NovelToon NovelToon

Tergoda Cinta Dunia Maya

Keluarga harmonis

Setelah sekian lama, di usianya yang kini menginjak 37 tahun, Nirina kembali merasakan betapa indahnya jatuh cinta, hatinya kini sedang berbunga-bunga layaknya seorang remaja yang sedang di mabuk asmara.

Perkenalannya dengan seorang pria di dunia Maya menciptakan perasaan baru di kehidupannya.

***

Nirina adalah ibu rumah tangga yang kesehariannya hanya menjaga anaknya di rumah kala suaminya Ferdian bekerja di kantor ayahnya.

Nirina mempunyai 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki si bungsu, kehidupan keluarga mereka bisa dikatakan harmonis dan jauh dari terpaan gosip miring.

ketiga anaknya pun sangat rukun satu sama lain, Nirina bisa dikatakan ibu yang baik, karena dia fokus mengurus dan mendidik anaknya,

Cukup Ferdian yang bekerja untuk menghidupi keluarganya.

Dan kini ketiga anak Nirina dan Ferdian sudah beranjak remaja, mereka sudah mulai mandiri melakukan hal kesehariannya masing-masing tanpa bantuannya, dan itu menyebabkan kesibukan Nirina sedikit berkurang.

Sempat Nirina meminta pada suaminya untuk ikut bekerja dengannya mengisi kekosongan waktu saat anak-anak di sekolah, namun Ferdian tidak mengijinkan, Ferdian sangat menyayangi Nirina, dia tidak ingin melihat Nirina kelelahan hanya untuk membantunya bekerja di kantor.

Setelah Ferdian menolak keinginannya, Nirina pun tidak bisa memaksanya lagi, sebagai istri yang baik, diapun menuruti semua perintah suaminya.

"Mas berangkat kerja dulu ya sayang, jika proyek di Batam besok di resmikan, mungkin mas akan pergi kesana selama 3 bulan"

Ucap Ferdian meminta ijin istrinya untuk berangkat kerja.

"Ia jika besok mas jadi berangkat, mas hati-hati disana jaga diri mas baik-baik, jangan telat makan dan selalu hubungi kami disini ya"

Jawab Nirina mengijinkan suami nya berangkat bekerja, sekalipun Nirina menghalangi kepergian Ferdian ke Batam, semua hanya akan sia-sia, Ferdian tipe pekerja yang sangat profesional dan bertanggung jawab, jadi untuk menyangkut pekerjaannya, dia akan melakukan dengan sepenuh hatinya.

Nirina pun sudah biasa di tinggal pergi suaminya bekerja ke luar kota, bisa sebulan, 3 bulan bahkan lebih, dan itu membuat Nirina sendirian, tapi untunglah ketiga anaknya selalu ada untuk Nirina, sehingga Nirina tidak terlalu kesepian ketika suaminya tiada.

Ferdian pun mengecup kening Nirina sebelum dia berangkat ke kantor, si sulung Marina dan anak kedua nya yang bernama Citra selalu berangkat bersama Ferdian, karena arah sekolah mereka sama dengan arah kantor ayahnya.

Sedangkan si bungsu Devan selalu di hantar supir, dan karena sekarang Devan sudah beranjak besar, Devan sudah merasa malu jika terus di hantar ibunya, jadi Devan memutuskan untuk di antar dan di tunggu supirnya saja.

Mendengar semua alasan itu, Nirina hanya tersenyum lucu pada Devan, dia tidak mengira jika anak bungsu yang selalu dia hantar sekolah sudah mulai gengsi.

"Hihi, anak bunda sudah malu di hantar bunda, yasudah belajar yang pintar ya nak"

Nirina mencium kening Devan.

"Ia Bun, Devan berangkat dulu ya"

Devan bocah kelas 3 SD itupun pamit pada ibunya, tak lupa dia selalu mencium tangan Nirina sebelum dan sesudah pulang sekolah.

"Ingat belajar yang baik ya, jangan nakal"

Jawab Nirina memberikan semangat pada anaknya.

