NovelToon NovelToon

Perjalanan Si Kembar Zandra

Pengenalan

"Apa maksud kalian hah?" tanya seorang pria pada 2 orang gadis

Saat ini mereka berada di sebuah tangga darurat yang di bangun zig zag di luar gedung, terlihat bila saat ini mereka bertiga berada di tangga lantai 10. Tentu saja, kira-kira apa yang akan terjadi bila jatuh dari situ? Kemungkinan terkecil bila masih hidup adalah lumpuh seumur hidup dan kemungkinan terburuknya, tentu saja mati di tempat.

Bukan menjawab pertanyaan si pria, mereka berdua malah berdebat dengan seseorang yang tak kasat mata. Yaa.. ternyata bukan hanya mereka bertiga di atas sana, melainkan ada sosok makhluk halus yang berjenis kelamin perempuan tengah menatap penuh amarah pada sang pria.

"Barusan kakak memintaku menanyai apa? Ayolah kak, jangan seperti ini" tanya Flo dengan menghadap ke arah sosok itu, sedangkan Fre ada di belakang Flo. Tentu saja membuat bingung si pria.

"Cih.. kau ini sebenarnya siapa? Apa tujuanmu mengajakku ke sini?" tanya si pria

'Haha.. kau dan selingkuhanmu sekongkol merencanakan itu semua melalui telepon. Aku merekam semua itu dan menyembunyikan nya di balik cermin kamar mandi' ucap sosok itu menggebu-gebu, namun tentunya hanya bisa di dengar oleh Flo dan Fre.

"Maksud kakak, kakak menyembunyikan rekaman rencana kejahatan mereka. Lalu kenapa tidak kakak berikan pada polisi, saat kakak masih hidup?" tanya Flo, si pria pun mengerutkan dahinya mendengar perkataan Flo

'Bagaimana caranya, aku kan sudah mati' jawab sosok itu

"O iya juga ya" gumam Flo dan Fre

"Kau... kau bisa tahu semua itu darimana? Sedari tadi kau itu berbicara dengan siapa?" tanya pria itu dengan wajah jahatnya.

"Kakak, suamimu menakutkan sekali" ucap Fre berbisik, sesekali ia melihat ke bawah dengan takut-takut

"Kak, kamu jangan gegabah begini, kalau tidak kita semua akan mati." ucap Flo ikut berbisik

'Jangan lupa, kalau aku sudah mati.' ucap sosok itu sedikit berteriak, sehingga Flo dan Fre mengerjapkan matanya karena terkejut.

"Omo, kakak. Kenapa kau sangat egois? Lalu bagaimana dengan kami?" tanya Flo kesal

"Kau, apa kalian berdua gila? Sejak tadi kalian berbicara dengan siapa? hah?" ucap si pria

"Ck, kekasihmu, kekasih yang sudah kamu habisi nyawanya" jawab Flo, pria tersebut sempat terdiam sebentar, lalu kembali tersenyum.

"Ooohhh... Jadi kalian membawaku kemari, karena kalian ingin mati juga rupanya?" ucapnya dengan menampilkan seringaian

Glek

Flo dan Fre pun susah payah menelan salivanya

Flashback on

"Ahhhh... menyebalkan sekali, aku tidak suka pelajaran selanjutnya. Apa aku bolos saja?" gerutu Fre seraya menghentak-hentakkan kakinya ke udara.

"Kamu ini kenapa sih Fre? Setiap pelajaran pak Hendra pasti seperti ini, apa sih yang membuat kamu sebal padanya?" tanya Flo

"Kak Flo memangnya tidak menyadarainya? Tentu saja kakak tidak akan menyadari hal tersebut, orang pak Hendra ga pernah menerangkan pelajaran di dekat kakak." jawab Fre

"Memang apa yang tidak di sadari kak Flo?" tanya Za pada akhirnya, sejak tadi ia hanya menyimak 2 perempuan kesayangannya itu.

"Abang Za tau tidak?" tanya Fre

"Tidak" jawab Za cepat

"Ck, ya iyalah ga, orang aku cerita aja belum." ucap Fre cemberut

Flo yang mendengarnya pun terkekeh geli.

