NovelToon NovelToon

Menikahi Tuan Muda Yang Kejam

Prolog + VISUAL

Maaf untuk penulisan yang masih berantakan. Author akan pelan-pelan merevisi agar enak dibaca, hehe.

Rangga Armadja adalah seorang CEO yang sangat dihormati di dunia bisnis.

Dia adalah seorang CEO yang sangat sukses, perusahaannya ada dimana-mana bahkan di beberapa negara.

Dia merupakan CEO yang terkenal bukan hanya karena kesuksesannya, tapi juga karena kekejamannya pada lawan bisnisnya yang berbuat curang atau tidak berkenan di hatinya.

Dalam sekejap dia bisa membuat sebuah perusahaan menjadi bangkrut.

Membuat si kaya menjadi si miskin.

Tidak ada yang akan berani membantahnya apalagi mengkhianatinya.

Rangga berumur 26 tahun, mempunyai postur tubuh yang tinggi tegap.

dia berwajah tampan tapi tatapannya sungguh tajam dan menakutkan.

******

Alya Enriawan, seorang gadis yang ceria, pintar dan cantik berumur 23 tahun.

dia baru saja menyelesaikan kuliahnya.

dia bekerja di perusahaan milik kakaknya

*****

Arya Enriawan seorang Pembisnis yang sama pintarnya seperti Rangga.

Dia berumur 26 tahun, bertubuh tinggi dan lumayan tampan.

Dia pintar namun tidak sekaya Rangga

Berkali kali Rangga menjatuhkan Arya namun Arya tetap bisa kembali bangkit hingga akhirnya Rangga memilih jalan menculik dan menikahi paksa adik Arya serta menyiksanya.

Hal ini dia lakukan karena ingin membalas Arya atas kematian Adinda sang adik yang dia ketahui, Adinda bunuh diri karena memergoki Arya selingkuh dengan Soraya yang merupakan kekasih Rangga.

JIKA INGIN MELIHAT VISUAL PARA PEMERAN secara lengkap, BACA DI EPISODE 110 ya.

Penculikan

Di sebuah villa yang jauh dari kota.

   "Tolong lepaskan aku, aku mohon!” Alya menangis mendapati dirinya dalam keadaan terikat di sebuah kamar dengan seorang pria yang menatapnya dengan tatapan ingin membunuh.

    "Diam!!!" suara keras pria itu menggema di ruangan itu. Alya diam, karena suara pria itu sungguh menakutkan. Dialah Rangga Armadja.

   "Aku mau kau menikah denganku, atau aku akan membunuhmu!” Rangga berkata sambil terus menatap tajam ke arahnya.

   "Kak Rangga, apa salahku Kak?" Alya menatap Rangga dengan tatapan takut, karena dia tahu sifat Rangga yang tempramental.

   "Panggil aku Tuan!!!!" Rangga kembali membentak Alya yang jantungnya berdegup kencang sangking takutnya saat mendengar suara Rangga yang menggelegar memenuhi ruangan itu.

   "Tuan, aku mohon jangan bunuh aku!" Alya menangis terisak.

   "Karena itu menurutlah, besok kita akan menikah. Jika kau memperlihatkan kesedihanmu di depan penghulu, aku akan langsung membunuhmu. Apa kau mengerti!!" Lagi lagi Rangga membuat suara yang membuat Alya ketakutan.

   "I,,,iya Tuan, aku mengerti." Alya mengangguk pasrah.

   Rangga meninggalkannya yang masih duduk terikat. Dia mengingat sesaat yang lalu dia masih bersama Arya di dalam sebuah mobil. Namun, mobilnya dihadang oleh sebuah mobil yang ditumpangi beberapa orang. Mereka memaksa Arya dan Alya keluar, lalu memukuli Arya dan membawa Alya secara paksa, hingga dia berakhir di tempat terpencil itu.

