NovelToon NovelToon

Wanita Jutek Ku : Sakit Ku Tak Perlu Kau Tahu

1# Awalan

" Tapi tetep aja Hasby... hiks... lo seharusnya gak usah berbuat sampai sejauh ini ".

" Ini pilihan aku Vanesa... aku tau kalau jangka waktu hidup ini gak lama lagi, jadi aku mohon sama kamu... ".

" Cukup Hasby!, lo gak boleh ngomong kayak gitu! ".

" Tolong jangan simpan rasa bersalah apapun ya... pas aku meninggal nanti, uhuk... cari pasangan yang lebih baik dari aku... "

" Hiks.... Hasby... lo gak boleh ngomong gitu, hiks, Hasby... ".

" Cari pasangan yang perhatiannya lebih... jangan cari orang yang gak peka kayak aku, ok?... terus___".

Fajar, dimana waktu itu suasana sangat sepi,langit masih gelap dan matahari pun belum menampakan dirinya, biasanya kebanyakan orang masih tidur pada waktu ini.

di sebuah kamar, terlihat ada seorang laki laki yang sedang tidur dibalik selimutnya. Pria itu memiliki paras yang tampan, rambutnya hitam tebal dan ada sedikit perbedaan yang membuat ia berbeda dengan pria tampan lainnya, walaupun kita sering melihat pria yang seperti itu.

ia memiliki sedikit janggut di dagunya yang tumbuh hingga ke bagian pelipis, janggutnya ini bukan sejenis yang berantakan dan tidak terurus, namun memiliki permukaan yang tipis dan terawat, jadi terlihat rapi.

pria itu bernama Hasby, nama lengkapnya Hasby Syah Nurfadil, ia merupakan anak kuliahan tahun ke 4,tapi usianya baru menginjak 20 tahun. ya,secara teknis ia masuk kuliah lebih awal,waktu sekolah dasar ia pernah loncat kelas, otomatis ia masuk ke tingkat selanjutnya lebih awal dari yang lain seperti masuk kuliah.

Hasby merupakan anak yang paling cerdas di kelasnya, dari mulai sekolah dasar sampai sekarang,oleh sebab itu ia memiliki banyak sekali penggemar di kampusnya, terutama seorang wanita yang selalu terpikat oleh pesonanya.

di rumah ini, ia tidak sendiri melainkan bersama dengan seorang adik perempuan, orang tua Hasby sudah meninggal, jika ayahnya meninggal karna kecelakaan, beda halnya dengan ibu mereka yang meninggal karna penyakit keras.

~

Saat sedang menikmati masa tidurnya,terdengar suara ketukan pintu diiringi suara perempuan yang berbicara.

*Tok....tok...tok*...

" kak.....buka pintunya, udah subuh... " ucap wanita itu.

karena tidak dapat jawaban dari kamar, akhirnya wanita itu pun membuka pintu dan masuk ke kamar Hasby. penampilannya sederhana, hanya memakai kerudung segi empat berwarna merah marun,baju lengan panjang dan rok panjang yang berwarna senada dengan kerudungnya.

penampilannya biasa biasa saja,namun wajahnya ini yang membuat orang memandangnya dengan pandangan yang menakjubkan,wajahnya cantik,tinggi badan yang ideal,tubuh ramping, dan juga merupakan anak yang pintar

wanita ini tidak lain adalah adiknya Hasby, nama lengkapnya Nafsah Nurlaila dan biasa dipanggil dengan sebutan nama depannya. ia berusia hanya satu tahun di bawah usia Hasby, mereka di besarkan bersama sama oleh kedua orang tuanya,dan hidup bersama ketika orang tua mereka meninggal saat di bangku SMP.

Nafsah mendekati ranjang yang terdapat Hasby sedang membaringkan tubuhnya. ia menepuk-nepuk pundak Hasby agar pemuda itu bangun.

" kak....ayo bangun, udah subuh...nanti telat loh..." ucap Nafsah.