"Kenapa sayang?" tanya Flo lembut

"Pak Hendra itu, kalo ngejelasin pelajaran. Pasti hujan lokal kak dan yang membuat aku sebal itu, pak Hendra selalu berdiri di depan atau di sisi aku. Otomatis, aku yang terkena banjirnya." jawab Fre kesal

"Buahahahaaha.... kenapa kamu ga sedia payung sebelum hujan Fre?" Ucap Za seraya tertawa, sehingga membuat teman-teman sekelasnya langsung menatap ke arah mereka bertiga.

Bukan mereka yang tidak mau berbaur dengan teman-teman sekelasnya, namun justru sebaliknya. Teman-temannya merasa segan untuk berbicara dengan mereka bertiga, begitu pun di kelas Al dan Ar.

"ABANG" teriak Fre tak terima

"Za" ucap Flo lembut, namun tegas

"Maaf kak, Fre ini kadang lucu. Masa iya pak Hendra di bilang hujan lokal. Ga sopan lo, tapi abang suka. hihihi" ucap Za yang masih tertawa.

Tak lama, guru yang sedang mereka gibah kan pun masuk ke dalam kelas.

"Assalamu'alaikum anak-anak" pak Hendra

"Wa'alaikumsalam pak" jawab murid sekelas

"Oke, seperti kesepakatan kita kemarin lusa, kita akan ulangan hari ini." pak Hendra

"Ahh, bapak mah ngarang. Yang sepakat kan cuma bapak, kita mah nggak." protes salah satu murid

"Kalo kamu tidak mau mengikuti pelajaran bapak, silahkan keluar." pak Hendra pun menanggapinya dengan santai

"Bapak selalu ngancam" ucap murid itu lagi

Kelas pun berubah hening, pak Hendra membagikan kertas ulangannya di bangku barisan depan dan mereka pun meng estafetkan kertas ulangan tersebut ke belakang.

Kalian pasti bertanya-tanya, kemana Al sama Ar? Mereka berada di kelas lain, walau berada di kelas lain. Baik berangkat, istirahat ataupun pulang.. mereka akan selalu bersama. 5 penerus tahta keluarga Zandra tak pernah terpisahkan, memiliki paras yang rupawan dan kepribadian yang berbeda-beda. Namun, walau memiliki kepribadian yang berbeda, tapi mereka memiliki sifat baik hati dan tidak sombong. Sifat yang mendarah daging dari buyut-buyutnya.

Al dan Ar memiliki kepribadian cuek dan dingin pada siapapun, kecuali saudara/i nya. Sehingga mereka mendapat julukan Pangeran Es, ehem. Ar yang pembawaannya lebih dewasa, membuat Flo dan Za memanggilnya abang sama seperti Fre.

Za... anak yang sangat pecicilan dan bisa berteman dengan siapapun. Pembawaannya yang ramah dan juga banyak menebar senyum, membuat siapapun senang berbincang dengannnya. Sifatnya bertolak belakang dengan kedua abangnya, julukannya adalah Pangeran Low Profile... hahaha

Flo.. gadis yang paling dewasa di antara kelima saudaranya, sifatnya yang penyabar, penyayang, baik hati, namun tetap ada konyolnya bila sudah bersama keluarganya. Membuat teman-teman sekelas menyukainya, bukan hanya teman sekelas saja. Mungkin teman satu sekolah yang mengetahui bagaimana Flo, bahkan guru-guru pun menyukainya. Ada yang iri? tentu saja, di setiap sekolah itu sudah bukan hal yang aneh bukan? Julukan Flo adalah Ibu Peri, wkwwk

Fre.. gadis yang ceria dan juga baik, sama dengan Flo. Ia pun banyak di sukai oleh teman-temannya. Julukannnya adalah Tinker Bell

Hal lain yang di sukai dari mereka berlima adalah mereka semua memiliki IQ yang tinggi, sebenarnya walau harus loncat kelas pun mereka bisa. Hanya saja mereka memilih untuk menjalani masa remaja dengan normal, menikmati masa puti abu-abu yang tidak akan mungkin bisa terulang.

Dimana mereka berjalan dan berkumpul, pasti akan menjadi topik pembicaraan para murid. Mereka berlima selalu di panggil "FIVE GOD"S OFFSPRING" alias 5 keturunan dewa.

