kecil yang suka bergosip dan sangat nakal, tidak ingin berlatih apapun dan akan terus menerus menganggu latihan keras kakak kakaknya.

Tapi, jika ada sesuatu yang terjadi pada Zhang Lingxi maka mereka harus melewati keenam kakaknya terlebih dahulu.

"Menjelajah ? Itu adalah hal yang menyenangkan, aku akan ikut !" Teriak Zhang Fengying dengan antusias.

Plakk !

Kipas ditangan Zhang Anming mendarat di kepala Zhang Fengying dan membuat Zhang Fengying mengadu kesakitan.

"Kakak, apa yang kamu lakukan padaku ?" Tanya Zhang Fengying dengan mengadu kesakitan.

"Paling paling yang turun kali ini adalah aku, Kak Ruoqi dan Liuying, kamu tidak akan ikut. "Jawab Zhang Anming.

"Kenapa begitu ? Aku kan sudah dewasa, aku ini adalah orang yang bertanggung jawab dan pemberani. " Balas Zhang Fengying dengan tidak terima.

"Siapa yang percaya dengan hal itu ? Kamu hanya ingin menganggu semua orang. " Ucap Zhang Anming dengan helaan nafas.

"Sudah, sudah, ayo kita dengar bagaimana keputusan Ayahanda. " Ucap Zhang Ruoqi menengahi.

Zhang Ruoqi sangat anggun, elegan dan berkelas layaknya pangeran Kekaisaran. Sementara adik adiknya berlatih pedang maka Zhang Ruoqi akan memainkan kecapi.

Tidak ada yang pernah melihatnya berlatih senjata hanya saja dia sangat dihormati, karena ayah mereka sangat mempercayai Zhang Ruoqi maka di asumsikan bahwa Zhang Ruoqi adalah orang dengan bakat khusus.

Zhang Ruoqi memimpin anak anak untuk datang ke aula perkumpulan sambil menggandeng adiknya yang paling muda, siapa lagi jika bukan Zhang Lingxi ?

Bahkan jika mereka bukan saudara dari ibu yang sama tapi mereka masih dekat satu sama lain.

Zhang Ruoqi mengetuk pintu dan memberi hormat kepada para tetua yang ada disana.

"Kebetulan sekali kami akan memanggil kalian untuk datang kemari. " Ucap Yu Ling Ling dengan senyum lebar.

"Apanya yang kebetulan ? Kamu tidak melihat gadis kecil disana yang tersenyum tanpa dosa ?" Tanya Wang Xi Rong dengan malas.

Bukan hal yang aneh untuk Zhang Lingxi menguping pembicaraan orang lain , bahkan jika sudah dimarahi masih saja anak ini sangat pemberani.

"Sudahlah, tidak apa apa. " Balas Qing Yu dengan santai.

Mereka masih sama dengan ketika muda, bahkan jika anak anak mereka sudah dewasa pada saat ini, mereka masih bertindak layaknya anak muda.

"Jadi , kalian pasti telah mendengar teknisnya dari Zhang Lingxi , kan ?" Tanya Zhang Wei dengan geli.

"Ayah, aku ingin ikut ! Tapi, kakak tidak mau mengajakku !" Seru Zhang Fengying dari belakang.

"Ha ha ha, kalian benar benar bersemangat. Biarkan aku memberi tahu sedikit , dunia fana tidak sebaik yang dibayangkan tapi banyak hal seru dibaliknya. Hanya saja jangan harap untuk tinggal dengan kemewahan yang ada disini. " Ucap Zhang Wei sambil mengangkat kakinya ke atas kakinya yang lain dan bersandar di kursinya.

"Kami tidak akan memaksa kalian, siapapun yang ingin pergi boleh pergi tapi yang tidak ingin maka boleh tinggal terlebih dahulu. Lalu kami juga akan memberi tahu bahwa kami tidak akan memberikan sedikitpun uang. " Ucap Qing Yu menjelaskan.

Semuanya jatuh ke dalam keheningan sebelum akhirnya Zhang Ruoqi memecah keheningan itu.

"Aku bersedia untuk mengambil tantangan ini. " Ucap Zhang Ruoqi.

...----------------...

Halo semuanya ! Akhirnya setelah nunggu lama untuk lanjutan Pedang Jiwa Naga, jangan lupa untuk like , komen, dan share ya !

Kalau misalnya ada yang baru baca, juga tidak mengharuskan untuk membaca Pedang Jiwa Naga terlebih dahulu karena disini tidak memfokuskan Zhang Wei melainkan Zhang Ruoqi dan Zhang Fengying.