" iya bentar....." ucap Hasby dengan suara khas orang yang baru bangun dari tidur.

mengucek matanya sebelum merentangkan tubuh, Hasby pun kini beranjak ke kamar mandi, sedangkan untuk Nafsah, ia saat itu keluar kamar berniat pergi dapur untuk memasak.

untuk menuju ke dapur, Nafsah harus terlebih dahulu menuruni tangga, serta melewati ruang tamu dan ruang keluarga, bisa di bilang sih rumahnya ini cukup besar karena memiliki 2 lantai, berisikan 3 kamar tidur yang masing masing memiliki kamar mandi, memiliki ruang tamu dan keluarga, dapur serta kamar mandi terpisah di dekatnya.

rumah ini juga merupakan peninggalan orang tua mereka,jadi bisa dibilang mereka adalah orang yang berkecukupan ketika kedua orang tuanya masih hidup.

Sementara Nafsah mulai memasak makanan untuk sarapan, Hasby kini sudah selesai mandi dan melaksanakan salat subuh dengan khusuk, beberapa menit setelah itu, ia mengganti pakaiannya sebelum turun keluar dari kamar berniat pergi kedapur.

" masak apa Naf?" Ucap Hasby, ketika dirinya sudah berada di sana.

" kayak biasanya, cuman ada yang ada di depan kamu ". tidak memperpanjang obrolan, Hasby dan Nafsah menyantap makanan mereka tanpa ada satu patah kata pun.

Berakhirnya kegiatan makan mereka, Hasby dan Nafsah pun bersiap untuk pergi ke kampus. Diketahui, mereka belajar di Universitas yang sama,walau sekampus mereka berdua berbeda jurusan, jika Hasby mengambil jalur Tata usaha, beda halnya dengan Nafsah yang mengambil jalur kedokteran bagian ahli bedah.

mereka berdua ini merupakan orang yang paling cerdas di kelasnya, mendapatkan beasiswa dari kepala Universitas sampai kuliah S3, ini memang mengejutkan karena kemurahan hati kepala Universitas.

pernah satu hari Hasby dan Nafsah bertemu dengan beliau saat itu, namun siapa sangka ternyata kepala universitas yang mereka tempati ini merupakan sahabat karib orang tua mereka dulu.

namanya Bayu Anggara, ia merupakan rekan kerja orang tua Hasby dan Nafsah, kebetulan suksesnya karir yang ia raih sekarang ini karena mendapat bantuan dari Risyad Dan Hani,orang tua Hasby dan Nafsah.

jadi bertemunya ia dengan anak sahabatnya dulu, Bayu berniat menanggung biaya hidup Hasby dan Nafsah, alasannya cukup sederhana, hal ini ia ingin lakukan sebagai tindakan membalas budi baik kedua orang tua mereka.

namun bukan Hasby namanya kalau ia menerima semua itu, ia meminta pada Bayu untuk tidak menghidupi kebutuhannya, alasannya cukup sederhana juga yaitu tidak ingin membuat Bayu repot.

mendapat penolakan halus dari Hasby, Bayu juga tidak memaksakan kehendak, namun beasiswa mereka akan tetap terus berjalan, dan Bayu juga berpesan jika ada masalah jangan sungkan-sungkan untuk memberitahunya.

~

Hasby sudah bersiap dan menunggu Nafsah di dekat motor Nmax nya, setalah menunggu kira kira 5 menit akhirnya Nafsah keluar dari rumah sebelum ia mengunci pintu.

" udah siap?" tanya Hasby

" udah, ayo jalan".

jarak antara rumah mereka dengan kampus juga tidak jauh, tapi waktu tempuh mereka sekitar 30 menit jika lalu lintas lancar, tapi karena hari ini lalu lintas pada t, mereka sampai ke kampus sekitar 45 menit kemudian.

suara riuh siswa mulai terdengar ketika Hasby dan Nafsah melangkahkan kaki menuju kelas masing-masing. ya, memang mereka orang paling populer di kampus ini, karena kepintaran mereka,tidak heran banyak orang yang selalu mendambakan mereka, bukan hanya kepintaran, tapi juga pesona mereka yang miliki yang membuat mereka terus mendapat pujian.

Hasby yang tampan dan Nafsah yang menawan sungguh pasangan adik kakak yang dapat memikat kaum Adam dan Hawa yang melihatnya,mereka jiga memiliki julukan masing masing yang di buat oleh para siswa dan siswi, Hasby dipanggil sebagai Pangeran Pintar dan Nafsah dipanggil sebagai Jenius Cantik.

mereka berpisah ketika jarak mereka sudah sekitar 2 meter dari parkiran, mereka memang belajar di kelas dan di gedung terpisah, jika Hasby berada di gedung ke 2,beda halnya dengan Nafsah yang berada di gedung ke 4.