Oke, perkenalannya cukup sampai di sini. Kita lanjut ke cerita.

Singkat cerita, saat ini mereka berlima tengah beristirahat di tempat kesukaannya. Yaitu, taman belakang sekolah. Menjadi cicit dari pendiri sekolah, menjadikan mereka mempunyai tempat sendiri untuk beristirahat, Bukan inginnya, namun itu semua di buat berawal dari banyaknya pengharagaan dan kemenangan yang sudah mereka raih. Sehingga telah mengharumkan nama sekolah, saat ini mereka semua sudah duduk di bangku kelas XI. Atau kelas 2 di Sekolah Menengah Atas.

Taman yang sudah di buat nyaman, mungkin lebih tepatnya saat ini mereka berada di taman kaca yang sudah di buat sedemikian rupa indahnya.

Saat mereka tengah melakukan aktivitas seperti biasanya, Flo dan Fre melihat ada seorang wanita yang usianya berkisar 27 tahun di luar taman kacanya. Tengah menatap sendu pada mereka, seolah ingin mengatakan sesuatu.

"Kenapa ia terus menatap kesini kak?" tanya Fre

"Entahlah, mungkin ada yang ingin ia sampaikan pada kita." jawab Flo seraya bangun dan berjalan keluar dari ruangan yang terbuat dari full kaca, sedangkan Fre hanya mengikutinya dari belakang.

Flo pun tersenyum pada wanita itu, sosok itu terkejut. Ya, ia terkejut karena ternyata 2 gadis di hadapannya bisa melihat keberadaannya.

"Kalian bisa melihatku?"

...****************...

...Happy Reading All💖...

Semoga kerasan baca cerita ini😆😆

Curahan Hati Hantu Gentayangan

"Kalian bisa melihatku?" tanya sosok itu

"Ya" jawab Fre dengan suaranya yang ceria, senyuman yang bisa menular pada siapapun yang melihatnya.

Sosok itu pun tersenyum, namun dengan tatapan yang terlihat sendu dan kecewa.

"Kita bisa berbicara di sana?" tawar Flo seraya menunjuk pada bangku panjang yang terletak tak jauh dari rumah kaca tersebut.

Mereka pun berjalan ke arah bangku tersebut, tepatnya hanya Flo dan Fre yang berjalan. Karena ternyata sosok itu adalah roh halus, yang kakinya tidak akan menapak pada tanah bukan?

Setelah Flo dan Fre duduk, Flo pun langsung bertanya.

"Apa yang membuat kakak sedih?" tanyanya

"Hmm? Apa sejelas itu?" tanya balik sosok itu dengan senyuman yang di paksanya

"Menurut kakak?" Sosok itu pun seolah tengah menghembuskan nafasnya.

"Ya... aku memang sangat menyedihkan, baik saat aku masih hidup ataupun setelah aku menjadi hantu gentayangan." jawabnya

"Apa kakak mau berbagi, siapa tau kami bisa membantu?" tanya Fre tak kalah lembut

"Bolehkah?" Fre dan Flo pun mengangguk bersamaan.

"Kalian tau, dulu aku mempunyai seorang kekasih yang sangat mencintaiku. Selama 6 tahun aku menjalin kasih dengannya, sifatnya yang lembut juga penyayang membuatku jatuh ke dalam pesonanya. Sehingga dengan bodohnya, aku memberikan hal yang seharusnya aku jaga selama aku belum menikah, yaitu KEHORMATAN. Hal yang seharusnya aku berikan pada pria yang menjadi suamiku kelak. Bukan hanya itu, aku sudah memberikan semua.. semua yang aku punya. Kehormatan, materi, waktu dan juga perasaanku. Aku banting tulang mencari uang, hanya demi membantunya membayar kuliah hingga ia lulus. Ia pun selalu mengucapkan janji, bila ia akn menggantikan semuanya dengan membuatku bahagia kelak saat ia menjadi sukses. Ia pun bekerja keras, sampai akhirnya ia mencapai dimana ia menjadi pria sukses. Dengan menjabat manager di sebuah perusahaan besar di kota ini, Zandra's Company. Kalian pasti mengetahui perusahaan besar itu kan?" cerita sosok itu yang di akhiri dengan pertanyaan.