*****

    Arya masih berada di klinik. beberapa orang menolongnya ketika dia tergeletak di jalan tadi. Dia tersadar dan langsung teringat adiknya. "Alya, dimana Alya." Arya mengambil hpnya dan menelpon seseorang yang dia yakin dalang dibalik semua ini.

   "Halo Arya apa kabar?" seseorang menjawab panggilannya dengan ramah.

    "Berhenti basa basi, dimana adikku?” Arya mengepalkan tangan menahan emosinya.

   "Adikmu? Oh ... dia ada di tempat yang aman sekarang. Jangan khawatir, aku akan menjaganya seperti kau menjaga adikku dulu."  Kata-kata Rangga sungguh membuat hati Arya semakin kalut. Dia tau siapa Rangga, apapun bisa dilakukannya.

    "Rangga jangan pernah kau sentuh adikku seujung jari pun, atau aku akan membunuhmu!!!" Ancaman Arya sontak membuat Rangga tertawa

    "Apa? Membunuhku? Aku tidak salah dengar kan? Hahaha .... kau seperti orang yang berpengalaman saja ya." Rangga masih tertawa

    "Tunggu kau, aku akan menemukan adikku dan membawanya kembali setelah melangkahi mayatmu!"

    "Aku tunggu kedatanganmu Arya, berhati hatilah. Semoga berhasil." Rangga menutup panggilan telepon itu.

    Dia menyandarkan kepalanya ke sofa dan menatap ke atas, terlintas bayangan Adinda yang tertawa ceria bersamanya.

    "Adinda, Kakak janji akan membalaskan kematianmu. Kakak akan membuat adiknya menderita sampai dia menginginkan kematiannya sendiri.” Rangga mengusap wajahnya kasar.

*****

    Arya kembali ke rumahnya, dia mengganti baju yang berlumuran darah, lalu pergi mencari Alya dengan mengunjungi tempat tempat milik Rangga. Namun, hasilnya nihil. dia tidak menjumpai Rangga dimana pun.

    Dia sangat putus asa, jika dia melapor, itu tidak akan berhasil. Karena Alya hilang beberapa jam yang lalu. Sedangkan laporan diterima jika dia hilang lebih dari 24 jam.

    Arya kembali ke rumahnya. dia berharap bisa mendapat kabar baik dari Alya, karena dia tahu Alya hanya akan menjadi pelampiasan dendam Rangga atas kematian adiknya dulu.

    "Sangat sulit menjelaskan padamu Rangga, kebencianmu sudah mengusai pikiranmu." Arya menghempaskan tubuhnya ke ranjang, dan mengingat sesuatu. Lalu dia menghapus air matanya yang jatuh berlinang.

Terlambat

Pagi itu Alya sedang dirias di kamarnya. Dia mengenakan kebaya warna putih. Terlihat sangat cantik namun wajahnya menunjukkan raut kesedihan.

Rangga mengenakan jas warna putih yang senada dengan Kebaya Alya. Tak ada yang tahu kecuali Rangga bahwa penghulu yang didatangkan dari desa itu adalah adik dari almarhum ayahnya Alya. Bahkan Alya sendiri pun tidak tahu karena sejak kematian orang tuanya, saudara mereka seakan memutuskan kontak.

Pernikahan segera dimulai. Penghulu melihat wajah Alya dan bertanya, "Apakah mempelai perempuan menyetujui pernikahan ini?"

Ingin rasanya Alya bilang tidak, namun dia tau jika hari ini dia bebas maka besok dia akan mati karena dihantui rasa takutnya.

"Saya setuju, Pak. Tadi saya hanya teringat Almarhum orang tua saya saja." Alya mencoba tersenyum sebelum Rangga melotot ke arahnya.

Akad nikah pun dimulai. Rangga mengucapkan kalimat ijab qobul dan SAH. Rangga dan Alya pun menjadi pasangan suami istri namun secara agama saja bukan secara hukum karena Rangga tidak berniat terikat bersama Alya selamanya.

