Brian Pramono
Cowok berkulit putih, bermata sipit dan memiliki lesung pipi saat tersenyum. Sungguh pemuda yang sangat diidolakan oleh cewek-cewek di SMA Dirgantara. Wajahnya yang mirip oppa-oppa Korea membuat dia menjadi idola di sekolahnya. Banyak yang antri ingin menjadi kekasihnya. Akan tetapi tidak semudah itu membuat sosok Brian menyambut perasaan mereka. Yang ada justru Brian lah yang membuat mereka seperti mainan bergilir. Kalau dia penasaran maka akan dikejar sampai cewek itu benar-benar luluh kepadanya. Tetapi setelah si cewek tergila-gila padanya. Justru Brian merasa bosan berpacaran. Maka dia akan mencari cara untuk memutuskan hubungan. Ya, seperti itulah Brian. Cowok berusia tujuh belas tahun itu terkenal sebagai seorang buaya di kalangan anak-anak SMA Dirgantara.
Zifanya Gantari
Cewek yang berusia tujuh belas tahun ini pindahan dari kota S. Dia merupakan anak baru di SMA Dirgantara. Menjadi teman sekelas dari Brian Pramono. Cewek jutek dan terkesan dingin ini membuat seorang Brian cukup penasaran dibuatnya. Bagaimana bisa ada cewek yang seakan tidak pernah peduli dengan pesona yang dia miliki. Tetapi gadis yang dipanggil Zizi tersebut memang tidak pernah peduli dengan sosok Brian. Dan dia menjadi target Brian untuk dijadikan mainannya. Brian bahkan sampai bertaruh dengan teman-temannya bahwa dia pasti bisa menjadikan Zizi sebagai kekasihnya.
Devina Hutomo
Cewek populer di SMA Dirgantara. Cewek yang masih bertahan menjadi kekasih Brian. Meskipun Brian seringkali menduakan, menigakan, mengempatkan bahkan mungkin lebih dari itu. Devina tetap akan bertahan menjadi kekasih Brian. Karena baginya menjadi kekasih Brian merupakan sebuah penghargaan. Brian adalah cowok populer dan dikagumi banyak cewek. Dan dia merasa menjadi ratu jika bisa bersanding dengan raja seperti Brian. Dan kemunculan Zizi membuat Devina menjadi geram. Karena Brian begitu antusias mengejar cewek yang super duper dingin tersebut. Padahal anak baru itu tidak seheboh dirinya dalam berpenampilan. Devina merasa bahwa dirinya jauh lebih cantik dari Zizi. Tetapi kenapa Brian masih memaksakan diri untuk mengejar cewek cupu itu.
Defan Angkasa
Cowok ini juga sama tampannya dengan Brian. Hanya saja dia tidak Playboy seperti teman baiknya tersebut. Bahkan dia lebih menutup diri dengan seorang cewek. Dia tidak mau berpacaran dan itu membuat teman-temannya seringkali menganggap dia aneh. Karena bagi defan, cinta itu bukan untuk dipermainkan. Dia tidak mau bermain-main dengan api. Karena dia takut terbakar oleh permainannya sendiri. Saat Brian mendekati Zizi, ada yang membuat Defan merasa terganggu. Dia tidak suka jika Brian menjadikan cewek seperti Zizi sebagai bahan permainannya. Karena itulah diam-diam defan memberitahukan semua rencana Brian kepada Zizi.
Alana Liora
Cewek bertubuh agak tambun dan berkacamata ini adalah cewek yang mau berteman dengan Zizi di sekolah SMA Dirgantara. Dia menyodorkan tangan mengajak Zizi menjadi temannya saat pertama kali bertemu. Sikap Zizi yang cuek, jutek, dingin serta datar itu membuatnya tidak memiliki teman di SMA Dirgantara. Namun Lio tetap mengajak Zizi berteman karena dia suka sikap zizi yang tidak suka pamer dan apa adanya. Zizi tidak pernah membully dirinya seperti anak yang lain. Apalagi gerombolan si Devina yang suka sekali mengata-ngatainya karena bentuk tubuhnya yang gemuk tersebut. Hal itu membuat Lio menjadi minder di sekolah. Tetapi sejak berteman dengan Zizi. Lio menjadi merasa ada yang melindungi dirinya terutama dari perbuatan kelompok Devina.
...****************...
