Tok tok tok...
Suara ketukan dari luar
" Masuk... " sahutan dari dalam.
" Permisi, maaf nyonya apakah hari ini anda tidak ke kantor...?" tanya seseorang
" Oh kau, Sepertinya hari ini saya akan libur Hany, entah kenapa badan saya seperti tidak enak, jadi saya memutuskan untuk beristirahat hari ini. " Jawab Flo sambil rebahan di atas tempat tidurnya.
" Kau sakiti Flo...?" tanya asisten pribadi sekaligus sahabat baik Florensia yang bernama Hany itu.
Hany langsung cemas dan sangat mengkhawatirkan Flo, ia langsung menghampiri sahabatnya itu dan meletakkan tangannya ke kening Flo.
" Ya ampun, badan kamu aga panas, ya sudah sekarang kamu istirahat saja, biar aku yang mengurus pekerjaan kantor. " kata Hany lagi setelah mengecek kondisi Flo.
" Terimakasih Hany... " kata Flo dan langsung di anggukan sahabatnya itu sambil membenarkan selimut untuk Florensia.
" Sama - sama, ya sudah aku keluar dulu ya, selamat istirahat. " kata Hany pada bos sekaligus sahabatnya itu.
Flo pun mengangguk sambil tersenyum kearah asisten pribadi nya yang berjalan ke luar dari kamarnya.
" Hah... Bosan sekali " kata Flo kemudian menemukan sebuah novel di atas meja riasnya.
" Wah ini kan novel yang ku beli beberapa hari yang lalu, ya sudah baca ini saja deh. " kata Flo lagi yang belum sempat membaca novel yang baru di belinya itu.
Bermacam - macam ekspresi Flo saat membaca novel itu, yang awalnya datar, menjadi senang kemudian kecewa dan akhirnya sedih yang membuat Flo sampai menangis.
" Hiks hiks hiks... Kurang ajar banget sih bunga ini jadi ibu, hiks hiks hiks... Tidak bisa apa dia melampiaskan kemarahannya pada suaminya saja jangan pada anak yang tidak berdosa itu. " kata Flo mengomentari tokoh wanita dalam novel yang ia baca, bahkan sampai menguras emosinya.
Novel yang di baca Florensia menceritakan tentang Sepasang suami istri yang terpaksa menikah karena tragedi satu malam, dan sudah memiliki dua anak, yang berjudul one night stand.
Di dalam buku itu menceritakan tentang tokoh wanita yang memiliki dua anak itu awalnya sangat bahagia bisa menikah dengan pria pujaan hatinya, meskipun sang pria sangat tidak menyukai, sampai ia melahirkan anak pertama, suaminya masih tidak terlalu memperdulikan, sampai ia memiliki anak ke dua, bahkan suaminya tidak pernah pulang.
Karena itu semua, tokoh wanita yang bernama bunga itu pun menjadi stress, ia terus memarahi anak - anaknya, bahkan ia tidak segan - segan bermain tangan dan kerap kali memukul anaknya untuk melampiaskan kekesalannya pada sang suami yang tidak pernah memperhatikannya walau sesaat.
Padahal tanpa sepengetahuan bunga, suaminya selalu memantau dan memperhatikan perkembangan kedua buah hatinya, walaupun kasihan melihat kedua anaknya yang selalu menjadi sasaran kemarahan sang istri, tapi suami bunga yang bernama Samuel Alexander itu membiarkan saja karena ia benar-benar sangat tidak menyukai istrinya itu.
" Seharusnya kau beruntung bunga, meskipun berpisah dengan suami tapi sudah memiliki anak, sedangkan aku, aku hanya sendiri. " kata Flo yang juga sedih membandingkan tokoh protagonis wanita dalam novel yang ia baca, dengan dirinya sendiri.
Karena sudah sangat lelah membaca, akhirnya Flo tertidur dengan memeluk novel yang ia baca tadi.
Tidak lama Flo berseluncur di alam mimpi, tiba - tiba terdengar suara ribut-ribut, sehingga mengganggu ketenangan tidurnya.
" Jantungnya kembali berdetak dok... " kata suara asing yang ada di sebelah Flo.
" Benarkan, kalau begitu cepat Pasang kembali alat - alatnya, sus ambilkan obat itu, cepat. " kata seperti suara seseorang pria.
" Baik dok, ini obatnya. " kata orang itu lagi
Suara - suara itu pun sangat berisik sekali hingga membuat Flo tidak bisa tidur lagi.
" Suara apa itu, kenapa berisik sekali sih, kaya di rumah sakit saja dak dok dak dok. " gerutu Flo dalam hati masih sambil memejamkan matanya, sampai...
" Eeeggghh..." Flo mencoba membuka matanya yang entah kenapa terasa berat sekali.
" Syukurlah pasien sudah sadar " kata seseorang yang berpakaian serba putih itu.
" Dimana aku, kenapa semuanya serba putih... " kata Flo memperjelas sekelilingnya.
