Witch Hero Groub, merupakan developer besar dari sebuah game PC terkenal yang bernama Ring of Chaos. Game yang mengusung genre MMORPG ini telah didownload oleh lebih dari ratusan juta orang di seluruh dunia. Baik tua, muda, laki-laki, maupun perempuan, hampir semua orang di dunia ini tahu akan keberadaan game satu ini.
Faktor utama yang membuat ketenaran game tersebut melonjak drastis sampai mampu menduduki peringkat satu top game online dunia adalah karena keunikan dan kerealistik-an game tersebut. Salah satu dari keunikan ini adalah di saat player baru ingin membuat avatar.
Mereka sama sekali tidak bisa memilih bentuk wajah, gaya rambut, warna mata atau lain-lain. Namun sebagai gantinya, avatar mereka akan menggunakan wajah mereka sendiri. Jadi sistem dari Ring of Chaos ini adalah, ketika masuk ke halaman pembuatan avatar, sang pemain diharuskan untuk memotret wajahnya sendiri sebelum kemudian di proses oleh AI dan dijadikan avatar game.
Keunikan dan kehebatan lainnya adalah, di setiap pertarungan, game ini sangatlah bebas. Maksudnya, para player mampu untuk menciptakan gerakannya sendiri sesuai apa yang dia mau tanpa harus mengikuti gerakan skill yang sudah dibuat sistem. Bahkan ada beberapa player yang mampu menciptakan jurus sendiri dan membuat bukunya sehingga membuat player lain mempelajari jurus tersebut.
Namun kekurangan lain dari game PC ini adalah, ukurannya yang sangat fantastis. Setelah empat tahun sejak awal perilisan, ukuran dari game ini sudah hampir menyentuh angka 300 GB!! Sungguh gila bukan?
Hal ini tak mengherankan dengan adanya sistem AI yang membaca wajah player dan juga grafik yang sangat luar biasa detailnya. Bahkan musim di dalam game pun disamakan dengan musim di dunia nyata. Bukankah itu sudah diluar nalar manusia?
Tapi ada juga beberapa orang yang memilih untuk tidak memainkan game ini dikarenakan alasan ekonomi. Atau ada juga yang merasa sedikit malu dengan wajah mereka yang kurang menarik, karena bagaimana pun juga, Ring of Chaos hanya menyediakan satu cara pembuatan avatar, yaitu dengan scan wajah.
Untuk tambahan, selain scan wajah, Ring of Chaos juga tak menyediakan fitur pembuatan nickname. Sehingga para player harus men-scan kartu identitas masing-masing yang nantinya akan menjadi nickname game. Singkatnya, semua nickname player Ring of Chaos adalah nama asli di dunia nyata.
Saat ini di dalam kamar yang tak begitu luas, nampak seorang lelaki muda yang sedang seru-serunya memainkan game Ring of Chaos. Dia ini adalah salah satu dari sepuluh top rank yang menduduki peringkat ke tiga teratas. Namanya adalah Tanaka Asahi.
"Serang kakinya, tusuk perutnya!! Kita incar status critical untuk merobohkan si sialan ini!!"
"Asahi, kau ini assasin, posisimu terlalu dekat dengannya!! Mundur sedikit!!" bentak salah seorang temannya. Karena menggunakan fitur komunikasi yang disediakan oleh game, sehingga mereka bisa saling bicara dari jarak jauh.
"Ah...tak perlu mundur!! Sedikit lagi...!!.....yaaa menaaaangg!!" Asahi berteriak kegirangan ketika berhasil membunuh monster besar itu. Dialah yang mendapat reward paling banyak karena berhasil membinasakan musuhnya.
"Dasar kau ini...bilang saja ingin mengambil reward terbanyak dengan membunuhnya."
"Sialan kau Asahi!! Kenapa kau tak membiarkan aku membunuhnya untuk naik level!!??" bentak temannya yang lain. Dari suaranya, dapat diketahui dia adalah seorang wanita.
Kling
Tiba-tiba muncul sebuah notifikasi di layar PC Asahi. Dia segera membuka dan melihatnya, namun beberapa saat kemudian, pria ini mengeluh.
"Ah...event itu lagi...apa sih sebenarnya maksudnya? Kurang tujuh jam? Hah...kita lihat apa yang terjadi setelah tujuh jam."
"Kebangkitan Sang Immortal? Event apa sih sebenarnya? Dari semenjak pertama kali aku bermain game ini, tidak ada keterangan pasti akan event aneh ini selain tampilan jam yang terus bergerak mundur." kata sang wanita.
