NovelToon NovelToon

Suamiku Sahabatku

Kesedihan Desi

"Dav kamu kok berubah? aku gak kenal sama kamu, dimana Dava yang dulu?" tanya Desi kini kali pertama nya bertemu setelah tiga tahun pisah.

Desi Natasya Geraldi adalah anak semata wayang dari seorang pengusaha di bidang kuliner yaitu Alex Geraldi dan Nazwa Laura, dia anak yang manja dan juga sedikit bar-bar.

Hari ini Desy bertemu dengan sang kekasih yang di cintai nya sesungguhnya Desy sangat merindukan sang kekasih yang harus pindah sekolah di Kalimantan tiga tahun lalu dan baru kembali setelah lulus.

"Loh aku harus gimana bukannya kamu tahu kita sudah tidak punya hubungan apa-apa setelah perpisahan itu," jawab nya enteng.

Desi hanya bisa menahan air mata nya teringat ucapan Dava dulu sebelum Dava melanjut kan sekolah nya di Kalimantan.

'Aku Dava Arvano Hadinata janji akan jaga cinta kita, aku janji gak akan pernah lupain kamu, kamu jangan sedih ya aku cuma tiga tahun di sana dan tunggu aku kembali aku sangat mencintaimu'

Perkataan itu selalu dia ingat namun apa yang di dapat nya Dava benar-benar berubah bahkan tatapan nya tak seperti dulu.

Acara BBQ yang di bayangkan Desy akan berbuah manis apalagi ada orang yang dia cintai nya, namun semua tak seindah yang di bayangkan.

Malam ini dia merasakan luka yang tak berdarah di awal dia mengenal cinta dia harus kecewa dengan kenyataan yang ada.

Satria bisa merasakan apa yang sahabat nya itu rasakan malam ini, Satria pun meminjamkan bahu nya untuk Desi menumpahkan air mata nya.

"Sabar ya gue tahu loe kecewa sama dia tapi loe harus ingat kalo masih banyak laki-laki di luar sana yang mencintai loe," ucap Satria mengusap bahu nya yang bergetar.

Kaila menghampiri mereka dia sangat penasaran apa yang terjadi pada sahabat nya itu yang biasanya cerewet sekarang malah diam saja.

"Ci.. loe kenapa?" tanya Kaila bingung.

"Gue kena asap Kai mata gue perih," bohong nya memperlihatkan mata nya yang merah.

Kaila yang tak tahu apa-apa pun langsung memberi nya tisu karna mata Desi berair.

"Kasian banget sih loe, ya udah Tria loe ajak Desi agak jauh deh," ucap nya dan Satria pun mengangguk.

Mereka pun pindah ke gazebo dekat kolam renang, Satria terus saja menenangkan sahabat nya itu.

"Gue janji Ci gak kan ada lagi yang nyakitin loe, gue janji bakalan terus bersama loe sampe loe menemukan pria yang bener benar sayang sama loe." batinnya.

Sedangkan Dava yang berada tak jauh dari sana menatap mereka datar, namun ada perasaan kesal saat Desi berada dalam pelukan Satria.

"Sial harus nya gue seneng dong bisa lepas dari dia, kenapa gue ngerasa ada yang hilang ya di diri gue," batinnya.

Acara pun selesai jam 11 malam Desi pulang bersama orang tua nya, setelah mereka menghadiri acara BBQ di rumah sahabat nya itu.

"Kamu gak papa kan sayang?" tanya mama Nazwa melihat Desi tak seperti biasanya dia mampak banyak diam dan tak bicara.

Biasa nya mau dimana pun pasti saja dia mengoceh bercerita apapun pada Papa dan Mama nya.

Desi pun hanya menoleh dan tersenyum ke arah mama nya dia berusaha baik-baik saja.

"Aku gak papa ma cuma sedikit lelah," bohong nya ya bisa di bilang lelah hati pikir nya.