Merekapun akhirnya berangkat menuju kesibukannya masing-masing.

Kini Nirina tinggal sendiri di rumah setelah pekerjaan rumah cuci, setrika, pel dan beres-beres rumah lainnya selesai, bi Sumi selalu ijin pamit pulang pada Nirina.

"Nyonya, sepertinya bi Sumi sore ini tidak bisa datang untuk masak makanan tuan dan nyonya, anak bibi sedang sakit, badan nya panas, bibi ijin dari sekarang takutnya bibi tidak bisa kesini nanti sore"

Mendengar Bi Sumi sedang kesulitan, Nirina pun mengijinkan bi Sumi untuk istirahat saja sampai anaknya kembali sehat.

"Baiklah bi tidak apa-apa, nanti sore biar saya saja yang masak, bibi bawa saja dulu anaknya periksa ke dokter, besok kalau anak bibi masih belum sembuh, bibi tidak usah memaksakan datang kesini ya,"

Jawab Nirina dengan memberinya sejumlah uang untuk membawa anaknya periksa ke dokter.

Bi Sumi sangat bahagia dan berterimakasih kepada Nirina, karena selama ini Nirina sudah sangat baik kepadanya, walau pun bi Sumi hanya bekerja sebagai ART, namun perlakuan Nirina kepadanya sudah seperti keluarga sendiri.

Bi Sumi pun berterimakasih pada Nirina dan pamit pulang.

Rumah pun mulai sepi, Nirina bingung harus melakukan apa,

"Ah dari pada bosan lebih baik aku yoga saja "

Pikir Nirina membuka ponsel untuk melihat tutorial yoga di handphone nya.

Namun saat membuka ponselnya, Nirina dibuat terkejut dengan pemberitahuan di akun media sosialnya, banyak sekali yang meminta pertemanan di akun Facebook nya,

Nirina pun melihat-lihat siapa saja yang meminta pertemanan padanya untuk di konfirmasi.

Hampir semua Nirina kenali wajah mereka yang meminta pertemanan padanya, ada saudaranya dari luar kota, ada teman alumni satu sekolahnya dan teman sekantor suaminya.

Nirina pun mengkonfirmasi semuanya tanpa melihat-lihat lagi siapa saja yang meminta pertemanan padanya.

Namun ada satu nama yang membuatnya menghentikan jari jempol nya mengklik konfirmasi di akun tersebut.

Nirina coba melihat siapa pria tampan yang mengiriminya pertemanan. Nirina pun mencari tahu profil pria itu, dan disana tertera foto pria atas nama Satria Adipura.

"Sudahlah biar aku konfirmasi saja, lumayan buat nambah teman"

Ucap Nirina dalam hati saat mengkonfirmasi akun milik Satria, diapun mengeluarkan dan menyimpan kembali ponselnya kemudian melanjutkan untuk yoga.

Dengan legging hitam dan kaos tangan pendek berwarna pink cerah, Nirina terlihat sangat menawan, Nirina selalu nampak terlihat muda, karena dia pintar menjaga tubuh dan wajahnya agar tetap terlihat cantik.

Sebenarnya Nirina tidak banyak melakukan perawatan tubuh atau perawatan wajah yang berlebihan, dia hanya menjaga pola makan dan pola hidup sehat agar tubuhnya tetap sehat dan wajahnya tetap cerah, tidak seperti kebanyakan istri pengusaha kantoran yang lain, yang senangnya hanya merawat diri tanpa bisa merawat pola hidup keluarganya yang lain.

Nirina pun tidak suka memakai perhiasan yang berlebihan, Nirina senang berdandan sederhana dan itu yang membuat Ferdian selalu jatuh cinta pada istrinya itu.

Namun akhir-akhir ini, karena kesibukan pekerjaannya yang segudang, membuat perhatian Ferdian berkurang.

Namun meskipun begitu, Nirina mengerti akan kesibukan suaminya itu.

...