Acara pun selesai dan Penghulu sudah pulang. Tiba-tiba dari arah depan terdengar keributan. Rangga menuju sumber suara itu. Trnyata dia adalah Arya. Arya menemukan alamat Villa itu saat melihat buku diary Adinda yang dia simpan berisi alamat Villa terpencil milik keluarganya.

"Rangga lepaskan Alya. Dia tidak bersalah!!" Arya mencoba menyerang Rangga namun ditahan oleh pengawal Rangga.

"Kak Aryaaa!!!" Alya berlari dan menghambur memeluk Arya.

"Alya, kau baik baik saja, kan?" Arya tampak begitu khawatir.

"Lepaskan tangan hinamu dari istriku!!!!!" Kata-kata Rangga seperti petir di telinga Arya.

"Apa? istri?" Arya menatap Alya dan menyadari pakaian pernikahan yang dikenakan Alya dan Rangga.

"Tidak tidak mungkin!" Arya menggelengkan kepalanya tidak percaya.

"Kenapa? Dia sekarang istriku dan aku lebih berhak atas dirinya dari pada kau!!!" Rangga menatap tajam Arya.

"Tidak!! Alya,,,,Alya kau percaya Kakak. Kakak akan membebaskanmu." Arya memegang wajah Alya dan menangis. Alya juga ikut menangis.

Rangga menyaksikan pertunjukan itu merasa sangat puas lalu bertepuk tangan dan tertawa. "Benar benar hebat! Ini pertunjukan yang sangat ingin aku lihat. Yaitu tangis penderitaan Arya dan adiknya hahaha."

Arya menatap Rangga tajam. Dia hendak menyerangnya lagi. Namun dihadang oleh pengawal Rangga.

"Usir dia dari sini, dan ingat wajahnya. Pastikan dia tidak menemuiku apalagi adiknya!" Perintah Rangga langsung membuat pengawalnya mengusir Arya secara paksa. Alya ingin menarik tangan Arya namun terhadang oleh pengawal Rangga.

Rangga mendekati Alya dan mengangkat tubuh Alya yang mungil itu. Dia menggendong Alya dibahunya layaknya penculik. Alya masih memanggil kakaknya yang sudah tidak tampak lagi.

Rangga membawanya ke kamar utama Villa itu. Dia membanting tubuh Alya ke ranjang dan membuat Alya ketakutan.

"Tuan jangan!" Alya ketakutan saat melihat Rangga membuka baju.

"Sepertinya aku harus menyiksamu dulu agar kau mau melayaniku ya!" Rangga langsung menarik rambut Alya yang masih tersanggul.

"Ampun Tuan!" Alya menangis merasakan rambutnya sakit karena tarikan Rangga.

Rangga menghempaskan melepas rambut Alya dan mendorong tubuh Alya dengan kasar. Alya kembali terjungkal ke ranjang. Dia memegangi kepalanya yang terasa sakit karena jambakan Rangga tadi.

"Apa kau mau lagi?" Rangga melotot ke arah Alya dan makin membuat Alya semakin takut.

"Kemari dan peluk aku!!!!" Alya langsung menghambur dan memeluk Rangga. Rangga mendorongnya kasar hingga dia terjungkal lagi ke ranjang. "Dasar wanita murahan!!!" Rangga membuat Alya mearasa tidak punya harga diri lagi.

Rangga mendekati tubuh yang masih terlentang itu. Dia menekan bahu Alya yang hendak bangkit. Menatap Alya dengan tatapan membunuh sehingga membuat jantung Alya serasa mau copot sangking takutnya dan tubuhnya pun ikut bergetar.

'Aku selalu menjaga kesucianku, dan aku harus merelakannya kepada lelaki kejam ini?' batin Alya.

Alya menutup mata saat wajah Rangga sudah berada 5 centi dari wajahnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!