"Ya sudah sana masuk kamar langsung istirahat ya jangan banyak begadang besok kita berangkat pagi," ucap mama nya.

"Iya ma," jawab nya.

Bagaimana tidak, biasa nya kalo besok nya libur sekolah dia selalu menonton drakor di leptop nya sampe tengah malam.

Desi pun masuk kedalam kamar dan melempar tas kecil nya ke atas tempat tidur lantas dia juga langsung melempar badan nya ke atas tempat tidur.

Dia mengangis sambil tengkurep agar orang tua nya tidak mendengar nya.

"Kenapa sih loe tega sama gue Dav, apa yang salah sama gue, gue nurutin apa yang loe mau selama ini, selama loe pergi gue gak pernah hubungin loe karna loe yang ngelarang gue, tiap kali loe balik ke rumah bonyok loe gue gak pernah loe kasih tahu dan sekarang loe bilang kita gak ada hubungan apa-apa tega loe.. tega sama gue," ucap nya sambil menangis.

Desi selalu mengirimi nya pesan namun tak pernah di balas oleh Dava, setiap ingin menelpon Dava selalu berkata dia sibuk atau tidak ada jaringan.

"Gue Desi Alexsander Luca janji bakalan move one dari cowok pengecut kaya loe," lanjut nya mengambil ponsel nya dan memblokir no Dava tak lupa dia juga menghampus semua pota Dava yang ada di akus sosial media nya.

Setelah merasa mendingan Desi pun masuk ke kamar mandi mengganti baju nya dan gosok gigi, setelah itu dia merebahkan tubuhnya dan memejam kan mata nya berharap terlelap namun mata nya susah sekali terpejam hingga jam 2 malam dia baru bisa tidur.

.

Keesokan hari nya dia baru saja terbangun setelah mendengar alarm di ponsel nya ternyata jam 6 pagi lantas dia pun bangun dan segera cuci muka.

"Ehh ngapain juga pagi-pagi bangun bukan nya libur panjang sebelum masuk kuliah," guman nya merebah kan kembali badan nya karna masih ngantuk.

Ya benar Desi baru saja keluar SMA dan akan melanjutkan ke Universitas paporit di sana namun dia lupa kalo pagi ini akan berangkat ke Bali menemui nenek dan Kakek nya.

Tok

Tok

Tok

Ketukan pintu terdengar dan berganti dengan seruan Mama nya."Sayang kamu udah bangun belum?" tanya mama Nazwa di balik pintu.

Desi pun langsung membuka pintu sambil menggulung rambut panjang nya.

"Ada apa mama pagi-pagi ke kamar aku? aku libur ya hari ini," ucap nya membuat Nazwa tersenyum.

"Kamu lupa kalo hari ini kita mau kemana?" tanya Nazwa.

Namun Desi tampak mengangkat bahu nya, karna terlalu memikirkan Dava dia jadi melupakan sesuatu.

"Lagian pagi-pagi mau kemana sih ma, aku masih ngantuk mau tidur lagi," ungkap nya membuat mama Nazwa gemas lalu mencubit pipi nya.

"Lupa ya bukan nya kita mau ke Bali jenguk Nenek sama Kakek," jelas nya membuat Desi menepuk jidat nya .

"YaTuhan kok aku sampai lupa sih?" ujar nya Nazwa pun hanya geleng-geleng kepala.

"Maaf Ma aku benaran lupa," ucap nya sambil cengengesan.

Emang sudah tidak aneh kalo Desi sering sekali lupa kalo ada acara keluarga, karna terlalu sibuk belajar.

"Ya sudah Mama sama Papa tunggu di bawah ya, jangan lama-lama," ujar nya.

"Siap Ma," ujar nya.

Desi pun masuk ke kamar mandi segera membersihkan diri, dia sangat senang bisa bertemu dengan Kakek dan Nenek nya karna sudah lama dia tidak berlibur kesana.

.