Pagi hari seperti biasanya, SMA Dirgantara selalu saja digemparkan oleh kedatangan sekelompok cowok yang tergolong idola di sekolah mereka saat itu. Ada empat orang cowok yang begitu populer di sana. Dan salah satu dari mereka merupakan cowok idaman semua gadis di SMA Dirgantara. Dengan wajah yang sudah persis oppa-oppa Korea. Membuat cewek banyak yang antri untuk dijadikan kekasihnya. Padahal hubungannya nanti tidak akan bertahan lama. Tetapi bagi para cewek menjadi kekasih seorang Brian Pramono adalah keinginan yang harus mereka wujudkan.
Jam tujuh kurang seperempat. Ada dua mobil mewah yang memasuki halaman parkir sekolah. SMA Dirgantara adalah sekolah yang cukup elite di kota J tersebut. Jangan tanyakan siapa yang bersekolah di sana. Kebanyakan adalah anak-anak orang penting dan juga berduit. Jadi kalau kamu bukan orang mampu jangan coba-coba mendekati sekolah tersebut. Nanti yang ada bakalan panas dingin karena tidak mampu mengikuti gaya hidup anak-anak di sekolah itu.
"Wah, keempat pangeran sudah datang tuh!" celetuk seorang cewek yang melihat mobil Brian cs telah parkir dengan rapi di halaman parkiran sekolah. Khusus untuk kelompok Brian ada tempat yang istimewa di sediakan. Maklumlah karena selain mobil yang digunakan ke sekolah oleh Brian cs sangat mahal. Orang tua dari ke empat cowok tersebut adalah donatur tetap di sekolah. Apalagi orang tua Brian yang terkenal kaya raya tersebut. Tidak diragukan lagi sudah kekayaan yang dia miliki.
"Ganteng bener calon suami gue."
"Pangeran berkuda putih gue, so sweet banget sih."
"Kapan ya bisa dapat giliran jadi pacar si Brian. Aku sudah nggak sabar jadi pacar dia meski seharipun nggak apa-apa asalkan bisa jalan bareng dan dimanja olehnya."
"Heh! Ngimpi kanan ketinggian lu. Gue aja yang udah ngantri lama belum juga dipanggil-panggil sama tim surveinya ayank Brian. Ngantri dulu yang bener kalau lu mau dapetin si ayank Brian."
"Emang musti pake jalur ngantri ya?"
"Lah elu kemana ja sampek kagak tau infonya. Sekarang sudah ada panitia pendaftaran buat jadi pacarnya si bebeb Brian. Jadinya kita-kita neh bisa ngedate sama bebeb. Dan kalau kita bisa bikin dia seneng malah bisa lama pacarannya sama kita. Udah buruan sana daftar lu. Biar kagak ketinggalan. Yang pada ngantri udah bejibun soalnya. Kalau lu telah bisa-bisa udah lulus aja lu baru dapat giliran."
"Wah, kalau gitu aku mau daftar deh. Biar bisa ngdate bareng ayank Brian ku sayang. Terlope-lope aku deh sama dia. Pengen dipeluk dan dicium sama ayank Brian..... uuhhhhh so sweet."
Bug!
Aduh!
"Kerjaan cuma ngayal aja digedein. Udah Sono buruan daftar ke panitianya. Udah banyak yang ngantri noh!"
"Eh iya, astaga buah naga! Diriku ketinghn begini ya! Eh....minggir !!!!!? aku mau daftar buat jadi ceweknya ayank brian!"
Begitulah keributan yang selalu terdengar ketika mereka membicarakan sosok Brian Pramono. Cowok idola seantero SMA Dirgantara. Bahkan mereka rela mengantri demi bisa menjadi cewek Brian. Tetapi mereka tidak pernah tahu kalau Brian sebenarnya tidak pernah peduli. Dengan siapa dia akan jalan nantinya. Cewek buat seorang brian hanya sebuah permainan di saat dia bosan.
Cowok kaya, ganteng, dan juga pintar. Siapa yang tidak tertarik bukan. Apakah kalian mau mendaftar juga jadi cewek seorang Brian Pramono? Kira-kira buka pendaftaran online nggak ya.
...****************...
"Hiyuuuhhh..." terdengar helaan napas kesal saat Devina cs melewati gerombolan para cewek yang mendaftar di panitia pendaftaran.