"Biarlah...bisa saja kita akan terlempar ke dunia isekai seperti di novel-novel atau anime setelah waktu itu habis? Hehehe...." si lelaki mulai meracau.
Melihat salah satu temannya mulai kambuh lagi penyakitnya, Asahi tak ambil pusing dan segera pamit. Dia kemudian mandi dan pergi ke universitasnya.
Dari semenjak dia keluar rumah, di dalam bis, di kelas, atau bahkan di kantin, semua orang membicarakan tentang Ring of Chaos. Hal ini sangat biasa didengar oleh telinga Asahi, namun ada satu hal yang berbeda hari ini.
Ya, mereka semua sedang membicarakan sebuah event unik yang sejak awal perilisan sampai saat ini tidak ada yang tahu apa maksudnya. Event itu bernama Kelahiran Sang Immortal.
Jujur saja Asahi pun juga tak paham dengan event ini. Bahkan dia yang sejak awal perilisan sampai dengan hari ini tidak pernah putus bermain barang sehari, masih belum mengetahui apa sebenarnya dari event Kelahiran Sang Immortal itu.
Event ini adalah event yang sudah dikeluarkan sejak awal perilisan Ring of Chaos, lebih tepatnya satu minggu setelah awal perilisan, lahirlah event ini.
Kelahiran Sang Immortal, itulah nama dari event aneh tersebut. Dalam tampilan event, tidak dicantumkan dengan jelas informasi mengenai event, hal-hal yang harus dilakukan, atau hadiah event. Hanya satu yang selalu ditampilkan di halaman event kelahiran Sang Immortal, yaitu sebuah jam digital yang selalu menghitung mundur.
Di awal event ini keluar, tepatnya pada tengah malam, jam digital itu menunjukkan waktu "(04 Years)-(00 Month)-(00 Day)-(00 Hours)".
Dan saat ini kurang sekitar tujuh jam lagi sebelum waktu itu benar-benar habis. Inilah yang paling dinanti-natikan oleh semua player Ring of Chaos, mereka merasa amat penasaran dengan kejadian berikutnya setelah waktu itu habis.
"Asahi.....!!" teriak salah seorang wanita dari kejauhan sana.
Asahi yang merasa kenal dengan suara itu langsung merinding dan tak nyaman. Dirinya buru-buru bangkit dari tempat duduk untuk menghindari orang terebut, namun sayang, orang itu sudah ada di depan.
"Selamat sore Asahi!! Bagaimana kabarmu? Kau sangat hebat tadi walaupun sungguh menyebalkan karena merebut levelku!"
Seina Amaya, itulah nama perempuan cerewet ini yang tadi bermain bersama Asahi. Dia adalah teman masa kecil Asahi dan mereka berdua sudah bersama sejak masa taman kanak-kanak dulu.
Parasnya yang cantik itu berhasil membuat dirinya menjadi bintang sekolahan di setiap tingkatan. Baik itu saat SD, SMP, atau pun SMA. Dan saat ini, Amaya kembali menjadi idola di universitasnya. Namun dalam pandangan Asahi, gadis ini sama sekali tidak ada cantik-cantiknya.
"Jangan sok akrab!"
"Ihh...selalu saja begitu, bukankah kita teman masa kecil? Dan juga kita kan player terkuat jika maju bersama! Kan benar kan?"
"Player terkuat apanya?"
"Sudahlah, kau mau apa? Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba datang padaku, pasti ada sesuatu kan?" lanjut Asahi setelah menghela nafas sejenak.
Tiba-tiba raut wajah Amaya menjadi serius, kemudian tanpa banyak cakap lagi, dia duduk di sebelah Asahi dan lekas membuka handphonenya.
"Asahi lihat ini!" katanya sambil menunjukkan layar benda pipih itu.
"Chaos...Online....? Hm, bukankah ini game keluaran Witch Hero Groub yang sudah menghilang bertahun-tahun lalu?"
Amaya mengangguk lalu berkata, "Benar sekali, sekarang lihat ini!" gadis ini menscrol layar hp nya untuk memperlihatkan berita-berita mengenai game tersebut.
"Apa ini? Tak ada yang penting!" Asahi bingung dengan kelakuan temannya itu.
"Lihat ini!! Kau ingatkan soal hilangnya sepuluh orang secara misterius bertahun-tahun lalu?"
Asahi hanya mengangguk membenarkan.
"Nah, setelah diselidiki, ternyata mereka adalah sepuluh orang player terkuat dari game Chaos Online!! Lalu di game itu juga ada sebuah event yang berdurasi empat tahun, sama dengan event Lahirnya Sang Immortal. Nama event itu Ring of Chaos."
