NovelToon NovelToon

NIKAH PAKSAAN

Nona Ninja Vs Tuan Sombong

"Sha, bagaimana ini?!panti kita ini akan digusur karena akan segera dibangun Mall dan panti kita termasuk bangunan yang akan direlokasi,kita harus pindah kemana lagi? bahkan untuk kebutuhan sehari-hari anak panti juga kita sudah sangat kesulitan,Sha!"

Kata Ibu panti mengutarakan keluh kesah nya bersama Isha,begitu ia dipanggil, gadis bercadar berusia 23 tahun yang bernama lengkap Siti Rumaisha, yang sudah kehilangan kedua orang tua nya akibat kecelakaan pesawat yang menimpa mereka sepuluh tahun lalu dalam perjalanan bisnis, setelah orangtuanya meninggal, seluruh kuasa dan perwalian nya di serahkan kepada Pamannya yang bernama Theo, dengan perjanjian jika Isha sudah cukup umur seluruh hartanya akan di limpahan kepada Isha.

Namun kenyataannya tidak demikian, semua harta itu malah dikuasai oleh Om Theo dan istrinya,Isha hanya di beri sebuah rumah kecil dan uang bulanan yang tidak maksimal,bahkan sokongan untuk panti asuhan yang biasanya digelontorkan orang tua Isha semakin hari semakin menghilang, terpaksa Isha menjual rumah itu untuk modal usaha dan memilih tinggal di panti.

"Isha juga bingung Bu,semua aset peninggalan Papah Mama sudah diambil alih oleh Om Theo semua,Isha sudah berubah menemui mereka, tapi mereka malah pergi ke luar dan bahkan katanya perusahaan Papah sudah mau dijual kepada orang lain!"Jawab Isha dengan otak yang tak berhenti berpikir keras, bagaimana caranya agar panti tidak di gusur dan perusahaan milik Papah tidak di jual dan ia ingin mengambil alihnya dari Paman nya yang serakah itu.

"Dor dor dor dor!Bu ,Ibu!Bu Salma!Buka Bu di luar ada yang mencari pengurus panti, bahkan mereka datang membawa para preman Bu!"Teriak seorang anak panti yang sudah agak dewasa.

"Sha , mereka datang lagi! bagaimana ini!?"Ibu Salma terlihat begitu takut dan khawatir.

"Tenang Bu,biar Isha yang hadapi mereka!"

Kata Isha sambil memakai cadar nya lalu segera keluar untuk menemui mereka di depan panti di ikuti para pengurus panti dan anak anak yang sudah agak besar.

"Maaf ada apa ini rame rame ya?!ini sudah malam ,apa tidak sebaiknya kalian kembali lagi saja besok siang!?"Kata Isha kepada tamu yang datang bergerombol itu yang ternyata adalah dari perusahaan yang akan membangun Mall di dekat panti yang akan merelokasi semua bangunan yang terdampak.

"Saya mencari pengelola panti!"Ucap seorang Pria tinggi, berkulit putih dan berjas rapi , sepertinya dia adalah seseorang yang memiliki jabatan tinggi.

"Saya pemilik Panti!ada urusan apa Anda mencari saya!"Jawab Isha dengan tegas dan berani.

Pria itu menatap Isha dengan tatapan mengejek,ia tersenyum mencibir dan dengan angkuhnya memasukkan kedua tangan nya ke dalam saku celananya.

"Anda? hahaha!Aku tidak main main!suruh hadapi Aku pengurus panti ini ,atau aku akan menyuruh para bodyguard ku untuk mengobrak-abrik tempat ini!"

Bentak nya dengan tegas dan arogan,dia tak percaya jika perempuan muda itu adalah pemilik Panti tersebut.

"Saya bilang Saya adalah pemilik nya,jika Anda tidak percaya, tanyakan saja pada mereka!"Kata Isha sambil menunjuk ke arah anak panti yang mengintip mereka dari balik pintu.

Pria itu menoleh sekilas ke arah anak anak yang terlihat ketakutan, kemudian maju mendekati Isha.

"Baiklah jika begitu, dengarkan aku baik baik Nona Ninja!Aku beri kalian waktu sampai hari Minggu untuk mengosongkan tempat ini, jika tidak terpaksa kami akan mengusir paksa dan melempar kalian ke jalanan!Kamu mengerti Nona Ninja!?"Ancam Pria itu sembari tersenyum penuh ejekan, tatapan matanya begitu sinis melihat penampilan Isha yang serba tertutup.