Buat yang baru gabung ini kelanjutan dari Novel Cinta dalam Dilema yah ayo mampir ke sana biar tahu dari awal.

Jangan lupa like ya..

Liburan di Bali

Setelah beberapa jam mengudara akhirnya mereka sampai di Bandara Ngurah Rai Bali.

Mereka langsung di jemput oleh supir pribadi Pa Wayan kakek nya Desi, mereka sangat senang akhirnya sampai di sana dengan selamat.

"Ma kenapa sih kita gak tinggal di sini aja, kaya nya aku mulai tertarik ajakan Nenek waktu itu kuliah di sini kaya nya gak terlalu buruk," ujar nya membuat Nazwa mengeyitkan dahi.

Desi teringat percakapan nya enam bulan lalu dengan sang Nenek yang mengajak nya tinggal bersama mereka.

Sedangkan Mama Nazwa nampak bingung, biasanya Desi tidak suka kalo berlama-lama di sana tapi apa tadi katanya apa dia tidak salah dengar.

"Sayang bukannya kamu yang nangis-nangis gak mau tinggal di sini sekarang kok berubah pikiran, aneh banget? apa ada yang kamu sembunyiin dari Mama? " ujar Mama Nazwa heran.

"Gak kok Ma, aku cuma penasaran aja kalo tinggal di sini dan bisa kuliah di universitas favorit.," jawab nya membuat Nazwa melebarkan mata nya.

"Sayang kamu serius?" tanya Nazwa.

"Aku gak tahu juga sih mungkin aku coba tinggal di sini dulu sampe liburan selesai, nanti kalo gak betah aku bisa pulang," ujar nya.

"Kita bahas nanti ya sayang, Mama gak yakin sama pilihan kamu."

Mereka keluar dari mobil dan segera masuk ke dalam rumah ternyata sudah ada tante Aleta juga di sana menyambut mereka.

Aleta adalah adik nya Alex, dia dua bersaudara Aleta pun sudah menikah dan tinggal bersama dengan orang tua nya.

Dulu Alex yang mengurus Cafe di Bali sekarang Cafe itu di urus oleh Aleta karna Alex memilih tinggal di Bandung bersama anak dan istrinya mengembangkan Cafe yang dulu di pegang Ayah nya.

"Ayo masuk kalian pasti lelah," ucap Nenek nya Desi menyambut mereka dengan pelukan.

Mereka pun saling menyapa dan menanyakn kabar karna sudah hampur 6 bulan ini Alex tidak berkunjung membuat mereka merindukan nya.

"Hay keponakan ateu semakin cantik saja sini peluk," ujar Aleta memeluk Desi hangat.

"Ateu gimana kabar nya aku kangen," ujarnya menyambut pelukan tante nya dengan antusias.

"Kabar baik sayang, ayo masuk ateu udah buatkan makanan kesukaan kamu," ucap Aleta membawa keponakan nya masuk.

"Gimana kabar nya Ibu sama Bapak?" tanya Mama Nazwa memeluk ibu mertua nya setelah itu mencium tangan Ayah mertua nya.

"Kabar baik nak, ayo duduk kalian pasti cape," ajak Bu Murni.

Desi juga menyalami nenek dan kakek nya setelah itu dia mengikuti Aleta masuk ke dalam rumah, biasa nya dia akan bermain dengan Bisma.

Rumah jaman dahulu itu nampak luas dan juga asri, terlihat sangat rapi dan juga bersih.

Mereka pun langsung di ajak makan siang dengan menu khas bali, bu Murni memasak Ayam betutu kesukaan Alex dari kecil.

"Sebaik nya kita makan dulu kalian pasti laper kan, nenek sudah menyiapkan makanan kesukaan kalian?" ujar Nenek Murni.

"Makasih banyak bu maaf sudah merepotkan," ucap Nazwa merasa tidak enak.

"Kamu itu selalu saja begitu kalo sama ibu kita sama sekali gak kerepotan kok, kita malah seneng kalian berkunjung ke sini," ucap Bu Murni mengelus tangan Nazwa.

