"Dira dipanggil Pak Faiz,di ruang guru" kata Merlin gadis bermata sipit keturunan Tionghoa.
"Thanks gw meluncur cik Merlin yang cantik" kata gadis cantik berwajah blesteran timur tengah dan Eropa hidung mancung yang umurnya akan menginjak lima belas tahun sebulan lagi,yang duduk dibangku kelas satu sekolah menengah Atas.
thok thok
"Bapak memanggil saya ,"ucapnya.
"Ada keluarga mu yang mencari mu kamu beresin buku buku pelajaran mu, karena keluarga mu minta ijin untuk membawamu pulang" kata Pak Faiz.
"Baik pak"kataku segera mengambil tas dan menghampiri pak dhe yang menugu diatas motor.
"Ada apa pakdhe?"tanyaku.
"kita bicara dirumah ya" ucapnya,sesampai dirumah kulihat ada mobil terparkir didepan rumah dan begitu masuk aku melihat ibu duduk di apit wanita berbaju gamis lebar dan laki laki tampan sepertinya blesteran Eropa.
"Assalamualaikum"ucapku sambil berjalan masuk.
"Walaikumsalam ,Salim sama semua sayang,ini Abi, umi,itu aa mu dan ini teteh mu"kata bunda ,tanpa membantah aku menuruti semua perintah Bunda sebelum duduk di samping paman.
"Ada apa sebenarnya paman "tanyaku lirih pada paman ,karena setelah sepuluh menit hanya ada kebisuan .
"Dira kan selalu bertanya siapa ayahnya atau Abi Dira ini abi nya Dira"kata bunda lirih
"Putriku "kata laki laki itu,hendak bangun tapi melihat wajah sangar pakdhe jadi mundur ,jadi ini orang yang namanya tercantum di akte kelahiran ku Prabu Atmaja kataku dalam hati.
"Begini biar umi jelaskan umi dan bundamu bersahabat karena umi divonis kanker ,umi memintak bundamu untuk menikah dengan suami umi berharap ada yang mengurus anak anak umi waktu umi meninggal,tapi saat pernikahan baru tiga bulan bunda mu kabur,"kata wanita yang dipanggil umi kulihat bunda menggegam erat kerudungnya.
"Maaf Abi baru tahu keberadaan mu" kata laki laki itu.
"kemarin waktu Abi dan umi mengisi tausiyah Abi melihat bundamu,makanya Abi langsung mencari keberadaan nya".
"katanya Abi mau menceraikan madu Abi,biar umi ga sedih,sekarang udah pada ngumpul buruan talak terus balik ke hotel disini panas"kata si teteh.
"Ayu mulutnya ga sopan"kata si Abi,mulutnya tak se Ayu namanya kata ku dalam hati.
"Sekarang udah ga ada yang ditutupi buruan talak adikku biar dia juga bebas adikku juga berhak bahagia tidak hanya kalian yang boleh bahagia diatas penderitaan adikku "kata pak dhe saudar satu-satunya yang bunda punya.
"Tapi situasinya beda aku ternyata punya seorang putri , mas" ucap Abi.
"Dira kami dari kecil sudah ku anggap putriku jadi tidak butuh Abi nya,tolong segera talak adikku sebelum kesabaran ku habis "ucap pak Dhe dengan menahan emosi.
Allahu Akbar Allahu Akbar. Asyhadu alla ilaha illallah. Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Hayya 'alash sholah (2 kali)
Suara adzan menghentikan perdebatan
"kalian pergi dah waktunya sholat "kata pak Dhe
"Apa tidak boleh kami numpang sholat disini "kata Abi.
"Apa kamu tidak denger kata kata putri mu tadi disini panas ,lebih baik kalian sholat di hotel aja"usir pak dhe ahkirnya mereka semua pergi.
"Bunda"panggilku pada bunda yang hanya diam dari tadi.
"Maaf kan bunda sayang"kata bunda sambil menangis memelukku.