"Maaf Tuan! tapi kami tidak akan pernah pergi kemanapun! Aku adalah pemilik sah dari tempat ini, dan kalian tidak berhak mengusir kami!"Jawab Isha dengan tak kalah membalas tatapan Pria itu dengan tajam dan menyalak.

"Hahahaha! Hahahha!"

Pria itu tertawa begitu lepas diikuti para preman yang datang bersama nya.

"Apa aku tidak salah dengar?!Kau bilang Kau adalah pemilik sah tempat ini!?Theo sudah menjual nya kepadaku dan kini Aku lah pemilik tempat ini!"

tegas pria itu dengan begitu sombong nya.

"Tidak mungkin!Aku bahkan memiliki surat kepemilikan tanah ini!Bu,tolong di ambilkan!"

Kata Isha sambil menoleh ke arah Ibu Salma,selaku pengurus panti.

Bu Salma terlihat membuka sebuah brangkas yang berada tak jauh dari ruangan tempat mereka berkumpul, namun setelah agak lama ia mencari, surat tanah itu tidak ditemukannya.

"Sha surat itu tidak ada ditempatnya!"Ucap Bu Salma begitu panik.

"Apa?! bagaimana bisa,Bu?!"

Isha ikut panik, kemudian ia pun mengobrak abrik isi brangkas tersebut namun hasilnya pun sama,surat tanah yang di buat atas nama dirinya itu pun raib entah kemana.

"Om Theo,,,!"

Gumam Isha begitu geram,tak ada habis habis nya Paman nya itu mengeruk harta peninggalan orang tua Isha, bahkan kini panti asuhan,satu satunya tempat berlindung dirinya juga ratusan anak yatim piatu yang ikut tinggal disana.

"Bagaimana,apa Kau memiliki bukti kepemilikan tanah ini, Nona Ninja!?"Pria itu semakin merasa berkuasa karena memang panti itu sudah dijual oleh Theo kepada dirinya.

"Aku pastikan proses jual beli tanah dan tempat ini tidak sah! karena tanpa persetujuan Aku sebagai pemiliknya!Aku akan menggugat kalian ke pengadilan!"Ucap Isha,dia masih berusaha mempertahankan panti itu demi kebaikan semua orang.

"Benarkah?! tapi dalam dokumen ini sudah jelas,dan ditanda tangani oleh pemilik sah nya yang bernama Siti Rumaisha, itu mungkin nama mu Nona Ninja,dan aku sudah membayar penuh dengan harga yang tinggi,jadi tidak ada alasan lagi untuk kalian menempati tempat ini, karena aku akan segera menghancurkan bangunan jelek ini dan mengganti nya dengan mall megah terbesar se Asia!"

"Tidak! Tolong Tuan, jangan usir kami!Apa Anda tidak kasihan dengan ratusan anak anak yatim yang tinggal disini?! mereka mau pindah kemana!?Hua hua hua! jangan usir kami tuan ,jangan roboh kan tempat ini!Kami mohon Tuan!"

Ibu Salma berlutut di bawah kaki pria itu,ia memegangi betisnya sambil menangis memohon mohon.

"Minggir!Enyah kau dari hadapan ku!Aku tak sudi di sentuh oleh orang miskin,kucel dan kotor seperti kalian!"Teriak Pria itu sambil menghentakkan kakinya hingga Bu Salma terpental.

"Astaghfirullah,Ibuu!"Teriak Isha sambil memburu tubuh Bu Salma yang terjerembab ke lantai, anak anak yang lain juga berhamburan menolong Ibu Salma sambil menangis terisak-isak, siapa pun yang melihat kejadian itu pasti akan sangat terenyuh dan Iba.

Tapi dengan Pria sombong tersebut,dia malah menyuruh salah satu bodyguard nya untuk mengelap sepatu milik nya yang tadi di sentuh Bu Salma.

"Kau sungguh keterlaluan!Kau pikir kau siapa,hah! sehebat apapun dirimu,jika kau berani memperlakukan orang lain seperti itu, kau tidak ada harganya sama sekali dihadapan Tuhan!"

Teriak Isha begitu geram dan marah dengan perlakuan Pria yang tidak tahu sopan santun itu.