Sepanjang perjalanan, Ferdian dan kedua anak gadisnya merencanakan sesuatu untuk memberi hadiah kejutan untuk Nirina di hari jadi pernikahannya yang ke 18 tahun.

"Papa sudah pikirkan mau beri bunda kejutan apa nanti malam?"

Tanya Marina pada Ferdian, Kedua gadis mereka nampak memikirkan hadiah apa yang akan mereka berikan untuk bundanya itu.

Ferdian pun ternyata masih belum memikirkan hadiah apa yang kali ini akan dia berikan untuk Nirina.

Ferdian terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga dia lupa kalau besok adalah hari jadi pernikahannya dengan Nirina.

"Astaga, papa sampai lupa loh nak"

Kedua gadis mereka sudah biasa dengan sikap papanya yang pelupa akan hari-hari istimewa di keluarganya, namun meskipun begitu, kedua gadis merekapun memahami sikap papanya yang pelupa.

"Papa terlalu sibuk dengan pekerjaan papa sih, sampai lupa kalau besok hari jadi pernikahan papa sama bunda"

Ucap Marina yang selalu mengerti papanya, namun sekarang sedikit kecewa, karena terlalu sering Ferdian lupa akan hari spesial di hidupnya, termasuk hari ulang tahun Marina dulu.

Marina tidak mau sang bunda kecewa seperti dirinya dulu, karena papanya lupa akan hari bahagianya itu,

Marina pun mengusulkan papanya untuk pergi bulan madu berdua bersama bundanya.

"Anak kecil, tahu apa tentang bulan madu, bisa saja kamu Marina"

Ujar Ferdian tidak menyangka jika Marina kini memang sudah beranjak remaja.

Pikiran seksualitas nya sudah mulai tumbuh di pikirannya,

"Kan biar papa dan bunda makin harmonis, ya kan citra?"

Jawab Marina dengan senyum kecil menggoda papanya.

Mereka bertiga pun tertawa mendengar semua celoteh Marina kepada papanya itu.

Ferdian pun meminta kedua anak gadisnya untuk tidak memikirkan hadiah apa yang akan papanya berikan untuk bundanya, karena Ferdian sudah berhasil memikirkan hadiah apa yang akan dia berikan untuk istri tercintanya itu.

Perkenalan pertama

Selesai yoga, Nirina merebahkan tubuhnya diatas kursi panjang yang menghadap kolam renang, Nirina kembali membuka ponselnya, karena ada satu pesan masuk di akun media sosialnya.

"Ada pesan masuk dari siapa ini?"

Pikir Nirina saat hendak membuka pesan masuk.

Nirina pun membuka pesan itu, dan ternyata pesan itu dari Satria Adipura.

Satria Adipura :

Hai cantik, boleh berkenalan?

Salam kenal dari Satria berhasil menarik perhatian Nirina untuk membalasnya, sebelumnya Nirina selalu bersikap cuek jika ada pesan masuk dari orang yang tidak dia kenal, dia tidak pernah membalas pesan dari orang yang tidak dia kenal, namun kali ini, setelah Nirina membuka semua profil Satria, Nirina yakin jika Satria bisa dia jadikan teman.

Karena di profil akun Satria, dia adalah seorang Chef yang bekerja di sebuah restoran bintang lima di Jakarta, alamat restorannya pun tertera di akun pribadinya.

Nirina :

Boleh, namaku Nirina, siapa namamu?

Balasan Nirina langsung di respon Satria, yang memang sedang menunggu balasannya.

Keduanya pun chat saling berkenalan satu sama lain, tidak ada yang mencurigakan diantara chat keduanya, semua lurus saja hingga berlanjut ke sore hari.

Nirina :

Baiklah, hari sudah mulai sore, saya harus memasak makanan untuk keluarga saya, sudah dulu ya.

Satria :

Kamu bukan hanya cantik, kamu juga tipe ibu yang rajin dan bertanggung jawab dengan keluargamu,T.O.P deh buat kamu, semoga aku juga bisa mendapatkan istri seperti kamu.