Hanya saja jika ingin baca Pedang Jiwa Naga terlebih dahulu maka lebih baik karena akan lebih nyambung, terimakasih yang sudah mampir !

Selamat membaca !!

2. Awal Petualangan

"Kamu benar benar serius untuk turun ? Diperlukan keseriusan untuk ini, tidak bisa hanya karena keinginan semata. " Ucap Zheng Lu Lu menasehati putranya.

"Aku yakin dengan masalah ini, bu. Aku siap untuk menerima tantangan demi tantangan di dunia fana. " Balas Zhang Ruoqi dengan yakin.

"Bagus sekali !" Seru Zhang Wei dengan bahagia.

" Aku juga akan ikut dengan Kak Ruoqi. " Ucap Zhang Anming dengan ambisius.

Dan itu tidak mengejutkan lagi karena memang Zhang Anming selalu serius dengan hal ini, jadi tidak heran kalau dia mengajukan diri untuk ikut.

"Aku ingin ikut juga !" Seru Zhang Fengying dengan memelas.

"Aku takut kamu akan kembali dengan wajah masam setelah tiga hari pergi. "Ejek Wang Xi Rong.

"Ibu !!! Bagaimana kamu bisa mengejek putramu seperti itu ?" Tanya Zhang Fengying dengan tersakiti.

"Aku tidak mengejek, aku hanya mengatakan kebenaran. Aku adalah orang yang jujur. " Jawab Wang Xi Rong dengan santai.

Zhang Fengying memanyunkan bibirnya dan membuat semua orang tertawa karena melihat ibu dan anak ini.

Karena Wang Xi Rong adalah orang yang jahil sementara Zhang Wei juga orang dengan sifat yang sama maka seperti inilah akhirnya.

Kedua putra putri mereka berakhir menjadi anak yang nakal dan jahil, itu adalah Zhang Fengying dan Zhang Lingxi.

"Baiklah , baiklah. Apakah ada yang ingin ikut lagi ?" Tanya Zhang Wei.

Lalu tidak ada yang menjawab dan hanya ada tiga orang ini untuk pergi ke dunia fana dan mengawali kehidupan petualangan mereka.

Mereka diberikan waktu tiga hari untuk berkemas sebelum akhirnya turun ke dunia fana dan mencari jati diri mereka.

"Apakah kami tidak akan mendapatkan pedang bagus di dalam sana ?" Tanya Zhang Fengying dengan usil dan menunjuk bagian dalam ruangan Ayahnya.

"Tentu saja tidak , kalian harus mencari pedang bagus sendiri dibawah sana. " Ucap Wang Xi Rong.

"Bagaimana kalau kami tidak mendapatkan pedang yang bagus ?" Tanya Zhang Fengying dengan memelas.

"Ucapan adalah doa, itu tergantung dari dirimu sendiri. " Jawab Wang Xi Rong.

"Ibuuu, tidak bisakah kamu mengatakan sesuatu yang baik tentangku ?" Tanya Zhang Fengying dengan ekspresi sedih yang dibuat buat.

"Kamu terlalu berlebihan. " Balas Wang Xi Rong lalu pergi dari sana.

Tiga hari berlalu,

Istana Zhang Wei sedang diramaikan oleh berita bahwa Zhang Anming mematahkan kakinya sendiri.

"Kak, apa yang kamu lakukan sampai sampai mematahkan kakimu sendiri ?" Tanya Zhang Fengying dengan usil.

Zhang Fengying hanya dibalas dengan tatapan kesal dari Zhang Anming. Mematahkan kaki sendiri karena terpeleset saja sudah terlalu memalukan untuk dibahas.

Ditambah lagi dia harus tertinggal dari kedua saudaranya untuk turun dan menjelajah ke dunia fana, tempat dimana dia akan bisa tumbuh.

Zhang Wei tampak pusing dan memeriksa keadaan putranya , tampaknya tidak ada hal yang serius selain patah kaki.

Jika diobati dengan obat obatan berkualitas maka seharusnya akan pulih dalam waktu singkat seperti 6 sampai 8 bulan pengobatan.

Setelah itu maka Zhang Anming bisa berlatih berjalan tanpa bantuan tongkat. Hanya saja mustahil bagi Zhang Anming untuk mengikuti perjalanan kali ini sebagaimana kondisinya pada saat ini.

