" musuhku semakin banyak saja...
jika saja mereka menargetkan ku tidak masalah. tapi aku takut nantinya mereka mengincar orang lain untuk di jadikan kelemahan ku. " ujar hendrawan igor.
" maaf tuan maksud tuan kelemahan itu....
apakah nona bunga..... " ujar sang asisten sekaligus sekretaris sekaligus juga sang bodyguard dari hendrawan igor
" iya....
bunga sejak kepergian mamanya dia memutuskan untuk tinggal di rumahnya sendiri. aku takut musuh musuhku memanfaatkan dia untuk menghancurkan ku. " ujar hendrawan.
" tuan mengapa tidak menaruh orang saja untuk selalu bisa ada di dekat nona dengan begitu nona akan aman. " saran sang asisten.
" ya aku sedang pikirkan itu. tapi tidak mungkin kan aku meminta parjo, adam, atau Liem. menjaga putriku itu ya walau mereka itu sangat bisa di andalkan mereka sudah tidak muda lagi pasti bunga akan menolak. " jelas hendrawan sedikit murung karena pikirannya hari ini tidak encer.
" hem....
benar juga tuan jika mereka yang menjaga nona aku yakin tidak ada orang yang akan mendekati nona walau hanya sekedar berteman mereka itu terlalu sangar dan mengerikan. " ujar si asisten
" tapi tuan tenang aku memiliki solusi yang mungkin tuan suka dan aku rasa ini cocok dengan masalah tuan kali ini. " kembali sang asisten melanjutkan pembicaraannya.
" katakan. " ujar hendrawan.
" begini tuan aku memiliki seorang kawan lama dan sejak 10 tahun lalu dia sudah mendirikan sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang pengawalan. jadi di sana kita bisa membeli atau menyewa setiap pengawal tuan. " jelas sang asisten dengan hati hati.
" hem...
menarik kita coba ke sana aku ingin melihat dan memilih sendiri pengawal untuk putri semata wayang ku itu. " ujar hendrawan sedikit tercerahkan.
" tunggu tapi apa mereka bisa di percaya dan aman. " ujar hendrawan dengan wajah serius.
" aku berani jamin mereka aman dan dapat di percaya tuan. aku jaminannya agar tuan percaya. " ujar sang asisten.
" bagus aku suka itu. segera setelah pulang kantor kita akan ke sana. " ujar hendrawan.
" siap tuan. " jawab si asisten
Hendrawan Igor merupakan seorang yang biasa saja yang mana karena kegigihannya kini dia menjadi seorang yang sangat berpengaruh di negaranya. semua orang segan dan sangat hormat padanya karena hampir setiap inci di negaranya adalah jaringan bisnis yang mana semuanya terhubung dengan keluarga igor.
karena pertumbuhannya yang pesat itu membuat beberapa orang mulai memusuhinya menjadikan dirinya menjadi target pembunuhan. sudah lebih dari selusin orang yang di bayar untuk keamanannya tapi satu persatu dari mereka tewas karena berkorban nyawa untuk hendrawan.
walau dalam ancaman pembunuhan dan tekanan musuh hendrawan dan keluarganya sangat bahagia. hendrawan selalu mengisi waktu kosongnya bersama keluarga dia tidak pernah mengabaikan keluarganya karena hendrawan berpikir dari nol hingga sekarang dia selalu bersama keluarganya.
tapi setahun lalu igor harus bersedih karena harus kehilangan istri tercintanya dalam kecelakan tunggal yang mana saat itu mobil yang di kemudikan nya harus menabrak pohon untuk menghindari mobil lain.
dan kesedihannya semakin bertambah setelah putri satu satunya itu memutuskan untuk tinggal di rumah lain. putrinya itu tidak mau tinggal bersamanya karena di rumah itu terlalu banyak kenangan bersama sang mama. tapi putrinya itu tidak pergi untuk tidak kembali sesekali putrinya juga pulang hanya untuk bertemu dengannya.
" halo...... "
" ya halo... wah kawan lama apa kabarmu...."