" Syukurlah kau sudah sadar nyonya, lain kali jangan pernah melakukan percobaan bunuh diri lagi seperti kemarin, kau merepotkan semua orang. " kata seseorang berpakaian serba putih itu.
" Apa aku bunuh diri, kenapa aku melakukan itu... " tanya Flo dengan masih bingung dengan semuanya.
" Siapa yang bunuh diri coba, terlalu berharga hidupku ini kalau untuk di sia - siakan, apalagi lagi untuk bunuh diri, hehehe... Ada - ada saja dokter ini. " Kata Flo dengan santai.
" Lalu sekarang apa yang kau rasakan, apa kepalamu masih sakit... ?" tanya dokter itu lagi.
" Apa, kepalaku... Bukannya aku hanya tidak enak badan ya kenapa juga yang di tanya kepala. " kata Flo dalam hati sambil meraba kepalanya.
" Apa ini, sejak kapan kepalaku terluka " katanya lagi yang kelihatan begitu sangat bingung.
" Kau ingat, kenapa kau bisa sampai terluka, bisa berada di rumah sakit sekarang ?" tanya dokter itu setelah melihat kebingungan pasiennya.
" Tidak dok saya tidak ingat sama sekali, perasaan tadi saya hanya berbaring di kamar beristirahat sambil membaca novel, karena tidak enak badan. " jawab Flo seadanya.
" Iya juga ya kenapa aku bisa berada di rumah sakit sekarang, apa Hany yang membawaku ke rumah sakit... " kata Flo dalam hati.
" Sekarang saya tanya siapa nama nyonya ?" tanya dokter itu lagi untuk memastikan pemeriksaannya.
" Ya ampun dokter, tentu saja saya ingat nama saya..." perkataan Flo terhenti saat seseorang tiba - tiba masuk.
" Ya ampun nyonya, syukurlah nyonya bunga sudah sadar, bibi senang sekali. " kata wanita paruh baya yang baru saja datang itu.
" Apa, apa maksud mu, siapa bunga kenapa kau memanggilku dengan sebutan bunga. Lagian kau ini siapa aku tidak mengenalmu. " kata Flo yang sangat bingung dengan semuanya.
" Nyonya ini bibi nyonya, pelayan setia nyonya. Dok kenapa dengan majikan saya, kenapa dia tidak mengenali saya...?" kata bibi itu.
Bertambah bingung lah Flo mendengar semua itu.
" Hmm... Seperti yang saya duga, nyonya bunga mengalami amnesia setelah kepalanya terbentur akibat percobaan bunuh diri beberapa hari yang lalu, di tambah lagi dengan keadaannya yang sempat koma selama empat hari ini, dan baru saja melewati masa kritisnya, sehingga ia kehilangan ingatannya. " kata dokter itu menjelaskan.
" Apa... Amnesia, dok saya tidak... " kata Flo yang hendak protes tapi terhenti saat wanita paruh baya itu berbicara.
" Ya Tuhan nyonya, pantas saja tidak mengenali bibi, maafkan bibi nya. " kata bibi
" Terus ini bagaimana dok, apakah nyonya saya bisa ingat kembali. " tanya bibi lagi.
" Melihat dari kondisi pasien saat kecelakaan, mungkin butuh waktu cukup lama, tapi jangan pernah memaksa untuk mengingat semuanya, karena bisa berakibat buruk pada kesehatannya. " jawab dokter itu.
" Iya Dok, baiklah " sahut bibi
Sedangkan Flo hanya melongo mendengar semuanya.
" Ya sudah, sepertinya kondisi nyonya bunga sudah lebih baik, dan hari ini juga sudah bisa pulang. " kata dokter itu yang juga sebenarnya sangat terkejut melihat kondisi pasien nya yang sangat baik, seperti tidak pernah terjadi apa - apa.
" Terimakasih banyak dokter " kata bibi lagi yang begitu sangat senang majikannya sehat lagi.
" Sama - sama, kalau begitu saya pergi dulu, permisi... " pamit dokter itu setelah selesai memeriksa pasien.
" Iya Dok silahkan... " kata bibi itu dan dokter itu pun hanya tersenyum dan langsung keluar dari ruangan itu.
Sedangkan Flo hanya diam dan melongo saja melihat dan mendengar semuanya, ia sungguh benar - benar bingung saat ini.
🥰Hai teman-teman, jumpa lagi di novel baru author 🤗 Terimakasih sudah mampir, seperti biasa, tinggalkan jejak ya teman-teman, author minta dukungannya, berupa like, komen dan vote nya, agar author semangat buat ceritanya 🥰
🥰Jika ada nama, tempat dan keadaan yang sama, mohon di maafkan dan mohon di maklumi, itu adalah unsur ketidak sengajaan🙏. 🙏 Terimakasih 🙏
🥰🥰🌹🌹 Selamat membaca 🌹🌹🤗🤗
Masih dalam keadaan bingung, Flo pun turut dari ranjang ingin ke kamar mandi, sedangkan wanita paruh baya yang menyebut dirinya bibi itu sibuk membereskan semua barang - barang nyonyanya.
