" Danieeelll tunggu akuuu... " teriakan itu selalu memenuhi ruangan mension besar Alexander.
" Kalian berdua ini selalu saja kejar - kejaran. Ayo cepat sini sarapan dulu. " ujar sang momy yg selalu dibikin pusing dengan tingkah kedua anaknya.
"Pagi mom, dad. " ucap Daniel dan Angel bersamaan sambil mengecup kedua pipi orang tuanya.
"Pagi price, princesnya daddy. " ujar Daddy Alex.
"Ayo cepat dimulai sarapannya...nanti Daddy terlambat. " ucap mommy yg sudah menyiapkan makanan diatas piring masing - masing.
Keadaan di ruang makan itu berubah menjadi hening, mereka sibuk mengunyah makanannya dengan pikiran masing - masing.
"Prince, princes satu minggu lagi adalah hari ulang tahun kalian yg ke - 17." ujar Daddy membuka obrolan. " Prince kamu ingat kan pesan deddy, kalau di usiamu yg ke-17 nanti kamu sudah harus mulai masuk ke perusahaan dan sudahi kegilaan kalian berdua yg selalu keluar masuk universitas berbeda untuk mengejar keingintahuan kalian tentang ilmu pengetahuan atau apalah itu". lanjut daddy Alex mengingatkan sekaligus memperingatkan kedua anaknya.
"Iya dad. " jawab Daniel dan Angel lesu
" Kalau begitu aq juga dong dad, ikut masuk ke perusahaan bersama kak Daniel." Tanya Angel dengan nada cerianya.
"Princess tidak ikut masuk perusahaan. Princes akan ikut Mommy. " jawab mommy dengan santainya.
Daniel dan Angel saling bertatapan, tidak mengerti dengan apa yg di maksud mommy mereka.
Daniel & Angel adalah dua saudara kembar dari yang mereka ketahui. Mereka memiliki sifat yg ceria, saling ketergantungan satu sama lain.
Walaupun terlahir dari keluarga kaya dan terpandang mereka tidak pernah menyombongkan diri mereka dan membuka identitas keluarganya. Sehingga siapapun yg berteman dengan mereka tidak mengetahui kalau Daniel dan Angel adalah anak dari pengusaha terkenal di negaranya.
Begitupun dengan David Alexander & Lovely Alexander yang tidak pernah mempublikasikan kedua anaknya. Mereka hanya mengatakan kalau mereka punya dua orang anak, laki-laki dan perempuan. Itu semua mereka lakukan untuk melindungi permata hatinya dari para pesaing mereka.
Daniel dan Angel adalah dua anak yg terlahir jenius sejak kecil. Sehingga di usianya yg hampir ke-17 tahun ini mereka sudah menyelesaikan pendidikannya. Bahkan mereka sering keluar masuk universitas berbeda untuk mencari jawaban atas segala rasa penasarannya. Dan membuat Mommy dan Daddynya pusing dengan kelakuan kedua anak jenius mereka.
"Sayang, aku sudah selesai. Aku berangkat ke kantor dulu ya? " kata Daddy berpamitan
" Iya sayang. " jawab mommy sambil beranjak mengikuti suaminya.
"Prince, princes kalau kalian tidak ada kegiatan jangan bikin mommy pusing. " ujar Daddy kepada kedua anaknya.
"Iya dad." jawab mereka bersamaan.
Mommy mengantarkan Daddy sampai ke mobil.
"Apa kau benar - benar serius akan membawa Angel pergi setelah hari ulang tahunnya sayang? " tanya Daddy kepada mommy.
"Tentu saja, ini semua demi kebaikan Angel sebelum dia tersiksa nantinya. Aku harus mengajarinya bagaimana cara mengendalikan dirinya. " Jawab Mommy pasti.
"Tapi aku kasihan sama Daniel, mereka tidak pernah berpisah sejak kecil. Mereka sudah bergantung satu sama lain. Bahkan mereka selalu melakukan kegilaan bersama, yg selalu membuat kita pusing. " ujar Daddy menyampaikan kekhawatirannya.