"Aku tak peduli dan aku tidak mau tahu! segera kosongkan tempat ini ,sebelum aku ratakan kalian dengan tanah!"Bentak nya dengan tatapan tajam yang membuat bulu kuduk siapa pun berdiri saat mendengar nya.

"Aku pun tak peduli!biar kami rata dengan tanah sekali pun,kami tidak akan pergi dari sini, karena kami tidak ada tempat lain untuk di tuju!"

Tanpa rasa takut Isha melawan Pria itu,mata mereka saling beradu pandang dengan begitu tajam, seakan keduanya akan segera melakukan adu jotos, suasana begitu tegang,Isha bahkan mengambil sapu di samping nya, kemudian dengan sekuat tenaga memukuli pria itu menggunakan gagang sapu di ikuti oleh anak anak panti, mereka semua mengambil sapu yang ada dan mengusir pria itu dan para preman nya ,ada yang melempari mereka dengan batu, bahkan sampai mereka semuanya masuk ke dalam mobil,batu terus melempari mereka hingga akhirnya mereka semua kabur meninggalkan panti tersebut.

Rencana keluarga Mahendra

"Sial!sial!sial! beraninya dia memukuliku sampai babak belur seperti ini!jika saja dia bukan perempuan,habislah aku pukul dia balik! kalian juga, bukan nya melindungi ku malah ikut ikutan lari!dasar pecundang! percuma Aku bayar kalian mahal!shhh,Aw!aduh!"Gerutu Devan,Pria yang baru saja menyambangi Panti asuhan milik Isha,dia adalah CEO dari perusahaan yang akan membangun Mall super megah tepat di lokasi panti tersebut.

"Ampun Bos!tapi kita tadi dikeroyok Bos, mereka juga masih anak anak,mana mungkin kita melawan mereka,bisa bisa kita masuk berita gara gara penganiayaan terhadap anak di bawah umur!"Jawab salah satu bodyguard Dev.

"Ahh, alasan!dasar pengecut! tugas mu adalah melindungi ku,Bodoh! bukan malah ikut berlindung di belakang mu!"Bentak Dev begitu marah.

"Maaf Bos!"

Mobil Dev memasuki pekarangan rumah nya yang besar dan megah, malam masih belum terlalu larut.

Dev membanting pintu mobil mewah nya dengan kasar karena marah,dan dia berjalan dengan cepat menuju pintu rumah nya.

"Tumben sudah pulang Dev!"

Sapa Ibunya yang tumben juga sudah di rumah jam segini, biasanya dia masih di luar, hang out dengan teman teman sosialita nya.

Dev berhenti dan menoleh ke arah suara.

"Sini dulu Dev,kita harus berbincang mumpung semua nya sedang kumpul!"Kata Papah nya yang tengah menikmati teh dengan santainya.

Tumben juga, biasa nya dia juga selalu sibuk dengan pekerjaannya.

"Kamu kenapa Dev, luka luka begitu?kamu berkelahi ya?!ya ampun Dev!Mami udah bilang kan kamu jangan cari masalah Dev, ini kan lagi musim kampanye,Papi kamu mencalonkan diri menjadi anggota Dewan,jadi citra nya harus terus baik di depan media! kamu ini gimana sih!"Ucap Nyonya Mahendra begitu melihat Putra kedua nya itu bonyok bonyok penuh luka.

"Nggak Mih,Devan gak berkelahi kok!ini hanya kerjaan gembel yang cari simpati sama orang kaya seperti kita!"Jawab Devan dengan kesal.

"Kenapa lagi, sih!? Panti asuhan itu masih sulit direlokasi?!"Tanya Tuan Mahendra kepada putranya.

"Bukan sulit lagi Pih,Aku sampai harus turun tangan sendiri mengusir mereka, tapi mereka tetap saja bertahan,aku sampai di lempari batu oleh para gembel itu!"Kata Devan dengan amarah nya yang belum reda.

"Lalu sekarang bagaimana tindakan kita Pih?Mall itu tidak boleh gagal pokok nya!itu akan menjadi mall kebanggaan keluarga kita,mall terbesar di Asia! pasti kita kan menjadi trending topik dimana mana!"Nyonya Mahendra terus mendesak suaminya.

"Aku akan meratakan tempat itu secepatnya,tak peduli apakah mereka mau pergi atau mau ikut diratakan dan di kubur hidup-hidup disana!"Ucap Devan terdengar begitu menakutkan.

