NovelToon NovelToon

Di Jodohkan Dengan Duda

Bab 1 Prolog

Faiza Az-Zahra,atau biasa di panggil Fai Usia 24 tahun Gadis periang dan pekerja keras.Fai yang saat kuliah mengambil jurusan desainer setelah lulus,dia memutuskan membuka butik sendiri.Semua hasil idenya dia tuangkan di sebuah kertas.Lalu menjadikannya sebuah karya yang indah.Setelah itu dia bekerja sama dengan para penjahit agar karyanya makin di lirik orang.

Fai merintis usahanya dari nol,awal membuka usaha semua dia kerjakan sendiri termasuk melayani pelanggan yang datang.Dia beri nama butik itu dengan nama Fai Boutique.Sudah dua tahun semenjak di bukanya butik,Kini butiknya semakin maju.Banyak yang menyukai hasil desainnya.Bahkan saat ini dia sudah mempunyai enam karyawan.Tiga karyawan di bagian depan untuk melayani pelanggan,sedangkan tiga karyawan lagi bagian belakang yaitu menjahit.Karena permintaan baju yang semakin banyak jadi Fai memilih untuk memiliki karyawan sendiri di bagian menjahit.

Di usianya yang sudah menginjak 24 tahun,Fai masih sendiri.Dia belum berminat untuk menjalin hubungan dengan laki-laki.Dia masih ingin menikmati hidup sendiri.Tetapi orang tua nya selalu mendesaknya untuk segera menikah.

Askara Bramasta,usianya yang baru 30 tahun sudah menyandang status duda.Askara Bramasta atau yang lebih akrab di sapa Aska ini harus menelan pil pahit atas pengkhianatan yang di lakukan oleh sang istri.Istrinya berselingkuh dengan mantan pacarnya.Bahkan mantan istrinya itu secara terang-terangan berucap bahwa dia tidak pernah mencintai Aska.Dia hanya terpaksa menerima lamaran Aska.Tentu saja Ucapan mantan istrinya itu sungguh membuat Aska tak percaya dan merasakan sakit hati yang teramat dalam. Padahal sebelumnya mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun dan hubungan keduanya selalu harmonis.

Pernikahan yang baru berjalan tiga bulan harus kandas hingga keputusan untuk bercerai merupakan keputusan yang terbaik untuk hubungan keduanya.Sebenarnya Kejadiannya sudah lama yaitu tiga tahun yang lalu akan tetapi sampai sekarang Aska belum bisa membuka hatinya lagi untuk wanita manapun.Jadi lebih tepatnya di usia yang kedua puluh tujuh tahun dia sudah berstatus duda.Pengkhiatan istrinya menjadi momok yang menakutkan bagi Aska ketika ia ingin memulai hubungan baru.

Sikap Aska pun semakin dingin,bahkan Aska semakin menjaga jarak dan membentengi dirinya agar tak tertarik dengan yang namanya perempuan.Kedua orang tuanya merasa kasihan dengan nasib percintaan anak mereka.Orang tuanya sangat takut jika Aska sampai tidak mau menikah lagi.Mereka tidak mau Aska selalu berada dalam bayang-bayang masa lalunya.

Di sebuah restoran sedang terjadi kesepakatan kerjasama antara perusahaan milik Aska yang bernama Bramasta Group dengan Perusahaan orang tua Fai yang bernama Alam Jaya Group.

"Gimana kabar Fai ?,Sudah lama aku tidak melihatnya,terakhir kali waktu dia baru masuk SMA."Tanya Bramasta Ayah Aska

"Fai baik,dia sudah membuka butik sendiri.Usahanya lumayan maju.Kau tau sendiri kan dari kecil dia suka sekali menggambar baju dan mempunyai keinginan untuk membuka butik.Dan sekarang dia mewujudkan keinginannya itu."Jawab Alamsyah ayahnya Fai.

"Ya aku ingat sekali,bocah itu walaupun masih kecil tapi berbakat sekali dalam menggambar terutama baju yaa."Alamsyah hanya mengangguk dan tersenyum membenarkan ucapan Bramasta.

"Aku turut prihatin ya tentang hubungan anakmu si Aska,aku terkejut mendengar kabarnya beberapa tahun yang lalu."

Kasus Perselingkuhan istrinya Aska memang waktu itu menjadi trending topik dan menggegerkan di kalangan dunia bisnis.