Pujian satria membuat hati Nirina melayang, Nirina tersenyum sendiri membaca pujian pada balasan Satria untuknya.

Nirina pun menyimpan handphone nya di meja, dan saat dia hendak pergi ke dapur, tiba-tiba saja Ferdian menelponnya.

Ferdian menyuruh Nirina untuk tidak masak sore ini, karena dia akan mengajaknya pergi keluar berdua, hanya berdua.

Nirina pun semakin bersemangat kala suaminya itu mengajaknya makan berdua.

"Apa mas Ferdian ingat dengan hari jadi kita?"

Tanya hati Nirina.

"Ah pasti mas Ferdian ingat, itu sebabnya dia mengajakku untuk makan berdua"

Nirina sangat bahagia, tingkahnya terlihat seperti anak remaja yang sedang jatuh cinta, Nirina merasa ini kali pertama di hari jadinya, mas Ferdian mengajaknya duluan untuk makan romantis berdua, karena sebelumnya, di hari jadi mereka yang sudah-sudah, Nirina yang selalu mendahului mengajak Ferdian untuk pergi bersamanya.

"Pokoknya aku harus terlihat sangat cantik, aku harus tampil mempesona di depan mas Ferdian, hihi"

Ucap Nirina sambil memilih pakaian mana yang akan dia kenakan malam ini bersama suaminya itu.

***

Sore pun tiba, Nirina cemas karena ketiga anaknya masih belum pulang dari sekolah nya,

Nirina coba menghubungi Marina dan citra, namun mereka tidak menjawab panggilannya.

Devan pun juga sama, dia tidak menjawab panggilan dari ibunya itu.

Hingga Ferdian pun pulang dengan membawa kado untuk Nirina.

"Mas, kau sudah pulang?"

Tanya Nirina kepada Ferdian.

Ferdian memeluk Nirina dan mencium keningnya,

"Selamat hari jadi sayang,"

Ferdian pun mencium kening Nirina dengan lembut dan mesra.

"Ah mas, ini tidak salah kan?biasanya mas tidak ingat dengan hari ini, hihi"

Jawab Nirina seakan tidak percaya jika suaminya kali ini benar-benar ingat dengan hari jadi mereka.

Ferdian pun memberikan hadiah pada istrinya itu,dia menyuruh Nirina untuk membukanya,dan ternyata Ferdian membelikan sebuah gaun mewah untuk Nirina pakai malam ini.

Sebuah gaun berwarna gold yang sangat mewah dan anggun bila di pakai Nirina,

Ferdian sangat pintar mencari pakaian yang pantas istri nya pakai.

Tubuh Nirina yang tidak terlalu tinggi maupun pendek akan terlihat sangat cantik dan seksi jika memakai gaun itu,Kulit putih Nirina pun akan semakin bercahaya dengan balutan aksesoris di gaun itu.

Dengan heels hitam 5 cm,dan rambut yang dibiarkan terurai dengan satu jepit permata di sisi rambut kanannya membuat Nirina semakin cantik dan mempesona di usianya yang kini hampir menginjak 40 tahun.

Ferdian sangat memuji kecantikan wajah istrinya itu.

"Kau sangat cantik sekali sayang"

Ferdian tak hentinya memuji kecantikan istrinya itu,Nirina pun dibuat terbuai oleh pujian suaminya.

"Sudah ah mas,malu"

Jawab Nirina tersenyum pada ferdian.

Nirina sempat menanyakan mengapa anak-anaknya belum pulang,Ferdian pun menceritakan jika ketiga anaknya di bawa oleh kakeknya,mereka menginap di rumah kakek untuk malam ini.

"Oh ternyata kalian sudah sekongkol ya,dasar kalian ya"

Nirina mencubit perut Ferdian dengan gemas karena dia mengetahui jika suaminya dan ketiga anaknya sekongkol untuk merencanakan hari jadi mereka.