"Hah...bukankah itu nama game kita?"
"Benar, tapi Ring of Chaos merupakan event di game Chaos Online. Intinya, semua player diharusnya untuk mengamankan sebuah cincin legenda agar tidak diambil orang jahat. Setelah empat tahun dan event itu selesai, tidak ada satu pun player yang mampu menyelamatkan cincin itu dikarenakan sang penjaga cincin yang teramat kuat."
Asahi masih bingung dengan segala tingkah Amaya, maka dia bertanya, "Lalu?"
"Setelah itu Chaos Online tiba-tiba tutup server dan sebulan kemudian, sepuluh orang yang tersebar di seluruh penjuru dunia dinyatakan hilang dalam waktu satu minggu. Di Jepang ada dua orang. Ternyata mereka adalah sepuluh player top rank dari Chaos Online."
"Lalu apa hubungannya denganku!? Bicara yang jelas, langsung ke intinya!" Asahi mulai sebal.
Sedangkan Amaya masih tetap diam dengan raut wajah yang semakin nampak serius.
"Asahi...mungkin benar perkataan kakakku, mereka semua terlempar ke dunia isekai seperti dalam novel atau anime." katanya dengan sungguh-sungguh.
Asahi menampakkan raut wajah bodoh melihat sahabatnya itu, dia segera menjawab dengan sedikit kasar, "Oh...sepertinya kau mulai terkena penyakit yang sama seperti kakakmu. Amaya, jika kau benar-benar ingin berpindah ke dunia lain seperti novel-novel itu, matilah dulu sana baru bisa pindah."
"Aku serius Asahi!!"
"Aku juga serius!! Jangan terlalu sering menonton anime macam itu atau novel-novel yang bergenre isekai dan lain sebagainya. Otakmu telah didoktrin oleh cerita-cerita itu!!" balas Asahi tak mau kalah.
"Hmph, baiklah!! Kita lihat saja bagaimana tujuh jam dari sekarang! Setelah event Kelahiran Sang Immortal selesai, ingin kulihat seperti apa jadinya."
"Kau ingin pindah ke dunia lain?"
"Bisa jadi seperti itu? Siapa yang tahu?"
"Orang stress!!"
...****************...
Asahi merebahkan tubuhnya di atas kasur dan mulai memejamkan mata. Sungguh lelah rasanya setelah mengerjakan tugas kampus yang demikian banyak itu sampai harus membuatnya tidak tidur hingga hampir tengah malam ini.
"Heh...berpindah ke dunia lain? Haha...sahabatku itu sepertinya mulai gila..." gumamnya sebelum terlelap dan masuk ke alam mimpi.
(02 Hours)
(01 Hours)
(00 Hours)
Ding...
Tiba-tiba komputer Asahi hidup dengan sendirinya dan langsung menampilkan halaman event Kelahiran Sang Immortal. Aneh memang karena saat komputer hidup tidak melewati loading screen yang biasanya terlihat selama beberapa detik sebelum komputer benar-benar hidup.
(00 Years)-(00 Month)-(00 Day)-(00 Hours)
...Perpindahan dilakukan dalam......
...3...
...2...
...1...
Cahaya dalam komputer Asahi semakin terang dan terang sampai membuat seluruh kamarnya tertutup cahaya. Selang beberapa detik kemudian, cahaya itu lenyap dan komputer mati seketika. Namun...tidak nampak lagi sosok Asahi di kasur kamarnya, hanya meninggalkan pakaian yang kosong tanpa badan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
BERSAMBUNG
Keesokan harinya, dunia dikejutkan dengan menghilangnya ratusan juta orang dalam waktu bersamaan. Semua chanel televisi atau siaran radio, koran dan berita terkini di internet menampilkan kabar mengejutkan ini.
Semua orang menjadi heran sekaligus takut dengan kejadian tersebut. Tak ada yang tahu pasti apa yang menyebabkan hilangnya sekian banyak orang itu dalam waktu bersamaan.
Dalam segala keributan itu, Witch Hero Groub menutup server Ring of Chaos dan segera "diam". Mereka tidak pernah muncul lagi di publik sejak saat itu.
...****************...
Di dalam kerumunan hutan bambu yang lebat sekali, nampak dua sosok manusia yang terbaring lemas di sana. Satu orang adalah lelaki berjubah hitam dan bersenjatakan katana, satu orang lainnya adalah wanita yang menggunakan armor besi dan dua pedang di punggungnya.
Suara kicauan burung dan hembusan angin pagi itu agaknya membuat dua insan ini semakin larut dalam tidur mereka. Seolah semua keindahan alam ini membuat tidur mereka semakin nyaman dan damai.