"Yah begitulah dan sampai sekarang Aska tidak mau membuka hatinya dengan wanita manapun,dia masih trauma dengan masa lalunya."

"Kalau begitu nasib kita sama,Fai sampai sekarang belum pernah mengenalkan lelaki sebagai kekasihnya,padahal umurnya sudah dua puluh empat tahun.Anak itu masih menikmati masa-masa jomblo nya sambil mengembangkan butiknya."

"Bagaimana kalau kita jodohkan saja Aska dengan Fai,ku rasa mereka pasangan yang serasi.Aku juga ingin Aska bisa melanjutkan hidupnya mempunyai pasangan hidup lagi"Ucap Pak Bram semangat

"Aku setuju,Aku sangat ingin melihat Fai menikah.Apalagi umurnya sudah cukup untuk menikah."Pak Alam menyetujui

"Kalau begitu nanti kita atur pertemuan kita berikutnya.Kita makan malam dan sekalian mengenalkan Aska dan Fai.Sepertinya kita sudah lama sekali tak mengadakan makan malam bersama."Sahut Bram

"Karena kesibukan kita jadi kita tidak punya banyak waktu seperti dulu."Mereka pun melanjutkan obrolan mereka sambil mengenang masa muda dulu.

Dua hari kemudian,Pak Bram menghubungi Pak Alam bahwa besok malam mengundang keluarga Pak Alam makan malam bersama di sebuah restoran Seragi.Pak Alam pun menyanggupi.

Di kediaman keluarga Bramasta, setelah makan malam meminta istri dan anaknya Aska untuk berkumpul di ruang tengah.

"Aska,besok malam kau luangkan waktumu untuk makan malam bersama sahabat lama Papa Pak Alam."Ucap Bram memulai obrolan.

"Pak Alam yang punya Perusahaan Alam Jaya Group Pa?"Tanya Mama Nita mamanya Aska.

"Iya Ma,sudah lama sekali kan kita tidak pernah makan bersama dengan keluarga Alamsyah."

"Iya Pa,walaupun mama sering bertemu dengan Jeng Farah di arisan tapi kita jarang ngobrol bareng,Mama senang deh kalo mau makan malam bersama begini."Ucap Mama Nita semangat.

"Gimana Nak,kamu luangkan ya waktumu,"Pinta mama Nita pada Aska.

"Iya Ma, sepertinya besok jadwal aku tidak padat.Kalau begitu aku langsung ke kamar ya ma,pa,mau istirahat."Jawab Aska lalu berdiri menuju kamarnya.

"Iya nak."

Setelah kepergian Aska,Pak Bram pun mengajak istrinya ke kamar.

"Ma sebenarnya ada yang mau Papa bicarakan mengenai Aska."

"Ada apa Pa,sepertinya serius."

"Begini ma,besok selain kita makan malam bersama Papa juga sekalian ingin mengenalkan Aska dengan anaknya Alamsyah si Fai dan papa juga berniat untuk menjodohkan mereka berdua.Gimana menurut mama."

"Fai anaknya Pak Alam pa ?Apa Aska akan setuju, Papa tau sendiri gimana tanggapan Aska kalau kita menyinggung tentang perempuan."

"Itu nanti tugas mama yang membujuk Aska agar mau, kita kan mau Aska terlepas dari bayang-bayang masa lalunya.Mama mau yaa?"

"Ya sudah nanti mama yang bujuk Aska.Mama sering bertemu dengan Fai kalau Fai di ajak arisan sama jeng Farah Pa.Dia semakin cantik dan mama lihat anaknya juga baik dan sopan.Jadi mama pasti setuju Pa."

Sementara itu di kediaman Alamsyah.Apa yang di lakukan Pak alam pun sama dengan Pak Bram yaitu meminta istri dan anaknya kumpul di ruang tengah setelah makan malam.

"Fai,besok malam Papa ada undangan makan malam dari Pak Bram sahabat Papa,kamu ikut papa dan mama makan malam ya."

" Iya Pa,di restoran mana Pa?"

"Di restoran Sarigi."

"Tapi kayaknya Fai gak bisa berangkat bareng sama Mama Papa,Fai berangkat dari butik aja ya."

"Ya sudah,Papa tunggu di sana ya.Jangan lupa dandan yang cantik."

"Papa cuma makan malam doang masa Fai kudu dandan sih."