Flo dan Fre pun saling pandang dan mengangguk pelan.

"Semenjak ia memiliki jabatan, sikap dan sifatnya pun berubah derastis. Tak ada sosok lembut dan penyabarnya, sifat itu hilang menguap begitu saja. Selama 6 bulan aku bertahan dengannya, karena aku berpikir 'Mungkin ia sedang banyak masalah, mungkin ia jenuh, mungkin ia sedang banyak pikiran, nanti ia pasti akan kembali ke sosoknya yang dulu.' terus dan terus aku tanamkan pikiran itu di kepala dan hatiku." Sosok itu tiba-tiba meneteskan air matanya

"Namun, sebulan yang lalu.... saat aku hendak datang ke perusahaannya untuk mengantarkan makan siang, aku melihatnya merangkul pinggang seorang wanita dengan mesranya. Tatapan penuh cinta yang dulu ia tujukan padaku, aku pun melihat tatapan itu pada wanita yang ada di dalam rangkulannya. Aku tidak jadi turun dari taxi, karena aku melihat mereka masuk ke dalam mobil dan pergi dari perusahaan. Karena rasa penasaranku yang sangat tinggi, aku pun mengikuti mobilnya dari belakang. Selama perjalanan, pikiran-pikiran buruk menyerangku. Sejak kapan? Apa ini alasan ia berubah? Sejauh mana hubungan mereka? Kemana mereka akan pergi? Aku menepis pikiran ku yang kotor, seakan bayangan mereka melakukan hal 'itu' jelas ada di depan mataku. Pikiran burukku semakin menjadi saat mereka menghentikan mobil mereka di depan sebuah bangunan apartemen. Hiks" benteng pertahanan sosok itu pun akhirnya runtuh , ia menangis dengan memegang dadanya. Sesak...

Flo dan Fre pun ikut meneteskan air mata, pasti rasanya akan sangat sakit. Melihat orang yang kita cintai bermesraan dengan wanita lain. Flo pun menggenggam tangan sosok itu dan menyalurkan ketenangan padanya. Setelah beberapa saat, sosok itu pun terlihat lebih tenang.

"Dengan bodohnya lagi, aku mengikuti mereka masuk ke dalam apartemen. Dan mereka pun berhenti di depan sebuah unit, dari jauh aku bisa melihat dengan jelas mereka tengah berciuman seraya masuk ke dalam unit itu. hiks.. hiks.."

"Saking sakitnya melihat itu semua, aku pun berlari pulang. Aku hanya bisa menangis di kamarku, entah aku terlalu bodoh dan terbutakan oleh cinta. Aku pun masih terus berpikiran positif padanya, 'Ia hanya bosan padaku, dia pasti hanya pelampiasan' Lagi dan lagi aku selalu menepis pikiran buruk tentangnya. Aku masih menunggunya pulang ke rumah dan memasakan makan malam untuknya. Jam 7 malam ia pun pulang ke rumah dan berprilaku manis tidak seperti biasanya, ia berubah kembali menjadi dirinya yang dulu. Aku yang menemukan kekasih kembali seperti itu, merasa sangat bahagia. Rasa sakit yang kurasakan tadi pun aku lupakan, kalian pasti menganggap aku wanita bodoh bukan? Ya... karena aku pun berpikiran seperti itu, jelas-jelas sudah melihatnya selingkuh dengan mata kepala sendiri. Tapi masih mau menerimanya, cinta yang sangat menyedihkan bukan? "

"Tetapi, saat tengah malam. Aku terbangun dan tak melihat kekasih di ranjangnya. Karena mendengar seseorang bercakap-cakap, aku curiga dan aku pun bangun. Aku berjalan mendekatinya dan bersembunyi tak jauh darinya."