"Aku mau ke mushola tutup pintu aku ga suka laki laki laki itu kesini disaat aku ga ada ,anakmu udah dewasa udah saatnya dia tahu,ceritakan semua jangan ada yang kamu tutupin, " ucap paman sebelum pergi meninggalkan rumah kami.
"Ayo sholat dulu tar bunda cerita habis sholat"ucap bunda.
Allahu Akbar Allahu Akbar. Asyhadu alla ilaha illallah. Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Hayya 'alash sholah (2 kali).
"Bangun woi adzan magrib tidur aja udah magrib bangun. Brakk Brakk" suara gedoran pintu dan teriakan dari luar kamar kosan membangunkan aku yang tidak sengaja ketiduran selepas pulang kerja.
"Apa sih ****** loo ya bisa gak bangun ni yang enak dikit udah tau magrib malah teriak-teriak" ucapku sambil keluar kamar. Meski kesal dengan cara sahabat sekaligus tetangga kosanku yang kamarnya tepat berada di depanku, aku sebenarnya bersyukur karena teriakannya membangunkan ku dari sepenggal mimpi masa laluku.
Aku seorang karyawan pabrik garmen di kawasan Jababeka hari ini aku masuk sif pagi jadi jam 4 sore sudah sampai kosanku, setelah membersihkan badan dan sholat Ashar aku bermain ponsel yang malah membuat ku ketiduran.
" Habisnya kalau nggak teriak-teriak itu nggak seru dikiranya bukan membangunkan tapi lagi gosip bisik-bisik tetangga kosan " ucapnya.
"Wong edan Lo seru gw kena serangan jantung "ucapku yang disambut tawa renyah olehnya.
" Tar kalau lu kenal serangan jantung jangan khawatir gw obati asalkan loo mau jadi Kakak ipar ku " ucapnya santai.
"Bisa tambah gila kalau jadi kakak ipar loh udah ah mau sholat magrib gw" ucapku sambil masuk kembali kedalam kamar kosanku .
Bukan kamar kos mewah tapi lumayan lah ada kamar mandi dan dapur kecil didalam,aku bekerja dengan sistem sif sebagai quite control dengan gaji standar UMR cukup untuk memenuhi kebutuhan ku dan bersenang-senang tanpa perlu meminta siapapun.
Oya pasti tidak tahu namamu kan,aku Adira Carissa maharani umur 24 tahun baru bekerja dan tinggal di sini selama 6 bulan.
"Temani aku klub malam yuu"ucap Nadira, inilah yang membuat kami menjadi akrab kami memiliki nama yang sama yaitu Dira,kalau aku Adira kalau dia Nadira umurnya 23 tahun lebih muda setahun dari ku bekerja di pabrik di pagi hari dan malam nya kuliah manejemen bisnis .
" Mau ngapain loo ke klub malam ?" tanyaku.
" mau nyari cowok gw ,aku dengar dia disana sama selingkuhan nya jadi aku mau langsung menangkap basah mereka begitu "ucapnya.
"Lo yang ngeluarin duit "ucapku.
"Ok gw yang nanggung semua, besok Lo liburkan"ucapnya yang aku jawab dengan mengagukkan kepala.
Dengan mengendarai taksi online kita berangkat ke klub malam sesuai alamat informasi teman kuliah Nadira.
"Buset rame begini gimana nyarinya" ucapku . " kita berjalan kesana aja sambil melihat situasi " ucap Nadira menujuk meja bartender sambil mata kami jelalatan mencari sosok yang Nadira cari.
"Mau pesan apa Lo?" tanya Nadia.
"Enggak Lo aja yang pesan gw cuma mengantarkan Lo, lagian gue takut mabuk terus di perkosaan orang seperti novel-novel yang biasa lu baca itu" ucapku yang disambut kelak tawa oleh Nadira juga lelaki yang duduk di belakangku yang aku sendiri tidak bisa melihat wajahnya karena dia memakai topi hitam.
"Bajingan lihat mereka "umpat Nadira sambil menuju ke arah Dance floor nampak cowok Nadira sedang berjoget bersama seorang wanita,dengan posisi badan saling menempel dan mulut saling ******* tanpa malu di lihat orang.