Akan tetapi selang beberapa saat kemudian, si wanita terbangun dan nampak terkejut. Dia segera duduk dan menolehkan kepada ke kanan-kiri. Lalu dari mulutnya, keluar seruan tertahan begitu mengenal tubuh seseorang yang masih terbaring di sebelahnya.
Segera saja dia mendatangi orang itu dan mengguncang-guncangkan tubuhnya.
"Asahi!! Asahi!! Bangun!!"
Pria itu sedikit tersentak dan membuka matanya. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.
"Hah...dimana ini!?" dengan nada serak khas orang baru bangun tidur, dia bertanya.
"Hutan Bambu!! ini Hutan Bambu di daerah Barat kota Fortuna"
Lelaki yang bukan lain adalah Tanaka Asahi itu tersentak kaget. Namun beberapa saat kemudian, dia kembali merebahkan tubuhnya dan meramkan mata kembali.
"Apa? ah...sepertinya aku masih bermimpi." gumamnya.
"Bodoh! Ini dunia Ring of Chaos!!" bentak wanita itu yang bukan lain adalah Seina Amaya. Sambil membentak, dia menjambak rambut Asahi hingga membuat pria itu bangkit duduk.
"Apaaa!! Kau jangan bercanda!!"
"Mana ada aku bercanda!!? Lihat sekitarmu, kau pasti tak asing dengan tempat ini!!"
Asahi menuruti perkataan Amaya. Mengedarkan pandangan matanya ke sekitar untuk melihat-lihat keadaan. Beberapa detik kemudian, pandangannya berubah kosong dan mulutnya bergumam.
"Ini...benar-benar hutan bambu....haha, sepertinya ucapanmu kemarin benar." Asahi bicara seakan-akan nyawanya belum terkumpul sepenuhnya.
Kemudian dia melihat bajunya dan baju milik Amaya. Dia kembali terkejut karena mengenal pakaian yang dikenakan dirinya dan temannya itu.
"Ini...equip kita."
"Benar, tak salah lagi, kita telah pindah dunia. Tak masuk akal memang, tapi inilah kenyataannya! Sekarang lebih baik kita pergi dan menuju kota Fortuna, ke markas aliansi kita berada." Amaya menarik bangun Asahi yang masih meracau tak jelas itu. Sepertinya pria ini masih belum bisa menerima kenyataan.
"Benar kan apa kataku? Kita terlempar ke dunia lain. Mungkin sepuluh orang top player game Chaos Online juga terlempar ke dunia lain sama seperti kita." ucap Amaya sambil berjalan dan mengacaukan setiap racauan dari mulut Asahi.
"Haha...hahaha...kita pindah dunia ya...wah...seperti menjadi tokoh utama dalam anime..."
"Diam!!"
...****************...
Selang beberapa lama kemudian, mereka tiba di sebuah danau luas yang mereka kenal sebagai satu-satunya danau di hutan bambu ini. Dua orang ini boleh dibilang player veteran, sehingga mengenal betul setiap tempat di hutan ini.
"Haha...haha...jadi tokoh utama...dikelilingi wanita...haha...aduuhh!!" Asahi masih bergumam tak jelas. Merasa kesal dengan perbuatan temannya itu, Amaya lalu menampar pipi Asahi dengan amat keras.
"Hei terima kenyataan!! Memang awalnya aku berkata mungkin kita bisa pindah dunia, tapi apa kau pikir aku percaya sepenuhnya dengan perkataanku!? Aku juga tak percaya kita benar-benar bisa pindah dunia seperti ini. Tapi berhentilah bersikap gila dan mulailah terima kenyataan tak masuk akal ini!!!" bentak gadis itu yang melihat Asahi seperti hampir gila.
Pria berambut hitam pekat itu mengelus-elus pipinya sambil mengerucutkan bibirnya. "Tidak dulu tidak sekarang masih galak saja..."
"Apa kau bilang!??"
"Grooaarrr!!"
Ketika Amaya hendak kembali mendaratkan pukulannya, tiba-tiba terdengar suara keras dari dalam danau. Sedetik kemudian, permukaan danau yang tenang itu mulai bergelombang. Makin lama makin besar.
"Ini...jangan-jangan...!?"
"Sialan...walaupun kita cukup kuat di dalam game, tapi saat ini semuanya bukanlah dunia game melainkan dunia nyata. Bagaimana cara kita untuk mengaktifkan skill!!?"
"Mana kutahu? Kau yang lebih dulu bermain Ring of Chaos."
"Hei, aku bermain game ini di komputer, bukan menghadapinya langsung seperti ini!!"