Nazwa pun tersenyum dia sangat bahagia sekali mempunyai mertua yang baik sekali seperti bu Murni, apalagi dia sudah lama tak merasakan kasih sayang seorang ibu.

Sejak orang tua nya meninggal Nazwa tinggal bersama Nenek nya dan Nenek nya pun meninggal satu bulan setelah dia menikah.

Nazwa pun tak terasa meneteskan air mata nya."Nak kamu tuh kenapa tiap ketemu ibu pasti selalu nangis," tanya bu Murni.

"Aku hanya terharu bu, aku jadi ingat mendiang ibu ku," jawab nya.

"Sudah lah ibu mu sudah tenang, kan ada ibu juga yang gantiin nya kamu juga anak ibu jangan sedih lagi yah, ayo makan," ajak nya.

Mereka makan dengan lahap sambil sesekali di iringi canda tawa, setelah selesai Aleta segera membersihkan piring kotor di bantu Mama Nazwa.

"Let dimana anak mu ko gak keliatan?" tanya Nazwa heran karna biasa nya kalo dia berkujung ke sana pasti ada.

"Mabar kata nya Kak, biasa lah anak laki susah di atur," jawab nya.

Ya Aleta mempunyai satu anak laki-laki yang bernama Bisma, dia satu tahun di atas Desi jadi dia sudah kuliah dan menjadi mahasiswa.

"Oh pantas saja," jawab nya.

"Kalian mau lama kan di sini?" tanya Leta mengusap tangan nya dengan handuk kecil.

Biasa nya kalo liburan kaya gitu mereka akan mengantarkan Desi saja dan pulang lagi, nanti kalo sudah waktu nya masuk sekolah mereka akan menjemput.

"Gak tahu nanti tanya sama Bli kamu yah," ujar nya dan Leta pun mengangguk.

Setelah itu mereka menghampiri yang lain di depan rumah, Alex terlihat sedang bermain catur dengan ayah nya.

Sedangkan Desi nampak sedang duduk termenung di atas ayunan, bagaimana pun hati nya masih sedih walau pun dia membenci Dava tapi rasa cinta nya lebih besar.

"Desi kenapa kok kaya lagi sedih?" tanya leta.

"Gak tahu mungkin ingat sama pacar nya kali," jawab Nazwa sekena nya sambil terkekeh.

"Emang Desi udah punya pacar ya?" Leta pun penasaran dengan keponakan nya itu.

"Gak tahu juga sih dia itu anak nya tertutup, selama sekolah di SMA aku gak pernah dengar punya pacar," ucap nya.

"Ya mungkin saja dia malu buat cerita, nama nya juga anak muda lagi nikmatin masa-masa indah nya," ujar Leta membuat Nazwa tersenyum.

Nazwa juga berpikir begitu mungkin Desi sedih karna harus meninggalkan pacar nya, karna biasa nya kalo berlibur kesana dia tidak bisa diam selalu ada yang di kerjai nya.

Nazwa juga tidak tahu keseharian Desi karna dia sibuk membantu suami nya di cafe, selama ini yang dekat dengan anak nya cuma Satria dan Kaila tidak pernah mengajak teman lain ke rumah nya.

"Ya mungkin saja, Desi anak nya tertutup kalo masalah cinta-cintaan tapi kalo masalah yang lain dia selalu cerita sama aku dan Papa nya," jelas Nazwa.

Leta pun mengangguk mengiakan perkataan Nazwa karna Bisma pun begitu pada nya namun Bisma lebih terbuka di banding Desi.

Nazwa juga ingin seperti ibu yang lain namun Desi seperti nya tidak suka bercerita, Desi memang tifikal anak yang manja namun kalo ada masalah dia lebih suka mememdam nya sendiri ketimbang bercerita kepada ibu nya.

Dari semalam Nazwa sudah curiga kalo anak nya sedang ada masalah karna semalam dia tidak sengaja melihat Desi menangis.