"Ya gak apa-apa dong.Biar anak gadis Mama ini tambah cantik."Timpal Mama Farah.

Mama Farah juga sudah tahu niat dari suaminya yang akan menjodohkan anaknya dengan anak sahabatnya.Dia pun setuju.

Keesokannya,keadaan butik yang ramai membuat Fai lupa akan janjinya.Hingga telpon nya berdering panggilan dari mama nya mengagetkannya.

"Ya Halo ma,"

"Fai,jangan lupa ya nanti malam mama sama papa tunggu di restoran Sarigi."

"Astaga Fai lupa ma,untung mama nelpon."

"Tuh kan kamu kebiasaan deh."

"He he he,maaf ma soalnya di butik dari tadi rame,jadi Fai lupa deh.Ya udah bentar lagi Fai siap-siap deh."

"Jangan lupa dandan yang cantik,Mama sama Papa tunggu di sana ya."

"Iya Ma."

Aku cek belakang dulu deh,kalau semuanya aman baru bisa tenang ninggalin butiknya.

Dan ternyata di belakang Fai malah asyik ngobrol dengan karyawannya hingga ia lupa.

Astaga lupa lagi kan.

"Nanti setelah semua beres kalian pulang aja yaa,bentar lagi juga butik tutup."

Setelah itu Fai pun mandi dan bersiap pergi ke restoran.Karena butik nya memang ada kamar mandinya dia juga sering mandi di butik sebelum pulang.

Fai sampai bingung mau memakai dress yang mana,karena dia tidak membawa baju dari rumah hanya ada sepatu.Akhirnya dia mengambil baju Yang ada di butik.Fai menjatuhkan pilihannya pada dress polos warna peach tanpa lengan dengan panjang selutut.Lalu setelahnya Fai memakai make up yang natural.Rambutnya dia gerai setelah semuanya siap dia pun menggunakan Hells warna hitam dengan tinggi 5cm.

"Semuanya sudah selesai kan yaa,yuk kita pulang."Ucap Fai setelah keluar dari ruangan nya.

"Mba Fai cantik banget."Ucap beberapa karyawannya.

"Kalian bisa aja."Pipi Fai merona di puji begitu.

Setelahnya Fai pun buru-buru masuk mobil dan menjalankan mobilnya.

Duh udah telat lagi...

Sementara itu di restoran semuanya sudah datang hanya menunggu Fai saja.

"Fai mana Alam dia tidak ikut ?" tanya Bram

"Dia ikut tapi memang Fai tidak berangkat bersama kami,dia langsung dari butik.Mungkin sebentar lagi sampai."Jawab Alam.

"Maaf saya terlambat."

Semua mata tertuju pada wanita yang baru saja datang.

Cantik,siapa dia...

Bab 2 Perjodohan

Fai yang memang sudah telat,dia buru-buru memarkirkan mobilnya dan langsung masuk mencari keberadaan kedua orangtuanya.Setelah mata nya mendapati kedua orang tuanya. Fai melangkahkan kakinya mendekati meja tempat kedua orang tuanya duduk.

"Maaf saya terlambat."Ucap Fai saat sudah berada dekat meja orang tuanya.

Posisi duduk mereka yang membelakangi Fai,membuat semua orang yang ada di meja menoleh ke arah suara tersebut.

Cantik..siapa dia..Batin Aska

"Akhirnya yang di tunggu-tunggu datang juga."Ucap Pak Alam.

"Lho Tante Nita,"Fai kaget karena ada teman arisan mama nya.

"Iya nak,Tante Nita ini istrinya Om Bram sahabatnya papa."Mama menjawab keterkejutan Fai.

Lalu Fai pun bersalaman dengan Tante Nita dan Om Bram.

"Wah Fai sudah lama tidak bertemu ternyata makin cantik aja,Om sampai pangling lho.Masih ingat gak sama Om Bram."Tanya Bram.

"Om bisa aja,Fai Masih ingat dong Om."Fai tersenyum.Membuat sosok lelaki yang keberadaannya seperti tak di anggap ini terpesona hingga tak berkedip.

Bram yang duduk bersebelahan dengan Aska melihat Aska seperti itu tersenyum dan langsung menepuk pundak anaknya membuat Aska terlonjak kaget.

"Oya Fai, perkenalkan ini Aska anak Om Bram."

"Fai kak."Ucap Fai.

"Aska." dengan nada datar.