Hasby berjalan menaiki tangga dan masuk ke kelasnya yang berada dilantai 2. di sana sudah ada 3 orang yang stand by menunggunya, mereka adalah Ardi,Firdan dan satunya lagi Savira.mereka bertiga merupakan sahabat Hasby sejak SMP sampai sekarang.

" Assalamualaikum...." ucap Hasby sambil menjabat satu persatu tangan temannya yang sudah menjawab salam.

" tumben lo telat, biasanya paling cepet" ucap Firdan.

" iya nih, kak ipar kenapa telat?" tutur Ardi yang duduk di samping Savira.

" kak ipar, kak ipar... kakak ipar pala lu " ucap Hasby yang duduk di sebelah Firdan.

" ya kan calon pacar nya Nafsah...."

" Dih... Pd amat ".

" yah....lo jangan kayak gitu dong...restuin ngapa hubungan kita....." ucap Ardi memelas

" Emangnya Nafsah mau sama lo?" tanya Hasby tertawa kecil.

" Ya pastilah, secara kan gua ini anak baik, ganteng, terus pinter... ya... walaupun kalah jauh sama lo... iya gak Savira, Firdan?".tanya Ardi pada Savira dan Firdan.

" Mana gua tau?... " ucap Savira dan Firdan secara bersamaan.

sontak, jawaban mereka itu membuat Hasby tertawa sedangkan Ardi hanya cemberut menanggapi tawaan Hasby.

\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_

jangan lupa tinggalkan jejak ya gaess.....

jumpa di Chapter selanjutnya

2# Pekerjaan

"Lo tega banget sih......" ucap Ardi sambil memanyunkan bibirnya.

Savira dan Firdan juga ikut menertawai Ardi, mereka merasa lucu akan tingkah lakunya. Tidak lama setelah mereka berhenti tertawa, dosen untuk kelas pagi ini akhirnya muncul.

Hari ini Hasby kebetulan hanya belajar satu kelas saja, jadi ia akan pulang dan bekerja lebih awal. Hasby mempunyai pekerjaan sebagai seorang supir, ia bekerja di kediaman keluarga Lits, Majikan laki lakinya bernama Michael Lits Jordan yang biasa dipanggil Jordan, sedangkan untuk istrinya bernama Zihan Lits Amira.

mereka merupakan orang yang dermawan, suka memberi donasi pada panti-panti asuhan, mengirim bantuan pada korban bencana dan melakukan hal-hal baik lainnya. mereka juga baik pada pengurus rumah mereka, sampai-sampai gaji yang seharusnya rendah dinaikan olehnya menjadi 2 kali dari asalnya, termasuk dengan Hasby.

mereka juga sangat pengertian pada bawahan, dan ini juga berdampak baik pada Hasby karena ia dapat bekerja setengah hari saja namun memiliki gaji yang tetap. Oleh sebab itu banyak yang ingin bekerja dengan Jordan dan Zihan,baik dari perusahaan maupun bekerja sebagai pembantu di rumahnya.

Tapi, jika ingin bekerja di rumah atau perusahaan mereka, ada syarat yang harus di penuhi, bukan syarat sih... tapi ini adalah jalan untuk masuk ke pekerjaan itu.

walau Jordan dan Zihan baik dan dermawan, namun mereka ini tipe orang yang sedikit pemilih, seseorang yang ingin bekerja dengan mereka harus mendapat kepercayaan dan ketertarikan dari keduanya dan Hasby termasuk beruntung karna bisa bekerja di rumahnya.

~

setelah selesai pelajaran, dosen pun akhirnya keluar kelas dan dikuti oleh murid-murid yang berhamburan untuk pulang. Hasby, Ardi serta Firdan dan Savira kini berjalan menuju parkiran.

" Hasby, sekarang lo mau kemana?" tanya Firdan.

" Paling langsung kerja, emang kenapa?" tanya balik Hasby

"Lo gak ikut kita ke rumah Savira?" ucap Ardi yang masuk kedalam obrolan.