"Huss! jangan bertindak sampai sejauh itu Devan! bagaimana kalau mereka semua mati dan menghantui kita seumur hidup!Mami gak mau ya sampai kita terjerat hukum,dan Mami berkali kali bilang jangan mencoreng nama baik Papi kamu, justru ini kesempatan baik kita untuk mencari simpati warga,iya kan Pih!?"

"Maksudnya gimana sih Mih!?Apa yang harus Devan lakukan dengan mereka!?"Tanya Devan frustasi,dia bingung harus bagaimana lagi menghadapi para penghuni Panti yang keras kepala.

"Jika dengan kekerasan tidak berhasil,maka kita hari gunakan strategi yang halus ,Dev! begitu lah cara kita berbisnis, itulah mengapa sampai saat ini Papi masih bisa bertahan di dunia bisnis dan juga politik!"Tuan Mahendra memberikan saran untuk Putra nya.

"Carikan dulu mereka tempat untuk dipindahkan, mereka pasti gak mau pindah karena tak ada tujuan lain Dev!"Saran Mami nya.

"Gak lah Mi!Aku sudah membayar mahal tempat itu dengan perjanjian harus segera di kosongkan!tapi si Theo malah kabur ke luar negeri menikmati hasil dari tempat itu yang ternyata adalah milik keponakannya! sialan!berani beraninya dia mempermainkan ku!"Umpat Dev begitu kesal.

"Keponakan nya?! bukankah tempat itu milik si Theo?!"Tanya Tuan Mahendra heran.

"Bukan Pih, ternyata selama ini si Theo menjual satu persatu aset milik keponakannya kepada kita,dan beginilah hasil nya ,jadi ribet kan?!"

"Kenapa kamu bisa sembrono seperti itu sih, Dev?! pantas saja si Theo itu terlihat kesulitan ingin menjual perusahaan inti yang katanya milik nya itu,Pih!"

Hardik Mami nya ikut kesal, mereka merasa sudah dipermainkan oleh Theo,dan Tuan Mahendra selalu membeli apapun aset milik keluarga Widjaya dengan harga yang tinggi.

"Lah,kok Aku sih Mih?!Papi tuh kenapa dia begitu ngotot ingin memiliki semua aset milik keluarga Widjaya yang sudah hampir bangkrut itu!"

Ucap Dev sambil menunjuk ke arah Papi nya.

"Itu tambang emas Dev! dari dulu Papi mengincar perusahaan itu, bahkan semenjak pemilik aslinya masih hidup,Papi selalu berusaha mengambil alih perusahaan mereka,dan ini adalah kesempatan kita untuk memiliki nya!jika kita kelola dengan baik kita akan menjadi orang terkaya nomor satu di tanah air ,Mih!"Jiwa bisnis Tuan Mahendra begitu menggebu-gebu,dia begitu yakin dan begitu berambisi ingin memiliki perusahaan milik Rumaisha.

"Benarkah ,Pih?!kamu serius!"Mata Nyonya Mahendra langsung berbinar begitu mendengar orang terkaya nomor satu,akan ada untuk di pamerkan yang lebih cetar di hadapan para sosialita nya.

"Kau bilang pemilik nya adalah keponakan Theo? cepat cari tahu tentang dia Dev!"

Perintah Tuan Mahendra dengan serius.

"Aku sudah tahu Pih,dia hanya seorang perempuan kecil yang bodoh dan lugu, makanya Theo mudah memperdaya nya!"kata Dev.

"Lalu siapa yang memukuli mu? dia? bukan nya dia bodoh dan lugu,lalu kenapa kamu bisa kalah oleh perempuan seperti itu?!"Sindir Tuan Mahendra,dia yakin keponakan Theo bukan orang sembarangan, sampai sampai dia begitu kuat dan berani mempertahankan aset milik keluarga nya.

",Ya,,aku ,,aku dikeroyok Pih!makanya aku sampai bonyok seperti ini!"Ucap Dev mencari alasan,dia bisa kehilangan muka jika disebut kalah oleh seorang perempuan.

"Bahkan Aku dengar perusahaan nya itu kini diambil alih oleh seorang perempuan muda yang bercadar, apakah mungkin itu dia,Dev!?"Tanya Tuan Mahendra sambil berjalan kesana kemari,dia terlihat kebingungan, bagaimana caranya mendapatkan perusahaan milik keluarga Widjaya yang selama ini ia incar, perusahaan berpotensi tinggi, jika berada di dalam genggaman nya tentu akan membuat nya semakin kaya,kuat dan maju.