Tanpa menugu lama Nadira mendekati mereka dan langsung menyerang cowoknya. Aku cuma menjadi penonton dari jauh Karena aku tahu kemampuan Nadira dalam hal bela diri yang aku tahu dia pemegang sabuk hitam. Hingga sirene polisi dan segerombolan polisi masuk membuat suasana tambah gaduh ,aku yang ketakutan juga berusaha kabur tapi karena gak tau kabur kemana aku malah menubruk lelaki yang duduk di belakangku yang hingga minumannya tumpah ke bajuku.
"kamu tidak perlu takut tenang saja mereka akan pergi jika tujuannya udah selesai" ucapnya. Bener setelah musik yang begitu kencang dimatikan seorang polisi yang tampak lebih tegas mengumpulkan kami di tengah-tengah Dance floor dan meminta kami untuk melakukan tes urine, serta memeriksa bawaan kami masing-masing .
" Ini bawaan kamu dek" tanya polisi yang memeriksa tas ranselku yang berisi air putih buku laptop minyak kayu putih dan taspek baru.
"Iya pak " jawabku sedikit ketakutan berbeda dengan polisi yang memeriksa isi tasku yang tampak menahan tawa sekaligus kaget melihat taspek yang ada di tasku.
" Kenapa ?" tanya komandannya menghampiri kami.
"Sebaiknya kamu hubungi suamimu untuk menjemput disini"ucap sang komandan.
"Janda pak" ucap Nadira yang menghampiri ku,aku sendiri bingung kenapa ada taspek di tasku.
"Kalian saling mengenal ?" tanya polisi itu.
" Ini teman saya dia datang bersama dengan saya. Saya membawa ke sini untuk menghibur dia yang suaminya baru mati karena terkena sengatan listrik bertegangan tinggi" ucap Nadira lancar membuatku terbatuk-batuk mendengarnya.
"Mau minum dulu" ucap sang komandan yang langsung aku tolak dan aku mengambil minum ku sendiri yang kubawa dari rumah.
"Ini tas anda ,anda boleh pulang setelah tes kalau anda bersih dari narkoba "ucapnya. Setelah pemeriksaan narkoba dengan menggunakan strip urin yang hasilnya bisa keluar dalam beberapa menit aku dan Nadira di ijinkan pulang." Pengalaman pertama masuk ke dalam diskotik terkena razia polisi ,"ucapku pada Nadira yang disambut gelak tawa olehnya seolah dia lupa dengan kesedihannya yang telah memergoki kasihnya dengan wanita lain.
Sejak semalam aku pulang dari club malam aku terus berpikir siapa yang menaruh tespek dalam tasku, setelah aku ingat-ingat hanya aku dan Nadira yang megang tas apa jangan dia hamil makanya dia ngamuk semalam.
Aku harus bertanya langsung padanya kataku dalam hati tetapi aku juga bingung jika aku bertanya langsung aku takut dia tersinggung, tetapi aku juga penasaran sebenarnya aku tidak percaya lantas punya siapa taspek ini kataku dalam hati sambil menyimpan taspek itu ke dalam laci.
" Lo mau kemana ?" tanyaku kepada Nadira saat dia keluar dari kamarnya dan kebetulan pintu kamarku terbuka karena sengaja aku buka biar bau masakanku keluar.
" Mau ke rumah AA Lo masak apa sih baunya menyengat banget " ucapnya sambil berdiri bersandar di pintu kamarku.
"Cumi saus tiram "ucapku tapi kata-katanya yang bilang kalau masak aku menyengat menguatkan asumsiku kalau dia benar-benar hamil.
"Kakak yang mana?"tanyaku.
"Yang di Tebet, gw pergi dulu grab pesanan ku udah datang"ucapnya sambil melangkah meninggalkan kamarku.
Ahkirnya ku urungkan niatku untuk bertanya padanya sampai malam hari kudengar ada yang mengetuk kamar Nadira, karena rasa penasaran aku ahkirnya keluar untuk melihat siapa yang mengutuk kamar Nadira.