" Kayaknya gak bisa...walaupun pulang cepet, tapikan harus tanggung jawab buat pekerjaan".

" Ngomong ngomong...Nafsah nanti pulangnya sama siapa kalau lo pulang duluan?" tanya Ardi di tengah percakapan.

" Paling nanti gua jemput kalau udah pulang kerja". jawab Hasby.

mendengar jawaban dari Hasby, Ardi saat ini memikirkan sesuatu agar ia dapat bertemu dengan pujaan hatinya itu. " Hasby.....boleh gak kalau Nafsah gua yang jemput?" ucap Ardi sambil melambatkan ucapannya.

setelah mendengar perkataan Ardi, pandangan Hasby padanya kini menjadi tajam. " Gak, kalau Nafsah bareng sama lo, nanti dia kenapa-kenapa gimana?" ucapnya yang masih memandang tajam kearah Ardi.

dengan mendapatkan tatapan tajam dari Hasby, ini membuat Ardi sedikit bergidig, bukan hanya dirinya, bahkan Savira dan Firdan pun ikut merasakan tekanan itu.

Hasby memang orang yang baik dan juga ramah, namun ketika ada orang yang berani mengusik adiknya, maka ia tidak akan segan-segan lagi untuk berurusan dengan orang itu.

pernah suatu kejadian, ketika Nafsah pulang sekolah waktu SMA, ia bertemu dengan 3 remaja nakal, para remaja itu berniat jahat pada Nafsah, karena merasa terancam, Nafsah pun akhirnya berlari, tidak disangka dan diduga, para remaja itu malah mengejar Nafsah sampai ke sebuah jalan buntu.

saat dimana Nafsah sudah sangat terpojok,ada seorang yang berteriak memerintah tiga pwmuda itu untuk pergi, orang itu tidak lain adalah Hasby.

awalnya mereka meremehkan Hasby, tapi setelah berkelahi secara langsung dengannya, ternyata Hasby ini jago dalam bela diri silat, perkelahian mereka sampai mengundang masyarakat untuk datang termasuk Ardi, Firdan dan Savira.

terkejut dengan apa yang mereka lihat, mata Savira, Firdan dan Ardi terbelalak melihat Hasby yang sedang memukul mukul orang. Semenjak pertemuan pertama sampai saat itu, mereka tidak pernah melihat Hasby sekalipun marah, jadi hal yang wajar karena ini baru pertama kali untuk ketiganya.

~

" Kalian kenapa liat gua kayak gitu?... apa ada yang salah?". tanya Hasby.

ucapan Hasby kini menyadarkan ketiganya yang sedikit takut, ketika itu demi mencairkan suasana, Ardi pun meminta kembali permohonannya.

" Kak ipar...lo jangan kayak gitu dong, gua ini kan sahabat lo, masa cuma jemput Nafsah aja gak boleh?, lagian kan ini juga sedikit ngebantu supaya lo gak terlalu cape... " ucap Ardi memohon walaupun ia masih sedikit takut.

" Huf... Hah... ok, tapi jaga dia baik-baik ". ucap Hasby.

" Siap! kakak ipar" .mendapat jawaban yang ia harapkan, Ardi sangat senang kala itu, sampai-sampai ia melompat-lompat kegirangan hingga membuat temannya tertawa lucu.

" Hasby, tapi lain kali kamu dateng ya ke rumah aku..." ucap Savira.

" Iya, Insa Allah lain kali aku dateng...ya udah, aku jalan duluan..." setelah berkata seperti itu, Hasby pun mulai mengenakan helm nya dan beranjak pergi dengan motor.

Pemuda yang satu ini memang orang yang seperti itu, Hasby akan menggunakan kata-kata yang baik ketika sedang berbicara dengan wanita, seperti halnya Savira tadi, jika dengan teman laki-lakinya ia akan mengunakan kata Lo/gua, sementara untuk perempuan ia akan mengatakan kata kamu/aku, tentu itu berlaku untuk semua wanita yang berbicara padanya.

saat di jalan menuju rumah Savira... Firdan dan Ardi terus mengobrol sambil sesekali tertawa, sementara wanita satu ini hanya berdiam diri di belakang. Saat ini pikirannya sedang berpusat pada Hasby, ia sedikit merasa kecewa karna pemuda tidak bisa datang ke rumahnya, sebenarnya Savira sudah dari dulu menyukai Hasby,bahkan pada pertemuan pertama mereka, bisa dibilang ini namanya cinta pada pandangan pertama.