"Nanti kita bicarakan baik-baik dengan mereka. Kita beri penjelasan agar mereka mengerti. Dan Daddy, apa sudah siap mengungkapkan kebenaran kepada Daniel? " kata mommy panjang lebar.
"Haaahhh... " helaan nafas besar di keluarkan Daddy untuk menguatkan dirinya.
"Kita harus bisa Dad.. ini semua demi mereka berdua. " ujar mommy menenangkan.
"Iya sayang... kita harus kuat untuk menguatkan mereka berdua, terutama Daniel. " kata Deddy. "Baiklah kalau begitu aku berangkat kerja dulu. Awasi anak-anak. Karena hanya tinggal tujuh hari lagi. " lanjutnya.
"Tentu saja sayang. Hati-hati di jalan, aku menunggumu pulang. " kata mommy sambil mencium kedua pipi Daddy.
Di dalam rumah, Daniel dan Angel yang sudah menyelesaikan sarapannya kini mereka berada di taman belakang untuk melihat hewan peliharaannya, yaitu kura-kura dan kelinci.
"Satu minggu lagi ulang tahun kita. Kamu minta hadiah apa dariku Queen? " tanya Daniel sambil memberi makan kelincinya.
"Apapun , kalau darimu aku pasti menerimanya kak. " jawab Angel. "Kalau kamu minta hadiah apa dariku kak? " tanya Angel balik.
"Apapun Queenn, aku juga akan menerimanya. " ucap Daniel sambil memandang Angel yg sedang bermain dengan kelincinya dengan pandangan penuh kekaguman.
Queen adalah panggilan sayang Daniel kepada Angel. Saat semua orang memanggil Angel dengan sebutan princes, Daniel memanggilnya Queen dengan alasan agar panggilannya tidak sama dengan orang lain. Begitulah Daniel yg sangat menyayangi saudara kembarnya itu.
"Kelinci ini kau berikan padaku saat ulang tahun kita tahun lalu kak. Sampai sekarang dia masih hidup. Semoga dia panjang umur ya..? " celetuk Angel sambil mengelus kelinci nya.
"Iya dan kura-kura ini kau berikan padaku tahun lalu." kata Daniel sambil memperhatikan kura-kura nya.
Lalu mereka saling berpandangan dan tersenyum bersama.
"Semoga kita selalu bersama ya King? " kata Angel sambil tersenyum.
Daniel yang mendengar Angel memanggilnya King merasa terkejut.
"Kenapa terkejut seperti itu? " tanya Angel penasaran.
"King.... panggilan itu...? " tanya Daniel
"Oohhh... aku sudah memutuskan mulai hari ini aq akan memanggilmu King, seperti kau yang selalu memanggilku dg panggilan spesial, Queen. Aku ingin punya panggilan sepesial juga untuk kakakku. Bolehkan? " jelas Angel panjang lebar.
"Ba... baiklah... " jawab Daniel tergagap.
Mereka masih bersenda gurau di taman, tanpa memperhatikan sekelilingnya. Mereka selalu terlihat ceria saat bersama, membuat siapapun yang melihat mereka ikut terhanyut dalam kebahagiaan.
"Queen... aku lihat rambutmu makin hari makin bertambah putihnya. Apa kamu sudah beruban? " tanya Daniel sambil memperhatikan rambut saudara kembarnya.
"Iiihhh... kamu meledekku ya? Jahat... " Angel kesal sambil mengerucutkan bibirnya.
"Eehhh... bukan begitu, aku merasa aneh aja, kenapa rambutmu berubah putih begitu. Padahal dari dulu kan rambut kita sama agak kecoklatan. " Daniel memberi penjelasan.
"Benarkah... aku tidak begitu memperhatikan perubahan rambutku. Tapi bagaimana menurutmu, apakah rambutku yang sekarang terlihat indah? " tanya Angel meminta pendapat.
Daniel hanya mengangguk.