" aku baik... lucas bagai mana denganmu... "
" ya aku juga baik derik. lalu ada apa sebenarnya kau menghubungiku. "
" begini tuanku sedang mencari seorang pengawal untuk putrinya. lalu aku mengingatmu karena kau memiliki organisasi yang berhubungan dengan pengawalan kan. "
" wah.... sepertinya aku akan ketiban durian runtuh. kau tidak salah orang kau datang pada orang yang tepat derik. katakan bagai mana tuanmu menginginkan seorang pengawal akan aku siapkan dari mereka yang terbaik. "
" aku tidak tau lucas tapi tolong lah siapkan yang terbaik dari yang terbaik tuanku akan datang untuk memilihnya sendiri. "
" apa tuanmu akan datang sendiri.
ini orang besar seperti dirinya akan datang ke tempatku. baik baik lah aku akan menyiapkan yang terbaik untuk nya aku tidak akan mengecewakan dia dan aku tidak akan membuat kawanku ini buruk. "
" hahaha...
kau masih sama seperti dulu lucas aku suka itu. "
" aku seperti ini karena mu derik jika saja dulu kau tidak menampungku tidak mungkin aku seperti sekarang. "
" hah.... sudah lupakan itu.
aku harus mengakhiri panggilan ini sekarang karena tuan sudah memanggilku. ingat untuk menyiapkan yang terbaik. "
" siap bos.... "
ya Derrick tidak serta merta menjadi asisten dan sebagainya untuk keluarga igor dulu dia adalah seorang pemuda kuliahan. yang secara tidak sengaja di pertemukan di mana hendrawan saat itu di kejar kejar oleh sekelompok orang. saat kejadian itu derik melihatnya membuat derik membantu hendrawan yang juga memberikan perlawanan pada sekelompok orang itu
derik yang jago bertarung berhasil mengalahkan sekelompok orang itu, dan sejak saat itu hendrawan membawa pulang derik untuk menjadi keluarga dari igor.
" tuan apa kita berangkat sekarang untuk mencari pengawal khusus nona bunga. " tanya derik.
" ya sekarang saja semakin cepat semakin baik. " ujar hendrawan yang sedikit berjalan di depan Derrick. ya derik tidak pernah mau mensejajarkan langkahnya dengan hendrawan.
" baik tuan. " jawab derik.
di lain tempat di markas organisasi khusus pengawalan.
" bram... datang lah ke tempatku sekarang. " ujar lucas melalui panggilan.
" baik ketua aku akan segera ke sana. " jawab bram dari sebrang.
tak lama terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan lucas.
" masuk. " lucas.
" permisi ketua. " ujar pemuda itu.
" bram...
duduk lah bram.... " lucas.
" baik.... terimaksih ketua. " bram.
" bram...
aku memiliki sesuatu yang sangat penting yang perlu aku bicarakan padamu aku harap kau mau mendengarnya dan mau menerima permintaanku ini. " lucas dengan wajah sedikit berat.
" katakan ketua aku siap apapun itu. " ujar bram.
" bram seorang kawan baru saja menghubungiku dia mengatakan jika tuannya itu membutuh seorang pengawal untuk mengawal putrinya.
dari semua yang ada di sini aku sudah menilai semuanya dan aku rasa dirimu lah yang sangat cocok dari segi pengalaman dan kemampuan kau memiliki itu.
jadi aku memintamu bersedia untuk menjadi pengawal dari tuan kawanku itu untuk mengawal putrinya. " jelas lucas dengan wajah tak menentu.
" ketua jika itu dirimu yang meminta aku tidak akan menolak. aku selalu siap sedia jika ketua memiliki sesuatu yang perlu aku kerjakan. " jawab bram bersungguh sungguh.
" bagus aku memang tidak pernah salah memilih dan membawamu ke organisasi ini. " ujar lucas pada bram.
" tenang saja ketua sejak hari itu aku sudah memutuskan bahwa ketua adalah keluargaku. jadi segala sesuatu apapun aku akan selalu ada dan siap untuk ketua. " jawab bram.
mendengar apa yang di katakan bram ingatan lucas segera bergeser bayangan beberapa tahun lalu di mana dirinya yang baru saja selesai melakukan pertemuan dengan seorang.
ketika dalam perjalanan pulang mobil yang di kendarai lucas harus berhenti karena di depan mobilnya ada seorang laki laki yang berdiri menghadang mobil lucas laki laki itu begitu memprihatinkan wajahnya penuh dengan luka leban tepat di bagian perut sebelah kanan lelaki itu terdapat luka tusuk yang terus mengalirkan darah. lucas segera keluar dari mobilnya dan menolong lelaki itu.
ya dia bram dia adalah seorang anak geng, saat itu dirinya ikut tawuran antar geng tapi saat itu gengnya du sudutkan hingga temannya geng mundur meninggalkan bram sendirian. bram yang sudah di kepung hanya bisa melawan mencari celah untuk kabur.
sesuai waktu yang sudah di tentukan kini hendrawan dan asistennya tengah menuju ketempat lucas.
sedangkan di tempat lucas sendiri, dia masih mengobrol dengan bram. " jadi ke tua tugasku hanya melindungi putrinya saja. " tanya bram.