Tapi sayangnya, mungkin cintanya itu bertepuk sebelah tangan, Savira juga tidak mengungkapkan perasaannya terlebih dahulu, karna gengsi dan ia juga masih memiliki harga diri sebagai seorang wanita.

Tapi tidak berdiam diri, Savira dari dulu sudah banyak memberikan kode pada Hasby, sayangnya laki-laki itu adalah orang yang tidak peka, dan sampai saat ini Savira hanya memendam perasaannya seorang diri.

Pada saat bersamaan, Ardi yang menyadari Savira sedang termenung akhirnya bertanya" Lo kenapa Sav? galau ya?". ucapnya.

"Gua gak papa..." jawab Savira singkat.

" Beneran? kayaknya...lo lagi mikirin si Hasby ya?..." ucap Firdan kali ini dengan nada mengejek.

" Iya kali... mungkin lo kecewa karena Hasby gak ikut kita ke rumah lo" tutur Ardi dengan nada mengejek pula.

" Lo berdua apa apaan sih?...gua....gua gak mikirin siapa-siapa kok, apalagi Hasby... " ucap Savira sedikit gugup

" Beneran nih?... yakin gak mikirin dia?..." ucap Ardi mengejek lagi.

" Ih... diem deh lo bedua, kalian ngapain ngomongin kayak gitu segala sih?... udah cepetan bawa mobilnya, nanti keburu siang lagi.." ucap Savira memerintah.

Ardi dan Firdan hanya menuruti Savira untuk diam, mereka tahu bahwa Savira memiliki perasaan khusus pada Hasby, namun seperti yang mereka lihat pada waktu-waktu sebelumnya, saat Savira beberapa kali memberikan kode pada pemuda yang satu itu, namun hal itu tidak akan bekerja pada orang yang tidak peka seperti Hasby.

***

Hasby saat ini sedang mengganti pakaiannya, tidak lupa pula dengan topi yang selalu ia pakai saat kerja, saat ini ia sudah siap untuk berangkat. Memakai topi buka salah satu hobinya, tapi ia membutuhkannya saat bekerja. Bukan untuk terlindungi dari sinar matahari atau panas terik, melainkan untuk menutupi sebagian wajahnya, karena sering kali, ia akan mendapat kesulitan jika bertemu fans nya ketika bepergian mengantar tuan atau nyonya nya.

setalah selesai, Hasby kemudian keluar rumah dan mengunci pintu dengan kunci cadangan sebelum melesat menuju rumah tuannya.

jarak tempuh antara rumah Hasby dengan majikannya memang sedikit jauh, tapi tidak terlalu jauh pula, kira kira waktu tempuhnya sekitar 30 menit, hanya beda tipis jarak antara Kampus dan rumah majikannya.

setelah menempuh perjalanan sedikit lama karena macet, Hasby pun berhenti di sebuah rumah yang besar. Disana terdapat gerbang yang cukup tinggi menjaga rumah itu.

Ketika Hasby melihat ada seorang pria memakai baju Satpam sedang duduk di pos pribadinya, ia pun memanggilnya dengan sebutan pak Ajril.

" Assalamualaikum pak Ajril, tolong bukain gerbangnya dong, saya mau masuk..." ucap Hasby yang setengah berteriak karena jarak di antara mereka sedikit jauh.

" Waalaikumussalam... eh, Hasby... saya kira siapa, bentar saya buka dulu " ucap pria itu yang di ketahui bernama Ajril.

" Ok... "

Ajril beranjak dari duduknya dan membukakan pintu gerbang untuk Hasby lewati sebelum bertanya pada pemuda tersebut. " kamu tumbem dateng pagian...emang gak kuliah?" tanya nya.

" Hehe...sekarang kan hari Senin, saya cuma ada satu kelas aja, jadi kan bisa kerja lebih awal... ". ucap Hasby sambil tersenyum.