"Kalau begitu mari kita makan dulu,baru setelah itu kita ngobrol-ngobrol santai."Ucap Bram kepda semuanya.

Mereka pun makan dengan tenang.

"Makan yang banyak Fai,jangan malu-malu."Ucap Tante Nita.

"Iya Tante,"

Aku kok jadi curiga ya kalau ini bukan sekedar makan malam aja,tapi ada niat lain di balik ini semua.Batin Fai

Setelah semaunya selesai makan, mereka mengobrol apa saja termasuk masa muda mereka,lebih tepatnya yang asyik mengobrol itu para orang tua.Sedangkan anak mereka diam seribu kata karena bingung mau bicara apa.Karena bingung Fai pun memainkan ponselnya.Begitu juga dengan Aska.

"Oya Fai, Om dengar dari Papa kamu,kamu sudah punya butik sendiri yaa."

"Iya Om Alhamdulillah.Sudah berjalan dua tahun ini."

"Keren lho kamu,Om masih ingat saat main ke rumah kamu dulu,kamu asyik menggambar baju-baju.Dan memang sudah terlihat kalau kamu mempunyai bakat menjadi desainer."

"Semua ini berkat Mama dan Papa yang selalu mendukung dan mendoakan aku om.Tanpa mereka cita-cita Fai gak akan terwujud."

"Fai, Tante baru tau lho kamu punya butik.Mama kamu gak pernah cerita ke Tante.Boleh nanti kapan-kapan Tante mampir"Tante Nita ikut menimpali.

"Boleh dong Tante,nanti Fai kasih diskon khusus buat Tante."

"Baik banget deh kamu,nama butiknya apa Fai terus juga dimana tempatnya?"Tanya Tante Nita semangat.

"Namanya Fai boutique Tante,ada di Jalan Thamrin depan Toko Kue Ranti Bakery."

"Padahal sering lewat daerah Thamrin,tapi gak terlalu perhatikan."

"Kalau Tante ke butik,bilang sama karyawan aku untuk panggil aku,soalnya aku jarang di depan Tante."

"Nanti Tante ke sana sama temen-temen arisan yaa,biar makin laris butik kamu.Jeng Farah kenapa gak bilang-bilang kalau Fai punya butik,kan kita bisa bantu lariskan butiknya Fai."

"Fai yang melarang aku untuk bilang ke kalian,katanya biar kalian tahu sendiri."

"Kalau gak di kasih tau gak akan tahu dong,gimana sih kamu Fai."Fai hanya tersenyum menanggapi.

"Tante kalau mau pesan desain sesuai keinginan Tante bisa juga kok,nanti Fai buatkan."

"Duh jadi gak sabar pengen cepat-cepat ke butik mu Fai."Om Bram hanya geleng-geleng melihat kelakuan istrinya.

"Aska kok diam saja dari tadi."Tanya Pak Alam.

"Bingung om mau menanggapi apa,itu kan masalah perempuan."

"Gimana proyek yang di Selagai lancar?"

"Alhamdulillah lancar om,proses pembangunan sudah mencapai 80%."

"Tidak lama lagi selesai dong yaa."

"Iya Om, mudah-mudahan sesuai dengan target."

Ternyata saat Fai dan Tante Nita mengobrol,Aska malah asyik memperhatikan Fai sedari tadi.Fai pun menyadari itu, karena di saat mata mereka bertemu Aska segera mengalihkan pandangannya ke arah lain.Semua itu tak lepas dari penglihatan Pak Bram, Papa nya Aska itu dari tadi memperhatikan anaknya yang sepertinya tertarik dengan Fai.Lalu dengan segera mengkode Pak Alam.Pak Alam pun dan tersenyum.

Setelah berbasa-basi,Pak Bram langsung berbicara ke inti acara ini.

"ehheemm..Aska, Fai.Jadi selain kita di sini kumpul untuk makan malam bersama sebenarnya ada yang mau saya sampaikan pada kalian.Kami sepakat ingin menjodohkan kalian berdua."

"APAAA..."Ucap Aska dan Fai bersamaan.

Sudah aku duga kan,pasti ada sesuatu.Batin Fai.

"Papa jangan bercanda Pa,gak lucu."Ucap Aska dingin.

"Siapa yang bercanda,Papa serius.Papa ingin kalian menikah."

"Pa,Ma Fai belum mau menikah."

"Kamu sudah cukup umur untuk menikah Fai."Ucap Pak Alam.