"Mereka bo*oh sekali mau-maunya daftar sampai segitunya. Demi untuk menjadi kekasih sementara Brian. Apa mereka sanggup bersaing dengan aku yang merupakan ratu tercantik milik Brian. Buang-buang waktu saja disini, yuk pergi guys," ucap Devina kepada kedua temannya tersebut.
Jangan ditanya kenapa bisa ada sebuah panitia demi bisa mendekati Brian. Karena Devina jengah melihat setiap cewek mendekati Brian. Makannya dia sengaja bikin pendaftaran begitu agar Devina bisa menyaring dan meminimalisir Brian benar-benar bertahan lama dengan kekasih barunya. Devina, si ratu kecantikan di sekolah SMA Dirgantara lah yang akan tetap menduduki tahta tertinggi sebagai pacar Brian Pramono. Tidak akan Devina rela jika ada cewek lain yang merebut singgasananya di sisi Brian.
"Semakin banyak saja yang daftar ya," ujar Cindi, dayang kanan dari Devina. Dia adalah kepala seleksi perilaku yang ditunjuk Devina menyelidiki setiap perilaku para cewek yang ingin mendaftar sebagai selir dari Brian.
"Iya, padahal kualitas mereka juga sangat biasa. Tetapi mereka tetap saja nekat ingin ngedate dengan raja," sahut Imel, sayang kiri dari Devina. Dia adalah cewek kepercayaan Devina untuk mengurusi jadwal siapa saja cewek yang terpilih sebagai cewek Brian.
"Biarkan saja, asalkan masih tetap aku yang menjadi ratu di sisi sang raja. Biarkan saja mereka berlomba-lomba ingin bisa ngedate dengan raja. Tetapi ingat kalian harus menekan mereka agar tidak melawanku. Bagaimanapun aku adalah ratu di sini. Satu-satunya ratu untuk raja seperti Brian. Kalian ingat itu!" tekan Devina kepada kedua dayang setianya.
"Ingat yang mulia ratu!" jawab Cindi dan juga Imel dengan setempak.
"Baguslah, ayo ikuti aku. Sepertinya raja tercintaku sudah sampai di sekolah ini. Aku sudah tidak sabar untuk menyambutnya dan juga memeluknya erat. Aku sudah merindukan dia sedari kemarin," ujar Devina.
Dia segera bergegas menjemput Brian ke arah gerbang sekolah. Dia sudah tidak sabar untuk melihat pujaan hatinya itu. Kedua dayang setianya pun ikut-ikutan sedikit berlari untuk mengejar langkah Devina yang begitu panjang dan sepertinya sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan raja Brian.
"Sayang......" sebuah panggilan yang begitu mengemaskan selalu Devina berikan untuk sang kekasih.
Brian yang berjalan dengan ketiga sahabatnya menoleh saat namanya dipanggil. Dia sudah menduga kalau itu pastilah si Devina. Ratu kecantikan di sekolah SMA Dirgantara. Cewek yang tidak pernah mau diputusin oleh Brian. Dan dia tetap bertahan meskipun Brian bergonta-ganti cewek selama ini. Bahkan dia justru menawarkan diri menjadi ketua panitia penyeleksi cewek yang dijadikan Brian sebagai mainan dikala dia suntuk dan bosan saja.
Greeepp
"Aku merindukanmu sayang," sebuah pelukan hangat diberikan oleh Devina yang langsung menghambur dan memeluk erat tubuh sang kekasih.
Brian sendiri hanya tersenyum kecil melihat apa yang dilakukan Devina kepadanya. Dia tidak menolak pelukan Devina justru malah menikmatinya. Akan tetapi ketika Devina ingin menciumnya. Brian langsung melepaskan tubuh Devina yang memeluk erat tubuhnya.
"Kamu harus tahu batasanmu dimana, Devina," ujar Brian dengan senyum manisnya di hadapan sang ratu kecantikan SMA Dirgantara tersebut.
"Kenapa kamu selalu menolaknya sih sayang?" rengek Devina dengan bibir dimanyun-manyunkan dan itu terkesan sangat imut di mata orang lain. Tetapi biasa saja buat seorang buaya seperti Brian.
"Kamu tahu kan apa alasannya. Jadi jangan buat moodku rusak ya dipagi hari ini," kata Brian yang mau tidak mau membuat Devina menurut.
...****************...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!