" oh, Ya udah... kalo gitu silahkan masuk... ". Hasby pun masuk kedalam meninggalkan Ajril yang duduk kembali di pos nya.

Ajril ini adalah seorang ayah dari 3 anak bersaudara, dua anak laki laki dan satu anak perempuan, istrinya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, sebelum Hasby bekerja disini, dirinya merupakan orang yang ramah, humoris serta terbuka, jadi tak jarang jika dirinya sering mengobrol dengan warga sekitar yang kebetulan lewat.

Hasby memarkirkan motornya di halaman depan, ia kemudian masuk ke rumah besar itu untuk menemui tuan dan nyonya nya.

___________________________________

bagi like nya ya gaess, jumpa di chapter selanjutnya...

3# Rumah keluarga Lits

Hasby masuk kedalam rumah besar itu dan mendapati ada seorang pria yang kira-kira usianya baru mencapai 45 tahunan, dia memiliki pembawaan yang berwibawa walaupun sedang santai membaca koran sambil di temani oleh secangkir kopi, orang itu tidak lain adalah Jordan, majikannya Hasby.

saat ini ia sepertinya tidak pergi ke kantor, mungkin sedang mengambil libur satu hari, Hasby kemudian menghampirinya sebelum mengucapkan salam.

" Assalamualaikum,tuan..." ucap Hasby ketika ia sudah berada di dekatnya.

Jordan menoleh terlebih dahulu ke arah sumber suara yang ia ketahui sebagai Hasby, dan menjawab salam sambil melepas kaca mata bacanya.

" Seperti biasa, kamu datang lebih pagi hari ini" ucap Jordan.

"Iya, kalau hari Senin saya cuma ada satu kelas". jawab Hasby.

Jordan hanya mengangguk dan bertanya pada Hasby seputar keadaan di kampus, bertanya akan kesehatannya akhir-akhir ini dan hal yang lain. Jordan memang orang yang ramah pada semua orang,namun keramahan nya pada Hasby lain dari yang lain, ia lebih terbuka jika berbicara pada Hasby, sementara untuk orang lain yang bekerja di rumahnya ia hanya mengobrol biasa biasa saja.

Ini juga ada kaitannya dengan Jordan memperkerjakan Hasby dirumahnya, Jordan merasa bahwa Hasby memiliki karakter yang tanggung jawab.

ketika mereka sedang mengobrol, ada seorang wanita yang mendekati Hasby dan Jordan. Ia memiliki rambut sebahu berwarna coklat, dan wanita itu tidak lain adalah Zihan, istri Jordan sekaligus nyonya Hasby.

" Eh, Hasby...kebetulan kamu udah dateng,sekarang anter saya belanja ya..." ucap Zihan

" Kemana nyonya?" tanya Hasby.

" Ke Mall terdekat, soalnya saya mau belanja buat perayaan hari Minggu nanti".

" Iya nyonya..." ucapnya

Hasby kemudian keluar berniat untuk mengambil mobil dari garasi setelah berpamitan pada Jordan, tentu ia meminta kuncinya terlebih dahulu pada Zihan.

setelah itu, Hasby mengendarai mobil menuju Mall setelah Zihan masuk ke dalam. Jarak antara Rumah keluarga Lits dan Mall yang terdekat tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit perjalan. Lalu lintas hari ini cukup padat, mungkin dipenuhi oleh kendaraan yang membawa arang pergi ke kantor atau orang yang mengerjakan pekerjaan lainnya, mengingat hari ini adalah awal pekan.

sekitar 25 menit dari situ, akhirnya mereka pun sampai di tujuan. Hasby terlebih dahulu memarkirkan mobilnya di parkiran, sebelum keluar membukan pintu belakang untuk Zihan.

" Hasby, kamu ikut saya ya...tenaga kamu nanti bakalan saya perluin " ucap Zihan yang sudah keluar dari mobil dan Hasby mengangguk mulai mengikuti Zihan dari belakang.

Dirinya dan Zihan membeli banyak sekali belanjaan, seperti pakaian, aksesoris, bunga dan lain lain. Hasby sedikit kesulitan membawa barang belanjaan, namun ia juga tidak sendirian merasakan hal itu, Zihan juga ikut membawa barang, walau tidak sebanyak yang Hasby bawa, namun tetap saja ia juga merasa kesulitan seperti Hasby.