"Iihhh... jangan cuma mengangguk dong, katakan yang sebenarnya. Apakah aku tambah cantik dengan rambut ini atau dengan rambut yang sebelumnya? " tanyanya lagi dengan sedikit memaksa.
"Kalau boleh jujur, Kau semakin cantik dengan rambut itu, rambutmu terlihat berkilau. Sangat indah. " Puji Daniel.
Angel yang mendapat pujian dari kakaknya merasa sangat bahagia. Lalu berhambur memeluk Sang kakak dan menciumi pipinya.
Daniel yang mendapat respon bertubi-tubi dari Angel merasa salah tingkah dan bahagia. Karena jarang sekali dia mendapat perlakuan seperti itu dari adiknya.
Setelah sadar dengan perbuatannya, Angel lalu melepaskan pelukannya. Dan tersipu dengan pipi memerah seperti tomat.
"Maaf king, tadi aku spontan karena merasa sangat bahagia mendapat pujian darimu. " Kata Angel dengan tersipu.
Daniel terkikik geli melihat respon Adiknya. Lalu dia mengacak rambut Angel sayang.
"Tidak apa-apa Queen. Aku bahagia kau melakukan itu padaku. " ujar Daniel santai.
Lalu mereka kembali dengan kegiatan awal mereka yaitu memberi makan hewan peliharaan dan bersenda gurau penuh kehangatan.
Bersambung.
"Prince... princes... Daniel... Angel... kalian dimana? " teriak mommy memanggil ke-2 anaknya. Namun tidak ada jawaban.
"Bibi, apa kau melihat anak-anak? " tanya mommy kepada salah seorang pelayan yg sedang berpapasan dengannya.
"Tuan muda dan Nona muda sedang di taman nyonya. " jawab si pelayan tersebut.
"Terima kasih, bi. " ucap mommy.
"Sama-sama nyonya. " timpal si pelayan.
Lalu mommy berjalan menuju taman untuk menemui kedua anaknya.
"Kalian sedang apa? " tanya mommy setelah melihat kedua anaknya bercanda.
"Eh, mommy... kami sedang memberi makan pinky dan grey. " jawab Angel sekenanya.
Pinky dan grey adalah nama untuk binatang kesayangan Daniel dan Angel.
"Apa kalian tidak ada acara hari ini? " tanya mommy lagi.
"Tidak mom, aq lagi malas keluar. aku mau di rumah saja sama Angel. kami mau main game terbaru. Benar kan Queen? " kata Daniel sambil menoleh ke arah Angel.
"Hemmm... " jawab Angel sambil menganggukkan kepalanya.
"Baiklah kalau begitu. " kata mommy menimpali. "Tapi ingat Daniel seminggu lagi kamu sudah mulai bekerja di perusahaan Daddy. Sebagai pewaris perusahaan mama berharap kamu bisa bertanggung jawab atas pekerjaanmu nanti. Majukanlah perusahaan yg sudah Daddy bangun sejak dia remaja. Sama seperti di usiamu sekarang. Jangan kecewakan kami, terutama Daddymu. " lanjut mommy panjang lebar.
"Tentu saja mom, percayakan semua pada King ku... " balas Angel membela kakaknya
"King... siapa king...?" tanya mommy bingung.
"Kakakku tersayang, Daniel. Sekarang aku akan memanggilnya King, seperti dia yang memanggilku Queen. " ujar Angel memberi penjelasan kepada mommynya.
"Ooohhh... jadi sekarang kalian sudah kompak dg panggilan kesayangan ya. " kata mommy sambil geleng-geleng melihat tingkah kedua anaknya.
Daniel dan Angel hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan mommy mereka.
"Baiklah, kalau begitu. Mommy akan bersiap-siap dulu membuatkan Daddy kalian makan siang. Apa kalian tidak mau ikut mommy mengantarkan makan siang untuk Daddy?" tanya mommy sambil beranjak dari duduknya.