"Kalau begitu maka kami akan pergi terlebih dahulu, semoga cepat sembuh Anming. " Ucap Zhang Ruoqi dengan lembut.

"Hm, aku pasti akan menyusul Kak Ruoqi secepatnya. " Balas Zhang Anming dengan kesal karena kecerobohannya sendiri membatalkan kepergiannya yang menyenangkan.

"Ha ha ha , baiklah aku akan menunggumu di dunia fana bersama dengan Fengying. " Ucap Zhang Ruoqi.

"Kalian semua sudah siap ?" Tanya Zhang Wei.

"Ya, Ayah. " Jawab keduanya dengan kompak, mereka tidak membawa apapun kecuali menggendong pedang perak mereka di bahu.

Mereka pada saat ini, bahkan tidak memiliki tingkatan kuktivasi, mereka hanya berlatih pemahaman pedang selama ini.

Hal ini disengaja oleh Zhang Wei agar putra putrinya tidak mengalami penyimpangan Qi, sebagaimana disini memiliki aliran Qi yang sangat deras sehingga mudah untuk naik tingkat bahkan tanpa pemahaman.

Tapi , jika di dunia fana maka mereka bisa meningkat secara bertahap.

Zhang Wei membuka pintu antar dimensi dengan kekuatannya, bukan hal yang sulit untuk dilakukan dengan kekuatannya dan kedua putranya melangkah masuk dengan langkah yang yakin.

Zhang Ruoqi dan Zhang Fengying belum pernah melewati terowongan antar dimensi, ketika melewatinya maka itu benar benar sulit untuk di deskripsikan bagaimana rasanya.

Mereka terlempar keluar dan mendarat tepat di hamparan padang rumput yang luas dan mereka berdiri saling membantu.

Ketika melihat sekitar, mereka menyadari bahwa mereka terdampar di sebuah sawah yang sangat luas dan hijau, ini adalah pemandangan yang sangat indah, benar benar indah mengalahkan pemandangan yang ada di Istana mereka.

"Wah, sangat indah sekali ! Lihat disana ada hewan !" Teriak Zhang Fengying dengan antusias.

"Itu adalah kerbau jika aku tidak salah, aku pernah melihat gambarnya di buku. " Ucap Zhang Ruoqi dengan tenang walaupun ikut antusias.

"Ayo kita pergi ke sana, ada seorang pria. Ada baiknya kita untuk bertanya padanya. " Ucap Zhang Ruoqi.

"Permisi, apakah kami boleh tahu kami pada saat ini berada dimana ?" Tanya Zhang Ruoqi dengan sopan pada petani yang lewat.

"Ah, kalian pastilah orang asing. Kalian pada saat ini berada di Kabupaten Yuan yang dipimpin oleh Sekte Bunga Abadi. " Jawab petani itu.

"Baik, terimakasih. " Ucap Zhang Ruoqi.

Keduanya berjalan dan pergi dari sana lalu saling berbisik.

"Ayah mengatakan bahwa jika ingin mendapatkan kekuatan maka kita harus masuk ke dalam Sekte, apakah seharusnya kita mendaftar ke Sekte ini ?" Tanya Zhang Fengying.

"Tidak semudah itu aku kira, kita tidak memiliki kekuatan apapun. Ayah juga tidak membiarkan kita untuk berkultivasi selama berada di Istana dan hanya mengajarkan pemahaman terhadap pedang. Kita tidak akan diterima di Sekte besar. " Jawab Zhang Ruoqi.

"Lalu, bagaimana kita harus melanjutkannya ?" Tanya Zhang Fengying.

Zhang Ruoqi tidak menjawab tapi menunjuk ke arah sebuah bangunan reyot yang tampak sangat menyedihkan.

"Itu adalah sebuah Sekte, aku yakin kita akan bisa masuk kesana. " Ucap Zhang Ruoqi.

"Kesana ? Yang benar saja, itu adalah tempat yang hampir hancur. " Keluh Zhang Fengying.

"Selama mereka memiliki ilmu pedang yang baik, kenapa tidak mencobanya ?" Tanya Zhang Ruoqi.

"Jika mereka memiliki ilmu pedang yang baik, kenapa mereka jatuh seperti itu ?" Tanya Zhang Fengying kesal.

"Ilmu hebat sekalipun membutuhkan bakat untuk melatihnya, ayo mencobanya dan setelah itu kita pergi ke Sekte besar. " Ajak Zhang Ruoqi.