"Tunggu, maksud kakak... kakak tinggal 1 atap dengan kekasih kakak, padahal kalian belum menikah?" tanya Fre

"Ya, aku tau aku salah. Aku tau aku berdosa, namun.... begitulah, seseorang akan menjadi bodoh saat mencintai. ." jawab sosok tersebut dengan menundukkan kepalanya

"Ingin aku menasihati kakak, tapi saat ini kakak sudah menjelma dalam sosok roh. Aku tidak ingin men judge kakak, karena baik buruknya kakak sudah paham." ucap Flo merasa miris

"Lalu apa yang terjadi kak?" tanya Fre yang penasaran dengan kelanjutan ceritanya

"Aku mendengar kekasih ku mengatakan, bila ia akan menyingkirkan aku dan meminta selingkuhannya untuk tenang. Ia bilang, bila selama ini berhubungan denganku hanyalah untuk menjadikanku sumber uangnya. Sehingga ia, tidak perlu cape-cape kuliah sambil bekerja." jawab sosok tersebut tersenyum, senyuman yang menyiratkan sakit hati dan kecewa.

"Apa? wa waahhh... ada ya laki-laki modelan kaya gitu, Astaghfirullah... jahat banget dia kak." protes Fre gemas, ia pun mengepalkan kedua tangannya

"Kamu benar, dia adalah pria yang paling jahat yang aku kenal. Saaaangat jahat, setelah itu.. aku pun kembali masuk kamar dan berbaring di ranjang dengan membelakangi dia. Entah apa yang terjadi, aku hanya mengingat tiba-tiba ada tangan yang membekapku dan aku pun tak sadarkan diri. Saat aku sedikit tersadar, samar-samar aku melihat sekeliling dan ternyata aku berada di sebuah tangga darurat sebuah apartemen. Kedua orang itu tersenyum melihatku dan mereka melemparku ke bawah tanpa rasa bersalah sama sekali." akhir cerita sosok itu membuat Flo dan Fre menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya

"Innalillahi wa inna illaihi rajiun, mereka bukan manusia kakak." ucap Fre yang langsung menangis

Flashback off

Kembali ke awal cerita

"Ooohhh... Jadi kalian membawaku kemari, karena kalian ingin mati juga rupanya?" ucapnya dengan menampilkan seringaian

Glek

Flo dan Fre pun susah payah menelan salivanya

"Ba bagaimana ini kak?" tanya Fre yang mulai ketakutan, ia pun langsung mencengkram lengan kanan Flo.

Pria itu kembali tersenyum, matanya bergerak acak seolah sedang mencari suatu ide. Ia pun menyandarkan tubuhnya pada tembok.

...****************...

Hadduuhhhh.....macam mana ini guys? 😖

Jangan lupa jadiin Favorit oke, anjaaayyy...maksa🤣

Biasa jangan lupa senggolannya🥰

Buah Jatuh Ngalutuk

"Ba bagaimana ini kak?" tanya Fre yang mulai ketakutan, ia pun langsung mencengkram lengan kanan Flo.

Pria itu kembali tersenyum, matanya bergerak acak seolah sedang mencari suatu ide. Ia pun menyandarkan tubuhnya pada tembok.

"Anak-anak muda jaman sekarang memang sangat ceroboh ya, menaiki ke tepian bangunan tinggi seperti ini tanpa memperhitungkan apa yang akan terjadi. Bagaimana kalau kalian jatuh dari atas sini? " ucapnya seraya melangkah maju mendekati Flo dan Fre dengan perlahan, mereka berdua pun mundur sedikit demi sedikit. Mereka memang bisa beladiri, namun tempat ini terlalu sempit.

"Bukan begitu?" tanya pria itu saat jaraknya hanya tinggal 2 langkah lagi mendekati Flo dan Fre.

"Ma mati akibat terjatuh dari sini" Fre pun tergagap seraya melihat ke belakang, dirinya dan juga Flo kini sudan mentok di pagar pembatas.

"Aku sebenarnya tidak ingin melibatkan ketiga kakaku. Aku khawatir bagaimana nantinya kakak-kakakku akan menghukummu." ucap Flo yang semakin terpojok, karena pria itu terus maju mengikis jarak mereka.

"Kakak terlalu banyak bicara." teriak Fre, dia pun menarik tubuh Flo ke samping dan menendang ******** pria tersebut, hingga membuat pria itu berteriak kesakitan dan memegang burungnya.

"JANGAN BANYAK BACOT KAMU BAMBANG" teriak Fre lagi, seraya melayangkan tinjunya pada pipi kanan pria tersebut

Brugh bragh

Pria itu pun terjatuh berguling di tangga.