" ya begitulah informasi yang aku dapat dari kawanku.
tapi bram ini bisa menjadi keuntungan untuk mu siapa tau nanti gadis itu begitu cantik dan kau tampan bukankah jika kalian berjodoh itu baik.
ah aku membayangkannya saja sudah..... " ujar lucas terpotong.
" ketua kamu terlalu jauh memikirkannya itu tidak mungkin lagipula aku sudah senang dengan hidupku sekarang aku tidak mau memikirkan masalah percintaan karena percintaan sangat merepotkan. " potong bram sebelum lucas berhasil menyambung kata katanya.
" jangan salah bram jika cinta sudah mengenai hatimu kau tidak akan bisa berkutik di buatnya. " ujar lucas mencoba puiti.
" ketua mengapa kamu begitu puitis, tapi maaf ketua aku sama sekali tidak terpengaruh dan aku sudah putuskan untuk menikmati hidupku di organisasi ini saja aku akan membesarkan organisasi ini. " ucap baram begitu serius.
" hah...
percuma berbicara denganmu. ya sudah terserah kau saja tapi jika perkataanku ini benar suatu hari nanti kau akan sangat berterimakasih padaku. " ujar lucas dengan wajah menggoda.
" ketua itu tidak akan pernah terjadi. " jawab bram kekeh.
" yah siapa yang tau hari esok kita lihat saja nanti. " jawab lucas.
tok.... tok.... tok...
" ya masuk lah. " ujar lucas mendengar suara pintu yang di ketuk.
" ketua ada seorang mencari mu, dia mengatakan dia adalah kawan lama dan sudah menghubungimu sebelumnya. " ujar orang itu setelah memasuki ruangan.
" em baik lah terimakasih kau bisa kembali aku kan menemuinya. " ujar lucas pada orang itu.
" baik ketua....
jika seperti itu aku kembali ke tempatku...
permisi. " ujar orang itu.
" ya......
bram sepertinya mereka sudah datang kuharap kau melakukan yang terbaik untuk selanjutnya. " ujar lucas berpesan pada bram setelah menjawab dan melihat kepergian orang yang melapor padanya.
" ketua tenang saja serahkan ini padaku aku tidak akan mengecewakan mu ketua. " ujar bram.
" bagus....
ayo kita temui mereka sekarang tidak baik membuat mereka menunggu lama. " ujar lucas segera bangkit dari duduknya di ikuti bram.
kembali pada hendrawan dan Derrick.
" maaf bisa kami tau siapa tuan ini... dan ada perlu apa.... " ujar penjaga pintu.
" oh...
ya tentu perkenalkan ini tuanku namanya hendrawan igor dan aku Derrick, kedatangan kami ke sini untuk mendatangi kawan lama namanya lucas. " ujar Derrick menjawab penjaga pintu masuk itu.
" apa tuan sudah memiliki janji sebelumnya. " tanya penjaga.
" aku sudah menghubunginya dan mengaku untuk datang. " jawab Derrick.
" baik lah mari silahkan ke dalam biarkan saya memanggil ketua. "
" ya.... " jawab Derrick.
kini hendrawan dan Derrick sudah ada di sebuah ruangan untuk menunggu.
" disini cukup ketat juga ya penjagaannya. " ucap hendrawan setelah kepergian orang yang mengantarnya.
" ya begitulah tuan namanya saja organisasi pengawalan. " jawab Derrick.
" ya.....
Derrick siapa nama kawanmu itu.... " tanya Hendrawan.
" namanya lucas tuan. " jawab Derrick.
" lucas ya.... "
pintu tiba tiba terbuka dan masuklah dia orang laki laki yang satu masih cukup muda.
" Derrick..... " lucas.
" lucas.... " Derrick.
keduanya kemudian bergantian saling memukul perut dan setelah itu berpelukan.
" sudah lama sekali tidak bertemu kawan. " ujar lucas.
" ya cukup lama... dan aku rasa pukulanmu semakin meningkat saja. " jawab Derrick.
" kamu bisa saja Derrick. " ucap lucas.
" hahaha.
ayo ini tuanku... " Derrick.
" oh...
tuan igor maaf.... maaf...
aku begitu tidak sopan dengan mengabaika mu. " ujar lucas.