Daniel dan Angel kompak menggelengkan kepala mereka sebagai jawaban. Lalu melanjutkan aktifitas mereka lagi.
🏢🏢🏢🏢🏢🏢🏢
Di perusahaan raksasa DnA Corporate, Alex sedang berjibaku dengan berkas-berkas yang harus di tandatanganinya. Namun konsentrasinya dari tadi tidak fokus karena terngiang-ngiang ucapan istrinya Lovely.
"Apa kau siap mengungkapkan semua kebenaran kepada Daniel? " Kata-kata itu terus berputar - putar di kepalanya.
" Hah... " Alex membuang nafas kasarnya.
" Brian, datanglah ke ruanganku." kata Alex melalui telpon penghubung yang langsung terhubung di ruangan Brian, asisten Alex
"Baik tuan. " jawab Brian singkat.
Brian adalah asisten pribadi Alex orang yang sangat Alex percaya selain istrinya Lovely
Tok.. tok.. tok... terdengar pintu diketuk dari luar.
"Masuk."
" Ada apa tuan memanggil saya, apa ada yang bisa saya bantu tuan? ". tanya Brian hormat.
" Duduklah. "
Brian pun duduk di kursi tamu yang ada di ruangan Alex. Lalu Alex beranjak dari kursi kerjanya dan mendekati Brian, duduk bersebrangan dengan Brian.
"Aku ingin curhat denganmu. Aku sedikit gelisah dan butuh pendapat orang lain. " kata Alex mengatakan kegelisahan hatinya.
"Baik, tuan. Saya akan mendengarkan dan akan memberi solusi jika saya bisa. " jawab Brian apa adanya.
"Kau sudah bekerja berapa tahun denganku? " tanya Alex kemudian.
"Sekitar 20 tahun tuan. "
"Kau adalah orang terdekat ku. Orang yang sangat aku percaya, orang yang sudah tau semua rahasia rumah tangga ku, orang yang sudah ku anggap saudaraku sendiri. " kata Alex panjang lebar.
"Iya tuan... " jawab Brian sambil menundukkan kepalanya.
"Satu minggu lagi adalah ulang tahun Daniel dan Angel yang ke-17. Kau tau apa artinya itu. " kata Alex sambil menyandarkan kepalanya di kepala kursi.
Brian terkejut dan langsung mengangkat kepalanya.
"Ja... jadi... itu artinya.... su... sudah saatnya tuan... " kata Brian terbata-bata.
"Iyaaahhhh.... " kata Alex sambil membuang nafasnya kasar. " Kau saja yang tidak ada hubungannya sama sekali terkejut seperti itu, apa lagi aq yang harus mengungkapkan segalanya. Haah... " Lagi-lagi Alex membuang nafasnya kasar.
"Maaf tuan, kalau masalah ini saya tidak bisa berbuat banyak atau memberi solusi terbaik. Karena semua ada di tangan Tuan dan Nyonya." ujar Brian berpendapat.
" Aku tau... Aku menyuruhmu kemari karena kau harus menyelesaikan masalah pembagian warisku... Aku ingin Daniel dan Angel menjadi pewaris yg sama. Jadikan mereka CEO yang sama." kata Alex mulai memberi perintah. " DnA adalah gabungan dua perusahaan raksasa yang ada dalam naungan ku. Aku sudah lelah dengan segala urusan dan masalah perusahaan ini. " Lanjutnya kemudian.
"Lalu apa yang harus saya lakukan tuan." tanya Brian agar lebih jelas.
"Panggillah pengacara, uruslah tentang pengangkatan CEO baru di perusahaan ini satu minggu lagi. Daniel akan menggantikan aku memimpin perusahaan ini. Begitupula dengan Angel. Jadikan dia CEO diperusahaan ini juga, untuk mendampingi Daniel. " kata Alex menjelaskan.
"Tapi tuan, satu perusahaan dua CEO apa itu tidak akan menjadi masalah nantinya? "
" Tidak... kau tau sejarah perusahaan ini 17 tahun lalu. " kata Alex. "Aku ingin kedua anakku mewarisi perusahaan ini dan bekerja sama memajukan nya. " lanjut Alex.