Sekitar 30 kemudian akhirnya mereka menghentikan kegiatan belanja dan kembali lagi ke parkiran menuju mobil.

keduanya memasukan barang belanjaan ke bagasi mobil, namun saking banyak nya barang yang di beli, sehingga muatan ini tidak cukup untuk di masukan semuanya, jadi sepertiga barangnya lagi di taruh di kursi belakang bersama Zihan yang duduk di sana.

" Aduh....capek juga ya Hasby, kamu haus gak?" tanya Zihan pada Hasby yang sedang meregangkan otot tangannya.

" Saya sekarang belum haus kok, kalau nyonya mau minum saya bisa tolong beliin" ucapnya.

" Ya udah,tolong beliin air mineral aja, kamu mau sekalian?" ucapnya.

" hm...ok deh... "

Hasby kemudian pergi ke kedai yang berada di pinggir jalan, di sana ia hanya membeli dua botol air mineral saja, walau ia berkata pada Zihan bahwa dirinya tidak haus, tapi semakin meneriknya matahari, rasa haus yang mulanya tidak ada perlahan muncul.

setelah membeli air minum, Hasby kembali menuju parkiran, namun ketika diperjalanan, ia melihat ada seorang anak perempuan yang menangis sendirian, karena merasa kasihan Hasby pun menghampirinya.

" Adik...kamu kenapa? kok nangis?" tanya Hasby dengan lembut.

anak itu awalnya terkejut ketika ada yang memegang pundaknya,namun ketika ia melihat wajah pria tampan seketika ia berhenti menangis. Saat ini Hasby memang membuka topinya,ia merasa kalau terus memakainya akan menakuti si anak perempuan,mungkin anak itu akan mengiranya sebagai penculik.

" kakak...siapa?" tanya Anak perempuan itu sambil terisak walau sudah berhenti menangis.

" Nama kakak Hasby, kakak liat kamu nangis di pinggir jalan,terus kok kamu sendirian? orang tua kamu mana?" tanya Hasby.

anak perempuan itu awalnya sempat ragu untuk berbicara padanya, Hasby mengerti karena dia masih anak anak dan mungkin anak kecil itu sedang ketakutan, tapi Hasby terus membujuknya untuk berbicara dan meyakinkan anak perempuan itu bahwa ia mungkin bisa membantu. sedikit lama untuk membujuk anak perempuan itu,tapi ia akhirnya menceritakan kejadian yang menimpahnya.

namanya Dira, umurnya baru 5 tahun, keberadaannya disini karna tertinggal oleh orang tuanya, lebih tepatnya ia yang meninggalkan ibunya karena mengejar seekor kucing. Saat ibunya Dira membeli ice krim untuknya, Dira melihat seekor kucing berwarna putih yang sedang duduk di di dekat pohon, saat itu Dira ingin sekali memegang dan menghampirinya, namun kucing itu langsung berlari ketika Dira sudah berada didekatnya.

Ia kemudian mengejar kucing itu cukup lama sampai pada akhirnya kucing putih itu tidak terlihat lagi. Saat kucing itu hilang, Dira kini menyadari bahwa dirinya terpisah dengan ibunya, ia mencari keberadaan sang ibu, tapi tetap tidak menemukannya, dan menangis waktu itu sampai Hasby melihat menghampirinya.

" gak papa...sekarang kakak bantu cari ibu kamu ya..." ucapnya. Hasby kemudian menggendong Dira di pangkuan depan, sambil bertanya pada Dira tentang ciri curi ibunya, ia juga sempat beberapa kali melihat jam tangan dan berpikir takut nyonya nya menunggu lama. sekitar 15 menit kemudian, Hasby akhirnya sampai di mana tempat ibu Dira membeli ice krim.

" Dira...kamu tadi beli ice krim nya di sini bukan?" tanya Hasby.

" Iya kak, tapi ibu aku gak ada" ucapnya yang ingin kembali menangis.

" Gak papa,sekarang kita cari lagi ibu kamu ya...kamu jangan nangis lagi" ucap Hasby.

Dira hanya mengangguk mengikuti perkataan Hasby, saat itu mereka mencari cukup lama, dan di sebuah persimpangan, mereka menemukan ada seorang ibu yang mundar-mandir bertanya pada orang sambil menangis.