Kebetulan memang itu adalah sebuah Sekte tua, yang sudah kehilangan peminat tapi Zhang Ruoqi berhasil menebak dengan benar bahwa itu adalah Sekte yang sudah tua.

Keduanya berjalan kesana dan mendekati gerbang pintu masuk dan tidak ada orang yang menjaga gerbang bagian depan.

3. Sekte Pedang Jiwa

Keduanya masuk kesana dan tidak melihat satu orangpun, hanya terlihat jaring laba laba dan debu dimana mana.

"Bagaimana kalau kita keluar saja ? Kenapa rasanya sangat mengerikan ketika berada disini ?" Tanya Zhang Fengying dengan takut ketika melihat suasana yang mengerikan.

"Santai saja, apa yang kamu takutkan ?" Tanya Zhang Ruoqi.

Zhang Ruoqi memiliki insting bahwa tempat inilah yang akan menjadi tempat pertama mereka, hanya saja tidak tahu apakah instingnya benar atau tidak.

Dia selama ini juga buta terhadap dunia fana karena tidak pernah berjalan keluar dari Istana dan hanya membaca lewat buku, hanya saja Zhang Ruoqi memiliki pemahaman bahwa tidak ada yang dikatakan sebagai Sekte terbaik sepanjang masa atau Sekte terburuk.

Setiap Sekte mengalami pasang surut yang tidak menentu, jika beruntung maka bisa mempertahankannya sampai beberapa ratus tahun tapi jika tidak beruntung maka akan mengalami kehancuran dan keterpurukan.

Jadi tidak boleh memandang remeh semua Sekte ini, bahkan jika tempat Sektenya tidak meyakinkan seperti ini.

Zhang Ruoqi masih akan mencoba untuk menemukan apakah perkiraannya benar atau kali ini salah.

Sementara Zhang Fengying sendiri tidak bisa memikirkan apa apa lagi setelah ketakutan melihat tempat yang seram ini jadi hanya bisa memeluk lengan Zhang Ruoqi dengan erat.

Keduanya terus dalam kondisi waspada sampai akhirnya ada orang yang memanggil mereka dan membuat mereka berdua terkejut.

"Hei !"

"Aaaaa !" Teriak Zhang Fengying karena ketakutan sementara Zhang Ruoqi sendiri hanya terhenyak dan mereka menoleh ke belakang lalu melihat seorang pria dengan pedang lebar yang sangat besar.

Pedang itu memiliki beberapa kaitan dengan beberapa lubang yang diisi dengan cincin besi, benar benar mengerikan.

Ditambah lagi pria ini memiliki tinggi yang jauh diatas mereka, dengan wajah yang seram dan ganas.

Tentu saja keduanya menjadi gugup , tapi tanpa disangka sangka pria ini tersenyum dan mendekati mereka dengan ramah lalu merangkul mereka.

Mereka merasa canggung dengan pria ini tapi tidak enak jika menolak.

"Apakah kalian akan mendaftar masuk Sekte ? Sekte ini sudah sangat lama kehilangan peminat, setiap murid yang tersisa juga sudah tua, aku adalah yang paling muda. " Ucap pria itu.

"Ehm, ya. Tapi, kami belum memiliki tingkat kultivasi sama sekali. Kami hanya tahu bagaimana cara menggunakan pedang. " Ucap Zhang Ruoqi.

"Kalian belum memiliki tingkat kultivasi ?! Ah, tidak apa apa. Kalian bisa berlatih disini selama kalian ingin, kami akan sangat senang jika memiliki murid baru seperti kalian. " Ucap pria itu.

"Ngomong ngomong, kemana murid yang lain ?" Tanya Zhang Fengying.

"Mereka ? Mereka berada di dalam dan telinga mereka karena sudah tua menjadi agak bermasalah, jadi mereka tidak menyadari kehadiran kalian. Kalau begitu ayo aku antar kalian ke dalam." Ucap pria itu.

"Terimakasih, kamu bisa memanggilku Zhang Yu sementara ini adikku, Zhang Feng. " Ucap Zhang Ruoqi.

"Zhang Yu dan Zhang Feng, ya ? Marga Zhang sudah agak jarang digunakan sejak delapan belas tahun yang lalu. Aku belum memperkenalkan diri, ya ? Aku dipanggil Li besar. " Ucap Li.

"Tuan Li. " Ucap Zhang Ruoqi dengan sopan.

"Jangan memanggilku Tuan, aku tidak mau terlihat sangat tua. " Ucap Li dengan lucu dan mereka masuk ke dalam untuk melihat tiga orang yang berjajar sedang duduk dan berlatih.