" Cari siapa yang Mas , Nadira Nya pergi" ucapku.
"Pergi kemana ya mbak ?" tanyanya.
"Saya kurang tahu pastinya kemana bilangnya sih mau ke Tebet ke rumah kakaknya dari jam 10.00 pagi dia udah pergi" ucapku.
"kakaknya yang di tebet itu saya Mbak"ucapnya.
"Waduh saya kurang tau, cuma itu yang dia bilang tadi pagi sebelum pergi" ucapku kaget.
"Dia bilang mau ketempat saya ,tapi saya tunggu gak datang-datang makanya saya kemari" ucapnya sambil meraup mukanya frustasi.
"Coba mas hubungi kakak mas" ucapku.
"Kakak saya?"tanya bingung.
"Iya, Nadira pernah cerita dia punya 2 kakak, lelaki di tebet perempuan di Bekasi" ucapku sesuai yang pernah di ceritakannya padaku.
"Yang di Bekasi itu kakak sambung kami, hubungan kami kurang baik dengannya " ucapnya.
"Coba aja dihubungi dulu siapa tahu disana"ucapku.
"Ok akan saya coba,ini no ponsel saya kalau dia balik kesini mbak tolong hubungi saya " ucapnya setelah menuliskan sederet angka di kertas yang diambil dari tas kerjanya, aku hanya mengganggu setelah menerima kertas.
Nando +6288358867xxxxx
Setelah hari itu sampai hari ini seminggu berlalu aku tidak mendengar kabar apapun darinya "eh Lo dengar ga Dira hamil "suara sesama penghuni kos yang kamarnya berada dibawah kamarku,aku yang hendak turun menghentikan langkahku di anak tangga paling atas untuk mendengarkan obrolan mereka.
"Dira kan ada 2 Dira yang lokal apa di Dira blesteran " ucap satu lagi, jujur aku tidak mengenal para penghuni kos bawah semuanya sibuk bekerja dan kuliah kalau penghuni di kamar atas masih sering sih hello meskipun tidak akrab tapi kami tahu nama.
"Dira lokal " ucapnya sepertinya ada sekitar 3 orang yang menggosip.
"ko Lo tahu?"tanya salah satunya.
"Ya karena dia di bawah ke rumah sakit tempat gue kerja sedang mengalami pendarahan akibat mengkonsumsi obat penggugur kandungan"ucapnya.
Astaghfirullah ucapku dalam hati ahkirnya aku teruskan langkahku, mereka melihatku lantas tersenyum aku balas balik dengan senyum manis, tetapi aku sempat melirik seragam perawat yang di pakainya dengan berbekal nama rumah sakit yang aku lihat ,setelah pulang kerja aku mampir kesana dan menanyakan langsung ke pada resepsionis.
"Aku minta maaf telah buat malu kalian"suara Nadira terdengar saat aku hendak mengetuk pintu ruang rawatnya.
"Emang dengan minta maaf semuanya bisa kembali beritanya sudah tersebar bahwa kamu hamil diluar nikah dan mengalami pendarahan Ayah malu dengan perbuatanmu".
" Tidak usah menghakimi Nadira emang selama ini kamu peduli dengan Nadira, kamu juga menikah dengan perempuan itu karena hamil duluan kan"suara Nando.
"Kamu "teriak ayah Nadira.
"Bukan seharusnya saling menyalahkan tapi masa sama-sama kita introspeksi biarkan Nadira mengobati lukanya dan berbenah kearah yang lebih baik dan kamu juga introspeksi apa yang salah denganmu hingga anakmu berbuat sedemikian jauh" ucap Nando.
"Nama baik keluarga sudah tercoreng karena ulah adikmu" ucap ayahnya.
"Ya udah kalau anda merasa perbuatan yang Nadira lakukan merusak nama baikmu jangan akuin dia sebagai anakmu kami tidak butuh pengakuanmu,bukanya kamu sudah bahagia dengan anak baru mu dan calon anak mu seperti yang anda bicarakan di berita,lagian media juga tidak tahu kami anak anda jadi lebih baik anda pergi sebelum media tahu anda berada di sini"ucap Nando.