Ferdian pun tersenyum dan memeluk Nirina,

"Tidak terasa,anak-anak kita sudah beranjak dewasa,mereka sudah mengerti semua hal yang kita butuhkan,aku sangat bersyukur sekali kepada Tuhan karena telah mengirim kalian untuk menjadi bagian di hidupku,sehingga hidupku menjadi sempurna,terimakasih sayang"

Ferdian dengan romantisnya kembali mengecup kening Nirina.

Nirina pun bersyukur mempunyai ketiga buah hati yang selalu ada untuknya,dan suami yang sangat mencintainya,meskipun Nirina tahu jika Ferdian adalah tipe suami super sibuk dan jarang memperhatikannya,namun dia mengerti semua kesibukannya semata-mata untuk dirinya dan ketiga buah hatinya.

Ferdian mengajak Nirina ke sebuah hotel berbintang lima,

Disana kejutan kecil sudah menanti mereka.

Ferdian sudah menyiapkan kamar VIP untuk malam ini bersama Nirina merayakan hari jadi pernikahan mereka.

Dan sebelum mereka pergi ke hotel,Ferdian mengajak Nirina untuk makan romantis berdua di sebuah resto,merekapun berangkat,Ferdian tak hentinya memandang dan memuji kecantikan istrinya.

Hingga Nirina dibuat malu dengan semua tingkah suaminya itu.

"Sudah ah mas,aku jadi malu,jangan lihat aku terus,nanti kamu tidak fokus lagi bawa mobilnya"

Ujar Nirina menyuruh Ferdian untuk tidak terus memandangnya.

Ferdian hanya tersenyum dan kembali fokus menjalankan mobilnya,hingga mereka sampai di resto yang di tuju.

Saat Nirina dan Ferdian masuk,semua mata memandang ke arah Nirina,mereka mengagumi kecantikan Nirina yang menawan dan eksotis.

"Lihatlah semua orang melihatmu,pasti mereka iri dengan kecantikan istriku ini"

Bisik Ferdian pada Nirina.

Nirina hanya mencubit perut Ferdian,dia menyuruhnya untuk diam.

...

Diiringi musik yang mengalun lembut,membuat suasana makan mereka semakin romantis,Nirina sangat bahagia untuk kejutan malam ini.

Ferdian pun tak lupa memberi kado utama untuk istrinya itu.sebuah kalung berlian yang sangat indah,kalung berlian kecil yang sangat ingin Nirina miliki.

"Semoga kamu suka sayang"

Ucap Ferdian saat memakaikan kalung itu di leher Nirina.

"Aku sangat menyukainya mas,terimakasih"

Nirina memeluk dan mengecup bibir Ferdian.

Keduanya pun tersenyum dan bahagia dengan semua momen ini.

"Sekarang ayo kita pergi ke hotel,mas sudah tidak tahan lagi nih"

"Ih apa sih mas,malu loh,ini tempat umum tahu,"

Jawab Nirina merasa malu dengan ajakan suaminya untuk segera pergi ke hotel.

Tak butuh waktu lama,akhirnya merekapun kembali menuju hotel untuk melakukan ritual perayaan hari jadi pernikahan mereka.

happy anniversary

Di depan hotel,Nirina merasa ada yang sedang mengikutinya,entah itu hanya perasaan saja atau memang benar ada seseorang yang sedang mengikutinya.

"Mas,kenapa aku merasa ada orang yang mengikuti kita ya"

Tanya Nirina pada Ferdian,dia cemas dan takut jika seseorang berniat ingin mencelakai suaminya lagi seperti waktu dulu,saat dirinya dan Ferdian pergi berdua.

Seseorang berniat ingin menghabisi nyawa suaminya di depan Nirina dengan menodongkan pisau di leher ferdian,untunglah saat itu Ferdian bisa melawan si penodong,dan semua itu dilakukan oleh pesaing bisnis nya,yang tidak mau jika Ferdian maju lebih sukses darinya.