Dua orang muda ini saling berdebat tak mau kalah, mengabaikan bahaya yang sedang mengancam mereka. Ketika getaran di permukaan danau itu kian menghebat dan berubah menjadi ombak yang menyapu dua orang itu, mereka segera tersadar dengan keberadaan monster ular di hadapan mereka.
"Water Snake!! Wah gawat, walaupun bukan lawan sulit, tapi saat ini kita benar-benar dalam situasi sulit!" seru Amaya.
"Kabur!!" Asahi segera bangkit dan menarik lengan Amaya untuk diajak pergi dari sana.
Sekedar tambahan, di Hutan Bambu ini, level yang dianjurkan sistem untuk memasuki hutan ini adalah 90-100. Sedangkan dua orang ini sudah memiliki level lebih dari 200. Asahi 220 sedangkan Amaya 204, tentu saja bagi dua orang ini Hutan Bambu bukanlah masalah besar.
Namun lain lagi masalahnya untuk saat ini, jika di komputer masing-masing mereka menjalankan avatar dengan kehebatan menekan tombol dan gerakan mouse, tapi sekarang? Mereka menggunakan tubuh sendiri untuk bertarung. Dan keduanya tidak mengerti bagaimana cara menggunakan skill-skill hebat yang biasa mereka gunakan dalam game.
Kembali ke Asahi dan Amaya. Dua orang ini terus berlari menjauhi monster ular raksasa yang bernama Water Snake itu. Namun sepertinya monster ini tak membiarkan keduanya lolos, maka dia membuka mulut lebar-lebar dan menyemprotkan air yang sangat tajam seperti pedang.
"Sing-Sing!!"
"Waaahhh!!" dua orang ini serempak berteriak dan melompat ke belakang.
Serangan dari monster barusan berhasil menebas belasan bahkan puluhan batang bambu menjadi banyak potongan kecil. Jika saja mereka terlalu maju saat itu, mungkin tubuh merekalah yang kena potong.
"Aduh bagaimana ini??" Amaya terlihat sangat panik.
Belum sempat Asahi menjawab, dari arah belakang, ular itu sudah kembali mengirim serangan serupa. Kali ini dapat diapastikan jika keduanya akan terpotong-potong jika Asahi tidak segera mendekap tubuh Amaya dan bergulingan.
"Sialan!! Monster arogan!! Akan kutunjukan bagaimana kekuatan dari top player dunia!!" Asahi mulai tersulut emosi dan berlari mendekati danau.
"Bodoh, apa yang kau lakukan!!"
Teriakan Amaya tak diacuhkan oleh Asahi. Pria ini terus berlari dengan tangan kiri memegang sarung pedang, sedangkan tangan kanan bersiap mencabut pedang katana kebanggaannya.
Melihat manusia itu berlari mendekatinya, Water Snake nampak sangat marah karena merasa ditantang. Maka kembali dia membuka mulut dan mengirim serangan tebasan air yang sangat berbahaya.
"Asahi kembali!!"
Bukannya mendengar perkataan Amaya dan kembali, dia malah memberhentikan langkah dan memasang kuda-kuda. Kaki kanan ditekuk ke depan dan kaki kiri ke belakang agak menyamping. Sorot matanya tajam menatap kearah monster ular tersebut.
"High Level Technique : Izanagi!!"
Asahi lalu mencabut pedangnya dan mengarahkan tebasan pedang katana itu kearah kepala Water Snake. Begitu pedang tercabut, seketika tercipta aura biru kemerahan yang indah sekali, dan begitu Asahi menebaskan pedangnya, terciptalah sebuah aura pedang yang segera menebas semua tembakan air Water Snake. Aura pedang itu terus melesat cepat mengarah mulut ular yang masih terbuka lebar. Water Snake nampak terkejut, namun terlambat, aura pedang dari Asahi berhasil menebas putus wajahnya dengan amat rapi.
"Syuutt-Boomm-Krak-Krakk!"
Ternyata aura pedang itu terus melesat setelah berhasil membelah wajah lawan. Begitu aura pedang Asahi menyapa kerumunan pohon bambu di belakang sana, seketika terbelahlah semua bambu itu sedikitnya sejauh 25 meter.
"Nah rasakan itu!! Inilah Asahi, top tiga dari papan peringkat dunia!!" seru Asahi sambil menudingkan pedangnya ke arah ular tersebut yang segera ambruk dan tenggelam.
Di belakangnya, Amaya melihat semua itu tanpa berkedip sedikit pun. Mulutnya terperangah lebar menyaksikan tindakan Asahi barusan. Ada rasa kagum, terkejut, tapi juga bingung.