" apa yang kamu katakan sudah tidak masalah dengan itu. " ujar igor
" sesuai rumor yang beredar. tuan igor memang sangat baik dan berbudi luhur aku merasa tersanjung dengan kedatangan tuan igor ke gubuk kecilku ini.. "
" hahaha kamu terlalu merendahkan dirimu, jika ini di sebut gubuk lalu mereka yang tinggal di bawah kolong jembatan dengan kardus di sebut apa..... " ujar igor.
" hahaha....
tuan igor memang orang yang baik dan terbuka. " jawab lucas dengan senyum.
" jadi tuan igor bermaksud mencari seorang yang bisa mengawal putri tuan igor apa benar. " lucas.
" benar sekali aku membutuhkan seorang yang bisa mengawal dan menjaga putriku dari bahaya apapun. " igor.
" tuan sudah datang ketempat yang benar. jika boleh tau kriteria seperti apa yang bapak inginkan dari pengawal ini nantinya. " tanya lucas.
" em....
apa boleh jika kita sambil berkeliling melihat lihat yang ada di sini aku penasaran. " igor.
" oh tentu saja tuan igor mari biar saya bawa tuan igor berkeliling tempat ini. " jawab lucas.
setelah itu lucas membawa igor beserta yang lainnya untuk berkeliling. lucas memandu igor dan yang lainnya ketempat di mana para level pemula terlebih dahulu di sana igor bisa melihat cara organisasi ini menyeleksi dan juga melatih mereka yang susah memasuki organisasi.
kemudian lucas membawa igor ke level lebih tinggi lagi ya itu level perunggu. mereka yang sudah berhasil lulus dari level pemula
setelah level perunggu mereka berlanjut ke level emas dan level terakhir level bintang.
" jadi tidak banyak kriteria yang aku inginkan untuk pengawal putriku. yang terpenting dia bisa di andalkan dalan setiap hal. kemudian aku mau dia masih muda karena jika sudah tua aku rasa putriku tidak akan pernah setuju. untuk maslah dua peria atau perempuan itu tidak masalah untukku. " jelas igor.
" kami di sini memiliki itu tuan dan tenang saja semua orang kami bisa di andalkan dan mereka tidak pernah setengah setengah dalam bertugas. " jelas lucas.
" jadi di mana orang orang yang sudah di siapkan untuk aku seleksi. " ujar igor.
" oh tentu tuan.....
bran kemari lah....
tuan ini lah orangnya aku sudah melakukan seleksi sebelumya karena aku mengingat siapa seorang seperti tuan igor ini. dan aku hanya berhasil mendapatkan satu orang yang aku rasa sangat cocok dengan tuan. " ujar lucas menjelaskan pada igor sedangkan bram sudah berdiri dengan tegap.
igor melihat bram dengan teliti sangat teliti. dia mengamati bram dengan serius.
" jadi siapa namamu anak muda. " tanya igor
" perkenalkan tuan nama saya Brama Sanjay. dari unit khusus level bintang.
tuan bisa memanggil saya bram. " ujar bram tenang dan tegas.
" bagus.... bagus....
boleh aku bertanya.... " tanya igor.
" siap silahkan tuan. "
" jika nanti kamu sudah bertugas apa visi kamu. "
" izin menjawab. selama saya bertugas maka visi saya adalah memprioritaskan orang yang saya lindungi dari segala hal. " jawab bram
" em... bagus juga....
lalu lucas apa aku boleh uji coba dia dalam pertarungan. "
" oh tentu saja tuan igor, tuan igor tidak perlu khawatir dengan kemampuan bertarung dari bram ini dia juga ahli senjata tuan igor dan tuan igor perlu tau sudah banyak misi yang dia jalani selama ini.
nah di arena ini saja untuk uji cobanya. jadi tuan igor mau berapa orang yang mau di lawan bram. "
" em tidak perlu biarkan Derrick saja yang menguji cobanya...
Derrick aku harap kamu bisa menilainya. "
" aku siap tuan.... " jawab Derrick.
" eh.... " lucas sedikit ragu kali ini karena dia tau bagaimana jika Derrick sudah dalam mode bertarung.
" bagai mana lucas. " igor
" tidak masalah tuan.... " jawab lucas.