"Kakak kakak ! Aku sudah kembali !" Teriak Li.

"Kamu sudah kembali ? Siapa kedua pria muda ini ?" Tanya orang yang paling pinggir.

"Ini adalah dua murid baru, Zhang Feng dan Zhang Yu. " Ucap Li dengan suara yang agak keras.

"Murid baru ? Benarkah ?" Tanya ketiga pria itu langsung bangkit berdiri dan mengerubungi mereka layaknya semut yang melihat gula.

"Salam kenal kepada guru guru sekalian, aku adalah Zhang Yu dan ini adikku, Zhang Feng. " Jawab Zhang Ruoqi dengan sopan.

"Ha ha ha, baik sekali ! Akhirnya ada murid baru, Sekte Pedang Jiwa tidak akan mati begitu saja !" Seru pria yang ditengah dengan bahagia.

Mereka tertawa sementara dua orang yang baru datang ini hanya tertawa tertawa canggung karena bingung dengan suasananya.

Tidak nyaman bagi mereka untuk ikut tertawa bersama dengan ketiga orang ini.

"Aku adalah Liu, sementara ini adalah Qin dan ini adalah Mao. Kami adalah tiga saudara tapi karena bencana yang menimpa desa kami yang membuat kami diambil oleh guru kami, sayangnya guru kami meninggal dua tahun lalu. " Ucap orang yang ditengah.

"Ah ternyata seperti itu, turut berduka. " Ucap Zhang Fengying dengan santai.

"Sudah, sudah, ayo masuk ke Aula. Karena kita sudah menemukan murid baru untuk meneruskan Sekte Pedang Jiwa maka kita harus menyembah leluhur. " Ucap Qin .

Lalu mereka masuk ke ruang tengah yang hanya diterangi oleh cahaya lilin lalu mereka melakukan ritual penyembahan terhadap leluhur.

Setelah itu mereka mulai berdoa kepada leluhur agar Sekte Pedang Jiwa bisa bertahan, Zhang Fengying benar benar bosan sampai akhirnya selesai.

"Kak, kenapa kita harus mengubah nama kita ?" Tanya Zhang Fengying.

"Tidak ada, aku hanya berjaga jaga. Ayah sudah memesan padaku bahwa kita harus menggunakan nama samaran sampai kita memiliki kekuatan yang cukup. " Jawab Zhang Ruoqi.

Lalu mereka mendapatkan sebuah manual yang tertulis di kertas yang usang.

"Jangan melihat dari sampulnya, ini adalah salah satu manual latihan pernafasan yang terbaik tapi sayangnya tidak terlalu diminati karena mengusung latihan fisik yang keras. " Ucap Li menyerahkan sebuah manual latihan.

"Terima kasih, Li. Kami akan mencoba untuk melatihnya. " Ucap Zhang Fengying dan membukanya.

"Apa apaan ini ?" Tanya Zhang Fengying dengan terkejut ketika disini tertulis langkah pertama adalah harus membawa dua ember berkeliling sepuluh kali setiap hari.

"Coba saja, mana tahu kamu akan bertambah tinggi. " Ejek Zhang Ruoqi.

"Jangan lupa kamu juga pendek. " Balas Zhang Fengying tidak terima.

Pada akhirnya mereka tidur di kamar sempit untuk mereka dan ketika besok pagi tiba, pagi pagi sekali mereka sudah dibangunkan oleh Mao.

"Ayo latihan !" Teriak Mao dengan antusias.

"Tuan Mao, ini masih sangat pagi. Bahkan ayam jantan belum berkokok!" Seru Zhang Fengying dengan malas sementara Zhang Ruoqi langsung bangun.

"Ayo bangun !" Ajak Zhang Fengying.

Dan disinilah mereka, berlatih dengan keras dan ketika mereka selesai, matahari baru saja terbit. Zhang Fengying terduduk di tanah dan hampir saja mematahkan pinggangnya sendiri.

"Menurut di buku manual maka kalian harus belari naik dan turun gunung tanpa alas kaki sebanyak 10 kali. " Ucap Mao membacakan buku itu.

"Apa ?! Ini adalah ritual penyiksaan !" Seru Zhang Fengying.

"Sudah, ayo Feng !" Ajak Zhang Ruoqi dengan semangat.

Siapa yang menyangka bahwa daya tahan tubuh Zhang Ruoqi sangat baik dibandingkan dengan Zhang Fengying.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!