"Tapi Fai belum memikirkan untuk menikah Pa."

"Tidak harus cepat-cepat kalian menikah,kalian pendekatan saja dulu."Ucap Bram melihat perdebatan Pak Alam dan Fai.

"Pa,Aska belum mau menikah lagi."

"Menikah lagi ? Maksudnya dia duda?"Tanya Fai kaget.

"Iya Fai,anak Tante ini duda,dia sudah pernah menikah sebelumnya."Jawab Tante Nita.

"Jadi maksudnya Fai di jodohkan dengan duda gitu?"

Astaga...Batin Fai.

"Iya Fai, Aska duda,Tapi tak ada masalah kan walaupun Aska duda."Ucap Bram.

"Maaf Fai pulang duluan,permisi."Fai langsung bangkit meninggalkan mereka semua.

"Fai Papa belum selesai bicara."Ucap Pak Alam.

"Faaii....."

"Sudah Pa berikan waktu pada Fai,dia pasti terkejut mendengar hal ini."Ucap Mama Farah, menenangkan suaminya.

"Gimana Aska,kamu setuju kan."Tanya Pak Bram.

"Papa kenapa gak bilang ini lebih dulu sama Aska,Aska kan sudah sering bilang Aska belum mau menikah lagi."

"Tapi mama mau kamu terlepas dari bayang-bayang masa lalu kamu nak."

"Kalian semua egois."Aska bangkit lalu keluar dari restoran tersebut.

"Sudah aku duga, mereka pasti menolak perjodohan ini."Ucap Mama Farah

"Biarkan mereka berdua menenangkan diri dulu."Ucap Pak Bram.

Sementara di luar restoran,Fai yang sudah lebih dulu keluar restoran dia langsung masuk ke dalam mobil,lalu menangis.

'Kenapa Papa sama mama tega jodohin aku,di kiranya aku gak laku apa,hiiikss..

Apes banget hidup aku,mana di jodohin sama duda lagi,iihhh amit amit..Huuuaaa,tau gitu tadi aku gak usah Dateng aja.'Menangis lagi.

Tidak lama Aska pun keluar dari restoran lalu segera memesan taksi online,karena tadi dia pergi bersama kedua orang tuanya.

'Kalau tau gue mau di jodohin begini,gak bakal gue dateng.'

Di waktu yang bersamaan mereka merasa sangat kesal karena perjodohan ini.

Bersambung....

Bab 3 Rencana Pernikahan

Fai yang masih syok tentang perjodohannya pergi ke danau buatan yang ada di tengah kota untuk menenangkan dirinya.Malam ini tak seperti biasanya suasana di danau agak ramai padahal bukan akhir pekan.Fai pun mencari tempat yang jauh dari keramaian.Setelahnya Fai pun duduk di bangku yang sudah tersedia di sana.

Ini tahun berapa sih,kenapa masih ada perjodohan kayak gini.Aku bukan Siti Nurbaya yang harus di jodohkan dengan lelaki berumur kayak dia.Mana duda lagi,seneng dong dia kalau nikah sama aku dapatnya perawan !!

Rupanya Fai benar-benar kesal dengan keputusan orang tuanya yang menjodohkan dia.Fai harus mencari cara agar dia tidak menikah dengan si duda itu.

Sementara itu Aska yang sudah naik taksi meminta sopir untuk mengantarkan dia pulang ke rumahnya.Dia menunggu orang tuanya pulang dan membicarakan lebih lanjut tentang perjodohan ini.Aska benar-benar belum siap untuk menikah apalagi dalam jangka waktu yang dekat.

Setelah sampai rumah,Aska langsung ke kamarnya untuk berganti baju lalu duduk di rumah tengah menunggu kepulangan orang tuanya.Tak lama terdengar suara mobil masuk ke halaman rumah.

"Aska,kok kamu pulang duluan tidak menunggu kami."Ucap Mama Nita.

"Ma,aku menolak perjodohan ini,aku gak mau ma nikah sama orang yang gak aku kenal apa lagi cinta."

"Cinta akan datang saat kalian terbiasa bersama Aska."Jawab Papa Bram.

"Pa gimana aku mau cinta, sedangkan kami saja tidak saling kenal."

"Makanya itu kamu kenali Fai lebih dekat,Fai itu orang nya baik.Mama yakin kalian pasti cocok."Mama Nita ikut menimpali.