" Anda mau kemana Nyonya..." tanya bibi melihat majikannya turun dari ranjang.
" Saya mau ke kamar mandi. " jawab Flo
" Biar saya bantu Nyonya, Nyonya bunga baru saja sembuh jadi harus hati-hati. " kata bibi itu sambil memapah majikannya ke arah kamar mandi.
Meskipun bingung, tapi Flo menurut saja karena memang sudah sangat ingin sekali buang air kecil.
Sesampainya di kamar mandi, bibi meninggalkan majikannya di kamar mandi dan menunggu di depan pintu.
" Kenapa sih dari tadi mereka semua memanggilku bunga, nama ku kan Florensia seorang CEO terkenal, masa mereka tidak mengenaliku, dari tadi terus memanggilku bunga. " gerutu Flo sambil membasuh tangannya, dan ketika ia hendak membasuh mukanya bertapa terkejutnya Flo melihat dirinya di cermin.
" Aaaaaa..., apakah itu aku, kenapa muka ku berubah sangat jelek, apa ini kenapa tubuhku melar, tidak ini tidak mungkin..." kata Flo yang sangat terkejut dan tidak percaya dengan pantulan dirinya di cermin.
" Tidak ini bukan diriku, terus kenapa aku bisa ada di tubuh wanita jelek ini, ya tuhan, apa yang sudah terjadi.... Eh tunggu dulu, bunga bukankah mereka tadi memanggilku bunga, bunga siapa namanya seperti nama tokoh utama wanita yang ku baca di novel tadi, apa jangan-jangan... " gumam Flo terhenti saat pikirannya mengingat novel yang ia baca.
Tok tok tok...
" Nyonya... ada apa Nyonya, anda baik - baik saja Nyonya... " tok tok tok... panggil bibi dari luar yang sangat terkejut mendengar suara teriakan majikannya di kamar mandi.
Cekklek...
Flo pun keluar dari kamar mandi, dan masih bergelut dengan pemikirannya.
" Aku tidak apa-apa bi. " jawab Flo sambil berjalan menuju tempat tidur lagi.
" Syukurlah, bibi kira terjadi sesuatu pada nyonya. " kata bibi yang kelihatan sangat lega melihat majikannya baik - baik saja.
" Kalau benar apa yang ku pikirkan, berarti aku sudah masuk kedalam novel yang barusan ku baca tadi, hmm... Tapi kenapa bisa... Baiklah jalani saja dulu. " kata Flo dalam hati sambil setengah tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi padanya.
" Nyonya... Ada apa, sudah Nyonya tidak usah di paksakan untuk mengingat, nanti Nyonya bisa sakit lagi, lebih baik sekarang kita pulang saja ya " kata bibi yang melihat majikannya hanya diam saja.
" Baiklah Bi, kalau boleh tahu siapa nama ku bi, dan aku ini siapa...?" tanya Flo yang memang tidak mengetahui siapa pemilik tubuh yang ia tempati saat ini.
" Nama nyonya, bunga Anggraini. Nyonya adalah istri dari tuan Samuel Alexander dan memiliki dua orang anak, yang berusia empat tahun dan yang kecil berusia satu tahun. Anak pertama Nyonya laki - laki bernama David, dan yang kedua perempuan yang bernama Melisa, tapi suami nyonya... " perkataan bibi terhenti karena takut kalau majikannya ini mengamuk, setelah mendengar soal suaminya.
Flo yang mendengar penjelasan bibi pun akhirnya yakin dan sesuai dengan pemikirannya.
" Tu kan tidak salah lagi, aku benar - benar masuk kedalam novel yang barusan ku baca, dari nama, nama suami, sampai nama anak - anak serta umur mereka benar - benar sama. Huh... ya sudah lah, mau bagaimana lagi, jalani saja. " kata Flo dalam hati dan pasrah dengan semuanya.
" Ya sudah bi, sudah cukup aku sudah mengerti sekarang, lebih baik kita pulang saja " kata Flo yang benar-benar sangat lelah dengan semuanya.
" Ii...iya Nyonya mari " sahut bibi yang kelihatan sedikit takut melihat wajah majikannya yang sangat dingin, ia mengira majikannya ini akan marah seperti biasanya, makanya bibi langsung mengajaknya pulang saja.
Mereka berdua akhirnya pulang menggunakan mobil pribadi dan bersama supir yang di sediakan khusus oleh Samuel, sekaligus orang kepercayaan Samuel untuk memantau tentang istri dan semuanya.
Dalam perjalanan mereka semua hanya diam saja dengan pikiran masing-masing, dan Flo pun masih butuh waktu untuk menerima semuanya, karena sampai sekarang ia masih benar - benar bingung dan tidak percaya dengan apa yang ia alami sekarang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!