"Ayo pa kita pergi "ucap seorang wanita,aku bergegas mencari tempat bersembunyi. Saat aku hendak masuk aku melihat Nando keluar dari kamar perawatannya.
"Eh kamu yang tinggal di depan kamar kos Dira kan" ucapnya.
"Iya mas .Nadira bisa di temui gak?"tanyaku.
"Masuk aja mungkin kamu bisa menghibur nya,aku mau mencari kopi dulu"ucapnya.
"Assalamualaikum, gimana kabar Lo?"tanyaku.
"Walaikumsalam baik, ko Lo tau gw disini ?".
"Enggak sengaja dengar anak-anak kamar bawah ngomongin Lo "ucapku.
"Gw terlalu terbuai rayuan gombalnya "ucapnya miris.
"Jadi karena ini Lo nyari dia waktu itu dan taspek itu punya loo?" tanyaku yang di jawab anggukan.
"Gw hamil 2 bulan sekarang waktu itu aku khilaf sempat mau gugurin,tapi sekarang aku bertekad mau membesarkan nya"ucap Nandira sambil mengusap-usap perut ratanya.
"Terus gimana cowok lo?".
"Gw udah kasih tahu terserah dia sekarang " ucapnya pasrah.
Setelah cukup lama kami saling mengobrol aku pamit pulang setelah kakaknya Nadira datang,dari situ aku tahu ibu Nadira meninggal karena kecelakaan saat Nadira masih SMA dan ayahnya baru menikah dengan sekretarisnya beberapa bulan lalu sama seperti dirinya sekretarisnya hamil duluan. Ayah Nandira seorang anggota dewan dan kakaknya seorang pengacara.
Brakk Brakk siapa sih keluh ku dalam hati hanya Nandira yang mengetuk pintu dengan cara begitu,tetapi setelah seminggu setelah aku menjenguk di rumah sakit aku tidak pernah mendengar kabar lagi darinya.
"Loo" ucapku kaget saat melihat Nadira berdiri dengan seseorang di sampingnya.
"Mas ini temanku Dira juga sama kaya aku namanya" ucap Nadira memperkenalkan Kami.
"Aryo calon suami Nandira "ucap nya membuatku kaget dan langsung melihat ke arah Nadira yang di respon dengan anggukan olehnya.
"Gimana ceritanya " ucapku setelah Nadira masuk ke dalam kamarku dan calon suaminya mengakat barang-barang dari kamar Nadira yang sudah dipacking olehnya.
"Dia teman mas Nando seminggu lagi dia harus menikah tapi calon istrinya ketahuan selingkuh seminggu yang lalu, daripada menikah dengan calon istrinya yang sudah berselingkuh lebih baik dengan wanita yang ketahuan kotor sekalian begitu katanya" ucap Nandira tidak ada raut kecewa dengan kata-kata yang diucapkannya.
"Lo nggak sakit hati dibilang wanita kotor?"tanyaku hati-hati.
"Enggak lah emang gw kotor kan , buktinya gw hamil di luar nikah. Jujur gw senang paling tidak dalam akte anakku punya ayah meski hanya pinjam nama aja buat ku tak masalah" ucapnya santai .
"Jadi Li mau pindah tinggal sama suami Lo berati"ucapku.
"Tidak setelah menikah aku akan tinggal di rumah kakek aku dari ibu di pedesaan, setelah anak ini lahir baru kamu pikirkan jika Mas Aryo mau cerai ayo,tapi kalau mau lanjut kami harus menikah ulang minimal ijab qobul "ucapnya.
"Loo hebat gw kagum sama loo,ko no Lo gak aktif "ucapku sambil memeluk nya.
"Untuk sementara biar tenang gw gak pegang ponsel tar , jangan kuatir kalau gw sudah siap pegang ponsel lagi Lo pasti gw hubungi " ucapnya.
"Bener loo".