"Tapi aku gak yakin ma kalau dia mau sama aku,apalagi status aku yang duda begini."

"Kamu jangan pesimis begini Aska,kamu tampan masih muda,tak masalah dengan status duda mu itu."

"Pokok nya aku gak mau di jodohkan,aku menolak perjodohan ini."Lalu meninggalkan kedua orang tuanya.

"Aska tidak ada penolakan,kamu harus setuju dengan perjodohan ini."Ucap Papa Bram tapi tidak di tanggapi oleh Aska.

"Sudahlah pa, Papa tenang jangan terbawa emosi begitu.Kalau sudah tenang mama nanti yang bicara dengan Aska."

Pukul sepuluh malam,Fai baru sampai rumah.Kondisi rumah yang sudah gelap, menandakan penghuninya sudah pada tidur.Fai yang mempunyai kunci cadangan segera membuka pintu.Setelah Fai masuk,lampu ruang tengah terang.Ternyata sedari tadi, Papa Alam menunggu Fai pulang.

"Darimana kamu Fai?" Tanya Papa Alam

"Dari danau Pa,Fai ke kamar dulu ya Pa mau tidur sudah ngantuk."

"Fai,Papa belum selesai bicara!"

"Papa mau bahas yang tadi kan,besok lagi aja ya Pa,Fai capek mau istirahat."Fai berlalu meninggalkan Papa nya.

Keesokan paginya,Fai pagi-pagi sudah rapih.Dia berangkat lebih pagi dari biasanya.Fai benar-benar ingin menghindari orang tuanya.Fai bahkan tidak sarapan lebih dahulu,dia langsung ke garasi menuju mobilnya.Fai akan sarapan di luar nanti.

Suara mobil Fai bertepatan dengan mama nya Fai turun dari tangga.

'Lho Fai udah pergi, ternyata dia mau menghindari pembahasan tentang perjodohan semalam.'

Begitu juga Aska,duda tampan itu pagi-pagi sekali sudah rapih bersiap berangkat ke kantor.

'Gue gak mau bahas yang semalam,pokoknya gue gak mau di jodohin.'

Ternyata baik Fai maupun Aska selama satu Minggu ini mereka berdua sengaja menghindar dari orang tua mereka.Aska dan Fai tidak memberi celah kepada kedua orangtuanya untuk membahas soal perjodohan tempo hari.

Tetapi kedua orang tua mereka masih kekeh pada pendirian mereka untuk menjodohkan anak-anak mereka.Akhirnya kedua orang tua Aska dan Fai bertemu lagi untuk membahas Pernikahan.

"Sepertinya kita tidak bisa terlalu lama membiarkan anak kita seperti ini Alam.Aska benar-benar menghindari kami selama satu Minggu ini "Ucap Bram.

"Fai juga sama,anak itu selalu menghindar."

"Bagaimana kalau tiga hari lagi aku ke rumah mu Alam,untuk melamar Fai.Dua Minggu setelahnya kita adakan pernikahan.Kalian setuju?"

"Apa tidak terlalu cepat Pak Bram?"Tanya Farah,Mama nya Fai.

"Mau bagaimana lagi,anak-anak kita selalu menghindar."

"Papa setuju Ma dengan usulan Bram,biar Papa yang bicara dengan Fai."

"Jadi sepakat yaa,tiga hari lagi kami akan ke rumahmu untuk melamar Fai."

Seperti biasa Fai akan pulang agak larut malam untuk menghindari kedua orang tuanya.Tapi malam ini,kesabaran Papa nya sudah di ambang batas.Pak Alam dan Mama Farah menunggu Fai pulang.Jam menunjukkan pukul sebelas malam,barulah terdengar suara mobil Fai masuk.

Setelah Fai masuk rumah,Fai sudah di sambut tatapan marah dari Papa nya.

"Darimana saja kamu Fai,selalu saja pulang larut malam."Ucap Papa Alam.

"Dari butik Pa,karena banyak pesanan desain baju.Makanya Fai harus lembur."

"Kamu yakin banyak pesanan atau kamu sengaja menghindari kami untuk membahas perjodohan kamu."

"Fai capek Pa,Fai ke kamar dulu."

"Papa belum selesai bicara Fai,duduk."Fai tak menanggapi papa nya dia terus saja jalan.

"FAIZA PAPA BILANG DUDUK !!!"