"Tenang,itu anak buah ku yang sudah aku suruh untuk menjaga kita"

Jawab Ferdian dengan terus memeluk Nirina dan membawanya masuk ke kamar hotel yang sudah dia pesan.

Di dalam kamar,semua sudah tertata indah,semua aksesoris kamar hotel di hias sedemikian rupa agar terasa romantis,

Diatas kasur pun sudah berhiaskan taburan bunga mawar merah dan putih untuk manambah aroma wangi cinta mereka.

Nirina di buat terkejut kala melihat di atas meja tertata seperangkat alat perang mereka,

"Haha apa-apaan itu mas?"

Nirina tersenyum lucu melihat seperangkat alat kontrasepsi dan sebungkus obat kuat yang ada di atas meja.

Ferdian pun ikut tersenyum dengan tawa istrinya itu,

"Itu semua untuk membahagiakan kamu sayang"

Jawab Ferdian menarik tangan Nirina dan mendorongnya ke tepi tembok.

"Mau kita mulai dari mana nih?"

Tanya Ferdian menggoda Nirina,tentunya Nirina paham betul maksud ucapan suaminya itu.

"Sebentar ya mas,aku pergi ke toilet dulu"

Jawab Nirina dengan senyum nakalnya yang menggoda seakan mengajak Ferdian untuk mengikutinya ke toilet.

Dan benar saja,saat Nirina hendak menutup pintu kamar toilet,Ferdian langsung masuk dan kembali memeluk istrinya itu.

"Aku ingin malam ini seutuhnya menjadi milik kita sayang"

Bisik Ferdian di sisi telinga Nirina membuat birahinya mulai naik.

"Ah mas"

Nirina mulai mendesah akan bisikan suaminya itu.

Sambil berdiri,Ferdian mulai mengecup bibir Nirina dengan manja dan tak henti sampai Nirina sendiri yang menghentikannya.

Tangannya pun mulai menjamah kedua gunung di dadanya,

"Ah mas"

******* Nirina membuat birahi Ferdian semakin naik,kali ini dia melepas dress Nirina hingga tersisa bra dan ****** ***** yang dipakainya.

Nirina pun melakukan hal yang sama pada Ferdian,dalam buaian ciuman Ferdian,tangan Nirina pun perlahan membuka seluruh kancing kemeja suaminya itu hingga terlepas semua.

Kini sepasang suami istri itu sedang di mabuk asmara di bawah hangatnya rintikan air yang jatuh dari shower di WC kamar hotel.

Ferdian terus meremas dan memainkan jari jemarinya di ujung gunung Nirina tanpa melepaskan ciumannya.

Nirina pun dibuat terlena dengan semua yang dilakukan suaminya itu,

Nirina membalas semua gairah suaminya dengan memijat dan mengocok senjata andalan Ferdian,hingga Ferdian pun tak kuasa menahan birahi istrinya itu.

Sambil berdiri Ferdian pun langsung menancapkan senjatanya di titik kelemahannya.

"Ah terus mas"

Ucap Nirina yang menikmati semua ritual mereka.

Mendengar semua itu,gairah Ferdian semakin tinggi dan semakin keras menaik turunkan senjatanya di titik kelemahan Nirina.

Hingga Nirina pun tak kuasa,mereka cukup lama melakukan semua ritual itu di dalam WC,hingga Nirina meminta Ferdian untuk melanjutkan ritualnya di atas ranjang,agar lebih banyak gaya yang akan mereka lakukan disana.

Dan benar saja,sesaat Ferdian dan Nirina tiba di tepi ranjang,Ferdian dengan birahinya yang masih tinggi mendorong tubuh Nirina ke atas ranjang dan melanjutkan ritualnya dengan sangat menggebu.

Ferdian terus mengecup bibir Nirina hingga merona,Nirina pun tak mau kalah,dia melakukan hal yang sama pada Ferdian,keduanya pun saling menyatu kembali di atas ranjang hingga akhirnya setelah semua sudah mereka jamah,akhirnya Ferdian berada di titik puncaknya dan langsung mengeluarkan kenikmatannya tepat di wajah Nirina.