"Asahi...bagaimana kau melakukan itu?"
"Caranya gampang, tinggal lakukan seperti biasa. Tekan–eh benar juga, bagaimana bisa aku melakukan itu?" Asahi segera terdiam menyadari semua tindakannya. Dia lalu membalikkan tubuh dan menatap Amaya dengan heran.
"Bagaimana aku melakukannya?"
...****************...
"Oh...jadi kau melakukan gerakan sesuai dengan gerakan skill itu dari dalam game?"
Asahi mengangguk beberapa kali untuk membenarkannya.
"Lalu bagaimana kau mengaktifkan skillnya, bukankah skillmu itu membutuhkan pengerahan energi?"
"Soal itu, jangan tanya. Aku pun tidak tahu bagaimana detailnya. Semua itu aku lakukan dengan spontan dan tiba-tiba."
Amaya menghela nafas panjang. Semua pertanyaannya belum terjawab.
"Apa dengan mengucapkan nama skill itu?" celetuk Asahi.
"Hm, seperti mantra maksudmu?"
"Benar. Coba kau praktekkan. Aku ingat kau punya skill yang bernama Double Sword Slash. Coba kau praktekan ke arah sana." kata Asahi sambil menunjuk kearah bambu-bamu.
Amaya mengangguk dan mencabut pedang gandanya. Seingat dia, gerakan awal dari jurus ini adalah merendahkan tubuh sampai hampir dalam posisi jongkok, lalu melesat kedepan dan menebaskan dua pedang secara berbareng kearah lawan.
Amaya lalu merendahkan tubuhnya, kedua kaki siap untuk melakukan tolakan guna melempar tubuh ke depan.
"Low Level Technique : Double Sword Slash."
Setelah mengucapkan kata barusan, Amaya seakan-akan merasa ada aliran energi kuat yang mengalir menuju kakinya. Segera saja dia melakukan tolakan ke depan dan melesat cepat.
Dalan keadaan melesat cepat itu, aliran energi kuat kembali ia rasakan. Kali ini mengalir menuju kedua lengan. Maka cepat dia ayunkan dua pedangnya dan menebas kerumunan bambu di hadapannya.
"Srat-Srat!"
Lima batang bambu terpotong dan tumbang seketika. Melihat ini, wajah Amaya berseri dan dia meloncat-loncat kegirangan.
"Berhasil!! Ini berhasil!!"
...----------------...
Jurus Izanagi milik Asahi bukan hasil plagiat anime sebelah ya bro. Buat yang belum tahu, Izanagi adalah sosok dewa sama seperti Izanami dalam mitologi Jepang. Untuk lebih jelasnya bisa lihat wikipedia.
Di chapter-chapter yang akan datang, akan banyak jurus Asahi yang pakai nama dewa-dewa Jepang, jadi jangan dianggap plagiat ya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
BERSAMBUNG
Setelah berhari-hari lamanya, akhirnya dua orang ini berhasil keluar dari Hutan Bambu dan sampai di kota Fortuna. Benar-benar perjalanan yang amat melelahkan, jika biasanya di dalam game mereka bisa menggunakan fitur teleportasi gratis untuk kota checkpoint atau berjalan dalam beberapa menit, kali ini bahkan sampai berhari-hari baru sampai tujuan.
"Hah...lelah sekali..." keluh Amaya.
"Wajar saja, saat ini dunia Ring of Chaos menjadi nyata dan tidak bisa disebut sebagai game. Mungkin besarnya suatu tempat atau hal-hal lainnya banyak yang berubah." balas Asahi.
"Buktinya, setelah kita berdua terlempar kemari, kita tak bisa melihat jendela status. Yang bisa kita lakukan hanya melakukan skill dan mengakses cincin spatial ini." lanjutnya.
Cincin spatial adalah tempat penyimpanan yang digunakan dalam dunia Ring of Chaos. Ada beberapa tingkatan cincin tersebut, mulai dari Low, Mid, dan High. Karena dua orang ini merupakan pemain veteran dan cukup kaya dalam game, mereka mampu membeli cincin kelas High yang kapasitasnya tidak terbatas.
Sebagai informasi, dunia dari Ring of Chaos ini bernama Sky Heaven. Tempat itu merupakan tempat bagi para player untuk melakukan petualangan dan melakukan misi cerita. Sebenarnya ada dua lagi tempat yang terdapat di dunia Ring of Chaos. Namun sampai Asahi dan Amaya berpindah ke dunia ini, dua dunia itu masih tertulis "coming soon".