"Ya, Papi benar!itu pasti perempuan sinting yang sudah berani mengeroyok ku Pih! Perempuan kampungan yang bergaya seperti ter*ris itulah keponakan si Theo! kurang ajar,Aku harus memberi mereka pelajaran!dasar keluarga penipu!"Umpat Dev sambil berdiri menghampiri Papinya.

"Lalu apa rencana Papi selanjutnya?! pokoknya perusahaan itu harus kita dapatkan Pih!Mami ingin segera menjadi orang terkaya nomor satu diantara teman-teman Mami!"Desak Nyonya Mahendra dengan mata yang menggebu gebu.

Tuan Mahendra terlihat berpikir keras,dia tidak boleh gegabah mengambilnya langkah, mengingat dia juga sedang mengikuti pemilihan menjadi anggota Dewan, namanya tidak boleh terlihat buruk di depan media, benar kata istri nya,saat ini ia harus banyak melakukan pencitraan.

"Nikahi dia Dev!hanya itu cara satu satunya untuk menguasai perusahaan Widjaya, dengan menikahi anak perempuan Widjaya, secara otomatis Kau akan mendapatkan saham tertinggi perusahaan itu!"

Ucapan Tuan Mahendra begitu mencengangkan Dev,dia bahkan terlihat shock mendengar perkataan Papi nya itu.

"What?!Apa Aku tidak salah dengar?!"

Bad day

"Papi jangan sembarang ya kalo ngomong!masa Putera ku yang tampan,kaya raya,dan modis ini harus menikah dengan gadis miskin seperti itu! Papi yang benar aja dong!?"Kata Nyonya Mahendra menentang keputusan Suaminya, jelas saja ia menentang,ia tak ingin sembarangan memiliki menantu dari kalangan bawah,bisa jatuh harga dirinya dihadapan para teman teman sosialita nya jika itu sampai terjadi.

"Dia tidak miskin Mih!dia memiliki tambang emas dan kita harus menguasai nya,jika Mami ingin menjadi orang terkaya nomor satu,maka Mami harus mendukung rencana Papi untuk menikah kan Dev dengan keponakan nya Theo!"Sanggah Tuan Mahendra.

"Tapi Aku tidak mau Pih! Papi apa apaan sih!kok aku yang dijadiin tumbal keserakahan kalian!? Pokoknya Dev tidak akan pernah menikah dengan perempuan aneh itu,dia adalah musuhku!Papi nikah kan saja dia dengan kak Revan,dia lebih cocok untuk perempuan Ninja itu,sama sama sok alim dan munafik!"Devan menolak mentah-mentah usulan gila dari Papi nya itu.

"Revan sudah bertunangan dengan Puteri Ketua Dewan dan pemilik Ritz Hotel yang sudah ada dimana mana,dia tidak pernah menolak keinginan Papi, jadi dia pantas menjadi pewaris keluarga kita!"Kata Tuan Mahendra mulai meradang menghadapi sikap keras kepala dari putera bungsunya itu.

"Aku juga sudah memiliki kekasih!dan Aku paling tidak suka dibanding bandingkan dengan Kakak ku seperti itu!Aku bisa berdiri di kaki ku sendiri tanpa bantuan dari orang lain atau hanya mengandalkan warisan dari orang tua!"Devan tak kalah geram dengan sikap Papinya yang selalu membandingkan nya dengan kakak nya sendiri.

"Kekasih apa, hah!? Kekasih artis mu yang materialistis itu?!lama lama kamu bisa bangkrut kalau menikah dengan perempuan licik seperti dia!Papi gak mau tahu, ikuti keinginan Papi, atau mau kau dicoret dari daftar ahli waris ku, Devan Mahendra!"

Tuan Mahendra terlihat serius dengan ucapannya, matanya melotot tajam ke arah Devan, dia terlihat sangat menakutkan.

"Pih,sabarr ,Pih!nanti jantung Papi kumat lagi! Devan biar Mami yang urus ,ya!?"Nyonya Mahendra berusaha menengahi pertengkaran antara Ayah dan anak itu, mereka sama sama keras kepala dan tak mau mengalah, berbeda dengan putera sulung mereka, Revan Mahendra yang selalu penurut dan mengiyakan saja apapun keputusan orang tua nya.