Ferdian terkapar lemas,kala kenikmatannya berhasil mendarat dengan indah di wajah istrinya itu,

Namun saat Nirina berucap,

"Aku masih mau mas"

Seketika birahi nya kembali menggebu dan langsung melanjutkan ritual wajibnya kepada Nirina dengan penuh cinta.

Ferdian tidak berhenti sebelum Nirina sendiri yang memintanya untuk berhenti,

Untuk kedua kalinya setelah kenikmatan pertamanya keluar,kini Ferdian bermain sangat liar hingga Nirina dibuat lemas oleh permainannya.

Nirina pun begitu menikmatinya,entah berapa kali Nirina merasa kenikmatannya keluar bersama tarikan suaminya itu,namun untuk yang sekarang,Nirina seakan menyerah dan

"Ah mas,aku ..aku sebentar lagi"

Dan disaat yang bersamaan,kenikmatan keduanya pun beradu dalam satu wadah cinta mereka.

"Hah..."

Nafas mereka begitu sangat panjang setelah selesai melakukan ritual wajibnya.

Nirina terkulai lemas tanpa sehelai benangpun,begitupun dengan Ferdian,saking bersemangatnya kini Ferdian juga menarik keluar nafasnya dalam-dalam setelah selesai beradu padu dengan cintanya.

"Kau puas sayang?"

"Aku sangat menikmatinya mas"

"Selamat hari jadi pernikahan sayang, i love u"

Ucap Ferdian mengecup kening Nirina dengan mesra.

"I love u to"

Jawab Nirina,keduanya pun berpelukan dan terlelap.

Setelah selesai membersihkan dirinya,Nirina coba membangunkan suaminya untuk membersihkan diri pasca ritual mereka.

"Ayo bangun mas,mandi dulu,setelah itu kita tidur lagi,ayo bangun"

Nirina menarik tangan ferdian,

"Tapi aku masih lelah sayang"

"Ayo bangun,"

Nirina memaksa Ferdian untuk bangun dan cepat membersihkan dirinya,karena malam akan semakin larut.

Ferdian pun bangun dan langsung pergi ke WC untuk mandi.

Nirina membuka ponselnya,ada pesan masuk di akun media sosialnya lagi.

Kali ini Nirina sangat terkejut,karena satria mengirim foto dirinya saat sedang berada di restoran tadi.

Sebuah foto dirinya sedang memasuki restoran,Nirina terlihat sangat anggun dan Manarik di foto itu.

"Hah,kenapa fotoku bisa ada padanya"

Tanya hati Nirina memikirkan darimana satria bisa mendapatkan fotonya.

(Kau sangat cantik)

Caption di foto Nirina yang membuatnya penasaran dan tersenyum sendiri,Nirina penasaran siapa sebenarnya Satria itu,mengapa dia bisa mengetahui jika Nirina sedang berada di restoran tadi.

Dan untuk apa dia memotret nya,

Nirina pun langsung menghapus pesan itu sebelum Ferdian melihatnya,dia tidak mau membuat suaminya itu curiga.

Ferdian pun bangun dan langsung ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.sesaat setelah mandi malam Ferdian pun terlihat sangat manja pada Nirina.

Seolah ini malam terakhir baginya,Ferdian tak biasanya bersikap manja seperti ini,menurut Nirina.

Mungkin karena besok dia akan pergi ke Batam menurutnya,Nirina pun memanjakan suaminya itu.

Nirina memijat seluruh tubuh Ferdian dan membelai rambutnya dengan lembut hingga dia terlelap dalam pangkuannya.

Nirina tersenyum melihat wajah Ferdian yang sedang terlelap.

"Kau pasti lelah mas,matamu terlihat sangat berat,terimakasih untuk semua kasih sayang mu kepadaku dan anak-anak kita,aku sangat mencintaimu mas"

Ucap Nirina pada Ferdian yang sudah terlelap.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!