Mau tidak mau Fai berbalik dan duduk di depan orang tuanya.Jujur saja Fai takut kalau Papa nya sudah marah.Mama Farah mengelus lengan suaminya agar tenang.

"Siapkan dirimu,tiga hari lagi keluarga Pak Bramasta akan datang ke rumah untuk melamar mu."

"Lho Pa gak bisa gitu dong,kan aku belum bilang setuju tentang perjodohan ini kenapa malah udah mau melamar sih."Ucap Fai tidak terima.

"Papa tidak butuh persetujuan kamu.setuju tidak setuju kamu tetap menikah dengan Aska. Aska lelaki yang baik Fai,kamu tidak akan menyesal menikah dengannya."

"Tapi dia duda Pa."

"Tak masalah walaupun dia duda,Dia masih muda."

"Ya sudah kalau Papa memang tetap dengan keputusan papa yang ingin menjodohkan aku dengan Aska,lebih baik Fai pergi saja dari rumah ini."Ancam Fai.

"Jangan pergi dari rumah ini nak."Ucap Mama Farah yang sudah menangis karena mendengar anaknya akan pergi dari rumah.

"Silahkan saja kalau kamu mau pergi dari rumah ini.Tapi saat kamu keluar dari rumah ini,butik mu akan Papa sita."

"Gak bisa gitu dong Pa,itu butik aku.Hasil kerja keras aku."

"Kenapa gak bisa,itu semua Papa yang memodali,jadi Papa berhak atas butik kamu."

"Jika kamu ingin memulangkan modal yang Papa kasih,Papa minta sepuluh kali lipat dari modal awal dan Papa minta sekarang juga.Apa kamu sanggup?"Fai tidak menjawab dia hanya menangis,kenapa Papa nya begitu tega.

"Silahkan kalau kamu mau pergi dari rumah ini,tapi tinggalkan semua fasilitas yang Papa berikan padamu.Papa akan memblack list nama mu ke semua Perusahaan agar tak ada yang mau menerima kamu bekerja.Dan Papa akan mencoret nama kamu dari kartu keluarga."

"Papa egois,kalian egois."Fai menangis lalu berlari menuju kamarnya.

"Pa kenapa Papa begitu keras dengan Fai Pa,Kalau Fai beneran nekat pergi dari rumah ini gimana Pa."

"Biarkan saja Ma,Fai tidak akan berani pergi dari rumah ini.Ayo kita ke kamar,ini sudah malam."

Sesampainya di kamar,Fai menangis sejadi-jadinya.Dia tak menyangka Papa nya tega sampai memaksanya menikah dengan lelaki yang tidak dia kenal.Entah berapa lama Fai menangis sampai dia tertidur karena kelelahan menangis.

Keadaan di rumah Fai tidak jauh berbeda dengan di rumah Aska.Duda tampan itu menolak keras atas perjodohan ini.

"Pa,Ma Aska cuma gak mau kejadian yang lalu terulang lagi."

"Jadi kamu masih di bayang-bayangi dengan masa lalu mu itu Aska !"Ucap Papa Bram.

"Nak kamu harus keluar dari bayang-bayang masa lalu kamu,hidupmu harus tetap berjalan kamu harus memulai kehidupan baru.Mama yakin kamu akan bahagia dengan Fai."Ucap Mama Nita lembut,agar Aska luluh.

"Tapi sepertinya dia tidak suka dengan aku yang duda ini ma."

"Jadi kamu suka dengan Fai?"

"Bukan begitu Ma,Mama apa-apaan sih."Aska mengelak.

"Kamu kira Papa gak tahu,saat makan malam itu sejak kedatangan Fai,kamu selalu curi-curi pandang ke Fai kan."Goda Bram

"Mana ada,Papa gak usah ngarang deh."Ucap Aska menahan malu.

"Pokoknya kamu harus setuju,tiga hari lagi kita ke rumah Pak Alam untuk melamar Fai."

"Pa gak secepat ini juga dong,"Aska tak terima

"Sudah gak ada bantahan lagi,kamu hanya persiapkan diri kamu,semua kebutuhan biar Papa dan Mama yang atur."

"Ya terserah kalian aja dech,Aska ke kamar dulu Ma,Pa mau istirahat."

Tiga hari kemudian,di kediaman Pak Alam sudah terlihat kesibukan di sana sini.Karena siang nanti mereka akan menyambut kedatangan keluarga Bramasta.Sedangkan yang akan di lamar masih menangis di kamarnya.Mata sembabnya kentara sekali.