"Dev, tolong Dev! turuti kata kata Papi kamu ya?!Mami mohon!Mami gak mau kehilangan kamu, Sayang!"Nyonya Mahendra berusaha membujuk putera nya itu.

Dia sangat tahu sifat keras suaminya jika menyangkut keputusan nya, Devan akan di usir dari rumah dan ia tak ingin hal itu terjadi berulang ulang,sifat Devan yang sama keras kepala nya memang sering meninggalkan rumah karena bersitegang dengan Papi nya.

"Mami takut kehilangan ku atau takut kehilangan harta yang akan Papi dapatkan jika Aku menikahi perempuan itu!?"Sindir Devan kepada Mami nya yang sama sama gila harta dan jabatan.

"Dev!!"

Mami nya jadi ikut marah,dia kesal karena sudah berusaha membela Putera nya,tapi Devan malah memandang rendah terhadap ibunya.

"Devan lebih baik pergi dari rumah daripada harus menikah dengan perempuan itu! Devan gak sudi!Kata Devan sambil berlalu dan berniat keluar dari rumah orang tua nya itu.

"Terserah kalau itu mau mu! jangan harap kau akan mendapatkan fasilitas dari ku Devan Mahendra, ambil kunci mobil, kunci apartemen dan dompet nya sekarang! biarkan dia pergi dengan tangan kosong!"

Perintah Tuan Mahendra kepada para Bodyguard nya yang siap sedia berjejer di depan rumah mereka.

Dengan sigap mereka melakukan perintah dari Tuan nya itu, mereka menggeledah isi saku baju Devan dan menyerahkan nya kepada Tuan Mahendra.

"Pergilah,dan jangan kembali sebelum kau berubah pikiran!"

Tegas Tuan Mahendra mengusir Putera nya sendiri.

Ucapan nya tak pernah main main dan tak ada yang berani membantah nya.

Devan pun pergi dari rumah dengan tangan kosong,ia tak mendengarkan teriakan dan tangisan Ibunya yang berusaha mencegah nya pergi, tentu semua itu tak berguna, Papinya tetap yang paling berkuasa.

Tempat tujuan kini adalah apartemen Vanessa, kekasih nya yang seorang selebriti terkenal, model cantik, dan bintang iklan yang tengah naik daun.

Keberhasilan Vanessa tak lepas dari dukungan Devan selama ini,Devan selalu menjadi sponsor dan selalu memakai jasa Vanessa jika perusahaan membutuhkan seorang bintang iklan untuk produk yang ia luncurkan.

Apapun Devan berikan, termasuk apartemen,mobil dan kartu ATM tentunya.

Devan langsung memencet kode untuk masuk ke dalam apartemen Vanessa, tentu saja ia tahu nomor kodenya, karena itu adalah apartemen miliknya juga.

"Ness!Nessa?! Vanessa!?Kamu ada di rumah?!Ness?! Honey!?"

Teriak Devan sambil melempar jas yang ia pakai dengan sembarangan.

Ia pun langsung menuju tempat tidur Vanessa karena tak menemukan nya dimanapun.

Devan juga tak menemukan Vanessa di kamarnya, namun ia mendengar suara air mengalir dari kamar mandi.

Devan tersenyum,ia yakin Vanessa sedang mandi saat ini.

"Ness! Sayang!Aku ikut mandi ya sama kamu!"Ucapnya sambil membuka pintu kamar mandi dan ia nyelonong masuk gitu aja ke dalam nya.

Namun betapa ia kaget bukan kepalang,ia mendapati Vanessa sedang mandi bareng dan bermesraan dengan pria bule berkepala pelontos.

Devan marah semarah marah nya,ia langsung menghajar Pria itu habis habisan dan menampar Vanessa saking kesalnya,baru saja ia bertengkar dengan Papi nya dan di usir dari rumah,ia berniat menenangkan diri bersama kekasih yang paling ia cintai,ia malah mendapatinya sedang berselingkuh.

Kemudian ia mengusir Vanessa dari apartemen nya dan mengambil kunci mobil juga ATM yang sudah ia berikan,ia begitu frustasi malam itu dan berniat keluar untuk hangout sekedar menghilangkan stres nya saat ini.

Sungguh hari yang sangat buruk bagi Devan.

Ia mengendarai kendaraan yang ia ambil dari Vanessa menuju club tempat ia biasa nongkrong bareng teman-teman nya sambil menghisap sebatang rokok.

Namun saat ia hendak menyalakan satu batang rokok lagi, ternyata rokok miliknya sudah habis.