"Nanti disana.. "kata Alex sambil menunjuk kearah meja kerjanya. " Beri satu meja lagi yang sama besar dengan meja ku, beri tanda CEO 1 dan CEO 2. Terserah mereka mau menduduki kursi yang mana. yang pasti aq ingin dua meja itu berdampingan. " kata Alex menjelaskan panjang lebar.
"Baiklah tuan. " kata Brian patuh.
"Untuk sekarang kau harus memanggil pengacara untuk mengurus surat kuasa kepemimpinan yang akan aku serahkan kepada anak-anak ku. " ujar Alex.
"Baik Tuan. "
"Pergilah."
"Saya permisi tuan. " setelah membungkuk hormat Brian segera bergegas meninggalkan ruangan Alex.
Setelah kepergian Brian, Alex merasakan risau lagi. Diapun berjalan menuju jendela kaca besar yang ada di belakang meja kerjanya, sambil menerawang ingatan 17 tahun lalu.
"Mampukah aku... " gumamnya tanpa terasa air matanya jatuh menetes.
" Sayang... " Lovely masuk keruangan Alex tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
Panggilan itu membuyarkan lamunan Alex, dan segera dia mengusap air mata yang tadi meluncur keluar tanpa permisi.
"Sayang... kau sudah datang. " tanya Alex sambil berjalan menuju istri tercintanya.
"Kamu kenapa? kenapa menangis?" tanya Vely khawatir.
" Tidak... aku tidak apa-apa. Aku hanya memikirkan satu hal. " kata Alex tergagap karena terpegok menangis oleh istrinya.
"Apakah tentang anak-anak. " tebak Vely asal tapi tepat.
"Iya... aku tidak pernah bisa membohongimu sayang. " kata Alex jujur.
"Sudahlah tenangkan dirimu. Kita akan hadapi ini bersama-sama dan kita harus saling menguatkan satu sama lain. Jangan sampai salah satu dari kita ada yang goyah. " ujar Vely menguatkan suaminya.
"Iya sayang kau benar. " kata Alex kemudian. "Aku sudah mengutus Brian untuk mengurus surat kuasa perusahaan ini untuk kedua anak kita. " lanjutnya.
"Baguslah, lebih cepat lebih baik sayang. karena ini semua memang untuk anak-anak kita yang jenius itu. " ujar Vely membenarkan keputusan suaminya.
"Sekarang ayo kita makan siang, karena ini sudah masuk jam makan siang. Aku lapar. " kata Vely sambil mengelus perutnya.
"Baiklah ayo... "
'Bersambung'
Di Mansion.🏠
Daniel dan Angel sedang asik bermain game terbaru yang baru saja mereka unduh. Tanpa terasa satu jam berlalu, dan Angel sudah mulai bosan memainkan game nya.
"Sudah King, aku bosan. " kata Angel merajuk.
Daniel yang mendengar Queennya merajuk langsung menghentikan permainannya. Lalu menoleh ke arah Angel yang sedang mengerucutkan bibirnya.
"Menggemaskan." kata Daniel dalam hati. Tanpa terasa dia menyunggingkan senyum tipis di bibirnya.
"Kenapa tersenyum begitu... " kata Angel sambil terus mengerucutkan bibirnya.
"Kau sangat menggemaskan Queen.. jangan mengerucutkan bibirmu seperti itu di depan pria lain. " kata Daniel
"Kenapa? " tanya Angel tak mengerti.
"Karena kau sangat... membuatku ingin memakanmu... " ujar Daniel gemas melihat tingkah adiknya itu.
Lalu spontan dia menggelitik perut Angel. Angel yang di gelitik tanpa persiapan pun tertawa terbahak-bahak sambil terus berteriak agar sang kakak menghentikan perbuatannya itu. Hingga tanpa terasa wajah mereka berdekatan. Daniel tertegun denga posisi seperti ini, diapun menghentikan tangannya yang dari tadi menggelitik perut adiknya.