" bram berhati hatilah semua yang aku ajarkan padamu asalnya dari kawanku itu. jadi waspada jangan lengah karena aku masih belum bisa mengalahkannya. " bisik lucas pada bram.
bram mengangguk kemudian segera memasuki arena. " aku mau pertarungan sungguhan jadi tidak ada kata menahan kemampuan. " ujar igor dari luar arena.
lucas yang sudah ada di tengah arena untuk memulai pertarungan sedikit berbicara pada Derrick. " kawan jangan buat dia cacat atau mati buat dia tidak sadarkan diri saja. " ujar lucas
Derrick tersenyum. " ya aku usahakan itu kuharap dia tidak meremehkan orang tua ini. " ujar Derrick membuat lucas merinding.
" bram serius lah. " lucas yang diangguki oleh bram.
SIAP FIGHT......
setelah tanda pertarungan di mulai bram tidak menunggu di serang dia melakukan serangan terlebih dahulu pada Derrick.
Derrick yang melihat datangnya serangan dari bram hanya memberikan senyuman. karena bagi Derrick serangan dari bram mudah di baca dan masih sanggup untuk di halau.
hiaa.... haat.... hiat......
saling serang saling pukul itu begitu seru terlihat jika bram begitu dalam menguasai teknik bertarung. hingga pada akhirnya Derrick sedikit kecolongan di mana tendangan kearah perut berhasil membuat Derrick mundur sebanyak lima langkah.
" hebat....
aku sedikit lengah tadi ayo kita mulai yang sesungguhnya. " ujar Derrick tidak lagi tersenyum.
" waduh.... gawat sepertinya dia sudah mulai dengan mode bertarungnya...
semoga bram baik baik saja tidak sampai cacat ataupun mati... " ujar lucas yang ada di pinggir arena sangat khawatir.
baram juga tidak bermain main dia memasang wajah dinginnya. setiap serangan cepat dari Derrick masih bisa diatasi dan bram masih bisa memberikan perlawanan.
" hah.....
orang ini sangat kuat entah sudah berapa banyak dia melakukan pertarungan. aku harus menggunakan semua kemampuanku jika tidak aku akan cepat kalah. " ujar bram dalam hatinya.
" anak ini berpotensi aku sudah mengeluarkan beberapa teknik mematikan dia masih bisa mengatasi. " ujar Derrick mengagumi bram.
" jika seperti ini terus aku juga akan sampai pada batasnya dan aku akan kalah. tidak bram tidak akan kalah aku pasti menang, apa ku gunakan saja itu. " ujar hati bram
" ini dia masih bisa mengimbanginya sebenarnya apa yang di latih lucas pada anak ini mengapa dia begitu kuat. jika saja ini lucas aku yakin sudah sedari tadi pertarungan ini selesai. tapi baik lah ini teknik terakhir yang ku miliki. " ujar bram dalam hatinya.
" gawat sepertinya orang ini sudah menggunakan teknik pamungkas nya. tidak ada pilihan lagi. " ujar bram dalam hatinya.
segera serangan dari Derrick tiba bram melakukan sesuatu pada dirinya di mana sekarang gerakan derik sangat mudah di baca dan bram bisa melihat celah untuk melakukan serangan. ternyata bram memiliki teknik mata sehingga bram mudah sekali membaca serangan lawan.
sebuah pukulan tangan tepat mengarah ke arah dada Derrick yang mana Derrick tidak mampu menepis ataupun menghindari pukulan itu sehingga pukulan itu mengenainya secara telak membuat Derrick mundur hingga garis batas arena.
sedangkan bram jatuh ke lantai akibat tendangan dari Derrick setelah bram berhasil melakukan pukulan. bram segera tidak sadarkan diri setelah sejenak melihat ke arah Derrick yang memegang bagian dada yang terkena pukulan bram.
" aduh......
bram.... bram.... " ujar lucas segera berlari menghampiri bram
" bram... kau baik baik saja kan...
bram..... " ujar lucas segera memeriksa denyut nadi dan nafas bram.
" syukurlah hanya pingsan... " lega lucas setelah tau bahwa bram hanya pingsan saja.
" Derrick.... kamu sungguh keterlaluan pada junior mu. " ujar lucas dengan wajah jelek.
" kau sebut dia junior asal kau tau aku sampai menggunakan teknik terakhirku agar bisa menjatuhkan dia.... bhuuuuaakh...... " setelah selesai mengucapkan itu Derrick memuntahkan darah dari mulutnya.
" Derrick. " ucap igor terkejut, igor tidak menyangka jika Derrick sampai berdarah.
" Derrick.....
ada apa denganmu. " tanya lucas terkejut dan juga khawatir.