Jangan lupa Like ya......

Pulang ke Bandung

Selama dua minggu Desi berada di sana sedangkan orang tua nya sudah pulang sejak dua hari setelah mereka sampai.

Dia bahagia berada di sana apalagi ada Bisma yang selalu menemani nya kemana pun, dia sampai lupa kalo diri nya baru saja patah hati karna di campakan oleh cinta pertamanya.

Desi juga memposting kemesraan nya dengan Bisma di akun sosial media nya, mungkin bagi yang belum tahu mereka seperti orang pacaran pada umum nya.

Tetapi bagi Satria yang sudah tahu dia hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabat nya itu, di tahu kalo Desi sedang tidak baik-baik saja makanya mengajak Bisma berpoto ria.

"Bisa aja lu, tapi gua senang lu udah gak sedih lagi," ucap Satria tersenyum.

Satria adalah orang yang paling tahu bagaimana isi hati dari sahabatnya itu karna selama ini Ia lah yang mejaga Desy agar tidak dekat dengan pria lain

"Kamu kenapa sih senyum-senyum sendiri?" tanya Mama Mega melihat Satria.

"Enggak kok Ma aku cuma sedang melihat konten lucu," jawab nya asal.

"O-ya bagaimana apa kamu di terima di kampus itu?" Mega memang menyuruh anak nya kuliah di Jogja saja di universitas tempat nya dulu menuntut ilmu namun Satria menolaknya.

"Aku udah di terima ko, Mama tenang aja ya bukan nya Papa juga pernah kuliah di sana?"

Papa Iqbal pun menganggukan kepala nya sambil tersenyum mengingat masa singkat itu dia hanya tiga bulan kuliah di sana dan pindah ke Jogjakarta.

"Papa cuma tiga bulan di sana yang lulus dari sana itu Ayah Zay sama Om Alex," ujar nya menyebutkan nama-nama sahabatnya yang kuliah di sana.

***

Di sisi lain Desi sudah berada di Bandara dia akan pulang kembali ke kota kembang Bandung, selama dua minggu di sana dia merindukan kampung halaman nya juga kedua sahabat nya yaitu Satria dan Kaila.

"Sayang kamu yakin mau pulang sendiri gak mau di anterin sama tante?" tanya Aleta dia sangat khawatir sekali melihat Desi ingin pulang sendiri.

"Tante tenang aja aku udah gede jangan khawatir," ujar nya memeluk tante nya itu.

Tadi nya Alex yang akan menjemput nya namun ada urusan yang harus di selesai kan hari ini, jadi Desi terpaksa pulang sendiri.

"Ya sudah kamu hati-hati yah," ujar nya.

Desi pun masuk ke dalam meninggalkan tante nya tak lama kemudian dia masuk ke dalam pesawat.

Desi yang sudah terbiasa bepergian dia merasa nyaman dengan kesendirian nya, dia pun tertidur selama perjalanan.

Hanya memerlukan beberapa jam saja Desi sudah sampai di Bandara, dia langsung di jemput oleh Om nya yaitu Fazar.

"Tumben Om gak sibuk dan bisa jemput aku, Mama sama Papa kemana?"

"Om terpaksa jemput kamu karna di suruh sama Mama kamu, mereka sedang ada urusan penting."

"Oh pantas aja Om yang jemput," ucapnya segera masuk kedalam mobil Om Fajar.

Satria juga sudah bersiap pulang karna liburan nya juga usai, dia yang juga sedang berlibur di Jogjakarta di rumah nenek nya akan segera pulang kembali ke Bandung.

"Ma kita gak bareng sama bunda Icha?" tanya Satria karna kemarin dia sempat dengar kalo mereka juga akan pulang ke Bandung.

"Enggak sayang bunda Icha sama Ayah Zay sudah pulang duluan katanya ada masalah sama disto nya," ucap Mama Mega.