Keduanya saling menatap dalam, hingga tanpa terasa keduanya mengikis jarak sangat dekat. Angel spontan menutup matanya dan Daniel makin tak kuasa. Namun akal sehatnya masih bekerja, dia langsung duduk di posisi semula. Dan memalingkan wajah ke arah sembarang agar tidak terlihat wajahnya yang merona.
Angel pun membuka matanya karena dirasa tidak terjadi apapun. Lalu dia melihat ke arah Daniel yang sedang memalingkan wajah nya.
"King apa kau tak apa-apa, apa kau demam kenapa wajahmu memerah seperti itu? " tanya Angel khawatir sambil menempelkan telapak tangannya di dahi Daniel.
"Aku tidak apa-apa Queen." kata Daniel malu.
" Syukurlah kalau kau tidak apa-apa." kata Angel lega. "Jangan pernah sakit ya, King harus sehat terus. Jangan pernah membuat aku khawatir. Karena aku tidak akan pernah bisa melihat orang yang aku sayangi kesakitan. Apalagi saat aku nanti tidak ada disisi King. Pokok King harus sehat dan kuat Oke. " lanjutnya panjang lebar sambil bergelayut manja di lengan sang kakak.
Daniel yang mendengar ucapan Queennya memicingkan matanya merasa tidak suka.
" Memangnya Queen mau kemana... Aku akan sehat, dan aku akan kuat untuk melindungi Queen. Jadi Queen jangan pernah bilang kalau Queen akan pergi. Aku tidak akan bisa hidup dan bertahan tanpa melihat wajahmu Queen. " kata Daniel berkaca-kaca dan langsung memeluk Angel.
"Kita tumbuh besar bersama, ke mana-mana selalu bersama, melakukan segala hal gila bersama. Kita selalu menguatkan satu sama lain.
jadi jika salah satu dari kita pergi, maka jiwa kita pincang queen. Ibarat kaki sepasang, jika salah satunya patah pasti tubuh akan goyah. " ungkap Daniel panjang lebar.
"Tapi aku merasa kita akan berpisah King. Tidak akan lama, sebentar. Dan aku akan kembali untukmu. Entahlah... kenapa aku merasa seperti itu." ucap Angel sambil mengeratkan pelukannya.
Deg...
Ucapan Angel barusan terasa menusuk di hati Daniel. Karena selama ini Daniel dan Angel tidak pernah terpisahkan. Kecuali ketika mereka beranjak remaja dan mulai tidur terpisah. Itupun terkadang Angel nyelonong masuk ke kamar Daniel saat dia tidak bisa tidur.
"Stop! jangan lagi ucapkan kata perpisahan itu lagi Queen. Aku tak sanggup mendengarnya. " Daniel menggelengkan kepalanya sambil terus memeluk erat tubuh Angel.
Dan terasa Angel menganggukkan kepalanya di dalam pelukan Daniel.
"Apa kau lapar? ini sudah masuk jam makan siang" tanya Daniel kepada Angel.
" Iya " jawab Angel singkat.
"Ayo " ajak Daniel sambil melepaskan pelukannya. lalu beranjak dari ruang keluarga menuju ruang makan.
"Kamu mau makan sama apa Queen? " tanya Daniel sambil mengisi piringnya dengan berbagai lauk dan sayur.
"Aku mau King menyuapi ku. " rengek Angel manja.
"Hmmm... Syukurlah kalau sudah merengek seperti ini berarti kau sudah baik-baik saja. " kata Daniel menggoda Angel.
"King... " dengernya manja lagi
"Hahaha... sini sayang aku suapin. " Daniel tertawa terbahak - bhak melihat tingkah Queen nya.
Akhirnya mereka makan sepiring berdua, karena di meja makan itu hanya ada mereka berdua, suasana di meja makan terasa sepi. Namun karena kekonyolan kakak beradik itu, ruang makan yg hanya ada mereka menjadi sangat heboh karena keceriaan mereka.