" Kak, itu ibu aku!!!" ucap Dira sambil menunjuk ibu itu. Hasby kemudian menurunkan Dira membiarkannya berlari menghampiri ibunya.

" Ibu!!!" teriak Dira sambil berlari.

sang ibu yang mendengar suara Dira menengok ke arahnya,melihat anaknya baik baik saja dan menghampirinya,ia juga kini berlari dan langsung memeluk tubuh mungil Dira.

" Dira...kamu kemana aja?...ibu khawatir sama kamu..." ucap ibu itu yang masih memeluk Dira

" Ibu...tadi Dira nyasar, untung aja ada kakak ganteng yang nolong" ucap Dira menjelaskan.

" Kakak ganteng?" ibu Dira terlihat kebingungan ketika Dira mengucapkan kakak ganteng, setahunya Dira hanya seorang diri berlari kearahnya.

" Dira,kakak yang kamu maksud itu dimana?" tanya Ibu Dira sambil melihat lihat orang yang Dira maksud.

ketika Dira menunjuk ke belakang,ia juga merasa heran karena orang yang membantunya menghilang begitu saja.

" Ibu,Dira yakin kakak itu tadi ada di situ...namanya kak Hasby, dia yang nolong Dira..." ucap Dira.

" Ibu percaya sama Dira,mungkin aja dia lagi sibuk sampai harus langsung pergi, tapi sayangnya ibu gak bisa ngucapin terima kasih sama kakak itu..."

ibu Dira tadinya ingin sekali berterima kasih pada Hasby, tapi kali ini Hasby nya sudah pergi, jadi ia pun berniat pulang bersama Dira dan berharap bertemu dengan orang yang menolong putrinya untuk mengucapkan terima kasih di kemudian hari.

***

Hasby sedang berlari kencang, tujuannya kali ini adalah segera mungkin sampai di parkiran. Ia merasa bersalah pada nyonya nya karena membuat dia menunggu lama.Dengan membawa kantong plastik yang berisi 2 botol air mineral, Hasby berlari kencang seperti sedang di kejar oleh seseorang, saat di perjalanan ia bahkan tidak berhenti berlari walaupun nafasnya sedikit tidak teratur dan tubuhnya kini dibasahi oleh keringat.

ketika ia berlari di persimpangan jalan, ada seorang pengendara sepeda perempuan yang lewat, karna tidak melihat keberadaan Hasby, sepeda itu terus melaju, Hasby juga tidak sempat mengelak dan hanya bisa berteriak.

" Awaass!!!!!......"

Brug..........

pada akhirnya, sepeda itu menabrak Hasby sampai-sampai Hasby terjatuh dengan kepala yang sedikit terbentur, sama seperti Hasby,si pengendara juga terjatuh, namun tidak mengalami luka apapun.

"Aduh, mas saya minta maaf..." ucapnya sambil membantu Hasby berdiri.

" Iya gak papa, lagian saya juga yang gak liat, mbak gak papa kan?" ucap Hasby yang kini membuka topinya kerena merasa ada yang sakit di area kepala.

" Ya ampun!!! ma.... kepalanya berdarah!!!" ucap wanita itu sambil setengah berteriak. karena suasana di persimpangan ini cukup sepi dan hanya ada kendaraan yang lalu lalang, maka tidak ada yang membantu mereka.

Hasby kemudian menyentuh pelipis bagian atas,dan benar saja terdapat noda darah di tangannya ketika ia sudah menyentuh bagian tersebut.

" gak papa kok mbak, cuma luka kecil" ucap Hasby.

" Tapi kan Mas___....."

" Maaf ya mbak, saya buru buru... ". ucap Hasby langsung berlari meninggalkan wanita yang berada di samping nya tadi.

berbeda dengan Hasby yang langsung meninggalkan tempat kejadian, wanita pengendara sepeda itu masih berdiri di samping sepedanya, pikirannya saat ini masih terpusat pada wajah tampan yang dimiliki pemuda tadi, siapa lagi kalau bukan Hasby.

" cowok tadi ganteng juga..." gumamnya.

_____________________________________________

Jangan lupa Like and Komen ya...

semangat membacanya....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!