"Sudah dong sayang nangisnya,sebentar lagi yang makeup on kamu datang, cuci muka dulu gih biar kelihatan seger.Masa matanya sembab gitu."Mama Fai menghampiri Fai di kamarnya untuk menenangkan anaknya.

"Tapi Fai gak mau ma."Masih memohon kepada mama nya.

"Sayang mama jamin setelah kamu nikah dengan Aska hidup kamu akan bahagia.Ya sudah mama keluar dulu ya mau cek persiapan di luar."

Mau tidak mau Fai pun menuruti ucapan mama nya untuk cuci muka agar wajahnya terlihat segar.Tak berapa lama tim MUA pun datang dan siap untuk merias Fai.

"Mba yang natural aja ya make up nya."Pinta Fai.

"Tenang saja,mba Fai akan kami buat cantik."

Siang pun tiba,Mobil iring-iringan keluarga Bramasta datang.Keluarga Fai sudah berdiri di depan untuk menyambut keluarga Bramasta.Setelah keluarga Aska di persilahkan masuk dan duduk.Masuklah pada inti acara ini.Pak Bramasta menunjuk kakaknya sebagai perwakilan dari keluarganya sebagai juru bicara

"Saya sebagai perwakilan dari keluarga Bramasta datang kesini untuk melamar putri Pak Alam yang bernama Faiza Az-Zahra.Mana ini nak Faiza nya tolong di panggilkan."

Fai pun di bawa keluar oleh keluarganya,semua mata tertuju pada wanita yang sedang berjalan ke arah mereka.Hari ini Fai terlihat sangat cantik baju kebaya berwarna pink muda di padukan dengan kain batik yang ternyata batiknya sama dengan yang di pakai oleh Aska, make up yang natural hiasan rambut yang di buat simpel dan di tambahi dengan mahkota kecil membuat Fai semakin bersinar.

Fai pun duduk di antara kedua orangtuanya.

"Kedip nak Aska."Goda Paman Aska sebagai juru bicara,karena dari tadi keponakannya itu tidak berkedip memandangi Fai.Semua yang ada di sana pun menyoraki Aska dan tertawa.Yang di soraki hanya tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Fai yang sedari tadi menunduk pun ikut melihat ke arah Aska,mata mereka bertemu tapi setelahnya Fai menunduk kembali.

Ganteng juga ternyata..eehhh

Setelah mereka tukar cincin,acara di lanjutkan dengan penentuan tanggal pernikahan.

"Jadi sebelumnya kedua keluarga sudah sepakat bahwa pernikahan akan di adakan dua Minggu lagi."

"APAAAA...." Ucap Fai dan Aska bersamaan.

"Pa kenapa secepat ini."Fai berbisik kepada Papa nya.

"Lebih cepat lebih baik Fai."jawab Papa nya santai.

Aska pun bertanya begitu dengan papa dan mama nya dan mendapat jawaban yang sama pula seperti jawaban orang tua Fai.Aska hanya bisa menghela nafasnya kasar.

Setelah acara selesai,tamu pun di persilahkan untuk mencicipi hidangan yang sudah di sediakan.

Mama Aska menyuruh Aska untuk mendekati Fai,mau tak mau Aska mengikuti kemauan mama nya.

"Hai Fai,bisa kita bicara berdua."

"Ya sudah kak ngomong aja kalau mau ngomong."

"Ketus amat ngomong sama calon suami."Fai mendelik mendengar ucapan Aska.

"Jangan disini,di halaman samping aja gimana,biar gak terlalu ramai."Fai mengangguk dan berjalan lebih dahulu.

Mereka pun Duduk di bangku panjang Yang ada di halaman samping.

"Cepetan mau ngomong apa."

"Galak banget,Kamu tau kan kalau dua Minggu lagi kita menikah." Fai mengangguk

"Jadi jangan harap aku akan jatuh cinta sama kamu,walaupun kamu sudah jadi istriku."Ucap Aska serius.

"Gak usah kepedean,siapa juga yang mau jatuh cinta sama kamu.Dasar duda."Setelah berkata seperti itu Fai meninggalkan Aska sendiri.

*Liat aja ya kamu duda,aku akan buat kamu jatuh cinta duluan sama aku....

Bersambung*...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!