"Iya ini undangan pernikahan ku,tapi sayang namanya mempelai wanita ga bisa di ganti,jadi masih nama mempelai lama hehe Lo bawa aja kalau mau datang, karena kalau Lo ga bawa lo ga bisa masuk ke ke tempat acara " ucapnya.
"Buset di hotel bintang 4" ucapku.
"Bapaknya kan pemilik firma hukum tempat mas Nando kerja" bisik nya.
"Keluarganya tau Lo hamil ?"tanyaku.
"Itu syarat yang gw ajukan setelah kecerobohan gw waktu itu gw gak mau mengulangi kesalahan lagi,gw bersedia menikah dengan syarat keluarganya menerima ku dengan keburukan ku di masa lalu ".
"Terus gimana keluarganya?".
"Mas Aryo bilang sama keluarganya daripada menikah dengan calon istrinya yang sudah berselingkuh lebih baik dengan wanita yang ketahuan kotor sekalian" ucap Nadira .
Oh rumit sekali hidup Nadira semoga ini awal yang baik buatnya.
"Semoga pernikahanmu sakinah mawadah warohmah "ucapku sambil memeluknya.
"Gw berharap Lo datang, selama disini Lo yang paling asik, selalu ngajak gw ketawa tanpa pernah menghakimi ku seperti orang lain , tidak seperti orang yang suka melihat aneh kearah ku,awas Lo ga datang cuma Lo yang gw undang bokap aja gak gw undang" ucapnya.
"Yang bener Lo terus wali nikah lo?".
"Wali nikah mas Nanda,gw hanya minta 4 undangan satu buat Lo,buat nenek,buat adik mama dan kakak papa "ucapnya.
"Gw usahakan datang,pas resepsi tapi gw gak kenal siapa siapa di sana gimana dong "ucapku.
"Bagus Lo gak perlu jaga image "ucapnya.
tok tok " Ayo pulang Uda beres "ucap Aryo sambil bersandar di pintu kamar kos ku.
"See you" ucap Nadira sambil memelukku.
"Assalamualaikum ".
"Hehe walaikumsalam ".
Ahkirnya aku terpaksa menyewa satu gaun cantik serta meminta tolong temanku untuk sedikit memoles wajahku ,dengan kebaya modern aku datang bersama Farida salah satu temanku kerja ku.
"Gak rugi gw ikut loo gw bela-belain nyewa gaun mahal kalau tempatnya begitu spectacular begini" bisik Farida saat kami mulai masuk gedung tempat acara pernikahan.
" Gw yang rugi nyewa gaun ,beli kado segala, yang mungkin gak akan ada artinya buat mempelai" ucapku bercanda yang disambut tawa olehnya.
"Mau makan apa ngucapin selamat dulu"ucapku.
"Kita ngucapin dulu aja baru setelah itu kita makan takut khilaf kalau udah makan" ucapnya.
"Selama menempuh hidup baru semoga menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah " ucapku sambil mencium pipi Nadira.
"Terima kasih sudah mau datang " ucapnya.
"Nadira maaf aku ikut menemaninya " ucap Farida, yang menyembulkan kepalanya di belakangku.
"Gak apa-apa aku seneng ko mbak mau datang ".
"Selamat ya semoga menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah "ucap Farida.
"Terima kasih selamat menikmati hidangan nya mbak " ucap Nadira ramah meski tidak terlalu kenal dengan Farida. Setelah mengambil makanan dan minuman kami duduk yang sesuai tertera di undangan.
"Kalian pasti temen Nadira" ucap wanita paruh baya yang baru bergabung dengan kami .
" Iya Tante " ucap kami,dia membalas dengan tersenyum tipis sepertinya juga tidak ada yang di kenalnya hingga Nando datang dan mengajaknya pergi.
"Gila tamunya orang cakep-cakep boleh nih tebar jaring di sini siapa tau dapet jodoh orang tajir bisa merubah keturunan gw dan mengakat derajat sosial keluarga gw" ucap Farida.
" Jangan terlalu tinggi menghayal kalau jatuh sakit "ucapku.