"Terus Kaila nya gimana udah pulang juga?" tanya Satria dia penasaran dengan sahabatnya itu apakah di terima atau tidak di univaersirtas yang sama dengan nya.

Mega pun meghembuskan nafas kasar sungguh dia juga sangat kaget kalo mengingat ucapan Icha pas di telpon tadi, dia bingung harus menjelaskan apa pada putra nya.

"Kenapa sih Mah, cerita sama aku apa bunda Icha ada masalah serius?" tanya Satria bingung dia benar-benar penasaran.

Mega pun menceritakan keberangkatan Kaila ke Jakarta bersama suami nya, Kaila juga akan Kuliah dan tinggal di sana.

"Ko dia gak kasih tahu aku sih kalo mau pergi, awas aja nanti kalo pulang," ujar nya kesal merasa tak di anggap sahabat lagi.

"Jangan marah dulu nak kamu kan belum tahu alasan nya apa, nanti kamu tanya ke dia baik-baik ya mungkin dia juga gak mau buat kamu sedih makanya gak ngasih tahu," ujar nya dan Satria pun hanya mengangguk.

Setelah itu Satria masuk ke dalam kamar nya membereskan barang-barang nya.

Dia akan menanyakan kepada Desi apa gadis itu di beri tahu atau tidak, namun sayang ponsel Desi sedang tidak aktip.

[Ci.. loe masih di Bali] satu pesan di kirim ke Desi namun cetang satu.

"Tumben gak aktip kemana dia?" ujar nya.

Satria selalu pemanggil Desi dengan sebutan Eci nama kecil nya.

Sedangkan Desi baru saja mendarat di Bandara dia lupa mengktipkan ponsel nya

Desi pun segera keluar dari mobil menuju rumah nya, ternyata Mama nya sudah menunggu nya di ruang tamu.

"Sayang kamu sudah sampai Alhmdulilah Mama seneng banget liat kamu," ucap Nazwa memeluk anak semata wayang nya.

"Iya Ma aku juga kangen banget sama Mama, bukannya kata Om Fajar Mama sama Papa lagi ada urusan?" tanya Desi.

"Iya Mama baru saja pulang kalo Papa kerumah nya Om Zay ada urusan sebentar katanya."

"Kamu pasti cape kan istirahat dulu yah nanti kita makan malam bersama Mama mau membantu Bi Nina di dapur," ucap Nazwa.

Desi pun mengangguk dan berjalan menaiki tangga menuju kamar nya sambil mendorong koper nya, dia benar-benar sangat lelah sekali namun dia juga sangat senang bisa berada di kamar nya lagi.

Entah mengapa ucapan nenek nya masih saja ternyiang di telinga nya.

-Flasback-

Desi yang sedang duduk di dekat taman tak sengaja mendengar perkataan Nenek nya dan Kakek nya,mereka sedang berbincang di gazebo.

"Pa apa sebaik nya kita beri tahu Alex sekarang, dia sudah dewasa Pa tidak mungkin kita merahasiakan semua ini seumur hidup."

"Sudahlah Bu biarkan saja Alex tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, Bapak gak mau buat dia kecewa," jawab nya.

"Tapi Pak Kak Arman sudah kembali dari Sumatra, dia terus saja menanyakan pada ibu dimana Wanda dan juga bayi mereka."

"Apa kamu tega Bu melihat Alex kecewa dengan kedatangan Ayah kandung nya yang selama puluhan tahu itu tidak pernah datang menemui nya, bahkan sampai adikku meninggal pun Arman tidak ada kabar, dia merantau puluhan tahun bahkan aku tidak berharap dia kembali dia sudah tega meninggalkan Alex yang berusia 6 bulan bersama Wanda nya yang sakit-sakitan," jelas Pak Wayan.

Desi yang mendengar itu pun menutup mulut nya, jadi Papa nya bukan anak kandung mereka lalu siapa Arman?"

-Flasback Off-

Jangan lupa like ya..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!