Drrrtt.. drrrtt.. drrrtt...
Ponsel Daniel berdering, Mommy is calling
Daniel langsung mengangkat panggilan telpon dari mommy nya.
"Hallo mom, ada apa. "
" Apa kalian sudah makan siang"
"Sudah mom, ini baru selesai. Bayi besar mommy minta di suapin barusan. "
Angel yang mendengar Daniel menyebutnya bayi besar langsung melotot kearahnya.
"Lihatlah mom, bayi besarku melotot kearahku, hahaha. " kata Daniel di telpon sambil tertawa terbahak-bahak, karena dicubit Angel.
" Kalian ini... ya sudah kalau begitu, bilang sm princes ya. Mommy pulang malam sama Daddy karena ada urusan yg harus kami selesaikan.
"Baiklah mom. Berhati-hatilah dimanapun mommy dan daddy berada. We love you mom. " ucap Daniel disusul Angel bebarengan.
Setelah makan siang Daniel dan Angel pergi kekamar mereka masing-masing untuk beristirahat. Namun selang berapa lama Angel keluar lagi dari kamarnya, dan menuju ke kamar sang kakak.
tok.. tok.. tok..
ceklek...
"Ada apa Queen? " tanya Daniel bingung
"Boleh aku masuk? " tanya Queen sambil nyelonong masuk ke dalam kamar.
"Haish... kau ini, untuk apa bertanya kalau kau saja langsung masuk seperti ini. " kata Daniel geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya.
"Aku mau tidur di sini, siang ini. bolehkan??? " tanya Angel merengek.
"Hah... tidurlah dulu... aku harus menyelesaikan sesuatu. Setelah selesai nanti aku menyusul. "
"Baiklah, setelah makan kenyang aku mengantuk. Hoaaammm.. " kata Angel sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang Daniel.
Lagi-lagi Daniel harus geleng-geleng melihat keabsurdan adiknya itu. Kemudian Daniel kembali memandang Laptop yang ada di depannya, yang sedang chating dengan temannya yang ada di negara A. Setelah menyelesaikan obrolannya itu, Daniel beranjak menuju ranjang. Lalu duduk dipinggir ranjang, dia terus mengamati wajah adiknya yang sangat cantik sambil menyingkirkan rambut halus yang mengganggu pemandangan indah wajah Angel. Itulah yang selalu Daniel lakukan tiap kali Angel minta tidur di kamarnya.
Tak pernah puas hati Daniel memandangi wajah Angel yang sangat cantik. Walau mereka tinggal satu rumah, dan kadang tidur bersama. Tak pernah bosan Daniel memandangi nya. Wajah yang sangat teduh, bulu mata lentik, pipi merah merona, hidung kecil dan mancung, bibir kecil dan seksi. Selalu ada rasa yang mendorong Daniel untuk mencium dan menyesap bibir seksi itu. Namun pikiran waras Daniel masih bekerja dengan baik. "Andai kau orang lain, dan bukan adikku, mungkin aku sudah menjadikanmu kekasihku." ucap Daniel dalam hati. Sehingga dia selalu meyakinkan dalam hatinya bahwa " DIA ADIKMU DANIEL . "
Setelah puas memandangi wajah cantik sang adik Daniel lalu merebahkan tubuhnya di samping sang adik, dengan terus memandang wajah cantik sang adik dan dengan sendirinya diapun terlelap.
Setelah Daniel terlelap, kini giliran Angel yang membuka mata. Dan menatap wajah Daniel lekat-lekat. "Andai kau bukan kakakku King, mungkin aku sudah menjadikanmu kekasihku, kau sangat tampan." kata Angel dalam hati.
Sebenarnya mereka punya rasa yang sama, namun tak bisa disatukan dalam satu ikatan yang suci. Karena ada dinding penghalang yang tidak bisa mereka runtuhkan walau dengan cara apapun...
Bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!