"Hais lo gw cuma berkhayal tak berani berharap"ucapnya sewot yang kubalas tawa kecil,tetapi tawaku sirna saat kulihat di atas pelaminan nampak sepasang suami-isteri mengucapkan selamat kepada mempelai.
"Ayo pulang gw kenyang" bohongku, kenapa mereka disini bukankah mereka tinggal di Bandung, mengapa bisa di sini apa ada hubungan keluarga dengan suami Nadira atau rekan bisnis saja kataku dalam hati.
" Aiss padahal aku mau nyari kenalan tau"ucap Farida, tanpa menunggu persetujuannya ku tarik Farida meninggalkan gedung tempat acara pernikahan.
"Kenapa ko Lo diam aja sih dari Lo ngajak pulang sampai di kosan?" tanya Farida saat kami sudah berada di depan kosanku.
"Gak apa-apa cuma ngantuk aja" bohong ku.
"Ya udah Sono tidur besok pagi ketemu lagi "ucapnya setelah aku turun dari mobil grab yang mengantarkan aku, karena rumah Farida rumahnya masih beberapa meter dari sini.
**
"Bunda akan cerita menceritakan, bunda dan umi teman SMA dan mas Prabu adalah kakak kelas kami,setelah lulus bunda bekerja di pabrik garmen di Bandung. Bunda ketemu mas Prabu yang sudah menikah dengan Anisa yang lagi hamil anak kembar,setahun kemudian mereka menemui bunda,Anisa sudah melahirkan kedua anaknya dia memintak bunda untuk menikah dengan mas Prabu dengan alasan kesehatan dan umur Anisa yang tidak lama lagi , karena dia percaya bunda bisa mengurus anak anaknya. Bunda menolak diawal tapi karena saat itu bunda butuh uang tiga puluh juta buat operasi bapak dan Anisa menawari akan memberikan sebagai Mahar kalau mau menikah dengan suaminya, ahkirnya bunda terima kami menikah tapi tiga bulan setelah menikah kesehatan Anisa tidak menandakan seperti orang sakit ahkirnya dia periksa lagi ,dari situ ketahuan hasil nya ternyata salah,karena pernikahan kami baru tiga bulan Anisa memaksa mas Prabu untuk menceraikan bunda toh bunda belum hamil,bunda yang tidak sengaja mendengar tentu sakit hati"kata bunda diakhiri dengan mengusap air mata di pipinya.
"Apa bunda tinggal satu rumah dengan mereka?" tanyaku.
" Mas Prabu dan Anisa tinggal di dalam pesantren milik keluarga mas prabu dan bunda di luar pesantren, tapi hari itu bunda habis mengasuh si kembar makanya bunda kerumah mereka jadi bunda tidak sengaja mendengar obrolan mereka ".
"Apa orang tua mereka juga tau pernikahan bunda?" tanyaku.
" Orang tua mas Prabu tau dan beliau cuma berpesan supaya adil,tapi orang tua Anisa tidak tau,Anisa anak tunggal orang tuanya seorang pengusaha kuliner mempunyai restauran dan cafe kedua orang tua mereka bersahabat makanya mereka di jodohkan" ucap bunda.
"Apa yang membuat bunda kabur?"
"bunda denger dari orang tua mas Prabu,kalau mas Prabu mau melanjutkan studi ke Kairo,dan hingga hari keberangkatan mas Prabu tidak cerita atau pamit sama Bunda, merasa sakit hati tidak dihargai sebulan tanpa kabar hanya nafkah materi yang ibu terima tiap bulan melalui ibu mas Prabu bunda tutupin kehamilan bunda dari keluarga mas Prabu. Ahkirnya bunda ijin sama mertua bunda untuk pulang menjenguk orang tua bunda saat kehamilan bunda menginjak sembilan bulan dan diijinkan.