"Memang pria itu namanya Bambang?" tanya Flo

"Entah, aku hanya emosi dan asal menyebut nama." jawab Fre santai

"Aaaarrrgghhttt.... " teriak pria itu di bawah, Fre dan Flo pun langsung mengalihkan pandangan mereka pada pria tersebut.

Plop

"Astaghfirullah, abang!! Kalian mengejutkan ku." protes Fre saat melihat kemunculan para abangnya.

"Apa yang kalian lakukan? Berani kalian berbuat gegabah hah?" tanya Al dengan nada dinginnya, antara khawatir dan juga marah.

Glek

"Ma maafkan kami bang" ucap Flo dan Fre menundukkan kepalanya

Ar yang tak tega melihat saudarinya ketakutan, ia pun melangkah mendekat dan memeluk mereka.

"Kalian tidak apa-apa? Apa yang pria itu lakukan pada kalian?" tanya Za

"Tidak ada, ia belum sempat melakukan apapun pada kami." jawab Fre

"Yang ada Fre yang sudah melakukan sesuatu padanya." ucap Flo seraya mengalihkan pandangannya pada si pria tersebut.

Para abang pun melihat ke arah pandang Flo dan menghembuskan nafasnya bersama-sama. Mereka bertiga, melihat sang pria tengah mengaduh kesakitan seraya memegang burungnya.

Tanpa banyak kata, Al turun dan mendekati pria itu. Ia menarik kerah baju pria itu. Lalu menyeret turun dari apartemen.

"Ma mau di bawa kemana aku hah?" bentak si pria tak terima karena merasa di perlakukan semena-mena. Usia Al memnag lebih muda darinya, namun tinggi dan besar badan Al menyeimbangi pria itu. Dan jangan tanya bagaimana tenaga Al, tentu saja lebih besar dari pria tersebut.

" Revan Nugraha, usia 28 tahun bekerja di Zandra's Company dengan menjabat sebagai manager. Mempunyai kekasih di perusahaan dan menyingkirkan kekasih lamanya yang sudah susah payah membiayaimu sampai sukses." ucap Ar yang berjalan di belakang Al dan tentunya di ikuti oleh yang lain juga

Brugh

Al pun melempar tubuh pria itu ke depan kantor polisi.

"Aww... ba bagaimana kalian bisa tau semua itu?" tanya si pri seraya memegang tangannya yang sakit.

"Jangan pikirkan darimana kami bisa mengetahuinya, aku meminta akui perbuatanmu pada polisi dan terima hukumannya. Bila kamu mendapatkan hukuman dariku, takutnya aku bisa membunuhmu tanpa menyentuh." ucap Al dengan mata meng intimidasi

Pria itu pun, langsung bangun dan berlari masuk ke kantor polisi. Polisi yang ada di dalam pun terkejut dan juga kebingungan, melihat kondisi si pria yang amburadul.

"Hei, ada apa denganmu?" tanya salah satu polisi

"Pak, tolong hukum saya pak. Saya telah membunuh kekasihku, aku melemparnya dari atas gedung apartemen." jawab Revan memohon

Para polisi pun saling berpandangan karena bingung. Namun, karena pengakuannya dan juga kembali membuka kasus jatuhnya seorang wanita sebulan lalu . Revan pun terkena pasal 340 KUHP, dimana isi pasal tersebut menjelaskan bahwa bagi siapapun yang sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau pidana seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun.

.

.

.

.

Al langsung mendekati sosok roh perempuan yang sudah membawa Flo dan Fre dalam bahaya, Flo dan Fre hanya bisa mengikuti

Al dari belakang. Begitu juga dengan Ar dan Za

'Maaf, maafkan aku sudah melibatkan saudarimu. A aku hanya ingin mengatakan apa yang terjadi padaku dan meminta bantuan mereka untuk mengungkapkan kejahatan pria itu. Karena ini semua tidak adil untukku, rohku yang berkeliaran karena menaruh rasa dendam, sedangkan mereka bersenang-senang di atas kematianku.' ucap sosok itu dengan kepala yang menunduk juga meneteskan air matanya kembali.