Ia pun berhenti di depan sebuah minimarket berniat ingin membeli rokok favoritnya dan beberapa minuman dan cemilan.

Tapi ini benar benar hari yang berat buat Devan, ternyata credit card yang ia ambil dari Vanessa tidak bisa digunakan lagi, Papinya pasti sudah memblokir nya juga, sungguh hari yang sangat sial,Devan harus menanggung malu di depan kasir minimarket tersebut.

"Bayar saja pake ini Mbak, tolong hitung sekalian dengan belanjaan ku!"

Tiba tiba saja seseorang menyodorkan kartu ATM milik nya untuk membayar belanjaan Devan.

Devan cukup terkejut dengan sosok di hadapan nya, seorang wanita bercadar yang paling ia tidak suka,ia tidak yakin itu siapa,tapi dari suaranya ia rasa pernah bertemu dengan perempuan itu.

Ya, Devan ingat,dia adalah wanita Bercadar pemilik Panti asuhan itu,yang bahkan Papinya memaksa dia untuk menikahinya.

"Gak usah sok baik kamu!Aku gak butuh bantuan siapapun!

Aku gak jadi belanja mbak!"

Ucapnya sambil pergi meninggalkan belanjaan nya di kasir.

"Nggak apa-apa Mbak, hitung aja!"Kata Isha sambil menatap punggung Devan yang masuk ke dalam mobilnya.

Isha yang ditemani seorang anak panti berbelanja keperluan mandi anak anak keluar dari minimarket tersebut setelah selesai membayar.

Namun ia melihat mobil Devan masih disana, sepertinya mobilnya mogok.

"Mungkin habis bensin Kak?!"Kata Anak panti yang bersama Isha, seorang anak laki-laki berusia 15tahun.

"Iya, sepertinya begitu!"Jawab Devan sambil masih mengutak-atik mesin mobilnya.

"Pom bensin di depan sana Kak!mau aku bantu!?"Tanya Anak itu,Ia disuruh Isha membantu nya, sedang kan Isha berdiri di belakang mobil, Pria itu pasti akan menolak bantuan jika tahu itu darinya.

Isha yang memang selalu baik hati kepada siapapun,tak tega melihat siapa ketika sedang ada dalam masalah, meskipun orang itu sudah jahat kepadanya.

"Tapi aku ketinggalan dompet ku di rumah,aku gak ada uang sama sekali!"Jawab Devan agak malu.

"Mau aku pinjemin uang ,Kak!gak apa apa Aku ikhlas kok nolongin Kakak!"Kata anak itu sambil tersenyum hangat dan menyodorkan uang 100 ribu.

"Emm,Aku minjem ponsel kamu aja deh, boleh?!Aku mau minta jemput temen Aku!"Kata Devan akhirnya,ia merasa gak enak jika harus meminjam uang dari orang yang belum ia kenal.

Tapi ia merasa anak ini sangat baik hati mau menolong nya.

"Tentu saja boleh Kak,ini,Pakailah sesuka hati Kakak!"Kata Anak itu sambil menyodorkan ponsel yang diberikan Isha untuk di pinjam kan.

Devan terlihat menelpon seseorang untuk menjemput nya,tak lama Ia pun mengembalikan ponsel itu kepada anak laki-laki yang sudah menolong nya.

"Ini ponsel nya, Thanks,ya, teman ku akan segera datang!"!"Ucapnya kaku, selama ini ia tak pernah mengungkapkan kata terimakasih kepada siapapun, karena sepanjang yang ia Ingat ia tak pernah menerima bantuan dari siapapun karena ia tak pernah kesulitan.

"Sama sama kak! kalau begitu Aku pamit ya Kak!ini kak,gak baik loh menolak rezeki!"Ucap anak itu sambil menyodorkan belanja yang Devan tinggalkan di kasir tadi.

Dengan melongo Devan hanya pasrah menerima belanja itu karena Anak itu langsung pergi begitu saja,Devan mengikuti langkah Anak itu dengan matanya,dan ternyata ia pergi bersama seorang perempuan bercadar.

"Sialan! kenapa perempuan itu ngotot banget ingin menolong ku!?Aku yakin dia hanya ingin menarik simpati ku, seperti nya dia sudah tahu bahwa akan dijodohkan dengan ku!dasar perempuan murahan!"

Umpat Devan, dia sungguh tidak tahu berterimakasih.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!