"Saat bunda pulang,bunda hanya fokus merawat ayah dan membesar kamu serta bekerja di kafe milik teman ibu tiga bulan bunda berlalu kedua mertua Bunda menemui bunda memintak untuk kembali kerumah bunda yang di Bandung,untungnya hari itu kamu lagi dibawa pamanmu jalan jalan jadi mereka tidak melihat kamu,ahkirnya bunda sampaikan kekecewaan bunda pada anaknya,ahkirnya orang tua mas prabu memaklumi dan meminta maaf kepada bunda dan ayah" cerita bunda yang lumayan panjang.
"Mereka tidak tahu bunda hamil saat itu ?"tanyaku.
"Tidak karena mereka hanya kerumah setiap tanggal satu buat mengantar uang bulanan jadi setiap mereka datang bunda selalu memakai baju yang lebar untuk menutupi kehamilan bahkan mereka tidak tau waktu kosong bunda isi dengan bekerja di toko roti" kata bunda sambil ketawa tapi ketawa yang dibarengi air mata.
"Seharusnya begitu kembali orang itu mencari bunda kenapa tidak pernah mencari bunda?" tanyaku.
"Bunda tidak tau dan tidak mau tau buat bunda sekarang kamu,apa pun yang terjadi kamu prioritas bunda".
🎼🎼 Farida calling bunyi ponsel menyadarkan aku dari lamunan masa lalu tentang laki-laki itu dan keluarganya yang masih membekas.
"Assalamualaikum ada apa ".
"Walaikumsalam gw cuma mau bilang terima kasih lain kali kalau ada undangan kaya begini ajak gw aja" ucapnya.
"Assalamualaikum "ucapku sambil mematikan ponsel, ku lirik jam dinding menujukkan pukul 11 malam karena rasa lapar ku, aku mengganti pakaianku dengan pakaian santai dan bergegas jalan keluar untuk mencari makanan yang bisa buat mengisi perutku.
"Mang nasi goreng satu air mineral satu" ucapku sebelum mencari tempat duduk , tempat nasi goreng disini lumayan ramai selain drama dengan kantung rasanya juga tidak kalah restoran.
"Sendirian aja neng" ucapnya sambil meletakan pesanan ku.
"Teman saya hari ini menikah jadi mungkin kedepannya saya akan sendirian kalau makan di sini" jawabku.
"Ya udah neng nya cari aja calon , biar ada temen kalau lagi makan nasi goreng di sini" ucapnya.
"Hahaha bisa aja mamang" ucapku sambil tertawa kecil.
"Maaf numpang duduk " ucap 2 lelaki yang baru duduk.
" Silahkan ini tempat umum bukan milik saya" ucapku tanpa melihat ke arahnya.
"Loo bener ga datang hari ini di pernikahan sepupu elo" ucap salah satu tapi kenapa suaranya tidak asing ,di dorong rasa penasaran ku lirik mereka. Ya Tuhan mereka kan 2 polisi di club malam tempo hari ucapku dalam hati.
"Gw males ketemu Rahayu pasti dia ada disana , karena aku yakin orang tua Rahayu juga pasti di undang " ucap sang komandan.
"Lo benci banget di jodohkan dengan bidadari secantik Rahayu nolak udah cantik, anggun, Sholeha, kurang apa juga ".
"Ga ada wanita Solehah yang memandang lawan jenis yang bukan mahramnya dengan pandangan memuja , wanita Solehah akan menjaga pandangannya wanita solehah tidak akan menunda sholat wajib jika tidak dalam kondisi yang mendesak " ucap sang komandan, karena nasiku sudah habis segera aku bangun meninggalkan mereka. Rahayu nama yang sama tapi semoga beda orang.
" Mbak yang di club malam waktu itu ya " ucap salah satu dari yang duduk di depanku saat aku sudah melangkah satu langkah.
"Iya mbak yang bawa taspek dulu yang kata temennya baru menjadi janda, gimana taspek nya hamil tidak " Ucapnya. Tanpa perlu menjawab aku hanya memiliki sekilas dan pergi meninggalkan mereka berdua, sialan gara-gara Nadira gw di bilang janda apa sih enaknya janda ah kampret Nadira umpatku dalam hati.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!