" aku baik baik saja sepertinya pukulan anak ini membuatku luka dalam. lucas apa saya yang kamu ajarkan padanya sampai dia memiliki kemampuan seperti ini. " jawab Derrick, kemudian bertanya setelah membersihkan darah di mulutnya.
" tidak ada...
aku hanya mengajarinya dengan apa yang aku tau dan itu juga berasal dari mu. " jawab lucas jujur dan juga tampak bingung dengan bram.
" hah ya sudah jika begitu...
tuan menurutku dia cocok untuk menjaga nona selain dia masih muda dia sangat ahli dalam bertarung. " ujar Derrick wajahnya menunjukkan jika dirinya kesakitan.
" baiklah aku akan membeli anak ini jadi berapa yang harus ku bayar untuk anak ini. " tanya igor melihat ke arah lucas.
" ah jika membeli itu tuan igor harus berbicara langsung dengan orangnya karena organisasi tidak ikut campur dalam hal itu. " jawab lucas dengan jujur.
karena memang benar jika membeli pihak yang membeli harus berbicara langsung dengan pihak yang di beli. organisasi hanya mengambil 10% dari sana. beda halnya jika di sewa maka organisasi akan mematok harga dan hasilnya akan di bagi 30:70.
" ya sudah aku akan kembali esok untuk menjemputnya dan melakukan pembayaran. " ucap igor.
" baik tuan kami akan menunggu kedatangan tuan esok. " jawab lucas..
" lucas aku pergi dulu sampai berjumpa esok. " ucap Derrick.
" ok Derrick.....
sampai jumpa esok.
dan maafkan aku tidak bisa mengantar kalian aku masih harus mengurusnya. " jawab lucas
" ya urus lah dia jangan pedulikan kami. " igor.
kemudian pergi dari sana bersama dengan Derrick. sedangkan lucas dan di bantu beberapa orang segera membawa bram ke tempat medis untuk di periksa.
malam hari di kamar pasien, bram yang tidak sadar kini mulai menunjukkan jika dia akan sadar matanya mulai bergerak berusaha untuk membuka. tak lama mata bram terbuka dan mulai menyesuaikan dengan cahaya sekitarnya setelah penyesuaian bram sada jika dirinya bukan di kamarnya.
" sudah sadar bram.....
bagai mana keadaanmu apa ada sesuatu yang tidak nyaman. " ujar lucas yang selalu duduk di sofa samping tempat tidur bram.
" eh....
ketua aku baik baik saja.....
ketua maafkan aku, aku gagal dalam pertarungan itu, ku harap ketua tidak akan kecewa denganku. " ujar bram dengan berusaha untuk duduk walau semua bagian tubuhnya terasa sakit tapi dirinya masih bisa walau hanya sekedar duduk.
" apa yang kamu katakan bram...
asal kamu tau saja kawanku itu sampai terluka dalam pertarungan itu di bahkan sampai memuntahkan darah.
aku penasaran sebenarnya apa yang kamu lakukan hingga membuat dia terluka aku saja tidak mampu bertarung imbang dengannya. " ucap lucas menjelaskan pada bram.
" aih.... ketua sudah jangan menghibur ku atas kegagalan ku ini aku baik baik saja. " ujar bram tersenyum kemudian menunduk.
plaaaaak.... sebuah pukulan dengan pas mengenai dahinya membuat bram tidak menunduk.
" aku serius kau membuat kawanku itu terluka dan asal kamu tau tuan igor ingin membeli mu. " jelas lucas tidak memberi kesempatan bram untuk bicara.
" apa tuan igor ingin membeli ku ke tua. itu berarti aku akan terlepas dari organisasi ini dan aku akan pergi. "
plaaaaak....
" aduuh... mengapa aku di pukul lagi ketua. " tanya bram mengelus dahinya.
" ya itu pantas untuk kamu dapatkan. kau pikir aku ini apa hah.
bram asal kamu tau organisasi ini rumahmu kamu bebas kapanpun kamu inginkan kembali ke sini jadi tidak perlu mendramatisir masalah ini.
lebih baik sekarang kamu jelaskan apa yang kamu gunakan untuk bertarung melawan kawanku itu. aku rasa yang aku ajarkan tidak sampai tahap di mana kamu bisa membuat kawanku itu terluka. " ucap lucas mengalihkan pembicaraan dengan mengajukan pertanyaan pada bram.
" aku tidak yakin dengan ini ketua tapi kerena ketua sudah bertanya mak biarkan aku jelaskan semuanya. " ucap bram kemudian segera membawa pikirannya beberapa bulan lalu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!