"Apa sekarang kamu sudah lega? sudah merasa lebih baik?" tanya Al

'Ya, aku merasa lega sekarang. Akhirnya pria itu tertangkap dan menerima hukumannya.' jawab sosok tersebut

"Lalu, kenapa kamun menangis?" tanya Al lagi

Sosok itu pun menegakkan kepalanya, lalu tersenyum

"Aku lega, bahagia, karena setelah kematianku. Aku masih bisa mendapatkan keadilan untukku." jawab sosok itu

"Flo, Fre.... namaku Irma, terimakasih sudah membantuku. Sekarang aku sudah tenang untuk meninggalkan dunia ini, terimakasih. Dan maafkan aku, karena menolongku kalian hampir terkena masalah dan juga hampir celaka. Maaf" sosok itu pun perlahan menghilang dari hadapan meeka berlima, tentunya dengan senyuman yang mengembang. Senyuman tanpa beban

"Alhamdulillah" gumam Fre

"Jangan senang dulu, kalian tetap akan mendapatkan hukuman. Sekarang kita pulang" ucap Al dengan melangkah pergi terlebih dahulu.

Flo yang hanya menghembuskan nafasnya, sedangkan Fre mencebikkan bibirnya.

'Dasar manusia es' gerutu Fre seraya melangkah mengikuti yang lain.

.

.

.

.

Sesampainya di rumah, sudah menunggu seluruh anggota keluarga di ruang keluarga.

Deg

Jantung Flo dan Fre berdetak tak karuan, saat mereka melangkah semakin dekat.

"Duduk" Titah Yumi

"Oma" ucap Flo dan Fre pelan, mereka langsung berlutut di lantai dengan bertumpu di kedua lututnya. Tak lupa kedua tangannya mereka angkat ke atas.

"Kalian tau apa kesalahan kalian?" tanya Yumi

Flo dan Fre pun serentak menganggukan kepalanya.

'Rasanya de javu' gumam Afwa dan Afwi

"Kalian bilang kalian bersalah, tapi kenapa kalian masih melakukannya? Apa kalian tidak menyayangi kami keluarga kalian hah? Terutama ibu kalian, kalian tidak berpikir apa yang akan terjadi saat itu? Bagaimana bila kalian sampai terluka? Bukan hanya Oma yang menangis, tetapi semua anggota keluarga Zandra. Terutama ibu kalian, lihat mereka... Sejak tadi mereka berdiri di depan pintu menunggu kedatangan kalian dengan perasaan cemas dan juga takut. Mereka mondar mandir ke sana kemari, menunggu kabar dari kalian." tegur Yumi

Flo dan Fre pun mengalihkan pandangan mereka menatap Kay dan juga Sri, terlihat bila mata mereka bengkak karena terlalu banyak menangis.

Flo dan Fre berjalan menggunkan lutut mereka untuk mendekati wanita yang telah melahirkan mereka.

"Bundaaa... maafin Flo bun, Flo tidak akan mengulangi kesalahan Flo." ucap Flora dengan suara bergetar

"Fre juga, mimi maafin Fre mi. Hiks " ucapnya

Mereka pun merebahkan kepala mereka di atas pangkuan Kay dan Sri, sebagai seorang ibu. Kay dan Sri pun merasa lega, karena putrinya pulang dengan selamat.

"Jangan kalian ulangi lagi nak, kami khawatir." ucap Kay, Flo dan Fre pun menganggukkan kepalanya.

'Buah jatuh, memang tidak jauh dari pohonnya.' gumam Alice pelan

Ia ingat bagaimana dulu, abang kembar pun melakukan hal yang sama dengan Flo dan Fre. Tidak berbeda jauh bukan?

...****************...

😅😅😅😅😅

Happy

Reading All💖💖

Jangan lupa senggolannya

HAPPY NEW YEAR ALL💞💞🥳🥳

Semoga apa yang kalian harapkan, tergapai dan di Ijabah Allah tahun ini. Sehat selalu, Berkah Selamat Dunia Akhirat... Aamiin 🤲

Terimakasih sudah setia baca karya-karyaku yang... mungkin tidak seseru punya Author lain😆😆

Love you Family On Line💞💞

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!