Begitu memasuki kota, dua orang ini segera dikejutkan dengan keadaan kota yang sangat ramai, sebagian besar dari mereka adalah para petualang. Ketika Amaya dan Asahi berjalan melewati kerumunan orang itu, mereka dikejutkan dengan perkataan dari beberapa orang yang ada di sana.
"Gawat, sudah empat hari kita terjebak di dunia ini, bagaimana cara kita keluar?"
"Mana kutahu, aku bahkan masih pemula dalam game ini!"
Amaya memperhatikan mereka dengan seksama, lalu ia menolehkan kepalanya menghadap Asahi dan berkata, "Asahi, sepertinya bukan hanya kita yang terlempar ke dunia ini."
"Baguslah, jika aku harus menanggung nasib tak jelas ini hanya denganmu seorang, aku khawatir mungkin suatu saat nanti aku akan loncat dari atas jurang karena depresi."
"Kau...sebenarnya aku ini apa di matamu..."
Mereka terus berjalan ke dalam kota. Makin lama berjalan, mereka menyadari jika ucapan Asahi tadi benar adanya. Menurut ingatan mereka yang masih muda, kota Fortuna ini tidaklah sebesar sekarang. Buktinya, sampai kurang lebih sepuluh menit berjalan, mereka belum sampai di pusat kota yang dijadikan markas aliansi mereka.
Kota Fortuna adalah kota yang dikelilingi oleh tempat-tempat leveling berkisar dari level 70-150. Sehingga biasanya di dalam game, kota ini sering kali terlihat player berlevel menengah atau tinggi. Namun saat ini, tak jarang pula terlihat para petualang yang masih memakai equip tingkat pemula. Sampai di sini keduanya segera menyimpulkan bahwa ketika para player berpindah ke dunia ini, mereka tiba di suatu tempat secara acak. Untungnya Asahi dan Amaya bisa tiba di satu tempat yang sama, sehingga bisa saling membantu jika ada sesuatu di perjalanan.
"Kita sampai."
Setelah sekian lama berjalan, akhirnya mereka tiba di depan istana megah yang sangat luas. Inilah markas besar aliansi mereka berdua yang bernama Dragon Republic. Seperti namanya, di puncak istana itu, berkibar dengan gagahnya sebuah bendera berwarna merah gelap dengan gambar naga emas. Tanpa menunggu lagi, dua orang ini segera membuka gerbang dan masuk ke dalam.
Setelah melewati taman istana yang amat luas itu, mereka tiba di ruang dalam. Kemudian Asahi mengajak Amaya untuk pergi ke ruangan rapat.
"Oh...Asahi, Amaya kalian sudah datang!" seru seorang pria berumur dua puluh lima tahun. Dia mengenakan armor besi berkilauan, di punggungnya terdapat sebuah pedang dan perisai yang menjadi senjata utama. Dia bernama Hikaru Kento, seorang pemimpin sekaligus pendiri aliansi Dragon Republic.
"Kento, kau sudah sampai di sini ternyata." balas Asahi yang segera duduk di salah satu kursi kosong dekat Kento.
"Kakak, kau sudah sampai juga?" Amaya berkata kepada seorang pria lain yang bersenjatakan pedang besar. Berambut hitam pendek dan bertubuh tinggi tegap. Dia ini adalah kakak kandung Amaya yang bernama Seina Ken.
Bukannya menjawab, orang itu hanya menghela nafas dan menggelengkan kepala perlahan.
Saat ini di ruangan rapat itu, hanya terdapat empat orang anggota Dragon Republic. Sedangkan untuk anggota lainnya, kemungkinan belum sampai ke markas.
Asahi yang sudah penasaran segera mengajukan pertanyaan, "Bagaimana ini? Kenapa kita tiba-tiba bisa berpindah dunia secara aneh sekali?"
Kento hanya menghela nafas berat sebelum menjawab, "Kau bertanya padaku? Lalu aku harus bertanya kepada siapa?"
Tak puas dengan ucapan leadernya itu, Asahi mengalihkan pandangannya kearah kakak Amaya. "Oi Ken, bagaimana menurutmu? Kita benar-benar berpindah dunia lho, apa-apaan dengan wajah murungmu itu? Bukankah ini yang kau inginkan?"
"Hah...Asahi, waktu itu aku hanya bercanda. Walaupun sebenarnya memang ingin sih..."
"Kakak adik sama saja!"
Asahi menghela nafas dan mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja. Sedangkan tangan lainnya ia gunakan untuk menopang dagu.
"Apakah ini ada hubungannya dengan event Kelahiran Sang Immortal?" Asahi buka suara.
"Entahlah, awalnya aku juga berpikir begitu." balas Kento.
"Anggap saja memang begitu karena tidak ada alasan logis lain yang bisa menjelaskan situasi kita saat ini."
"Apa maksudmu? Lalu apa hubungannya dengan event aneh itu?" Amaya menyahut.
Asahi menghendikkan bahu sambil menjawab, "Mana kutahu? Biarlah waktu yang menjawabnya."
Kento menghela nafas sekali sebelum menjawab, "Semua ini sangat nyata, bahkan sistem level pun tidak ada. Kita benar-benar akan menjadi petualang sungguhan di dunia ini."
Asahi melihat ketiga kawannya itu bergantian, yang paling mengejutkan adalah ketika dia menatap sepasang kakak beradik itu. Bukankah awalnya Ken memang sangat ingin untuk berpindah dunia? Mengapa saat ini nampak murung?
Apalagi adiknya, bukankah selama perjalanan dia selalu tertawa dan menjahilinya tanpa henti? Kenapa sekarang menjadi pendiam dan menampakkan ekspresi sedih seperti itu?
Semua pemikiran ini walaupun membingungkan hati Asahi, namun dia tak ingin memikirkannya lagi. Dia lalu memanggil NPC pelayan yang bertugas untuk mengurus semua kebutuhan aliansi. Seperti bersih-bersih, merapihkan pohon taman, memberi makan ikan di kolam atau pekerjaan lainnya.
"Lucy, kemari!!"
Dari dalam sana terdengar suara hentakan kaki yang makin lama kian mendekat. Setelah dekat, tampaklah seorang gadis cantik yang berpakaian pelayan dengan hiasan telinga kucing di kepalanya. Telinga kucing itu merupakan usul dari kakak Amaya yang sangat terobsesi dengan hal semacam itu.
"Tolong buatkan kami minum."
"Minum apa tuan?"
"..."
"Hah?" serempak mereka semua memandang Lucy dengan heran. Merasa dipandang dengan aneh, Lucy pun menjadi bingung juga.
"A-ada apa? Apakah ada yang salah dengan saya?"
"Hah!? Benarkah ini adalah Lucy kita!!?" seru Kento bangkit berdiri dan mengguncangkan kedua pundak Lucy.
Bagaimana tak terkejut hati mereka ketika mengetahui NPC itu bisa menjawab pertanyaan Asahi. Memang Ring of Chaos adalah game yang sangat realistik, namun tidak sedetail itu sampai NPC pun bisa menjawab perkataan player.
Biasanya jika player berkata seperti itu kepada Lucy, pelayan itu akan mengeluarkan daftar minuman yang bisa dibuat olehnya. Daftar minuman itu akan semakin bertambah banyak seiring bertambahnya level Lucy. Namun kali ini, NPC itu malah bertanya balik!!.
"Ingat semuanya, ini dunia nyata! Saat ini Ring of Chaos menjadi nyata!! Jadi jangan heran Lucy menjadi seperti ini." lanjut Ken sambil memandang mereka semua.
"Lucy bisa bicara seperti manusia...wahh jika begitu aku tak menyesal karena berpindah ke dunia ini!!" seru Ken kegirangan. Tindakannya ini hanya mendapatkan tatapan datar dari mereka semua. Sedangkan si pelayan itu malah makin bingung dengan segala tindakan tuannya.
"Secangkir coklat hangat untuk kita semua." akhirnya Asahi berkata.
...****************...
Di dalam ruangan istana yang amat megah, nampak seorang pria tua berjubah gelap sedang berdiri termenung memandang langit di balik kaca ruangan itu. Beberapa kali juga terdengar helaan nafas dari mulutnya.
"Ada apa?" lelaki tua itu berkata.
Sedetik kemudian, datanglah seorang pria lain berpakaian hitam-hitam dan memakai masker. Melihat pakaiannya, dapat diketahui jika pria yang baru datang itu adalah seorang assasin.
"Mereka semua sudah tiba di dunia Sky Heaven." katanya singkat.
"Baiklah, kau bisa pergi."
Assasin itu segera berkelebat pergi dari sana begitu mendapat balasan dari pria tua tersebut. Seperginya assasin tersebut, kembali terdengar helaan nafas berat dari mulut si pria tua.
"Terpaksa...terpaksa...."
"Maafkan aku semuanya. Maafkan orang tua ini yang sungguh egois sekali..."
Pria itu bergumam sambil terus memandangi langit biru penuh awan itu. Tatapannya kian sayu dan nampak sedih, tak ada yang tahu arti dibalik ekspresi itu selain dirinya sendiri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
BERSAMBUNG
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!